A.
Padanan dan Penyesuaian Gramatikal
Bahasa yang serumpun mempunyai gramatikal yang hampir sama. Akan
tetapi, bahasa yang berasal dari rumpun berbeda, misalnya bahasa Indonesia dan
bahasa Korea, mempunyai ciri-ciri gramatikal yang berbeda. Dengan demikian,
penerjemahan dari Bsu ke dalam Bsa akan mengalami penyesuaian gramatika. Secara
teknis, penyesuaian gramatika berarti penerapan strategi penerjemahan struktural,
yaitu penambahan, pengurangan, dan transposisi.
1. Kata Sandang
Kata sandang adalah kata yang dipakai dalam keadaan dimana nomina yang
dimaksud sudah diketahui oleh pendengar dari konteksnya. Misalnya nomina tersebut
sudah diketahui karena telah disebutkan sebelumnya atau karena sudah dijelaskan
secara khusus.
Dalam bahasa Indonesia, kata sandang adalah nya, ini, itu, tadi, dan tersebut.
Karena
setiap
bahasa
mempunyai
keterbatasan
masing-masing
dalam
hal
penerjemahan kalimat atau kata, maka di dalam bahasa Korea yang termasuk kata
sandang hanya , , dan .
Contoh :
.
Kamar ini bersih.
(O)
2. Bentuk Jamak
Dalam bahasa Indonesia, bentuk jamak ditulis dengan menggunakan angka
dan kata ulang. Namun dalam bahasa Korea, bentuk jamak adalah dengan
menambahkan partikel .
.
Teman-teman saya pintar berbahasa Korea.
3. Kata Ganti
Kata ganti orang :
Korea
Indonesia
Saya (honorifik)
Kami
Aku
Anda
Kamu
Kalian
Kami, kita
Dia (laki-laki)
Dia (perempuan)
Dia (beliau)
Mereka
Contoh:
- .
Dia adalah dokter.
* tidak harus diterjemahkan dengan dia perempuan.
Kata ganti benda:
Korea
: , ,
: , ,
: , ,
Indonesia
Ini, disini, kesini
Itu, disitu, kesitu
Itu, disana, kesana
Contoh :
- .
Ini adalah pensil.
4. Frase Benda
Di dalam bahasa Indonesia, frase benda terdiri dari (kata sandang) + kata
benda+kata sifat.
Di dalam bahasa Korea, frase benda terdiri dari kata sifat + kata benda.
Contoh :
- .
Saya bertemu dengan pacar yang tampan.
- .
Saya makan mie yang enak.
Dalam bahasa Inggris, gerund adalah kata yang dibentuk dari kata kerja yang
ditambahkan akhiran ing dan berfungsi sebagai kata benda. Sedangkan di dalam
bahasa Indonesia tidak ada kata benda verba. Seperti bahasa Inggris, di dalam bahasa
Korea terdapat kata benda verba yaitu dengan menambahkan partikel
dibelakang kata kerja.
Contoh :
- .
Saya senang menari.
- .
Saya suka makan
6. Participle
Participle adalah kata penjelas yang terdiri dari participle aktif dan pasif.
Berbeda dengan bahasa Korea, bahasa Indonesia tidak mempunyai participle baik
aktif maupun pasif.
- Present participle :
=> .
Orang yang sedang makan di sana adalah guru kami.
- Past participle :
()
=> .
Film yang kemarin ditonton sangat seru.
=> .
Makanan yang saya beli semakin mahal.
/ =>
Karena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea tidak mempunyai struktur
dengan kata ganti it di awal kalimat, maka topic ini tidak kami bahas.
B. Padanan dan Penyesuaian Leksikal
Penerjemahan tidak hanya sekadar mengubah Bsu menjadi Bsa, karena itu
penerjemah harus memperhatikan dan mempertimbangkan kata dengan padanan yang
tepat sebelum menjatuhkan pilihan. Bahkan penerjemah juga sering melakukan
penyesuaian leksikal.
- .
Karena sudah kenyang, aku tidak bisa makan pir yang terakhir.
Pembahasan di atas adalah masalah padanan leksikal. Jadi, selain memilih
padanan yang sudah tersedia, penerjemah sering kali harus menyesuaikan padanan
kata yang telah ada.