PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan
nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak
terjadi pada wanita setelah melahirkan, umumnya pada hari ketiga hingga
maternity blues atau sering disebut juga postpartum blues. Postpartum blues
dapat berlanjut menjadi depresi postpartum atau bahkan di tingkat yang lebih
parah yaitu psikosis. Sebanyak 20% ibu dengan postpartum blues berlanjut
1
2
al., 2003). Sekitar 10-15% wanita yang melahirkan akan mengalami depresi
wanita setiap tahunnya dan tiga kali lipat dari itu dialami oleh wanita pada
hubungan dengan pasangan yang tidak harmonis dan status sosial ekonomi
yang rendah (Stewart et al., 2003). Secara spesifik depresi postpartum akan
mereka berhenti menyusui bayinya (Taj dan Sikander, 2003). Ibu yang
ASI sangat bermanfaat bagi ibu maupun bayi, ASI mengandung gizi
hubungan yang erat antara ibu dan bayi ketika menyusui (LINKAGES, 2002).
al., 2013). Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI
akan lebih cepat untuk melakukan penyapihan ASI dini kepada bayinya
dibandingkan dengan ibu dengan kondisi normal. Sebanyak 82% ibu dengan
(Jager et al., 2012). Hal ini berhubungan dengan adanya kecemasan dan
suasana hati yang tidak mendukung setelah melahirkan (Dunn et al., 2006).
dan perkembangan anak. Anak yang lahir dari ibu dengan depresi
apabila dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu tanpa depresi
postpartum.
yaitu 11-30%, suatu jumlah yang tidak sedikit dan tidak mungkin dibiarkan
2006).
4
B. Rumusan Masalah
kelahiran?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
tindak lanjutnya.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi puskesmas
5
b. Bagi masyarakat
E. Keaslian Penelitian
lima bulan setelah kelahiran. Hasil dari penelitian ini adalah depresi
variabel terikat yaitu pemberian ASI dalam dua bulan pertama setelah
yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan, dan alat ukur yang