Anda di halaman 1dari 12

Makalah Asesmen BK (Non Test)

ASESMEN AUTENTIK

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Meisie L. Mangantes, M.Pd
Mario Erick Wantah, S.Psi, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Galuh Aransiti Khan (22102035)
Kelas : B

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
2023
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami “penilaian autentik”. Dengan adanya

makalah ini penulis dapat menyelesaikan makalah ini dan hadirnya media-media yang

mendukung selesainya makalah ini.

Sebagai mahasiswa, saya memahami bahwa pengetahuan kita masih terbatas sehingga

masih banyak celah atau kekurangan dalam pekerjaan ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat

diperlukan untuk kemajuan kita. Penulis berharap, dengan adanya makalah ini tidak hanya

menambah pengetahuan baik mahasiswa dan masyarakat di kemudian hari.

Tomohon, 05 Desember 2023

Penulis

Daftar Isi
i
Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Asesmen Otentik....................................................................................2

B. Sifat-sifat dan manfaat Asesmen Otentik................................................................3

C. Jenis-jenis Asesmen Otentik....................................................................................4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................7

A. Kesimpulan..............................................................................................................7

B. Saran........................................................................................................................7

Daftar Pustaka......................................................................................................................8

Lampiran..............................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, penilaian harus didasarkan pada pengetahuan kita tentang
pembelajaran dan bagaimana kompetensi berkembang pada mata pelajaran yang diajarkan. Ada
kebutuhan yang jelas untuk menciptakan penilaian yang memungkinkan guru meningkatkan
pembelajaran dan memantau hasil pembelajaran dan pengajaran yang kompleks. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa guru mengajar untuk memberikan siswa keterampilan belajar dan
mempraktikkan bagaimana menerapkan pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai
tujuan yang nyata dan jelas. Penilaian kinerja berkisar dari jawaban yang relatif singkat hingga
proyek jangka panjang di mana siswa diminta untuk mempresentasikan pekerjaannya, dan
mengharuskan siswa untuk berpikir pada tingkat tinggi dan mengintegrasikan berbagai
keterampilan. Namun, sistem penilaian yang sempurna harus memiliki keseimbangan antara
penilaian kinerja yang lebih singkat dan lebih lama. Evaluasi dapat digunakan untuk melihat
keberhasilan kegiatan pendidikan dan pendidikan yang dilaksanakan, sebagai tolak ukur untuk
menciptakan kegiatan/program baru bagi pengembangan keterampilan dan kompetensi siswa dan
guru, serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. . Evaluasi hasil
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan evaluasi internal,
sedangkan yang dilakukan pemerintah merupakan evaluasi eksternal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian autentik?
2. Apa ciri-ciri dan kelebihan penilaian autentik?
3. Apa saja jenis-jenis penilaian autentik?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian asesmen autentik
2. Mengetahui sifat-sifat dan manfaat asesmen autentik.
3. agar mengetahui jenis-jenis asesmen autentik

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asesmen Otentik
Penilaian autentik merupakan proses evaluasi yang mencakup berbagai bentuk
pengukuran kinerja yang mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, motivasi, dan sikap
terhadap kegiatan pembelajaran (American Library Association, Syofiana, 2010). Konsisten
dengan pandangan tersebut, O'malley dan Pierce (Dalam Anonymous, tt) menyatakan bahwa
penilaian autentik adalah suatu bentuk penilaian yang menunjukkan pembelajaran siswa berupa
prestasi, motivasi, dan sikap yang berkaitan dengan kegiatan kelas. Sedangkan menurut Newton
Public Schools (Dalam Syofiana, 2010), penilaian autentik adalah evaluasi terhadap produk dan
kegiatan yang berkaitan dengan pengalaman nyata siswa. Berdasarkan pengertian evaluasi
autentik yang disampaikan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa evaluasi autentik adalah
suatu proses evaluasi yang mencakup berbagai bentuk pengukuran baik berupa produk maupun
penyajian yang mencerminkan pembelajaran, prestasi, prestasi, motivasi, dan sikap siswa.
Penilaian autentik memberi siswa tugas-tugas yang mencerminkan prioritas dan tantangan
pengajaran: melakukan penelitian; menulis, merevisi dan mendiskusikan artikel; memberikan
analisis lisan mengenai peristiwa politik pada masa itu; berkolaborasi dengan siswa lain melalui
diskusi, dll. Dengan penilaian otentik, siswa lebih terlibat dengan tugas dan guru dapat percaya
bahwa penilaian yang mereka berikan relevan dan bermakna (Wiggins, Syofiana, 2010).
Penilaian autentik sering digambarkan sebagai menilai perkembangan peserta didik
karena berfokus pada pengembangan kemampuan mereka untuk belajar mempelajari suatu mata
pelajaran. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan
apa saja yang dimiliki atau kurang dimiliki siswa, bagaimana mereka menerapkan
pengetahuannya, dalam hal apa mereka dapat atau tidak dapat menerapkan kelebihan
pembelajaran, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, guru dapat menentukan materi apa yang
layak dilanjutkan dan tindakan perbaikan apa yang harus dilakukan.Oleh karena itu, penilaian
autentik harus menjadi bagian integral dalam pengajaran, sehingga penilaian tidak hanya
dijadikan sebagai alat pengumpul data seperti paradigma lama, dan tindakan perbaikan apa yang
harus dilakukan. tetapi juga untuk mempengaruhi pengajaran. Untuk itu diperlukan penerapan
dan pengembangan kegiatan penilaian yang mengukur produktivitas siswa, prestasi belajar
keterampilan berpikir matematis, untuk memperoleh hasil yang berarti bagi siswa tersebut.
Penilaian autentik mempunyai sifat dasar yang sama dengan mengajar, yaitu berguna bagi guru
dalam pengembangan pengajaran. Dalam penilaian autentik, siswa diharapkan mampu
merumuskan masalah, memikirkan solusi dan menginterpretasikan hasil.

B. Sifat-sifat dan Manfaat Asesmen Otentik


Penilaian autentik merupakan proses evaluasi yang mencakup berbagai bentuk pengukuran
berupa produk dan presentasi yang mencerminkan pembelajaran siswa, prestasi, prestasi,
motivasi, dan sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran kelas yang bermakna. Oleh karena itu,

2
penilaian autentik dinilai lebih mampu mengukur keseluruhan hasil belajar siswa, karena
penilaian ini mengevaluasi kemajuan belajar selain hasil, tetapi juga proses dan cara yang
berbeda-beda. Dengan kata lain, sistem penilaian seperti ini dianggap lebih adil bagi siswa
dibandingkan siswa karena Rizfadli, 2009). Gulikers, Bastiaens, dan Kirschner (Rizfsdli, 2009)
menjelaskan bahwa penilaian autentik mengharuskan siswa memiliki kompetensi yang sama atau
kombinasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat diterapkan dalam situasi kerja
berdasarkan kriteria.
Berdasarkan penjelasan di atas, penilaian autentik memerlukan pembelajaran yang berpusat
pada siswa karena siswalah yang menjadi pencipta pembelajaran. Penilaian autentik mempunyai
beberapa fungsi dan manfaat bagi siswa. Ciri-ciri penilaian yang benar adalah sebagai berikut.
 Berbasis kompetensi, yaitu. penilaian yang dapat digunakan untuk memeriksa
keterampilan siswa.
 Individu, dapat mengukur secara langsung keterampilan individu.
 Berpusat pada siswa, karena dirancang, dilaksanakan dan dievaluasi oleh siswa sendiri,
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan individu seoptimal mungkin.
 Kinerja tugas autentik yang tidak terorganisir dan terbuka, tidak konsisten dan klasik.
Kinerja yang dihasilkan juga tidak harus seragam di seluruh kelompok atau kelas.
 Diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak selalu berada dalam
situasi ujian yang penuh tekanan.
 Berkelanjutan, sehingga penilaian harus dilakukan secara langsung pada saat proses
pembelajaran.
Berikut manfaat penilaian autentik bagi siswa. Dalam hal ini, manfaat penilaian autentik
bagi siswa adalah:
 Menunjukkan sepenuhnya seberapa baik Anda memahami materi akademik.
 Menunjukkan dan memperkuat kompetensi seperti pengumpulan data, penggunaan
sumber daya teknis dan pemikiran system.
 Hubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka, dunia dan masyarakat secara
umum.
 Mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih tinggi seperti analisis, sintesis,
identifikasi masalah, mencari solusi dan menelusuri hubungan sebab-akibat.
 Mengambil tanggung jawab dan membuat pilihan-pilihan.
 Menghubungkan mereka dengan orang lain, termasuk berkolaborasi dalam tugas.
 Belajar menilai tingkat kinerja mereka sendiri.
C. Jenis-jenis Asesmen Otentik
a) Asesmen Kinerja
Evaluasi kinerja adalah suatu proses di mana, dengan bantuan berbagai tugas, diperoleh
informasi tentang apa dan sejauh mana program itu dilaksanakan (Dantes, 2008). Pengawasan
didasarkan pada efektivitas yang ditunjukkan dalam menyelesaikan tugas atau masalah tertentu.
Hasil yang diperoleh merupakan hasil dari kegiatan ini. Evaluasi kinerja adalah pengamatan
3
terhadap suatu produk dalam proses. Artinya, hasil kerja yang terlihat dalam proses pelaksanaan
program dijadikan sebagai dasar pemantauan kemajuan pencapaian program.
Penilaian kinerja mempunyai tiga komponen utama, yaitu tugas kinerja, rubrik kinerja, dan
metode penilaian. Tugas kinerja adalah tugas yang mencakup topik, standar tugas, deskripsi
tugas, dan kondisi kinerja tugas. Rubrik kinerja adalah rubrik yang memuat komponen-
komponen kinerja ideal dan uraian masing-masing komponennya. Kinerja dapat dinilai dengan
tiga cara, yaitu (1) penilaian secara keseluruhan, yaitu. memberikan skor berdasarkan kesan
keseluruhan penilai terhadap kualitas kinerja; (2) evaluasi analitis, yaitu. memberikan poin pada
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja; dan (3) evaluasi karakteristik primer, yaitu evaluasi
kinerja berdasarkan beberapa elemen dominan.
b) Esai
Esai (tes) menuntut siswa untuk mengatur, mengartikulasikan dan menyajikan jawaban
mereka. Artinya siswa tidak memilih jawaban, tetapi memberikan jawaban secara bebas dengan
kata-katanya sendiri. Tes esai dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu tes esai respons terbuka
(respon diperluas) dan tes esai respons terbatas (respon terbatas), dan hal ini bergantung pada
kebebasan yang diberikan kepada siswa untuk mengorganisasikan atau mengkonstruksi
gagasannya dan menuliskan jawabannya. Dalam tes esai respons terbuka atau respons diperluas,
siswa menunjukkan kemampuannya dalam: (1) menyajikan pengetahuan faktualnya, (2)
mengevaluasi pengetahuan faktualnya, (3) mengorganisasikan pemikirannya, dan (4)
mengungkapkan pemikirannya secara logis dan logis. koheren. . Namun, dalam tes esai respons
terbatas atau terstruktur, siswa lebih dibatasi bentuk dan cakupan responsnya karena konteks
respons yang diberikan siswa ditentukan secara spesifik. Esai terbuka/tidak terstruktur adalah
bentuk penilaian yang sebenarnya.
Tes esai dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar pada tingkat yang lebih tinggi atau
lebih sulit. Soal tes esai memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasikan,
menganalisis, dan mensintesis ide-ide, dan siswa dituntut untuk mengembangkan ide-idenya
sendiri dan menuliskannya dalam bentuk yang terstruktur atau terorganisir. Kelemahan esai
berkaitan dengan penilaian. Inkonsistensi pembaca menjadi penyebab kurangnya objektivitas
dalam penilaian dan terbatasnya reliabilitas tes.

c) Asesmen Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan artefak (bukti hasil kerja/aktivitas/data) sebagai bukti
perkembangan dan pencapaian program. Pemanfaatan folder dalam kegiatan penilaian
sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, khususnya dalam pembelajaran bahasa (Dantes, 2008).
Saat ini, seiring dengan orientasi kurikulum berbasis kompetensi, penilaian portofolio menjadi
yang terdepan dalam penilaian berbasis kelas.
Perlu dipahami bahwa portofolio (biasanya ditempatkan dalam folder) bukan sekedar
kumpulan bukti kosong. Portofolio harus disusun sesuai dengan tujuannya. Wyatt dan Looper
(Dantes, 2008) menyatakan bahwa portofolio dapat berupa portofolio pengembangan, portofolio
kerja terbaik, dan portofolio presentasi tergantung pada tujuannya. Portofolio pengembangan
disusun berdasarkan kronologis fase pengembangan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu,
sangat penting untuk mencatat momen pembuatan artefak agar kemajuan program dapat terlihat
dengan jelas. Portofolio karya terbaik adalah portofolio karya-karya terbaik. Pemilik portofolio
4
sendiri yang memilih karya terbaik dan membenarkannya. Karya terbaik dapat lebih dari satu.
Showcase portfolio adalah portofolio yang lebih digunakan untuk tujuan pajangan, sebagai hasil
dari suatu kinerja tertentu.

d) Asesmen Proyek
Evaluasi proyek adalah evaluasi terhadap tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa dalam
jangka waktu tertentu. Tugas yang dimaksud diselesaikan dalam bentuk laporan yang disiapkan
oleh siswa, dimulai dengan perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis dan penyajian. Jadi, evaluasi proyek menyangkut pemahaman, implementasi, penelitian,
dll.
Dengan mengerjakan proyek pembelajaran, siswa mempunyai kesempatan untuk menerapkan
sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Oleh karena itu, dalam setiap evaluasi proyek
setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
 Keterampilan siswa dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan informasi,
mengolah dan menganalisis, makna informasi yang diterima dan menulis laporan.
 Penerapan atau pentingnya materi pembelajaran dalam membentuk sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan siswa.
 Orisinalitas menurut keaslian proyek penelitian yang dikerjakan atau disiapkan oleh
siswa. Evaluasi proyek berfokus pada desain, pengerjaan, dan produk proyek.
Dalam hal ini, guru harus merancang rencana dan alat penilaian, mengumpulkan data,
menganalisis data dan menyiapkan laporan. Instrumen daftar periksa, skala penilaian, atau
laporan dapat digunakan untuk mengevaluasi proyek. Laporan evaluasi dapat disajikan dalam
bentuk poster atau tertulis.
e) Evaluasi Diri
Harga diri adalah cara memandang diri sendiri. Melalui penilaian diri, siswa melihat
kelebihan dan kekurangannya, dan kekurangan tersebut menjadi sasaran perbaikan. Dengan cara
ini siswa lebih bertanggung jawab terhadap proses dan pencapaian tujuan pembelajaran
(Rolheiser dan Ross, Dantes, 2008).
Rolheiser dan Ross (Dalam Dantes, 2008) mengajukan model teoritis untuk menunjukkan
pengaruh kepercayaan diri terhadap pencapaian tujuan. Model ini menekankan agar siswa
termotivasi untuk menetapkan tujuan (goals) yang lebih tinggi dengan mengevaluasi kinerjanya
sendiri. Oleh karena itu, siswa harus lebih berusaha (usaha). Kombinasi tujuan dan upaya ini
menentukan pencapaian; Selain itu, pencapaian ini mengarah pada evaluasi diri (self-evaluation)
melalui refleksi, misalnya dengan bertanya: “Apakah tujuan saya sudah tercapai?” Hal ini
menghasilkan umpan balik (self-feedback) seperti “Bagaimana perasaan saya terhadap
pencapaian ini?”
Penilaian diri merupakan bagian dari metakognisi yang memegang peranan sangat
penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, agar evaluasi dapat berjalan efektif, terdapat empat

5
langkah dalam mempraktikkan evaluasi diri, yaitu: (1) melibatkan semua pihak dalam
menentukan kriteria evaluasi, (2) memastikan semua siswa mengetahui cara menggunakan
kriteria tersebut dalam evaluasi kinerja. , (3) memberikan umpan balik terhadap hasil penilaian
diri dan (4) membimbing mereka untuk mengembangkan tujuan dan rencana kerja masa depan
mereka sendiri.
Langkah pertama adalah menentukan kriteria evaluasi. Guru meminta siswa untuk
bersama-sama menentukan kriteria penilaian. Pertemuan berupa sosialisasi tujuan pembelajaran
dan brainstorming sangat relevan. Terkait dengan kriteria ini adalah cara pencapaiannya. Dengan
kata lain, kriteria evaluasi adalah produk, sedangkan pemenuhan kriteria tersebut dikendalikan
oleh pengendalian evaluasi diri. Cara menyusun kriteria evaluasi sama dengan menyusun rubrik
evaluasi kinerja. Pemeriksaan penilaian diri disusun berdasarkan sifat tujuan dan pencapaiannya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian autentik merupakan jenis penilaian yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). Penilaian otentik juga merupakan
hasil pengembangan dari berbagai jenis penilaian, karena jenis-jenis penilaian sebelumnya
dianggap tidak efektif dalam menentukan kompetensi seorang siswa atau peserta didik.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dibuat, tentunya saja tidak luput dari kesalahan atau
kekeliruan dalam makalah ini. Oleh karena itu, sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita dan dapat menjadi
referensi atau bahan pembelajaran bagi siapa saja yang ingin mempelajari penilaian autentik.

7
Daftar Pustaka

Anonim. tt. Penilaian Otentik | Kajian Sosiolinguistik: Kajian Teoretis dan Praktis. Tersedia
pada: http://wordpress.com/evaluasi-pembelajaran-bahasa/penilaian-otentik/. diakses
pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan Produk Dalam
Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Rizfadli. 2009. Asesmen Otentik. Tersedia pada: http://rizfadli.blogspot.com/2009/12/asesmen-
otentik.html. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Syofiana. Mardiah. 2010. Autentik Asesmen. Tersedia pada:
http://sofya6.blogspot.com/2010/11/autentik-asesmen.html. diakses pada tanggal 24
Oktoberber 2013

8
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai