Anda di halaman 1dari 5

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang


Lingkup Pendidikan MA Al-Azhaar Ummu Suwanah
Kelas XI MIPA
Jumlah : 10 siswa
Tahun Ajaran 2022-2023
Tujuan yang ingin dicapai Dengan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) siswa mampu menyatakan ungkapan
mengenai keberadaan benda dan posisi benda di
kelas serta dapat membuat kalimat sederhana dan
mempresentasikan kalimat tersebut dengan
memperhatikan struktur teks dan unsur
kebahasaan yang sesuai konteks penggunaannya
dengan baik dan percaya diri.
Penulis Iis Handayani, S.Pd
Tanggal 07 Juli 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar pada pembelajaran yang di lakukan di praktik
belakang masalah, mengapa pengalaman lapangan (PPL) ke-2 ini yaitu kurangnya
praktik ini penting untuk guru dalam memahami model pembelajaran inovatif.
dibagikan, apa yang menjadi Menurut hasil penelitian (Astri., 2021) menunjukkan
peran dan tanggung jawab bahwa kesulitan guru yaitu kurangnya pemahaman
anda dalam praktik ini. guru tentang K13 dan faktor penyebab kesulitan
yaitu kurangnya pemahaman, kurangnya pelatihan,
dan minimnya fasilitas yang mendukung penerapan
model-model pembelajaran K13. Kemudian hasil
penelitian (Mislinawati. & Nurmasyitah., 2018)
menunjukkan bahwa guru belum menerapkan
pembelajaran pada kurikulum 2013 karena guru
kurang memahami materi yang ada pada sintaks
sehingga mereka kurang termotivasi untuk
mengimplementasikannya, serta guru juga merasa
kesulitan di dalam mengalokasikan waktu dengan
baik.
Hal ini pun terjadi khususnya pada pembelajaran
bahasa Jepang di MA Al-Azhaar Ummu Suwanah.
Hal ini dikarenakan guru kurang aktif dalam
melakukan pelatihan terkait dengan model
pembelajaran di kelas serta kurang aktif dalam
mencari tahu informasi mengenai model
pembelajaran inovatif. Sehingga dalam pembelajaran
di kelas guru masih menerapkan metode ceramah
dan pembelajaran terpusat pada guru (Teacher
Center). Padahal model pembelajaran inovatif ini
dapat di gunakan guru untuk meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) dan dapat memudahkan siswa
dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik
(best practice) perlu dilakukan untuk mengatasi
kesulitan guru dalam menerapkan model
pembelajaran inovatif. Oleh karena itu, dari hasil
kajian literatur dan wawancara, penulis yang
berperan sebagai guru mendesain model
pembelajaran inovatif. Selain untuk membantu guru
dalam memahami model pembelajaran inovatif, best
practice ini pun dapat membantu siswa dalam
proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan juga best practice ini dapat menjadi
referensi bagi guru lain dalam menerapkan model
pembelajaran inovatif terutama pada model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Tantangan : Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur


Apa saja yang menjadi dan wawancara dengan guru sejawat, pelaksanaan
tantangan untuk mencapai pembelajaran menggunakan model pembelajaran
tujuan tersebut? Siapa saja Problem Based Learning (PBL) dan metode games
yang terlibat? based learning ini memiliki beberapa tantangan.
Adapun tantangan yang dihadapi pada
pembelajaran ini yaitu :
1. Membutuhkan persiapan yang cukup sebelum
memulai proses pembelajaran, salah satunya
dengan menyiapkan bahan ajar dan media
pembelajaran.
2. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan
dengan kebutuhan siswa.
3. Membutuhkan alokasi waktu yang cukup panjang
pada proses pembelajaran.

Pihak yang terlibat pada kegiatan ini yaitu :


1. Kepala madrasah, dalam memberikan izin serta
support system pada praktik pembelajaran.
2. Rekan sejawat, dalam memberikan masukan dan
saran pada permasalahan serupa yang dialami di
saat proses pembelajaran di kelas.
3. Siswa kelas XI MIPA 5.
Aksi :  Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut.
dilakukan untuk 1. Orientasi pada masalah
menghadapi tantangan  Guru menyampaikan masalah yang akan
tersebut/strategi apa yang dipecahkan secara berkelompok.
digunakan/bagaimana  Guru menampilkan 2 gambar yang
prosesnya, siapa saja yang mempunyai kesamaan, tetapi terdapat
terlibat /Apa saja sumber beberapa benda yang hilang.
daya atau materi yang 2. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk
diperlukan untuk Belajar
melaksanakan strategi ini  Guru memastikan siswa sudah duduk
secara berkelompok dan anggota kelompok
sudah memahami tugas masing-masing.
 Guru memfasilitasi siswa belajar materi
yang akan digunakan yaitu kosakata
benda-benda yang ada di kelas dan kalimat
mengenai keberadaan benda serta
posisi/letak benda di kelas.
 Guru menunjuk gambar yang di tampilkan,
siswa menyebutkan kalimat yang di
arahkan oleh guru dalam bahasa Jepang.
3. Membimbing Penyelidikan Individu maupun
Kelompok
 Guru memberikan penjelasan mengenai
langkah-langkah kegiatan yang akan di
lakukan.
 Siswa diberikan arahan mengenai LKPD
yang telah diberikan guru.
 Siswa dan guru menyepakati waktu untuk
melakukan presentasi untuk salah satu
tugas yang terdapat di LKPD.
 Guru memberikan gambar kepada siswa
untuk dikerjakan secara berkelompok.
 Guru memantau keterlibatan siswa dalam
pengumpulan data / bahan selama proses.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
 Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan sehingga setiap
kelompok siap mempresentasikan hasil
kerjanya.
5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah
 Guru menyimak dan memberikan
masukan/tanggapan atas tampilan
kelompok yang presentasi.
 Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok yang sudah mempresentasikan
hasil kerjanya dengan bertepuk tangan.
 Guru memberikan penjelasan mengenai
solusi yang dapat di ambil dari permasalah
yang telah disampaikan di awal
pembelajaran.

 Strategi yang di lakukan pada pembelajaran ini


yaitu :
1. Model : Problem Based Learning (PBL)
2. Pendekatan : Scientific
3. Metode : Game based learning, diskusi,
penugasan dan tanya jawab

 Media yang digunakan yaitu :


1. Media LCD Projector
2. Laptop
3. Gambar
4. Power Point (PPT)
5. Escape game
Refleksi Hasil dan dampak Dari hasil refleksi hasil dan dampak dari aksi ini,
Bagaimana dampak dari aksi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
dari Langkah-langkah yang antusias dan senang dengan model pembelajaran
dilakukan? Apakah hasilnya problem based learning (PBL) dan metode game
efektif? Atau tidak efektif? based learning. Metode dan strategi ini dapat
Mengapa? Bagaimana respon meningkatkan kemampuan siswa sesuai tujuan
orang lain terkait dengan pembelajaran yang disusun yaitu siswa dapat
strategi yang dilakukan, Apa Menyatakan ungkapan dan kosakata yang
yang menjadi faktor digunakan untuk menyatakan benda di kelas (C1),
keberhasilan atau siswa dapat Menentukan keberadaan benda di kelas
dalam bahasa Jepang (C3), siswa dapat
ketidakberhasilan dari Membandingkan gambar yang berhubungan dengan
strategi yang dilakukan? Apa benda di kelas (C5), siswa dapat Menentukan benda
pembelajaran dari yang hilang pada 2 gambar yang ditampilkan (P5)
keseluruhan proses tersebut dan siswa dapat Membuat wacana pendek dan
sederhana mengenai keberadaan atau posisi benda
yang hilang tersebut dalam bahasa Jepang (P2).
Hal ini terlihat pada hasil pengerjaan LKPD siswa,
100% siswa mendapatkan nilai diatas KKM (65).
a. Nilai keterampilan yang diambil pada saat siswa
presentasi.

b. Nilai pengetahuan siswa yang diambil untuk


mengetahui kemampuan siswa dalam
menyatakan ungkapan dan menentukan
keberadaan benda di kelas.

Selain berdampak pada siswa, praktik


pembelajaran ini juga berdampak pada guru yang
mengajar, karena penulis dalam hal ini sebagai guru
dapat mengetahui model pembelajaran inovatif yang
sesuai dengan tema yang diajarkan dan dapat
memahami model-model pembelajaran inovatif yang
sesuai dengan pembelajaran bahasa Jepang.

Anda mungkin juga menyukai