Dalam sebuah tuturan baik yabg bersifat lisan maupun tulus(an) agar komunikatif maka digunakan
Ragam Bahasa. Artinya gagasan si pembicara maupun penulis dapat dipahami dengan pendengar
dan poembacanya supaya lebih mudah di pahami supaya tidak menimbulkan ambiguitas.
Ambigvuitas adalah kalimat-kalimat yang bisa di tafsirkan ganda.
Contoh: ambiguitas: tadi pagi saya melihat ada orang melompati kucing mati-yang mati kucingnya
Tadi pagi saya melihat, ada orang orang, melompati kucing,… mati - yang mati orang yang melompati
kucing
Dalam tata bahasa Indonesia terdapat empat macam ragam bahasa yaitu :
1. Ragam bahasa ditinjau dari cara penyampaian. Ragam bahasa ini dapat dirinci menjadi tiga yakni:
a. Ragam ilmiah.
b. Ragam semiilmiah.
c. Ragam nonilmiah.
2. Ragam bahasa ditinjau dari jalur yang dipakai. Ragam bahasa ini dapat dirinci menjadi dua yakni :
a. Ragam lisan.
b. Ragam tulis.
3. Ragam bahasa ditinjau dari suasana. Ragam bahasa ini dapat dirinci yakni :
a. Ragam resmi.
4. Ragam bahasa ditinjau dari si penutur. Ragam bahasa ini dibagi dua yakni:
Fokus ke ragam ilmiah, ragam tulis, dan ragam resmi untuk menyusun karangan ilmiah dengan
menggunakan bhasa indonseia secara baik dan benar.
Ragam Bahasa dilihat dari sang penutur. Kita tahu semua bahwa di Indonesia sangat banyak suku
bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki Bahasa Daerah sendiri-sendiri. Dengan demikian
ada orang berbahasa Indonesia dengan logat Minang, berbahasa Ibdobesia dengan logat Ambon,
berbahasa Indonesia dengan logat Jawa, berbahasa Indonesia dengan logat Bali, dan sebagainya.
Selain logat juga pengucapan bunyi bahasa terpengaruh oleh pengucapan Bahasa Daerah. Misalnya:
bunyi b, d, g, j yang diycapkan oleh orang yang menggunakan Bahasa Daerah Jawa akan kedengaran
berbeda dengan orang yang tidak menggunakan Bahasa Jawa.
Kemampuan berbahasa indonsdeia di pengaruhi dengan tingkat Pendidikan, maka harus mengerti
audience supaya lebih mudah untuk mengerti.
LATIHAN
Kalimat ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistematis dan logis. Bahasa tulis ilmiah merupakan
perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah.
contoh :
- Penelitian ini mengkaji teknik pentajaman objek yang efektif dan efisien
9. Bagaimanakah menurut pendapat Anda pemakaian kata-kata nonbaku dalam sebuah karangan
ilmiah. Jelaskan alasannya!
Dalam konteks bahasa, kata baku bisa diartikan tolok ukur kata yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan; standar. Di Indonesia standar yang dimaksud ialah mengacu kepada KBBI dan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Ragam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta karena dalam konteks komunikasi, penutur
akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan.
Atas dasar itu, kata baku digunakan sebagai acuan resmi dalam kaidah bahasa agar masyarakat
memiliki rujukan ragam bahasa yang sama.
Baca artikel detikedu, "Kata Baku dan Tidak Baku: Pengertian, Fungsi, dan Contoh yang Sering Keliru"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5596171/kata-baku-dan-tidak-baku-
pengertian-fungsi-dan-contoh-yang-sering-keliru.
Menurut buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" yang diterbitkan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata baku memiliki fungsi, di antaranya:
Tanpa menghilangkan ciri khas ragam bahasa di tiap daerah di Indonesia, bahasa baku
mempersatukan masyarakat dari seluruh penutur dialek masing-masing daerah.
Perbedaan itu pada akhirnya akan membawa dampak positif dan memberi kemantapan akan jati diri
bangsa Indonesia.
Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain
yang dikagumi melalui penggunaan bahasa baku.
Fungsi ini berarti bahasa baku menjadi tolok ukur untuk menilai dan menentukan penggunaan
bahasa yang tepat sesuai dengan acuan yang disepakati.
Baca artikel detikedu, "Kata Baku dan Tidak Baku: Pengertian, Fungsi, dan Contoh yang Sering Keliru"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5596171/kata-baku-dan-tidak-baku-
pengertian-fungsi-dan-contoh-yang-sering-keliru.