POPOSAL SKRIPSI
Diajukan oleh :
Shafiyah Lu’luah Nadirah
No. Mahasiswa : 18614048
PENDAHULUAN
yang memiliki daya saing tinggi serta mampu memanfaatkan suatu kesempatan untuk
menjadi sebuah peluang. Sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
yang bermutu merupakan pendidikan yang mampu dalam menghasilkan lulusan yang
kejuruan yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial serta nilai akhlakul
karimah yang kesemuanya merupakan kecakapan hidup. Oleh karena itu sudah
memiliki karakteristik dan mutu agar tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang
sebagai objek dalam pelaksanaan suatu proses pendidikan, selanjutnya fasilitas atau
bisa disebut dengan sekolah sebagai lembaga atau penyelenggara pendidikan formal.
Melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakan, peran sekolah menjadi suatu hal
sekolah supaya memiliki keunggulan yaitu perlu adanya sebuah program sebagai
sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasarana dapat menjadi tolak ukur dari
mutu sekolah. Menurut E. Mulyasa (2005) yang dimaksud sarana pendidikan yaitu
peralatan seperti meja, kursi, serta alat dalam media pembelajaran yang secara
sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai maksud sarana dalam pendidikan yaitu
proses belajar mengajar dengan maksud agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
terlaksananya sebuah proses pendidikan, salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu
media pembelajaran. Menurut Depdiknas (2013) secara istilah, media berasal dari
bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media dapat diartikan secara umum yaitu segala sesuatu
yang dapat menyalurkan informasi. Media dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
menyampaikan pesan. Dalam proses pembelajaran tentu tidak lepas dengan interaksi
yang terbangun antara guru sebagai pendidik dengan peserta didik sebagai seorang
pembelajar. Adanya ineraksi antara pendidik dan peserta didik, maka secara otomatis
umumnya merupakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif melalui penyajian dan
siswa akan termotivasi untuk memahami sebuah materi serta mendorong siswa untuk
belajar menulis dan berimajinasi. Berbeda halnya ketika tidak adanya media
Oleh sebab itu media pembelajaran perlu difungsikan sebagai peningkatan kualitas
belajar mengajar. Penggunaan media memiliki beberapa macam, dapat beripa audio,
tantangan tersendiri bagi guru maupun orang – orang yang memiliki tugas sebagai
pendidik dalam memasifkan kembali penggunaan media visual yang mulai beralih
kepada media audio visual. Meskipun begitu penggunaan media visual tetap diminati
karena lebih praktis, mudah dibawa kemana – mana serta tidak perlu bantuan
media pembelajaran berupa majalah yang berfokus kepada pengetahuan seputar kimia
pangan. Majalah ini berisi mengenai informasi seputar kimia dalam makanan yang
masyarakat yang dilakukan oleh Mewa Ariani (2010) disebutkan bahwa pola
pangan pokok maupun untuk jenis pangan lainnya. Sehingga perlu adanya perhatian
khusus dalam masalah pangan, karena pola konsumsi pangan yang seharusnya
internalisasi ilmu pengetahuan. Kelebihan yang dimiliki majalah yaitu dari segi isi
tidak monoton seputar materi yang terbatas dengan kompetensi inti, kompetensi
dasar serta indikatornya. Sehinngga isi dari majalah dapat dikemas dengan berbagai
pengetahuan serta memiliki daya tarik tersendiri dari segi tampilan. Pengetahuan
seputar Kimia Pangan yang dikemas dalam bentuk majalah diharapkan dapat
dalam makanan
1.3.1 Sumber belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah majalah Kimia
1.3.2 Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kimia dalam
makanan.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah pokok dari penelitian ini dapat
Chemistry Magazine).
perkuliahan.
1.7.1 Media pembelajaran yang dikembangkan berupa majalah dengan materi kimia
memuat artikel serta terdapat fun fact, tips and trick, serta info sehat hari ini.
2. Fun Fact
pegetahuan tambahan dan tidak terkusus untuk peserta didik namun juga
kalangan luas.
1.7.4 Dalam majalah ini terdapat 40 halaman dengan desain yang menarik dengan
1.8.2 Media pembelajaran ini tidak diuji cobakan pada peserta didik dalam proses
pembelajaran. Pada penilaian produk dilakukan oleh 2 ahli media dan materi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
keefektifan suatu produk tersebut (Sugiyono, 2015). Selain itu menurut Punaji
oleh Brog and Gall. Menurut Sugiyono (2013), terdapat sepuluh prosedur dalam
model penelitian Brog and Gall. Berikut ini adalah kesepupuh langkah dalam
Penelitian ini berangkat dari potensi atau masalah, potensi dapat diartikan sebagai
segala hal yang dapat didayagunakan sehingga memiliki suatu nilai tambah
dengan yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian
wajib ditunjukkan dengan data empirik. Selain itu data tentang potensi dan
masalah dapat dicari berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi
laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
b. Mengumpulkan Informasi
c. Desain Produk
Dalam menghasilkan sistem kerja baru maka peneliti harus membuat rancangan
kerja baru dimana hasil akhir dari kegiatan ini berupa desain produk baru
d. Validasi Desain
produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang
lama atau tidak. Cara validasi produk yaitu dengan menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang berpengalaman dalam menilai produk baru yang dirancang.
e. Perbaikan Desain
Uji coba produk merupakan pengujian yang dilakukan pada kelompok luas dengan
dibandingkan dengan produk lama. Dalam artian lain untuk mengetahui kelayakan
produk. Setelah direvisi akan dilakukan uji coba kembali pada kerja yang
sesungguhnya.
Setelah melewati tahap uji coba produk dan revisi, selanjutnya produk yang berupa
sistem kerja baru diterapkan dalam kondisi nyata serta dalam lingkup yang lebih
luas.
baru lagi.
produk yang telah diuji coba dapat dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi
masal.
Pengembangan Draft
Potensi dan Masalah Perencanaan
Produk awal
Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan
pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (peserta
didik) (Latuheru, 1988). Dalam proses pembelajaran terjadi proses interaksi yang
peserta didik sebagai komunikan, namun tidak menutup kemungkinan peserta didik
juga dapat berperan sebagai komunikator atau penyampai pesan, sebab penerapan
pada pembelajaran abad 21 tidak hanya difokuskan kepada guru tetapi juga peserta
didik. Alat membantu penyampaian pesan ini diperlukan saluran berupa Media
Pembelajaran.
2.3 Manfaat Menggunakan Media
2.3.2 Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi yang
2.3.4 Majalah
Menurut Najihah dan Sanjaya (2014) majalah merupakan salah satu media
yang berisi informasi – informasi tertentu. Dalam sebuah majalah ditampilkan teks
yang bervariasi disertai gambar – gambar yang dipadukan dengan warna yang
menarik. Majalah mampu menarik minat banyak orang untuk membacanya. Selain itu
menurut Soeatminah (1992) Majalah juga berisi terbitan berkala yang berisi artikel-
artikel dan terbitan untuk waktu tiddak terbatas mempunyai nomor urut. Majalah
yang sifatya umum berisi artikel-artikel dari berbagai macam bidang sedangkan
majalah yang sifatnya khusus biasanya artikel di dalamnya juga disekitar bidang yang
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan antara lain :
Majalah Fisika untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Peserta
meningkatkan motivasi serta prestasi belajar peserta didik dengan skor gain sebesar
0,48 dalam kategori sedang. Selain itu media pembelajaran majalah fisika “Suhu dann
Kalor” mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan skor gain sebesar
Kontekstual Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan menyimpulkan bahwa
pengembangan media majalah pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk kelas IX
masalah, desain awal produk, serta perbaikan dan validasi desain majalah yang
dikembangkan. Tanggapan guru SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam, SMA Negeri 4
Banda Aceh, dan SMA Negeri 5 Banda Aceh terhadap media majalah kimia yang
telah dikembangkan adalah 83,33% dengan kategori sangat setuju. Tanggapan siswa
terhadap majalah kimia yang telah dikembangkan adalah positif dengan presentasi
Relevansi dengan penelitian ini adalah Bahan Ajar Chemistry Magazine yang
dikembangkan pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan prosedur
pengembangan bahan ajar Chemistry Magazine akan dilakukan hingga tahap uji
METODE PENELITIAN
menggunakan model Borg and Gall dalam Sugiyono (2017), metode penelitian
dalam penelitian ini akan dilakukan 6 langkah dari 10 tahapan yang terdapat pada
model penelitian ini. Hal tersebut dilakukan karena penelitian ini tidak sampai
menguji keefektifan dari produk media pembelajaran yang dihasilkan, namun hanya
pengembangan Borg and Gall menurut Sugiyono (2017) dengan membatasi 6 langkah
pengembangan yaitu :
informasi) yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas. Pada
tahap ini dilakukan analisis kebutuhan guna memperoleh informasi awal untuk
dijadikan landasan dalam pembuatan produk yang akan dikembangkan, yaitu berupa
majalah kimia pangan. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah studi
yang memiliki kaitan dengan materi maupun karakteristik media yang akan
dikembangkan, seperti teori – teori yang berkaitan dengan media pembelajaran kimia
Pada tahap desain produk, yang dilakukan adalah merancang dan mendesain
produk serta membuat instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan adalah lembar
validasi dan angket. Lembar validasi digunakan oleh ahli materi dan ahli media,
yang menjadi dasar dari tahapan penelitian pengembangan. Tahapan dari desain
rancangan produk majalah kimia pangan dimulai dengan membuat peta konsep yang
berisi kerangka mengenai isi dari majalah yang akan dibuat serta dikembangkan.
membahas mengenai sejarah kimia pangan serta informasi seputar gizi dengan
Komponen dari isi Majalah Fochemagz (Food Chemistry Magazine) ini memiliki
1. Cover depan atau sampul sebagai tampilan awal dari Majalah Fochemagz (Food
2. Pada bagian awal terdapat peta konsep yang mencakup keseluruhan dari isi
majalah serta memuat beberapa rubrik tertentu sesuai dengan tema pada edisi
majalah yang dikembangkan. Selain itu terdapat halaman tambahan yang berisi
3. Daftar isi sebagai petunuk letak bagian sub materi pada Majalah Fochemagz
4. Bagian isi merupakan bagian yang memuat isi dari beberapa rubrik seperti artikel
yang mengangkat tema tertentu berkaitan dengan kimia pangan. Selain itu juga
terdapat bagian majalah yang berisi funfact (fakta menyenangkan), tips and trick,
5. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan biografi penulis yang memuat identitas
6. Cover belakang memuat gambar animasi atau ilustrasi serta sedikit penjelasan
yang dikemas dalam bentuk visual yang dimaksudkan agar menambah daya tarik
instrumen oleh validator. Setelah validasi isi dilakukan maka dapat dilanjutkan
dengan validasi desain yang dilakukan oleh ahli materi serta ahli media. Tujuan dari
validasi desain yaitu agar memperoleh masukan yang berupa kritik atau saran dari
Magazine).
Setelah melakukan tahap validasi desain, maka tahap selanjutnya yaitu revisi
desain berdasarkan masukan yang berupa kritik atau saran dari ahli materi dan ahli
media. Revisi desain dilakukan sebagai perbaikan dari desain sebelumnya untuk lebih
disempurnakan lagi.
direvisi. Pada penelitian ini dilakukan uji coba terbatas, yaitu uji coba tahap awal
yang tidak diimplementasikan pada proses pembelajaran. Sehingga produk yang telah
jadi diberikan kepada dosen untuk dinilai mengenai media atau produk yang telah
dikembangkan. Penilai terdiri dari ahli materi dan ahli media yang memiliki peran
berbeda dalam menilai, pada ahli materi hal yang dinilai berupa isi atau konten yang
dimuat dalam produk. Sedangkan untuk ahli media menilai dari segi media secara
keseluruhan.
Setelah dilakukan uji coba produk kepada ahli materi dan ahli media, maka
tahapan selanjutnya yaitu revisi produk dengan tujuan untuk menghasilkan majalah
hasil penilaian serta saran atau masukan dari ahli materi dan ahli media terhadap
produk majalah kimia pangan fochemagz. Tujuan revisi produk adalah untuk
menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik serta melakukan analisis data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode non
tes, yaitu :
pembelajaran yang dibutuhkan pada proses pembelajaran. Isi dari angket yang
ditujukan kepada peserta didik berisi pertanyaan mengenai proses pembelajaran dan
menilai produk yang telah dikembangkan. Lembar penilaian produk ditujukan kepada
kelayakan produk berupa angket. Angket yang digunakan terdiri dari aspek yang akan
dinilai oleh Ahli Materi dan Ahli Media. Aspek aspek tersebut yaitu : materi,
kebahasaan, penyajian materi, dan kegrafikan. Setiap aspek memiliki indikator yang
digunakan untuk penilaian pembelajaran. Skala tiap aspek antara lain : 1 untuk Sangat
Kurang (SK), 2 untuk Kurang (K), 3 untuk Baik (B), dan 4 untuk Sangat Baik (SB).
memperoleh data berupa kelayakan media yang dikembangkan. Pada angket analisis
kebutuhan, kisi – kisi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Kisi – kisi pertanyaan pada lembar analisis kebutuhan untuk guru
kelayakan produk ini diadopsi dari Permendikbud No. 8 Tahun 2016 tentang buku
yang digunakan oleh satuan pendidikan. Angket ini akan diujikan kepada validator,
Tabel 3.2 Kisi – kisi instrumen penilaian oleh ahli materi dan ahli media
No Aspek Indikator
1. Materi Menggunakan sumber materi yang benar
secara teoritik dan empirik
c. Validasi Instrumen
Angket dan kuisioner yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan validasi
isi sebelum digunakan. Validasi isi akan dilakukan oleh validator, validator yang
dimaksud adalah dosen Prodi Pendidikan Kimia UII. Menurut Gregory 2017, data
dikatakan layak atau valid jika nilainya >0,700. Kemudian persamaan yang
D
CV =
A + B+C+ D
Keterangan :
CV = Content Validity
B = Jumlah item yang tidak relevan menurut validator 1, tetapi relevan bagi
validator 2
C = Jumlah item yang tidak relevan menurut validator 1, tetapi tidak relevan
bagi validator 2
Apabila CV lebih besar dari 0,7 maka instrumen tersebut layak digunakan
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa data analisis
rumus :
∑X
X=
n
Keterangan :
∑X = jumlah skor
n = jumlah penilai
Data yang telah diperoleh lalu dianalisis dengan menggunakan skala likert 4
skala dengan pedoman penskoran dan kriteria pengubahan skor rata-rata sebagai
1
SDi = (skor maksimal + skor minimal)
6
pada setiap aspek dari penilaian oleh ahli materi dan ahli media. Presentase
skor rata−rata
Presentase keidealan (%) = x 100%
skor ideal
Sesuai dengan (Ridwan, 2011) kriteria presentase dapat dilihat pada tabel 3.6
Mardapi, Djemari, 2008, Teknik Penyususnan Instrumen Tes dan Non Tes,
Najihah, S., dan Sanjaya I. G., 2014 Pengembangan Model E-book Interaktif
Ilmu Pengetahuan Alam untuk Siswa Kelas 4 dengan Metode Learning The
Rini Darmastuti, 2012, Media Relations Konsep, Strategi, dan Aplikasi, Yogyakarta:
CV Andi Offset
Kencana
Alfabeta, CV.