Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TES KEMAMPUAN BERBICARA

DOSEN PENGAMPUH : MUSYAWIR S.Pd, M.pd

Disusun Oleh:

Ralansyah

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS IQRA BURU

TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
BAB IPENDA$U3UANA!3ATAR BE3AKAN1

Berbicara adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa. Aspek-aspek keterampilan
bahasa lainnya adalah menyimak, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut berkaitan erat,
antara berbicara dengan menyimak, berbicara denganmenulis, dan berbicara dengan
membaca.Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya. Pembicarayang baik
mampu memberikan contoh agar dapat ditiru oleh penyimak yang baik.Pembicara yang baik
mampu memudahkan penyimak untuk menangkap pembicaraanyang disampaikan. Berbicara dan
menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan,dua-
duanya berkaitan dengan bunyi bahasa. Dalam berbicara seseorangmenyampaikan informasi mel
alui suara atau bunyi bahasa, sedangkan dalammenyimak seseorang mendapat informasi melalui
ucapan atau suara. Berbicara danmenyimak merupakan dua kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan, kegiatan berbicaraselalu disertai kegiatan menyimak, demikian pula kegiatan
menyimak akan didahuluikegiatan berbicara. Keduanya sama-sama penting dalam
komunikasi.Manusia adalah mahluk sosial. Manusia baru akan menjadi manusia bila
iahidup dalam lingkungan manusia. Kesadaran betapa pentingnya berbicara dalamkehidupan
manusia dalam bermasyarakat dapat meujudkan bermacam aneka bentuk.!
ingkungan terkecil adalah keluarga, dapat pula dalam bentuk lain seperti perkumpulan sosial,
agama, kesenian, olah raga, dan sebagainya."etiap manusia dituntut terampil berkomunikasi,
terampil menyatakan pikiran,gagasan, ide, dan perasaan. #erampil menangkap informasi-
informasi yang didapat,dan terampil pula menyampaikan informasi-informasi yang diterimanya.
Kehidupanmanusia setiap hari dihadapkan dalam berbagai kegiatan yang menuntut
keterampilan berbicara. $ontohnya dalam lingkungan keluarga, dialog selalu terjadi, antara ayah
dan ibu, orang tua dan anak, dan antara anak-anak itu sendiri. Di luar
lingkungankeluarga juga terjadi pembicaraan antara tetangga dengan tetangga, antar temanseper
mainan, rekan kerja, teman perkuliahan dan sebagainya. #erjadi pula pembicaraan di pasar, di
salayan, di pertemuan-pertemuan, bahkan terkadang
terjadiadu argumentasi dalam suatu forum. "emua situasi tersebut menuntut agar kitamampu
terampil berbicara.Berbicara berperan penting dalam pendidikan keluarga.
#ata krama dalam pergaulan diajarkan secara lisan. Adat kebiasaan, norma-norma yang berlaku j
ugaseringkali diajarkan secara lisan. %al ini berlaku dalam masyarakat tradisionalmaupun masya
rakat modern. Berbicara merupakan keterampilan dalammenyampaikan pesan melalui bahasa
lisan kepada orang lain. Penggunaan
bahasasecara lisan dapat pula dipengaruhi oleh berbagai faktor. &aktor-faktor yangmempengaru
hi berbicara secara langsung adalah sebagai berikut' (a) pelafalan* (b) intonasi* (c) pilihan
kata* (d) struktur kata dan kalimat* (e) sistematika
pembicaraan*(f) isi pembicaraan* (g) cara memulai dan mengakhiri pembicaraan* dan (h) pena
mpilan.Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun
berkaitanerat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara.Kegiata
n berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadikomunikasi
lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-
jaab,inter+ie, dan sebagainya. Kegiatan berbicara dan menyimak saling
melengkapi,tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. #idak mung
kin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatanmenyimak sisa
mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur kalimat.Berbicara dan membaca berbeda dalam
sifat, sarana, dan fungsi.
Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyeba
r informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerim
a informasi. Bahan pembicaraan sebagian besar didapatmelalui kegiatan membaca. "emakin seri
ng orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. %al ini merupakan pendorong
bagi yang bersangkutanuntuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara
lain melalui berbicara.Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-
ekspresif.Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian
informasimelalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan,
sedangkan penyampaianinformasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis.
nformasi
yangdigunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun
membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam
kegiatan berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidahkebahas
aan menunjang keterampilan berbicara.

B!RUMUSAN MASA3A$

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini antara
lain'.Apa yang dimaksud dengan tes kemampuan berbicara/.Apa saja bentuk-bentuk tes
kemampuan berbicara0.Apa tingkatan tes kemampuan berbicara1.Bagaimana penilaian
kemampuan tes berbicara2.Bagaimana contoh soal tes kemampuan berbicara

C!TU4UAN getahui contoh soal tes kemampuan berbicara.

D!MAN2AAT

Manfaat penulisan dalam makalah ini antara lain'

*!

Bagi mahasisa, dapat mengaplikasikan tes kemampuan berbicara kepada anak didik di


sekolah.

(!

Bagi penyelenggara pendidikan4praktiksi pendidikan, agar dapat dijadikan sebagai bahan


kajian.

BAB IIPEMBA$ASANA!TES KEMAMPUAN BERBICARA


Berbicara adalah akti+itas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalamkehidupan
berbahasa, yaitu setelah akti+itas mendengarkan. 3ntuk dapat berbicaradalam suatu
bahasa secara baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, dan kosakata yang
bersangkutan (Burhan, /55).#es kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek
yang sangat
pentingdalam tes bahasa (%eaton, 676). "ebagai kemampuan berbahasa yang aktif- pro
duktif, kemampuan berbicara menuntut penguasaan terhadap beberapa aspek dankaidah
penggunaan bahasa (Djiandono, 668). Berkaitan dengan hal ini,
%arris(668) menyatakan, baha tidak ada kemampuan berbahasa yang begitu
sulit untuk dinilai sebagaimana tes berbicara. Kemudian ditegaskan kembali bah a
berbicara itu

merupakan ketrampilan yang sangat kompleks, yang mempersyaratkan penggunaan berbagai


kemampuan secara simultan. Kemampuan tersebut meliputi'.  Pelafalan (yang mencakup ciri-
ciri segmental-+okal dan konsonan serta polatekanan dan intonasi),/. #ata bahasa,0. Kosa kata,1.
Kelancaran (

 fluency

), dan2. Pemahaman (kemampuan merespon terhadap suatu ujaran secara


baik).#ujuan tes berbicara adalah untuk mengukur kemampuan tes dalammenggunakan bahasa
ndonesia sebagai alat komunikasi lisan.

B!BENTUK6BENTUK TES KEMAMPUAN BERBICARA

. Membaca Keras"asaran utamanya adalah agar teste memiliki kemampuan melafalkan bunyi-


bunyiatau ujaran bahasa sasaran dengan lancar, fasih dan dengan intonasi yang
tepat./. Bercerita Melalui 9ambar9ambar, peta dan diagram dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan berbicara(%eaton, 676). 3ntuk mengungkapkan kemampuan berbicara sisa,
gambar dapatdijadikan rangsangan pembicaraan yang
baik.0. Menceritakan KembaliKegiatan :menceritakan kembali; sebagai salah satu bentuk tes ke
mampuan berbicara. Dilakukan dengan cara, guru memperdengarkan acana baik secaralangsu
ng maupun melalui media. "etelah itu, teste diminta untuk menceritakankembali acana yang
diperdengarkan tersebut dengan susunan bahasanya sendiri.1. Bercerita Bebas<aitu suatu
kegiatan tes kemampuan berbicara yang menuntut teste menceritakantopik-topik tertentu secara
bebas.2. =aancaraKegiatan aancara dilkukan oleh seorang penguji 4 lebih terhadap teste.
"eorang penguji hendaknya menciptakan suasana yang
kondusif, agar teste merasa tenang, bebas, dan tidak merasa tertekan. "uatu hal yang perlu diperh
atikan oleh gurudalam memilih materi aancara adalah keterkaitan meteri tersebut dengankur
ikulum dari isi buku teks bahasa Arab yang sudah dipelajari oleh sisa.8. PidatoDalam konteks
pengajaran atau penyelenggaraan tes berbicara, tugas pidato dapat berujud permainan
simulasi.>.
DiskusiDiskusi selain sebagai alat untuk mengukur kemampuan sisa dalam berargumentasi, ju
ga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara.

Dalam diskusi, teste diminta mengemukakan dan mempertahankan pendapat, idedan pikiran
orang lain secara kritis dan logis.

C!TIN1KATAN TES KEMAMPUAN BERBICARA

) #es kemampuan berbicara tingkat ingatan#es kemampuan berbicara pada tingkat ingatan
pada umumnya lebih bersifatteoritis, menanyakan hal-
hal yang berkaitan dengan tugas berbicara, misalnyatentang pengertian, fakta, dan sebagainya./)
#es kemampuan berbicara tingkat pemahaman"eperti halnya tes ingatan, tes kemampuan
berbicara tingkat pemahaman jugamasih bersifat teoritis, menanyakan masalah-masalah yang
berhubungan dengan berbagai tugas berbicara.0) #es kemampuan berbicara tingkat penerapan#es
kemmpuan berbicara pada tingkat penerapan tidak lagi bersifat teoritis,melainkan menghendaki
sisa untuk praktik berbicara. #es tingkat ini menuntutsisa untuk mampu menerapkan
kemampuan berbahasanya untuk berbicara dalamsituasai (dan masalah) tertentu untuk keperluan
berkomunikasi.3ntuk mengungkapkan kemampuan berbicara sisa tingkat penerapan, kita
dapatmemilih pembicaraan dalam berbagai situasi (dan berbagai subjek) melalui
bentuk  permainan simulasi.

D!PENI3AIAN TES KEMAMPUAN BERBICARA

"etiap kegiatan belajar perlu diadakan penilaian termasuk dalam


pembelajarankegiatan berbicara. $ara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana sisamam
pu berbicara adalah tes kemampuan berbicara. Pada prinsipnya ujianketerampilan berbicara
memberikan kesempatan kepada sisa untuk berbicara,
bukanmenulis, maka penilaian keterampilan berbicara lebih ditekankan pada praktik  berbicara.3
ntuk mengetahui keberhasilan suatu kegiatan tertentu perlu ada penilaian.Penilaian yang
dilakukan hendaknya ditujukan pada usaha perbaikan prestasi sisasehingga menumbuhkan
moti+asi pada pelajaran berikutnya. Penilaian
kemampuan berbicara dalam pengajaran berbahasa berdasarkan pada dua faktor, yaitu faktor keb
ahasaan dan nonkebahasaan. &aktor kebahasaan meliputi lafal, kosakata, danstruktur sedangkan 
faktor nonkebahasaan meliputi materi, kelancaran dan gaya(%aryadi, 66>'62).
Dalam menge+aluasi keterampilan berbicara seseorang pada prinsipnya harus memperhatikan
lima faktor, yaitu'

a) Apakah bunyi-bunyi tersendiri (+okal, konsonan) diucapkan dengan tepat b) Apakah pola-


pola intonasi, naik dan turunnya suara serta rekaman suku katamemuaskanc) Apakah
ketepatan ucapan mencerminkan baha sang pembicara tanpa referensiinternall memahami
bahasa yang digunakand) Apakah kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang
tepate) "ejauh manakah :keajaran; dan :kelancaran; ataupun :kenati+e-speaker-an;yang
tecermin bila sesorang
berbicaraPenilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara sisadilakukan m
elalui tugas bercerita. 3ntuk menge+aluasi kemampuan
berbicara sisadibutuhkan format penilaian berbicara. Berikut merupakan format penilaian berb
icara4bercerita yang dimodifikasi dari penilaian ?ako+its dan 9ordon(@urgiyantoro,
/55'/65).Bicara merupakan suatu kemampuan kompleks yang melibatkan beberapafaktor, yaitu
kesiapan belajar, kesiapan berpikir, kesiapan mempraktikkan, moti+asi,dan bimbingan* Apabila
salah satu faktor tidak dapat dikuasai dengan baik, akanterjadi kelambatan dan mutu bicara akan
menurun (%asuti, dkk., 672).
"emakintinggi kemampuan seseorang menguasai kelima unsur itu, semakin baik pula penampilan 
dan penguasaan berbicaranya. "ebaliknya, semakin rendah kemampuanseseorang untuk menguas
ai kelima unsur itu, semakin rendah pula penguasaan berbicaranya. Akan tetapi, sangat sulit bagi
kita untuk menilai faktor-faktor itu karenasulit diukur.Berdasarkan fakta baha kegiatan
berbicara cenderung dapat diamati
dalamkonteks nyata saat sisa berbicara, maka dalam kegiatan berbicara dapatdikembangkan
penilaian kinerja yang bertujuan menguji kemampuan sisa dalammendemontrasikan
pengetahuan dan keterampilannya

(apa yang mereka ketahui

dandapat mereka lakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu (?ohnson and?
ohnson, /551).

Penilaian kinerja mempunyai dua karakteristik dasar yaitu () sisa dimintauntuk
mendemonstrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk
atauterlibat dalam suatu akti+itas (perbuatan), misalnya berpidato, (/) produk dari penilaian
kinerja lebih penting daripada

kinerja (performance)-nya.

Penilaian mengenai apakah yang akan dinilai itu produk atau kinerjanya
akansangat bergantung pada karakteristik domain yang diukur. Dalam bidang sastra,misalnya

acting

dan menari, kinerja dan produknya sama


penting.Penilaian mengenai kemampuan kinerja dapat juga dilakukan denganmenggunakan skala 
penilaian

(rating scale).

=alaupun cara ini serupa dengan
checklist,

 tapi skala penilaian memungkinkan penilai menilai kemampuan pesertadidik secara kontinum
tidak lagi dengan model dikotomi. Dengan kata lain, keduacara ini sama-
sama berdasarkan pada beberapa kumpulan keterampilan ataukemampuan kerja yang hendak
diukur'checklist hanya memberikan dua
katagori penilaian, sedangkan skala penilaian memberikan lebih dari dua kategori penilaian.Palin
g tidak ada tiga jenis skala penilaian, yaitu' ()numerical rating scale,(/)graphic
rating scale,dan

 (0)descriptive rating scale." Elain itu, alat penilaian


dalam berbicara dapat berujud penilaian yang terdiri atas komponen-komponen tekanan,tata b
ahasa, kosakata, kefasihan, dan pemahaman. Penilaian ini adalah deskripsimasing-masing
komponen (@urgiyantoro, /552' 28).a. #ekanan) 3capan sering tak dapat dipahami./) "ering
terjadi kesalahan besar dan aksen kuat yang menyulitkan pemahaman,menghendaki untuk selalu
diulang.0) Pengaruh ucapan asing (daerah) yang mengganggu dan menimbulkan salah ucapyang
dapat menyebabkan kesalahpahaman.1) Pengaruh ucapan asing (daerah) dan kesalahan ucapan
yang tidak menyebabkankesalahpahaman.2) #idak ada salah ucap yang menolak,
mendekati ucapan standar 8) 3capan sudah standar. b. #ata
bahasa ) Penggunaan tata bahasa hampir selalu tidak tepat./) Ada kesalahan dalam pemgunaan 

pola-pola pokok secara tetap yang selalumengganggu komunikasi. 0) "ering terjadi kesalahan

dalam pola tertentu karena kurang cermat yang dapatmengganggu komunikasi.1) Kadang-kadang
terjadi kesalahan dalam penggunaan pola tertentu, tetapi tidak mengganggu komunikasi.2)
"edikit terjadi kesalahan, tetapi bukan pada penggunaan pola.8) #idak lebih dari dua kesalahan
selama berlangsungnya kegiatan aancara.c.
Kosakata) Penggunaan kosakata tidak tepat dalam percakapan yang paling sederhanasekalipun
./) Penguasaan kosakata sangat terbatas pada keperluan dasar personal (aktu,makanan,
transportasi,
keluar).0) Pemilihan kosakata sering tidak tepart dan keterbatasan penggunaannyamenghambat
kelancaran komunikasi dalam masalah sosial dan profesional.1) Penggnaan kosakata teknis tepat
dalam pembicaraan tentang masalah tertentu,tetapui penggunaan kosakata umum terasa
berlebihan.2) Penggunaan kosakata teknis lebih luas dan cermat, kosakata umum tepatdigunakan
sesuai dengan situasi sosial.8) Penggunaan kosakata teknis dan umum terkesan luas dan tepat
sekali.d. Kelancaran) Pembicaraan selalu berhenti dan terputus-
putus. /) Pembicaraan sangat lambat dan tidak ajeg kecuali untuk kalimat pendek danrutin. 0) Pe
mbicaraan sering nampak ragu, kalimat tidak lengkap. 1) Pembicaraan kadang-kadang masih rag
u, pengelompokan kata kadang-kadangtidak tepat. 2) Pembicaraan lancar dan halus, tetapi sekali-
kali masih kurang ajeg. 8) Pembicaraan dalam segala hal lancar dan halus.e.
Pemahaman ) Memahami sedikit isi percakapan yang paling sederhana. /) Memahami dengan l
ambat percakapan sederhana, perlu penjelasan dan pengulangan. 0) Memahami
percakapan sederhana dengan baik, dalam hal tertentu masih perlu penjelasan dan pengulangan.

1) Memahami percakapan normal dengan lebih baik, kadang-kadang mesih perlu pengulangan


dan
penjelasan.2) Memahami segala sesuatu dalam percakapan normal kecuali yang bersifatkoloial
.8) Memahami segala sesuatu dalam percakapan normal dan koloial.Berikut adalah contoh
lembar penilaian berdasarkan komponen-komponen itu. @ama "isa 'Kelas, "emester '#anggal '

NoButir Penilaian*(.7)+Skor

#ekanan/#ata bahasa0Kosakata1Kelancaran2Pemahaman

 4umlah Skor

 @ilai  jumlah skor ' 2(@ilai tertinggi 8, terendah )Dalam penelitian ini, dilakukan
pembobotan nilai dengan berdasarkan
padatujuan atau fokus penilaian, serta melakukan modifikasi berbagai butir penilaiansesuai
dengan tujuan, situasi, dan kondisi yang melatari.

E!C%NT%$ S%A3 TES KEMAMPUAN BERBICARA


BAB III

PENUTUPAN

A.SIMPULAN

#idak ada kemampuan berbahasa yang begitu sulit untuk dinilai


sebagaimanates berbicara. Berbicara merupakan ketrampilan yang sangat kompleks, yangmempe
rsyaratkan penggunaan berbagai kemampuan secara simultan.#ujuan tes berbicara adalah untuk
mengukur kemampuan tes berbicara dalammenggunakan bahasa ndonesia sebagai alat
komunikasi lisan.Bentuk-bentuk tes berbicara '. Membaca keras/. Bercerita melalui gambar0.
Menceritakan kembali1. Bercerita bebas2. =aancara8. Pidato>. DiskusiPenggunaan bentuk tes
berbicara berkaitan erat dengan pengertian berbicarayang :dianut;, karena tes berbicara harus
mencerminkan pengertian berbicara
itusendiri. Dari beberapa bentuk tes berbicara, aancara nampaknya merupakan bentuk tes be
rbicara yang sesuai dengan perkembangan pebelajaran bahasa deasaini, alaupun tes tersebut 
tidak terlepas dari berbagai kelemahannya, seperti penggunaan aktu, konsistensinya dalam tes,
dan lain-lain. Pengertian
berbicara yangmementingkan isi atau makna, lebih sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alatkom
unikasi. @amun demikian, untuk mengukur tingkat kemampuan dalam berbicara,didasarkan
pada kelima indikator* pengucapan, tata bahasa, kosa kata, kefasihan, dan pemahaman.

B!SARAN

"emoga dengan adanya makalah ini, pembaca dapat memahami dirinya


yang berprofesi sebagai guru. "emoga makalah ini bermanfaat untuk
proses pembelajaran, profesi keguruan dan menjadi pegangan bagi seorang guru.

Anda mungkin juga menyukai