Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. MODALITAS 2. UKEMI ; SHIEKI 3. MODALITAS 2 4. ASPEK DAN JOUKEN HYOUGEN No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang 1. Kalimat verbal bahasa Jepang adalah dipelajari kalimat yang berinti verba (doushi). Verba (doushi) ini berfungsi sebagai predikatif dalam kalimat. 2. contoh dari verba transitif. 1. 私は朝ごは朝ご飯を食べます。 Watashi wa asa gohan o tabemasu Saya makan nasi 3. Contoh dari verba intransitif. 1. 電気が消えました。 Denki ga kiemashita Listrik padam 4. contoh verba distransitif 1. お母さんは大学の友達に手紙を送りました Okaasan wa daigaku no tomodachi ni tegami o okurimashita Ibu mengirimkan surat kepada teman universitasnya 5. Kalimat nominal adalah kalimat yang berinti nomina. Kata benda yang menjadi inti ini memerlukan kopula di akhir kalimat. Kopula merupakan verba bantu. Bentukbentuk kopula seperti berikut ini. a. です b.である c.でございます dan lainnya 6. Contoh kalimat nominal bahasa Jepang sebagai berikut. 1. 私は医者です。 Watashi wa isha desu Saya adalah seorang dokter 7. Pada bahasa Jepang dua jenis adjektiva, yaitu ikeiyoushi dan na-keiyoushi. 8. Contoh kalimat I keiyoushi. 1. 一時間の授業は早いです。 Ichi ji kan no jugyou wa hayai desu Kuliah 1 jam cepat 9. Contoh kalimat na-keiyoushi. 1. 花はきれいです。 Hana wa kirei desu Bunganya cantik 10.Partikel dapat dimaknai sebagai kata bantu dalam klausa, tidak dapat berdiri sendiri, dan memiliki fungsi gramatikal yang secara khusus disebut kasus 11.Joshi No ~の~ Partikel ini digunakan untuk melekatkan nomina dengan nomina, dan dapat juga menyatakan kepemilikan Contoh: 1.中国語の本 Chuugokugo no hon Buku berbahasa Cina 12.Joshi Ni ~に~ Pada bagian sebelumnya telah dipelajari partikel ni (yokaku) yang memiliki fungsi datif dan lokatif (bashokaku) Contoh : 1.毎朝 6 時に起きます 13.Mai asa roku ji ni okimasu Setiap pagi bangun jam 6 14.Menguasai kaidah-kaidah bahasa Jepang dari tingkat dasar sampai tingkat madya atau setara dengan N3, Tes Kemampuan Bahasa Jepang (Nihongo Nouryoku Shiken) yang terkait dengan Diatesis. 15.kalimat pasif bahasa Jepang ada yang terkategori diatesis (tai), dan ada pula kalimat pasif bahasa Jepang yang tidak terkategori diatesis (tai). 16.kalimat pasif (ukemi) ditandai dengan adanya subjek yang diposisikan sebagai penderita 17.Pasif langsung (chokusetsu ukemi) ketika kasus objektif pada diatesis aktif yang ditandai dengan joshi o, diubah menjadi kasus nominatif yang ditandai dengan joshi ni sehingga menjadi diatesis pasif. Contoh: 1. お母さんは妹をほめます。(diatesis aktif) Okaasan wa imouto o homemasu. Ibu memuji adik perempuan. 18.Pasif tak langsung (kansetsu ukemi) ketika kasus benefaktif yang ditandai dengan joshi ni pada diatesis aktif diekspresikan menjadi subjek pada diatesis pasif. Contoh: 1. 先生は学生に日本語を教えます。(diatesis aktif) Sensei wa gakusei ni nihongo o oshiemasu. Guru mengajarkan bahasa Jepang kepada siswa. 19.Kausatif (shieki) merupakan kategori yang mengungkapan ada suatu pihak yang menyebabkan pihak lain menjadi melakukan kegiatan verba, dan makna kausatif ini dinyatakan dengan penggunaan morfem ~ sase Contoh: いける=>いけさせます 見る=>見させます 20. Contoh verba Godan Doushi ( golongan 1) 行く=>行か+せる=行かせる なぐる=>な ぐら+せます=なぐらせます 読む=>読ま +せる=読ませる 21.verba suru akan berubah menjadi saseru atau sasemasu; dan verba kuru akan berubah menjadi kisaseru atau kisasemasu 22.Modalitas intensional merupakan kategori gramatikal yang menyatakan keinginan, harapan, ajakan,dan permintaan. 文型:~てくれますか ~ていただけますか ~てもらえますか 23.Modalitas Epistemik merupakan kategori gramatikal yang menyatakan kemungkinan, keharusan, dan kepastian. 文型:~そうだ ~らしい ~みたいだ ~はずだ ~かもしれない 24.Modalitas Deontik merupakan kategori gramatikal yang menyatakan ijin/larangan, dan perintah. 文型:~は~てはいけない ~は~てもいい ~だめだ 25.kibou merupakan modalitas yang menyatakan keinginan Contoh : 私はてんぷらが食べたいです。 Watashi wa tenpura ga tabetai desu. Saya ingin makan tenpura. 26.Pola yang digunakan dalam modalitas ini adalah ~te wa ikenai. Contoh kalimat yang terbentuk seperti berikut ini. 図書館でタバコを吸ってはいけません。 Toshokan de tabako o suttewaikemasen. Di perpustakaan dilarang merokok. 27.Bentuk ~tekudasai digunakan untuk menyatakan perintah Contoh : すみませんが、この言葉の使い方を教えてく ださい Sumimasen ga, kono kotoba no tsukaikata o oshiete kudasai Maaf, tolong ajarkan cara menggunakan kata ini 28.Mempelajari Pokok-pokok Materi. a. Aspek b. Hyougen c. Pola ~te iru d. Pola ~tara e. Pola ~nara f. Pola ~to g. Pola ~ba 29.Aspek (sou) merupakan kategori gramatikal yang mengungkapkan bagaimana keadaan suatu kegiatan verba dilakukan, atau bagaimana suatu kejadian terjadi, tanpa pertimbangan poros waktu 30.Pada aspek yang terbentuk dari verba bentuk ~te, diikuti oleh verba bantu (hojo doushi) seperti: iru, iku, kuru, shimau, oku, dan aru. Keempat aspek tersebut adalah aspek kontiniuatif, aspek resultatif, aspek frekuentatif, dan aspek situatif. Bentuk pengandaian merupakan menunjukan sebuah persyaratan yang diperlukan agar suatu peristiwa dapat berlangsung. Jika subjek pada kalimat awal dan akhir sama, maka verba yang menunjukan aktifitas dari objek tidak dapat digunakan secara bersamaan pada kalimat awal dan akhir. 31.Pola ~たら Bentuk ini merupakan bentuk pengandaian yang mengekspresikan tentang opini situasi, permintaan, dan lainnya dari si penutur. 32.Pola ~なら Bentuk ini merupakan bentuk pengandaian yang mengekspresikan tentang saran dan pemberitahuan dari si penutur 33.Pola ~と Bentuk ini merupakan bentuk pengandaian yang mengekspresikan kondisi yang sudah pasti, umum dilakukan, dan tidak berubah 34.Pola ~ば Bentuk ini merupakan bentuk pengandaian yang mengekspresikan tentang saran, keinginan, informasi, pemberitahuan dan lainnya dari si penutur
2 Daftar materi yang sulit 1. Maksud dari pasif spontanitas adalah
dipahami di modul ini makna spontanitas yang muncul bersama dengan morfem pasif. 2. Maksud dari kalimat pasif langsung dan tak langsung 3 Daftar materi yang sering 1. Kerancuan penggunaan Gitaigo・Giongo, mengalami miskonsepsi Meishi (Kata benda), Doushi (Kata kerja), Fukushi (Adverbia), Keiyoushi (Kata sifat), dan Kan’youku (Ideom). Serta hubungan makna kosakata seperti kesinoniman dan keantoniman dalam konteks kalimat yang tepat