Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ILMU KEALAMAN DASAR


“Ilmuan IPA Dunia “

OLEH:
KELOMPOK 2

1. Desi Budiati S (18019038)

2. Muhammad Nauval (18019048)


3. Rolly Chandra (18029160)
4. Sopia Aufa (19129064)

DOSEN PENGAMPU : Dr. rer. Nat. Deski Beri, S.Si, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ilmuan IPA
Dunia” , untuk memenuhi tugas Ilmu Kealaman Dasar..
Kami menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi
maupun bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami sebagai penulis sangat mengharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Terima kasih.

Bukittinggi, Agustus 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………….……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………... 1
C. Tujuan………………………………………………………………………...….. 1
BAB II PEMBAHASAN……..………………………………………………………….. 2
A. Lahirnya IPA dan Ilmuan IPA……………………………………….…….…….. 2
B. IPA Klasik dan IPA Modern.……... ………...…………………………………… 9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 17


A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 17
B. Saran……………………………………………………………………………… 17
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat cepat, membawa
dampak yang besar bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pekerjaan-pekerjaan yang
sebelumnya cukup berat dan menggunakan fisik yang besar, sekarang dipermudah dengan
adanya penemuan-penemuan mesin-mesin otomatis. Penemuan-penemuan itu telah
memberikan dampak yang besar.
Pada masa kejayaannya, Islam banyak memunculkan penemuan-penemuan yang
sangat berpengaruh terhadap kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Namun sayangnya,
hanya sedikit yang mengetahui tentang fakta-fakta sejarah ini. oleh Michael Hamilton dari
New Foundation of Peace disebutkan sebagai “sejarah yang hilang”. Akibatnya, peran besar
ilmuwan-ilmuwan Muslim itu seakan terlupakan atau terabaikan.
Banyak penemuan-penemuan yang luar biasa ditemukan oleh para ilmuwan Muslim
ratusan tahun lalu. Banyak temuan mereka di bidang kedokteran, matematika, fisika, kimia,
filsafat, astrologi dan karya-karyanya dituliskan dalam berbagai buku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana lahirnya IPA dan tokoh Ilmuan IPA?
2. Bagaimana IPA Klasik dan IPA Modern?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui lahirnya IPA dan tokoh Ilmuan IPA
2. Untuk mengetahui IPA Klasik dan IPA Modern

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lahirnya IPA dan Ilmuan IPA


Pada awal bab ini telah diterangkan bahwa mula-mula manusia masih percaya pada
mitos yang sekarang hanya dinilai sebagai pengetahuan semu (pseudo science). Karena mitos
kemudian dianggap tidak memuaskan, maka dicarilah pengetahuan betulan (pure science).
Obyek utama yang dipikirkan manusia adalah alam sehingga lahirlah pengetahuan alam
(natural science).
IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya Awal
dan dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada
hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan
pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikimya,
manusia akhimya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran
dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.
Pada mulanya ilmu pengetahuan timbul di Asia, meluas ke Yunar. kembali ke Asia di
Timur Tengah, baru kemudian ke Eropa. Untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan ilmu pengetahuan alam berikut akan dibahas berbagai pengetahuan yang
dikenal manusia dan cara berpikimya sejak zaman kuno sampai modem.

1. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan
mengamati dan membeda-bedakan dan dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau
trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha
untuk mencari asal usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Pada saat manusia mulai mempunyai kemampuan menulis, membaca dan
berhitung. maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus
menerus. Misalnya dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi
Babilonia menetapkan pembagian waktu. Tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi

2
dalam 7 hari dan hari dalam 24 jam. Jam kemudian dibagi dalam 60 menit dan menit
dalam 60 detik.

2. Zaman Yunani Kuno


Yunani merupakan wilayah Eropa yang berbatasan dengan Asia Barat, maka
dengan cepat menimba ilmu pengetahuan dari Timur. Di Yunani ilmu pengetahuan ini
disempumakan melalui penyelidikan (inquiring). Pada tahap ini manusia tidak hanya
menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari
jawab tentang asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu. Beberapa tokoh dan
pandangan-pandangannya adalah sebagai berikut :
1) Thales (624-548 SM)
Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Thales dianggap sebagai
orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Dia berpendapat
bahwa pangkal segala sesuatu adalah air.
2) Pythagoras (580 - 500 SM)
Seorang ahli matematika. Dia mengemukakan 4 unsur dasar suatu benda, yaitu tanah, air,
api, dan udara. Pythagoras juga terkenal dengan dalilnya, yaitu Dalil Pythagoras. Dalil ini
mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan
jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya (a² + b² = c²).
Sehubungan dengan alam semesta, ia berpendapat bahwa bumi adalah bulat dan seputar,
karena itu benda-benda alam lainnya termasuk matahari seolah-olah mengelilingi bumi.
3) Socrates (470-399 SM)
Socrates dianggap sebagai tidak sejarah ilmu pengetahuan karena Socrates ini banyak
penyelidikan yang dilakukan terhadap pengetahuan yang menyangkut kehidupan
manusia, sedangkan orang-orang sebelumnya terutama mengadakan penyelidikan yang
menyangkut alam. Hasil pemikirannya dihimpun oleh Plato, diantaranya tentang logika,
yakni adanya premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
4) Leucipus dan Demokritos (460 - 370 SM) Penemu teori atom. Menurut Leucipus dan
Demokritos, zat memiliki bangun butir. Segala zat terdiri dari atom. Atom ini tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diubah.

3
Atom dapat berbeda dalam bentuk dan ukurannya. Segala zat berbeda dalam jumlah dan
susunan atom. Semua perubahan yang terjadi pada benda adalah akibat dari
penggabungan dan penguraian atom menurut hukum sebab akibat.
5) Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles berpendapat bahwa ada 5 unsur dasar dari segala sesuatu, yaitu tanah, air, api,
udara, dan eter (quint essentia). Unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur yang lain,
kecuali eter. Misalnya, dari air dan tanah yang main masak akan berubah menjadi garam,
biji dan logam.
6) Archimedes (287-212 SM)
Archimedes adalah ahli matematika, fisika, dan mekanika. Dia sudah menggunakan cara
empiris yang didasarkan pada pengalaman atau percobaan. Archimedes menemukan
bahwa benda yang terapung di air akan kehilangan berat sesuai dengan berat air yang
terdesak.

3. Zaman Pertengahan
1) Zaman Alkimia (abad 1-2)
Selama 4 unsur dasar yang telah dikemukakan oleh dari zaman Yunani, ahli-ahli alkimia
menambahkan 3 unsur lagi, yaitu air raksa, belerang, dan garam, pengertian tidak lebih
dari pada sifat daripada tidak sendiri, misalnya:
air raksa: logam yang mudah menjadi uap
belerang : mudah terbakar dan memberi nama
garam : tidak dapat terbakar dan bersifat tanah
2) Zaman Latrokimia Tokoh-tokoh yang ada pada Zaman ini diantaranya :
a) Al-Khowarizmi (780-850 M)
Seorang ahli Aljabar dan Aritmatika. Dalam bukunya Al Jabr wal Mukabala (Pengutuhan
kembali dan pembandingan), memperkenalkan asas algorisme yang merupakan sistem
hitungan nilai angka menurut tempatnya dari kanan ke kiri yaitu satuan, puluhan, ribuan,
dan seterusnya. Hal ini kemudian menjadi dasar penggunaan sistem desimal.
b) Niarizi (wafat th. 922 M)

4
Menulis sejumlah buku tentang cuaca dan iklim serta pengetahuan tentang bintang.
Niarizi juga membuat planetarium dan alat bantu ilmu bintang untuk menggambarkan
gerak benda-benda langit dan mengukur jaraknya.
c) Ar-Razi (866-909 M)
Oleh bangsa Eropa dikenal sebagai Rezes, adalah tokoh kedokteran dan kimia. Ar-Razi
adalah orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar dengan membedakan atas cacar
air (variola) dan cacar merah (rougella). Sebagai ahli kimia Ar-Razi menemukan air raksa
(mercury).
d) Ibnu Sina (980 - 1037 M)
Dikenal pula dengan nama Avicena, adalah tokoh kedokteran. Bukunya Al-Qanun fi'ith
Thibb (Pedoman Kedokteran) adalah buku terluas yang dipergunakan dalam dunia
kedokteran. Karya-karyanya yang lain sebanyak 170 judul diterjemahkan kedalam bahasa
latin.
e) Ibnu Baithar (Wafat 1248 M) Di dunia Barat yang dikenal dengan nama Alpetragius.
Seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang mengarah pada applied science di bidang obat-
obatan. Dalam bukunya Al Adwiyan' I Bastrithah (Ramuan Sederhana) Ibn Baithar
mengemukakan 1400 ramuan obat, 300 diantaranya adalah temuannya sendiri. 200
ramuan diantaranya merupakan ramuan tumbuh-tumbuhan. Buku ini dicetak pula dalam
bahasa latin dengan judul Simplisia (1758).
f) Al-Ashama'i (740 - 828 M) Sarjana ilmu hewan. Dalam bukunya Al-Hayawan, dia
menguraikan tentang singa, harimau, gajah, dan unggas dalam alamnya serta
perpindahannya berhubungan dengan musim.

Secara garis besar, sumbangan bangsa Arab dalam perkembangan pengetahuan alam adalah :
 menerjemahkan karya-karya peninggalan Yunani, mengembangkan, dan menyebarkannya ke
Eropa
 mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam bidang
kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia, dan biologi
 memantapkan penggunaan sistem bilangan dengan dasar sepuluh.

5
4. Zaman Modern
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai pertengahan sudah banyak tapi
belum tersusun secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu.
Kesimpulan yang didapat, biasanya masih diwamai oleh cara berpikir ahli filsafat, agama,
atau mistik. Setelah ditemukannya alat-alat yang makin sempurna maka
dikembangkanlah metode eksperimen.
Setelah dikembangkannya metode eksperimen ini ilmu pengetahuan berkembang
dengan pesat. Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini antara lain :

a) Evangelista Torricelli (1588-1647 M)


Seorang ahli fisika dan ilmu pasti yang berhasil menemukan termometer sebagai alat
pengukur suhu udara sekaligus dapat memperkirakan tekanan udara pada suatu
tempat.
b) Antonio Laurent Lavoisier (1743 - 1749 M)
Pelopor di bidang kimia. Lavoisier menemukan hubungan zat asam dan udara dalam
pembakaran, serta menemukan sifat asam dan basa dalam suatu zat.
c) Antony van Leuwenhoek (1632-1723 M)
Seorang ahli biologi. Dengan menggunakan mikroskop hasil karyanya, dapat melihat
bakteri dengan perbesaran 270 kali. Ia juga menemukan spermatozoa anjing, kelinci,
ikan, manusia, dan sejumlah binatang lain.
d) James Watt (1736 – 1819 M)
Seorang insinyur besar dari Skotlandia, Britania Raya. Dia melakukan beberapa
percobaan & penelitian. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien.
Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong
terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk
menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu watt digunakan sebagai nama satuan
daya, misalnya daya mesin dan daya listrik.
e) Linus Pauling (1901 – 1994 M)
Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan Kimia, pada zaman ini disebut
dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul
The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika Kuantum.

6
Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan Fisik DNA, “rahasia
kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind
Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan
kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai
tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome
Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang
besar.
f) Charles Robert Darwin (1809 – 1882 M)
Seorang naturalis dan ahli geologi Inggris, paling dikenal untuk kontribusinya kepada
teori evolusi. Dia mengemukakan bahwa semua spesies berasal dari nenek moyang
bersama dan berkembang dari waktu ke waktu
g) Wilhelm Conrad Röntgen (1845 – 1923 M)
Ialah fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam
Fisika, pada tahun 1901, untuk penemuannya pada sinar-X, yang menandai
dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.
h) Nikola Tesla (1856 – 1943 M)
Seorang penemu, fisikawan, teknisi mekanika, dan teknisi listrik Serbia-Amerika. Ia
terkenal berkat kontribusinya dalam mendesain sistem kelistrikan arus bolak-balik
(AC).
i) Albert Eisntein (1879 - 1955 M)
Seorang fisikawan kelahiran Jerman yang mengembangkan teori relativitas khusus
dan umum, satu dari dua pilar utama fisika modern, serta memenangkan Hadiah
Nobel bidang Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik.
j) Marie Currie (1867 – 1934 M)
Perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika
pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan
suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium. Ia adalah salah satu peneliti
terpenting dalam bidang radiasi dan efeknya sebagai perintis radiologi.
k) Sir Isaac Newton (1642 – 1726 M)
Seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan,
dan teolog yang berasal dari Inggris. Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia

7
Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687, Dalam karyanya ini, Newton
menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan
sains mengenai alam semesta selama tiga abad.
l) Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858 – 1947 M)
Fisikawan Jerman yang banyak dilihat sebagai penemu teori kuantum. Dia
menemukan sebuah konstanta dasar, yang dinamakan konstanta Planck, dan
digunakan untuk menghitung energi foton. Dia menjelaskan unit Planck yang
merupakan unit pengukuran berdasarkan konstanta fisika dasar. Dia juga menemukan
hukum radiasi panas, yang dinamakan Hukum radiasi badan hitam Planck. Hukum ini
menjadi dasar teori kuantum.
m) Bacharuddin Jusuf Habibie (1936 – 2019 M)
BJ Habibie menemukan suatu teori untuk mengkalkulasikan keretakan pesawat akibat
proses lepas landas. Teori tersebut dinamakan Progression Crack Theory atau dikenal
juga dengan istilah Habibie Theory. Teori ini juga mampu membantu merancang
bangun desain pesawat modern agar dapat menghindari kecelakaan.
n) Jennifer A. Doudna (lahir 19 Februari 1964)
Seorang ahli biokimia asal Amerika. Bekerjasama dengan Emmanuelle
Charpentiertelah menemukan salah satu alat paling tajam dari teknologi gen, yaitu
gunting genetik CRISPR atau Cas9 pada 2012. Dengan menggunakan alat ini, para
peneliti dapat mengubah DNA hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dengan presisi
yang sangat tinggi. Alat ini telah berkontribusi pada banyak penemuan penting dalam
penelitian dasar.
o) William Cecil Campbell (lahir 28 Juni 1930)
Adalah seorang ilmuwan biologi, biokimia dan parasitologi, warga-negara Amerika
Serikat yang memperoleh Penghargaan Nobel Kedokteran tahun 2015 bersama
Satoshi Ōmura dan Tu Youyou untuk hasil karya mereka dalam menemukan metode
terapi melawan infeksi cacing dan penyakit malaria.
p) James P. Allison (lahir 07 Agustus 1948)
Seorang profesor dan peneliti di Universitas Texas, Amerika Serikat. Menerima
penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2018 bersama-sama dengan

8
Tasuku Honjo untuk penemuan mereka dalam bidang terapi kanker dengan metode
penghambatan sistem kendali dari kekebalan negative.
q) Harvey J. Alter (lahir 12 September 1935)
Adalah seorang peneliti dan dokter di NIH-Maryland, Amerika Serikat. Ia menerima
penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2020 bersama-sama dengan
Michael Houghton dan Charles M. Rice dalam penelitian mereka yang telah berhasil
menemukan jenis virus Hepatitis C.
r) Flossie Wong-Staal (1946 - 2020 M)
Seorang ahli virus yang memainkan peran penting dalam penelitian AIDS. Wong-
Staal bekerja di National Cancer Institute (NCI) di Bethesda, Maryland, ketika
epidemic AIDS meledak di AS.
Dia adalah bagian dari tim yang pertama kali mengidentifikasi human
immunodeficiency virus (HIV) sebagai penyebab AIDS.

B. IPA Klasik dan IPA Modern


Banyak pendapat tentang pengertian IPA Klasik dan IPA Modem yang dicetuskan
oleh para pakar. Pendapat-pendapat tersebut masing-masing berbeda, pada umumnya
berlandaskan atas disiplin ilmu yang mereka tekuni.
a. IPA Klasik
Ditinjau dari pengertian klasik sendiri, dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional, berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata,
meskipun ada kreasi namun hanya merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar. Pakar
fisika membedakan antara fisika klasik dan modem sebagai berikut: Fisika klasik terbatas
mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan
pengamatan :
1) dinikmati langsung: gerakan benda dalam mekanika 2) penglihatan dengan teori cahaya
3) pendengaran dengan suara
4) indra rasa thermodinamika
5) listrik magnet.

9
Dari sini berkembang pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalam
computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X. Magnetic Reso
nance Imaging (MRI) untuk deteksi tumor, dan sebagainya. IPA Klasik secara umum,
sebagai contoh dapat digambarkan dalam pembuatan tempe dan ragi tape. Meskipun hanya
didasarkan pengalaman, tanpa disadari para pembuat tempe dan ragi tape telah berkecimpung
dalam mikrobiologi, mikrologi, dan ilmu fisika yang mendasarinya. Pembuatan gula kelapa
juga merupakan proses fisika dan kimia yang telah tinggi tingkatnya.

b. IPA Modern
IPA Modem muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaruan yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning,
pengalengan ikan, buah-buahan, dan sebagainya yang berkaitan dengan fisika, kimia,
biologi, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA Modern. Fisika
modem merintis dimulainya IPA Modem yang dikaitkan dengan ditemukannya teori
relativitas dari Einstein (1905), diikuti oleh teori radiası oleh Max Planck (1910). Sinar X
oleh Rontgen (1923), juga teori kuantum yang menggambarkan sifat atom. inti dan
partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi
modem yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran, transportasi, angkatan
bersenjata, dan berbagai bidang penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA Modem diperoleh atas dasar peneliian dengan menggunakan metode ilmih
disertai pengujian berulang kali, sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk
terapan maupun ilmu murni.
Contoh kegiatan IPA Modem dalam kaitannya dengan alam lingkungan, misalnya
untuk menciptakan suasana bersih, timbul pemikiran untuk memanfaatkan sampah
organik, seperti jerami, sisa tanaman, dan kotoran hewan yang diproses dengan bantuan
bakteri dalam kondisi tertentu, sehingga menghasilkan gas CO2, CH4, dan gas H2S yang
temyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar dan sering disebut sebagai
energi biogas. Berikut perkembangan IPA modern pada berbagai bidang dengan tokoh
yang mempeloporinya:

1) Fisika

10
Revolusi Ilmiah adalah batas yang dekat antara pemikiran kuno dan fisika klasik.
Nicolaus Copernicus menghidupkan kembali model heliosentris dari tata surya yang
dijelaskan oleh Aristarchus dari Samos. Hal ini diikuti oleh pengenalan model pertama
gerakan planet-planet yang diberikan oleh Kepler pada awal abad ke-17, yang
mengusulkan bahwa planet mengikuti orbit elips, dengan Matahari sebagai fokus dari
elips. Galileo Galilei (“Bapak Fisika Modern”) juga menggunakan eksperimen untuk
memvalidasi teori fisik, elemen kunci dari metode ilmiah.
Pada tahun 1687, Isaac Newton menerbitkan Principia Mathematica, merincikan
dua teori fisika yang komprehensif dan sukses: hukum Newton tentang gerak, yang
mengarah ke mekanika klasik, dan Hukum Newton tentang Gravitasi, yang
menggambarkan kekuatan fundamental gravitasi. Sifat listrik dan magnetisme dipelajari
oleh Michael Faraday, George Ohm, dan yang lainnya selama awal abad ke-19. Studi-
studi ini menyebabkan penyatuan dua fenomena menjadi sebuah teori tunggal
elektromagnetisme, oleh James Clerk Maxwell (dikenal sebagai Persamaan Maxwell)
Awal abad ke-20 memulai sebuah revolusi dalam fisika. Teori-teori lama yang
dipegang Newton diperlihatkan tidak benar dalam segala situasi. Dimulai pada tahun
1900, Max Planck, Albert Einstein, Niels Bohr, dan lain-lain mengembangkan teori
kuantum untuk menjelaskan berbagai hasil eksperimen yang anomali, dengan
memperkenalkan tingkat energi diskrit. Tidak hanya mekanika kuantum menunjukkan
bahwa hukum gerakan tidak berlaku pada skala kecil, tetapi bahkan lebih
mengkhawatirkan, teori relativitas umum yang diusulkan oleh Einstein pada tahun 1915,
menunjukkan bahwa dasar tetap dari ruang-waktu, yang mana mekanika Newton dan
relativitas khusus bergantung, tidak bisa ada. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan
Erwin Schrödinger merumuskan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum
sebelumnya. Pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 bahwa kecepatan di mana
galaksi mundur secara positif berkorelasi dengan jarak mereka, menyebabkan
pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Ledakan Besar oleh
Georges Lemaitre.
Perkembangan selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang menyebabkan
aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom atom. Meskipun
proses tersebut telah dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest O. Lawrence pada

11
tahun 1930-an, fisika dalam periode pasca perang memasuki fase yang para sejarawan
sebut sebagai “Sains Besar”, membutuhkan mesin besar, anggaran, dan laboratorium
untuk menguji teori mereka dan pindah ke wilayah baru. Pemerintahan Negara menjadi
pelindung utama dari fisika, yang mengakui bahwa dukungan dari “dasar” penelitian
sering bisa mengarah pada teknologi yang berguna untuk aplikasi militer dan industri.
Saat ini, relativitas umum dan mekanika kuantum tidak konsisten satu sama lain, dan
upaya sedang dilakukan untuk menyatukan keduanya.

2) Kimia
Sejarah kimia modern dapat dikatakan bermula dengan perbedaan kimia dari
alkimia oleh Robert Boyle dalam karyanya The Sceptical Chymist, tahun 1661 (meskipun
tradisi alkimia terus berlanjut untuk beberapa waktu setelah itu) dan prakter percobaan
gravimetri dari kimia medis seperti William Cullen, Joseph Black, Torbern Bergman, dan
Pierre Macquer. Langkah penting lainnya dibuat oleh Antoine Lavoisier (Bapak Kimia
Modern) melalui pengenalan tentang oksigen dan hukum kekekalan massa, yang
membantah Teori phlogiston. Teori bahwa semua materi terbuat dari atom, yang
merupakan unsur terkecil dari materi yang tidak dapat dipecah tanpa kehilangan kimia
dasar dan sifat fisik dari materi, diberikan oleh John Dalton pada tahun 1803, meskipun
pertanyaan tersebut membutuhkan seratus tahun untuk dapat dibuktikan. Dalton juga
merumuskan hukum hubungan massa. Pada tahun 1869, Dmitri Mendeleev membuat
tabel periodik elemen berdasarkan penemuan Dalton.
Sintesis urea oleh Friedrich Wöhler membuka bidang penelitian baru, kimia
organik, dan pada akhir abad ke-19, ilmuwan mampu mensintesis ratusan senyawa
organik. Bagian akhir dari abad ke-19 melihat eksploitasi petrokimia bumi, setelah
kehabisan pasokan minyak dari ikan paus. Pada abad ke-20, produksi sistematis dari
bahan-bahan yang halus memberikan pasokan produk jadi yang menyediakan tidak hanya
energi, tetapi juga bahan sintetis untuk pakaian, obat-obatan, dan sumber daya pakai
sehari-hari. Penerapan teknik kimia organik untuk organisme hidup menghasilkan kimia
fisiologis, pendahulu dari biokimia. Abad ke-20 juga melihat integrasi fisika dan kimia,
dengan sifat kimia dijelaskan sebagai akibat dari struktur elektronik atom. Buku Linus
Pauling tentang The Nature of the Chemical Bond menggunakan prinsip mekanika

12
kuantum untuk menjelaskan ikatan simpul dalam molekul yang lebih rumit. Karya
Pauling memuncak dalam pemodelan fisik dari DNA, the secret of life (menurut Francis
Crick, tahun 1953). Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey didemonstrasikan
dalam sebuah simulasi proses primordial, bahwa unsur dasar protein, asam amino
sederhana, bisa dibangun sendiri dari molekul sederhana.

3) Geologi
Geologi tercipta dari sebuah kumpulan dari ide tentang batuan, mineral, dan
bentang alam yang terisolasi dan terputus, jauh sebelum menjadi ilmu yang koheren.
Karya Theophrastus tentang bebatuan, Peri lithōn, tetap menjadi pegangan selama ribuan
tahun: penafsirannya tentang fosil tidak terbantahkan sampai setelah Revolusi Ilmiah.
Polymath dari Cina Shen Kua (1031-1095) adalah yang pertama kali merumuskan
hipotesis untuk proses pembentukan tanah. Berdasarkan pengamatannya pada fosil dalam
strata geologi di pegunungan yang ratusan mil jauhnya dari laut, ia menyimpulkan bahwa
tanah dibentuk oleh erosi pegunungan dan oleh deposisi dari lumpur.
Geologi tidak mengalami restrukturisasi sistematis selama Revolusi Ilmiah, tetapi
teori-teori individu membuat kontribusi yang penting. Robert Hooke, misalnya,
merumuskan teori gempa bumi, dan Nicholas Steno mengembangkan teori superposisi
dan berpendapat bahwa fosil adalah sisa-sisa makhluk yang pernah hidup. Dimulai
dengan Sacred Theory of the Earth -nya Thomas Burnet pada tahun 1681, filsuf alam
mulai mengeksplorasi gagasan bahwa bumi telah berubah dari waktu ke waktu. Burnet
dan teman sezamannya menafsirkan Bumi pada masa lalu sesuai dengan kejadian-
kejadian yang dijelaskan dalam Alkitab, tetapi pekerjaan mereka meletakkan dasar-dasar
intelektual untuk interpretasi sekuler dari sejarah Bumi.
James Hutton, bapak geologi modern
Geologi modern, seperti kimia modern, secara bertahap berevolusi selama abad
ke-18 dan awal abad ke-19. Benoît de Maillet dan Comte de Buffon melihat bumi jauh
lebih tua dari 6.000 tahun seperti yang dibayangkan oleh para pelajar Alkitab. Jean-
Étienne Guettard dan Nicolas Desmarest mendaki Perancis tengah dan mencatat
pengamatan mereka pada beberapa peta geologi yang pertama. Abraham Werner
menciptakan skema klasifikasi sistematis untuk batuan dan mineral—sebuah prestasi

13
yang signifikan untuk geologi seperti yang Linnaeus lalukan untuk biologi. Werner juga
mengusulkan penafsiran umum dari sejarah bumi, seperti yang dilakukan polymath
kontemporer dari Skotlandia James Hutton. Georges Cuvier dan Alexandre Brongniart,
memperluas karya Nicolas Steno, berpendapat bahwa lapisan batuan bisa dihitung
usianya dari fosil yang terkandung didalamnya: prinsip pertama yang diterapkan pada
geologi dari lembah sungai Paris. Penggunaan indeks fosil menjadi alat yang ampuh
untuk membuat peta geologi, karena memungkinkan ahli geologi untuk mengkorelasikan
bebatuan dalam satu wilayah dengan bebatuan yang sama usianya di wilayah lain, daerah
yang jauh. Selama paruh pertama abad ke-19, ahli geologi seperti Charles Lyell, Adam
Sedgwick, dan Roderick Murchison menerapkan teknik baru untuk bebatuan di seluruh
Eropa dan Amerika Utara bagian timur, menerapkan tingkat yang lebih tinggi untuk
proyek pemetaan yang rinci dan didanai pemerintah di beberapa dekade kemudian.
Pertengahan abad ke-19, fokus pada geologi bergeser dari deskripsi dan
klasifikasi menjadi usaha-usaha untuk memahami bagaimana permukaan bumi telah
berubah. Teori-teori komprehensif pertama tentang terjadinya pegunungan diajukan
selama periode ini, seperti halnya teori modern pertama tentang gempa bumi dan gunung
berapi. Louis Agassiz dan lain-lain mendirikan realitas benua—meliputi Zaman es, dan
“fluvialists” seperti Andrew Crombie Ramsay yang berpendapat bahwa lembah sungai
yang terbentuk, selama jutaan tahun oleh sungai yang mengalir melalui tempat tersebut.
Setelah penemuan radioaktivitas, metode penanggalan radiometrik dikembangkan,
dimulai pada abad ke-20. Teori Alfred Wegener tentang “pergeseran benua” secara luas
ditolak ketika ia mengusulkan itu pada tahun 1910-an, namun data-data baru yang
dikumpulkan pada tahun 1950 dan 1960-an menyebabkan teori lempeng tektonik yang
menyediakan mekanisme yang masuk akal untuk hal itu. Lempeng tektonik juga
memberikan penjelasan terpadu untuk berbagai fenomena geologi yang tampaknya tidak
berhubungan. Sejak tahun 1970 teori tersebut telah menjadi prinsip pemersatu dalam
geologi.
Ahli geologi yang mendukung lempeng tektonik menjadi bagian dari perluasan
studi batuan menjadi studi tentang Bumi sebagai planet. Unsur-unsur lain dari
transformasi ini meliputi: studi geofisika dari interior bumi, pengelompokan geologi

14
dengan meteorologi dan oseanografi sebagai salah satu “ilmu bumi”, dan perbandingan
bebatuan di Bumi dengan planet dalam sistem surya llainnya.

4) Astronomi
Aristarkhus dari Samos menerbitkan karya tentang bagaimana menentukan
ukuran dan jarak Matahari dan Bulan, dan Eratosthenes menggunakan karya ini untuk
mengetahui ukuran Bumi. Hipparchus kemudian menemukan presisi dari Bumi.
Kemajuan dalam astronomi dan dalam sistem optik pada abad ke-19
menghasilkan observasi pertama dari sebuah asteroid (1 Ceres) pada tahun 1801, dan
penemuan Neptunus pada tahun 1846.
George Gamow, Ralph Alpher, dan Robert Herman telah menghitung bahwa
harus ada bukti untuk Big Bang pada suhu dasar alam semesta. Pada tahun 1964, Arno
Penzias dan Robert Wilson menemukan desis dasar 3° Kelvin dalam teleskop Bell Labs
mereka, yang menjadi bukti untuk hipotesis tersebut, dan membentuk dasar untuk
sejumlah hasil yang membantu menentukan usia alam semesta.
Supernova SN1987A diamati oleh para astronom di Bumi secara visual, dan
sebagai kemenangan bagi astronomi neutrino, dengan detektor neutrino surya di
Kamiokande. Tapi fluks solar neutrino adalah sebagian kecil dari nilai teoretis yang
diharapkan. Perbedaan ini memaksa perubahan pada beberapa nilai dalam model standar
untuk fisika partikel.

5) Biologi, Kedokteran, genetika


Pada tahun 1847, dokter dari Hungaria Ignác Fülöp Semmelweis secara dramatis
mengurangi terjadinya demam nifas dengan hanya memerlukan dokter untuk mencuci
tangan mereka sebelum datang ke perempuan yang akan melahirkan. Penemuan ini
mendahului teori kuman penyakit. Namun, temuan Semmelweis tidak dihargai oleh orang
sezamannya dan mulai digunakan hanya dengan penemuan oleh ahli bedah British Joseph
Lister, yang pada tahun 1865 membuktikan prinsip-prinsip antisepsis. Karya Lister
didasarkan pada temuan penting oleh ahli biologi Perancis Louis Pasteur. Pasteur mampu
menghubungkan mikroorganisme dengan penyakit, merevolusi pengobatan. Ia juga
merancang salah satu metode yang paling penting dalam melakukan pengobatan

15
pencegahan, ketika pada tahun 1880 ia menghasilkan vaksin anti rabies. Pasteur
menemukan proses pasteurisasi, untuk membantu mencegah penyebaran penyakit melalui
susu dan makanan lainnya.
Mungkin teori yang paling menonjol, kontroversial dan jauh jangkauannya dalam
semua sains adalah teori evolusi lewat seleksi alam yang dikemukakan oleh naturalis
Inggris Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species pada tahun 1859.
Darwin mengemukakan bahwa fitur-fitur semua makhluk hidup, termasuk manusia,
dibentuk oleh proses alam selama jangka waktu yang lama. Teori evolusi dalam
bentuknya yang sekarang mempengaruhi hampir semua bidang biologi. Implikasi evolusi
pada bidang di luar sains murni telah menyebabkan oposisi dan dukungan dari bagian
masyarakat yang berbeda, dan sangat mempengaruhi pemahaman populer “tempat
manusia dalam alam semesta”. Pada awal abad ke-20, studi tentang keturunan menjadi
penyelidikan besar setelah penemuan kembali pada tahun 1900 dari hukum-hukum
warisan yang dikembangkan oleh biksu dari Moravia, Gregor Mendel pada tahun 1866.
Hukum Mendel mengawali studi genetika yang menjadi bidang utama penelitian untuk
penelitian ilmiah dan industri. Pada tahun 1953, James D. Watson, Francis Crick, dan
Maurice Wilkins menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan
kehidupan dalam segala bentuknya. Pada akhir abad ke-20, kemungkinan rekayasa
genetika menjadi praktis untuk pertama kalinya, dan upaya internasional besar-besaran
dimulai pada tahun 1990 untuk memetakan seluruh genom manusia Human Genome
Project.

6) Ekologi
Disiplin ekologi biasanya dapat ditelusuri asal-usulnya ke sintesis dari evolusi
Darwin dan Biogeografi Humboldtian, di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sama
penting dalam munculnya ekologi, bagaimanapun, mikrobiologi dan ilmu tanah—
khususnya konsep siklus kehidupan, terkemuka dalam karya Louis Pasteur dan Ferdinand
Cohn. Kata ekologi diciptakan oleh Ernst Haeckel, yang secara khusus merupakan
pandangan holistik terhadap alam secara umum (dan teori Darwin secara khususnya)
sangat penting dalam penyebaran pemikiran ekologis. Pada tahun 1930, Arthur Tansley
dan lain-lain mulai mengembangkan bidang ekologi ekosistem, yang dikombinasikan

16
ilmu tanah eksperimental dengan konsep fisiologis dari energi dan teknik-teknik dari
bidang biologi. Sejarah ekologi pada abad ke-20 terkait erat dengan environmentalisme,
hipotesis Gaia, pertama kali dirumuskan pada tahun 1960, dan menyebar pada tahun
1970, dan baru-baru ini pergerakan religius-ilmiah dari Deep Ecology telah membawa
keduanya lebih dekat.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada masa pembaharuan modern banyak muncul tokoh-tokoh yang memberikan
kontribusi dalam bidang pengetahuan. Apa yang dikembangkan oleh mereka berpengaruh
sangat besar pada perkembangan sains modern dan merupakan angin segar bagi
perkembangan sains dan teknologi di era kontemporer seperti sekarang ini. Apa yang
disuguhkan dan dipersembahkan oleh para pemikir telah mampu menyulap sains modern
sebagaimana yang berkembang di dunia sekarang ini, baik di Barat maupun di Timur.

B. Saran
Kami meminta maaf apabila dalam makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan ataupun penyusunan. Dan terimakasih jika ada saran atau kritik untuk
membangun makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sudjatinah. 2010. Ilmu Kealaman Dasar. Semarang: Semarang University Press.


Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok: Gunadarma.
https://id.wikipedia.org

19

Anda mungkin juga menyukai