Anda di halaman 1dari 11

BAHASA BAKU DAN

TIDAK BAKU
Dosen pengampu:
Wahdaniyah Wilyah, S.Pd.,M.Pd.
Prodi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar

Ramdhani Saputra
Nim: 105191101623

Nurmilansari
KELOMPOK 5 Nim: 105191102023

Lalan Sari
Nim: 105191101223

page 1
1. Bahasa Baku
Menurut Kosasih dan Hermawan (2012: 83), kata baku merupakan kata
yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau
pedoman yang dibakukan. Kaidah baku yang dimaksud dapat berupa
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa baku, dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

PENGERTIAN 2. Bahasa Tidak Baku


BAHASA BAKU & Kata tidak baku, atau biasa juga dikenal sebagai kata tidak resmi atau
TIDAK BAKU kolokial, merujuk kepada kata-kata yang tidak termasuk dalam kategori
bahasa baku atau formal. Kata-kata ini cenderung lebih terdengar
dipercakapan sehari-hari daripada dalam tulisan resmi. Mereka mungkin
mengandung dialek, slang, atau istilah asing yang belum diakui secara luas
oleh badan-badan bahasa resmi. Penggunaan kata-kata tidak baku
tergantung pada konteks sosial dan budaya, dan bisa mengalami
perubahan seiring waktu.
page 2
1. Baku dari Segi Lafal
Contoh:
Enem = Enam
Dudu = Duduk
2. Baku dari Segi Ejaan
Contoh :
Baku = Tidak Baku
Apotek=Apotik
Azan=Adzan
3. Baku dari Segi Gramatikal
BAKU DARI Contoh :

BERBAGAI SEGI
Tolong bikin bersih ruangan ini.
4. Baku dari Segi Nasional
Contoh :
Semrawut = Kacau
Ngomong = Bicara
5. Baku dari Bahasa Asing
Contoh : standard-standar, standardisasi-standarisasi, kolektip-kolektif certifikat-sertifikat.
Namun, perlu diperhatikan penyesuaian dari bahasa asing yang tidak ditulis dengan huruf latin
(seperti bahasa Arab dan bahasa cina) ada yang disebut transkripsi dan tranliterasi. Transkripsi
adalah penulisan sesuai dengan “bunyi”, sedangkan transliterasi adalah penyesuaian huruf demi
page 3 huruf. Umpamanya, dari bahasa Arab secara transkripsi ditulis attakwa, arrahman, annisa; dan
secara transliterasi ditulis al-taqwa, al-rahman, dan al-nisa.
Baku
1.Selalu menggunakan awalan me- atau ber- pada kata kerja yang menjadi
predikat di dalam kalimat.
2.Selalu menggunakan fungsi gramatikal (SPOK) secara konsisten.
3.Selalu menggunakan kata penghubung bahwa atau karena di dalam kalimat
majemuk.
4.Selalu menggunakan bentuk sintetis.
5.Tidak menggunakan unsur-unsur leksikal dan gramatikal dari dialekregional
CIRI-CIRI atau bahasa-bahasa daerah yang belum di anggap unsur bahasa indonesia.
BAHASA BAKU & 6.Selalu menggunakan ejaan yang disempurnakan baik dalam penulisan kata

TIDAK BAKU maupun kalimat.

Tidak baku:
a) Umumnya digunakan dalam percakapan sehari-hari
b) Dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing..
c) Dipengaruhi oleh zaman.
d) Bentuknya mudah berubah.
page 4
Baku
Secara umum, fungsi bahasa baku adalah sebagai berikut:
Sebagai fungsi pemersatu.
Sebagai fungsi pemberi kekhasan,
Fungsi pembawa kewibawaan.
Sebagai fungsi kerangka acuan.
Menurut Jumilah,2017 Fungsi bahasa indonesia baku adalah sebagai berikut:
a) Digunakan dalam wacana teknis
Misalnya: karangan ilmiah (skripsi,tesis, disertasi), makalah, buku-buku pelajaran.

FUNGSI BAHASA
b) Sebagai alat komunikasi resmi
Yakni dalam surat menyurat resmi, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh
BAKU & TIDAK instansi resmi.
BAKU c) Digunakan dalam pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati, termasuk
diantaranya adalah pembicaraan dengan orang yang belum akrab atau belum kenal
d) Digunakan dalam pembicaraan di depan umum
Misalnya: khutbah, ceramah, perkuliahan, pidato, seminar, rapat resmi kenegaraan

Tidak Baku
Fungsi penggunaan bahasa tidak aku adalah untuk mengakrabkan diri dan menciptakan
page 5 kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).
1. Menggunakan tanda baca yang sesuai
2. Menggunakan ejaan yang sesuai kaidah
3. Memiliki tata bahasa yang jelas
4. Tidak boros kata
SYARAT KALIMAT
BAKU 5. Menggunakan huruf kapital yang sesuai
6. Memiliki gagasan yang padu
7. Tidak menimbulkan ambiguitas

page 6
1. Pelepasan imbuhan
a.Pelepasan awalan
Awalan yang sering dilepaskan mengakibatkan kalimat yang terbentuk menjadi tidak baku
ialah me-, men-, ber-, dan di-.
1)Awalan Me-/Men-
Baku: Polisi terus mengusut kasus pembunuhan Sumanto.
Tidak Baku: Polisi usut terus kasus pembunuhan Sumanto.
2)Awalan Ber-
Baku: Andi ingin bertanya tentang sesuatu.

PENYEBAB Tidak Baku: Andi ingin tanya tentang sesuatu.


3)Awalan di-

KETIDAKBAKUAN
Baku: Seorang pencuri dihukum satu tahun.
Tidak Baku: Seorang pencuri hukum satu tahun.

KALIMAT b. Pelepasan Akhiran


Ada dua akhiran yang penggunaannya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -I. yang bisa
mengakibatkan kalimat menjadi tidak baku.
1)Akhiran -kan
Baku: Mereka memperhatikan kebaikannya.
Tidak Baku: Mereka memperlihat kebaikannya.
2)Akhiran -i
page 7 Baku: Kami saling mencintai.
Tidak Baku: Kami saling mencinta.
2. .Pemborosan Penggunaan Kata
Pemborosan kata di mana, daripada, di dalam, dalam, kepada, dari, maka.
Contoh:
1. Baku: Tempat ditemukannya benda itu sudah dicatat.
Tidak Baku: Tempat di mana ditemukannya benda itu telah dicatat.
2. Baku: Peta itu merupakan bagian kabupaten Gresik.
Tidak Baku: Peta itu merupakan bagian daripada kabupaten Gresik.

PENYEBAB 3. Baku: Anak itu menulis dalam karangan.


Tidak Baku: Anak itu menulis karangan.
KETIDAKBAKUAN 4. Baku: Hadirin dimohon berdiri.
Tidak Baku: Kepada hadirin dimohon berdiri.
KALIMAT 5. Baku: Hasil selama lima tahun menunjukkan bahwa jumlah kendaraan dan
kota Gresik melibihi fasilitas jalan.
Tidak Baku: Dari hasil selama lima tahun menunjukkan bahwa jumlah
kendaraan dan kota Gresik melibihi fasilitas jalan.
6 Baku: Dengan ini kami sampaikan data seorang ibu dari kelurahan kota baru.
Tidak Baku: Maka dengan ini kami haturkan data seorang ibu dari kelurahan
page 8 kota baru.
3 .Ketidaktepatan pemilihan kata
a. Penggunaan kata yang termasuk ragam tidak baku
Baku: Ia sedang membuat rak buku
Tidak Baku: Ia sedang membikin rak buku
b. Ketidaktepatan Penggunaan bentuk – nya
Baku: Atas bantuan saudara , kami ucapkan terima kasih.
PENYEBAB Tidak Baku: Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih.

KETIDAKBAKUAN 4. Kesalahan Ejaan pada penulisan sapaan


KALIMAT Baku: Silahkan duduk, Dik!
Tidak Baku: Silahkan duduk, dik!

5. Kesalahan struktur kalimat


Baku: Surat Anda sudah Saya baca
Tidak Baku: Surat Anda Saya sudah baca
page 9
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai