BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini dipaparkan hal-hal yang menjadi dasar
penelitian dan pengembangan. Secara sistematis paparan yang terdapat dalam
bagian pendahuluan meliputi: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan
penelitian dan pengembangan, (4) spesifikasi produk yang dikembangkan, (5)
manfaat penelitian dan pengembangan, dan (6) definisi operasional. Berikut ini
adalah perincian dari sub-sub bagian tersebut.
sering terjadi. Pada saat menyampaikan materi pembelajaran guru lebih sering
menggunakan media pembelajaran yang sudah ada di internet atau youtube.
Keterbatasan waktu menjadi kendala dalam membuat media pembelajaran sendiri.
Guru di SMA Muhammadiyah 3 Jember belum ada yang memanfaatkan
Smartphone sebagai media pembelajaran alternatif dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, SMA Muhammadiyah 3 Jember dipilih
sebagai tempat uji coba terhadap media pembelajaran berbentuk aplikasi android
yang berbasis kearifan lokal di Jember. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui
kualitas media pembelajaran, mengetahui respon siswa dan guru serta mengetahui
hasil belajar siswa saat menggunakan media pembelajaran teks prosedur yang
dikembangkan.
Media pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah media pembelajaran yang
dikaitkan dengan kebudayaan lokal yang ada di lingkungan peserta didik.
Sedangkan kearifan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan potensi dari
suatu daerah serta hasil pemikiran manusia maupun hasil karya manusia yang
mengandung nilai yang arif dan bijaksana yang diwariskan secara turun temurun
sehingga menjadi ciri khas daerah tersebut. Bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada
di masyarakat dapat berupa nilai, norma, kepercayaan dan aturan-aturan khusus.
Pada penelitian ini menggunakan bentuk kearifan lokal nilai-nilai leluhur pada
makanan/oleh-oleh khas pada suatu daerah. Pengintegrasian kearifan lokal dalam
pembelajaran penting untuk meningkatkan rasa cinta terhadap kearifan lokal
dilingkungan sekitar peserta didik serta sebagai upaya untuk menjaga eksistensi
kearifan lokal di tengah derasnya arus globalisasi. Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal sangat tepat diterapkan dalam
pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan siswa serta sebagai pendidikan
karakter dan membekali siswa untuk menghadapi segala permasalahan yang ada
diluar sekolah.
Salah satu software yang digunakan untuk membuat media pembelajaran
yang berupa aplikasi android adalah Adobe flash cs6. Software ini merupakan
salah satu software yang dibuat oleh perusahaan Adobe yang dapat digunakan
untuk membuat animasi, permainan, presentasi, dan aplikasi android. Software ini
4
membuat media menjadi lebih menarik dan beraneka ragam. Adobe flash cs6
adalah salah satu software yang didalamnya mampu menggabungkan antara
informasi tulis dan lisan yang terangkum dalam sebuah aplikasi pembelajaran
android. Melalui pengembangan media pembelajaran android, diharapkan guru
akan lebih mudah dalam menyampaikan materi teks prosedur kepada siswa.
Selain software utama Adobe flash cs6, software lain yang digunakan adalah
Adobe Photoshop untuk mengolah gambar serta wondershare filmora yang
digunakan untuk mengolah video yang nantinya akan digabung menjadi kesatuan
yang utuh dalam media pembelajaran yang dibuat. Media pembelajaran yang akan
dihasilkan pada penelitian ini berupa aplikasi android yang dikemas dalam bentuk
file apk. Penerapan media pembelajaran android berbasis kearifan lokal tersebut
menggunakan smartphone dalam pengoperasiannya. Guru maupun siswa dapat
memilih urutan pembelajaran sesuai dengan yang dikehendaki dengan memilih
tombol atau menu yang sudah disediakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dipilihlah judul “Pengembangan Media
Pembelajaran Teks Prosedur Berbasis Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas XI
SMA”
Pada bab ini akan dipaparkan tentang beberapa teori yang digunakan untuk
penelitian. Hal yang akan disampaikan adalah sebagai berikut; (1) penelitian
sebelumnya yang relevan, (2) media pembelajaran meliputi pengertian media,
jenis jenis media, fungsi media pembelajaran, manfaat media pembelajaran,
kriteria media pembelajaran yang baik dan pemilihan media untuk pembelajaran,
(3) teks prosedur, (4) kearifan lokal, (5) sistem operasi android.
Berdasarkan hasil uji tersebut maka rata-rata persentase yang diperoleh adalah
89,81%, hal tersebut menunjukkan bahwa produk tersebut tergolong layak
digunakan pada pembelajaran.
Penelitian kedua juga menggunakan layanan web pembuat aplikasi Appypie
yang dilakukan oleh M. Nur Hidayatullah (2017) yang berjudul “Pengembangan
Media Pembelajaran Momentum Dan Impuls Berbasis Sistem Operasi Android
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah”.
Penelitian tersebut membahas tentang pengembangan media pembelajaran
momentum dan impuls yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 revisi
2016 pada kelas X MAN Bondowoso. Produk yang dihasilkan dalam penelitian
ini berupa aplikasi android. Model pengembangan dalam penelitian ini
menggunakan model pengembangan 4-D.
Penelitian ini diuji cobakan pada kelas X MAN Bondowoso. Media yang
dikembangkan dalam penelitian ini divalidasi oleh tiga validator, yakni validasi
ahli, validasi pengguna (guru), dan validasi audience. Media pembelajaran setelah
melalui validasi ahli pembelajaran, ahli media dan guru dilakukan tahap uji coba
lapangan pada siswa kelas X MAN Bondowoso. Adapun aspek yang dinilai itu
meliputi: (1) kelayakan penyajian memperoleh persentase nilai 87,5%, (2)
kelayakan media memperoleh persentase nilai sebesar 91,7%, (3) kegrafikan
memperoleh persentase nilai sebesar 87,5%, (4) substansi materi memperoleh
persentase nilai sebesar 81,2%.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Nurul Fatkhiyyah (2018) Universitas
Jember yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Materi
Pewarnaan Titik Pada Graf Berbasis Teknologi Android”. Pada penelitian tersebut
membahas tentang pengembangan media pembelajaran matematika yang
digunakan pada pelaksanaan pembelajaran mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Jember pada Semester 4. Metode penelitian yang
digunakan adalah model penelitian pengembangan Thiagarajan yang telah
dimodifikasi. Model Thiagarajan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap-
tahap tersebut terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perncanaan (design),
dan tahap pengembangan (develop). Penelitian ini menggunakan aplikasi Android
10
Studio V3.0 dengan dukungan Adobe Photoshop untuk mengolah gambar sebelum
nantinya dimasukkan dalam aplikasi Android Studio untuk diolah menjadi sebuah
aplikasi pembelajaran. Hasil yang diperoleh menunjukkan kategori “baik” dengan
perolehan persentase keseluruhan rata-rata 94%.
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan tersebut, menunjukkan bahwa
belum pernah ada penelitian yang mengembangkan media pembelajaran aplikasi
android berbasis kearifan lokal dengan materi teks prosedur. Selain itu, terdapat
beberapa perbedaan lainnya, sebagai berikut:
1) Perbedaan terletak pada materi pembelajaran mengenai teks prosedur
yang dikaitkan dengan kearifan lokal.
2) Perbedaan penelitian pertama dan kedua dengan penelitian yang akan
dilakukan terletak pada jenjang pendidikannya. Pada penelitian pertama
dan kedua mengembangkan media pembelajaran teks prosedur untuk
SMA/MAN kelas X sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan
mengembangkan media pembelajaran teks prosedur untuk SMA kelas
XI.
3) Perbedaan dengan penelitian pertama, kedua, dan ketiga bisa dilihat dari
kegiatan validasi produk, yakni: (1) produk pada penelitian pertama
divalidasi oleh dua ahli media dan dua praktisi pembelajaran; (2) produk
pada penelitian kedua divalidasi oleh dua ahli media pembelajaran dan
dua praktisi pembelajaran; (3) produk pada penelitian ketiga divalidasi
oleh dua dosen ahli media dan guru. Dalam penelitian ini validasi
dilakukan oleh tiga orang yang meliputi: (1)ahli pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia, (2)ahli media pembelajaran, dan (3) praktisi guru
bahasa Indonesia.
f. Praktis, luwes, dan tahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan
dimana pun dan kapan pun
g. Secara teknis media harus berkualitas baik.
h. Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar.
ditemui dalam cerita rakyat, nyayian, pepatah, sasanti, petuah, semboyan, dan
kitab-kitab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kearifan lokal ini akan
mewujud menjadi budaya tradisi, kearifan lokal akan tercermin dalam nilai-nilai
yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu.
Selain berupa nilai dan kebiasaan kearifan lokal juga dapat berwujud benda-
benda nyata salah contohya adalah wayang. Wayang kulit diakui sebagai
kekayaan budaya dunia karena paling tidak memiliki nilai edipeni (estetis)
adiluhung (etis) yang melahirkan kearifan masyarakat, terutama masyarakat Jawa.
Bahkan cerita wayang merupakan pencerminan kehidupan masyarakat Jawa
sehingga tidak aneh bila wayang disebut sebagai agamanya orang Jawa. Dengan
wayang, orang Jawa mencari jawab atas permasalahan kehidupan mereka
(Sutarso, 2012 : 507). Dalam pertunjukan wayang bergabung keindahan seni
sastra, seni musik, seni suara, seni sungging dan ajaran mistik Jawa yang
bersumber dari agama-agama besar yang ada dan hidup dalam masyarakat Jawa.
Bentuk kearifan lokal yang terdapat pada masyarakat jawa selain wayang adalah
joglo ( rumah tradisional jawa ).
Selain kearifan lokal di atas, Bali merupakan salah satu daerah yang masih
kental nilai kearifan lokalnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih tingginya
antusias masyarakat terhadap budaya-budaya maupun ritual keagamaan yang ada
di Bali. Masih banyak lagi daerah yang mempunyai kearifan lokal untuk
menunjang perekonomiannya seperti masyarakat Bantul yang terkenal dengan
kesenian kearamiknya, Garut yang terkenal dengan dodolnya, Kebumen dengan
genteng sokka dan masih banyak lagi. Hal tersebut merupakan bagian dari budaya
kita yang berbentuk kaerifan lokal.
Pada penelitian ini menggunakan kearifan lokal berupa nilai-nilai yang
berlaku dalam kelompok masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun oleh
leluhur melalui cerita dari mulut ke mulut terutama pada bidang makanan atau
oleh-oleh yang menjadi ciri khas suatu daerah tertentu.
25
Kekurangan Android
a. Baterai yang cepat habis.
b. Pengoperasian sedikit lebih sulit dibanding handphone lain.
c. Harus selalu terhubung ke internet untuk mengakses fitur-fitur.
Agustus 2008 mengenalkan android market atau yang lebih dikenal dengan nama
playstore. Playsotere merupakan suatu toko aplikasi online untuk perangkat
android ( Suprianto dan Agustina, 2012: 13). Melalui aplikasi ini pengguna dapat
dengan mudah men-download aplikasi dari pihak ketiga secara langsung melalui
perangkat mereka. Android market menyediakan aplikasi mulai dari yang
berbayar maupun gratis.
Versi android ada bermacam-macam sejak diciptakan pertama kali hingga
sekarang. Versi-versi android dapat dilihat pada tabel berikut ini.
bagaimana mereka akan belajar, dan menciptakan rasa kebersamaan (Oz, 2013:
1032).
Menurut Hanafi dan Samsudin (2012: 1) semua kegiatan pembelajaran
sekarang ini dimungkinkan bisa dilaksanakan melalui m-learning yang
diberdayakan oleh kemajuan dalam sistem operasi teknologi mobile, terutama
platform android. Guru dalam pembelajaran dapat memanfaatkan android dalam
memberi atau menyampaikan materi pelajaran kepada para siswanya. Melalui
kecanggihan teknologi diharapkan dapat membuat proses belajar mengajar
menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran.
Pada bab ini akan dijelaskan tentang beberapa hal pendukung penelitian,
diantaranya sebagai berikut; (1) jenis penelitian, (2) desain penelitian
pengembangan, (3) tempat, data, dan sumber data, (4) metode pengumpulan
data, dan (5) instrumen penelitian, dan (6) teknik analisis data.
Define
Design
Development
Disseminate
30
prosedur dalam bentuk tulis, siswa menunjukkan sikap aktif dalam menulis
teks prosedur.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar:
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis
terhadap isi, struktur dan kebahasaan
d. Analisis konsep ( Concept Analysis)
Analisis konsep adalah mengidentifikasi konsep penyajian
pembelajaran pada media pembelajaran yang akan dikembangkan. Konsep
dibentuk secara runtut dari yang termudah hingga yang sulit sehingga
membuat peserta didik dapat berpikir kritis. Pengembangan media juga
menyesuaikan dengan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan
saintifik. Konsep dan isi dari media pembelajaran yang akan dikembangkan
adalah struktur teks prosedur, kebahasaan teks prosedur, dan memproduksi
teks prosedur dalam bentuk tulisan.
N Tampilan Keterangan
o
1. - Pembuka berisi identitas peneliti
- Kemudian dilanjutkan dengan
pengenalan materi yang akan
Teks Prosedur
dibahas
Lanjut
kompetensi dasar,
- indikator pembelajaran, peta
KI/KD Indikator Peta Konsep konsep, materi, dan tutorial
penggunaan media.
Materi
Tutorial
3. - Terdapat 4 kegiatan dalam
Kegiatan 1 Kegiatan 2
menu materi yaitu kegiatan 1,
kegiatan 2, kegiatan 3, dan
kegiatan 4.
Kegiatan 3 Kegiatan 4
Daftar Pustaka
10 - Sebelum media menutup,
. Kata Motivasi.... terdapat kata motivasi yang
ditampilkan
Validator Keterangan
3.3.1 Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi melalui suatu proses pengolahan (SK Menteri P dan K
No.0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 dalam Arikunto, 2002:96). Data dalam
penelitian dan pengembangan ini terbagi menjadi tiga, yakni data verbal, data
non verbal, dan data numeral. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
a. Data verbal
Menurut Mulyana (2015:261) verbal adalah suatu pesan yang
disampaikan berupa kata-kata. Dalam proses pengembangan bahan ajar, data
verbal berupa verbal tertulis dan verbal lisan. Data verbal tertulis meliputi: (1)
KI dan KD pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 revisi
2017, (2) berbagai paparan teoritis telaah buku teks yang digunakan sebagai
acuan pengembangan berupa kelayakan substansi isi dan konstruksi,
39
penyajian, kebahasaan dan kegrafikaan, (3) hasil validasi para ahli dan
validator praktisi yang berisi saran-saran pada kolom validasi, (4) komentar
dan saran dari hasil uji coba lapangan pada lembar observasi. Sementara data
verbal lisan berupa, (1) hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia (2)
komentar secara lisan terhadap hasil observasi penggunaan bahan ajar dan (3)
saran-saran dari uji coba lapangan
b. Data non verbal
Menurut Mulyana (2015:342) non verbal berupa gambar, simbol,
ilustrasi dan isyarat. Dalam proses pengembangan bahan ajar, data non verbal
berupa objek atau peristiwa yang relevan terkait dengan materi bahan ajar.
c. Data numeral
Menurut Widoyoko (2016:23) data numeral merupakan data yang
diperoleh dari perhitungan. Data numeral berupa (1) hasil perhitungan
terhadap lembar validasi yang diberikan kepada validator ahli dan validator
praktisi, (2) hasil perhitungan terhadap angket uji coba yang diberikan kepada
siswa dan guru, dan (3) hasil perhitungan terhadap ketuntasan belajar siswa
ditinjau dari hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut data dalam penelitian dan pengembangan
media pembelajaran ini menggunakan ketiga jenis data, baik data verbal, data non
verbal dan data numeral. Data verbal pada penelitian ini meliputi kurikulum 2013
revisi 2017 yang berisi KI dan KD pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada
materi teks prosedur dan teori telaah buku yang digunakan sebagai acuan
pengembangan berupa kelayakan substansi, penyajian, kebahasaan dan substansi.
Data non verbal pada penelitian ini berupa objek atau peristiwa yang relevan
terkait dengan materi teks prosedur. Sedangkan data numeral pada penelitian ini
berupa hasil perhitungan terhadap lembar validasi yang diberikan kepada validator
ahli dan validator praktisi, hasil perhitungan terhadap angket uji coba yang
diberikan kepada siswa dan guru, serta hasil perhitungan terhadap ketuntasan
belajar siswa ditinjau dari hasil belajar siswa.
40
3.4.1 Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data dan menunjang kegiatan
penelitian, peneliti berusaha mengumpulkan dokumen sebagai data yang
autentik. Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dokumentasi berupa Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013,
buku ajar SMA meliputi Buku Guru dan buku siswa Bahasa Indonesia XI
Kurikulum 2013 revisi 2017 serta buku rujukan lain yang digunakan untuk
menyusun materi, latihan dan uji kompetensi.
3.4.2 Angket
Angket respon siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang respon
siswa terhadap media pembelajaran teks prosedur yang dikembangkan setelah
media tersebut di uji cobakan. Pengumpulan data dengan teknik angket
dilakukan dengan memberikan kuesioner yang berisi penilaian kelayakan media
pembelajaran berdasarkan aspek isi/materi, penyajian, bahasa dan kegrafikan
kepada siswa sebagai subjek uji coba. Data ini akan dianalisis dan hasilnya akan
digunakan untuk menyimpulkan apakah siswa merespon secara positif atau
negatif selama mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran teks
prosedur berbasis kearifan lokal dalam bentuk aplikasi android. Pedoman
angket respons siswa dapat dilihat pada lampiran D.
42
Aspek
Kriteria penilaian
penilaian
Kelayakan Keakuratan Materi
substansi Kelengkapan materi
Kesesuaian materi
Kelayakan Sistematika penyajian
penyajian Penyajian pembelajaran
Kelayakan Bahasa sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik
kebahasaan Bahasa yang digunakan komunikatif
Bahasa yang digunakan sesuai dengan tata bahasa dan ejaan
Menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan lugas
Petunjuk dan latihan disampaikan dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang sederhana dan lugas
Gagasan disampaikan dengan padu serta mudah dipahami
oleh peserta didik
Kegrafikaan Judul
Format
Relevansi gambar dan ilustrasi
Gaya cetak dan ukuran huruf
Keselarasan warna
Desain isi media pembelajaran
Tabel 0.3 Kisi-kisi Instrumen Ahli Materi
Validasi ahli media ini dilakukan oleh dosen ahli dalam media
pembelajaran. Instrumen ahli media adalah dalam bentuk angket, angket
instrumen oleh ahli media dijabarkan sebagai berikut:
No Substansi
1. Kelayakan substansi Penyajian pembelajaran
Kebahasaan
Kegrafikaan
4. Respon sikap Rasa ingin tahu
Kerja keras
Menghargai
keterampilan
Tabel 0.5 Kisi-kisi Instrumen Peserta Didik
45
𝑥
Pi = x 100%
𝑥𝑖
46
Ket :
Pi = Persentase kelayakan per item
x = Jawaban responden dalam satu item
xi = Nilai maksimum dalam satu item
∑𝑥
P = x 100%
∑ 𝑥𝑖
Ket :
P = Persentase kelayakan produk
∑ = Jumlah keseluruhan jawaban responden dalam seluruh item
∑𝑥𝑖 = Jumlah keseluruhan skor maksimum dalam satu item
( Agung Purwoko,2001:130)
Keterangan :
P = Persentase ketuntasan
∑ = Jumlah
LEMBAR PENILAIAN
VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS XI SMA
VALIDASI AHLI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A. PENGANTAR
Lembar penilaian validasi ini digunakan untuk menilai kelayakan Media
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur berbasis Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas
XI SMA. Media yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum 2013 revisi 2017.
Penilaian, pendapat, kritik dan saran dari bapak/Ibu sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.
C. IDENTITAS VALIDATOR
1) Nama Lengkap :
2) NIP :
3) Jabatan :
4) Instansi :
50
5) Pendidikan Terakhir :
6) Bidang Keahlian :
meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan siswa
G. SARAN-SARAN
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
H. SIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang diberikan diatas. Maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang diproduksi dinyatakan :
1) Layak diguanakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas tanpa revisi
2) Layak digunakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas dengan revisi
3) Tidak layak digunakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas
(Mohon dilingkari nomor yang tersedia sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu)
Jember, 2019
.........................................
NIP. .
53
LEMBAR PENILAIAN
VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS XI SMA
VALIDASI AHLI MEDIA PEMBELAJARAN
A. PENGANTAR
Lembar penilaian validasi ini digunakan untuk menilai kelayakan Media
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur berbasis Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas
XI SMA. Media yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum 2013 revisi 2017.
Penilaian, pendapat, kritik dan saran dari bapak/Ibu sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.
C. IDENTITAS VALIDATOR
1) Nama Lengkap :
2) NIP :
3) Jabatan :
4) Instansi :
5) Pendidikan Terakhir :
6) Bidang Keahlian :
54
1 Keterbacaan
Media pembelajaran teks prosedur menyajikan
1 2 3 4 5
tampilan narasi atau bahasa yang jelas dan mudah
dibaca
2 Kepraktisan
Sederhana dalam pengoperasiannya dan mudah 1 2 3 4 5
digunakan
3 Kualitas Tampilan
Tampilan menarik, baik dari sisi latar belakang
1 2 3 4 5
(background), gambar, maupun kombinasi warna
yang digunakan
4 Kualitas Audio
Komponen Audio disajikan secara proporsional dan 1 2 3 4 5
jelas
Kualitas Pendokumentasian
5 Ilustrasi yang ditampilkan dalam media
1 2 3 4 5
pembelajaran mendukung konteks materi teks
prosedur
6 Kegrafikan
Kegrafikan media pembelajaran memenuhi unsur 1 2 3 4 5
kreatif dan menarik
7 Kualitas Waktu
Penggunaan media pembelajaran dapat 1 2 3 4 5
mengefisienkan waktu pembelajaran
8 Keterjangkauan
Tidak membutuhkan banyak biaya 1 2 3 4 5
E. SARAN-SARAN
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
55
F. SIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang diberikan diatas. Maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang diproduksi dinyatakan :
1) Layak diguanakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas tanpa revisi
2) Layak digunakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas dengan revisi
3) Tidak layak digunakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas
(Mohon dilingkari nomor yang tersedia sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu)
Jember, 2019
.........................................
NIP. .
56
LEMBAR PENILAIAN
VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS XI SMA
VALIDASI PRAKTISI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A. PENGANTAR
Lembar penilaian validasi ini digunakan untuk menilai kelayakan Media
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur berbasis Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas
XI SMA. Media yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum 2013 revisi 2017.
Penilaian, pendapat, kritik dan saran dari bapak/Ibu sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.
C. IDENTITAS VALIDATOR
1) Nama Lengkap :
2) NIP :
3) Jabatan :
4) Instansi :
5) Pendidikan Terakhir :
6) Bidang Keahlian :
57
Contoh-contoh yang 1 2 3 4 5
58
Kegiatan pembelajaran
dirancang untuk
menumbuhkan motivasi 1 2 3 4 5
dalam pembelajaran teks
prosedur
Kegiatan pembelajaran
dalam media pembelajaran
ini dirancang untuk
memberikan kesempatan 1 2 3 4 5
berlatih menulis teks
prosedur secara sistematis
dan logis
59
H. SARAN-SARAN
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
I. SIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang diberikan diatas. Maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang diproduksi dinyatakan :
1) Layak diguanakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas tanpa revisi
2) Layak digunakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas dengan revisi
3) Tidak layak digunakan untuk ujicoba dalam pembelajaran dikelas
(Mohon dilingkari nomor yang tersedia sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu)
61
Jember, 2019
.........................................
NIP. .
LEMBAR PENILAIAN
ANGKET UJI COBA PADA SISWA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS XI SMA
A. PENGANTAR
Setelah kalian melaksanakan pembelajaran menulis teks prosedur dengan “Media
Pembelajaran Teks Prosedur Berbasis Kearifan Lokal”, kalian tentu memiliki
penilaian atas media pembelajaran tersebut. Nah, silahkan ungkapkan penilaian
kalian pada angket ini. Terimakasih.
C. IDENTITAS VALIDATOR
1) Nama Lengkap :
2) Kelas :
3) Sekolah :
Skor
No Penilaian Kriteria penilaian
1 2 3 4 5
62
Skor
No Penilaian Kriteria penilaian
1 2 3 4 5
1 Rasa Ingin Media pembelajaran ini
tahu membuat saya berpikir secara
mendalam mengenai materi
teks prosedur
Media pembelajaran ini
membuat saya ingin lebih
banyak mengetahui tentang
materi teks prosedur
Jember, 2019
Responden
................................