Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari tatanan pembelajaran


sederhana dengan mempelajari setiap materi dengan terpisah. Pembelajaran tematik
menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran agar pembelajaran
menjadi lebih efisien dan memberikan pengalaman bermakna bagi siswa (Effendi,
2009: 129). Jadi pembelajaran tematik merupakan inovasi baru dalam dunia
pendidikan yang lebih menekankan kepada pengalaman bermakna bagi siswa
dengan cara mengkaitkan beberapa mata pelajaran yang dikategorikan dalam tema
dan subtema.

Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang


menggunakan tema-tema dalam mengaitkan berbagai mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa dalam proses
pembelajaran dan pembelajaran tematik memberikan penekanan pemilihan tema
yang spesifik yang sesuai dengan materi, untuk mengajar satu atau beberapa konsep
yang memadukan berbagai informasi (Permendikbud No 57 Tahun 2014)

Dengan memadukan berbagai mata pelajaran menggunakan tema lalu tema


tersebut di padukan dengan tema lainnya dari sudut pandang ilmu pengetahuan
lainnya sehingga memberikan pengalaman bermakana bagi siswa, Tujuan dari
pembelajaran tematik siswa diharapakan mampu memperoleh hasil pembelajaran
secara optimal dan maksimal serta menghindari kegagalan belajar yang masih
banyak terjadi dengan model pembelajaran yang terdahulu (Abdul Kadir, 2014:18)

Menurut Suyanto dan Djihad Hisyam (2010 : 81), komponen dalam


pembelajaran terdiri dari tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, guru, siswa, penilaian dan evaluasi serta
seluruh komponen tersebut harus membentuk sistem yang saling berhubungan
sehingga pembelajaran dapat berkualitas dan mencapai tujuan pada kurikulum yang
berlaku. Jadi komponen pembelajaran merupakan suatu tatanan dalam

1
pembelajaran yang saling bekaitan sehingga membentuk suatu sistem untuk
memudahkan proses kegiatan belajar mengajar

Media pembelajaran merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang


bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi dalam
pembelajaran menurut Wiratmojo.P dan Sasonohardjo, (112 : 2002). Penggunaan
media pembelajaran pada proses belajar mengajar sangat membantu keefektivitasan
pembelajaran terutama dalam penyampaian isi dari materi. Jadi media
pembelajaran merupakan alat yang membantu dalam pembelajaran untuk
memudahkan komunikasi antara guru dan siswa.

Hasil observasi dan wawancara di SDN Jambepawon 02 pada tanggal 23


Juni 2020, model pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan kurikulum
2013 dengan menggunakan model pembelajaran saintifik namun ada beberapa
siswa yang masih belum aktif dalam proses pembelajaran sehingga guru lebih
mendominasi dalam proses pembelajaran, media pembelajaran yang tersedia
berupa alat peraga dan media berbentuk fisik lainnya seperti poster-poster, media
tersebut sering digunakan oleh guru di sekolah tersebut, dengan media yang
digunakan timbul permasalahan beberapa siswa yang kurang memeprhatikan saat
guru menjelaskan materi pembelajaran. Secara kondisi kelas dan sarana prasarana
sudah memadai dapat dilihat dari kelas yang sudah direnovasi beserta alat proyektor
yang sudah tersedia namun guru masih jarang menggunakan alat tersebut
dikarenakan beberapa guru pendidik di sekolah tersebut masih kurang memahami
penggunaan teknologi tersebut. Penggunaan alat elektronik seperti proyektor yang
sudah tersedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan guru dapat
membawa suasana dari luar kelas seperti video tentang ekosistem di Afrika dimana
banyak padang rumput dan hewan-hewan yang hidup disana sehingga seluruh siswa
dapat melihat serta mengetahui kehidupan rantai makanan yang terjadi, menurut
Melvin L. Siberman (2006: 25) penggunaan media proyektor membantu guru untuk
menyampaikan materi ajar secara praktis serta, penggunaan media pemebelajaran
dapat merangsang pola pikir siswa dan sebagai upaya pengembangan proses belajar
mengajar agar lebih variatif. Sehingga dalam proses pembelajaran penggunaan
proyektor merangsang pola berfikir siswa dan menjadikan pembelajaran lebih
bervariasi sehingga siswa tidak jenuh.

2
Kondisi ideal Dalam pembelajaran kegiatan menyimak adalah salah satu
aspek penting dalam sebuah pembelajaran dan kegiatan ini membantu siswa agar
memahami materi dengan mandiri sehingga berpengaruh baik pada hasil akhir
pembelajaran, menurut Handry G. Tarigan (2008: 31), menyimak merupakan salah
satu proses kegiatan mengenal materi dengan penuh pemahaman, perhatian,
apresiasi serta interprestasi untuk medapat informasi, menangkap isi dari informasi
yang disampaikan guru melalui lisan atau tulisan, jadi kegiatan menyimak dalam
pembelajaran adalah memahami isi dari informasi guru dengan penuh perhatian
apabila siswa menyimak dengan baik maka akan mendapatkan informasi materi
dengan baik pula. Dengan bantuan proyektor guru dapat dengan mudah
menyampaikan informasi sehingga guru tidak lagi menggunakan cara lama seperti
menulis di papan tulis ataupun memberikan lembaran teks untuk di simak oleh
siswa, apabila penggunaan proyektor ditambah dengan video dan suara maka akan
menciptakan suatu pembelajaran yang menarik dan memudahkan guru dalam
mengelola kelas.

Guru harus menyiapkan berbagai video, audio dan teks dengan rinci dan
tertata sebelum menggunakan proyektor serta guru pun harus memahami cara
menggunakan proyektor yang tersedia, dalam penggunaannya dalam pembelajaran
proyektor memudahkan guru dan siswa memahami berbagai informasi yang di
berikan guru. Dengan beberapa masalah yang dialami oleh guru ketika wawancara
awal maka peneliti mengembangakan media berbasis proyeksi 3 dimensi agar
menumbuhkan semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran berlangsung
sehingga hasil belajar siswa meningkat, didukung dengan fasilitas alat yang sudah
tersedia serta penggunaan media 3D Glasses ini yang tidak rumit maka
memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran tematik, terutama
dalam era globalisasi ini pendidikan dituntut untuk mengikuti perkembangan
teknologi yang semakin pesat dapat dilihat banyak siswa yang mulai menggunakan
smartphone untuk bermain game, maka dari itu peran pendidikan menjadi sangat
penting untuk mengikuti perkembangan teknologi pada era ini berdasarkan hal itu
pengembangan media berbasis teknologi yang mudah di operasikan menjadi alat
untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah


“Bagaimana pengembangan media pembelajaran 3D Glasses pada Tema5
Subtema 1 Kelas 5 Sekolah Dasar ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat diketahui tujuan dari


penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran 3D
Glasses pada Tema5 Subtema 1 Kelas 5 Sekolah dasar

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian pengambangan media pembelajaran akan menghasilkan produk


media pembelajaran proyeksi sebagai berikut:
Konten :
Kompetensi Dasar (KD)

Bahasa Indonesia
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi.
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke
dalam tulisan dengan bahasa sendiri.
Indikator
3.7.1 menyeleksi konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi.
3.7.2 mengkaitkan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
dan video.
4.7.2 menyimpulkan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks
nonfiksi dan video ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.

Ilmu Pengetahuan Alam


3.5. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring
makanan di lingkungan sekitar.

4
4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu
ekosistem.
Indikator
3.5.1 menguraikan hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring
makanan di lingkungan sekitar.
4.5.1 membuat bagan tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu
ekosistem.

Tujuan Pembelajaran
1. Melalui membaca bacaan mengenai ekosistem, peserta didik dapat
menemukan informasi penting dari bacaan ekosistem dengan benar
2. Melalui membaca bacaan jenis makanan hewan peserta didik mampu
mengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan benar
3. Melalui video rantai makanan hewan, peserta didik mampu membuat
bagan tahapan rantai makanan hewan dengan benar
4. Melalui menulis teks non fiksi mengenai jenis makanan hewan di
lingkungan sekitar peserta didik mampu menyimpulkan isi teks non fiksi
yang telah dibuat dengan benar

a.Materi dalam media pembelajaran proyesi mecakup pembelajaran IPA dan


Bahasa Indonesia.
b.Dalam media pembelajaran proyeksi ini mencakup:
Muatan Bahasa Indonesia
1). Menguraikan kosep yang saling berkaitan dalam teks non fiksi

Muatan IPA
1). Jaring-jaring makanan
2). pengelompokkan jenis makanan hewan
Konstruk:

1. Media Pembelajaran ini merupakan pengembangan media pembelajaran


berbasis proyeksi dengan kacamata 3D sehingga visual dari media ini
tampak nyata.

5
2. media pembelajaran proyeksi ini berupa video 3D berbasis teknologi yang
berisi video dan audio pendukung serta kacamata 3D
3. Media pembelajaran proyeksi ini dibuat menggunakan perangkat lunak
bernama Adobe Premiere Pro
4. Hasil akhir pembuatan media ini berupa kumpulan video yang disesuaikan
dengan setiap pembelajaran dalam Subtema 1 Tema 5 kelas 5 Sekolah
Dasar
5. Pada 1 set video terdapat kacamata 3D sebagai pendukung dalam
pengoperasiannya
6. Pada video ini dibuat dengan semenarik mungkin dan ditamhkan efek visual
3D yang di dukung dengan kacamata 3D
7. Agar dapat dibagikan media pembelajaran ini dikemas dalam bentuk DVD
beserta kacamata 3D
8. Media 3D Glasses ini dapat digunakan oleh guru dan menyeluruh bagi siswa

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada Bapak K pada tanggal


23 Juni 2020, penggunaan media teknologi yang seharusnya dapat digunkan
secara maksimal dalam pembelajaran dan sangat memungkinkan untuk
menggambarkan kondisi nyata dari materi yang diajarkan, namun pada kondisi
nyata media proyeksi masih jarang digunakan dikarenakan ada beberapa guru
yang masih belum bisa menggunakan media proyeksi tersebut dan seperti pada
umunya alat (proyektor) tersebut hanya digunakan untuk proyeksi presentasi
(PPT) sehingga kurang menarik bagi siswa yang mengakibatkan siswa tidak
memperhatikan saat guru mengajar, dengan hal tersebut media 3D Glasses
merupakan solusi agar siswa tertarik untuk mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dikarenakan
media ini mudah digunakan serta secara mobilitas mudah di bawa kemanapun
karena media ini merupakan media digital yang dapat digunakan dimanapun
selama masih ada alat proyeksi (proyektor).

6
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Pengembangan

1. Asumsi penelitian dan pengembangan


Dari latar belakang masalah yang telah di uraikan oleh peniliti sebagai
tolak ukur pengembangan media pembelajaran berbasis media proyeksi “3D
Glasses” dapat di asumsikan sebagai berikut:
a. Guru dan siswa mampu dalam penggunaan proyektor
b. Sekolah yang memiliki proyektor beserta perangkat audio.
c.Dengan media “3D Glasses” diharapkan mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa dan memudahkan guru dalam penyampaian
materi khususnya pada kelas 5 Tema 5 Sub tema 1.
2. Batasan Penelitian
Keterbatasan pengembangan media pembelajaran proyeksi “3D
Glasses” adalah:
a. Media pembelajaran ini hanya bisa digunakan dengan alat proyektor
b. Media “3D Glasses” hanya berisi materi mengenai Tema 5 Subtema 1 pada
Kelas 5 Sekolah Dasar
c. Media pembelajaran proyeksi ini hanya berfokus pada pembelajaran
tematik IPA dan Bahasa Indonesia.

G. Definisi Opersional

1. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik meruapakan salah satu model pembelajaran


yang menkombinasikan beberapa mata pelajaran dalam satuan tema
sehingga siswa mendapatkan pengalaman bermakna saat proses
pembelajaran berlangsung.

2. Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran media merupakan salah satu aspek penting
dalam berkomunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran dengan
tujuan menyamakan informasi yang dijelaskan oleh guru kepada siwa..

7
3. Media Pembelajaran Proyeksi
Media pembelajaran berbasis proyeksi merupakan salah satu jenis
media yang menggunakan teknologi untuk memvisualkan gambar ataupun
video dalam rangka memudahkan guru dalam penyampaian informasi
kepada siswa.

4. Penelitian dan Pengembangan


Penelitian dan pengembangan atau research and development
(R&D) merupakan metode pengembangan dalam memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada sehingga dapat membuat inovasi
baru dalam menciptakan produk, proses penciptaan produk harus melalui
berbagai tahapan agar sesuai dengan analisis kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai