Anda di halaman 1dari 5

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 1. Bunkei Hyougen

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kalimat Verbal


2. Kalimat Nominal
3. Kalimat Ajectival
4. Partikel
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Kalimat Verbal
dipelajari Kalimat verbal bahasa Jepang adalah
kalimat yang berinti verba (doushi).
Verba (doushi) ini berfungsi sebagai
predikatif dalam kalimat.
Joshi wa menunjukan topik kalimat atau
pelaku (jika topiknya berupa pronominal,
nomina diri, dan lainnya) dari perbuatan
verba. Sedangkan partikel o menunjukan
kata bantu akusatif yang menempel pada
objeknya. Verba yang
mengikutinyaadalah verba transitif.
Verba transitif merupakan verba yang
memerlukan kehadiran objek. Berikut
contoh dari verba transitif.
1. 私は朝ごは朝ご飯を食べます。Watashi
wa asa gohan o tabemasu Saya makan
nasi
2. 山田先生は歴史の本を読みます。
Yamada sensei wa rekishi no hon o
yomimasu Yamada sensei membaca
buku

Verba intransitif adalah verba yang tidak


memerlukan objek, dan sebagai penanda
subjeknya digunakanlah partikel ga.
Berikut contoh pemakaiannya.
1. 電気が消えました。Denki ga
kiemashita Listrik padam
2. 戸が閉まっています To ga
shimatteimasu Pintu tertutup

Lalu terdapat verba yang sudah pasti


merupakan intransitif dan tidak memiliki
pasangannya seperti verba arimasu dan
imasu. Verba imasu menunjukan
keberadaan benda hidup, sedangkan
verba arimasu menunjukan keberadaan
benda mati.
Berikut contoh pemakaian pola kalimat
verba imasu dan arimasu.
1. 教室に鉛筆があります。Kyoushitsu ni
enpitsu ga arimasu Di kelas ada pensil
2. ドアの下に猫がいます。 Doa no shita
ni neko ga imasu Di bawah pintu
terdapat kucing

2. Kalimat Nominal
Kalimat nominal adalah kalimat yang
berinti nomina. Kata benda yang menjadi
inti ini memerlukan kopula di akhir
kalimat. Kopula merupakan verba bantu.
Bentuk- bentuk kopula seperti berikut
ini.
a. です
b. である
c. でございます dan lainnya
Contoh kalimat nominal bahasa Jepang
sebagai berikut.
1. 私は医者です。
Watashi wa isha desu
Saya adalah seorang dokter

あおつ
2. 「青津高校」はイベントのある場所です

(aotsu koukou) wa ibento no aru basho
desu
SMA Aotsu merupakan tempat
diselenggarakan event.

Kopula juga dapat menyatakan negasi,


dengan bentuk -dewa arimasen atau –ja
arimasen. Berikut contoh perubahan
bentuk kopula desu menjadi -dewa
arimasen atau –ja arimasen .
Contoh.
1. 私は医者ではありません。Watashi wa
isha dewa arimasen Saya bukan seorang
dokter

あおつ
2. 「青津高校」はイベントのある場所では
ありません。
(aotsu koukou) wa ibento no aru basho
dewa arimasen
SMA Aotsu bukan merupakan tempat
diselenggarakan event.

Selain berubah menjadi bentuk negatif,


jika keadaan sudah terjadi maka kopula
desu berubah bentuk menjadi deshita.
Contoh perubahan yang terjadi seperti
berikut.
1. 五年前、私は医者でした。
Gonen mae, watashi wa isha deshita
Lima tahun yang lalu saya seorang
dokter (sekarang tidak lagi)

あおつ
2. 「青津高校」は昨日のイベントのある場
所でした。
(aotsu koukou) wa kinou no ibento no
aru basho deshita
SMA Aotsu merupakan tempat
diselenggarakan event kemarin

3. Kalimat Ajektival
Kalimat adjektival merupakan kalimat
yang berinti adjektiva atau kata sifat.
Pada bahasa Jepang dua jenis adjektiva,
yaitu i- keiyoushi dan na-keiyoushi.
Adjektiva i-keiyoushi merupakan
adjektiva sejati dalam bahasa Jepang.
Sehingga memiliki perubahan-perubahan
bentuk sendiri. Contoh dari kata sifat ini
adalah sebagai berikut.
1 つまらない bosan
2 浅い dangkal
3 深い dalam
4 狭い sempit
5 広い luas
maka contoh kalimatnya sebagai berikut.
1. 一時間の授業は早いです。
Ichi ji kan no jugyou wa hayai desu
Kuliah 1 jam cepat

1. 新幹線は速いです。Shinkasen wa hayai
desu Shinkasen cepat

Selanjutnya adjektiva na-keiyoushi


merupakan nomina adjektiva atau
nomina- nomina yang memiliki sifat
seperti adjektiva. Sehingga memiliki
perubahan- perubahan yang terjadi
mengikuti konsep nomina. Contoh
dari kata sifat ini adalah sebagai
berikut.
1 元気 sehat
2 へん aneh
3 きれい indah
4 ハンサム tampan
5 不便 ribet
Baik i-keiyoushi maupun na-
keiyoushi memiliki struktur yang
sama. Jadi dengan menggunakan
beberapa kosakata dari tabel di atas,
maka contoh kalimatnya sebagai
berikut.
1. 花はきれいです。Hana wa kirei
desu Bunganya cantik
2. このレポートは大切です。Kono
repo-to wa taisetsu desu Laporan ini
penting

4. Partikel
Partikel dalam bahasa Jepang berfungsi
melekatkan satu konstituen ke konsituen
lain dalam sebuah klausa/kalimat.
Partikel dapat dimaknai sebagai kata
bantudalam klausa, tidak dapat berdiri
sendiri, dan memiliki fungsi gramatikal
yang secara khusus disebut kasus.
Jenis-jenis dari partikel yaitu partikel
kasus, partikel penyambung, partikel
akhir, partikel keterangan, dan partikel
tugas

- Joshi No ~の~
Partikel ini digunakan untuk
melekatkan nomina dengan nomina,
dan dapat juga menyatakan
kepemilikan. Sebagai fungsinya
sebagai menyatakan kepemilikan
joshi no disebut sebagai kasus posesif
(shoyuukaku). Sedangkan joshi no
sebagai fungsinya melekatkan nomina
disebut dengan kasus genitif
(zokkaku)
Contoh.
1. 中国語の本 Chuugokugo no hon
Buku berbahasa Cina
2. 山田先生の腕時計
Yamada sensei no udedokei
Jam tangan milik Yamada sensei

- Joshi Ni ~に~
Pada bagian sebelumnya telah
dipelajari partikel ni (yokaku) yang
memiliki fungsi datif dan lokatif
(bashokaku). Selanjutnya akan
diperlihatkan ni yang menunjukan
waktu. Joshi ni yang berfungsi
menunjukan waktu disebut dengan
kasus temporal (jikaku)
Contoh :
1. 毎朝 6 時に起きます Mai asa roku ji ni
okimasu Setiap pagi bangun jam 6
2. 朝 7 時に会議があります
Asa shichi ji ni kaigi ga arimasu
Pagi jam 7 ada rapat

2 Daftar materi yang sulit 1. KB 1 Memahami perbedaan antar verba


dipahami di modul ini transitip dan intransitip serta
penggunaan あります dan います
2. KB 2 Perubahan kopula menjadi bentuk
negatif maupun bentuk lampau
3. KB 3 Perubahan bentuk Ajektif baik (い
形容詞 maupun な形容詞)menjadi
bentuk lampau ataupun bentuk negatif
4. KB 4 Bagaimana penggunaan partikel の
dan に di dalam kalimat

3 Daftar materi yang sering 1. KB 1Menentukan transitip atau


mengalami miskonsepsi intransitip serta penggunaan あます、ありま
す。
2. KB 2 Penggunaan です、である、でございます
3. KB 3 Perubahan bentuk lampau い形容
詞 dan な形容詞 sering terbalik
4. KB 4 - Penggunaan partikel の untuk
melekatkan nomina dengan nomina atau
sebagai kepemilikan
- Penggunaan partikel に sebagai
penunjuk waktu atau sebagai
penunjuk lokasi

Anda mungkin juga menyukai