Anda di halaman 1dari 4

Prinsip

Silogisme

(http://matematika-

rahma.blogspot.com/2012_02_01_archive.html) Silogisme sebagai prosedur penalaran menghasilkan konklusi yang benar atas dasar premis premis yang benar. Jika silogisme benar maka konklusi benar, hal ini disebabkan prosedur silogistik itu mempunyai dasar yang berupa proposisi proposisi asasi atau prinsip prinsip silogisme. Prinsip prinsip silogisme terdiri dari dua macam prinsip yaitu; a) Prinsip persamaan (principle of convenience; principium convenientiae). Prinsip ini menyebutkan bahwa dua hal adalah sama, jika kedua-keduanya sama dengan hal yang ketiga. S = M = P, jadi S = P b) Prinsip perbedaan (Principle of discrepancy, principium discrepantiae). Prinsip ini menyatakan bahwa dua hal itu berbeda yang satu dengan yang lainnya, jika ada dua yang sama sedangkan dengan yang satu lagi tidak sama. S = M P, jadi S P Untuk menggunakan silogisme, kedua prinsip diatas masih memerlukan dua prinsip berikutnya. Artinya, jika suatu silogisme tidak dapat dipastikan. Prinsip penerapan itu adalah dua buah prinsip berikut ini: a) Prinsip distribusi (dictum de omnu) Prinsip ini mengatakan bahwa apa yang berlaku secara distributive untuk sesuatu kelas, (yaitu untuk semua

dan masing masing anggotanya), maka berlaku pula untuk setiap anggotanya. Semua guru adalah orang berjasa. ( Orang berjasa berlaku untuk semua guru secara distributive) Ki hajar Dewantoro adalah guru.( Ki hajar Dewantoro anggota kelas guru). Ki hajar Dewntoro adalah orang berjasa. ( Orang berjasa juga berlaku untuk Ki Hajar Dewantoro) b) Prinsip distributive negative (decturm de nullo). Prinsip ini mengatakan, bahwa apa yang merupakan negasi atau penyangkalan dari sesuatu kelas secara distributive, maka disangkal pula tiap tiap anggotanya. Contoh : Sepeda tidak memerlukan bahan baker mesin (BBM). (Term memerlukan BBM disangka oleh sepeda secara distributive). Kendaraan Pak Guru adalah sepeda. (Kendaraan Pak Guru adalah anggota kelas sepeda). Kendaraan Pak Guru tidak memerlukan BBM. ( Memerlukan BBM juga disangkal oleh kendaraan Pak Guru). Aristoteles mengemukakan kebenaran prinsip prinsip di atas bertumpu kepada kebenaran prinsip prinsip yang lebih tinggi, yaitu asas asas penalaran (prima principa; first principa) yang jumlahnya ada tiga buah;

a. Asas identitas (principle of identity; principium identitatis). Asas ini mengatkan bahwa segala sesuatu itu identik dengan dirinya sendiri, A=A b. Asas kontradiksi (principle of contradiction; principium

contradictionis). Maksudnya tidak ada sesuatu yang sekaligus memiliki dan tidak memiliki sesuatu sifat tertentu. Tidak mungkin A = B dan sekaligus A B c. Asas tiada jalan tengah (principle of excluded middle; principium exclusi teruit). Maksud asas ini adalah sesuatu itu pasti memiliki atau tidak memiliki sifat tertentu. A = B atau A B tidak ada kemungkinan lain. (http://www.scribd.com/doc/77022989/LOGIKA-MULKY) 11.6.1.1 Prinsip-prinsip SilogismeTerdapat dua prinsip dalam silogisme, yakni prinsip komprehensi dan prinsip ekstensi 1.Prinsip Komprehensi a) Prinsip ke-akur-an (principium convenientiae): dua hal identik (sama) dengan halketiga yang sama, maka keduanya juga identik b) Prinsip kebeda-an (principium discrepantiae): dua hal yang satu identik (sama) danyang kedua tidak identik (sama) dengan hal ketiga yang sama, maka kedua hal taditidaklah identik (sama). 2. Prinsip Ekstensi: a) Dictum de omni (katakana tentang semua): hal yang secara umum diakui pada suatusubjek, diakui juga pada segalanya termuat dalam subjek tadi. Artinya tiap-tiap cirriatau sifat yang terdapat pada suatu konsep, terdapat juga pada tiap-tiap hal yangtermasuk dalam lingkungan konsep.

b) Dictum de nullo (tak dikatakan tentang manapun juga): segala sesuatu yang secaraumum ditolak pada suatu subjek, maka harus juga ditolak pada semuanya yangtercakup didalam subjek tersebut. Artinya suatu cirri yang tidak terdapat pada suatukonsep, juga tidak terdapat pada pada segala yang berada di dalam lingkungan konseptersebut.

Anda mungkin juga menyukai