Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA DINAMIS

MENGGUNAKAN FOUR TIER TEST PADA SISWA SMA


1)
Dini Frihanderi Aprita, 1)Bambang Supriadi, 1)Trapsilo Prihandono
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Difaprita@gmail.com

Abstract
Understanding concepts was the most important thing in learning. The purpose of
learning closely related to the cognitive domain. There were still many students didn’t
know about physics concept. So, we need to identify understanding of concept physics.
One way to identify an understanding of physics concept was using diagnostic test, there
was Four Tier Test. Four tier test was a four level multiple choice test that was developed
from diagnostic tests of three level multiple choice. This identification can be used by
teachers in determining strategies, models, methods, and techniques to improve students'
conceptual understanding. The research method was descriptive research. The subjects of
this research were done in second grade high school students of Jember Distric. Data
collection techniques used in this research was test, and the instrument was four level
multiple choice. The result of the research showed that the understanding of the dynamic
fluid concept in high school is 22.86%, and then which 29.21% are included category
misconception, 7.09% are included in the category of not understanding concept, 34.92%
are included in the category partial understand, and 5.93% are include in the category
can not be encoded, it is mean students didn’t complete the answer on each level.

Key word: Physics, Fluid Dynamics, Understanding concepts, Four Tier Test

PENDAHULUAN

Berdasarakan standar isi mata mengakibatkan siswa kurang memahami


pelajaran fisika siswa dituntut dapat konsep. Pada kenyataannya untuk
menguasai konsep dan prinsip fisika serta merealisasikan tujuan pembelajaran masih
mempunyai keterampilan mengembangkan sulit untuk dijalankan. Hal ini diketahui dari
pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai penelitian yang dilakukan oleh peneliti
bekal untuk melanjutkan pendidikan pada sebelumnya, salah satunya yaitu yang
jenjang yang lebih tinggi serta dilakukan oleh Yogantari (2015).
mengembangkan ilmu pengetahuan dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
teknologi. Berdasarkan penjelasan tersebut siswa mengalami kesulitan dalam memahami
siswa dituntut untuk dapat memahami dan fisika yang disajikan dalam bentuk grafik
menguasai konsep fisika. Dalam mempelajari yakni 14%, kesulitan memahami konsep
fisika hal utama yang dibutuhkan adalah 33%, kesulitan menggunakan representasi
pemahaman konsep. Konsep yang diajarkan matematis 38%, dan sisanya kesulitan
akan menjadi dasar bagi pengembangan membuat kesimpulan berdasar analisis. Oleh
konsep selanjutnya. Jika konsep dasar yang karena itu perlu adanya identifikasi untuk
diterima siswa belum dipahami dengan baik, mengetahui pemahaman konsep. Identifikasi
akan berdampak pada pemahaman konsep yaitu salah satu cara yang dilakukan
selanjutnya. Hal tersebut akan seseorang untuk mencari, menemukan,

315
316 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 3, September 2018, hal 315-321

mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mengetahui siswa yang mengalami


mencatat data dan informasi dari kebutuhan miskonsepsi, tidak paham konsep, paham
lapangan. Salah satu cara untuk konsep dan paham sebagian pada materi
mengidentifikasi pemahaman konsep fisika fluida dinamis.
terutama materi fluida dinamis yaitu
menggunakan tes diagnostik. Menurut METODE PENELITIAN
Arikunto (2016 : 48), tes diagnostik adalah tes
yang digunakan untuk mengetahui Metode penelitian ini yaitu penelitian
kelemahan-kelemahan siswa sehingga deskriptif. Penentuan daerah penelitian
berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan menggunakan metode purposive sampling
penanganan yang tepat. Hasil dari tes area, artinya daerah yang sengaja dipilih
diagnostik yaitu guru dapat dengan mempertimbangan hal-hal yang
merencanakan pembelajaran lebih baik mendukung untuk melakukan penelitian di
untuk menanggulangi miskonsepsi yang sekolah tersebut. Penelitian akan dilakukan
dialami siswa (Fariyani et al, 2015). pada siswa SMA kelas XI yang telah
menerima materi fluida dinamis di Kabupaten
Materi fluida dinamis termasuk dalam
Jember, yaitu SMAN A 36 siswa, SMAN B
bidang mekanika, dimana bidang 35 siswa, dan SMAN C 34 siswa.
mekanika sendiri berada di urutan teratas Adapun tahapan penelitian yang
yang mengalami miskonsepsi (Suparno, dilakukan yaitu sebagai berikut (1) Observasi
2013). Hal ini kemungkinan terjadi ke sekolah dan menentukan subjek penelitian;
karena mekanika menjadi bahan awal dan (2) Menyusun instrumen soal bentuk Four
utama bagi siswa di SMA dan perguruan Tier Test yang dapat mengukur konsepsi
tinggi. siswa; (3) Melakukan tes; dan (4) Analisis
Diagnostik pemahaman konsep data dan pembahasan. Teknik pengumpulan
melalui Four Tier Test merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini
pengembangan instrumen Three Tier Test yaitu tes. Tes diagnostik ini digunakan untuk
(Caleon & Subramaniam, 2010: 315). Tes mendapatkan data konsepsi siswa pada materi
diagnostik pilihan ganda empat tingkat Fluida Dinamis. Instrumen tes berupa soal-
dirancang untuk menentukan seberapa soal pilihan ganda yang disajikan dalam
bentuk Four Tier Test.
kuat siswa menguasai konsep melalui
Teknik pemberian skor untuk setiap
tingkat keyakinan dalam menjawab item Four tier Test sesuai dengan Ismail
pertanyaan (Rusilowati. 2015). Instrumen (2015). Jika jawaban dan alasan benar diberi
Four Tier Test didasarkan pada penelitian skor 1, jika salah diberi skor 0. Nilai tingkat
yang dilakukan oleh Amin et al (2016). keyakinan jika yakin diberi skor 1, jika tidak
Format instrumen fluida dinamis Four Tier yakin diberi skor 0. Berdasarkan jumlah
Test disusun dalam 4 tingkatan, yaitu tingkat konsepsi siswa pada setiap kategori, menurut
pertama soal pilihan ganda dengan lima Ismail (2015), untuk membuat persentase
pilihan jawaban, tingkat kedua berisi tentang kategori konsepsi siswa digunakan
keyakinan memilih jawaban, tingkat ketiga persamaan berikut:
berisi tentang alasan jawaban pada tingkat
pertama dan satu pilihan kosong yang dapat 𝐴
diisi sendiri, tingkat keempat berisi tingkat 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100 %
𝐵
keyakinan siswa memilih alasan.
Instrumen ini diberikan kepada siswa dimana A adalah Jumlah kategori konsepsi
tingkat SMA dengan tujuan untuk dan B adalah jumlah seluruh jawaban.
Aprita, Identifikasi Pemahaman Konsep... 317

Setelah melakukan penelitian, Data hasil penelitian yang diperoleh


selanjutnya data diolah dan dianalisis untuk dari jawaban siswa dianalisis untuk
dapat diambil kesimpulan. Data yang telah mengetahui persentase konsepsi siswa
dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan sehingga dapat membedakan siswa yang
diagram. Selanjutnya interpretasi data, yaitu berpeluang miskonsepsi, tidak paham konsep,
proses pemahaman makna dari serangkaian paham konsep, paham sebagian, dan tidak
data yang telah disajikan dengan dapat dikodekan. Tidak dapat dikodekan
memafsirkan atau menjabarkan data yang berarti siswa menjawab tidak lengkap pada
telah disajikan. Selanjutnya yang terakhir tiap tingkatan soal. Berdasarkan data yang
yaitu penarikan kesimpulan dari hasil diperoleh dari hasil analisis jawaban siswa
penelitian. diketahui bahwa konsepsi siswa pada materi
fluida dinamis menunjukkan hasil berbeda-
beda. Berikut tabel kategori konsepsi menurut
HASIL DAN PEMBAHASAN jawaban Four Tier Test.

Tabel 1. Kategori Konsepsi Siswa Berdasarkan Jawaban pada Four Tier Test

Tingkat Tingkat
No Kategori Opsi keyakinan Alasan keyakinan
jawaban alasan
Miskonsepsi
1. Salah Yakin Salah Yakin
(M)
2. Salah Yakin Salah Tidak Yakin
Tidak Paham
3. Salah Tidak Yakin Salah Yakin
Konsep (TPK)
4. Salah Tidak Yakin Salah Tidak Yakin
Paham Konsep
5. Benar Yakin Benar Yakin
(PK)
6. Benar Yakin Benar Tidak Yakin
7. Benar Tidak Yakin Benar Yakin
8. Benar Tidak Yakin Benar Tidak Yakin
9. Benar Yakin Salah Yakin
10. Benar Yakin Salah Tidak Yakin
Paham
11. Benar Tidak Yakin Salah Yakin
Sebagian (PS)
12. Benar Tidak Yakin Salah Tidak Yakin
13. Salah Yakin Benar Yakin
14. Salah Yakin Benar Tidak Yakin
15. Salah Tidak Yakin Benar Yakin
16. Salah Tidak Yakin Benar Yakin
Tidak Dapat
17. Dikodekan Apabila salah satu, dua, tiga atau semuanya tidak diisi
(TKD)
(Amin et al, 2016).

Soal tes yang digunakan sebanyak 9 soal. Guru harus dapat membedakan siswa
butir soal pilihan ganda, terdiri dari 9 yang mengalami miskonsepsi, tidak paham
indikator dan 5 sub konsep. Sub konsep yang konsep, paham konsep, paham sebagian, dan
digunakan yaitu persamaan kontinuitas, tidak dapat dikodekan. Sehingga dapat
Hukum Bernoulli, azas Torriceli, gaya angkat dilakukan penanganan yang tepat untuk
pesawat dan penyemprot nyamuk. Hasil tes meluruskan pemahaman siswa kedepannya.
yang telah dikerjakan oleh siswa dianalisis Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dan diinterpretasikan untuk mengetahui didapat hasil persentase dengan jumlah 105
konsepsi siswa. Analisis dilakukan terhadap siswa menggunakan soal Four Tier Test
siswa secara keseluruhan pada setiap butir
318 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 3, September 2018, hal 315-321

berjumlah 9 butir soal, dapat dilihat pada


Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Kategori Konsepsi Siswa

Kategori
No Unit Konsep
M TPK PK PS TKD
1 Azas Kontinuitas 9,52 % 1,90 % 28,57% 55,24% 4,76
2 Azas Kontinuitas 7,62% 3,81% 12,38% 67,62% 8,57%
3 Hukum Bernoulli 41,90% 9,52 % 5,71% 38,10% 4,76%
4 Hukum Bernoulli 51,43% 3,81% 19,05% 20,00% 5,71%
5 Teorema Torricelli 19,05% 7,62% 27,62% 38,10% 7,62%
6 Hukum Bernoulli 17,14% 7,62% 40,00% 27,62% 7,62%
7 Gaya Angkat Pesawat 23,81% 9,52% 51,43% 11,43% 3,81%
8 Hukum Bernoulli 68,57% 6,67% 5,71% 13,33% 5,71%
9 Penyemprot Nyamuk 23,81% 13,33% 15,24% 42,86% 4,76%

Keterangan Tabel : M(Miskonsepsi), TPK (Tidak Paham Konsep), PK (Paham Konsep), PS (Paham
Sebagian), TKD (Tidak Dapat Dikodekan).

Tabel 2 menunjukkan bahwa pada yaitu siswa pada kategori paham konsep
butir soal nomor 1 konsepsi siswa sebesar 40,00%. Soal nomor 7 yaitu siswa
terbanyak yaitu paham sebagian sebesar pada kategori paham konsep sebesar
55,24%. Soal nomor 2 yaitu paham 51,43 %. Soal nomor 8 yaitu siswa
sebagian sebesar 67,62. Soal nomor 3 mengalami miskonsepsi sebesar 68,57%.
yaitu siswa mengalami miskonsepsi Soal nomor 9 konsepsi siswa yaitu siswa
sebesar 41,90 %. Soal nomor 4 yaitu pada kategori paham sebagian sebesar
miskonsepsi sebesar 51,43%. Soal nomor 42,86 %. Berikut diagram hasil konsepsi
5 yaitu siswa pada kategori paham siswa dapat dilihat pada Gambar 1.
sebagian sebesar 38,10 %. Soal nomor 6
40,00% 34,92%
P 35,00%
29,21%
e 30,00%
r 25,00% 22,86%
S
s
i 20,00%
e
s 15,00%
n 7,09%
w 10,00% 5,93%
t
a 5,00%
a
s 0,00%
e Miskonsepsi Tidak Paham Paham Paham Tidak Dapat
Konsep Konsep Sebagian Dikodekan
Kategori Konsepsi

Gambar 1. Diagram Perbandingan Kategori Konsepsi Siswa


Aprita, Identifikasi Pemahaman Konsep... 319

Gambar 1 menunjukkan bahwa dari 9 Dikodekan’ sebesar 5,93 %. Tidak dapat


butir soal pilihan ganda, rerata siswa dikodekan berarti siswa ada yang menjawab
mengalami ‘Miskonsepsi’ sebesar 29,21 % , tidak lengkap pada tiap tingkatan soal.
yang mengalami ‘Tidak Paham Konsep’ Berikut perbandingan rata-rata konsepsi
sebesar 7,09 % , yang mengalami ‘Paham siswa pada SMAN A, SMAN B, dan SMAN
Konsep’ sebesar 22,86% , ‘Paham Sebagian’ C dapat dilihat pada Tabel 3.
yaitu sebesar 34,92%, dan ‘Tidak Dapat

Tabel 3. Perbandingan Rata-rata Konsepsi Siswa pada SMAN A, SMAN B, dan SMAN C

37,58%
35,87%
34,29%

28,09%
27,45%

26,54%

25,82%
25,00%

P
e
12,38%

11,11%
r
S

6,54%
6,35%
4,63%

4,01%
2,61%

i
e
s
n
w
t
a Miskonsepsi Tidak Paham Paham Konsep Paham Tidak Dapat
a
s Konsep Sebagian Dikodekan
e Rata-rata Kategori Konsepsi
SMAN A SMAN B SMAN C

Tabel 3 menunjukkan bahwa persentase konsepsi siswa pada materi fluida dinamis.
siswa yang mengalami miskonsepsi tertinggi Pembahasan lebih ditekankan pada jawaban
yaitu SMAN B sebesar 34,29% dan siswa yang memiliki konsepsi paham
persentase terendah yaitu SMAN A. sebagian pada Azas Kontinuitas, sub konsep
Persentase siswa yang mengalami tidak Penyemprot Nyamuk, serta akan dibahas
paham konsep tertinggi yaitu SMAN B konsepsi siswa pada Hukum Bernoulli.
sebesar 12,38% dan terendah yaitu SMAN C Alasan pembahasan pada sub konsep tersebut
sebesar 2,61%. Persentase siswa yang karena sub konsep tersebut dapat mewakili
mengalami paham konsep tertinggi yaitu konsep fluida dinamis. Pada sub konsep
SMAN A sebesar 26,54% dan terendah yaitu kontinuitas banyak siswa yang memahami
SMAN B sebesar 11,11%. Persentase siswa sebagian konsep kontinuitas, ada juga yang
yang mengalami paham konsep sebagian tidak memahami konsep bahkan miskonsepi.
yaitu SMAN C sebesar 37,58% dan terendah Pada sub konsep Hukum Bernoulli banyak
yaitu SMAN A sebesar 28,09%. Persentase siswa yang mengalami miskonsepsi,
siswa yang tidak dapat dikodekan (siswa sedangkan pada sub konsep alat penyemprot
menjawab tidak lengkap pada setiap nyamuk siswa lebih banyak mengalami
tingkatan soal) tertinggi yaitu SMAN C paham sebagian.
sebesar 6,54% dan terendah yaitu SMAN A Tabel 1 menunjukkan bahwa pada azas
yaitu 4,01%. Kontinuitas siswa paling banyak pada
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil kategori paham sebagian yaitu sebesar
analisis jawaban di beberapa sekolah 55,24% dan 67,62%. Siswa yang termasuk
menengah atas, maka berikut akan dibahas kategori paham sebagian dapat menghitung
320 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 3, September 2018, hal 315-321

dengan benar kecepatan aliran fluida pada


persamaan kontinuitas, namun tidak Berdasarkan persamaan yang ada, pada
memahami konsep kontinuitas dengan benar ketinggian pipa yang sama, semakin cepat
atau siswa melakukan salah hitung namun pergerakan fluida, maka tekanan fluida akan
memahami konsepnya. Hal ini terlihat dari semakin kecil.
jawaban siswa pada pilihan alasan. Jawaban Selanjutnya pada butir soal 9, yaitu
siswa mengenai konsep kontinuitas bervariasi menguraikan penerapan azas Kontinuitas dan
yaitu beberapa siswa menganggap fluida Azas Bernoulli pada penyemprot nyamuk,
yang mengalir pada luas penampang pipa dapat dilihat pada Tabel1 bahwa siswa paling
yang kecil akan memiliki laju aliran yang banyak pada kategori paham sebagian yaitu
kecil pula dan debitnya kecil. sebesar 42,86%, sedangkan yang paham
Selanjutnya siswa juga menganggap konsep hanya sebesar 15,24%. Siswa
fluida yang mengalir pada luas penampang menganggap tekanan dan kecepatan fluida di
pipa yang kecil akan memiliki laju aliran yang dalam tandon lebih kecil dari pada di ujung
besar dan debit berubah-ubah. Hal ini tidak atas tabung. Namun dalam pilihan alasan,
sesuai dengan azas Kontinuitas yaitu bahwa siswa memahami cara kerja penyemprot
debit fluida di setiap luas penampang adalah nyamuk yaitu akibat tingginya laju udara
sama. Siswa hanya memahami bahwa pada yang keluar melalui ujung atas tabung maka
luas penampang pipa yang kecil akan tekanan udara di ujung atas tabung menurun,
memiliki laju aliran yang besar, namun siswa sehingga cairan obat nyamuk terdesak ke atas
kurang memahami bahwa debitnya tetap di dengan tekanan yang besar. Siswa hanya
setiap luas penampang pipa. dapat memahami sebagian konsep Bernoulli
Selanjutnya pada sub konsep Hukum yang ada. Konsep yang benar mengenai alat
Bernoulli siswa beranggapan bahwa tekanan penyemprot nyamuk ini yaitu
pada penampang pipa yang kecil lebih besar
dari pada tekanan pada penampang pipa yang 1 1 1
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑣22 − 𝜌𝑣12 = 𝜌(𝑣22 − 𝑣12 )
lebih besar dan kecepatan pada penampang 2 2 2
pipa yang kecil kurang dari kecepatan pada
penampang pipa yang besar. Jadi, siswa Berdasarkan persamaan yang ada dapat
menganggap pada penampang pipa yang diketahui bahwa pada alat penyemprot
kecil, tekanannya besar dan kecepatannya nyamuk, kecepatan fluida di dalam tandon
kecil. Oleh karena itu siswa dikatakan lebih kecil dari pada kecepatan udara pada
mengalami miskonsepsi. Ini berarti siswa ujung atas tabung karena luas penampang
mengalami kesalahan konsep, dimana konsep pada ujung atas tabung lebih kecil sehingga
yang benar yaitu pada penampang pipa yang kecepatannya akan bertambah dan tekanan
kecil kecepatan fluida akan bertambah, udaranya akan menurun. Sedangkan tekanan
namun tekanannya semakin kecil. Konsep udara di dalam tandon akan lebih besar
yang benar dari Hukum Bernoulli yaitu sehingga cairan obat nyamuk terdesak ke atas
dan kecepatan cairannya akan kecil.
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2

Jika pipa berada pada ketinggian yang sama


maka,
SIMPULAN DAN SARAN
1
𝑃1 − 𝑃2 = (𝑣22 − 𝑣12 )
2
Aprita, Identifikasi Pemahaman Konsep... 321

Berdasarkan hasil penelitian yang telah


diperoleh, secara keseluruhan dapat Caleon , I. S. & Subramaniam, R. 2010. Do
disimpulkan bahwa pemahaman konsep students Know What They Know and What
fluida dinamis pada siswa SMA sebesar They Don’t Know? Using a Four-Tier
22,86%, selanjutnya 29,21% termasuk Diagnostic Test to Assess the Nature of
kategori miskonsepsi, 7,09% termasuk dalam Students’ Alternative Conceptions. Res Sci
kategori tidak paham konsep, 34,29% Educ. 40 : 313-337.
termasuk dalam kategori paham sebagian,
5,93% termasuk dalam kategori tidak dapat Fariyani, A., Rusilowati, A., Sugianto. 2015
dikodekan yang artinya siswa menjawab Pengembangan Four Tier Tes Diagnostic Test
tidak lengkap pada setiap tingkatan soal. untuk Mengungkap Miskonsepsi Fisika
Berdasarkan hasil penelitian, maka Siswa SMA Kelas X. Journal of Innovative
disarankan pada penelitian selanjutnya untuk Science Education. 4 (2) : 41-49.
dapat menggali faktor-faktor yang
menyebabkan siswa SMA berada pada Ismail, I. I. 2015. Penerapan Pembelajaran
kategori paham sebagian pada materi fluida Kooperatif PDEODE berbantuan Simulasi
dinamis sehingga dapat memperoleh hasil Komputer untuk Mengurangi Miskonsepsi
penelitian yang lebih sempurna. Penelitian ini Siswa pada Konsep Listrik Dinamis. Jakarta:
sebaiknya ditunjukkan kepada siswa agar Universitas Pendidikan Indonesia.
siswa dapat intropeksi diri dan ditunjukkan Respository.upi.edu.
kepada guru yang bersangkutan sehingga
guru dapat menemukan solusi yang tepat Rusilowati, A. 2015. Pengembangan Tes
untuk meningkatkan pemahaman konsep Diagnostik sebagai Alat Evaluasi Kesulitan
Belajar Fisika. Prosiding Seminar Nasional
fluida dinamis.
Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6.
6 (1). Jurnal Pendidikan Fisika : 1-10.
DAFTAR PUSTAKA
Suparno, P. 2013. Miskonsepsi dan
Amin, N. Wiendartun. & Samsudin, A. 2016. Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Analisis Instrumen Tes Diagnostik Dynamic- Jakarta : Grasindo.
Fluid Conceptual Change Inventory (DFCCI)
Bentuk Four Tier Test pada Beberapa SMA di Yogantari, P. 2015. Identifikasi kesulitan
Bandung Raya. Prosiding Simposium siswa dalam pembelajaran fisika. Seminar
Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains nasional fisika dan pembelajarannya.
(SNIPS). 21-22 Juli 2016. Universitas Jurusan Pendidikan Fisika Universitas
Pendidikan Indonesia : 570-574. Negeri Malang.
Arikunto, S. 2016. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai