Anda di halaman 1dari 20

KIMIA

MINYAK BUMI
Kelompok 4:
1. M. Iqbal Sholeh
2. M. Yusrul Hana
3. Shofhal Jamil
4. Gatot Susilo
5. Setyowati

ALPINE SKI HOUSE


UJIYOUR TITLE
GOES
MINYAK BUMI HERE
SUBTITLE GOES HERE

ALPINE SKI HOUSE


1. DENSITAS, BERAT JENIS
DAN GRAVITAS API
 Densitas minyak adalah massa minyak
persatuan volume pada suhu tertentu.
 Berat spesifik atau rapat relatif (relative
density) minyak adalah perbandingan
rapat minyak pada suhu tertentu
tertentu dengan rapat air pada suhu
tertentu tertentu.
 Untuk minyak bumi suhu yang
digunakan adalah 15oC atau 60oF.
 Gravitas API adalah besaran yang
merupakan fungsi dari berat jenis yang
dapat dinyatakan dengan persamaan :

ALPINE SKI HOUSE 3


1. DENSITAS, BERAT JENIS
DAN GRAVITAS API

 Densitas, berat jenis dan


gravitas API minyak bumi dan
produknya dapat ditentukan
dengan beberapa macam cara
antara lain: dengan
menggunakan menggunakan
hidrometer hidrometer (ASTM
D 1298-85) yang umumnya
dikenakan untuk minyak
mentah dan produknya yang
berupa cairan yang mempunyai
tekanan uap reid kurang dari 26
lb (179 kpa)
ALPINE SKI HOUSE 4
2. TEKANAN UAP REID
 Uji tekanan uap reid (Reid Vapor
Pressure-RVP, ASTM D 323-90)
dikenakan kepada bensin, minyak
mentah yang volatil dan produk minyak
bumi lainnya yang volatil.
 Tekanan uap Reid adalah tekanan
mutlak pada suhu 37,8 oC (100oF)
dalam psi atau kPa.
 Tekanan Tekanan uap Reid tidak sama
dengan tekanan tekanan uap sampel
yang sesungguhnya karena terjadinya
sedikit penguapan pada sampel dan
karena adanya uap air dan udara dalam
ruangan.
 Untuk menentukan tekanan uap elpiji,
digunakan metode uji ASTM D 1267,
sedangkan untuk menentukan tekanan
uap campuran bensin-oksigenat,
digunakan metode uji ASTM D 4953. H
ALPINE SKI HOUSE 5
2. TEKANAN UAP REID
Dalam praktek, uji tekanan uap
reid mempunyai arti yang
penting sehubungan dengan:
1. Keamanan dalam
pengangkutan bahan bakar
2. Sumbatan uap (vapor lock)
dalam sistem pengumpanan
bensin
3. Karakteristik mesin motor
untuk dihidupkan dalam
keadaan dingin (starting
characteristics)
4. Tangki penyimpanan minyak
yang digunakan
ALPINE SKI HOUSE 6
3. DISTILASI PRODUK
MINYAK BUMI
 Distilasi produk minyak bumi (ASTM D86-90) ini
dikenakan kepada produk minyak bumi yaitu :
bensin alam, bensin motor, bensin pesawat
terbang, avtur, nafta, kerosin, minyak gas dan
minyak bakar distilat dan produk minyak bumi
yang serupa.
 Distilasi serupa yang dikenal dengan nama distilasi
Engler telah digunakan digunakan pada waktu
yang lampau,sehingga sehingga distilasi distilasi
ASTM sering disebut distilasi Engler.
 Dari data distilasi tersebut selanjtnya dapat dibuat
kurva distilasi ASTM yang menunjukkan hubungan
suhu dengan persen penguapan pada kondisi uji.
 Setiap bensin mempunyai kurva distilasi tertentu,
dan dengan jalan membandingkan kurva-kurva
distilasinya, dapatlah ditentukan volatilitas relatif
bensin.
ALPINE SKI HOUSE 7
4. TITIK NYALA DAN
TITIK BAKAR
 Titik nyala (flash point) adalah suhu terendah di mana
uap minyak bumi dan produknya dalam camprannya
dengan udara akan menyala jika dikenai nyala uji (test
flame) pada kondisi tertentu.
 Titik bakar (fire point) adalah suhu terendah dimana
uap minyak bumi dan produknya akan menyala dan
terbakar secara ters menerus menerus jika dikenai
dikenai nyala uji (test flame) pada kondisi kondisi
tertentu.
 Ada tiga macam alat uji yang dapat digunakan untuk
menentukan titik nyala dan titik bakar minyak bumi
dan produknya:
1. Alat uji cawan terbuka Cleveland (ASTM D 92-90)
2. Alat uji cawan tertutup Pensky-Martens (ASTM D-93-
80)
3. Alat uji cawan tertutup Abel (170/75)
ALPINE SKI HOUSE 8
5. WARNA
 Pemeriksaan warna produk minyak bumi dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa
kolorimeter, antara lain dengan:
1. Tintometer Lovibond (IP 17/52), untuk menentukan
warna semua produk minyak bumi baik yang diberi
zat warna atau tidak, kecuali minyak hitam (black
oils) dan bitumen.
2. Khromometer Saybolt (ASTM D 156-87), untuk
menentukan warna minyak yang telah diolah
seperti bensin motor dan bensin pesawat terbang
yang tidak diberi warna, bahan bakar propulsi jet,
nafta, kerosin, malam parafin dan minyak putih
farmasi terbang yang tidak diberi warna, bahan
bakar propulsi jet, nafta, kerosin, malam parafin
dan minyak putih farmasi
3. Kolorimeter ASTM (ASTM D 1500-87), untuk produk
minyak bumi seperti minyak pelumas, minyak
pemanas, bahan bakar diesel dan malam parafin.
ALPINE SKI HOUSE 9
5. WARNA

Warna dapat digunakan sebagai


petunjuk tentang kesempurnaan
dalam proses pengolahan. Warna
produk yang mengalami
dekolorisasi dapat disebabkan
karena adanya dekomposisi termal
yang disebabkan karena suhu
pemanasan yang terlampau tinggi
atau karena terikutnya bahan yang
berwarna gelap ke dalam suatu
produk ALPINE SKI HOUSE 10
6. VISKOSITAS KINEMATIS
 Viskositas kinematis minyak bumi dan produknya
dapat ditentukan dengan vikosimeter.
 Viskosimeter yang banyak digunakan adalah
viskosimeter pipet yang bekerja berdasarkan hukum
Poisulle yang berlaku untuk cairan yang mengalir
dalam pipa.
 Ada bermacam-macam viskosimeter tipe pipet yang
dapat digunakan untuk menentukan viskositas
kinematis baik untuk
 Ada bermacam-macam viskosimeter tipe pipet yang
dapat digunakan untuk menentukan viskositas
kinematis baik untuk produk yang tembus pandang
(transparan) maupun tidak (ASTM D 445-79)
 Di samping viskosimeter tipe pipet di atas, viskositas
minyak bumi dan produknya pernah ditentukan
dengan viskosimeter Saybolt (ASTM D 88)
 Viskositas produk minyak bumi sebagai dasar
perancangan mesin
ALPINE SKI HOUSE 11
7. TITIK ASAP
 Titik asap (smoke pint) didefinisikan sebagai
tinggi nyala maksimum dalam milimeter dimana
kerosin terbakar tanpa timbul asap apabila
ditentukan dalam alat uji baku pada kondisi
tertentu.
 Disampaing dikenakan pada kerosin, uji titik asap
juga dikenakan kepada bahan bakar jet (ASTM D
1332-90)
 Titik asap ditentukan ditentukan dengan cara
membakar membakar sampel atau bahan bakar
jet dalam lampu titik asap.
 Nyala dibesarakan dengan cara menaikkan sumbu
sampai timbul asap, kemdian nyala dikecilkan
sampai asap tepat hilang. Tinggi nyala dalam
keadaan terakhir ini dalam milimeter adalah titik
asap sampel.
 Asap terutama disebabkan oleh senyawa aromat
dalam bahan minyak
ALPINE SKI HOUSE 12
7. TITIK ASAP
Kepentingan smoke point dalam
praktek adalah untuk menentukan
kualitas kerosin yang penggunaan
utamanya adalah sebagai bahan
bakar lampu penerangan.
Kerosin Kerosin yang baik harus
mempunyai mempunyai titik asap
yang tinggi, sehingga nyala api
bahan bakar kerosin ini dapat
dibesarkan dengan kecenderungan
ntuk memberikan asap yang kecil.

ALPINE SKI HOUSE 13


8. KOROSI LEMPENG TEMBAGA
 Uji korosi lempeng tembaga (ASTM D 130-88)
dimaksudkan untuk mengetahi sifat korosi bensin
pesawat terbang, bahan bakar turbin penerbangan
penerbangan, bensin mobil, bensin alam dan senyawa
hidrokarbon yang mempunyai tekanan uap kurang
dari 18 psi (124 kPa), bahan bakar traktor pertanian,
pelarut, kerosin, bahan bakar distilat, minyak pelumas
dan produk minyak bumi lainnya terhadap lempeng
tembaga
 Korosi minyak bumi terhadap berbagai macam logam
disebabkan oleh senyawa belerang korosif yang
terdapat dalam produk minyak bumi. Tidak sema
senyawa belerang yang terdapat dalam fraksi minyak
bumi bersifat bersifat korosif korosif.
 Khusus untuk elpiji, uji korosi lempeng tembaga
digunakan metode uji baku ASTM 1838-89, yang pada
dasarnya sama dengan metode uji korosi lempeng
tembaga ASTM D 130
ALPINE SKI HOUSE 14
9.SISA KARBON
Ada dua macam cara uji sisa karbon, yaitu
uji sisa karbon Conradson (ASTM D 189-
88) dan uj sisa karbon Ramsbottom
(ASTM D 524-88).
Kedua cara uji ini dimaksudkan untk
mengetahui kecenderungan
pembentukan kokas produk minyak bumi
yang sulit menguap.
 Sisa karbon Conradson (Conradson
Carbon Residue) adalah sisa karbon yang
tertinggal setelah produk minyak bumi
dikenakan pirolisis yaitu pemanasan
tanpa berkontak dengan udara
ALPINE SKI HOUSE 15
9.SISA KARBON
 Uji ini umumya dikenakan pada produk minyak bumi yang
relatif kurang volatil yang sebagian akan terurai pada distilasi
tekanan atmosferik, seperti bahan bakr solar, minyak gas,
minyak bakar dan minyak pelumas.
 Sisa karbon sesungghnya bukan seluruhnya karbon , tetapi
kokas yang masih bisa diubah lebih lanjut dengan jalan
pirolisis.
 Sisa karbon romboston adalah sisa karbon yang tertinggal
setelah sampel bahan bakar minyak yang sukar menguap
yang ditempatkan ditempatkan dalam bola gelas khusus yang
memiliki memiliki lubang pipa kapiler dalam pembakar
koking logam (metal coking furnace)
 CCR dan RCR digunakan sebagai petunjuk mengenai
kecenderungan produk minyak bumi untuk memberikan
deposit kokas. Adanya alkil nitrat dalam bahan bakar diesel
seperti amil nitrat, heksil nitrat atau oktil nitrat akan
memberikan CCR dan RCR yang relatif lebih tinggi apabila
dalam bahan bakar diesel tersebut ditambahkan aditif.
ALPINE SKI HOUSE 16
10. TITIK KABUT
Titik kabut (cloud point) adalah suhu
tertinggi dimana kristal malam
parafin akan terlihat sebagai kabut
pada dasar tabung uji apabila minyak
didinginkan pada kondisi tertentu
(ASTM 2500-88).
Uji ini hanya dapat dikenakan
dikenakan kepada produk minyak
bumi yang tembus pandang pada
ketebalan 38 mm (1,5 in) dan dengan
titik kabut kurang dari 49oC (120oF)
Titik kabut dapat digunakan sebagai
petunjuk mengenai kandungan
malam parafin dalam produk minyak
bumi
ALPINE SKI HOUSE 17
11. TITIK TUANG
 Titik tuang (por point) adalah suhu terendah
dimana minyak bumi dan produknya masih dapat
dituang atau mengalir apabila didinginkan pada
kondisi tertentu (ASTM D97-98).
 Uji titik tuang dapat dikenakan kepada setiap
produk minyak bumi
 Alat uji titik tuang pada dasarnya dasarnya sama
dengan alat uji titik kabut, perbedannya adalah
kedudukan termometer sampel.
 Titik tuang dapat digunakan sebagai petunjuk
mengenai besarnya kandungan malam relatif
dalam minyak bumi dan produknya; disamping itu
titik tuang juga menunujukkan suhu terendah di
mana minyak bumi dan produknya masih dapat
dipompa.
ALPINE SKI HOUSE 18
12. ANGKA OKTAN
 Kecenderungan bensin untuk
memberikan ketukan dalam mesin
dinyatakan dengan angka oktan (octan
number)
 Angka kinerja suatu bahan bakar adalah
perbandingan antara daya yang
ditimbulkan oleh bahan bakar
pembanding dalam sebuah mesin
 Untuk menentukan angka oktan bensin
digunakan mesin uji satandar CFR ASTM.
 Bensin premium dikatakan memiliki
angka oktan 88 berati bahwa bensin tsb
memiliki karakteristik ketukan dalam uji
mesin uji standar CFT ASTM yang sama
dengan karakteristik ketukan campuran
antara 88% vol iso-oktan dalam
campurannya dengan n-heptan.
ALPINE SKI HOUSE 19
THANK
YOU

ALPINE SKI HOUSE

Anda mungkin juga menyukai