Anda di halaman 1dari 20

Rangkuman UN sma kelas 12 tahun ajaran

2018/2019
Bahasa
Indonesia
Macam Macam Majas dan Artinya | Secara garis besar majas dibedakan menjadi
4 (empat) macam, yaitu majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan
perulangan. Berikut ini penjelasan dari macam-macam majas tersebut lengkap
dengan pengertian dan contohnya.
Macam macam majas perbandingan antara lain sebagai berikut:
Perumpamaan : Majas perumpamaan adalah majas yang menggunakan
perumpamaan atau peribahasa yang menggunakan kata seperti, umpama, ibarat,
bak, bagai, dan sebagainya. Contoh: Mereka selalu saja bertengkar seperti anjing
dan kucing; Pendiriannya selalu berubah-ubah bagai air di daun alas.
Metafora (Perbandingan Langsung): Majas metafora adalah majas perbandingan
yang menggunakan kata-kata kiasan yang tidak menggunakan kata seperti.
Contoh: Sampah masyarakat itu akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi.
Personifikasi: Personifikasi adalah majas perbandingan benda-benda tak
bernyawa seakan-seakan bernyawa atau hidup seperti manusia. Contoh: Angin
membelai rambutnya yang tergerai; Bulan tersenyum kepada bintang.
Alegori: Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang
lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh, Pernikahan merupakan bahtera yang
harus dijalani dengan hati-hati. Suami-isteri bagai nahkoda dan juru mudi yang
hendaknya seia sekata melayarkan bahteranya sehingga dapat mengarungi lautan
kehidupan yang penuh badai dan gelombang.
Macam macam majas pertentangan antara lain sebagai berikut:
Hiperbola: Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu secara berlebihan
untuk mencuri perhatian dari para pembaca. Contoh, Ia terkejut setengah mati
begitu melihat mayat perempuan itu.
Litotes: Litotes adalah majas yang mengecilkan suatu hal positif menjadi negatif
atau dalam kata lain mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh, Terimalah
kado dariku yang tidak seberapa ini.
Ironi: Ironi adalah majas yang menyatakan makna bertentangan dengan
bermaksud menyindir. Contoh, Aduh, bagus sekali nilai rapormu, banyak angka
merahnya.
Macam macam majas pertautan antara lain sebagai berikut:

Metonimia: Metonimia yaitu majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang


berkaitan dengan nama pembuat atau merek dagang benda tersebut. Contoh:
Ayah baru membeli sebuah kijang. (mobil); Dani mencuci dengan rinso. (deterjen).
Sinekdode: Sinekdode yaitu majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang
berkaitan dengan hal-hal yang dipentingkan. Contoh: Indonesia berhasil
menyabet medali emas cabang sepak bola pada Sea Games lalu.
Alusio: Alusio yaitu majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan bahasa yang
umum untuk menunjukkan suatu maksud. Contoh: Ceritakanlah kejadian itu
dengan jujur, kamu jangan kura-kura dalam perahu.
Eufimisme: Eufimisme adalah majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang
berkaitan dengan kesopanan (menghaluskan).
Macam macam majas perulangan antara lain sebagai berikut:
Pleonasme: Pleonasme adalah majas yang pengungkapan kata-katanya
berlebihan dalam rangka penegasan arti kata. Contoh, Saya melihat dengan mata
kepala saya sendiri.
Aliterasi: Aliterasi adalah majas yang memakai kata-kata yang bunyi awalnya
sama. Contoh, Dara damba daku datang dari danau.
Repetisi: Repetisi adalah majas perulangan kata-kata atau kelompok kata yang
sama. Contoh, Tidak setiap derita, jadi luka/tidak setiap sepi, jadi duri.
Paralelisme: Pararelisme adalah majas perulangan yang disusun dalam baris yang
berbeda. Majas ini biasa hadir dalam sebuah puisi. Contoh, Sepisau luka sepisau
duri/sepikul dosa sepikau sepi/sepisau duka serisau duri/sepisau sepi sepisau
nyanyi/sepisaupa sepisaupi.
Antanaklasis: Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang
sama, namun berbeda makna. Contoh, Ayah selalu membawa buang tangan
untuk buah hatinya.
Makna tersurat dalam sebuah teks adalah makna yang mudah dipahami dari
sebuah teks, karena makna tersebut terdapat atau dituliskan dalam teks tersebut.
Makna tersirat dalam sebuah teks adalah makna yang tidak disampaikan secara
terbuka dari sebuah teks.

MELENGKAPI KALIMAT/TEKS DENGAN ISTILAH/KATA/UNGKAPAN/PERIBAHASA


Melengkapi kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa adalah
mengisi bagian yang rumpang kalimat/teks dengan
istilah/kata/ungkapan/peribahasa yang tepat.

A. Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu
(https://kbbi.web.id/istilah)

Contoh

Setiap siswa harus … dalam kegiatan tersebut.


Kata/istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah berpartisipasi.
Berpartisipasi: ikut serta dalam kegiatan

B. Ungkapan

Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna
khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur);
(https://kbbi.web.id/ungkap)
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak
ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)

Contoh:

-tinggi hati : 'sombong'


-ringan kepala : 'mudah belajar'
-darah daging : 'anak kandung'
-dingin hati : 'tidak bersemangat
-uang panas : 'uang tidak halal'
-panas rezeki : 'sukar mencari rezeki'

Contoh

Memang tidak tahu diri anak itu. Sudah disoraki penonton masih tertawa juga.
Bahkan, ia tampak sangat percaya diri. Padahal penampilannya jauh dari kata
menarik. Ah, benar-benar … anak itu.

Ungkapan yang tepat melengkapi teks tersebut adalah …

Tebal muka: tidak punya rasa malu.

C. Peribahasa
Peribahasa adalah 1 kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya
mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan,
perumpamaan); 2 ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan,
perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku
(https://kbbi.web.id/peribahasa)

Contoh

Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ( Budi baik itu tidak akan
dilupakan orang).

Seperti air dengan tebing.(persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong).

Contoh

Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat
internasional di Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan
kepandaiannya itu. Ia selalu sopan dan baik kepada siapa saja. Ia memiliki prinsip
hidup…
Peribahasa yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah…
Seperti ilmu padi kian berisi kian runduk.

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia.
Perbaikan kata tidak baku yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pada
paragraf di atas adalah sebagai berikut.

No Kata Tidak Baku Kata Baku


1 bilang mengatakan
2 ndak tidak
3 bisa dapat
RINGKASAN MATERI
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku
adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini
lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa
Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato
atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering digunakan
dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku
dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan
tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain:
1. Pemersatu
Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa kepulauan.
Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam kelompok. Kekhasan
dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan dengan bahasa baku sehingga
menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia.
2. Pemberi kekhasan
Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata
atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia.
3. Pembawa Wibawa
Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan masyarakat
Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan memperoleh
wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat orang lain kagum
atas bahasa Indonesia.
4. Kerangka Acuan
Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya pemakaian
dan penerapan bahasa seseorang.
Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan kata
tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi dalam
menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau
berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:

1. Kata baku tidak dapat berubah setiap saat


2. Tidak terpengaruh bahasa daerah
3. Bukan bahasa percakapan sehari-hari
4. Tidak terpengaruh bahasa asing
5. Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
6. Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
7. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
8. Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit
Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:

1. Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing


2. Terpengaruh oleh perkembangan zaman
3. Digunakan pada percakapan santai
4. Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
(http://dosenbahasa.com/ciri-ciri-kata-baku-dan-tidak-baku)
3 (Tiga) Trik Agar Anda Menguasai Kata Baku
Menguasai kata baku tidak bisa dalam satu malam. Untuk itu, 3 (tiga) trik di bawah ini dapat
membantu Anda menguasainya.
1. Hafal sedikit demi sedikit
Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas atau di buku
Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Anda miliki. Misalnya, Anda menghafal 1-2 kata
baku setiap harinya.
2. Gunakan sesering mungkin
Saat Anda menulis di media apa pun (misalnya Facebook dan WhatsApp), gunakan kata baku.
Jangan malu dibilang orang serius. Jangan pula takut disebut pamer kepintaran. Pokoknya,
gunakan kata-kata tersebut sesering mungkin dalam kehidupan sehari-hari Anda.
3. Cek menggunakan KBBI online
Saat sedang menulis, mungkin Anda lupa satu atau lebih kata baku. Tandai kata tersebut
(misalnya dengan highlight kuning) dan lanjutkan menulis.
Setelah selesai menulis, kunjungi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI
online) untuk mengecek kata tersebut. Jika tautan di atas susah diakses, coba http://kbbi.web.id/.
(http://www.tipsmenulisbuku.com/kata-baku/)
250 contoh kata baku dan tidak baku (dari A hingga Z)

No. Kata Baku Kata Tidak Baku

1 abjad abjat

2 advokat adpokat

3 afdal afdol

4 akhlak ahlak

5 aktif aktip

6 aktivitas aktifitas

7 ambeien ambeyen
8 ambulans ambulan

9 amendemen amandemen

10 analisis analisa

11 andal handal

12 amfibi amphibi

13 antena antene

14 antre antri

15 apotek apotik

16 asas azas

17 astronaut astronot

18 ateis atheis

19 atlet atlit

20 atmosfer atmosfir

21 azan adzan

22 balans balan

23 balsam balsem

24 batalion batalyon

25 baterai baterei

26 berandal brandal

27 belum belom

28 besok esok

29 biosfer biosfir

30 blanko blangko

31 brankas brangkas

32 budek budeg
33 bujet budjet

34 bus bis

35 cabai cabe

36 capai capek

37 cedera cidera

38 cendekiawan cendikiawan

cinderamata /
39 cendera mata
cenderamata

40 cengkeram cengkram

41 cengkih cengkeh

42 cokelat coklat

43 daftar daptar

44 debitur debitor

45 dekret dekrit

46 depot depo

47 detail detil

48 deviasi defiasi

49 diagnosis diagnosa

50 diskotek diskotik

51 distilasi destilasi

52 dolar dollar

53 drainase drainage

54 dramatisasi dramatisir

55 durian duren

56 efektif efektip
57 ekstra extra

58 ekstrem ektrim

59 ekstremis ekstrimis

60 ekstrover ektstrovert

61 elite elit

62 embus hembus

63 esai esei

64 faksimile faksimil

65 februari pebruari

66 fondasi pondasi

67 formal formil

68 foto photo

69 fotokopi photokopi

70 fotosintesis fotosintesa

71 frasa frase

72 frekuensi frekwensi

73 gaib ghaib

74 geladi gladi

75 gizi giji

76 griya gria

77 gua goa

78 gubuk gubug

79 gudeg gudek

80 hadis hadist

81 hafal hapal
82 hakikat hakekat

83 hektare hektar

84 hierarki hirarki

85 hipotesis hipotesa

86 ijazah ijasah

87 ikhlas ihlas

88 influenza influensa

89 inframerah infra merah

90 imbau himbau

91 indera indra

92 infus inpus

93 insaf insyaf

94 isap hisap

95 intelijen inteligen

96 intens inten

97 interpretasi interprestasi

98 interupsi intrupsi

99 islamiah islamiyah

100 istigfar istighfar

101 istri isteri

102 itermeso intermezo

103 izin ijin

104 jadwal jadual

105 jagat jagad

106 jemaah jamaah


107 jenazah jenasah

108 jenderal jendral

109 judo yudo

110 junior yunior

111 justru justeru

112 kaidah kaedah

113 kanker kangker

114 karena karna

115 karier karir

116 karisma kharisma

117 katalisis katalisa

118 kedaluwarsa kadaluwarsa

119 kedelai kedelei

120 kendur kendor

121 khotbah khutbah

122 klien client

123 kloter keloter

124 koboi koboy

125 komersial komersil

126 kompleks komplek

127 komplet komplit

128 konfirmasi komfirmasi

129 konkret konkrit

130 konsekuensi konsekwensi

131 korsleting konsleting


132 kosakata kosa kata

133 kreatif kreatip

134 kreativitas kreatifitas

135 kualitas kwalitas

136 kuarsa kwarsa

137 kuitansi kwitansi

138 kuorum kworum

139 lafal lapal

140 legalisasi legalisir

141 lembap lembab

142 lubang lobang

143 manajemen managemen

144 manajer manager

145 mangkuk mangkok

146 mantra mantera

147 masjid mesjid

148 memengaruhi mempengaruhi

149 mengonsumsi mengkonsumsi

150 mengubah merubah

151 menteri mentri

152 mencolok menyolok

153 metode metoda

154 miliar milyar

155 motif motip

156 musafir musyafir


157 naas nahas

158 nakhoda nahkoda

159 tampak nampak

160 napas nafas

161 nasihat nasehat

162 negatif negatip

163 negeri negri

164 nomor nomer

165 neto netto

166 notula notulen

167 november nopember

168 objek obyek

169 objektif obyektif

170 omzet omset

171 organisasi organisir

172 orisinal orisinil

173 paham faham

174 palem palm

175 paradoks paradok

176 paramedis paramedi

177 pasfoto pas photo

178 paspor pasport

179 paviliun pavilion

180 pedas pedes

181 peranti piranti


182 permak vermak

183 pikir fikir

184 produktif produktip

185 produktivitas produktifitas

186 prototipe prototif

187 proyek projek

188 provinsi propinsi

189 putra putera

190 putri puteri

191 ransel rangsel

192 rapi rapih

193 rapor rapot

194 rasional rasionil

195 respons respon

196 resistans resistan

197 reumatik rematik

198 rezeki rejeki

199 risiko resiko

200 sah syah

201 sahih syahih

202 saksama seksama

203 sambal sambel

204 sanksi sangsi

205 saraf syaraf

206 saus saos


207 sekadar sekedar

208 sekretaris sekertaris

209 semifinal semi final

210 seprai seprei

211 sintesis sintesa

212 sistem sistim

213 sistematis sistimatis

214 skala sekala

215 standardisasi standarisasi

216 subjek subyek

217 survei survey

218 sutra sutera

219 syahid sahid

220 syukur sukur

221 tafsiran tapsiran

222 teknik tehnik

223 teknisi tehnisi

224 teknologi tehnologi

225 teladan tauladan

226 telepon telpon

227 tenteram tentram

228 teoretis teoritis

229 terampil trampil

230 terima kasih terimakasih

231 tesis thesis


232 tim team

233 tobat taubat

234 tradisional tradisionil

235 transpor transport

236 tripleks triplek

237 trofi tropi

238 urgen urgent

239 urine urin

240 ustaz ustad / ustadz

241 utang hutang

242 varietas varitas

243 wali kota walikota

244 yudikatif judikatif

245 yudisial judisial

246 yurisdiksi jurisdiksi

247 zaman jaman

248 zamzam zam-zam

249 zina jinah

Zone
250 zona

Anda mungkin juga menyukai