1. Kata Sandang
Kata sandang adalah kata yang dipakai dalam keadaan dimana nomina yang
dimaksud sudah diketahui oleh pendengar dari konteksnya. Misalnya nomina tersebut
sudah diketahui karena telah disebutkan sebelumnya atau karena sudah dijelaskan
secara khusus.
Dalam bahasa Indonesia, kata sandang adalah –nya, ini, itu, tadi, dan tersebut.
Karena setiap bahasa mempunyai keterbatasan masing-masing dalam hal
penerjemahan kalimat atau kata, maka di dalam bahasa Korea yang termasuk kata
Contoh :
이 방이 깨끗하다. (O)
2. Bentuk Jamak
Dalam bahasa Indonesia, bentuk jamak ditulis dengan menggunakan angka
dan kata ulang. Namun dalam bahasa Korea, bentuk jamak adalah dengan
menambahkan partikel 들.
저 Saya (honorifik)
저희 Kami
나 Aku
당신 Anda
너 Kamu
너희 Kalian
우리 Kami, kita
그 Dia (laki-laki)
그녀 Dia (perempuan)
그분 Dia (beliau)
그들 Mereka
Contoh:
- 그녀가 의사입니다.
- 이것은 연필이다.
4. Frase Benda
Di dalam bahasa Indonesia, frase benda terdiri dari (kata sandang) + kata
benda+kata sifat.
Di dalam bahasa Korea, frase benda terdiri dari kata sifat + kata benda.
Contoh :
Dalam bahasa Inggris, gerund adalah kata yang dibentuk dari kata kerja yang
ditambahkan akhiran –ing dan berfungsi sebagai kata benda. Sedangkan di dalam
bahasa Indonesia tidak ada kata benda verba. Seperti bahasa Inggris, di dalam bahasa
Contoh :
- 춤 추는 것을 좋아해요.
6. Participle
Participle adalah kata penjelas yang terdiri dari participle aktif dan pasif.
Berbeda dengan bahasa Korea, bahasa Indonesia tidak mempunyai participle baik
aktif maupun pasif.
- Present participle :
는 => 저기 먹는 분이 우리 선생님이에요.
- Past participle :
Sedangkan dalam Bahasa Indonesia cukup ditulis dengan “makan”. Meski begitu,
dalam Bahasa Indonesia terdapat kata seperti sudah, telah, sedang, akan atau nanti
yang dapat membantu memberi keterangan kapan suatu kejadian berlangsung. Tetapi
kata-kata tersebut bisa saja dihilangkan jika konteksnya sudah cukup untuk
menjelaskan.
Contoh :
Pukul 9 Mina sudah tiba di sekolah. Pelajaran pertama pukul 10. Karena itu
dia sedang menunggu di kelas. Jika kelas selesai, dia akan pergi ke mall.
8. Question Tag
Question Tag adalah bentuk pertanyaan yang memiliki tambahan di bawah
klausa utama. Tambahan tersebut bertujuan untuk meyakinkan sebuah pertanyaan.
Bahasa Korea dan bahasa Indonesia sama-sama menggunakan pertanyaan jenis ini.
Sehingga akan memudahkan penerjemah saat menerjemahkan. Tetapi tentu saja
dengan kata yang berbeda.
sedangkan dalam bahasa Indonesia terdapat kata seperti bukan? dan kan?.
Contoh :
- 너 숙제 다 했지?
Korea ada beberapa kata yang digunakan dalam kalimat pengandaian yaitu 만약, -
(으)면, dan (으)면 – ㄹ텐데. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia biasa menggunakan
jika, jika saja, dan seandainya yang diikuti dengan kalimat berawalan akan jika
kalimat tersebut merupakan kalimat konsekuensi dari kalimat sebelumnya.
Contoh:
- 우리 집에 올 수 있었으면 좋았을텐데~
- 나는 빵을 먹고 우유를 마신다.
Karena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea tidak mempunyai struktur
dengan kata ganti it di awal kalimat, maka topic ini tidak kami bahas.
Contoh :
a. Indonesia – Korea
b. Korea – Indonesia
Selain itu, Larson (1984: 92) juga menyebut “mismatching of semantic sets”
atau ketidakcocokan perangkat semantis. Perangkat semantis ini mungkin saja
berbeda untuk tiap budaya, sehingga pembaca mungkin membayangkan hal yang
berbeda dengan yang diinginkan oleh penulis asli di Bsu-nya. Fenomena ini juga
disebut dengan ketidakcocokan budaya yang tercermin di dalam kata.
lobak, tauge, dan lain-lain. Sedangkan dalam budaya Indonesia, tidak mengenal 반찬.
Orang Korea akan menganggap sayur, kerupuk, dan makanan pelengkap lain yang
Sebuah kata sering kali tidak merujuk ke acuan yang sama persis dengan
acuan yang dirujuk oleh padanannya di dalam Bsa. Karena itu penerjemah harus
pandai memilih kata setepat mungkin yang bisa menyampaikan makna kata tersebut
dengan benar dalam Bsa.
Contoh :
- 좋다.
1. 양호하다 = 좋은 사람과 나쁜 사람
b. Homonim : Dua kata atau lebih yang mempunyai wujud yang sama.
- 눈 앞에 눈이 온다.
Karena sudah kenyang, aku tidak bisa makan pir yang terakhir.