Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media

Chamlab Pada Materi Asam Basa untuk meningkatkan Profil Pelajar Pancasila
dimensi bernalar kritis dan mandiri peserta didik kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 1
Samarinda

“Sebagai Pemenuhan Tugas Ujian Tertulis Pendidikan Profesi Guru Prajabatan”

Disusun Oleh:
Muhammad Iqbal Sholeh, S.Pd
2205037046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
Studi kasus ini bertujuan melaporkan implementasi pembelajaran merdeka serta
penyelesaian permasalahan pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan penulis saat melaksanakan kegiatan PPL
PPG Prajabatan selama dua semester di sekolah mitra yakni SMA Negeri 1 Samarinda.

1. Deskripsi Studi Kasus


Berdasarkan kegiatan observasi PPL di kelas XI MIPA 7 SMAN 1 Samarinda
ditemukan masalah/kasus pembelajaran kimia. Pertama, rendahnya tingkat kemandirian
peserta didik, ditandai dengan hanya mengandalkan temannya yang lebih pandai dalam
kegiatan kelompok dan belum berani mencoba pengerjaan secara mandiri. Kedua,
rendahnya kemampuan bernalar kritis dalam menganalisis dan menggagas solusi
permasalahan, ditandai dengan enggan menjawab pertanyaan pemantik dari guru, hanya
menjawab jika ditunjuk guru, kebingungan menyelesaikan sola kimia yang berbeda
dengan contoh soal, serta hasil belajar yang belum mencapai nilai KKM.
Topik tersebut sangat penting, diantaranya; 1) aspek kemandirian sebagaimana yang
dikemukakan oleh KiiHadjarrDewantara, pendidikan sejati haruslah mampu membentuk
individu yang mandiri dan merdeka, artinya memberikan kesempatan mengembangkan
kreativitas dan potensinya secara optimal agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. 2)
aspek bernalar kritis juga tak kalah penting terlebih di abad-21 perkembangan informasi
yang kompleks memungkinkan peserta didik untuk memverifikasi lautan informasi serta
menjawab tantangan dan permasalahan kehidupan mereka di masa depan.

2. Analisis Situasi
Penulis menyusun asesmen diagnostik dan perangkat observasi guna mengenali
karakteristik peserta didik dan masalah pembelajaran yang dialami, data tersebut begitu
penting sebagai dasar menyusun perangkat pembelajaran yang berpihak pada peserta
didik. Diperoleh data awal karakteristik di kelas XI MIPA 7 diantaranya gaya belajar
paling dominan adalah visual dan kinestetik, karakter profil pancasila yang perlu
diintegrasikan dalam pembelajaran adalah dimensi bernalar kritis dan mandiri, serta
perlunya peningkatan hasil belajar kimia.
Peran penulis dalam merancang kegiatan pembelajaran kimia pada materi asam basa
diantaranya; 1) Menganalisis CP kimia faseeF untuk merumuskan Tujuan Pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dituju yakni dimensi bernalar kritis dan
mandiri. 2) Menyusun perangkat pembelajaran mulai dari; Modul Ajar, LKPD, Bahan
ajar, media pembelajaran interaktif melalui aplikasi Canva, perangkat asesmen formatif
dan sumatif (asesmen sikap pada dimensi bernalar kritis dan mandiri), serta membuat soal
pretest postest berbasis online dengan aplikasi Quiziz.
Pihak yang terlibat diantaranya Guru Pamong Kimia SMAN 1 Samarinda, Dosen
Pembimbing Lapang, rekan sejawat PPG Prajabatan, Peserta didik XI MIPA 7 SMAN 1
Samarinda sebagai subjek pembelajaran beserta orangtua sebagai pihak yang mendukung
program pembelajaran.
Tantangan yang dihadapi dalam prosesnya adalah mempersiapkan instrumen
asesmen sikap yang dapat mengukur profil pelajar pancasila dimensi berpikir kritis dan
mandiri yang tepat dan efektif, maka penulis melibatkan ahli sebagai validator agar
instrumen yang diterapkan tepat sasaran. Selain itu ditemukan keterbatasan alat
laboratorium dalam melaksanakan percobaan asam basa maka diperlukan inovasi media
pembelajaran alternatif yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut.

3. Alternatif Solusi
Berdasarkan uraian kasus pembelajaran di atas, penulis menerapkan program
pembelajaran diantaranya; Pertama, Menggunakan model Problem Based Learning
berpendekatan TaRLL(TeachinggattTheeRighttLevel) dan CRT (CulturallResponsive
Teaching) pada materi asam basa dalam upaya meningkatkan kemampuan bernalar kritis
dan kemandirian peserta didik. Hal tersebut didukung beberapa penelitian yang
menyatakan bahwa PBL memuat kegiatan yang dapat mendorong kecakapan peserta
didik terlibat secara langsung dan aktif mengembangkan pengetahuan dan kreativitas
peserta didik secara mandiri (Planas,22011). Berikut langkah-langkah program
pembelajaran yang dilakukan.
a) Memfokuskan perhatian pesertaadidik dan menciptakan suasana belajar yang
nyaman. Kemudian melakukan pretest untuk mengetahui kesiapan belajar tentang
asam basa melalui aplikasi quiziz.
b) Memberikan problem statement asam basa melalui LKPD berbasis masalah yang
dirancang dekat dengan kehidupan peserta didik sehingga pengetahuan menjadi
lebih mudah dipelajari, menarik dan bermakna (Penerapan CRT).
c) Dalam prosesnya guru berfokus memfasilitasi peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dengan pendampingan khusus yang lebih intens agar dapat
mencapai tujuan pembelajarannya (Penerapan TaRL)
d) Guru kemudian mengecek progeres tiap kelompok, sejauh mana peserta didik
dapat mengkonstruksi pemahamannya melalui pertanyaan pertanyaan penuntun.
Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Terakhir guru
melakukan penguatan materi asammbasa berdasarkan level pemahaman setiap
kelompok, penguatan tersebut bertujuan untuk meluruskan bila terjadi
miskonsepsi, juga memberikan penjelasan konsep materi yang masih belum
dipahami pesertaadidik.
e) Terakhir adalah melakukan refleksi pembelajaran, dengan mencatat keberhasilan
serta kelemahan yang ditemukan untuk dicari solusi dan diperbaiki pada siklus
berikutnya.
Kedua, penerapan pembelajaran experiential learning dengan memanfaatkan aplikasi
laboratorium virtual Chemlab sebagai media pembelajaran asammbasa sebagai solusi
keterbatasan alat laboratorium di sekolah. Media tersebut dapat mengakomodir gaya
belajar visual dan kinestetik di kelas XI MIPAA7. Aplikasi chamlab dapat membantu
peserta didik mensimulasikan berbagai percobaan kimia secara nyata tanpa harus berada
di laboratorium yang berpotensi menghasilkan limbah. Maka diisaat itu guru telah
menanamkan pentingnya karakter peduli lingkungan dan nilai-nilai kehidupan yang
berkelanjutan (sustainable developmenttgoals)

4. Evaluasi
Hasil dari program pembelajaran model PBL berpendekatan eksperiential learning
pada materi asammbasa berbantuan aplikasi virtual laboratorium yang dilaksanakan
diantaranya; (1)PPeningkatan yang positif pada dimensi kemandirian, ditandai dari
laporan refleksi pembelajaran bahwa pesertaadidik menunjukkan rasa keingintahuan
yang kuat, dengan mencoba berbagai modul/fitur praktikum virtual lain dan mencari tahu
sendiri dan mempelajari dari berbagai sumber termasuk menonton video tutorial di
youtube secara mandiri pasca pembelajaran. Artinya mulai muncul sikap percaya diri dan
berani untuk mengeksplorasi sesuatu hal yang baru dalam rangka mengembangkan
keterampilannya. (2)PPesertaadidik yang pada siklus sebelumnya hanya menunggu guru
untuk menjawab soal latihan mulai ada rasa kepercayaan diri serta peningkatan
kemampuan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan kimia. Hasil belajar juga
menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus 1 hingga siklus 3 dengan nilai rata-
rata 70 meningkat menjadi 83. Pada akhirnya diharapkan seluruh peserta didik yang saya
ampu dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat yang mandiri dan merdeka serta
berkarakter pancasila.
Daftar Pustaka
A.Kolb, David,d(2015).EExperiential Learning :EExperienceAAs The SourceeOf
Learning AnddDevelopment,UUSA
Arham, U. U., & Dwiningsih,KK. (2018).KKeefektifan MultimediaaInteraktif Berbasis
BlendeddLearning UntukkMeningkatkan HasilBBelajar Siswa. JurnalKKwangsan,
4(2),1111.
Darnawati,BBatia, L., Irawaty,&& Salim. (2019).PPemberdayaan GuruMMelalui
Pengembangan MultimediaPPembelajaran InteraktifDDengan AplikasiAArticulate
Storyline. JurnalPPengabdian KepadaMMasyarakat, 1(1), 8–16.
Ge, X.,PPlanas, L.G.D& Er, N.22011. A CognitiveSSupportSSystemto Scalffold
Student’PProblem BasedLLearning in a Webbbased LearningEEnvironmnet.
Interdisiplinary Journalfof Problem BasedLLearning 4 (1) : 30-56.
Jihad, A., & Haris,AA.(2012).EEvaluasi Pembelajaran.JJakarta: Erlangga
Kunandar.(2010).LLangkah MudahPPenelitian Tindakan Kelas SebagaiiPengembangan
ProfesiGGuru. Jakarta: RajagrafindoPPersada.
Wasonowati RatsaRRosidah, Tri Redjeki,ddan Sri Retno D.D(2014). PenerapannModel
ProblemmBased Learninggpada PembelajarannHukum-Hukum DasarKKimia
ditinjau dariAAktivitas dan Hasil BelajarSSiswa Kelas XXIPA SMA Negeri22
SurakartaTTahun Ajaran 2013/2014.JJurnal PendidikanKKimia. ProgramSStudi
PendidikanKKimia: UniversitasSSebelas Maret.VVol 3. No 3.HHal 66-75.

Anda mungkin juga menyukai