Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

“Evaluasi Program Pendidikan”

Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah


Evaluasi Program Pendidikan
Dosen Pengampu : Elga Novira Rizkinta, M. Pd

Disusun oleh:

PUTRI YANI
NIM 02200932

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BATU BARA
BATU BARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat, dan
karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Evaluasi Program Pendidikan yang di bimbing oleh Ibu Elga Novira Rizkinta
.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang strategi
pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan tugas ini.
Akhir kata semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat. Atas segala
perhatian semua rekan, penulis mengucapkan terima kasih.

Batu Bara, 20 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Critical Book Review ................................................................................... 1
1.3 Identitas Buku ........................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................... 3
BAB I. Pembelajaran ...................................................................................................... 3
BAB II. Beberapa Model Pembelajaran Kontemporer ................................................... 5
BAB IV. Instrumen Penilaian ......................................................................................... 8
BAB V. Penilaian Kelas ................................................................................................. 9
BAB VI. Penyusunan Instrumen da Teknik Penskoran ................................................ 10
BAB VII. Kriteria Tes Yang Baik ................................................................................ 13
BAB III ............................................................................................................................. 14
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 14
3.1 KELEBIHAN .......................................................................................................... 14
3.2 KELEMAHAN ....................................................................................................... 14
BAB IV ............................................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
4.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 15
4.2 SARAN ................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pendidikan evaluasi merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi.
Dalamkegiatan belajar mengajar selalu dilakukan evaluasi. Hal yang sama teradi
pula dengantes. Bahkan dalam penggunaannya kedua istilah tersebut sering dikait-
kaitkan.Dewasa ini, semakin kompleks kegiatan yang berhubungan dengan
evaluasi pembelaaran,kompleksitas tugas tersebut tercermin dalam kecenderungan
penggunaan alat- alat evaluasi.
Evaluasi adalah proses penggambaran dan penyempurnaan informasi yang
bergunauntuk menetapkan alternatif. Evaluasi bisa mencakup arti tes dan
measurement dan bisa juga berarti di luar keduanya. Hasil Evaluasi bisa member
keputusan yang professional. Seseorang dapat mengevaluasi baik dengan data
kuantitatif maupunkualitatif. GubadanLincoln (1985:35), mengemukakan definisi
evaluasi sebagai“a process for describing an evaluand and judging its merit and
worth”. Sedangkan Gilbert Sax (1980:18) berpendapatbahwa “evaluation is a
process through which avalue judgement or decision is made from a variety of
observations and from thebackground and training of the evaluator ”. Sejalan
dengan pengertian evaluasi yang disebutkan di atas, Arifin (2013:5)
mengemukakan bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilaidan arti) daripada
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangkamengambil
suatu keputusan.

1.2 Tujuan Critical Book Review

Adapun tujuan dari critical book review adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata


kuliahEvaluasi Hasil Belajar sebagai tanggung-jawab yang wajib dipenuhi
2. Menambah wawasan mengenai evaluasi hasil belajar
3. Memahami dan dapat mengaplikasikan mata kuliah Evaluasi Pembelajaran

1
1.3 Identitas Buku

Judul Buku : Evaluasi Pembelajaran


Pengarang : Drs.AsepJihad, M.Pd.
Dr. Abdul Haris,M.Sc.
Penerbit : Multi Pressindo
Tahun Terbit : 2012
Kota Terbit : Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Tebal Buku : 196
ISBN : 978-602-18903-4-9

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB I. Pembelajaran

A. Belajar
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan
proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Tahapan dalam belajar
tergantung pada fase-fase belajar, salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh Witting yaitu, tahap acquisition, tahap storage dan tahap
retrieval. Hamalik (2003) menyajikan dua definisi yang umum tentang, yaitu :
a. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman
(learning is defined as the modification or strengthening of behavior through
experiencing)
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan.
Slameto(2003) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan seseoranng untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Ciri-ciri tentang perubahan tingkah laku yang terjadi dalam
belajar ,yaitu terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif
dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh
aspek tingkah laku. Kategori belajar mutahir dibuat komisi delors dari Unesco
terbagi menjadi empat pilar ,yaitu belajar bagaimana belajar (learning to know),
belajar berbuat (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together)
dan belajar mengaktualisasikan diri (learning to be) Suparno (2000). Ciri-ciri
perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang penting adalah
perubahan intensional dalam arti bukan pengalaman atau praktik yang dilakukan
dengan sengaja dan disadari ,atau dengan kata lain bukan kebetulan , Perubahan
positif dan aktif dlama arti baik,bermanfaat ,serta sesuai dengan harapan, dan

3
perubahan efektif dan fungsional dalam arti perubahan tersebut membawa
pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa.
B. Pembelajaran
Pembelajaran,merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua
aspek,yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar
beorientasi pada apa yang harus dilakuan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.
Rancangan Pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal,yaitu pembelajaran
diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan lingkungan otentik, isi
pembelajaran harus didesain relevan dengan karakteristik siswa, menyediakan
media dan sumber belajar yang dibutuhkan dan penilaian hasil belajar terhadap
siswa dilakukan secara formatif sebagai diagnosis untuk menyediakan
pengalaman belajar secara berkesinambungan dan dalam bingkai belajar
sepanjang hayat.
C. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar (Abdurrahman,1999). Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa (Hamilik,2005). Usman (2001) menyatakan bahwa hasil
belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan
instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan ke dalam
3 kategori,yaitu Domain Kognitif (Pengetahuan(Knowledge), Pemahaman
(comprehension), Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang
baru, analisa, sintesa dan evaluasi). Domain Kemampuan sikap (affective) yaitu
menerima,memperhatikan,merespon,penghargaan,mengorganisasikan,mempribadi
(mewatak).

4
BAB II. Beberapa Model Pembelajaran Kontemporer

Pendekatan adalah suatu antar usaha dalam aktivitas kajian,atau


interaksi,relasi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui
penggunaan metode-metode tertentu secara efektif. Contoh pendekatan-
pendekatan dalam pembelajaran antara lain CBSA, kontekstual, induktif, deduktif,
spiral, pemecahan masalah dan sebagainya. Strategi pembelajaran merupakan
pendekatan dalam mengelola kegiatan, dengan mengintregasikan urutan kegiatan,
cara mengorganisasikan materi pembelajaran dan pembelajar, peralatan dan
bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran,untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, secara efektif dan efisien. Metode
Mengajar adalah cara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa yang kita ajar.Macam –macam metode mengajari antara lain ceramah,
ekspositori, tanya jawab, penemuan. Model mengajar dapat diartikan sebagai
suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur
materi peserta didik,dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting
pengajaran atau setting lainnya.

Model pengajaran meliputi pendekatan suatu model pengajaran yang luas


dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah,
kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang
telah disepakati oleh siswa dan guru. Ada beberapa model pembelajaran yaitu
1. Model Pengajaran langsung
Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses
belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah. Ciri-ciri pengajaran langsung yaitu adanya tujuan pembelajaran dan
prosedur penilaian hasil belajar, sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan
pembelajaran dan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung
berlangsung dan berhasilnya pengajaran..
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ciri-ciri model pengajaran kooperatif yaitu, untuk menuntaskan materi belajarnya,
5
siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, kelompok dibentuk dari siswa-
siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda,
maka diupayakan agar dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya,
jenis kelamin yang berbeda pula, penghargaan lebih diutamakan pada kerja
kelompok daripada perorangan.
3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan
pertanyaan atau masalh, memusatkan pada keterkaitan antar displin,penyeledikan
autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan.Pembelajaran
berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan
informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah
bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan
keterampilan pemecahan masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik
dan menjadi pembelajar yang mandiri.
4. Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran termatik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Ciri khas dari pembelajaran tematik adalah
pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa,
kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengembangkan keterampilan
berpikir siswa, menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering di temui dalam lingkungannya.
5. Model Pembelajaran Kontekstual
Model Pembelajaran kontekstual merupakan rancangan pembelajaran yang
dibangun atas dasar asumsi bahwa knowledge is constructed by human
(Zahorik,1995). Atas dasar itu maka dikembangkan model pembelajaran
konstruktivis yang membuka peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk
meberdayakan diri. Cara belajar yang baik adalah dengan siswamengkonstruksi
sendiri secara aktif pemahamannya.

6
BAB III. Konsep Dasar Penilaian
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh
informasi secara objektif, berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar yang dicapai siswa yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
menentukan perlakuan selanjutnya (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, inti dari
penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian berfungsi sebagai pemantau
kinerja komponen-komponen kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai
tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Fungsi evaluasi dibedakan
menjadi dua yakni fungsi hasil belajar dan fungsi evaluasi program pengajaran .
Fungsi evaluasi hasil belajar antara lain, fungsi formatif,fungsi sumatif.fungsi
diagnostik,fungsi selektif dan fungsi motivasi.Tujuan penilaian adalah untuk
mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk perbaikan dan peningkatkan kegiatan
belajar siswa serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan
kegiatan belajar. Penilaian secara sistematis dan berkelanjutan untk menilai hasil
belajar siswa disekolah, mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan
kepada masyarakat dan mengetahui mutu pendidikan di sekolah (Kep.Mendiknas
No.012/U/2001).
Sistem penilaian dalam pembelajaran, baik pada penilaian berkelanjutan
maupun penilaian akhir, hendaknya dikembangkan berdasarkan sejumlah prinsip
yaitu menyeluruh, berkelanjutan, berorientasi pada indikator ketercapaian dan
sesuai dengan pengalaman belajar. Sesuai dengan kemampuan dasar yang ingin
dicapai, maka pengujian harus mencakup:
1. Proses belajar,yaitu seluruh pengalaman belajar yang dilakukan siswa.
2. Hasil belajar, yaitu ketercapaian setiap kemampuan dasar,baik kognitif, afektif,
maupun psikomotor yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.

7
BAB IV. Instrumen Penilaian

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus


ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes
digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran
yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Bentuk
penilaian berupa tes tertulis terdiri atas bentuk objektif dan bentuk uraian. Bentuk
objektif meliputi pilihan ganda, isian, benar salah, menjodohkan, serta jawaban
singkat. Bentuk uraian meliputi uraian terbatas dan uraian bebas. Penilaian non tes
merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai
karakteristik minat,sifat,dan kepribadian,melalui pengamatan,skala sikap, angket
dan catatan harian.

Langkah penyusunan instrument test, Langkah awal dalam


mengembangkan instrumen adalah menetapkan spesifikasi, yaitu berisi uraian
yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu instrumen.
Penyusunan spesifikasi instrumen mencakup kegiatan,menentukan
tujuan,menyusun kisi-kisi,memilih bentuk instrumen, dan menetukan panjang
instrumen. Langkah penyusunan instrumen nontest,yaitu instrumen untuk
mengungkap aspek Psikomotor dapat berupa tes tertulis , tes identifikasi, tes
simulasi, tes contoh kerja.. Instrumen untuk mengungkap aspek Afektif ada dua
komponenafektif yang penting untuk diukur yaitu sikap dan minat pada
pembelajaran yang digunakan hanya sikap dan minat terhadap pelajaran, karena
keduanya ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Untuk menetukan keberhasilan siswa dalam sistem penilaian ini dilakukan
penskoran dan penentuan standar keberhasilan belajar. Secara khusus sistem
penilaian perlu memperhatikan keterkaitannya dengan ranah yang ada,yaitu ranah
kognitif,afektif dan psikomotor, ketiga ranah tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda.oleh karena itu teknik penskoran untuk ketiga ranah tersebut juga harus
dibedakan. Tes kognitif, ada beberapa model jenis tes yaitu penskoran untuk tes
bentuk objektif, penskoran untuk tes esai, penskoran tugas-tugas,pengukuran
afektif dan tes psikomotor. Tes lisan, pertanyaan lisan dapat digunakan untuk
mengetahui taraf serap peserta didik untuk masalah yang berkaitan dengan

8
kognitif tingkat berpikir untuk pertanyaan lisan dikelas cenderung rendah,seperti
pengetahuan dan pemahaman.

BAB V. Penilaian Kelas

Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan


pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu. Manfaat penilaian kelas
yaitu untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi, untuk umpan
balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber
belajar yang digunakan, untuk masukan bagi guru guna merancang kegiatan
belajar, untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas pendidikan. Fungsi penilaian kelas yaitu, menggambarkan
sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi,
mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk
pemilihan program, menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang
bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru
menetukann apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan dan lain-
lain. Rambu-rambu Penilaian Kelas, kriteria penilaian kelas yaitu validitas,
reliabilitas, terfokus pada kompetensi, keseluruhan/komprehensif, objektivitas
serta mendidik.
Ada beberapa teknik penilaian dalam pembelajaran di kelas,yaitu Teknik
penilaian unjuk kerja , merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Untuk mengamati unjuk kerja
peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen yaitu daftar cek dan skala
penilaian. Teknik penilaian sikap dapat dilakuakn dengan beberapa cara atau
teknik antara lain, observasi perilaku,pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
Teknik penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.dalam penilaian proyek ada 3 hal
yang perlu dipertimbangkan yaitu kemampuan pengelolaan, relevansi,
keaslian.penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan ,
sampai hasil akhir proyek. Teknik penilaian produk adalah teknik penilaian
9
terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.Penilaian produk biasanya
menggunakan cara holistik atau analitik. Teknik penilaian portofolio merupakan
teknik penilaian yang berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu.Dengan demikian teknik penilaian fortofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya yaitu karangan,
puisi, surat, komposisi musik, gambar, lukisan dan lain-lain. Teknik penilaian diri
merupakan teknik penilaian dimana pserta didik diminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
Langkah-langkah pelaksanaan penilaian, yaitu penetapan indikator
pencapaian kompetensi, pemetaan standar kompetensi,kompetensi dasar dan
indikator, penetapan teknik penilaian,. Contoh alat dan penskoran dalam penilaian
yaitu format pengamatan unjuk kerja, mempersiapkan alat dan bahan,
pelaksanaan, menggunakan hasil pengukuran untuk menarik kesimpulan,
penilaian sikap ilmiah serta penilaian tertulis.

BAB VI. Penyusunan Instrumen da Teknik Penskoran

A. Komponen Penyusunan Tes


Tujuan Tes
Tujuan tes yang penting adalah untuk : (a) mengetahui tingkat kemampuan
peserta didik, (b) mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, (c)
mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik (d) mengetahui hasil pengajaran, (e)
mengetahui hasil belajar, (f) mengetahui pencapaian kurikulum, (g) mendorong
peserta didik belajar, dan (h) mendorong guru agar mengajar yang lebih baik.
Seringkali tes digunakan untuk beberapa tujuan, namun tidak akan memiliki
keefektifan yang sama untuk semua tujuan.
Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes yang banyak di gunakan di
lembaga pendidik, yaitu: (a) tes penempatan, (b) tes diagnostik, (c) tes formatif,
dan (d) tes sumatif. Sistem penilaian berbasis kompetensi pada umumnya
menggunakan tes diagnostik, formatif, dan sumatif.
Langkah Pengembangan Tes
10
Ada sembilan langkah yang harus ditempuh dalam mengembangkan tes
hasil atau prestasi belajar, yaitu: (a) menyusun spesifikasi tes, (b) menulis soal tes,
(c) menelaah soal tes, (d) melakukan uji coba tes, (e) menganalisis butir soal, (f)
memperbaiki tes, (g) merakit tes, (h) melaksanakan tes, dan (i) menafsirkan hasil
tes.
Khusus mengenai uji coba tes, dalam penyususnan tes untuk mengukur prestasi
hasil pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru di kelas seperti ulangan
harian, ulangan umum, dan ulangan kenaikan kelas, tidak harus dilakukan secara
tersendiri. Pembakuan tes dilakukan melalui beberapa kali ujicoba.
B. Penyususnan Tes Kognitif dan Teknik Penskorannya
Bentuk Tes Kognitif
a. Tes Lisan di Kelas
pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mengetahui taraf serap peserta
didik untuk masalah yang berkaitan dengan kognitif. Pertanyaan lisan yang di
ajukan ke kelas harus jelas, dan semua peserta didik harus di beri kesempatan
yang sama. Dalam melakukan pertanyaan di kelas prinsipnya adalah: mengajukan
pertanyaan, memberi waktu untuk berpikir, kemudian menunjuk peserta untuk
menjawab pertanyaan.
b. Bentuk Pilihan Ganda
pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda (Ebel,
1977) adalah:
1. pokok soal harus jelas
2. Pilihan jawaban homogen dalam arti isi.
3. panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama
4. tidak ada petunjuk jawaban benar
5. hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah
6. pilihan jawaban angka diurutkan
7. semua pilihan jawaban logis
8. jangan menggunakan negatif ganda
9. bahasa indonesia yang digunakan baku.

c. Bentuk Uraian Objektif

11
bentuk soal uraian objerktif sangat tepat digunakan untuk bidang
matematika dan ipa, karena kunci jawabannya hanya satu.
d. Bentuk Uraian Non-Objektif
Bentuk tes ini dikatakan non objektif karena penilaian yang dilakukan
cenderung dipengaruhi subjektivitas dari penilaian. Bentuk tes ini menuntut
kemampuan peserta didik untuk menyampaikan, memilih, menyususn, dan
memadukan gagasan atau ide yang telah dimilikinya dengan menggunakan kata-
katanya sendiri.
e. Bentuk Jawaban Singkat
Bentuk jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong yang
disediakan bagi pengambilan tes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan
petunjuk.
f. Bentuk Menjodohkan
soal bentuk menjodohkan atau memasangkan terdiri dari suatu premis,
suatu daftar kemungkinan jawaban, dan suatu petunjuk untuk menjodohkan
masing-masing premis itu dengan satu kemungkinan jawaban.
C. Penyususnan Instrumen Afektif dan Teknik Penskorannya
Penyususnan Instrumen Afektif
Komponen afektif ikut menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Paling tidak ada dua komponen afektif yang penting untuk di ukur, yaitu sikap
dan minat terhadap suatu pelajaran.
Teknik Penskoran Pengukuran Afektif
Misal dari instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah
berhasil dibuat ada 10 butir. Jika rentangan yang di pakai adalah 1 sampai 5, maka
skor terendah seorang peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi
sebesar 50, yakni dari 10 x 5.
D. Penyususnan Tes Psikomotor dan Teknik Penskorannya.
Penyusunan Tes Psikomotor
a. Bentuk Tes Psikomor
tes untuk mengukurranah psikomor adalah tes untuk mengukur
penampilan atau kinerja (performance) yang telah di kuasi peserta didik.

12
Tes penampilan/perbuatan, baik berupa tes identifikasi, tes simulasi, ataupun
untuk kerja, semuanya dapat diperoleh datanya dengan menggunakan daftar cek,
ataupun skala penilaian.
b. Penyususnan Butir Soal Bentuk Daftar Cek
Daftar cek berisi seperangkat butir soal yang mencerminkan rangkaian
tindakan/perbuatan yang harus ditampilkan oleh peserta ujian, yang merupakan
indikator-indikator dari keterampilan yang akan diukur.

BAB VII. Kriteria Tes Yang Baik

A. Kesahihan/ Validitas
Sebelum soal tes ini dipakai harus di uji coba dahulu, selanjutnya
dilakukan pengujian validitas yang terdiri dari:
Validitas isi dan kontruk, validitas ini dilakukan bertujuan untuk
menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin
diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat. Validitas ini dilakukan dengan
meminta pertimbangan dari para ahli (pakar) dalam bidang evaluasi atau ahli
dalam bidang sedang diuji.
Validitas prediksi, validitas ini dimaksudkan agar hasil tes mampu
memprediksi keberhasilan peserta didik di kemudian hari, misalnya ujian masuk
atau tes seleksi.
Validitas Empiris (Kriterium), validitas ini bertujuan untuk menentukan
tingkat kehandalan soal adalah validitas banding. Dalam penentuan tingkat
validitas butir soal digunakan korelasi product moment pearson dengan
mengkorelasikan.
B. Keajegan Reliabilitas
Reliablitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau
kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini digunakan
perhitungan Alpha Cronbach.

13
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN

Adapun kelebihan dari buku “Evaluasi Pembelajaran” ini adalah:

a. Terhitung dari pokok pembahasannya buku utama ada 7 bab.


b. Materi yang ada pada buku ini, cara penjelasannya jelas dan tidak bertele-tele /
tidak merambat kemana-kemana.
c. Menggunakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti di kalangan pelajar
maupun dikalangan mahasiswa.

3.2 KELEMAHAN

a. Di setiap bab nya buku ini tidak mempunyai rangkumann yang


mencakup seluruh materi pada perbabnya
b. Buku ini di setiap babnya tidak mempunyai soal untuk mengasah kemampuan
siswa.
c. Tata penulisan pada buku ini tidak rapi , dan banyak kata penulisan yang
salah

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah mengkritik kelemahan dan kelebihan antara buku karangan Drs.Asep


Jihad,M.Pd dan Dr.Abdul Haris,M.Sc , dapat saya simpulkan bahwa isi bab buku
utama babnya lebih banyak dan lebih fleksibel. Buku ini cocok dijadikansebagai
buku referensi dalam mempelajari tentang manajemen sekolah. Hal inikarena,
dengan membaca buku ini, pembaca akan memperoleh pengetahuan/teoridasar
dan praktik yang dibutuhkan agar bisa merancang suatu manajemen sekolah
dengan baik. Materi yang disampaikan pada buku ini cukup
sitematis. Dengan adanya pemahaman dan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
buku ini, mahasiswa akanlebih aktif dalam mengikuti pertemuan didalam kelas,
terkhusus pada mata kuliah Manajemen Pendidikan.

4.2 SARAN

Adapun rekomendasi atau saran yang dapat diberikan antara lain


adalah: buku Evaluasi Pembelajaran tesebut, cocok digunakan sebagai buku pedo-
man dalam mempelajari Evaluasi Pembelajaran di Sekolah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Jihad, A., dan Haris, A. 2012. Evaluasi Pembeljaran. Yogyakarta: Multi


Pressindo.

16

Anda mungkin juga menyukai