PENILAIAN AUTENTIK
Oleh :
Dengan segala puja dan puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang mana telah memberikan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini
yang berjudul “Penilaian Autentik” sebagaimana bukti bahwa kami telah menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Penilaian Pembelajaran Matematika ini.
Makalah ini di buat untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas dan
juga menjadi sumbangan pemikiran bagi mahasiswa khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih sangat jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami
harapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Pengertian Asesmen Autentik..........................................................................................3
2.2 Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013..........................................................7
2.3 Asesmen Autentik dan Belajar Autentik..........................................................................3
2.4 Jenis-jenis Asesmen Autentik..........................................................................................7
2.5 Asesmen Penilaian Hasil Belajar.....................................................................................3
2.6 Pengumpulan dan Pengelolaan Informasi Hasil Belajar..................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
ii
PENDAHULUAN
penilaian autentik adalah penilaian yang menuntut peserta didik untuk menunjukkan hasil
belajar yang dimiliki dalam kehidupan nyata, bukan sesuatu yang dibuat-buat atau hanya
karangan semata tetapi juga real dari dalam diri siswa tersebut (Sari, 2017). Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah jenis penilaian
yang menuntut peserta didik untuk menunjukkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan
untuk mengatasi permasalahannya dalam kehidupan nyata dan bukan sesuatu yang dibuat buat
tetapi real dari dalam diri siswa tersebut.
ii
3. Bagaimana konsep asesmen autentik dan belajar autentik?
4. Apa saja jenis – jenis asesmen autentik?
5. Bagaimana aspek penilaian hasil belajar?
6. Bagaimana pengumpulan dan pengelolaan informasi hasil belajar?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis dapat menuliskan tujuan dari penulisan makalah
ini. Hal ini diharapkan dapat menjawab setiap pertanyaan dari rumusan masalah diatas.
Selain itu, penulisan tujuan juga dimaksudkan agar pembaca dapat lebih mudah memahami
isi dari makalah ini.
1. Menjelaskan pengertian dari asesmen autentik.
2. Menjelaskan konsep asesmen autentik dan tuntutan kurikulum 2013.
3. Menjelaskan konsep asesmen autentik dan belajar autentik.
4. Menjelaskan jenis – jenis asesmen autentik.
5. Menjelaskan aspek penilaian hasil belajar.
6. Menjelaskan pengumpulan dan pengelolaan informasi hasil belajar.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Pokey & Siders dalam Santrock authentic assessment merupakan suatu proses
penilaian terhadap siswa utamanya terhadap kompetensi yang telah diperoleh siswa atau bentuk
evaluasi pengetahuan atau keahlian siswa dalam konteks yang mendekati dunia rill atau
kehidupan nyata sedekat mungkin. Penilaian autentik tersebut berbentuk sebuah tugas dalam
melakukan suatu penilaian hasil belajar yang dipeoleh oleh peserta didik dari gurunya.
Sedangkan dalam penjelasan lain menurut Burhan Nurgiyantoro, asesmen autentik ini
merupakan suatu hal yang menekankan pada kemampuan peserta didik untuk mendemostrasikan
pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tersebut tidak hanya
mengenai penilaian dari pengetahuan peserta didik saja, tetapi juga terdapat penilaian dari hasil
keterampilan peserta didik tersebut yang berbentuk nyata telah dikuasainya.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah suatu
penilaian hasil belajar yang merujuk pada situasi atau konteks berbentuk nyata secara bermakna
yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan juga keterampilan serta memerlukan
berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa
satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan adanya penilaian ini
maka permasalahan dan kendala yang ada pada proses pembelajaran dilaksanakan bisa untuk
diketahui.
4
2.5 Aspek Penilaian Hasil Belajar
sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin S.
Bloom yang lebih dikenal dengan Taksonomi Bloom yang secara garis besar membaginya
menjadi tiga ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotoris.
1. Ranah Kognitif
Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif ini dibagi menjadi
enam:
a. Pengetahuan, yaitu merupakan kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat
mengenali, mengingat, memanggil kembali tentang adanya konsep , prinsip, fakta,
ide, rumus-rumus, istilah, nama
b. Pemahaman, yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau
mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat
memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal- hal lain. Pemahaman
ini dapat dibedakan menjadi tiga kategori diantaranya:
Tingkat terendah/ pertama adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya: dari bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan
Merah Putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalammemasang sakelar.
Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni yang menghubungkan
bagian- bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya. Menghubungkan
pengetahuan tentang konjungsi kata kerja, subjek, dan passesive pronoun
sehingga tahu menyusun kalimat yang benar, misalnya My friends is studying
bukan My friend studying.
Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di
balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat
memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
c. Penerapan/Aplikasi yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
mennggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori
dalamsituasi baru dan konkret.
5
d. Analisis yaitu kemempuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu
situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur- unsur atau komponen pembentuknya
e. Sintesis Yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam bentuk menyeluruh
f. Evaluasi yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi
suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan criteria tertentu.
2. Ranah Afektif
adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya apabila ia telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ada beberapa
kategori ranah afektif sebagai hasil belajar yaitu:
a. Penerimaan (Receiving) Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan
(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala
dan lain sebagainya.
b. Jawaban (Responding) Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi
yang datang dari luar.
c. Penilaian (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau
memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila
apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau
penyesalan.
d. Organisasi Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai
pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalampengembangan
suatu perangkat nilai.
e. Karakteristik nilai / Pembentukan pola hidup Mencakup kemampuan untuk
menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga pada dirinya dijadikan
pedoman yang nyata dan jelas dalamberbagai bidang kehidupan.
3. Ranah Psikomotor
Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah
seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ranah psikomotorik
dikemukakan oleh simpons (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini
tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil
belajar ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif hal ini bisa
6
dilihat apabila peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai
dengan makna yang terkandung dalamranah kognitif dan ranah afektifnya.
7
BAB III
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan dalam makalah ini, ada beberapa saran
yang dapat dijadikan sebagai masukan dan juga sebagai tambahan bagi para pembaca
dan penulis selanjutnya. Diharapkan ini akan menjadi saran yang benar-benar dibuat
oleh pembaca dimasa yang akan datang. Penulis memberikan beberapa saran kepada
penulis selanjutnyaagar makalah ini dapat terus berlanjut dan makin berkembang,
sehingga memberikan banyak manfaat bagi dunia pendidikan dan juga bagi
masyarakat. Berikut adalah beberapa saran untuk pertanyaan yang dapat dilakukan
oleh penulis selanjutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Armis. (2023). Bahan ajar Penilaian Pembelajaran Matematika. Universitas Riau.