Abstrak
Telah dllakukan penelltian yang berjudul “Kelayakan Penggunaan Media Buletin pada
Materi Teori Asam Basa di Sekolah SMAN 1 Sigli” yang bertujuan untuk: (1)
Mengembangkan media pembelajaran buletin yang dapat digunakan sebagai media
belajar pada materi teori asam basa, dan (2) Menganalisis kelayakan media
pembelajaran buletin pada materi teori asam basa. Media buletin pada materi teori asam
dan basa yang dihasilkan/dikembangkan melalui metode R&D menggunakan model
pengembangan Four-D Model (4D) melalui beberapa tahap yaitu: tahap mendefinisikan
(define), tahap merancang (design) dan tahap mengembangkan (develop). Hasil validasi
buletin kimia materi teori asam-basa oleh validator dan guru masing-masing memiliki
nilai kelayakan sebesar 97.11% dan 90,38% yang keduanya masuk dalam kategori
“sangat layak”. Hal ini menunjukkan bahwa buletin yang dikembangkan layak untuk
digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran.
Abstract
A research entitled "Feasibility of Using Bulletin Media on Acid and Base Theory Materials
at SMAN 1 Sigli School" has been carried out which aims to: (1) develop bulletin learning
media that can be used as learning media on acid-base theory material, and (2) Analyze
the feasibility bulletin learning media on acid base theory material. Bouquetin media on
acid and base theory material produced/developed through the R&D method using a
Four-D Model (4D) development model through several stages, namely: defining stage,
designing stage, and developing stage. The results of the validation of the chemical
bulletin on acid-base theory by the validator and teacher each have a feasibility value of
97.11% and 90.38%, both of which fall into the "very feasible" category. This shows that
the developed bulletin is feasible to be used as teaching material in the learning process
keywords : media, chemistry bulletin, acid base theory.
Keywords: media, chemistry bulletin, acid base theory.
Pendahuluan
Teknologi lnformasi dalam dunia pendidikan khususnya llmu kimia berkembang dengan
pesat. Seiring berkembangnya teknologi lnformasi tersebut, timbul berbagai jenis dan
bentuk dari media pembelajaran yang dimanfaatkan oleh guru untuk dijadikan sumber
ilmu pengetahuan bagi siswa. Media pembelajaran tersebut dapat dibuat sekreatif
mungkin untuk membangkitkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di
sekolah (Julianda, Rusman, dan Habibati, 2017).
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang dapat digunakan sebagai perantara
untuk menyampaikan materi agar siswa mudah untuk memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Falahudin (2014) menjelaskan bahwa penggunaan media dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan ransangan, motivasi dan minat belajar,
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media pembelajaran
juga dapat memperlancar korelasi antara siswa dengan guru sehingga kegiatan
pembelajaran lebih praktis dan tepat guna(Amir, 2014).
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan PLP II di SMA Negeri 1 Sigli pada
bulan Agustus-Oktober diketahui bahwa penggunaan bahan ajar di sekolah masih minim
khususnya pada pembelajaran kimia, dimana siswa hanya menggunakan buku paket
pelajaran dalam kelas. Selain itu terbatasnya bahan ajar mengakibatkan proses
pembelajaran kurang efektif dan tidak efisien (Asyhari dan Helda, 2016). Hal ini
1
mengakibatkan banyaknya siswa yang tidak bersemangat ketika mengikuti
pembelajaran kimia, sehingga proses belajar mengajar tidak maksimal.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan sebuah media pembelajaran yang mampu
mengatasi keterbatasan tersebut. Hal ini dikarenakan media pembelajaran menjadi hal
yang sangat penting dan berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran
(Mahmudah, 2018). Hal ini sejalan dengan Muhardini, Yuni, dan Khosiah (2019)
keberhasllan akan proses pembelajaran tidak lepas karena dukungan sarana yang
menunjang salah satunya adalah dalam penggunaan media pembelajaran, dengan
demikian guru harus bisa menciptakan proses pembelajaran yang menarik.
Berdasarkan hasil dari penelitian Hanum, Ade, dan Rauzatur (2017) diperoleh bahwa
media buletin yang dikembangkan layak digunakan dengan persentase sebesar 93,8%
sehingga media pembelajaran buletin masuk dalam kategori sangat layak, sedangkan
tanggapan siswa terhadap media buletin memperoleh nilai rata-rata sebesar 84,4%,
masuk pada kategori sangat baik. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Asyhari dan
Helda (2016), menyatakan bahwa respon siswa terhadap kelayakan buletin dalam
bentuk buku saku IPA terpadu layak digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian
yang serupa juga dilakukan oleh Retno, Saputro, dan Rahmi (2015) hasil penelitiannya
menunjukkan media pembelajaran buletin pada materi hidrolisis garam dalam bentuk
buku saku didapatkkan persentase hasil belajar kognitif siswa sebesar 86,60% yang
termasuk dalam kategori baik.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Research and Development
(R&D). Penelitian ini berfokus pada tanggapan guru SMA Negeri 1 Sigli terhadap
pengembangan media buletin pada materi teori asam basa dan telah dilakukan di SMA
Negeri 1 Sigli pada bulan Desember 2020 sampai Februari 2021. Subjek dalam
penelitian ini adalah 2 orang guru kimia di SMA Negeri 1 Sigli.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang dlgunakan adalah lembar angket valldasi serta lembar evaluasi
kelayakan media buletln. Jumlah pernyataan pada angket valldasi sebanyak 13
pernyataan. Angket yang diberikan merupakan angket respon guru terhadap media
buletin materi teori asam basa. Data angket bertujuan untuk mengetahui tingkat
kelayakan medla buletin materi teori asam basa sebagai sumber belajar. Adapun jumlah
pernyataan pada angket respon guru yaitu sebanyak 8 pernyataan.
2
2 21 – 40 Tidak Layak
3 41 – 60 Cukup layak
4 61 – 80 Layak
5 81 – 100 Sangat Layak
(sumber: Arikunto, 2010).
3
(a) (b)
Gambar 2.1 Desain awal rancangan buletin (a) Desain awal halaman depan buletin
(b) Desain awal halaman belakang buletin
Tahap perancangan ini juga merancang instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian untuk menguji kualitas buletin. Hal ini sejalan Arywiantari, dkk, (2015) bahwa
tahap perancangan dilakukan dengan beberapa langkah yaitu penyusunan instrumen
berupa angket/kuesioner. Beberapa instrumen yang disusun diantaranya yaitu lembar
angket analisis kebutuhan guru dan lembar angket penilaian kelayakan media buletin.
Pengembangan (delovepment)
Tujuan dari tahap pengembangan yaitu untuk menghasilkan draf media buletin yang
telah direvisi berdasarkan masukan dari validator, data yang diperoleh dari uji coba dan
dari hasil angket tanggapan guru. Menurut Kurniawan dan Sinta (2017) tujuan dari
tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan draf final perangkat pembelajaran
yang baik. Berikut adalah uraian beberapa perubahan dari instrumen dan buletin
sesudah adanya penilaian dan masukan dari validator.
4
Validasi Angket Analisis Kebutuhan Guru
Rancangan awal angket analisis kebutuhan guru terdiri dari 8 pertanyaan. Angket
analisis kebutuhan guru tidak mengalami perubahan setelah divalidasi oleh ketiga
validator. Masukan yang diberikan oleh validator berupa pertanyaan yang diajukan
secara keseluruhan sudah sangat baik dan sesuai dengan konsep yang diteliti.
(a) (b)
Gambar 3.1. Tahap pengembangan media buletin setelah direvisi (a) Revisi cover
buletin (b) Revisi halaman materi buletin.
5
Gambar 3.2. Revisi halaman materi buletin.
Buletin yang sudah diperbaiki selanjutnya didiskusikan lebih lanjut dengan dosen
pembimbing. Setelah itu buletin divalidasi oleh validator dengan menilai dan memberi
masukan terhadap buletin yang dikembangkan. Validator pertama dan kedua
memberikan penilaian yang sama yaitu ada beberapa konsep atau part yang perlu
diperbaiki agar penyampaian materi tidak salah, seperti penulisan kata “Arrhenius”.
Selebihnya desain buletin sudah sangat baik dari segi penulisan dan gambar yang
digunakan dalam buletin pun cukup menarik perhatian dan dapat menambah minat
belajar siswa. Saran terakhir dari validator pertama ialah tingkatkan lagi konten
pembelajaran supaya lebih bervariatif. Perubahan pada buletin tersebut dapat dilihat
pada Gambar 3.3.
(a) (b)
6
Gambar 3.3 Tahap pengembangan buletin revisi oleh validator I & II (a) Rancangan
awal (b) Hasil akhir setelah revisi
Setelah buletin dinilai oleh validator maka tahap selanjutnya yaitu revisi yang bertujuan
untuk memperbaiki buletin yang dianggap kurang tepat oleh validator. Segala masukan
yang diberikan akan dijadikan acuan dalam merevisi atau memperbaiki buletin. Setelah
validasi dan revisi dilakukan maka buletin selanjutnya diserahkan kembali kepada
validator untuk didiskusikan lebih lanjut.
3. Penggunaan jenis
huruf , ukuran
4 4 4 100 sangat layak
huruf, dan jumlah
teks
4. Visual meliputi
4 4 4 100 sangat layak
(Layout, Gambar)
C. Aspek Manfaat Media
1. Menarik perhatian
4 4 4 100 sangat layak
dari segi gambar
2. Menarik perhatian
dari segi Warna 4 4 4 100 sangat layak
3. Menarik perhatian
4 4 4 100 sangat layak
dari segi Layout
4. Menarik perhatian
dari segi Warna 4 4 4 100 sangat layak
Huruf
7
5. Meningkatkan
motivasi dalam 3 4 3.5 87.5 sangat layak
mempelajari materi
Berdasarkan rekapitulasi data pada Tabel 1 diperoleh hasil kelayakan buletin yang telah diisi
oleh validator. Rata-rata keseluruhan nilai sebesar 97.1% yang masuk dalam kriteria “sangat
layak”, sehingga buletin kimia tersebut dapat disebarkan kepada guru. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Habibati, dkk, (2017) dalam pengembangan media
buletin kimia menggunakan Coreldraw X7 pada materi pencemaran lingkungan yang
divalidasi oleh ahli materi diperoleh hasil rata-rata sebesar 91,07% yang termasuk dalam
kategori sangat layak, sedangkan ahli media memberikan penilaian terhadap media buletin
dari segi grafisnya saja dan diperoleh hasil rata-rata sebesar 75% termasuk dalam kategori
layak.
3. Menarik perhatian
4 3 3.5 87.5 sangat layak
dari segi Layout
8
4. Menarik perhatian dari
4 4 4 100 sangat layak
segi Warna Huruf
5. Meningkatkan motivasi
dalam mempelajari 4 4 4 100 sangat layak
materi
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persentase kelayakan media buletin pada
materi teori asam basa dari penilaian guru I dan II diperoleh hasil rata-rata sebesar
90.38% yang termasuk dalam kategori sangat layak. Aspek kedua yaitu mengenai
tampilan media, dari segi desain media dan warna didapatkan persentase 87.5% dan
75% dengan kategori sangat layak dan layak. Hal ini menunjukkan bahwa guru
menyukai desain buletin tersebut dan warna yang digunakan juga menarik. Dari segi
penggunaan jenis huruf, ukuran huruf dan jumlah teks yang digunakan didapatkan
persentase 87,5% dengan kategori sangat layak. Jenis huruf yang digunakan penulis
lebih banyak font resmi, sehingga memudahkan guru dalam memahami maksud dari
kalimat yang disampaikan dalam buletin. Aspek ketiga yaitu manfaat media, menarik
perhatian dari segi gambar, warna, layout dan warna huruf diperoleh persentase 87,5%,
87,5%, 87,5%, dan 100% dengan kategori masing-masing sangat layak. Hal ini
menunjukkan bahwa gambar, warna, layout dan warna huruf yang digunakan dalam
buletin sangat menarik. Dari segi meningkatkan motivasi diperoleh persentase 100%
dengan kategori sangat layak, hal ini menunjukkan bahwa buletin yang dikembangkan
bisa meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dilihat dari hasil pengisian angket kelayakan media buletin oleh guru dapat diketahui
bahwa buletin yang telah dikembangkan layak untuk digunakan. Asyhari dan helda
(2016) menyatakan bahwa hasil penilaian guru terhadap kelayakan media buletin dalam
bentuk buku saku diperoleh penilaian tertinggi pada aspek kebahasaan yaitu 85%
sedangkan pada aspek penggunaan ilustrasi mendapat skor terendah yaitu 70% dan
buletin dikategorikan layak digunakan. Selanjutnya, Julianda, dkk, (2017) menyatakan
bahwa tanggapan guru terhadap media buletin materi koloid diperoleh nilai persentase
kelayakan sebesar 86,9%.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan penelitian ini yaitu:
1. Media buletin pada materi teori asam dan basa yang dihasilkan/dikembangkan
melalui metode R&D menggunakan model pengembangan Four-D Model (4D).
melalui beberapa tahap yaitu: tahap define, tahap design dan tahap develop.
2. Hasil validasi buletin kimia materi teori asam-basa oleh validator dan guru
masing-masing memiliki nilai kelayakan sebesar 97.11% dan 90,38% yang
keduanya masuk dalam kategori “sangat layak”.
Referensi
Amir, A. (2014). Pembelajaran Matematika SD dengan Menggunakan Media
Manipulatiff. jurnal Forum Paedagogik, 6(1), 72-89.
Arkadiantika, I., Wanda, R., Muhammad, A., dan Prita, D. (2020). Pengembangan Media
Pembelajaran Virtual Reality pada Materi Pengenalan Termination dan Splicing
Fiber Optic. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1), 29-36.
Arywiantari, D., Gede, A., dan Dewa, K., T. (2015). Pengembangan Multimedia
Interaktik Model 4D pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri Singaraja. Jurnal
Teknologi Pendidikan, 3(1), 1-12.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
9
Asyhari, A. dan Helda, S. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Buletin
dalam Bentuk Buku Saku untuk pelajaran IPA Terpadu. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Fisika, 5(1), 1-13.
Daryanto, D. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai
Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar
Widyaiswara. 1(4), 104-117.
Habibati, Hasan, M., dan Nelva, R., F. (2019). Pengembangan Media Buletin
Menggunakan Coreldraw X7 pada Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia, 7(1), 23-33.
Hanum, L. Ade, I. dan Rauzatur, R. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Buletin
pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia Kelas X SMA/MA Di Banda Aceh. Jurnal
IPA dan Pembelajara IPA. 1(1), 42-48.
Julianda, R., Rusman, dan Habibati. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbentuk Buletin pada Materi Koloid di Kelas XI SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK), 2(1), 83-90.
Kurniawan, D. dan Sinta, V,. D. (2017). Pengembanggan Perangkat Pembelajaran
dengan Media Screencast-O-Matic Mata Kulia Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D
Thiagarajan. Jurnal Siliwangi, 3(1), 214-219.
Majidah, Dian, H. dan M. Fadli. (2019). Penggunaan Warna dalam Desain Interior
Perpustakaan Terhadap Psikologis Pemustaka. Jurnal Bimbingan dan Konseling.
4(2), 95-106.
Rachmawati, I., Supriyono, S., dan Rintis, R., P. (2021). Pengembangan Media Buletin
Matematika Berbasis Pendekatan Realistik pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, 3(1), 32-44.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Retno, P. Saputro, S. dan Utami, B. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Buletin
dalam Bentuk Buku Berbasis Hirarki Konsep untuk Pembelajaran Kimia Kelas XI
Materi Hidrolisis Garam. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(2), 74-81.
Mahmudah, S. (2018). Media Pembelajaran Bahasa arab. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. 20(1), 129-138.
Muhardini, S. Yuni, M. dan Khosiah. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran
Tematik SD Berbasis Buletin Board Display untuk Membentuk Kemampuan
Membaca Siswa. Jurnal Elementary, 2(2), 49-53.
Trianto, T. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Imlementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
10