Anda di halaman 1dari 6

FORM PENGAJUAN JUDUL

PROPOSAL SKRIPSI
JURUSAN TADRIS KIMIA 2022/2023

1. Nama Mahasiswa : ULFA RAMADHANI


2. NIM : 1930110013
3. Judul Proposal Skripsi : “Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Solving
pada materi Asam Basa Kelas XI SMA/MA”
4. Latar Belakang :
Pembelajaran merupakan suatu proses memberikan bimbingan atau bantuan
kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Pembelajaran juga diartikan sebagai
proses yang melibatkan berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen di
dalamnya berupa tujuan, guru, siswa, tujuan, materi, metode, alat, dan evaluasi
pembelajaran (Pane, Dasopang, 2017).
Pembelajaran kimia merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran kelompok
peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) yang secara mendalam
menganalisis mengenai keberadaan materi yang diamati dari segi sifat-sifat, struktur,
perubahan materi, dan energi yang menyertai perubahan tersebut (Subagia, 2014). Mata
pelajaran kimia di sekolah tidak terlepas dari fenomena alam. Seperti istilah asam
diberikan kepada zat yang rasanya asam, sedangkan basa untuk zat yang rasanya pahit.
Salah satu materi pada mata pelajaran kimia SMA kelas XI mengenai asam dan basa adalah
asam basa Arrhenius (Zulkifli dkk. 2017).
Berdasarkan fakta dari hasil penelitian Novratilova dkk. (2015), ilmu kimia
dipandang ilmu yang cukup sulit dimengerti, dan tidak menarik untuk dipelajari. Didukung
penelitian Marsita dkk. (2010), yang menyebutkan bahwa penyebab siswa mengalami
kesulitan dalam belajar kimia adalah kurangnya minat dan perhatian siswa pada saat proses
pembelajaran dalam kimia. Menurut Ristiyani dan Bahriah (2016), proses pembelajaran di
sekolah terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat
pada pelajaran kimia. Hal ini diperkuat penelitian Ashadi, (2009) yang menyatakan bahwa
kesulitan dalam belajar bagi siswa sekolah menengah atas memahami materi pelajaran
kimia diperlukan berbagai kriteria batas, sehingga adanya kriteria ini ditetapkan batas
dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan pada saat belajar. Kesulitan belajar
siswa dalam memahami konsep kimia sampai sekarang masih belum teratasi.
Weerawardhana, dkk (2006) telah mengidentifikasi empat kemungkinan utama yang
menyebabkan sebagian besar siswa SMA sulit memahami konsep kimia yaitu sifat
pelajaran kimia itu sendiri, metode dalam pembelajaran kimia, cara belajar siswa dan
media pembelajaran. Salah satu diantaranya media pembelajaran yaitu modul.
Modul merupakan salah satu jenis media pembelajaran atau alat bantu berupa
perangkat belajar yang digunakan membantu guru dalam menyampaikan pesan dan materi
pelajaran kepada siswa secara efektif dan efisien (Ozmen dan Yilidrim, 2005; Hardianto,
2012). Penggunaan modul yang dikembangkan dapat membuat siswa berperan aktif dan
membantu siswa dalam pembelajaran kimia yang dapat berorientasi pada proses yang akan
tercapai (Celikler, 2010). Pembelajaran kimia di sekolah dapat dikaitkan dengan
lingkungan di sekitar agar siswa terbiasa menyelesai kan masalah dikehidupan sehari-hari.
Salah satu model pembelajaran yang menghubungkan pembelajaran kimia dengan
kehidupan sehari-hari dan dapat melatih keterampilan berpikir kreatif siswa adalah model
pembelajaran problem solving.
Pada kegiatan pembelajaran model problem solving, individu dihadapkan kepada
masalah yang harus dipecahkan, dan ada tahapan dalam dan mengumpulkan informasi,
merumuskan hipotesis, menguji hipotesis dan terakhir menarik kesimpulan jawaban dari
masalah. Problem solving memiliki keunggulan berupa strategi yang cukup bagus
membuat siswa lebih memahami isi pelajaran dan membantu siswa untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata siswa serta dapat membantu siswa mengembangkan
pengetahuan barunya (Bunterm dkk. 2012).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMA
IT Darul Hikmah Pasaman Barat. Peneliti. Menunjukan bahwa dari respon siswa,
sebanyak 83,33% siswa mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan di sekolah masih
belum menarik dan aspek keterbacaannya masih kurang. Selain itu, dalam proses
pembelajaran guru belum pernah membuat bahan ajar berupa modul, mereka
menggunakan buku pelajaran yang beredar di pasar dan juga dari dinas pendidikan, dimana
cakupan materi dalam buku ajar hanya sedikit dan kurang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Guru kimia SMA IT Darul Hikmah mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui
langkah-langkah problem solving namun tidak diterapkannya dalam pembuatan modul
berbasis problem solving. Tujuan akhir dari pembelajaran adalah menghasilkan peserta
didik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan suatu masalah
yang akan dihadapi kelak di masyarakat. Kemampuan pada pemecahan masalah (problem
solving) sangat penting bagi peserta didik dan masa depannya untuk melatih dalam
memecahkan masalah dengan baik yang terjadi disekitarnya (Yusnita dkk. 2014). Problem
solving akan meningkatkan daya intelektual dalam memecahkan permasalahan yang sulit
karena siswa diberi kesempatan untuk dapat mengeksplorasikan dirinya dan
mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimilikinya meliputi seperti, declarative,
procedural, conditional (Caprioara, 2015).
Pengembangan modul dengan menggunakan model problem solving diharapkan
dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah, dan hasil dari
pengembangan harus memenuhi kelayakan dari aspek keterbacaan, konstruksi dan
kesesuaian isi. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang terlebih dahulu telah dilakukan,
yaitu penelitian dari (Achmaliya, dkk., 2016, Diniarti dan Ismono, 2013; Sholeh dan
Suliyanah, 2012, Kartika dan Nasrudin, 2012; Fathi dan Novita, 2014; dan Wahyuni, dkk.,
2015), didapatkan hasil bahwa peningkatan penguasaan materi menggunakan model
problem solving pada siswa yang melakukan suatu proses pembelajaran menggunakan
media modul jauh lebih baik dan efektif daripada penguasaan materi siswa yang tidak
menggunakan media berupa modul.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan
pengembangan dengan judul “Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Solving
pada materi Asam Basa Kelas XI SMA/MA”. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan modul pembelajaran pada materi Asam dan Basa berbasis Problem Solving
yang valid dan layak digunakan dalam pembelajaran.
a. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Keterbatasan bahan ajar yang digunakan oleh guru.
2. Siswa kurang memahami konsep pembelajaran kimia.
3. Ketidaksesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum
4. Belum adanya modul kimia berbasis problem solving
b. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terencana dan mengingat keterbatasan
dalam hal waktu, tenaga, dan biaya, peneliti ini dibatasi pada validitas dan praktikalitas
dari Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Solving pada materi Asam Basa
Kelas XI SMA/MA
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan ialah bagaimana tingkat validitas dan
praktikalitas dari Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Solving pada materi
Asam Basa Kelas XI SMA/MA.
d. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menentukan
tingkat validitas dan praktikalitas Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem
Solving pada materi Asam Basa Kelas XI SMA/MA.
e. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D) (Sugiyono, 2008). Penelitian
ini dibatasi hanya sampai pada tahap pengembangan desain produk yang kemudian
divalidasi oleh tiga orang validasi ahli dan dilakukan uji keterlaksanaan dalam skala
kecil dengan meminta respon guru dan siswa.
Model pengembangan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah model
Thiagarajan. Model Thiagarajan ini dikenal sebagai Model 4-D yang dilakukan melalui
4 tahap, yaitu mendefinisikan, merancang, mengembangkan, dan menyebarluaskan
(Kurniawan et al., 2017). Pada penelitian ini peneliti mengembangkan Modul Kimia
Berbasis Problem Solving pada materi Asam Basa Kelas XI SMA/MA.
f. Referensi
Achmaliya, N., Rosilawati. I., dan Kadaritna, N. 2016. Pengembangan Modul Berbasis
Representasi Kimia Pada Materi Teori Tumbukan. Jurnal. Pendidikan dan
pembelajaran Kimia. 5(1): 114-127
Bunterm, T., Wattanathorn, J., Vangpoomyai, P. dan Muchimapura, S. 2012. Impact
of Open Inquiry in Science Education on Working Memory, Saliva Cortisol and
Problem Solving Skill. Original Research Article, Procedia - Social and
Behavioral Science, 46(2): 5387-5391
Caprioara, D. 2015. Problem Solving Purposea Means of Learning Mathematics in
School. Romania Journal of Social and Behavioral Science University of
Ovidius Constanta, 191: 1859-1864
Marsita, R. A., Priatmoko, S., dan Kusuma, E. 2010. Analisis Kesulitan Belajar Kimia
Siswa SMA dalam Memahami Materi Larutan Penyangga dengan
Menggunakan Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia. 4(1): 512- 520 Novratilova, D., Kadaritna, N., dan Tania, L.
2015. Efektifitas Problem Solving dalam Meningkatkan Keterampilan
Mengelompokkan dan Menyimpulkan pada Asam Basa. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 4 (1): 782-794.
Ristiyani, E., dan Bahriah, E. S. 2016. Analisis kesulitan Belajar Kimia Siswa Di
SMAN X Kota Tangerang Selatan. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA.
UIN Syarif Hidayatullah. 2(1) : 18-29. Rusda, Q.dan Utiya, A. 2012.
Implementation of Problem Solving Model to Train Students Creative
Thingking Skill. Unesa. Jurnal of Chemical Education. FMIPA Unesa, 1(2): 40-
45.
Yusnita, N., Rosilawati, I., dan Tania, L. 2014. Efektivitas Problem Solving Pada
Materi Asam Basa Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Luwes.
Journal. Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. Program Studi Pendidikan
Kimia FKIP Unila, 3(2): 1-15.
Zulkifli, M. I. Rudibyani, R. B., dan Efkar, T. 2017. Penerapan Model Problem Solving
dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Asam Basa Arrhenius.
Journal. Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. Program Studi Pendidikan
Kimia FKIP Unila, 7(1): 50-62

Batusangkar, 9 Januari 2023


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Akademik Mahasiswa

Dr. Dona Afriani, S.Si.,M.Pd. Ulfa Ramadhani


NIP.2025048201 NIM. 1930110013

Anda mungkin juga menyukai