Anda di halaman 1dari 4

Jawaban pilihan ganda :

1.A 11.D
2.C 12.A
3.A 13.C
4.C 14.B
5.B 15.D
6.B 16.D
7.D 17.C
8.C 18.D
9.D 19.E
10.B 20.B

Jawaban Isian :

1.)
a=Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia yang benar adalah
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah atau faedah (tata bahasa) bahasa
Indonesia yang telah ditentukan .

b= Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan tempat
tempat terjadinya kontak berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan
topik pembicaraan. Bahasa Indonesia yang baik tidak selalu perlu beragam baku. Yang perlu
diperhatikan dalam berbahasa Indonesia yang baik adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan
serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa.

Ada pun berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan
kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Dengan kata lain, pemakaian bahasa yang
mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa
yang benar atau betul.

Jadi, terkadang kita menggunakan bahasa bahasa yang baik, artinya tepat, tetapi tidak
termasuk bahasa yang benar. Sebaliknya, terkadang pula mungkin kita menggunakan bahasa
yang benar yang penerapannya tidak baik karena situasi mensyaratkan ragam bahasa yang
baku.

c= Kita menggunakan bahasa indonesia yang baik pada saat yang tepat, contoh Pada saat kita
berbicara dengan tukang sayur atau kepada teman, kita tentu tidak perlu menggunakan ragam
formal. Permasalahannya adalah apakah pada saat berbahasa ragam nonformal, kita harus
tetap mengindahkan kaidah berbahasa? Jawabannya adalah ya! Menggunakan kaidah dalam
ragam nonformal berarti menggunakan pilihan kata yang sesuai dan tepat serta menggunakan
kaidah tata bahasa yang benar. Misalnya, pada saat membeli bakso, jangan
mengatakan, “*Bang, saya bakso pake bihun.” Kalimat itu bukan kalimat yang benar. Saya
bukan bakso, saya orang. Untuk menjadi kalimat yang baik dan benar, hanya dibutuhkan satu
kata, yaitu “mau” menjadi “Bang, saya mau bakso pake bihun.”   

d= Pada saat mengerjakan tugas seperti artikel,makalah,buku, dan lain-lain.

2.)
Contoh yang biasa kita temui seperti:
berapakah harga perjalanan dari rumah ku ke sekolah bang?”

kalimat diatas terlihat baku namun kurang baik digunakan karena tidak sesuai dengan keadaan
ketika berbicara akan terlihat lebih mudah ketika kalimatnya menjadi.

“dari rumah ke sekolah berapa bang?” kalimat terdengar lebih simple.

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu perlu dilestarikan olah penduduk
indonesia itu sendiri, dan penggunaan bahasa Indonesia itu pun harus sesuai dengan situasi,
tempat, dan keadaan ketika kita berkomunikasi,

3.)
a= EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan
huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD di sini diartikan sebagai tata
bahasa yang disempurnakan.

b= 1. Pemakaian Huruf
2. Pemakain huruf kapital dan miring.
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakain tanda baca

4.)
a=  -Gramatikalisasi 
Proses gramatikalisasi adalah proses perubahan tataran dari morfem ke kata, yang dalam
tataran sintaksis merupakan perubahan tataran pertama. Tidak semua morfem dengan
sendirinya dapat langsung berubah menjadi kata.

-Afiks (imbuhan) 
Satuan terikat (seperangkat huruf tertentu) yang apabila di tambahkan pada kata dasar akan
mengubah makna dan membentuk kata baru. Afiks tidak dapat berdiri sendiri dan harus
melekat pada satuan lain seperti kata dasar. istilah afiks termasuk, prefiks, sufiks, dan konfiks. 

-Reduplikasi 
Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan,
secara sebagian (parsial), maupun dengan perubahan bunyi, seperti meja-meja (dari dasar
meja), reduplikasi sebagian seperti lelaki (dari dasar laki), dan reduplikasi dengan perubahan
bunyi, seperti bolak-balik (dari dasar balik). Reduplikasi semu, seperti mondar-mandir, yaitu
sejenis bentuk kata yang tampaknya sebagai hasil reduplikasi, tetapi tidak jelas bentuk
dasarnya yang diulang.

-Komposisi
Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik
yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas
leksikal yang berbeda atau yang baru.

-Konversi dan Modifikasi Internal


Konversi, sering juga disebut derivasi zero, transmutasi dan transposisi, adalah proses
pembentukan kata dari sebuah kata menjadi kata lain tanpa perubahan unsur segmental.

Modifikasi internal (sering disebut juga penambahan internal atau perubahan internal) adalah
proses pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa vokal) ke
dalam morfem yang berkerangka tetap

-Pemendekan
Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem
sehingga menjadi sebuah bentuk singkat tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk
utuhnya. Hasil proses pemendekan ini kita sebut kependekan.

b= Gramatikalisasi
Contoh : Seperti morfem ber-, ter-, ke-, dan sejenisnya yang tergolong morfem terikat tidak
dapat langsung menjadi kata.

Afiks (prefiks, sufiks, dan konfiks)


Contoh prefiks: Agus terpilih sebagai ketua panitia kurban.
(Adjektiva [A] a nomina [N]).Pedagang batu tahun ini sangat laku keras.
(verba [V] a nomina [N]).Budi sekelas dengan Iman.
(nomina [V] a nomina [N]). Konfiks Konfiks merupakan kata imbuhan atau afikasi yang terdapat
pada awalan dan akhiran dari kata dasar.

Contoh sufiks : Gilang –em- = gemilang


Contoh konfiks : ke-…-ar, pen-…-an, per-…-an, dan ber-…-an.
Contoh: keadaan, pengiriman, persahabatan, bertolongan.

Reduplikasi
Contoh : meja-meja (dari dasar meja), reduplikasi sebagian seperti lelaki (dari dasar laki), dan
reduplikasi dengan perubahan bunyi, seperti bolak-balik (dari dasar balik). Reduplikasi semu,
seperti mondar-mandir, yaitu sejenis bentuk kata yang tampaknya sebagai hasil reduplikasi,
tetapi tidak jelas bentuk dasarnya yang diulang.

Komposisi
Contoh: Istilah olahraga → tolak peluru, angkat besi, terjun payung

Pemendekan : Misalnya, bentuk lab (utuhnya laboratorium), hlm (utuhnya halaman), l (utuhnya
liter), hankam (utuhnya pertahanan dan keamanan), dan SD (utuhnya Sekolah Dasar)

5.)
a= Pilihan kata (Diksi)
Pengertian Diksi adalah pemilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Diksi merupakan
ketepatan pilihan kata dan menjadi salah satu unsur yang sangat penting, baik itu dalam dunia
tulis-menulis maupun dalam dunia tutur yang kita gunakan sehari-hari. Istilah diksi tidak hanya
digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide
atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan frasa, gaya bahasa, dan ungkapan.

b= 1. membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat,


2. membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim,
3. membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya,
4. tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahamannya belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat
dalam kamus,
5. menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,

c= Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat sejuk.
Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.

Anda mungkin juga menyukai