Oleh :
Helmi Husein Muntafi’i M. Pd
082 313 616 848
Pengertian Bahasa
Bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan (KBBI)
Menurut Gorys Keraf (1997), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Berdasaarkan pengertian tersebut dapat disintesiskan bahwa bahasa adalah
sistem yang berupa lambang yang digunakan untuk menyampaikan pikiran dan
perasaan untuk berkomunikasi.
Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.
Bahasa melayu sudah menjadi lingua franca di Indonesia
Bahasa melayu telah digunakan sebagai pengantar dalam buku-buku pendidikan yang tersebar di
Indonesia
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda,
28 Oktober 1928.
• Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH
DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
• Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA JANG
SATOE,BANGSA INDONESIA
• Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA
PERSATOEAN,BAHASA INDONESIA
Ejaan van ophuisjen (1901)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik
Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
perubahan
Indonesia Sejak 1947
(pra-1947)
tj c
dj j
ch kh
nj ny
sj sy
j y
oe* u
EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)
Dialek
Variasi bahasa dari sekolompok orang yang jumlahnya
relatif, yang terletak pada usatu wilayah atau area
tertentu.
Contoh:
Cendekia
Lugas dan Jelas
Ringkas dan Padat
Formal dan Objektif
Konsisten
Bertolak dari gagasan
Cendekia
Alinea/Paragraf
Kalimat
Klausa
Frasa
Kata
Alinea
1. Kepaduan Paragraf
Kepaduan adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu dengan
menggunakan kata penghubung.
Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung
antarkalimat.
Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dg induk kalimat
cth: karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dll.
Penghubung antarkalimat adalah yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya.
Cth: oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dll
KESATUAN PARAGRAF
1. sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
2. arti kalimat biasanya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu
alinea;
4. isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan yang mendukung
kalimat utama.
Kohesif dan Koheren
Ali anak yang rajin. Setiap pagi, dia membantu ibunya membersihkan rumah. Hal ini
dilakukannya sebelum berangkat ke sekolah. Di sekolah, dia dikenal sebagai anak yang
pandai. Namun demikian, Ali tidaklah sombong dengan kepandaiannya. Dia selalu bersedia
membantu kawannya mengerjakan tugas sekolah.
Tidak Kohesif dan Tidak Koheren
Setiap pagi, dia membantu ibunya membersihkan rumah. Ali anak yang rajin. Dia selalu
bersedia membantu kawannya mengerjakan tugas sekolah. Hal ini dilakukannya sebelum
berangkat ke sekolah. Namun demikian, Ali tidaklah sombong dengan kepandaiannya. Di
sekolah, dia dikenal sebagai anak yang pandai.
Koheren Tidak Kohesif
“Tutup dulu?”
a. Pembuka: mengutarakan satu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Fungsi: 1) menghantarkan pokok
pembicaraan, 2) menarik minat pembaca, 3) menyiapkan pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi karangan.
b. Pengembang: mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang telah dirumuskan dalam alinea pembuka.
Fungsi: 1) mengemukakan inti permasalahan, 2) memberi ilustrasi, 3) menyiapkan dasar dan landasan bagi
kesimbulan.
c. Penutup: simpulan sebagian atau seluruh bagian karangan. Syarat: 1) tidak boleh terlalu panjang, 2) isi berupa
simpulan sementara atau akhir sebagai cerminan seluruh uraian.
Jenis Alinea
Sifat Isi
c. Argumentasi: membahas satu masalah atau gagasan dengan bukti dan alasan yang
mendukung dan ditutp kesimpulan
d. Eksposisi: memaparkan suatu fakta dengan bukti dan data yang lengkap.
Contoh :
Etika merupakan prinsip dasar moral dari prilaku manusia sebagai kesatuan sosial
(K1). Manusia harus berpegang pada nilai dasar moral yang boleh dilakukan dan
tidak (K2). Sebagai contoh dalam masyarakat Jawa pernah dikenal etika yang
memandang dunia perdagangan patut dihindari dan etika moral yang terhormat
adalah dunia priyayi (K3).
2. Metode Perbandingan
Perbandingan dua pokok pikiran, menunjukkan persamaan dan perbedaan.
Pele menjadi legenda dalam dunia sepakbola (K1). Dia hidup sederhana dan
bersahaja (K2). Fisiknya sehat meski usianya sudah tidak muda lagi (K3). Lain halnya
dengan legenda tinju Muhammad Ali (K4). Hari tuanya ia pasrah dengan penyakit
parkinson yang menyebabkan sulit bebrbicara dan harus dituntun saat berjalan (K5).
3. Metode Analogi
Membandingan dan mengingatkan dua hal yang berbeda.
Contoh :
Nanik Handayani seorang gadis Solo memiliki perangai yang halus, berpenampilan sederhana, dan sikapnya
sangat baik (K1). Setelah lulus SMU ia langsung dilamar oleh Sutrisno, pemuda asal Ponorogo yang bekerja di Bank
Mandiri Boyolali (K2). Pak Marjono, ayah Sutrisno sangat bangga terhadap mantunya yang berasal dari Solo tersebut
(K3). Pada suatu hari, Sulistiyadi, adik Sutrisno menyampaikan kepada bapaknya bahwa dirinya mempunyai pacar, Atik
binti Ridwan yang berasal dari Solo juga (K4). Pak Marjono, ayahnya tak berpikir panjang dan langsung menyetujuinya.
59
contoh:
Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang berlangsung.
Apabila ide pokok yang dimaksud adalah kuliah sedang berlangsung maka
kalimat di atas menjadi berikut ini.
Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau konstruksi
bahasa yang sama dalam susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai
kesejajaran pengungkapan ide-ide dalam suatu kalimat.
63
contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS
dari Filipina akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap
bangsa Filipina.
atau
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali pasukan
AS dari Filipina akan mempercepat terwujudnya cita-cita segenap
bangsa Filipina.
64
Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu tulisan, seorang penulis
harus memperhatikan posisi bagian yang diutamakan. Hal itu dapat ditempuh
dengan:
contoh:
Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
d. Kehematan
contoh:
contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun
1965.
contoh:
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan berkembang.
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang.
atau
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan berkembang.
e. Variasi 72
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan,
diperlukan adanya variasi.
Kutipan Langsung
Pada bagian ini dikemukakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi keterbatasan
tenaga manusia (Indrawati dan Dian, 2007:17)
6. Kutipan dari buku karangan leboh dari 2 orang
Tentang hubungan antara arsitektur dan arsitek, Indrawati dkk. (1990:12)
menyatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan antara ilmu dan seni,
sedangkan asritek adalah orang yang menciptakan ruang dan seni.
CATATAN KAKI &
CATATAN AKHIR
Contoh:
1 Indrawati. Filsafat Bahasa. Surabaya: Padira.
2005. hal. 89
1. Pengarang
- satu orang pengarang
Indrawati, Dianita. 2006. Makian dalam Bahasa
Madura. Surabaya: Pustaka Bima.
- dua orang pengarang
Indrawati, Dianita dan Hidayat, Liliana. 2006. Cara
Sehat Melalui Yoga. Denpasar: Upada.
- lebih dari dua orang pengarang
Indrawati, Dianita dkk. 2000. Metodologi Penelitian.
Denpasar: Udayana University Press.
Penulisan nama Tionghoa tidak dibalik karena nama
pertama merupakan nama keluarga
Contoh:
Lyons, John. 1995a. Linguistics. London: Longman.
Lyons, John. 1995b. Semantics. London: Longman.
- tanpa tahun terbit
Contoh:
Arifin. Tanpa Tahun. Pengantar Linguistik. Malang:
Aneka
3. Judul
- Judul buku
De Potrter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Terjemahan oleh Alwiyah. Bandung: Kaifa.
- Judul artikel, laporan penelitian, makalah, skripsi, dll.
Indrawati, Dianita. 2002. “Semantik Reduplikasi Bahasa Madura”. Tesis tidak
diterbitkan. Denpasar: Program Pascasajana Universitas Udayana.
- Judul buku kumpulan artikel
Purwo, Bambang Kaswanti (penyunting). 1992. PELBA 5: Bahasa dan Budaya.
Yogyakarta: Kanisius.
4. Nama kota dan penerbit