Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN

PENELITIAN BOPTN

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATAKULIAH BIOKIMIA


BERINTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI SAINS DALAM AL-QUR’AN
DI IAIN TULUNGAGUNG

PENELITIAN PEMBINAAN/PENINGKATAN KAPASITAS

Disusun Oleh:
TUTIK SRI WAHYUNI, M.Pd.
ID Peneliti : 201306870208000

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG


TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

Penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Matakuliah Biokimia


Berintegrasi dengan Nilai-Nilai Sains dalam Al-Qur’an di IAIN Tulungagung”,
yang diketuai oleh Tutik Sri Wahyuni, M.Pd. ini telah memenuhi tahapan validasi
dan penilaian akhir oleh Dewan Komite Penilaian Penelitian BOPTN tahun 2018
dan dinyatakan selesai pada tanggal 3 Oktober tahun 2018.

Mengetahui,
Ketua Peneliti, Ketua Dewan Komite Penilai,

Tutik Sri Wahyuni, M.Pd. Dr. H. M. Muntahibun Nafis,.MAg.


ID: 201306870208000 NIP. 19780318 200501 1 003

Tulungagung, 23 November 2018


Mengesahkan,
Ketua LP2M,

Dr. Ngainun Naim, M.H.I.


NIP. 19750719 200312 1 002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya,
sehingga laporan akhir penelitian BOPTN yang berjudul “Pengembangan Buku
Ajar Matakuliah Biokimia Berintegrasi dengan Nilai-Nilai Sains dalam Al-Qur’an
di IAIN Tulungagung” dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan akhir ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Seluruh pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) yang
telah memberikan kesempatan dan bimbingan dalam penelitian ini.
2. Segenap teman-teman dosen di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Tulungagung yang telah memberikan ilmunya.
3. Orangtua dan seluruh keluarga yang senantiasa mendukung dan mendoakan.
Penulis mengharapkan masukan yang membangun apabila terdapat
kekurangan dalam penyusunan laporan akhir ini. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

Tulungagung, November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR ...............................................i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan .......................................................................................................5
D. Manfaat .....................................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................7


A. Pengembangan Buku Ajar ........................................................................7
B. Tinjauan Matakuliah Biokimia dalam Kurikulum Perguruan Tinggi yang
Mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) .........11
C. Pendekatan Integrasi Sains (Biokimia) dengan Nilai-nilai Religius dalam
Al-Qur’an .................................................................................................18
D. Penelitian Terdahulu .................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................24


A. Jenis ..........................................................................................................24
B. Model Pengembangan .............................................................................24
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................................28
D. Validasi Buku Ajar ...................................................................................29
E. Jenis Data .................................................................................................29
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................29
G. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................30
H. Teknik Analisis Data ...............................................................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN ..........................................................................32


A. Analisis Kebutuhan Buku Ajar .................................................................32
B. Pengembangan Buku Ajar Matakuliah Biokimia yang Berintegrasi Dengan
Nilai-Nilai Sains dalam Al-Qur’an ..........................................................37

BAB V PENUTUP ............................................................................................51


A. Simpulan ...................................................................................................51
B. Saran .........................................................................................................51

DAFTAR RUJUKAN .........................................................................................52


LAMPIRAN ........................................................................................................54
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perguruan tinggi di Indonesia memegang peranan penting dalam
mencerdaskan bangsa dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Lahirnya insan yang terdidik, juga tidak dapat terlepas dari peran
perguruan tinggi. Oleh karena itu, perguruan tinggi memberikan kontribusi
yang besar terhadap bangsa ini dalam mencetak sumber daya manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab sesuai dengan tujuan yang diamanatkan dalam
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, ada 3 faktor utama yang harus
diperhatikan, yaitu pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran,
dan efektivitas metode pembelajaran. Kurikulum pendidikan harus
komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan, dan mampu
mengakomodasikan keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi.1
Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan melalui optimalisasi kegiatan
belajar mengajar yang lebih memberdayakan potensi peserta didik sehingga
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terlaksananya kegiatan pembelajaran
secara efektif tidak dapat terlepas dari ketepatan strategi, pendekatan, model,
dan sumber belajar yang digunakan. Ketiga hal itulah yang sekarang menjadi
fokus pembaruan pendidikan di Indonesia.
Pembaruan kurikulum terus dilaksanakan pemerintah sejak era
pergerakan nasional sampai dengan era reformasi sekarang ini. Pada jenjang
perguruan tinggi, rekonstruksi kurikulum jurusan dilakukan dengan

1
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)
dan Penerapannya dalam KBK. Malang : UM Press. h.2

1
memproyeksikan kompetensi output yang berorientasi pada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencakup penyusunan capaian
pembelajaran beserta standar isi, standar proses belajar, standar pembelajaran,
standar penilaian, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkaitan
dengan mahasiswa. Mengacu pada hal tersebut, penyediaan sumber belajar
merupakan salah satu kebutuhan utama agar proses pembelajaran terlaksana
secara efektif sehingga capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
berhasil.
Adanya sumber belajar bertujuan untuk memudahkan mahasiswa
dalam mempelajari kompetensi tertentu.2 Salah satu bentuk sumber belajar
yang berupa bahan cetak adalah buku ajar. Hasil observasi awal di IAIN
Tulungagung menunjukkan bahwa ketersediaan buku ajar matakuliah
Biokimia pada jurusan Tadris Biologi dan Tadris Kimia hingga saat ini masih
sangat terbatas karena dua jurusan tersebut termasuk jurusan baru. Di
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung, jurusan Tadris
Biologi mulai diselenggarakan pada tahun 2015 sedangkan Tadris Kimia baru
dibuka pada tahun 2017. Matakuliah Biokimia merupakan matakuliah wajib
pada jurusan Tadris Biologi dan Tadris Kimia dengan beban 3 (tiga) sks,
terdiri dari 2 (dua) sks teori dan 1 (satu) sks praktik. Matakuliah ini mengkaji
tentang susunan kimia sel, sifat senyawa, serta reaksi kimia yang terjadi di
dalam sel, tepatnya penerapan prinsip-prinsip kimia dalam memahami
biologi. Tujuan utama biokimia adalah pemahaman menyeluruh atas semua
proses kimiawi yang berkaitan dengan sel hidup pada tingkat molekuler.3
Pengetahuan tentang biokimia penting bagi bidang kedokteran, farmakologi,
patologi, dan sebagainya.
Kesulitan dalam mempelajari konsep biokimia dialami oleh sebagian
besar mahasiswa. Hal ini terbukti dari hasil ujian sumatif yang tergolong

2
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta,
Indonesia: Diva Press.
3
Murray, R.K., Granner, D.K., & Rodwell, V.W. 2006. Biochemistry Harper 27th Edition.
New York: McGraw-Hill.

2
rendah. Selain dari karakteristik materi, kesulitan ini dimungkinkan juga
disebabkan oleh keterbatasan bahan ajar yang tersedia.
Selama ini, bahan ajar yang digunakan dalam perkuliahan matakuliah
Biokimia di jurusan Tadris Biologi adalah buku biokimia yang masih terbatas
jumlah maupun jenisnya, e-book dan jurnal ilmiah berbahasa Inggris. Di
samping itu, karena kemudahan akses dan efisiensi waktu, mahasiswa juga
sering mencari referensi dari internet yang belum tentu berisi konsep yang
benar. Hal ini tentu menjadi suatu masalah dalam proses pencapaian
kompetensi pembelajaran jika mahasiswa mengalami kesalahan konsep.
Capaian pembelajaran dalam matakuliah Biokimia mencakup aspek
kognitif, psikomotorik dan afektif. Pemahaman konsep (kognitif) biokimia
yang baik merupakan kunci utama keberhasilan dalam mempelajari biokimia.
Mahasiswa yang mempunyai pemahaman konsep yang baik akan mampu
mengenali masalah dengan baik dan menyusun konsep secara mendalam
untuk memecahkan suatu masalah. Keterampilan proses sains (psikomotorik)
dalam pembelajaran matakuliah biokimia juga penting karena eksperimen
merupakan hakikat sains sebagai proses ilmiah. Demikian pula aspek afektif
(sikap ilmiah) juga harus dimiliki oleh pebelajar sains. Sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yang telah disebutkan di depan, penguasaan konsep pada
aspek intelektual saja dirasa belum mencukupi untuk membentuk pribadi
peserta didik yang utuh. Oleh karena itu, untuk menyempurnakannya
diperlukan pendekatan integrasi-interkoneksi sains (biokimia) dengan nilai-
nilai dalam al-Qur’an.
Pada kenyataannya, implementasi pembelajaran yang mengaitkan
konsep dengan nilai-nilai religius belum banyak dilakukan. Dalam matakuliah
biokimia, khususnya pada materi biomolekul erat kaitannya dengan nilai-nilai
religius yang dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran. Sebagai contoh
firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl ayat 5 yang mengisyaratkan bahwa
Allah SWT menganugerahi manusia banyak jenis hewan sebagai sumber
protein.

3
Artinya: Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu;
padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan
sebahagiannya kamu makan.(QS. An-Nahl ayat 5)
Mengacu pada kebutuhan pentingnya ketersedian buku ajar
matakuliah biokimia, maka pengembangan buku ajar yang bersifat aplikatif
akan menarik minat baca dan memudahkan mahasiswa dalam mempelajari
materi sangat diperlukan. Pelaksanaan penelitian yang mengintegrasikan nilai
keislaman dan sains diharapkan akan mempercepat perkembangan sains
dalam hal ini khususnya bidang biokimia. Paradigma integrasi di sini
bertujuan agar pemahaman mahasiswa dalam mempelajari ilmu sains dan
ilmu agama tidak bersifat dikotomi, yang seolah-olah mempunyai ruang yang
terpisah antara satu dengan yang lain. Amin Abdullah mempunyai pemikiran
pentingnya paradigma integrasi-interkoneksi antar disiplin ilmu sehingga
akan menjadikan keduanya saling mengisi kekurangan dan kelebihan satu
sama lain.4 Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dan Pengembangan Buku Ajar Matakuliah Biokimia Berintegrasi
dengan Nilai-nilai Sains dalam al-Qur’an di IAIN Tulungagung.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang yang diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan ini adalah
1. Bagaimana mengembangkan buku ajar matakuliah Biokimia berintegrasi
dengan nilai-nilai sains dalam al-Qur’an untuk mahasiswa jurusan Tadris
Biologi dan Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Tulungagung?

4
Siswanto. 2013. Perspektif Amin Abdullah tentang Integrasi Interkoneksi dalam Kajian
Islam. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Volume 3 Nomor 2 Desember 2013.

4
2. Apakah buku ajar matakuliah Biokimia yang dikembangkan tersebut
sesuai/layak digunakan dalam proses pembelajaran menurut ahli
pembelajaran kimia/biokimia dan mahasiswa selaku pengguna produk?

C. TUJUAN
Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menghasilkan suatu produk berupa buku ajar matakuliah Biokimia
berintegrasi dengan nilai-nilai sains dalam al-Qur’an untuk mahasiswa
jurusan Tadris Biologi dan Tadris Kimia di FTIK - IAIN Tulungagung.
2. Untuk mengetahui validitas buku ajar matakuliah Biokimia yang
dikembangkan menurut ahli pembelajaran kimia/biokimia dan mahasiswa
selaku pengguna produk.

D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu pengetahuan


khususnya di bidang ilmu biokimia dan integrasinya dengan nilai-nilai
sains dalam al-Qur’an.

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti :

(1) Memberikan kesempatan kepada dosen untuk meningkatkan


kapasitasnya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
khususnya pada bidang penelitian sehingga dapat
mengembangkan buku ajar sesuai capaian pembelajaran yang
mengacu pada KKNI.

(2) Menyediakan sumber belajar untuk kegiatan perkuliahan pada


matakuliah biokimia.

(3) Dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian


dan pengembangan selanjutnya maupun penelitian eksperimen

5
untuk menguji efektivitas buku ajar yang dikembangkan ini pada
kegiatan perkuliahan.

2. Bagi mahasiswa

(1) Menyediakan sumber belajar untuk kegiatan perkuliahan pada


matakuliah biokimia.

(2) Membekali mahasiswa dengan pengetahuan sains (biokimia) dan


islam yang terintegrasi agar dicapai pemahaman konsep yang
utuh.

(3) Memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam mempelajari


matakuliah biokimia sehingga dapat memotivasi siswa untuk
belajar dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

3. Bagi institusi

(1) Menyediakan sumber belajar yang aplikatif pada matakuliah


biokimia yang terintegrasi dengan nilai-nilai sains dalam al-
Qur’an dan ini tentunya sangat sesuai dengan paradigma di
PTKIN dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

6
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengembangan Buku Ajar


Proses pembelajaran di manapun jenjangnya, termasuk dalam
perguruan tinggi harus didukung oleh ketersediaan berbagai jenis sumber
belajar. Dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 41 Ayat 1 bahwa sumber belajar
pada lingkungan pendidikan tinggi wajib disediakan, difasilitasi, atau dimiliki
oleh Perguruan Tinggi sesuai dengan Program Studi yang dikembangkan.5
Salah satu sumber belajar yang berupa bahan cetak adalah buku ajar.
Buku ajar digunakan oleh dosen sebagai sumber acuan dalam pelaksanaan
proses pembelajaran bagi mahasiswanya.6 Buku ajar yang akan
dikembangkan oleh peneliti adalah buku ajar matakuliah Biokimia. Buku ajar
dikembangkan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan tertentu. Pada bagian
awal memuat (a) deskripsi singkat mata kuliah, (b) rencana pembelajaran, (c)
manfaat mempelajari mata kuliah, (d) capaian pembelajaran matkuliah (CP-
MK), (e) kerangka buku ajar, dan (f) petunjuk bagi mahasiswa dalam
mempelajari buku tersebut. Pada bagian isi terdiri dari materi ajar, evaluasi,
nilai-nilai sains dalam al-Qur’an, dan lembar kerja mahasiswa. Lembar kerja
mahasiswa berisi petunjuk praktikum biokimia yang digunakan mahasiswa
dalam kinerja di laboratorium untuk meningkatkan keterampilan proses sains.
Pada bagian penutup, memuat bibliografi.

B. Tinjauan Matakuliah Biokimia dalam Kurikulum Perguruan Tinggi


yang Mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
6
Priyanto, S. H. 2012. Kriteria Baku Buku Ajar. Disampaikan dalam Workshop Penulisan
Buku Ajar Dosen Kopertis VI 31 Mei—1 Juni 2012.

7
Biokimia adalah ilmu yang mengkaji tentang susunan kimia sel, sifat
senyawa, serta reaksi kimia yang terjadi di dalam sel, tepatnya penerapan
prinsip-prinsip kimia dalam memahami biologi. Matakuliah ini merupakan
matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa jurusan Tadris
Biologi dan Tadris Kimia. Dalam kurikulum perguruan tinggi yang mengacu
pada KKNI tercantum capaian pembelajaran (CP) sebagai berikut: bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan
inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan keahlian.
Berdasarkan CP matakuliah tersebut, diharapkan mahasiswa mampu
menguasai ilmu kependidikan dan konsep-konsep biokimia untuk melakukan
perencanaan, pengelolaan, implementasi, evaluasi, dan pengembangan
pembelajaran yang berorientasi pada life skill, mampu menguasai konsep
bidang pengetahuan tertentu secara umum, mampu menguasai konsep dan
prinsip bidang Biokimia, mampu memecahkan permasalahan biokimia secara
prosedural melalui pendekatan dari tingkat mikroskopis sampai tingkat
makroskopis, serta mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan
terukur; mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks
penyelesaian masalah di keahliannya di berdasarkan hasil analisis informasi
dan data; mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja
yang berada dibawah tanggung jawabnya, serta mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri. Secara lebih detil, capaian pembelajaran,
deskripsi matakuliah, rincian materi dan pola penugasan matakuliah Biokimia
dideskripsikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebagai berikut.

8
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

1. Identifikasi Mata Kuliah


 Nama Program Studi : Tadris Biologi dan Tadris Kimia
 Nama dan Kode Mata Kuliah : Biokimia/ 62H33
 Nama Kelompok Mata Kuliah :
 Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
 Jenis Mata Kuliah : (Nasional/Universitas/Fakultas/Program
Studi)*
 Kelompok Mata Kuliah : (Wajib/Pilihan)*
 Jenis Integrasi : (Keilmuan, Ke-Islaman, Ke-Indonesiaan)*
 Jenjang Program : S1
 Semester Pelaksanaan Perkuliahan : 3
 Jumlah SKS Mata Kuliah : 3 SKS
 Nama Dosen Pengampu : Tutik Sri Wahyuni, M.Pd.

2. Deskripsi Mata Kuliah


Matakuliah Biokimia mempelajari tentang bahan-bahan /senyawa organik
yang menyusun tubuh makhuk hidup (biomolekul) yang meliputi karbohidrat,
protein dan lemak, vitamin, mineral dan air; hubungan antara struktur biomolekul
dengan fungsinya; bioenergitika; penyimpanan dan aliran informasi genetik serta
mampu mengaitkan materi dengan nilai-nilai Keislaman.
3. Capaian Pembelajaran Program Studi (CPPS)
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
3. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi

9
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
keahlian
4. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah di keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
6. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri;
7. Mampu menguasai konsep dan prinsip bidang Biokimia.

4. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPM)


1. Sikap dan Tata Nilai :
Memiliki sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, terbuka,
bertanggung jawab, objektif, mandiri, dan teliti.
2. Pengetahuan :
(i) Memahami dan mendeskripsikan struktur biomolekul dan fungsinya,
(ii) proses-proses biokimia bahan organik tersebut, kaitannya dengan
perolehan energi dalam tubuh makhluk hidup, serta (iii) penyimpanan
dan aliran informasi genetika.
3. Keterampilan :
(i) Terampil melakukan kegiatan eksperimen di laboratorium untuk
uji kualitatif makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan
lemak; menguji pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim, dan
sebagainya,
(ii) terampil berkomunikasi ilmiah dalam menuangkan gagasan dan
analisis data dalam bentuk laporan praktikum.

5. Materi Pokok Pembelajaran


1. Pengenalan Biokimia
2. Air dan Mineral
3. Karbohidrat
4. Lipid

10
5. Protein
6. Enzim
7. Metabolisme Bioenergetika
8. Asam Nukleat
9. Vitamin

6. Penilaian Pembelajaran
1. Formatif (40%) dengan komponen sebagai berikut
a. Kehadiran : 10 %
b. Tugas terstruktur (tugas individu dan tugas kelompok) : 40 %
c. Partisipasi aktif dalam diskusi kelas : 10 %
2. Ujian Tengah Semester (evaluasi tes) : 20 %
3. Ujian Akhir Semester (evaluasi) : 20 %

7. Bahan/Sumber/Referensi
1. Poedjiadi, A. dan Supriyanti, T. 2012. Dasar-dasar Biokimia Edisi Revisi.
Jakarta: Universitas Indonesia UI-Press.
2. Nelson, D. L. and Cox, M. M. 2004. Lehninger Principles of Biochemistry,
4th Edition. New York: W. H. Freeman and Company.
3. Subandi, Muntholib & Susanti, E. 2009. Biokimia Umum. Malang: Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.
4. Ngili, Y. 2013. Biokimia Dasar Edisi Revisi. Bandung: Rekayasa Sains.
5. Murray, R.K., Granner, D.K., & Rodwell, V.W. 2006. Biochemistry
Harper 27th Edition. New York: McGraw-Hill.
6. Harvey , A.R., & Ferrier, D. 2011. Biochemistry 5th Edition. Lippincott’s
Illustrated Reviews. New York: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters
Kluwer business.

8. Tata Tertib Perkuliahan


1. Sebelum melaksanakan pembelajaran mahasiswa diwajibkan untuk berdoa
dan tilawah terlebih dahulu.

11
2. Berpakaian sopan, rapi, serta bersepatu dan tidak diperkenankan memakai
kaos oblong (tidak berkerah), sarung, sandal, celana atau baju yang sobek,
rambut panjang atau bercat, anting-anting, kalung, gelang (khusus laki-
laki) dan tato dalam mengikuti kegiatan akademik, layanan administrasi
dan kegiatan kampus.
3. Dilarang memakai baju dan/atau celana ketat, tembus pandang dan tanpa
berhijab bagi perempuan dalam mengikuti kegiatan di kampus.

12
9. Deskripsi Rencana Pembelajaran

Strategi, Integrasi (Keilmuan,


Capaian Pembelajaran Perkuliahan
Perte- Metode, dan Keislaman, Pola Penugasan
(Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian
muan Media Keindonesiaan)
Diharapkan)
1 Mahasiswa mampu memahami RPS,  Rencana Ceramah dan Integrasi nilai semangat Mahasiswa menyimak dan
sistem perkuliahan dan penilaian, tata Pembelajaran tanya jawab juang yang tinggi dan menyetujui kontrak perkuliahan
tertib kuliah, serta termotivasi untuk Semester (RPS) disiplin
belajar semakin giat.  Kontrak kuliah
 Pendahuluan
2 Memahami pengertian Biokimia, Konsep Dasar Diskusi dan  Mengaitkan materi  Mahasiswa mencatat semua
ruang lingkupnya, dan Aplikasi Biokimia Resitasi dengan QS. An-Nahl informasi secara ringkas pada log
Biokimia dalam kehidupan sehari-hari ayat 11 dan QS. Al- book.
A’raf ayat 31  Mahasiswa merespon aktif materi
yang diberikan dengan cara
bertanya dan berdiskusi.

3 Mahasiswa mampu memahami Air dan Mineral Diskusi dan Mengaitkan materi  Mahasiswa merespon aktif
peranan air dan mineral dalam tubuh Resitasi dengan ayat dalam Al- materi yang diberikan dengan
dan peranan air dalam proses biokimia Qur’an tentang air. cara bertanya dan berdiskusi.
pada tubuh makhluk hidup.
4 Mahasiswa mampu memahami Vitamin Diskusi,  Integrasi nilai  Mahasiswa merespon aktif
macam-macam vitamin dan fungsinya. eksperimen mandiri, teliti, dan materi yang diberikan dengan
dan bertanggung jawab. cara bertanya dan berdiskusi.
penyelesaian  Mengaitkan materi  Mahasiswa (kelompok 1)
soal dengan ayat dalam Al- menyusun rangkuman materi
Qur’an tentang jenis-jenis vitamin dan
sumbernya, penyakit-penyakit
yang disebabkan karena
kekurangan penyakit dan
mempresentasikannya in talk
show.

13
Strategi, Integrasi (Keilmuan,
Capaian Pembelajaran Perkuliahan
Perte- Metode, dan Keislaman, Pola Penugasan
(Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian
muan Media Keindonesiaan)
Diharapkan)
 Mahasiswa melakukan uji kadar
vitamin C dalam buah

5-6  Mahasiswa mampu memahami Karbohidrat Diskusi,  Mengaitkan materi  Mahasiswa merespon aktif
jenis-jenis karbohidrat, struktur, dan eksperimen dengan QS. Al- materi yang diberikan dengan
fungsi karbohidrat. dan An’am ayat 95. cara bertanya dan berdiskusi.
penyelesaian  Mahasiswa (kelompok 2-4)
soal menyusun rangkuman materi
dan mempresentasikannya in
talk show.
 Mahasiswa melakukan uji
kualitatif karbohidrat dan
menyusun laporan praktikum.
7 Mahasiswa mampu memahami Asam amino dan Diskusi,  Mengaitkan materi  Mahasiswa (kelompok 5)
jenis-jenis asam amino esensial dan peptida eksperimen dengan QS. Al- menyusun rangkuman materi
non-esensial, sifat-sifat asam amino, dan An’am ayat 95. dan mempresentasikannya in
ikatan peptida, sifat kimia penyelesaian talk show.
polipeptida dan sifat urutan asam soal  Mahasiswa merespon aktif
amino. materi yang diberikan dengan
cara bertanya dan berdiskusi.

8 Ujian Tengah Semester (UTS)

14
Strategi, Integrasi (Keilmuan,
Capaian Pembelajaran Perkuliahan
Perte- Metode, dan Keislaman, Pola Penugasan
(Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian
muan Media Keindonesiaan)
Diharapkan)
9 Mahasiswa memahami struktur Struktur protein Diskusi,  Mahasiswa dapat  Mahasiswa (kelompok 6)
protein yang terdiri dari struktur eksperimen mengaitkan materi menyusun rangkuman materi
primer, sekunder, tersier dan dan dengan QS. An-Nahl dan mempresentasikannya in
kuarterner, dan peristiwa yang penyelesaian ayat 5 dan 66, serta talk show.
menyebabkan denaturasi protein. soal QS. Al-Mu’minun  Mahasiswa merespon aktif
ayat 21. materi yang diberikan dengan
cara bertanya dan berdiskusi.
 Mahasiswa melakukan uji
kualitatif protein di
laboratorium dan
mengkomunikasikan hasil
kegiatan praktikum dalam
bentuk laporan praktikum.

10  Mahasiswa dapat menjelaskan Lipid Diskusi, Mahasiswa dapat  Mahasiswa merespon aktif
pengertian dan penggolongan lipid, eksperimen mengaitkan materi materi yang diberikan dengan
struktur dan sifat-sifat fisika serta dan dengan ayat suci Al- cara bertanya dan berdiskusi.
kimia asam lemak dan lemak, penyelesaian Qur’an.  Mahasiswa (kelompok 7)
struktur dan sifat fosfolipid, soal menyusun rangkuman materi
sfingolipid, steroid dan terpen. dan mempresentasikannya in
 Mahasiswa dapat menuliskan reaksi talk show.
saponifikasi.  Mahasiswa melakukan uji
kualitatif lemak dan menyusun
laporan praktikum.

11-12 Mahasiswa mampu memahami Enzim Diskusi, Mahasiswa dapat  Mahasiswa (kelompok 8)
pengertian dan fungsi enzim dalam eksperimen mengaitkan materi menyusun rangkuman materi
regulasi metabolisme. dan dengan ayat suci Al- dan mempresentasikannya in
penyelesaian Qur’an. talk show.

15
Strategi, Integrasi (Keilmuan,
Capaian Pembelajaran Perkuliahan
Perte- Metode, dan Keislaman, Pola Penugasan
(Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian
muan Media Keindonesiaan)
Diharapkan)
soal  Mahasiswa merespon aktif
materi yang diberikan dengan
cara bertanya dan berdiskusi.
 Mahasiswa melakukan uji
pengaruh pH dan suhu terhadap
aktivitas enzim dan menyusun
laporan praktikum.
 Mahasiswa dapat menganalisis
struktur enzim/protein dengan
menggunakan program Cn3D.

13-14 Mahasiswa mampu menjelaskan Metabolisme dan Diskusi dan Mahasiswa dapat  Mahasiswa dapat menjelaskan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan Bioenergetika resitasil mengaitkan materi perbedaan antara katabolisme
protein. dengan ayat suci Al- dan anabolisme.
Qur’an.  Mahasiswa membuat bagan
metabolic pathway dalam bentuk
poster. (Kelompok I :
Metabolisme Karbohidrat,
Kelompok II : Metabolisme
Lipid dan Protein)
 Mahasiswa dapat menjelaskan
proses glikolisis,
glukoneogenesis, siklus Cori,
metabolisme lipoprotein,
oksidasi asam lemak, dan
metabolisme protein.
15  Mahasiswa mampu memahami Asam Nukleat Diskusi dan Mengaitkan materi  Mahasiswa merespon aktif
struktur Resitasi mahasiswa dapat materi yang diberikan dengan
dan fungsi asam nukleat serta dengan QS.QS. Al- cara bertanya dan berdiskusi.

16
Strategi, Integrasi (Keilmuan,
Capaian Pembelajaran Perkuliahan
Perte- Metode, dan Keislaman, Pola Penugasan
(Kemampuan Akhir Yang Bahan Kajian
muan Media Keindonesiaan)
Diharapkan)
memahami struktur RNA, Mu’minun ayat 12-14  Mahasiswa dapat menjelaskan
fungsinya dalam jalur informasi dan QS. Al-Insan pengertian asam nukleat.
genetik, dan mekanisme replikasi ayat  Mahasiswa dapat menjelaskan
genetika. struktur nukleotida dan
nukleosida
 Mahasiswa dapat menjelaskan
isolasi asam nukleat
 Mahasiswa dapat menjelaskan
struktur, persamaan dan
perbedaan antara RNA dan DNA

16 Ujian Akhir Semester (UAS) Paper and pencil test


Close book

17
Catatan : Contoh Butir Sikap dan Tata Nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
2. Memberi salam pada saat awal dan akhir perkuliahan
3. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
4. Berserah diri (tawakal) kepada Allah SWT setelah berikhtiar atau
berusaha
5. Jujur
6. Disiplin
7. Tanggungjawab
8. Percaya Diri
9. Santun
10. Peduli

Materi yang dikembangkan dalam buku ajar Biokimia ini adalah


biomolekul. Biomolekul mencakup senyawa organik yang terdapat di dalam
tubuh organisme, seperti karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat dan
metabolit. Dalam materi biomolekul, terdapat nilai-nilai religius, khususnya
yang dihubungkan dengan agama Islam yang tercantum dalam beberapa ayat
Al-Qur’an, seperti QS. Al-An’am: 99, QS. Al-Maidah: 88, QS. An-Nahl: 5
dan sebagainya. Selain pemahaman konsep yang baik, internalisasi nilai-nilai
religius tersebut juga penting diimplementasikan dalam pembelajaran. Hal ini
sejalan dengan tujuan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada
penguasaan konsep tetapi juga penemuan makna kehidupan yang bersumber
dari nilai-nilai religius.

C. Pendekatan Integrasi Sains (Biokimia) dengan Nilai-nilai Religius


dalam Al-Qur’an
Dalam realitas kehidupan masyarakat luas hingga kini, masih kuat
pemikiran bahwa “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak bisa

18
dipertemukan.7 Integrasi tersebut sangat penting agar pebelajar memahami
konsep yang utuh. Hal ini juga dapat meningkatkan keimanan kepada Allah
SWT melalui tanda-tanda kebesarannya di alam semesta ini.
Masalah dikotomi ilmu pengetahuan dan agama tidak terjadi dalam
dunia Islam, karena islam sebagai agama yang selain membahas masalah
moral dan spiritual juga berbicara tentang ilmu pengetahuan, kebudayaan dan
peradaban.8 Ada beberapa kaum ulama juga merupakan ilmuwan muslim,
seperti al-Ghazali adalah ahli fiqh dan tasawuf, juga ahli filsafat dan
perekonomian. Contoh para cendekiawan muslim yang lain adalah Ibn Sina,
Ibn Khaldun, al-Qabisi, Ibn Jama’ah, dan Ibn Sahnun. Dikotomi ilmu dalam
islam lebih dipandang sebagai spesialisasi, pembagian tugas, kecenderungan,
hobi, bakat, dan pendalaman dalam rangka memperoleh hikmah sedalam-
dalamnya.9 Berbeda dengan dikotomi ilmu yang terjadi di Barat yang tidak
mengakui adanya integrasi ilmu, tetapi membuat perbedaan otoritas antara
ahli agama dengan ilmuwan.
Apabila dikotomi ilmu terjadi, maka akan mengakibatkan beberapa
dampak yang luas. Pertama masing-masing ilmu menjadi sempit dengan
sudut pandang yang terbatas. Akibatnya peran, fungsi dan tanggung jawab
ilmu sebagai cahaya kebenaran, petunjuk dan pegangan bagi manusia dalam
menyelesaikan berbagai masalah menjadi tidak efektif. Kedua, masing-
masing ilmu memberikan panduan yang sempit kepada penganutnya sehingga
mengakibatkan ketimpangan. Akibatnya, masyarakat tidak tidak dapat
merasakan kehadirannya sebagai rahmat bagi kehidupan. Ketiga, masing-
masing ilmu menjadi lemah. Ilmu umum tanpa agama secara etika dan moral
menjadi lemah, sehingga ilmu tersebut bisa disalahgunakan. Ilmu agama
tanpa ilmu umum secara praktis dan teknis menjadi sulit dilaksanakan.
Seharusnya ilmu pengetahuan memberikan pencerahan, panduan, arahan dan

7
Faiq Makhdum Noor. Integrasi-Interkoneksi Keilmuan Sains dan Islam dalam Proses
Pembelajaran Fisika. Halaman 303-312. https://media.neliti.com/media/publications/172775-ID-
integrasi-interkoneksi-keilmuan-sains-da.pdf.
8
Abudin Nata. 2018. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia Group. h.16.
9
Ibid ... h.16.

19
pegangan bagi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi.10

Integrasi ilmu merupakan suatu keadaan di mana antara satu ilmu


dengan ilmu lainnya bukan dicampuradukkan sehingga kehilangan karakter
ontologi, epistemologi, dan aksiologinya, melainkan suatu upaya untuk
menyinergikan, mendialogkan, mengkomunikasikan dan mempertemukan,
sehingga antara ilmu-ilmu tersebut terdapat titik temu yang dapat
memberikan penjelasan, kemudahan dan petunjuk bagi manusia untuk
memecahkan masalah dalam kehidupannya.11
Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana integrasi ilmu yang ideal
menurut Islam? Menurut Islam, semua ilmu, ilmu agama, ilmu pengetahuan
alam, ilmu sosial, filsafat dan tawawuf saling terintegrasi dan memberikan
kontribusi dalam kehidupan manusia. Ilmu agama yang bersumber kepada
wahyu Allah dalam Al-Qur’an berperan menjadi landasan spiritual, moral,
12
dan akhlak mulia, sedangkan ilmu pengetahuan alam yang mengkaji
tentang fenomena alam sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT
menunjukkan kepada manusia sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia, keteraturan-keteraturan yang Allah SWT ciptakan sampai pada
tingkat molekuler sehingga manusia dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.
Agar integrasi ilmu pengetahuan dan nilai keislaman dapat
diwujudkan, maka perlu dilakukan beberapa upaya. Pertama, perlu ada dialog
antara ulama dan ilmuwan, kedua perlu ada konferensi yang mempertemukan
antara ulama dan ilmuwan, dan ketiga perlu adanya etika yang disepakati
untuk mengatur hubungan harmonis antara ulama dan ilmuwan.
Al-Qur’an juga tidak mengajarkan adanya dikotomi ilmu dan agama.
Allah memerintahkan agar umat manusia mempelajari ayat-ayat qauliyyah,
yaitu Al-Qur’an dan Hadist, dan juga mengajak umat manusia untuk
10
Ibid ... h. 17.
11
Ibid ... h. 287.
12
Ibid... h. 19.

20
memperhatikan dan memikirkan fenomen-fenomena yang terjadi di alam
sekitar (ayat-ayat kauniyah) sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Allah
menjelaskan hal ini dalam Q.S. Al-Jatsiyah: 12-13 dan Q.S. An-Nahl: 44.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sesungguhnya Allah mendorong umat
manusia untuk mempelajari ilmu agama yang bersumber dari wahyu Allah dan
juga ilmu-ilmu yang bersumber pada penalaran. Ilmu yang bersumber pada
penalaran itu merupakan hasil pemikiran manusia yang dikembangkan melalui
metode ilmiah. Perpaduan antara kedua macam ilmu tersebut akan membawa
kemajuan umat manusia dalam arti yang sesungguhnya.13
Integrasi-interkoneksi keilmuan agama Islam dan Sains
dikembangkan di kalangan para intelektual muslim. Hal ini menunjukkan
besarnya perhatian dan tanggung jawab moral terhadap ilmu. Dalam integrasi
Islam dan Sain, perlu adanya landasan moral, spiritual, etika, dan nilai-nilai
luhur yang didasarkan pada nilai keimanan kepada Allah SWT. Pendekatan
integrasi-interkoneksi tersebut menempatkan berbagai macam disiplin ilmu
(Islamic-Studies, Natural Studies, Social Studies dan Humaniora) yang saling
terkait sehingga menjadi satu bangunan pengetahuan yang utuh.14
Integrasi ilmu sains dan agama sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, yaitu untuk mengatasi kebudayaan yang pincang. Kalangan umat
Islam cenderung mengutamakan ilmu agama, sedangkan kalangan umum
lebih mengutamakan ilmu umum. Agar seimbang dan tidak pincang, maka
keduanya harus seimbang. Dengan integrasi ilmu, umat Islam menjadi lebih
cerdas berintelektual dan juga semakin maju secara moral, spiritual, etika, dan
akhlaknya.
Paradigma ini sangat sesuai diterapkan pada perguruan tinggi
keislaman yang menyelenggarakan berbagai bidang ilmu umum, termasuk

13
Septiana Purwaningrum. 2010. Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Quran: Langkah
Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam Pendidikan. Inovatif: Volume 1, No. 1 Tahun 2015. h.
124-141.
14
Faiq Makhdum Noor. Integrasi-Interkoneksi Keilmuan Sains dan Islam dalam Proses
Pembelajaran Fisika. Halaman 303-312. https://media.neliti.com/media/publications/172775-ID-
integrasi-interkoneksi-keilmuan-sains-da.pdf.

21
jurusan di bidang sains. Keilmuan sains (Biokimia) memiliki integrasi dengan
keilmuan agama Islam.

D. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faiq Makhdum Noor
menunjukkan bahwa tidak semua sekolah yang merupakan lembaga
pendidikan Islam telah menerapkan proses pembelajaran terpadu, sehingga
dibutuhkan desain dan sintaks pembelajaran terpadu dengan pendekatan
integrasi-interkoneksi. Fakta ini sangat mungkin terjadi pada bidang ilmu lain
yang masih serumpun, seperti kimia/ biokimia. Hal tersebut terjadi
kemungkinan disebabkan salah satunya oleh terbatasnya buku ajar yang telah
mengintegrasikan sains dan al-Qur’an. Pada penelitian tersebut, peneliti
mengobservasi pembelajaran fisika, yang masih serumpun dengan kimia,
yaitu kesamaan di bidang sains. Oleh karena itu, fakta ini semakin mendorong
peneliti untuk mengembangkan buku ajar biokimia yang terintegrasi dengan
nilai-nilai al-Qur’an.
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta atas nama A. Fahmi Nidhom Barlente pada tahun 2014
yang berjudul Pengembangan Buku Ajar Fisika Berbasis Integrasi-
Interkoneksi Model Konfirmatif Pada Pokok Bahasan Berak Lurus Pada
Siswa SMA Kelas X menunjukkan bahwa kualitas buku ajar yang
dikembangkan dinilai sangat baik oleh validator ahli materi, ahli media, dan
ahli integrasi-interkoneksi. Selain itu, siswa MA LAB UIN Sunan Kalijaga
juga memberikan respon setuju terhadap buku ajar tersebut.15
Purwanto dan Hasanah (2014) menerapkan model pembelajaran inkuiri
tipe pictorial riddle dengan konten integrasi-interkoneksi pada matapelajaran
Fisika. Materi yang Fisika yang diintegrasikan dengan nilai sains dalam Al-
Qur’an yaitu materi perubahan wujud zat akibat pengaruh kalor dengan
diintegrasikan dengan ayat Al-Qur’an yaitu QS. An-Nur ayat 43 tentang proses

15
Barlente, A.F.N. 2014. Pengembangan Buku Ajar Fisika Berbasis Integrasi-Interkoneksi
Model Konfirmatif Pada Pokok Bahasan Berak Lurus Pada Siswa SMA Kelas X. Skripsi tidak
diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

22
terjadinya hujan. Materi lain yang diintegrasikan adalah konsep perpindahan
kalor secara konveksi dengan ayat Al-Qur’an yaitu QS. Yunus ayat 22 tentang
angin darat dan angin laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
pembelajaran tersebut efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa pada materi suhu dan kalor berdasarkan peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa.16
Selain itu, peneliti yang lain ada yang mengembangkan modul
pembelajaran sains berintegrasi Islam-sains dan produk dicetak menggunakan
huruf Braille yang diperuntukkan bagi peserta didik difabel netra. Modul
Braille tersebut layak digunakan dengan kualitas baik dengan persentase
keidealan sebesar 74,31%. 17
Adapun kesamaan dengan penelitian dan pengembangan yang akan
dilakukan peneliti adalah adanya unsur integrasi nilai-nilai antara sains dan
al-Qur’an, sedangkan perbedaannya adalah pada bidang studi dan jenjang
pendidikan yang berbeda.

16
Joko Purwanto dan Binti Uswatun Hasanah. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran
Inkuiri Tipe Pictorial Riddle Dengan Konten Integrasi-Interkoneksi Pada Materi Suhu Dan Kalor
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA, Jurnal Kaunia Vol. X No. 2, Oktober
2014/1435: 117-127.
17
Wiyandari, H.F. dan Suprihatiningrum, J. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran
Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains untuk Peserta Didik Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2
Materi Pokok Bumi dan Antariksa. Jurnal Kaunia, Vol. IX. No. 1, April 2013: 12-21.

23
BAB III
METODE PENELITAN

Bagian ini berisi ulasan tentang desain penelitian, metode penelitian,


lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen dan
pengembangan instrumen penelitian, teknik analisis data, dan spesifikasi
bahan ajar yang dikembangkan.

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
(Research and Development/ R & D). Menurut Creswell (2008:23), penelitian
ini digolongkan ke dalam jenis penelitian pengembangan program pengajaran
(developing of instruction program). Penelitian ini didasarkan pada analisis
kebutuhan terhadap pemenuhan keberadaan bahan ajar matakuliah Biokimia
yang berorientasi pada integrasi nilai-nilai sains dalam al-Qur’an dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Metode penelitian dan pengembangan
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan dan
keefektifan produk tersebut. Penelitian ini diawali dengan analisis lapangan
terhadap kebutuhan buku ajar, selanjutnya pengembangan buku ajar
matakuliah biokimia yang disesuaikan dengan kurikulum perguruan tinggi
yang berlaku pada saat ini mengacu pada KKNI. Dalam rangka menentukan
kesesuaian/kelayakan buku ajar yang telah dikembangkan, maka
dilaksanakan validasi formatif oleh validator ahli.

B. Model Pengembangan
Model pengembangan buku ajar ini mengikuti model yang
direkomendasikan oleh Dick dan Carey. Langkah-langkah model
pengembangan Dick and Carey (Dick, dkk., 2009:1) dapat dilihat pada
Gambar 1 yang terdiri dari 10 langkah, yaitu (1) mengidentifikasi tujuan
instruksional (tujuan pembelajaran), (2) melakukan analisis pembelajaran, (3)

24
mengidentifikasi karakteristik mahasiswa dan konteks, (4) menuliskan tujuan
pembelajaran khusus, (5) mengembangkan asesmen, (6) mengembangkan
strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran,
(8) merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevisi, dan (10)
merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Pengembangan produk menggunakan model Dick & Carey
memberikan kesempatan kepada pengembang untuk bekerja sama dengan
ahli materi dan ahli desain pembelajaran sehingga diharapkan diperoleh
bahan ajar sebagai produk yang dikembangkan berkualitas baik. Pemilihan
model pengembangan Dick & Carey juga didasarkan pada beberapa
pertimbangan (Gall dalam Thohri, 2013)18, yaitu (1) memiliki tahapan yang
cocok untuk desain pembelajaran, (2) memiliki tahapan prosedural-
komponensial yang jelas, (3) model Dick & Carey menjadi model acuan
teoritis mandiri dalam R & D, (4) menjelaskan komponen yang
dikembangkan secara prosedural dengan langkah yang rinci, (5) merupakan
model pengembangan yang paling umum digunakan, (6) model Dick & Carey
memiliki model konseptual yang bersifat analitis terhadap keterkaitan antar
komponen.
Namun, pada penelitian ini dibatasi sampai dengan langkah ke -9
karena dengan beberapa pertimbangan, seperti keterbatasan waktu dan
tenaga. Adapun uraian kesepuluh langkah pengembangan bahan ajar
menggunakan model Dick & Carey adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran (Identifying an Intructional
Goal)
Pada tahap ini dilakukan kajian capaian pembelajaran yang
mengacu pada KKNI, yaitu terdiri dari penguasaan pengetahuan,
kemampuan kerja/ keterampilan yang diharapkan dapat dikuasai
mahasiswa setelah proses pembelajaran, serta sikap dan tata nilai.
Identifikasi tujuan pembelajaran ini disusun mengacu pada capaian
18
Muhammad Thohri. 2013. Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam.
Universitas Pendidikan Indonesia. repository. upi.edu.

25
pembelajaran (CP) mulai tingkat Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) dan Capaian Pembelajaran Matakuliah.

Gambar 1. Langkah-langkah Model Pengembangan Dick and Carey19

b. Melakukan Analisis Pembelajaran (Conducting Instructional


Analysis)
Tujuan analisis pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi
kompetensi yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Analisis dilakukan
dengan cara mengklasifikasikan rumusan tujuan pembelajaran
menurut ranah kognitif, psikomor, dan afektif serta teknik
pembelajaran yang tepat. Kemudian, analisis pembelajaran ini
dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) (terlampir).
c. Mengidentifikasi Kemampuan dan Karakteristik Awal Siswa
(Identifying Entry Behaviors and Characteristics)

19
Training, Novita. 2012. Systems Models Approach for Designing Instruction (Dick &
Carey). https://novitatraining.com/wp-content/uploads/2012/05/Instructional-Design-Models.pdf.

26
Identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang
telah dimiliki mahasiswa sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hal ini berkaitan dengan matakuliah prasyarat yang telah dipelajari
mahasiswa sebelum mempelajari matakuliah biokimia, yaitu
matakuliah kimia dasar.
d. Menuliskan Pengalaman Belajar (Writing Performance Objectives)
Pengalaman belajar mahasiswa dirumuskan dari indikator-indikator
hasil belajar yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran pada materi (poin b).
e. Mengembangkan Item Tes Berbasis Kriteria (Developing Criterion-
Referenced Test Items)
Pada tahap ini peneliti mengembangkan instrumen penilaian
berdasarkan indikator yang telah dirumuskan yang meliputi penilaian
aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Aspek kognitif meliputi
penilaian kuis, ujian blok, dan laporan hasil percobaan. Aspek afektif
meliputi penilaian pada saat diskusi kelompok dan diskusi kelas
berlangsung, serta penilaian sikap mahasiswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran biokimia, sedangkan aspek psikomotorik
meliputi penilaian kinerja di dalam laboratorium.
f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran (Developing And Selecting
Instructional Materials)
Pada tahap ini pengembang menentukan dan mengembangkan strategi
dan model pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran tersebut dikembangkan
berdasarkan pada hasil pembelajaran yang diharapkan, pengetahuan
baru mengenai proses pembelajaran, materi pelajaran yang akan
diajarkan, dan karakteristik mahasiswa.
g. Mengembangkan dan Memilih Perangkat Pembelajaran (Developing
and Selecting Intructional Material)
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada pra penelitian, maka bahan
ajar yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah Buku Ajar

27
Matakuliah Biokimia Berintegrasi dengan Nilai-Nilai Sains dalam Al-
Qur’an. Langkah ini merupakan tahap utama dalam pengembangan
produk melalui kajian-kajian literatur.
h. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Designing and
Conducting Formative Evaluation)
Pada langkah ini dilakukan validasi formatif yang merupakan validasi
isi terhadap buku ajar yang telah dikembangkan. Adapun subyek
validasi atau yang bertindak sebagai validator adalah dosen
kimia/biokimia sebagai ahli materi, ahli media, dosen bidang Agama
Islam sebagai ahli integrasi, sedangkan mahasiswa sebagai pengguna
produk memberikan tanggapan terhadap keterbacaan materi dalam
buku ajar.
i. Melakukan Revisi (Revising Instruction)
Data hasil validasi tim validator selanjutnya dianalisis sebagai kajian
pengembang dalam rangka melakukan perbaikan dan revisi terhadap
buku ajar yang telah dikembangkan.
j. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Designing And
Conducting Summative Evaluation)
Pada langkah ini pengembang memproduksi buku ajar yang telah
direvisi untuk tujuan berikutnya, yaitu untuk dilakukan validasi
sumatif melalui uji coba penggunaan produk sebagai penunjang
sumber belajar dalam kegiatan perkuliahan yang dapat dilakukan oleh
peneliti selanjutnya.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian


Lokasi penelitian adalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung. Sebagai subjek penelitian untuk mengetahui analisis kebutuhan
bahan ajar Biokimia berbasis nilai-nilai sains dalam Al-Qur’an adalah
mahasiswa jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Tulungagung angkatan tahun 2015/2016 dan angkatan tahun
2016/2017 yang telah mengikuti matakuliah Biokimia.

28
D. Validasi Buku Ajar
Validasi buku ajar adalah suatu tindakan untuk mengetahui kevalidan
suatu buku ajar berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Beberapa kriteria
validasi tersebut meliputi kesesuaian materi dengan capaian pembelajaran,
keakuratan dan kebenaran materi, materi pendukung pembelajaran, teknik
penyajian, kelayakan penyajian, uji coba kelompok kecil.
Validator ahli buku ajar yang dikembangkan ini adalah dosen jurusan
Tadris Biologi FTIK IAIN Tulungagung, yaitu Nanang Purwanto, M.Pd. dan
jurusan Pendidikan Kimia dari Pascasarjana Universitas Negeri Malang yaitu
Rizki Nur Analita, M.Pd. Pertimbangan validator dari bidang ilmu yang
berbeda didasarkan pada karakteristik matakuliah biokimia yang merupakan
gabungan dari biologi dan kimia, lebih tepatnya merupakan bidang yang
mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup,
berkaitan dengan metabolisme. Selain itu, buku ajar juga divalidasi oleh ahli
bidang pendidikan agama Islam, yaitu M. Nasichin Al-Muiz, M.Pd.I. yang
menilai terhadap ketepatan integrasi dengan nilai-nilai keislaman.

E. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh dari validasi formatif berupa data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa persentase penilaian angket dan
data uji coba skala kecil pada mahasiswa untuk menilai keterbacaan materi,
sedangkan data kualitatif berupa tanggapan dan saran-saran dari validator.

F. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan tahap penelitian, alat pengumpulan data yang
digunakan terdiri atas angket kebutuhan bahan ajar dan angket validasi.
Angket kebutuhan bahan ajar terdiri dari 20 item yang meminta siswa untuk
memilih jawaban dan menyertakan alasan singkat (terlampir). Angket
tersebut divalidasi terlebih dahulu sebelum diberikan kepada responden oleh
Dosen Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, yaitu Bapak Nuril Huda, M.Pd.

29
Responden pengisian kuesioner kebutuhan bahan ajar adalah mahasiswa
jurusan Tadris Biologi FTIK IAIN Tulungagung. Pada jurusan Tadris
Biologi, matakuliah Biokimia diajarkan pada semester 3 (tiga), sehingga
subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 (lima) dan 7 (tujuh)
sebanyak 57 mahasiswa sebagai responden, yang telah menempuh matakuliah
Biokimia. Angket kebutuhan bahan ajar diberikan kepada mahasiswa pada
awal bulan Juni 2018, sedangkan angket validasi pada tahap evaluasi formatif
diberikan kepada validator ahli pada akhir bulan September dan awal bulan
Oktober tahun 2018, setelah produk bahan ajar selesai dikembangkan.

G. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengembangan buku ajar
ini adalah berupa angket validasi produk yang menggunakan skala Likert
dengan empat tingkatan, yaitu 4, 3, 2, dan 1 untuk mewakili penilaian sangat
baik, baik, kurang baik, atau tidak baik (terlampir).

H. Teknik Analisis Data


Data hasil validasi yang berupa skala Likert selanjutnya dianalisis
statistik dengan menggunakan teknik analisis persentase skor item kuesioner.
Rumus yang digunakan adalah:

P= x 100%

Keterangan:
P = persentase validitas
∑X = jumlah skor validator
∑Xi = jumlah skor maksimum

Kriteria validasi analisis persentase tersebut disajikan pada Tabel 1.

30
Tabel 1. Kriteria Validasi Analisis Persentase20

Persentase (%) Kriteria validasi Keterangan


90-100 Sangat baik Tidak perlu direvisi

75-89 Baik Tidak perlu direvisi

65-74 Cukup Direvisi

55-64 Kurang Direvisi


0-54 Sangat kurang Direvisi

Data kualitatif saran-saran dari validator dianalisis kemudian disajikan dalam


pembahasan secara deskriptif.

20
Muhammad Thohri. 2013. Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam.
Universitas Pendidikan Indonesia. repository. upi.edu.

31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR


Langkah awal yang dilakukan pengembangan buku ajar yaitu analisis
terhadap kebutuhan bahan ajar dengan menggunakan instrumen berupa
angket yang diberikan kepada 56 orang responden. Mahasiswa jurusan Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Tulungagung
angkatan tahun 2015 dan 2016 sebagai responden yang mengisi angket
tersebut. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mahasiswa kedua
angkatan tersebut pernah menempuh matakuliah Biokimia pada semester 3.
Kuesioner diberikan pada tanggal 4-5 Juni 2018.
Tabulasi data analisis kebutuhan bahan buku ajar (terlampir)
ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Jumlah
No. Pernyataan responden
yang setuju
1 Buku ajar matakuliah Biokimia yang digunakan dalam
56
perkuliahan masih terbatas jumlahnya.
2 Buku ajar matakuliah Biokimia yang digunakan dalam
55
perkuliahan masih terbatas jenis judul/penulisnya.
3 Ketersediaan bahan ajar matakuliah Biokimia
54
mempengaruhi pemahaman mahasiswa.
4 Informasi-informasi pendukung dalam bahan ajar
membantu mahasiswa dalam membangun pemahaman 57
materi Biokimia.
5 Bahan ajar biokimia yang digunakan dari buku yang
57
disarankan oleh dosen, e-book, dan makalah
6 Mahasiswa memanfaatkan internet sebagai sumber belajar
55
karena jumlah buku terbatas, bahkan tidak ditemukan buku

32
biokimia di perpustakaan kampus
7 Mahasiswa memanfaatkan internet sebagai sumber belajar
karena dapat diakses dengan cepat, mudah, dan banyak 57
informasi yang diperoleh
8 Mahasiswa memanfaatkan internet sebagai sumber belajar
meskipun mereka juga mengakui bahwa sumber referensi
tidak jelas dan diragukan kebenaran isinya, kurang lengkap 57
dan tidak mudah dipahami, dan malas mencari buku di
perpustakaan
9 Mahasiswa banyak menggunakan e-book karena
48
keterbatasan materi di buku paket (hardfile)
10 Mahasiswa banyak menggunakan e-book karena materi
mudah dipahami karena lengkap, lebih menarik, dan
43
memiliki gambar serta ilustrasi tetapi kadang juga
menyulitkan karena banyak digunakan Bahasa Inggris.
11 Buku ajar Biokimia yang disertai dengan gambar-gambar
36
menarik dapat mendukung objek yang dijelaskan.
12 Mahasiswa merasa termotivasi belajar Biokimia jika bahan
ajar yang digunakan disajikan dengan penjelasan yang
35
mudah dipahami, disertai gambar, dicetak pada hardfile,
dan mengandung soal yang menantang.
13 Matakuliah Biokimia mempunyai kaitan dengan rasa
57
mensyukuri nikmat atas karunia Allah SWT
14 Matakuliah Biokimia mempunyai kaitan dengan rasa
mengagumi tanda-tanda kebesaran Allah SWT (contoh: 57
materi enzim).
15 Matakuliah Biokimia mempunyai kaitan dengan dengan
rasa menyadari bahwa Allah SWT Maha pengasih dan 57
penyayang.
16 Matakuliah Biokimia mempunyai kaitan dengan rasa 57

33
menyadari bahwa proses metabolisme dalam tubuh
manusia merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
17 Matakuliah Biokimia mempunyai kaitan dengan rasa
57
menyadari Allah SWT Maha Pemberi Rezeki
18 Mahasiswa termotivasi belajar Biokimia jika diterapkan
dengan pendekatan inkuiri, metode diskusi, praktikum dan 57
review materi yang disertai dengan video dan gambar
19 Mahasiswa termotivasi belajar Biokimia jika buku ajar
berisi materi yang lengkap, berbahasa Indonesia, disertai
57
gambar-gambar yang menarik, dikaitkan dengan ayat-ayat
Al-Qur’an, dan mudah ditemukan buku di perpustakaan.
20 Mahasiswa mengharapkan pengembangan buku ajar
Biokimia yang disertai peta konsep, contoh dan
penjelasannya, bergambar, berwarna, bahasa mudah 57
dipahami, bersifat kontekstual, mudah ditemukan dan
disertai dengan petunjuk praktikum.

Berdasarakan hasil Tabel 4.1 tentang analisis kebutuhan bahan ajar berupa
buku matakuliah Biokimia berintegrasi dengan nilai-nilai Sains dalam al-Qur’an
dapat dijelaskan sebagai berikut. Buku ajar matakuliah Biokimia yang digunakan
dalam perkuliahan masih terbatas jumlahnya dan masih terbatas jenis
judul/penulisnya.. Hal ini dapat dilihat dari ketersedian buku di perpustakaan
IAIN Tulungagung yang masih sangat jarang ditemui. Ketersediaan bahan ajar
matakuliah Biokimia akan mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa.
Mengingat bahan ajar sendiri merupakan pokok utama pegangan mahasiswa,
apabila ketersedian bahan ajar kurang tentunya tingkat pemahaman mahasiswa
juga menurun. Selain itu, informasi-informasi pendukung sangat penting
dibutuhkan untuk memperkuat materi yang diajarkan. Bahan ajar biokimia yang
digunakan dari buku yang disarankan oleh dosen, yaitu e-book, dan makalah. E-
book dan makalah bisa dijadikan referensi tambahan untuk pemahaman materi
karena e-book dapat diperoleh dengan mudah dengan cara mengakses online di

34
internet. Banyak tersedia free e-book (buku elektronik tidak berbayar). Berbeda
dengan buku ajar cetak yang cara pemerolehannya harus ada secara fisik
(hardfile) dan tentunya membutuhkan biaya. Oleh karena itu, mahasiswa sering
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar karena jumlah buku terbatas,
bahkan tidak ditemukan buku biokimia di perpustakaan kampus.
Dengan keberadaan internet mahasiswa bisa lebih mudah mengakses
informasi yang dibutuhkan selain itu juga tidak dibutuhkan waktu yang lama.
Walaupun mereka juga mengakui bahwa sumber referensi tidak jelas dan
diragukan kebenaran isinya, kurang lengkap dan tidak mudah dipahami, dan
malas mencari buku di perpustakaan. Dengan demikian Mahasiswa banyak
menggunakan e-book karena keterbatasan materi di buku paket (hardfile). Alasan
merekea lebih memilih menggunakan e-book karena materi di dalamnya mudah
dipahami lengkap, menarik, dan memiliki gambar serta ilustrasi tetapi disisi lain
juga menyulitkan beberapa mahasiswa karena banyak e-book yang menggunakan
Bahasa Inggris yang tentunya mahasiswa membutuhkan lebih banyak waktu
untuk menterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan kemudian memahaminya.
Tak jarang terjemahan tersebut masih sulit dipahami karena ada beberapa istilah
baru yang tidak diketahui maknanya. Mahasiswa mengharapkan ketersediaan
buku ajar Biokimia yang disertai dengan gambar-gambar menarik sehingga dapat
mendukung objek yang dijelaskan. Sebab beberapa orang yang memiliki tipe
belajar Visual akan lebih mudah memahami materi yang bergambar. Selain itu
adanya ilustrasi gambar akan menjadikan materi bersifat konstekstual sehingga
lebih mudah dipahami karena membantu mengkonkretkan materi yang bersifat
abstrak, terutama kaitannya dengan materi yang bersifat mikroskopik. Mahasiswa
merasa termotivasi belajar Biokimia jika bahan ajar yang digunakan disajikan
dengan penjelasan yang mudah dipahami, disertai gambar, dicetak pada hardfile,
dan menyajikan soal yang menantang.
Matakuliah Biokimia yang mempelajari tentang rekasi-reaksi kimia dalam
makhluk hidup tentu mempunyai kaitan erat dengan nilai-nilai sains dalam al-
Qur’an. Selama ini, buku-buku ajar yang dijumpai mahasiswa adalah buku
biokimia yang menyajikan materi saja. Meskipun ada buku sains dalam al-Qur’an

35
tetapi merupakan buku yang terpisah. Oleh karena itu, mahasiswa mengharapkan
dikembangkan buku ajar Biokimia yang berintegrasi denagn nilai-nilai sains
dalam al-Qur’an agar semakin merasa bersyukur atas nikmat karunia Allah SWT,
meningkatkan rasa mengagumi tanda-tanda kebesaran Allah SWT (contoh: materi
enzim), menyadari bahwa proses metabolisme dalam tubuh manusia merupakan
tanda-tanda kebesaran Allah SWT, menyadari Allah SWT Maha Pemberi Rezeki
sehingga dengan mempelajarinya, kita dapat lebih bersyukur atas kekuasaan dan
kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT.
Terlepas dari itu Mahasiswa akan termotivasi belajar Biokimia jika
diterapkan dengan pendekatan inkuiri, metode diskusi, praktikum dan review
materi yang disertai dengan video dan gambar. Mahasiswa termotivasi belajar
Biokimia jika buku ajar berisi materi yang lengkap, berbahasa Indonesia, bahasa
yang mudah dipahami, bersifat kontekstual disertai gambar-gambar yang menarik,
dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, dan mudah ditemukan buku di
perpustakaan.
Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 93,5% responden menyetujui
dilakukannya pengembangan buku ajar matakuliah Biokimia yang berintegrasi
dengan nilai-nilai sains dalam al-Qur’an. Fakta ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Djudin (2011) yang menyatakan bahwa nilai lain
yang terkandung dalam sains adalah nilai-nilai agama yang dapat dikembangkan,
misalnya dengan menyisipkan ayat-ayat Qur’an (Kauniyah) yang relevan dengan
suatu topik atau bahasan tertentu dalam sains (IPA).21 Pemahaman terhadap alam
itu akan membawa manusia lebih dekat kepada Tuhannya (Fakhri, 2010).22 Dalam
wahyu Allah yang pertama pada surat Al-‘Alaq : 1-5 juga mengisyaratkan kepada
kita bahwa kita dapat mendalami, meneliti, menelaah, dan membaca baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT di alam

21
Tomo Djudin. 2011. Menyisipkan Nilai-nilai Agama dalam Pembelajaran Sains: Upaya
Alternatif Memagari Aqidah Siswa, Khatulistiwa Journal of Islamic Studies. Vol. 1 No.2 :152-
160.
22
Jamal Fakhri. 2010. Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an dan Implikasinya dalam
Pembelajaran. e-journal.radenintan.ac.id>download.

36
semesta ini.Oleh karena itu, sains tidak dapat dipisahkan dari Al-Qur’an dan
penting untuk diintegrasikan dalam buku ajar dan pembelajarannya.
Integrasi ilmu merupakan suatu keadaan di mana antara satu ilmu dengan
ilmu lainnya bukan dicampuradukkan sehingga kehilangan karakter ontologi,
epistemologi, dan aksiologinya, melainkan suatu upaya untuk menyinergikan,
mendialogkan, mengkomunikasikan dan mempertemukan, sehingga antara ilmu-
ilmu tersebut terdapat titik temu yang dapat memberikan penjelasan, kemudahan
dan petunjuk bagi manusia untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.23
Cendekiawan muslim juga menyatakan dukungan terhadap integrasi ilmu
dan agama, termasuk ilmu alam yang yang diintegrasikan dengan ayat-ayat Al-
Qur’an. Imam Suprayogo (2004) menyatakan bahwa di berbagai perguruan tinggi
saat ini tidak sedikit ditemukan para sarjana yang menguasai dua bidang kajian
ilmu yang berbeda, yaitu kajian Islam (agama) dan ilmu pengetahuan modern, dan
ternyata hasil kajian dan penemuan tersebut lebih bermanfaat bagi masyarakat
luas.24

B. PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATAKULIAH BIOKIMIA YANG


BERINTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI SAINS DALAM AL-
QUR’AN
Pengembangan buku ajar sesuai dengan model Dick and Carry
dilakukan dengan urutan langkah kerja sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran (Identifying an Intructional
Goal)
Berdasarkan model pengembangan Dick & Carey, rumusasan
tujuan pembelajaran dapat dikembangkan dari capaian pembelajaran
lulusan, capaian pembelajaran program studi, dan capaian
pembelajaran matakuliah serta analisis kinerja. Identifikasi yang
dilakukan oleh peneliti adalah analisis pembelajaran yang terdapat
pada capaian pembelajaran dalam kurikulum KKNI yang telah
ditetapkan. Peneliti menganalisis RPS dan materi matakuliah

23
Abudin Nata. 2018. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia Group. h. 287.
24
Imam Suprayogo. 2004. Pendidikan Integralistik, Memadu Sains dan Agama, Sebuah
Pengantar dalam Memadu Sains dan Agama Menuju Universitas Islam Masa Depan. Malang:
Bayumedia Publishing.

37
Biokimia yang berpotensi untuk dijadikan bahan penelitian yang
mengandung konsep-konsep yang dapat diintegrasikan dengan ayat
Al-Qur’an.
Berdasarkan analisis di atas, pengembang merumuskan tujuan
pembelajaran sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar biokimia, yang
mencakup hakikat biokimia, sejarah perkembangan biokimia,
tujuan dan manfaat mempelajari biokimia, dan keterkaitan
biokimia dengan ilmu-ilmu sains yang lain.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur asam amino, ikatan
peptida, polipeptida, struktur protein, fungsi protein, denaturasi
protein, uji kualitatif protein, dan metabolisme protein.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi enzim sebagai
biokatalisator, fungsi enzim, the myracle of enzyme, struktur
enzim dengan menggunakan program Cn3D, tata nama enzim,
kinetika reaksi enzimatis Michaelis-Menten, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim, serta jenis-jenis inhibisi.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis karbohidrat
(monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida),
reaksi polimerisasi kondensasi dengan ikatan glikosidik, fungsi
karbohidrat, sumber-sumber karbohidrat, dan uji kualitatif
karbohidrat.
e. Mahasiswa dapat menjelaskan lipid dan sifat-sifatnya, asam
lemak jenuh dan tak jenuh, perbedaan antara minyak dan
lemak, penggolongan lipid, fungsi lipid, reaksi saponifikasi,
dan uji kualitatif lipid.
f. Nilai-nilai sains dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan
materi tersebut, terutama yang berkaitan dengan aksiologinya.
2. Melakukan Analisis Pembelajaran (Conducting Instructional
Analysis)

38
Pada tahap ini diperoleh beberapa tujuan pembelajaran mengenai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah yang relevan dan
diperlukan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu.
Kompetensi-kompetensi tersebut secara rinci telah diuraikan
sebelumnya pada Bab 2.
3. Mengidentifikasi Kemampuan dan Karakteristik Awal Siswa
(Identifying Entry Behaviors and Characteristics)
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis karakter mahasiswa
jurusan Tadris Biologi dan Tadris Kimia FTIK IAIN Tulungagung
sebagai subjek yang nantinya akan menggunakan produk bahan ajar
ini. Hasilnya adalah mahasiswa aktif dalam pembelajaran ketika
mempunyai buku ajar yang digunakan sebagai sumber belajar.
Mahasiswa senang jika mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
dalam kegiatan praktikum (learning by doing) dan mendapatkan tugas
yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkreasi.
4. Menuliskan Pengalaman Belajar (Writing Performance Objectives)
Pada tahap ini dituliskan rumusan tujuan pembelajaran secara khusus
yang merupakan pengalaman belajar yang harus dikuasai oleh
mahasiswa, diantaranya adalah mahasiswa dapat mempersiapkan
perlengkapan praktikum uji kualitatif karbohidrat, lipid, dan protein;
mahasiswa dapat menyusun rumusan hipotesis, mahasiswa dapat
melakukan pencarian struktur enzim dan protein melalui program
Cn3D, dan sebagainya.
5. Mengembangkan Item Tes Berbasis Kriteria (Developing Criterion-
Referenced Test Items)
Pada tahap ini peneliti mulai mengembangkan instrumen penilaian
untuk tugas terstruktur sesuai dengan materi dalam buku ajar.
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran (Developing And Selecting
Instructional Materials)
Hasil dari tahap ini adalah peneliti menentukan strategi pembelajaran
yang akan diterapkan. Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan

39
yaitu pembelajaran dengan model problem solving dan inkuiri
terbimbing.
7. Mengembangkan dan Memilih Perangkat Pembelajaran (Developing
and Selecting Intructional Material)
Pada tahap ini, dilakukan pengembangan bahan ajar yang berupa buku
biokimia berintegrasi dengan nilai-nilai sains dalam Al-Qur’an yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan tanda-
tanda kebesaran Allah tentang biomolekul dan metabolismenya.
8. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Designing and
Conducting Formative Evaluation). Intrumen evaluasi berupa angket
yang diisi oleh validator ahli. Hasil validasi ahli disajikan pada Tabel
4.2.
9. Melakukan Revisi (Revising Instruction)
Berdasarkan saran dari validator, kemudian dilakukan revisi untuk
menyempurnakan produk. Seperti penyempurnaan desain cover,
gambar yang kurang jelas sehingga perlu diganti dengan gambar lain
yang lebih jelas, dan tulisan yang perlu diperbesar.

Seluruh data yang diperoleh dikelompokkan menurut sifatnya menjadi dua


jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil
review berupa angket yang diisi oleh validator ahli, sedangkan data kualitatif
diperoleh dari saran-saran validator untuk perbaikan/revisi produk. Hasil validasi
oleh validator dapat dibaca pada Tabel 4.2.

40
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli
Skor   % Kateg
Penilaia skor per ori
Aspek yang Aspek-Aspek n aspe
No
Dinilai Penilaian Validato k
r
1 2 3
1. Halaman judul a. Kejelasan 4 4 4 12 52 86,7 Baik
bahasa
b. Kejelasan 3 4 4 11
gambar
c. Kemenarika 3 3 3 9
n gambar
d. Ketepatan 4 3 4 11
ukuran dan
jenis huruf
e. Keserasian 3 3 3 9
bahasa,
gambar, dan
huruf
2. Kata Pengantar Kejelasan dan 4 4 4 12 12 100 Sangat
kemudahan baik
kalimat untuk
dipahami
3. Daftar a. Kejelasan 3 4 3 10 20 83,3 Baik
Isi/Tabel/Gamb daftar
ar isi/tabel/ga
mbar
b. Kesesuaian 3 4 3 10
penulisan
daftar
isi/tabel/ga
mbar
4. Petunjuk a. Kejelasan 3 3 4 10 22 83,3 Baik
Penggunaan susunan
Perangkat kalimat
Pembelajaran
b. Kemudahan 3 4 3 10
dalam
memahami
petunjuk
5. a. Capaian Kesesuaian 4 4 3 11 11 91,7 Sangat
Pembelajara capaian baik
n pembelajaran
sesuai KKNI
b. Indikator a. Kesesuaian 3 4 4 11 32 88,9 Baik
dengan
kompetensi
dasar
b. Kejelasan 4 4 4 12
susunan
kalimatnya
c. Kejelasan 3 3 3 9
perilaku

41
hasil belajar
yang dapat
diukur
c. Materi a. Ketepatan 4 4 4 12 66 91,7 Sangat
pokok dan sistematika baik
uraian atau urutan
materi materi
pokok
b. Kemudahan 4 4 2 10
materi untuk
dipahami
c. Kejelasan 4 4 3 11
bahasa
d. Kedalaman 3 4 4 11
isi materi
e. Kesesuaian 3 4 4 11
contoh soal
dengan
materi
f. Mengaitkan 3 4 4 11
materi
dengan
nilai-nilai
sains dalam
Al-Qur’an
d. Pengalaman a. Kejelasan 4 3 3 10 20 83,3 Baik
belajar susunan
kalimat
b. Kesesuaian 3 4 3 10
kegiatan
belajar
mahasiswa
dengan
rumusan
indikator.
e. Langkah a. Ketepatan 3 3 3 9 19 79,2 Baik
pembelajara metode
n yang dipilih
dengan
materi

b. Langkah 4 3 3 10
pembelajara
n mudah
dipahami
f. Penilaian a. Mencakup 3 4 4 11 30 83,3 Baik
ranah
kognitif,
afektif,
psikomotori
k
b. Rubrik 3 4 3 10
penilaian
jelas
c. Dapat 3 3 3 9

42
direalisasika
n
g. Alokasi Kesesuaian 3 2 3 8 8 66,7 Cukup
waktu dengan
tingkat
kepadatan
materi
h. Sumber/bah Kejelasan 4 4 3 11 11 91,6 Sangat
an sumber/baha baik
n ajar
6. Desain 4 3 4 11 11 91,7
Pembelajaran
a. Strategi Penjelasan
pembelajara mengenai
n strategi,
pendekatan, dan
model
pembelajaran
yang digunakan
dalam desain
pembelajaran
jelas dan mudah
dipahami.
b. Langkah- a. Kejelasan 4 4 4 12 51 85 Baik
langkah dan
pembelajara kemudahan
n bahasa
untuk
dipahami
b. Langkah- 3 4 3 10
langkah
pembelajara
n mudah
dipahami
c. Kesesuaian 3 4 3 10
langkah-
langkah
pembelajara
n yang
memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa
belajar aktif
d. Kesesuaian 3 3 3 9
perkiraan
alokasi
waktu
dalam setiap
langkah
pembelajara
n
e. Rencana 3 4 3 10
pelaksanaan
pembelajara

43
n dapat
diimplement
asikan
dalam
pembelajara
n
7. Ilustrasi Gambar a. Ketepatan 3 4 3 10 52 86,7 Baik
penempatan
gambar/
ilustrasi
b. Kesesuaian 3 4 3 10
gambar
dengan isi
materi
c. Kemenarika 4 4 4 12
n gambar/
ilustrasi
yang
digunakan
d. Kejelasan 3 4 3 10
gambar/
ilustrasi
dalam
uraian
materi
e. Kelengkapa 3 4 3 10
n petunjuk/
keterangan
pada
gambar
8. a. Uraian a. Ketepatan 3 4 3 10 63 87,5 Baik
Materi sistematika
atau urutan
materi
b. Kedalaman 3 4 3 10
materi
sesuai
dengan
rumusan
kompetensi
dasar
c. Materi 4 4 3 11
mudah
dipahami
dan menarik
d. Ketepatan 4 4 4 12
penggunaan
contoh dan
menarik
e. Kesesuaian 4 3 3 10
urutan
konsep
dengan
tingkat
kognitif

44
mahasiswa
f. Kesesuaian 4 4 2 10
pertanyaan
bimbingan
untuk
menuju
konsep
9. Lembar a. Pemberian 4 4 3 11 22 91,6 Sangat
Kegiatan kesempatan baik
Belajar mahasiswa
Mahasiswa untuk aktif
(lembar diskusi berpikir dan
dan lembar bekerja di
kegiatan dalam
laboratorium) membangun
pengetahuan
.
b. Kemudahan 4 3 4 11
kegiatan
untuk
dilakukan
mahasiswa
10. Rangkuman a. Kesesuaian 4 2 2 8 31 86,1 Baik
rangkuman
dengan ide-
ide pokok
yang
terdapat
dalam
materi
b. Kejelasan 3 4 3 11
isi
c. Kejelasan 4 3 4 12
bahasa
11. Evaluasi a. Kesesuaian 3 4 4 11 42 87,5 Baik
tugas/ soal
latihan
dengan
rumusan
indikator
hasil belajar
b. Kesesuaian 3 4 4 11
tugas/ soal
latihan
dengan
materi yang
disajikan
c. Jumlah item 3 3 3 9
tugas/ soal
yang
memadai
d. Tugas/ soal 3 4 4 11
menyangkut
ketiga ranah
(kognitif/

45
afektif/
psikomotor)
13. Daftar Pustaka Ketepatan 4 4 3 11 11 91,7 Sangat
sistematika baik
penulisan daftar
pustaka
% (Persentase Perolehan Skor 86,9 Baik
Rata-Rata)

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 hasil uji validasi oleh validator ahli yang
terdiri dari Ahli bidang studi (1) Nanang Purwanto, M.Pd. (Dosen Jurusan Tadris
Biologi FTIK IAIN Tuluangagung), (2) Rizki Nur Analita, M.Pd. (Alumni S2.
Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang) dan (3) M. Nasichin Al-Muiz,
M.Pd.I., ahli bidang Pendidikan Agama Islam (Dosen PAI FTIK IAIN
Tuluangagung) menunjukkan bahwa diperoleh persentase perolehan skor validasi
rata-rata sebesar 86,9%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa buku ajar
Biokimia berintegrasi dengan nilai-nilai sains dalam Al-Qur’an yang telah
dikembangkan dalam penelitian ini tergolong baik dan layak untuk digunakan
sebagai bahan ajar di IAIN Tulungagung.
Secara rinci, ditinjau dari aspek penilaian terhadap halaman judul,
menunjukkan persentase rata-rata sebesar 86,7% dan masuk kriteria baik. Pada
bagian kata pengantar berisi kalimat yang jelas dan mudah dipahami sehingga
pembaca mendapatkan gambaran mengenai materi-materi yang akan dimuat
dalam buku ajar tersebut dan masuk kriteria sangat baik. Pada bagian awal buku
ajar juga dilengkapi dengan daftar isi agar memudahkan pembaca menemukan
materi yang ingin dibaca. Aspek penilaian daftar isi meliputi kejelasan dan
kesesuaian penulisannya dengan pemerolehan persentase rata-rata sebesar 83,3%
dan tergolong baik.
Untuk memudahkan pembaca khususnya mahasiswa, pada bagian awal
juga diberikan petunjuk penggunaan buku ajar, dengan pemerolehan persentase
sebesar 83,3% dan tergolong baik. Pada bagian inti juga disajikan capaian
pembelajaran sesuai Kerangka Kurikulum Nasional (KKNI), indikator
pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi dasar, disusun dengan kalimat yang

46
jelas dan menggambarkan perilaku hasil belajar yang diukur. Aspek indikator
mendapatkan persentase sebesar 88,9% dan masuk kriteria baik.
Bagian utama dari buku ajar yang dikembangkan ini adalah materi pokok
dan uraiannya dengan beberapa aspek penilaian meliputi ketepatan sistematika
atau urutan materi, kemudahan materi untuk dipahami, kejelasan bahasa yang
digunakan, kedalaman isi materi, kesesuaian contoh soal dengan materi, dan
integrasi materi dengan nilai-nilai sains dalam Al-Qur’an. Bagian penilaian ini
memperoleh rata-rata persentase sebesar 91,7% dan termasuk kriteria sangat baik.
Hal ini juga sejalan dengan harapan terhadap ketersediaan buku Biokimia yang
memuat integrasi ilmu dan agama. Dengan contoh-contoh yang jelas, pembaca
dapat mengaitkan ayat qauliyah dan kauniyyah Allah SWT. Alam dan peristiwa
dalam tubuh makhluk hidup yang merupakan laboratorium yang luar biasa
kompleks dapat dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada sang Pencipta.
Buku ajar Biokimia yang dikembangkan ini juga memuat pengalaman
belajar mahasiswa yang berupa kegiatan belajar yang sesuai untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan dan memperoleh persentase rata-rata penilaian
sebesar 83,3% dengan kriteria baik. Selai itu, buku ajar ini juga memuat
penugasan kepada mahasiswa yang nantinya dapat dijadikan sebagai penilaian
yang mencakup ranah kognitif, psikomotor dan afektif dengan pemerolehan
persentase sebesar 83,3%. Sebagai catatan, pada aspek alokasi waktu, terkait
dengan kesesuaiannya dengan tingkat kepadatan materi hanya mendapatkan
persentase sebesar 66,7%, dengan kategori cukup. Hal ini dikarenakan karena
cakupan materi yang sangat padat, sementara alokasi waktu yang terbatas. Akan
memungkinkan jika bobot sks teori sebesar 3 (tiga) sks dan praktikum juga
mendapatkan alokasi waktu tersendiri. Namun tidak demikian, karena matakuliah
Biokimia ini mempunyai bobot 3 sks, yang terdiri dari 2 (dua) sks teori dan 1
(satu) sks praktik. Alokasi waktu tersebut memang dirasa sangat kurang.
Untuk persentase aspek kejelasan sumber bahan ajar tergolong sangat
baik, sebesar 91,6% karena referensi materi berasal dari berbagai literatur-literatur
yang jelas. Ada yang berasal dari handbook, e-book, literature berbahasa
Indonesia terbitan baru sehingga materi memuat informasi-informasi baru. Penulis

47
berusaha memenuhi sumber refernsi dengan melakukan pembelian literatur ke
beberapa tempat dengan harapan semakin banyak sumber referensi, akan dapat
meningkatkan kedalaman dan keluasan materi.
Aspek penilaian desain pembelajaran mencakup strategi pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran yang digunakan, memperoleh rata-rata persentase
berturut-turt 91,7% dengan kategori sangat baik dan 85% dengan kategori baik.
Buku ajar juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar agar membantu menyajikan
materi secara kontekstual. Gambar ditempatkan dengan tepat, disesuaikan dengan
isi mater, menarik, ada kejelasan gambar dalam uraian materi dan dilengkapi
dnegan keterangan pada gambar. Penilaian terhadap ilustrasi gambar memperoleh
persentase rata-rata sebesar 86,7% dengan kategori baik.
Materi disajikan dengan tepat sesuai dengan sistematika. Urutannya,
kedalama materi juga disesuaikan dengan rumusan kompetensi dasar, materi
mudah dipahami dan menarik, disertai dengan contoh, disesuaikan dengan tingkat
kognitif mahasiswa, dan ada arahan menuju konstruksi konsep. Aspek penilain
materi mendapatkan persentase sebesar 87,5% dengan kategori baik. Selain itu,
buku ajar juga dilengkapi dengan lembar diskusi dan lembar kegiatan praktikum
agar dapat memberikan kesempatan mahasiswa untuk aktif berpikir dan bekerja di
dalam membangun pengetahuan. Penilaian terhadap aspek ini memperoleh
persentase sebesar 91,6% dengan kategori sangat baik.
Pada bagian akhir, ada beberapa kesimpulan singkat yang merupakan
rangkuman yang disesuaikan dengan ide-ide pokok yang terdapat dalam materi,
disampaikan dengan jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan
skor persentase 86,1% termasuk kategori baik. Pada bagian akhir buku
ditambahkan beberapa latihan soal dan penugasan sebagai bagian dari evaluasi.
Tugas/latihan soal hendaknya sesuai dengan rumusan indikator dan materi belajar,
jumlah item memadai dengan alokasi waktu, komprehensif menyangkut tiga ranah
(kognitif, afektif, dan psikomotor). Aspek penilaian evaluasi memperoleh
persentase sebasar 87,5% dengan kategori baik. Selain itu, sudah pasti setiap buku
ajar yang disusun dilengkapi dnegan daftar pustaka, denagn pemerolehan
persentase sebesar 91,7% dan termasuk kategori baik.

48
Selanjutnya produk tersebut diujicobakan secara terbatas terhadap 14
mahasiswa dari Jurusan Tadris Biologi dan Tadris Kimia FTIK IAIN
Tulungagung. Hasil keterbacaan, tampilan, dan isi materi dinilai oleh mahasiswa
dan mendapatkan nilai layak serta dukungan terhadap pengembangan produk ini
dengan harapan buku ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar pada
matakuliah Biokimia.
Berkaitan dengan hasil penelitian ini, beberapa peneliti sebelumnya
memberikan rekomendasi agar pendidik melakukan penyempurnaan Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan cara menambahkan deskripsi nilai-nilai Agama Islam kemudian
diterapkan pembelajaran berbasis nilai Agama Islam khususnya di Perguruan
Tinggi Agama Islam. Rochman (2010) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan nilai agama Islam dalam
pembelajaran sains mengandung beberapa aspek, yaitu: ruang lingkup, nilai dasar,
proses, manfaat, perumpamaan, dan relevansi ayat al Qur’an. Lebih lanjut ia
menjelaskan karakteristik RPP yang terintegrasi dengan nilai Agama Islam
diwujudkan pada beberapa komponen, yaitu: tujuan pembelajaran, uraian materi,
media, pendekatan/metode, langkah-langkah pembelajaran, dan evaluasi.25
Adanya bahan ajar berintegrasi dengan nilai sains dalam Al-Qur’an
tidaklah cukup apabila dalam pembelajarannya tidak menggunakan model
pembelajaran integratif. Sulit untuk diterapkan, tetapi bukan berarti bahwa tidak
mungkin. Dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi untuk
melaksanakannya.26 Pengembangan model integrasi sains dan agama dapat
dilakukan melalui 3 (tiga) tahap , yaitu: memetakan konsep keilmuan dan
keislaman melalui grouping ayat-ayat sains dalam al-Quran, memadukan konsep
keilmuan dan keislaman, serta menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pengawal
dari setiap kerja sains.27

25
Chaerul Rochman. 2010. Pembelajaraan Fisika Berbasis Nilai Agama Islam pada
Perguruan Tinggi Agama Islam, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 11, No. 2 h.52-59.
26
Septiana Purwaningrum. 2010. Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Quran: Langkah
Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam Pendidikan. Inovatif: Volume 1, No. 1 Tahun 2015. h.
124-141.
27
Ibid ...h.140.

49
Factor-faktor yang mendukung dalam penerapan nilai integrasi islam pada
pembelajaran sains meliputi; visi, misi dan karakter; struktur kurikulum dan
program, materi ajar yang relevan, pendidik yang inovatif, sedangkan faktor
penghambatnya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang penerapan
integrasi nilai-nilai islam, akses terhadap visi, misi dan para ahli.28 Berdasarkan
uraian di atas, maka sangat tepat apabila pembelajaran Biokimia dan matakuliah
rumpun sains umumnya di IAIN Tulungagung diterapkan dengan pembelajaran
integrasi antara konsep-konsep keilmuan sains dengan nilai agama Islam. Tentu
diawali dengan penyusunan bahan ajar dan Rencana Perkuliahan Semester (RPS)
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang integratif.

28
Chaerul Rochman. 2010. Pembelajaraan Fisika Berbasis Nilai Agama Islam pada
Perguruan Tinggi Agama Islam, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 11, No. 2 h.52-59.

50
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Sains tidak dapat dipisahkan dari Al-Qur’an dan penting untuk


diintegrasikan dalam buku ajar dan pembelajarannya. Pengembangan buku ajar
Biokimia Berintegrasi dengan Nilai-nilai Sains dalam al-Qur’an sesuai dengan
model Dick and Carry. persentase perolehan skor validasi rata-rata sebesar
86,9%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa buku ajar Biokimia
berintegrasi dengan nilai-nilai sains dalam al-Qur’an yang telah
dikembangkan dalam penelitian ini layak untuk digunakan sebagai bahan ajar
di IAIN Tulungagung.

B. Saran

Buku ajar Biokimia Berintegrasi dengan Nilai-nilai Sains dalam al-


Qur’an yang telah dikembangkan perlu diujicobakan secara intensif dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk
tersebut. Selain itu, diharapkan buku ini dapat dikembangkan lebih lanjut
untuk disempurnakan dan digunakan pada pembelajaran matakuliah
Biokimia.

51
DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : PT Rineka Cipta.

Barlente, A.F.N. 2014. Pengembangan Buku Ajar Fisika Berbasis Integrasi-


Interkoneksi Model Konfirmatif Pada Pokok Bahasan Berak Lurus Pada
Siswa SMA Kelas X. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.

Djudin, T. 2011. Menyisipkan Nilai-Nilai Agama dalam Pembelajaran Sains:


Upaya Alternatif Memagari Aqidah Siswa. Jurnal Khatulistiwa – Journal
Of Islamic Studies. Volume 1 Nomor 2 : 151-160.

Fakhri, Amal. 2010. Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an dan Implikasinya
dalam Pembelajaran. e-journal.radenintan.ac.id>download.

Fakhri, J. 2010. Sains dan Teknologi dalam Al-Qur’an dan Implikasinya dalam
Pembelajaran. Jurnal TA’DIB, Vol. XV No. 01. Edisi, Juni 2010 : h. 121-
142.

Istiningrum, R, Amin, M, dan Lestari, U. 2016. Pengembangan Buku Ajar Biologi


Sel Berbasis Bioinformatika. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan. Volume: 1 Nomor: 9. h. 1693—1699.

Joko Purwanto dan Binti Uswatun Hasanah. 2014. Efektivitas Model


Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial Riddle Dengan Konten Integrasi-
Interkoneksi Pada Materi Suhu Dan Kalor Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMA, Jurnal Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 117-
127.

Murray, R.K., Granner, D.K., & Rodwell, V.W. 2006. Biochemistry Harper 27th
Edition. New York: McGraw-Hill.

Nata, Abudin. 2018. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Noor, F.M. Integrasi-Interkoneksi Keilmuan Sains dan Islam dalam Proses


Pembelajaran Fisika. Halaman 303-312.
https://media.neliti.com/media/publications/172775-ID-integrasi-
interkoneksi-keilmuan-sains-da.pdf .

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and


Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang : UM Press.

52
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta,
Indonesia: Diva Press.

Priyanto, S. H. 2012. Kriteria Baku Buku Ajar. Disampaikan dalam Workshop


Penulisan Buku Ajar Dosen Kopertis VI 31 Mei—1 Juni 2012.

Purwaningrum, Septiana. 2010. Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Quran:


Langkah Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam Pendidikan. Inovatif:
Volume 1, No. 1 Tahun 2015. h. 124-141.

Siswanto. 2013. Perspektif Amin Abdullah tentang Integrasi Interkoneksi dalam


Kajian Islam. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Volume 3
Nomor 2 Desember 2013.

Suprayogo, Imam. 2004. Pendidikan Integralistik, Memadu Sains dan Agama,


Sebuah Pengantar dalam Memadu Sains dan Agama Menuju Universitas
Islam Masa Depan. Malang: Bayumedia Publishing.

Thayyarah, D. 2013. Buku Pintar Sains dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat


Ilmiah Firman Allah. Jakarta: Zaman.

Thohri, Muhammad. 2013. Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia


untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Perguruan
Tinggi Agama Islam. Universitas Pendidikan Indonesia. repository.
upi.edu.

Tomo Djudin. 2011. Menyisipkan Nilai-nilai Agama dalam Pembelajaran Sains:


Upaya Alternatif Memagari Aqidah Siswa, Khatulistiwa Journal of
Islamic Studies. Vol. 1 No.2 :152-160.

Thohri, Muhammad. 2013. Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia


untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Perguruan
Tinggi Agama Islam. Universitas Pendidikan Indonesia. repository.
upi.edu.

Training, Novita. 2012. Systems Models Approach for Designing Instruction


(Dick & Carey). https://novitatraining.com/wp-
content/uploads/2012/05/Instructional-Design-Models.pdf.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan


Tinggi.

Wiyandari, H.F. dan Suprihatiningrum, J. 2013. Pengembangan Modul


Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains untuk Peserta Didik
Difabel Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi dan
Antariksa. Jurnal Kaunia, Vol. IX. No. 1, April 2013: 12-21.

53
Lampiran
BIODATA PENELITI
Nama : Tutik Sri Wahyuni, M.Pd.
ID Peneliti : 201306870208000
NIDN : 2013068702
Tempat/ Tanggal Lahir : Trenggalek, 13 Juni 1987
Agama : Islam
Alamat : Desa Sumbergayam RT 04 RW 02 Kecamatan
Durenan Kabupaten Trenggalek - Jawa Timur Kode
Pos 66381
e-mail : tswahyuni@gmail.com
no. HP : 085646414978
1. Riwayat Pendidikan :
a. Sekolah Dasar : SDN Sumbergayam
b. Sekolah Lanjutan Pertama : SMPN 1 Durenan
c. Sekolah Lanjutan Atas : SMAN 1 Boyolangu
d. Perguruan Tinggi :
 Sarjana (S1) : Pendidikan Kimia Univ. Negeri Malang
 Magister (S2) : Pendidikan Kimia Pendidikan Kimia Univ.
2. Riwayat Pekerjaan :
a. Dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2009
Asisten tidak tetap pada kegiatan praktikum di laboratorium Kimia Dasar
Jurusan Kimia FMIPA – Universitas Negeri Malang
b. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011
Tentor mata pelajaran Kimia pada Lembaga Bimbingan Belajar
Primagama Tulungagung
c. Dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015
Asisten Wakil Dekan I FMIPA - Universitas Negeri Malang
d. Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2016
Dosen Luar Biasa (DLB) - IAIN Tulungagung
e. Dari tahun 2016 sampai dengan sekarang

54
Dosen Tetap Bukan PNS - IAIN Tulungagung
3. Peran Aktif dalam Forum Ilmiah/Seminar/Workshop tahun 2011-sekarang
No Forum Ilmiah Peran Tempat Waktu
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
29 Oktober
1 “Menjadi Penulis Sejati untuk FS2T Pemateri FMIPA UM
2014
yang Lebih Inovasi”
Workshop Basic Fluorescence 20-21
3 Microscopy and Sample Preparation Peserta FMIPA UM Februari
di Universitas Negeri Malang 2017
Kuliah Literasi Dosen Strategi IAIN 15 Maret
4 Peserta
Menulis Artikel di Jurnal Bereputasi Tulungagung 2017
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah IAIN
5 Narasumber 2017
Mahasiswa Tulungagung
IAIN
6 Pelatihan Kajian Halal Produk Moderator April 2018
Tulungagung
Agustus
7 Rapid Detection of Halal Food Peserta UBAYA
2018

4. Karya Tulis Ilmiah


No. Judul Karya Tulis Ilmiah Jenis Karya Tulis Tahun
Transisi Petreoleum-Based Menuju Gas-Based
PKM-Gagasan Tertulis
1 Economy Melalui Pemanfaatan Energi Fosil 2010
didanai Dikti
Inkonvensional Metana Hidrat (CH4. xH2O)
Kajian Pemahaman Konsep Materi dan
2 Perubahannya pada Siswa Kelas IX SMP Skripsi 2010
Negeri 1 Tulungagung
Lomba Karya Tulis
Photovoltaic Cells: Menghasilkan Hidrogen
Ilmiah Nasional
3 (H2) dari Air Sebagai Sumber Energi 2012
(LKTIN) UGM dan
Terbarukan
MITI
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menggunakan Real-Lab dan Virtual-Lab
4 terhadap Pemahaman Representasi Kimia dan Tesis 2014
Motivasi Siswa pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan
Artikel Jurnal
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Sains
Menggunakan Real-Lab dan Virtual-Lab
FMIPA UM Vol 42 No
5 terhadap Pemahaman Representasi Kimia dan 2014
1
Motivasi Siswa pada Materi Kelarutan dan
Januari 2014
Hasil Kali Kelarutan
(sebagai ketua)
Prosiding International
Guided–Inquiry Laboratory Experiments to Seminar of Chemical
6 2017
Improve Student’s Analytical Thinking Skills Education – UII
Yogyakarta

55
PERSONALIA

Personalia yang terlibat dalam penelitian ini adalah:

No Nama Kedudukan Keahlian Jadwal Alokasi


(2018) waktu
1. Tutik Sri Wahyuni, M.Pd Ketua Tim Pendidikan Jan - Nop 12 Bulan
Kimia
2. Asri Setyorini Pembantu Mahasiswa Jun – Okt 5 Bulan
TBIO
3. Eka Suciati Pratiwi Pembantu Mahasiswa Jun – Okt 5 Bulan
TBIO
3. Beta Larasati Pembantu Mahasiswa Jun – Okt 5 Bulan
TKIM
4. Azzilani Tahta Zilli Pembantu Mahasiswa Jun – Okt 5 Bulan
Arsyka TKIM

56
Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Pada Focus Group Discussion dan Seminar Ekspos Penelitian

57
58
59

Anda mungkin juga menyukai