TINJAUAN PUSTAKA
A. Depresi
Pengertian depresi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
keadaan tertekan dan perasaan semangat menurun dengan ditandai muram,
sedih, loyo; karena tekanan jiwa; keadaan merosotnya hal-hal yang
berkenaan
dengan
semangat
hidup
(Departemen
Pendidikan
dan
12
13
14
Depresi umum terjadi, tetapi merupakan penyakit yang serius, dan mayoritas
orang yang pernah mengalami depresi membutuhkan perawatan untuk menjadi
lebih baik (National Institute of Mental Health (NIMH), 2008).
1. Macam-macam depresi
Ada beberapa macam dari gangguan depresi, yaitu (NIMH, 2008):
a Major depressive disorder (gangguan depresi berat), karakteristik dari
gangguan ini adalah adanya beberapa gejala yang mengganggu
seseorang untuk bekerja, tidur, belajar, makan dan menikmati
kegiatan yang seharusnya menyenangkan. Depresi berat merupakan
ketikdakmampuan seseorang untuk berfungsi secara normal. Depresi
berat mungkin hanya terjadi sekali selama hidup seseorang, tetapi
adakalanya hal itu terjadi berulang kali dalam hidup seseorang yang
lain.
b Dysthymic disorder (dysthymia), ditandai dengan waktu yang lama
(dua tahun atau lebih) tidak terdapat gejala-gejala yang dapat
mengganggu kemampuan seseorang tetapi dapat mengganggu
fungsinya secara normal seperti perasaan yang nyaman. Orang
dengan dysthymia mungkin juga mengalami sekali atau lebih
peristiwa depresi berat selama hidupnya (NIMH, 2008).
Beberapa bentuk gangguan depresi menunjukkan sedikit perbedaan
karakteristik dari yang digambarkan di atas, atau mungkin saja beberapa
gangguan depresi berkembang dalam keadaan yang unik. Tidak semua
15
ilmuwan setuju dalam hal menggolongkan dan mendefinisikan bentukbentuk dari depresi ini. Hal tersebut meliputi (NIMH, 2008):
a
2. Gejala-gejala depresi
Orang dengan gangguan depresi tidak selalu memiliki gejala yang
sama satu dengan yang lain. Frekuensi, durasi dan beratnya gejala akan
bervariasi tergantung pada masing-masing orang.
Gejala-gejala depresi antara lain (NIMH, 2008) :
a
16
3. Penyebab depresi
Tidak ada alasan yang jelas penyebab dari depresi, disini ada
beberapa alasan mengapa seseorang mengalami depresi :
a
Faktor
hormonal,
perubahan
siklus
menstruasi,
melahirkan,
seseorang
tanggungjawab
yang
pekerjaan,
berarti,
hubungan
mengasuh
anak
yang
buruk,
dan
lansia,
17
18
Uterus
Proses kembalinya uterus kekeadaan sebelum hamil setelah
melahirkan disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Pada akhir
tahap ketiga persalinan, uterus berada pada garis tengah, kira-kira 2
cm di bawah umbilicus dengan fundus bersandar pada promotorium
sakralis. Pada waktu 12 jam tinggi fundus mencapai kurang lebih 1
cm di atas umbilikus. Dalam beberapa hari kemudian perubahan
involusio berlangsung dengan cepat. Fundus turun kira-kira 1-2 cm
setiap 24 jam. Pada hari ke-6 fundus berada diantara umbilikus
dengan pinggir atas simpisis pubis. Uterus tidak dapat dipalpasi
pada abdomen pada hari ke 9 postpartum. Seminggu setelah
melahirkan uterus sudah berada didalam panggul dan pada minggu
ke 6 beratnya menjadi 50-60 gram.
19
Afterpain
Setelah melahirkan tonus uterus meningkat sehingga fundus
tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami
multipara dan bisa menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang awal
puerperium yang disebut afterpains. Proses menyusui dan pemberian
oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri ini karena keduanya
dapat merangsang kontraksi uterus.
Lokia
Pengeluaran lokia setelah melahirkan, jumlahnya berkurang
secara perlahan dan disertai perubahan warna. Lokia ini mengalami
perubahan, pada awalnya disebut lokia rubra berwarna merah
terutama mengandung darah dan debris desidua serta debris
trofoblastik. Aliran menyembur, menjadi merah muda atau coklat
setelah 3-4 hari yang disebut lokia serosa. Lokia serosa terdiri dari
darah lama, serum, leukosit dan debris jaringan. Sekitar 10 hari
setelah bayi lahir, warna cairan ini menjadi kuning sampai putih
disebut lokia alba. Lokia alba biasanya bertahan selama 2-6 minggu
setelah bayi lahir dan berangsur berhenti.
Payudara
Konsentrasi hormon yang menstimulasi perkembangan payudara
selama hamil (estrogen, progesteron, human chorionic gonadotoprin,
prolaktin, kortisol dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi
lahir. Waktu yang dibutuhkan hormon-hormon ini untuk
20
semula.
Relaksasi
panggul
berhubungan
dengan
21
Fase taking in disebut juga periode ketergantungan. Pada fase ini ibu
berfokus pada diri sendiri dan tergantung pada orang lain. Pikiran ibu
masih berfokus pada persalinan dan tenaganya diarahkan untuk
kesehatan dan kesejahteraan dirinya, dibandingkan dengan merawat
bayinya. Perilaku yang ditunjukkan pasif dan tergantung, ibu
memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosionalnya. Fase ini terjadi dalam 1 sampai 2 hari dan dapat
diobservasi pada satu jam setelah persalinan.
Fase
taking
hold
merupakan
perpindahan
dari
periode
22
Thrilled
dan
excaited,
ibu
merasakan
bahwa
persalinan
23
Feeling beat up, merupakan masa kerja keras fisik dalam hidup
dan akhirya merasa kelelahan.
C. Depresi Postpartum
Depresi postpartum pertama kali ditemukan oleh Pitt pada tahun 1988.
Pitt dalam Ryan (2009), depresi postpartum adalah depresi yang bervariasi
dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan
nafsu makan, dan kehilangan libido (kehilangan selera untuk berhubungan
intim dengan suami).
Masih menurut Pitt (1988) dalam Ryan (2009), tingkat keparahan
depresi postpartum bervariasi. Keadaan ekstrem yang paling ringan yaitu
saat ibu mengalami kesedihan sementara yang berlangsung sangat cepat
pada masa awal postpartum, ini disebut dengan the blues atau maternity
blues. Gangguan postpartum yang paling berat disebut psikosis postpartum
atau melankolia. Diantara 2 keadaan ekstrem tersebut terdapat kedaan yang
relatif mempunyai tingkat keparahan sedang yang disebut neurosa depresi
atau depresi postpartum.
Menurut Pillitteri dan Regina (2001) dalam Soep (2009), depresi
postpartum adalah depresi pasca persalinan yang mulai terjadi pada hari
ketiga setelah melahirkan dan berlangsung sampai berminggu-minggu atau
bulan yang dikategorikan sebagai sindrom gangguan mental ringan dengan
menunjukan kelelahan, perasaan sedih, mudah marah, gangguan tidur,
24
kelelahan,
sulit
berkonsentrasi,
perasaan
tidak
berharga,
25
Depresi prenatal
Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu
faktor pemicu terjadinya depresi postpartum yang paling kuat.
Depresi prenatal bisa terjadi pada beberapa atau keseluruhan dari
trimester kehamilan (Beck, 2001). Depresi prenatal ini dialami oleh
10% sampai 20% dari seluruh wanita (Department of Health New
York, 2006).
Paykel, Emms, Fletcher dan Rassaby (1980) dalam Hagen
(1999), menyimpulkan bahwa depresi selama masa prenatal dapat
menyebabkan depresi postpartum.
Menurut Zuckerman, Amaro, Bauchner, Cabral (1989) dalam
UNC Center for Womens Mood Disorders (2008), mengungkapkan
bahwa depresi prenatal atau bisa juga disebut dengan depresi antenatal
terjadi karena beberapa faktor, antara lain rendahnya jumlah kenaikan
berat badan ibu hamil, ibu hamil yang merokok dan frekuensinya lebih
sering dan juga banyak, minuman alkohol dan penggunaan zat-zat kimia
lainnya, ambivalen tentang kehamilan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan status kesehatan yang buruk.
26
dan
krisis
yang
terjadi
(contohnya,
kecelakaan,
Dukungan sosial
Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat
membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya.
Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan
penurunan psikologis seperti mudah menangis, merasa bosan, capek,
tidak bergairah, dan merasa gagal yang akan menyebabkan ibu
menjadi depresi (Anonim).
27
terhadap
kejadian
depresi
postpartum.
Hal
tersebut
Ansietas pranatal
Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa
trimester dan kadang terjadi diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini
merupakan suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi
mengenai sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang belum jelas (Beck,
2001). Hal ini sesuai dengan pernyataan dari U.S. Department of
Health and Human Services, Office on Womens Health dalam
Schmitt (2011), yang menyebutkan bahwa ansietas merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya depresi postpartum.
28
Kepuasan perkawinan
Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan
ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya seorang wanita pada
hal-hal
tertentu
dari
perkawinannya,
seperti
komunikasi,
29
Temperamen bayi
Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang bayi
yang lekas marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib
(1989) dalam Hagen (1999), yang menyimpulkan bahwa temperamen
sebagai salah satu penyebab terjadinya depresi postpartum.
Maternity blues
Maternity blues adalah sebuah fenomena yang hanya sekilas
dari perubahan suasana hati yang dimulai pada beberapa hari
pertama setelah melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari atau
lebih. Keadaan tersebut ditandai dengan perasaan ingin menangis,
cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan suasana hati yang
labil (Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
30
Harga diri
Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara
umum dalam hal harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya
adalah kepercayaan diri dan kepuasan terhadap diri sendiri.
Rendahnya harga diri menggambarkan negatifnya evaluasi terhadap
diri sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau kemampuan
seseorang (Beck, 2001).
Status sosioekonomi
Segre, Lisa, Losch, OHara dalam Wikipedia (2010),
mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi berhubungan dengan
kejadian depresi postpartum. Semakin rendah pendapatan keluarga,
semakin tinggi pula resiko terjadinya depresi postpartum.
Penelitian Howell, Elizabeth, Mora, Leventhal (2006) dalam
Wikipedia (2010), juga mendukung pernyataan Segre et al., bahwa
wanita dengan kulit hitam dan social ekonomi yang rendah
berpotensi lebih tinggi mengalami depresi postpartum.
Status perkawinan
Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita
dalam hal pernikahan. Tingkatannya adalah tidak menikah,
menikah/hidup
bersama,
bercerai,
janda,
berpisah,
memiliki
31
32
33
sehingga ibu dapat menyusui di tempat tidur tanpa harus banyak bergerak;
4) bicarakan dengan suami, keluarga, teman, mengenai perasaan yang
dimiliki; 5) jangan sendirian dalam jangka waktu lama, pergilah keluar
rumah untuk merubah suasana hati; 6) bicaralah dengan ibunda agar dapat
saling bertukar pengalaman; 7) ikuti grup support untuk perempuan dengan
depresi melalui edukasi; 8) jangan membuat perubahan hidup yang sangat
drastis selama kehamilan seperti pindah pekerjaan, pindah rumah, memulai
usaha baru, merenovasi atau membangun rumah. Bila perubahan drastis
tidak dapat dielakkan, buatlah perencanaan yang matang dan bantuan
ataupun support untuk persiapan kelahiran bayi (Schmitt, 2009).
34
35
36
D. Primipara
Primipara adalah wanita yang pernah mengandung, yang melahirkan
fetus mencapai berat 500gram atau umur gestasional 20 minggu, tanpa
tergantung apakah anak tersebut hidup pada saat dilahirkan, dan apakah
kelahiran tunggal atau kembar (Kamus Kedokteran Dorland, 2002).
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak
satu kali (Manuaba, 1998).
Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup
untuk pertama kalinya (Mochtar, 1998).
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang
cukup besar untuk hidup di dunia luar matur atau prematur (Anonim, 2010).
Perbedaan Primigravida dan
Multigravida Primigravida :
1. Buah dada tegang
2. Puting susu runcing
37
runcing,
ost.
Ext.
Tertutup Multigravida :
1. Lembek, menggantung
2. Puting susu tumpul
3. Perut lembek dan tergantug
4. Striae lividae dan striae albicans
5. Perineum berparut
6. Vulva mengangah
7. Carunculae myrtiformis
8. Vagina longgar, selaput lendir licin
9. Portio timpul dan terbagi dalam bibir depan dan bibir belakang.
E. Konsep Adaptasi
Konsep adaptasi dalam penelitian ini mengacu pada teori adaptasi
yang dikembangkan oleh Calista Roy (1991). Teori adaptasi Roy adalah
sebagai berikut (George, 1995):
38
1.
Self-concept mode
Adalah salah satu dari mode psikososial dan memusat secara rinci
pada aspek rohani dan psiologis yang ada pada diri. Kebutuhan dasar
mendasari
self-concept
mode
telah
dikenali
seperti
integritas
Integritas
mempunyai
kekuatan
batin
adalah
dasar
dan
psikologis
yang
akan
sangat
mempengaruhi
39
40
E. Kerangka Teori
Kerangka teori adaptasi ibu pasca persalinan mengacu pada teori
adaptasi Roy adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kebutuhan
yang berlebih
pada
pascapersalinan
Defisit
kebutuhan pada
pascapersalinan
Depresi
Mekanisme
koping
Respon
adaptif
Respon
maladaptif
Sumber : Modifikasi teori Beck dalam Varney, et.al, (2008), Roy, C., &
Andrews, H.A. (Eds.). (1991) dalam George Julia B. (1995).
41
F. Kerangka Konsep
Karangka konsep penelitian ini menggambarkan bahwa yang akan
diteliti adalah factor-faktor yang mempengaruhi kejadian depresi postpartum.
depresi prenatal
stress perawatan anak
stress kehidupan
dukungan social
ansietas prenatal
kepuasan perkawinan
8. temperamen bayi
9. maternity blues
10. harga diri
11. status social ekonomi
12. status perkawinan
13. kehamilan tidak diinginkan
atau tidak direncanakan
Mekanisme koping
Depresi
Tidak Depresi
42
G. Hipotesis
Ada hubungan antara faktor-faktor depresi postpartum (depresi prenatal,
stress merawat anak, stres kehidupan, dukungan sosial, ansietas pranatal,
kepuasan perkawinan, riwayat depresi sebelumnya, temperamen bayi,
maternity blues, harga diri, status sosioekonomi, status perkawinan,
kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan) dengan kejadian
depresi postpartum.