BAHASA INDONESIA
Tentang
RAGAM KATA BAKU DAN NON BAKU
Disusun oleh:
HUSNA KHOIRANI :2314010149
RAHMATUL SYAQINAH :2314010157
INDRINA BELLA SHAPARA :23140174
RAHMAT HIDAYAT :2314010176
Dosen pengampu:
Idal,M.Pd
Saya tidak tahu kalau hari ini ada ujian Saya tidak tahu bahwa hari ini ada ujian
5. Pemakaian konjungsi bahwa atau karna(bila ada) secara eksplisit dan konsisten.
Contoh:
Bahasa Indonesia Non Baku Bahasa Indonesia Baku
Dia sudah tahu kamu akan datang Dia sudah tahu bahwa kamu akan datang
Ia tidak percaya dengan saya saya Ia tidak percaya dengan saya karena saya dianggapnya
dianggapnya akan menipu akan menipu
6. Pemakaian awalan meN- atau ber- bila ada secara eksplisit dan konsisten.
Contoh:
Bahasa Indonesia Non Baku Bahasa Indonesia Baku
Ia sekarang kerja di pabrik roti Ia sekarang bekerja di pabrik roti
Sudah lama ia tak dapat jalan Sudah lama ia tidak dapat berjalan
Dialah yang ambil barang itu tadi Dialah yang mengambil barang itu tadi
Siapakah yang bawa sepeda motor ini? Siapakah yang membawa sepeda motor ini?
Ia benci sekali dengan orang itu Ia.benci sekali kepada orang itu
1. Kesalahan Ejaan: Kesalahan dalam penulisan kata-kata, seperti salah eja, bisa
mengganggu pembaca dan menurunkan kualitas karya ilmiah.
2. Kesalahan Tanda Baca: Pemakaian tanda baca yang salah dapat mengubah makna
kalimat dan merusak kelancaran pembacaan.
3. Kesalahan Gaya Bahasa: Penggunaan gaya bahasa yang tidak sesuai dengan standar
ilmiah dapat membuat wacana terlihat kurang serius dan kurang akademis.
4. Kesalahan Tata Bahasa: Salah dalam penggunaan tata bahasa, seperti subjek-predikat
yang tidak sesuai, dapat membuat kalimat menjadi tidak jelas.
5. Kesalahan Pengutipan dan Daftar Pustaka: Tidak mengikuti pedoman pengutipan dan
pembuatan daftar pustaka yang benar dapat dianggap sebagai plagiarisme.
6. Kesalahan Gaya Penulisan: Gaya penulisan yang kurang sesuai dengan standar ilmiah,
seperti penggunaan kata-kata informal atau slang, dapat merusak kesan profesional.
7. Kesalahan Format: Tidak mengikuti format penulisan ilmiah yang disyaratkan, seperti
format jurnal ilmiah tertentu, juga bisa menjadi masalah.
Untuk menghindari kesalahan ini, sebaiknya penulis ilmiah selalu merujuk pada panduan
penulisan ilmiah dan EBI yang terbaru, dan memeriksa dengan teliti sebelum mengirimkan
karyanya. Juga, editing dan proofreading oleh pihak lain dapat membantu mengidentifikasi
dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
REFERENSI