Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang
Lingkup Pendidikan MA Al-Azhaar Ummu Suwanah Kelas XI MIPA Jumlah : 10 siswa Tahun Ajaran 2022-2023 Tujuan yang ingin dicapai Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa mampu menyatakan ungkapan mengenai keberadaan benda dan posisi benda di kelas serta dapat membuat kalimat sederhana dan mempresentasikan kalimat tersebut dengan memperhatikan struktur teks dan unsur kebahasaan yang sesuai konteks penggunaannya dengan baik dan percaya diri. Penulis Iis Handayani, S.Pd Tanggal 07 Juli 2023 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Kondisi yang menjadi latar pada pembelajaran yang di lakukan di praktik belakang masalah, mengapa pengalaman lapangan (PPL) ke-2 ini yaitu kurangnya praktik ini penting untuk guru dalam memahami model pembelajaran inovatif. dibagikan, apa yang menjadi Menurut hasil penelitian (Astri., 2021) menunjukkan peran dan tanggung jawab bahwa kesulitan guru yaitu kurangnya pemahaman anda dalam praktik ini. guru tentang K13 dan faktor penyebab kesulitan yaitu kurangnya pemahaman, kurangnya pelatihan, dan minimnya fasilitas yang mendukung penerapan model-model pembelajaran K13. Kemudian hasil penelitian (Mislinawati. & Nurmasyitah., 2018) menunjukkan bahwa guru belum menerapkan pembelajaran pada kurikulum 2013 karena guru kurang memahami materi yang ada pada sintaks sehingga mereka kurang termotivasi untuk mengimplementasikannya, serta guru juga merasa kesulitan di dalam mengalokasikan waktu dengan baik. Hal ini pun terjadi khususnya pada pembelajaran bahasa Jepang di MA Al-Azhaar Ummu Suwanah. Hal ini dikarenakan guru kurang aktif dalam melakukan pelatihan terkait dengan model pembelajaran di kelas serta kurang aktif dalam mencari tahu informasi mengenai model pembelajaran inovatif. Sehingga dalam pembelajaran di kelas guru masih menerapkan metode ceramah dan pembelajaran terpusat pada guru (Teacher Center). Padahal model pembelajaran inovatif ini dapat di gunakan guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan dapat memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (best practice) perlu dilakukan untuk mengatasi kesulitan guru dalam menerapkan model pembelajaran inovatif. Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain model pembelajaran inovatif. Selain untuk membantu guru dalam memahami model pembelajaran inovatif, best practice ini pun dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Diharapkan juga best practice ini dapat menjadi referensi bagi guru lain dalam menerapkan model pembelajaran inovatif terutama pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Tantangan : Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur
Apa saja yang menjadi dan wawancara dengan guru sejawat, pelaksanaan tantangan untuk mencapai pembelajaran menggunakan model pembelajaran tujuan tersebut? Siapa saja Problem Based Learning (PBL) dan metode games yang terlibat? based learning ini memiliki beberapa tantangan. Adapun tantangan yang dihadapi pada pembelajaran ini yaitu : 1. Membutuhkan persiapan yang cukup sebelum memulai proses pembelajaran, salah satunya dengan menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran. 2. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan dengan kebutuhan siswa. 3. Membutuhkan alokasi waktu yang cukup panjang pada proses pembelajaran.
Pihak yang terlibat pada kegiatan ini yaitu :
1. Kepala madrasah, dalam memberikan izin serta support system pada praktik pembelajaran. 2. Rekan sejawat, dalam memberikan masukan dan saran pada permasalahan serupa yang dialami di saat proses pembelajaran di kelas. 3. Siswa kelas XI MIPA 5. Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut. dilakukan untuk 1. Orientasi pada masalah menghadapi tantangan Guru menyampaikan masalah yang akan tersebut/strategi apa yang dipecahkan secara berkelompok. digunakan/bagaimana Guru menampilkan 2 gambar yang prosesnya, siapa saja yang mempunyai kesamaan, tetapi terdapat terlibat /Apa saja sumber beberapa benda yang hilang. daya atau materi yang 2. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk diperlukan untuk Belajar melaksanakan strategi ini Guru memastikan siswa sudah duduk secara berkelompok dan anggota kelompok sudah memahami tugas masing-masing. Guru memfasilitasi siswa belajar materi yang akan digunakan yaitu kosakata benda-benda yang ada di kelas dan kalimat mengenai keberadaan benda serta posisi/letak benda di kelas. Guru menunjuk gambar yang di tampilkan, siswa menyebutkan kalimat yang di arahkan oleh guru dalam bahasa Jepang. 3. Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan yang akan di lakukan. Siswa diberikan arahan mengenai LKPD yang telah diberikan guru. Siswa dan guru menyepakati waktu untuk melakukan presentasi untuk salah satu tugas yang terdapat di LKPD. Guru memberikan gambar kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Guru memantau keterlibatan siswa dalam pengumpulan data / bahan selama proses. 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga setiap kelompok siap mempresentasikan hasil kerjanya. 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah Guru menyimak dan memberikan masukan/tanggapan atas tampilan kelompok yang presentasi. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang sudah mempresentasikan hasil kerjanya dengan bertepuk tangan. Guru memberikan penjelasan mengenai solusi yang dapat di ambil dari permasalah yang telah disampaikan di awal pembelajaran.
Strategi yang di lakukan pada pembelajaran ini
yaitu : 1. Model : Problem Based Learning (PBL) 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Game based learning, diskusi, penugasan dan tanya jawab
Media yang digunakan yaitu :
1. Media LCD Projector 2. Laptop 3. Gambar 4. Power Point (PPT) 5. Escape game Refleksi Hasil dan dampak Dari hasil refleksi hasil dan dampak dari aksi ini, Bagaimana dampak dari aksi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa dari Langkah-langkah yang antusias dan senang dengan model pembelajaran dilakukan? Apakah hasilnya problem based learning (PBL) dan metode game efektif? Atau tidak efektif? based learning. Metode dan strategi ini dapat Mengapa? Bagaimana respon meningkatkan kemampuan siswa sesuai tujuan orang lain terkait dengan pembelajaran yang disusun yaitu siswa dapat strategi yang dilakukan, Apa Menyatakan ungkapan dan kosakata yang yang menjadi faktor digunakan untuk menyatakan benda di kelas (C1), keberhasilan atau siswa dapat Menentukan keberadaan benda di kelas dalam bahasa Jepang (C3), siswa dapat ketidakberhasilan dari Membandingkan gambar yang berhubungan dengan strategi yang dilakukan? Apa benda di kelas (C5), siswa dapat Menentukan benda pembelajaran dari yang hilang pada 2 gambar yang ditampilkan (P5) keseluruhan proses tersebut dan siswa dapat Membuat wacana pendek dan sederhana mengenai keberadaan atau posisi benda yang hilang tersebut dalam bahasa Jepang (P2). Hal ini terlihat pada hasil pengerjaan LKPD siswa, 100% siswa mendapatkan nilai diatas KKM (65). a. Nilai keterampilan yang diambil pada saat siswa presentasi.
b. Nilai pengetahuan siswa yang diambil untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menyatakan ungkapan dan menentukan keberadaan benda di kelas.
Selain berdampak pada siswa, praktik
pembelajaran ini juga berdampak pada guru yang mengajar, karena penulis dalam hal ini sebagai guru dapat mengetahui model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tema yang diajarkan dan dapat memahami model-model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan pembelajaran bahasa Jepang.