Anda di halaman 1dari 14

ORIENTASI MATA KULIAH PENILAIAN PEMBELAJARAN

EVALUASI DAN PENILAIAN AUTENTIK


Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Nur Hakim, M.Ag.


Oleh :
Ulul Azzmi
Yunika Mualifiana Wahyuni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TABIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
OKTOBER 2020
ORIENTASI MATA KULIAH PENILAIAN PEMBELAJARAN
EVALUASI DAN PENILAIAN AUTENTIK
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Nur Hakim, M.Ag.


Oleh :
Ulul Azzmi
Yunika Mualifiana Wahyuni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TABIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
OKTOBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan


rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan
salah satu tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu persyaratan untuk
menuntaskan mata kuliah penilaian pembelajaran.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari sumbangsih para orang-


orang terdekat penulis, karena itu dengan tulus penulis sampaikan banyak terima
kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah penilaian pembelajaran yang telah


membimbing kami dalam menjelaskan gambaran tentang materi makalah
yang kami tulis,
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH yang telah memberikan kami
kesempatan untuk berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan
sebagai daftar buku rujukan,
3. Teman-teman program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang telah membatu kami dalam menjalankan kegiatan diskusi
tentang makalah ini.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makala ini,


namun tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Hal itu dikarenakan, kelemahan dan keterbatasan kemampuan penulis
semata. Saran dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari peserta diskusi
yang budiman. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi penulis dan juga bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.

Lamongan, 04 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i


KATA PANGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1


A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3
A. Orientasi mata kuliah penilaian pembelajaran .............................................3
B. Evaluasi Pembelajaran: Tes, Pengukuran dan Penilaian...............................3
C. Penilaian Autentik .........................................................................................5

BAB III PENUTUP ..........................................................................................8


A. Kesimpulan ..................................................................................................8
B. Saran .............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik sacara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
Sisdiknas, 2003). Pendidikan merupakan wahana yang paling tepat dalam
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang kepedulian
lingkungan kepada manusia. Menurut Barlia (2008:3) “pendidikan
lingkungan hidup harus dapat mendidik individu- individu yang responsif
terhadap laju perkembangan teknologi, memahami masalah-masalah di
biosfer, dan berketerampilan siap guna yang produktif untuk menjaga dan
mempertahankan kelestarian alam”. Hal ini, melalui proses pendidikan di
harapkan dapat membantu setiap mahasiswa sebagai anggota masyarakat
akan kesadaran dan kepekaan terhadap permasalahan lingkungan hidup.
Pendidikan berperan serta dalam menjaga lingkungan, pendidikan lingkungan
hidup melalui pendidikan ditunjukkan dengan adanya kerjasama antara
Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006 mencanangkan
Program Adiwiyata sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman
(memorandum of understanding) pada tanggal 3 Juni 2005 antara Menteri
Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional.
Tugas utama perguruan tinggi, khususnya Fakultas Pendidikan Dasar
dan Menengah sebagai sebuah lembaga yang mencetak tenaga kependidikan
dasar dan menengah adalah mendidik dan menghasilkan guru professional
berbagai bidang studi khususnya pendidikan dasar, hal ini berarti bahwa
Fakultas

1
2

ndidikan Dasar dan Menengah mempunyai tugas untuk memilihara dan


mengembangkan disiplin ilmu yang ada.

B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimanakah konsep orientasi mata kuliah penilaian pembelajaran?
2. Bagaimanakah konsep Tes, Pengukuran dan Penilaian?
5. Bagaimanakah konsep penilaian autentik?

C. Tujuan Penulisan.
1. Mengetahui konsep orientasi mata kuliah penilaian pembelajaran?
2. Memahai konsep Tes, Pengukuran dan Penilaian
3. Mengetahui konsep penilaian autentik?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Orentasi Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran.


Dapat mempersiapkan diri untuk dapat mengikuti perkulian dan
menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan dan tujuan
perkulian pengeloalan pembelajaran.
Penilaian proses kegiatan pengumpulan informasi atau bukti tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam kopetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan terencana dengan sistematis dan setelah proses
pembelajaran.1
Tujuan pembelajaran yang berbeda akan menyebabkan pendekatan
penilaian pembelajaran yang berbeda. Tujuan pembelajaran yang hapir sama,
biyasanya akan mengunakan pendekatan penilaian pembelajaran yang hapir
sama.

B. Evaluasi Pembelajaran: Tes, Pengukuran dan Penilaian.


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah tes
(test),pengukuran (meaasurement), dan penilaian (assessment), terlebih lagi
bagi orang-orang yang bergelut di bidang pendidikan. Namun, pada
praktiknya sering kali terjadi kerancauan atau tumpang tindih (overlap) dalam
menggunakan ketiga istilah tersebut. Hal tersebut mungkin dapat dipahami
mengingat ketiga istilah tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.2
1. Pengertian Tes didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan
dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada
penilaian terhadap seberapa besar karakterisik individu yang
bersangkutan, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.
Walaupun proses seleksi itu penting dan sangat menentukan keberhasilan

1
Ametembum, N.A. supervise pendidikan, (Bandung: suri, 1981), 56.
2
Arikunto, S. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 79.

3
4

roda organisasi, permasalahan sering timbul manakala proses penempatan


pegawai yang kompeten beralih dari proses rekrutmen menuju tahapan
seleksi.3
2. Pengertian Pengukuran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Daring, pengukuran adalah proses, cara, perbuatan mengukur. Adapun
pengertian pengukuran menurut beberapa ahli, yaitu:4
a. Menurut Cangelosi, pengukuran adalah proses pengumpulan data
melalui pengamatan empiris. (Djaali dan Muljono, 2008: 3).
b. Menurut Guilford, pengukuran merupakan proses penetapan angka
terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu (Sumarno, 2011).
c. Menurut Wiersma dan Jurs, pengukuran adalah penilaian numerik
terhadap fakta-fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria
atau satuan-satuan tertentu. Mengukur pada hakikatnya adalah
membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu.
Misalnya, mengukur waktu dengan jam, mengukur suhu dengan
termometer, mengukur massa dengan timbangan, mengukur kecepatan
dengan spidometer, mengukur kuat arus listrik dengan ampere meter,
mengukur kemampuan siswa dengan tes, dan lain sebagainya, dimana
pengukuran bersifat kuantitatif yaitu berupa angka atau bilangan.
Pengukuran yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
1) Pengukuran yang dapat dilakukan bukan untuk menguji sesuatu.
Contohnya; Pengukuran yang dilakukan oleh tukang kayu dalam
pembuatan meja, kursi, dan lain sebagainya.
2) Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu. Contohnya;
pengukuran untuk menguji daya tahan baterai, pengukuran untuk
menguji kekuatan aspal terhadap tekanan berat, dan lain
sebagainya.

3
Daryanto. Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 186.
4
Sudijono, A. Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), 245.
5

3) Pengukuran yang digunakan untuk menilai, yang dilakukan


dengan jalan menguji sesuatu. Contohnya; mengukur kemampuan
belajar siswa yang dilakukan dengan menguji mereka dalam
bentuk tes.
3. Pengertian Penilaian berarti menilai sesuatu. Penilaian menurut Griffin
dan Nix dalam Sumarno, adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah
fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Menilai
pada hakikatnya adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, panjang atau pendek,
pandai atau bodoh, dan lain sebagainya, dimana keputusan itu diambil
berdasarkan apakah sesuai atau tidak sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Penilaian itu sendiri bersifat kualitatif. Contohnya; seorang
siswa yang mampu menjawab tes hasil belajar sebanyak 90% atau lebih
dari semua soal yang diberikan, dapat dinilai bahwa siswa tersebut
tergolong pandai. Berarti, perlu diadakan pengukuran terlebih dahulu
untuk bisa melakukan penilaian.5
Penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses
pembelajaran, bukan hanya keberhasilan belajar saja, tetapi mencakup
semua proses belajar mengajar. Oleh karena itu, penilaian tidak terbatas
pada karakteristik siswa, tetapi juga mencakup karakteristik metode
mengajar, kurikulum, fasilitas dan administrasi sekolah.

C. Penilaian Autentik
Istilah penilaian autentik tersusun dari dua kata yaitu penilaian dan
autentik. Penilaian (assessment) adalah suatu kegiatan untuk melakukan
prosedur pengukuran (kuantitatif) melalui pengujian, pengamatan, pencatatan
dan pendokumentasian informasi secara langsung atau tidak langsung tentang
peserta didik atau program. Penilaian merupakan suatu proses yang sistematik
dalam pengumpulan data untuk perumusan keputusan terhadap efektifitas dan

5
Muljono, D. d. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. (Jakarta: PT Grasindo, 2008),
132.
6

keberhasilan suatu program berdasarkan prosedur operasi standar dan prinsip-


prinsip ilmiah secara tepat. Mengacu pada Permendikbud Nomor 23 tahun
2013, standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaianhasil belajar peserta didik.6
Menurut Trianto beliau menjelaskan bahwa penilaian adalah suatu
usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh siswa.7
Sementara itu, Kokom Komalasari menyatakan bahwa penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar siswa. Pendapat tersebut senada dengan Imas
Kurinasih dan Berlin Sami menyatakan bahwa penilaian merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar siswa.8
Dari pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulksn bahwa
penilaian adalah proses pengumpulan berbagai macam data untuk mengetahui
perkembangan tahap demi tahap pada proses belajar siswa. Gambaran
perkembangan peserta didik sangat perlu diketahui oleh guru agar bisa
mengetahui sejauh apa perkembangan peserta didiknya.
Adapun, pengertian autentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Istilah
autentik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti dapat dipercaya
(asli), dan merupakan sinonim dari nyata, valid, atau reliabel. 9 Salah satu
penekanan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik, dimana guru
dalam melakukan penilaian benar-benar memperhatikan proses pengumpulan
berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan peserta didik.

6
Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan–Pengantar & Dasar-dasar Penilaian Pendidikan, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press, 2006), 133.
7
Trianto. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak
Usia Kelas Awal SD/MI. (Jakarta: Kencana,2011), 253.
8
Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.(Bandung: PT Refika
Aditama,2013), 146,
9
Kunandar, Penilaian Autentik, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,2013), 36.
7

Kemendikbud dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi


Kurikulum 2013 SD Kelas 3 menjelaskan bahwa istilah autentik merupakan
sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Kunandar mengungkapkan
bahwa penilaian autentik merupakan kegiatan menilai siswa yang
menekankan pada apa yang seharusnya dinilai secara nyata, baik proses
maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi yang ada. penilaian autentik sebagai proses yang
dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan
belajar yang dilakukan siswa.10

Lebih lanjut, penilaian autentik dijelaskan sebagai kegiatan menilai


peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses
maupun hasil dengan berbagai instrument penilaian yang disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi (SK) atau kompetensi
inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Selain itu Dirman dan Juarsih dalam
jurnalnya menerangkan bahwa assessment autentik memiliki relevansi kuat
terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013, karena assessment seperti ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menalar, mencoba, membangun jejaring dan lain-lain. Menurut Elaine B
Johnson, penilaian autentik mengajak para siswa untuk menggunakan
pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang
bermakna.11

Jadi dari pendapat beberapa ahli maka penilaian autentik


kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah penilaian
yang menekankan pada proses dan hasil belajar yang menggambarkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan peserta didik selama maupun setelah proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung.

10
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Materi Pelatihan Guru:Implementasi Kurikulum
2013 SD Kelas 1. (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2013), 61.
11
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta.2013), 172.
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik sacara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
Sisdiknas, 2003). Pendidikan merupakan wahana yang paling tepat dalam
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang kepedulian
lingkungan kepada manusia.
B. SARAN
Setitik harapan dari kami sebagai penyusun kepada semua pihak baik
pengkoreksi maupun pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada
kami. Karena makalah yang kami susun ini masih terlihat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam makalah ini.

8
9

DAFTAR PUSTAKA

Ametembum, N.A. 1981, supervise pendidikan, Bandung: suri.

Arikunto, S. 2010, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 2008, Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, A. , 2011,Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Muljono, D. d. 2008, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

Wahdi Sayuti, 2006, Ilmu Pendidikan–Pengantar & Dasar-dasar Penilaian Pendidikan.


Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press.

Trianto. 2011, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA &
Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

Komalasari, Kokom, 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT


Refika Aditama.

Kunandar, 2013, Penilaian Autentik, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Materi P elatihan Guru:Implementasi


Kurikulum 2013 SD Kelas 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Udin Syaefudin Sa’ud, 2013, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai