Anda di halaman 1dari 36

MATA KULIAH UMUM (MKU)

BAHASA INDONESIA

Paulina Maria Yovita Kosat, S.Pd.,M.Hum.


Pendahuluan

Tujuan mata kuliah:


menumbuhkan mental sivitas akademik
yang mampu mengapresiasinilai-nilai
bahasa Indonesia sebagai simbol
kedaulatan bangsa dan negara;
memberikan pemahan dan penghayatan
atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai
bhs pemersatu bangsa dan bhs ipteks;
Pendahuluan – Tujuan MK
menyiapkan sivitas akademik agar mampu
menganalisis permasalahan dan mencari
solusi terhadap persoalan kehidupan
bermasyarakat. Berbangsa, dan bernegara
melalui pembuatan dan penggunaan teks; dan
mengembangkan keterampilan
berkomunikasi secara akedemik baik dalam
bentuk bahaswa Indonesia lisan maupu tulis
demi pengembangan ipteks dlm tatanan dunia
global.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan BI: Bhs Nasional & Bhs Negara


Fungsi BI sebagai bhs Nasional:
lambang kebanggaan nasional;
lambang identitas nasional;
alat yang memungkinkan penyatuan berbagai
suku bangsa dengan latar belakang sosial
budaya dan bahasanya masing-masing ke
dalam kesatuan kebangsaan Indonesia; dan
alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi BI sebagai bhs Negara:


bahasa resmi kenegaraan;
bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan;
alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan
pemerintah; dan
 alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Kedudukan dan Fungsi Bhs Daerah
Kedudukan: sebagai bahasa Daerah
Fungsinya:
lambang kebanggaan daerah;
lambang identitas daerah;
alat perhubungan di dlm keluarga dan
masyarakat daerah; dan
sarana pendukung budaya daerah dan bhs
Indonesia.
Kedudukan dan Fungsi Bhs Asing
Kedudukan: sebagai bhs Asing
Fungsinya:
alat penghubung antar bangsa dan negara;
dan
sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional (hanya untuk
melengkapi bhs Indonesia sebagai sarana
iptek)/
Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku adalah:
inti dari seluruh varian bahasa
Indonesia.
Inti bahasa yang dapat diterima oleh
seluruh penutur setiap dialek bahasa
Indonesia.

Keunggulan bahasa Indonesia baku:


 Keunggulan jangkauan wilayah
pemakaian
Bahasa Indonesia Baku
Ciri bhs Indonesia baku:
dinamis
memiliki kemantapan
seragam
cendekia: mencerminkan keteraturan cara
berpikir; logis; taat asas/kaidah; dan
sistematis.

Penggunaan: Tempat resmi dan situasi resmi


(formal).
Contoh bhs. Indonesia Baku
Dinamis= kemungkinan bisa berubah
dahulu sekarang arti
langganan /pelannggan ‘pembeli
tetap’

Mantap = konsisten dalam penggunaan


kaidah
bekerja bukan berkerja
perajin bukan pengrajin
menerjemahkan bukan
Contoh bhs. Indonesia Baku
Seragam:
seragam tidak seragam
lemari, kursi, bahasa bukan almari, korsi, basa
efektif, efisien mangkus, sangkil
Senin, Rabu, Kamis bukan Senen, Rebo,
Kemis

Cendekia

cendekia tidak cendekia


aktif, pasif, efektif bukan aktip, pasip, efektip
Contoh bhs. Indonesia Baku
cendekia tidak cendekia
yang membawa HP yang membawa HP harap
diharapkan HP dimatikan dimatikan.

sudah saya katakan “ jauhi saya udah katakan, “ jauhi


narkoba itu” narkoba itu!”
Ragam Bahasa
Ragam bahasa = laras bahasa = corak
bahasa
Penanda ragam bahasa:
pemilihan kosa kata (sulit, sederhana,
ilmiah, umum, sopan, kasar, dan
sebagainya);
pemilihan bangunan kalimat (panjang,
pendek, aktif, pasif, langsung,
taklangsung, dan sebagainya); dan
nada dan lagu bicara (keras, sedang,
Ragam Bahasa
Ragam bahasa (language varieties) dapat
dipilahkan berdasarkan:
Golongan penutur bahasa;
Jenis pemakaian bahasa; dan
Situasi pemakaiannya.
Ragam bhs golongan penutur:
ragam daerah;
ragam pendidikan; dan
ragam berdasarkan sikap penutur.
Ragam Bahasa
Ragam bhs menurut Jenis Pemakaiannya:
ragam bahasa dari sudut pandang
bidang atau pokok persoalan
ragam menurut sarananya; dan
ragam yang mengalami pencampuran.
Ragam bhs berdasarkan sarananya:
Ragam (bahasa) lisan
Ragam (bahasa) tulis
Ragam Bahasa
Ragam bahasa berdasarkan situasi
berbahasa:
Ragam baku atau ragam resmi
Ragam santai/akrab atau ragam
takresmi.
Bentuk dan Pilihan Kata
(Diksi)
Fungsi utama bahasa:
Fungsi transaksional merupakan funsgi bahasa
untuk mengungkapkan isi bahasa.
Fungsi interaksional (interaksi sosial) merupakan
fungsi bahasa yang terlibat dalam pengungkapan
hubungan sosial dan sikap pribadi.

Tigadasar pertimbangan/tolok ukur diksi:


Ketepatan
Kebenaran
Kelaziman.
Data ketidaktepatan diksi - Latihan
Karena mengacuhkan petunjuk yang diberikan pada awal tes,
banyak peserta yang tidak dapat mengerjakan soal dengan benar.
Pendidikan dan latihan ini akan berlangsung lima bulan sebelum
calon pegawai diterjunkan ke lapangan.
Burung-burung itu akan segera terbang ke sarang di mana ia
meninggalkan anak-anaknya.
Peminjam akan dikenai denda jika buku yang mana setelah dua
minggu dipinjamnya tidak dikembalikan.
Perbedaan antara orang kaya dengan orang miskin di kota-kota
besar sangat menyolok.
Di kelasnya dia menduduki rangking kedua.
Saya ingin langganan majalah Hidup.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman.
 Gubernur menugaskan walikota untuk menyelesaikan masalah itu.
Kebenaran Diksi
Kebenaran pelafalan:
huruf c (ce), yang sering dilafal /se/;
huruf q (ki) yang sering dilafal /kui/;
y (ye), dilafal /ei gret/; dan z (zet)
dilafal /set/.
bulan Februari, dilafal /Pebruari/ dan
bulan November, dilafal /Nopember).
Kata provinsi sering dilafal/ditulis
propinsi
Kebenaran Diksi
Kebenaran pengejaan:
Salah: kuatir, sekedar, sedar,
kecematan, jadual, Senen, Rebo,
prosentase, pengeterapan,
Pebruari, Nopember, kwalifikasi,
strukturil, kwalitas, kwitansi,

merubah/perobahan/dirubah
Kelaziman Diksi
Tidak lazim:
 Selamat dini hari/subuh, Bu!
 Selamat tengah hari, Bapak!
 Buku aku hilang kemarin.
 Teman daku dijegal oleh begal.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan, pikiran, dan
perasaan dengan tepat ditinjau dari segi
diksi, struktur, dan logikanya (Putrayasa,
2007:2).

Struktur kalimat Efektif:


 Struktur umum
 Struktur paralel
 Struktur periodik.
Kalimat Efektif
Contoh:
Struktur Umum:
Kami menghadiri Seminar Nasional di aula
Undana.
Dia memberi saya artikel bidang Linguistik.
Dosen tamu itu tiba kemarin sore.

StrukturParalel:
Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat
katalog, dan mengatur peminjaman buku.
→Paralel bentuk
Kalimat Efektif
• Dia (S) berpukul-pukulan (P) → Paralel makna

Struktur periodik:
Selama dua minggu berturut-turut di kota
Kupang (unsur tambahan), hujan lebat turun
(unsur inti).
Setiap tanggal 20 Desember (unsur tambahan),
masyarakat NTT memperingati hari jadi
Provinsi NTT (unsur inti).
 
Ciri-ciri kalimat efektif
Kesatuan (Unity)
Kepada para mahasiswa diharapkan
mendaftarkan diri di sekretariat.
Di dalam keputusan itu merupakan
kebijaksanaan yang dapat
menguntungkan umum.
Pada tahun ini merupakan tahun
terakhir masa dinasnya sebagai pegawai
negeri sipil.
Ciri-ciri kalimat efektif
Kehematan (Economy)
Cara penghematan kalimat:
1) hindari pengulangan subjek kalimat
1a. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia
bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.
1b. Pemuda itu segera mengubah rencana setelah
bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.
2a. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui
mempelai memasuki ruangan.
2b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui
mempelai memasuki ruangan.
 
Ciri-ciri kalimat efektif

Kehematan (Economy)
Cara penghematan kalimat:
1) Hindari pengulangan subjek kalimat
1a. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia
bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.
1b. Pemuda itu segera mengubah rencana setelah
bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.
2a. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui
mempelai memasuki ruangan.
2b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai
memasuki ruangan.
 
Ciri-ciri kalimat efektif
2) hindari pemakaian hiponimi: Hubungan makna spesifik
dengan makna generik, antara yang lebih kecil dengan yang
lebih besar, antara yang khusus dengan yang umum. contoh:
buku, pena, penggaris,penggaris,penghapus, dsb berhiponimi
alat tulis.

3a. Presiden SBY menghadiri Rapim ABRI hari Senin lalu.


3b. Presiden SBY menghadiri Rapim ABRI Senin lalu.
4a. Warna orange dan warna kuning gading adalah warna
kesukaan ayah.
4b. Orange dan kuning gading adalah warna kesukaan ayah.
 
Ciri-ciri kalimat efektif

hindari pemakaian hiponimi


3a. Presiden SBY menghadiri Rapim
ABRI hari Senin lalu.
3b. Presiden SBY menghadiri Rapim
ABRI Senin lalu.
4a. Warna orange dan warna kuning
gading adalah warna kesukaan ayah.
4b. Orange dan kuning gading adalah
warna kesukaan ayah.
Ciri-ciri kalimat efektif
3) hindari pemakaian kata dari dan daripada
5a. Anak dari tetangga saya akhir bulan ini
akan ditabiskan menjadi pastor.
5b. Anak tetangga saya akhir bulan ini akan
ditabiskan menjadi pastor
6a. Tujuan daripada munas ini adalah untuk
menentukan strategi pemenangan partai pada
pemilu tahun 2019.
6b. Tujuan munas ini adalah untuk
menentukan strategi pemenangan partai pada
pemilu tahun 2019.
Ciri-ciri kalimat efektif
Kevariasian (Variety)
7. Seribu puspa di taman bunga, seribu
wangi menyegar cita (BKI) (variasi
dalam bentuk sinonim).
8. Mahasiswa wajib membaca buku di
ruang referensi. Buku-buku tersebut
harus dibaca mahasiwa di ruang
reverensi. (variasi aktif-pasif).
Tugas/Diskusi Kelompok
Jelaskan, mengapa kalimat-kalimat berikut tidak efektif?
Lalu bagaimana bentuk efektif kalimat-kalimat tersebut?

◦ 1. Mohon Ibu jelaskan kembali perbedaan filsafat barat


dan filsafat timur karena saya belum jelas!
◦ 2. Pemenang terbaik II mendapa hadiah Rp 500.000,00.
◦ 3. Acara selanjutnya adalah kata sambutan dari bapak
dekan. Waktu dan tempat kami persilakan!
◦ 4. Dirgahayu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-72.
◦ 5. Pencopet itu berhasil ditangkap polisi.
◦ 6. Sesudah memahami dan menghayati, pancasila harus
diamalkan.
◦ 7. Karena akan hujan, saya berlarian pulang.
Paragraf
Paragraf adalah himpunan kalimat yang
bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk suatu gagasan atau
ide

Syarat-syarat paragraf:
Kesatuan
Koherensi/kepaduan
Kepadaan
Pembentuk koherensi
Koherensi paragraf terbentuk melalui
sarana kebahasaan:
Kata ganti (substitusi)
Repetisi (pengulangan kata kunci)
Transisi
Macam-macam paragraf
Paragraf deduksi Ide utama/kal.utamanya
pada awal paragraf
Paragraf induksi Ide utama/kal.utamanya
pada akhir paragraf
Paragraf deduksi-induksi (campuran) Ide
utama/kal.utamanya
pada awal dan akhir paragraf
Paragraf deskripsi ide utama/kal.utamanya
menyebar pada seluruh
kalimat dalam paragraf.
Pola Pengembangan Paragraf

Anda mungkin juga menyukai