Anda di halaman 1dari 8

BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 4
Winni Julia 4122311031
Rumaini 4122311035
Ghayda Adelia Zifa Afifah 4122311037
Nurhaliza 4122311038
Angela 4122311046
Muhamad Afaril 4122311051

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS PROGRAM STUDI ADMINISTRASI


BISNIS TERAPAN POLITEKNIK NEGERI BATAM
2023
Apa itu PUEBI?
PUEBI adalah pedoman yang digunakan secara resmi dan formal dalam
penulisan bahasa Indonesia. Pedoman tersebut berisi aturan dalam penggambaran
bunyi suatu kata atau kalimat dan penggunaan tanda baca. Dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Dari peraturan tersebut, kita tahu bahwa PUEBI
adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Penetapan PUEBI sebagai pedoman ejaan terbaru bahasa Indonesia itu
tertuang dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Dari sejarahnya, pedoman ejaan bahasa Indonesia mengalami empat
kali perkembangan sebagai berikut:
 Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sejak 1901-1947;
 Ejaan Soewandi atau Republik yang berlaku sejak 1947-1972;
 Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang berlaku sejak 1972-2015;
 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang berlaku sejak 2015
hingga sekarang.

Secara tidak langsung, penerbitan pedoman ejaan bahasa Indonesia berganti


seiring pergantian rezim. Bagaimanapun juga, tata cara berbahasa mengandung
unsur politis subtil dan berdaya besar untuk mempengaruhi penduduk Indonesia
secara luas. Penetapan PUEBI merupakan salah satu solusi untuk mengimbangi
kemajuan teknologi dan informasi, sebagai rujukan atas perkembangan bahasa
Indonesia yang deras seiring perkembangan zaman.

Apa fungsi PUEBI?


Pada dasarnya fungsi dasar PUEBI adalah untuk menjadi pedoman
penulisan, pelafalan, serta pemahaman bahasa Indonesia yang lebih detail dan
terperinci. Namun dalam pemahaman lain buku pedoman ini juga memiliki fungsi
lain seperti:
 Menyelaraskan penulisan bahasa Indonesia secara umum.
 Menyamaratakan pemahaman dan persepsi dari sebuah bahasa penulisan.
 Menetapkan penulisan unsur serapan yang benar.
 Memberikan pengarahan terhadap penggunaan huruf tebal, huruf kapital, tanda
baca, tanda bilangan, dan beberapa penulisan partikel yang benar.

Apa itu EYD?


Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan dalam penulisan kata-kata/kalimat
dalam Bahasa Indonesia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden no. 57
tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan yang disempurnakan atau lebih sering disingkat
menjadi EYD adalah aturan dasar ejaan dalam bahasa Indonesia yang hingga
sampai saat ini masih digunakan. Contoh perubahan yang terjadi pada EYD
dengan ejaan sebelumnya (Soewandi) antara lain;
 ‘J’ menjadi ‘Y’
 ‘DJ” menjadi ‘J’
 ‘NJ’ menjadi ‘Y’
 ‘CH’ menjadi ‘KH’
 ‘TJ’ menjadi ‘C’
 ‘SJ’ menjadi ‘SY’

Apa fungsi EYD?


Ejaan tidak hanya digunakan sebagai pedoman dalam penulisan kata atau kalimat
yang benar. Berikut adalah fungsi EYD dalam Bahasa Indonesia;
 Sebagai standar dalam membuat tata bahasa semakin baku.
 Menjadikan pemilihan kosa kata dan istilah lebih baku.
 Untuk menyaring unsur bahasa asing ke Bahasa Indonesia, sehingga dalam
penulisannya tidak menghilangkan makna aslinya.
 Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dapat membantu dalam memahami
informasi lebih cepat dan mudah, karena penulisan bahasa yang lebih teratur.

Apa yang membedakan PUEBI dan EYD?


Digantikannya EYD menjadi PUEBI tidak berarti mengubah secara keseluruhan isi
dari EYD. Berikut beberapa poin perbedaan EYD dan PUEBI:
1. Penambahan Huruf Vokal
Adanya penambahan huruf vokal diftong (dua huruf vokal yang diucapkan
sekaligus) ei pada PUEBI. Sebelumnya hanya terdapat tiga jenis diftong, yaitu ai,
au, dan ao.
2. Penulisan Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital pada EYD hanya digunakan untuk penulisan nama orang.
Sedangkan pada PUEBI huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur
nama orang, termasuk julukan.
3. Penggunaan Huruf Miring dan Tebal
Pada EYD hanya menggunakan huruf miring untuk menunjukan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata tertentu. Sedangkan dalam PUEBI digunakan huruf
miring dan tebal untuk menunjukan atau menegaskan tulisan tertentu.
4. Penggunaan Partikel -pun
Penggunaan partikel pun pada EYD ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim
digunakan maka penulisannya ditulis serangkai. Sedangkan pada PUEBI partikel
pun tetap ditulis terpisah, kecuali mengikuti unsur kata penghubung maka ditulis
serangkai.
5. Penggunaan Huruf
Pada PUEBI, bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf. Sedangkan pada EYD thal tersebut tidak diatur.
6. Penggunaan Titik Koma Menggunakan Kata Hubung
Penggunaan titik koma (;) pada EYD digunakan untuk menunjukan perincian tanpa
kata dan. Sedangkan dalam PUEBI penggunaan titik koma (;) menggunakan kata
dan.
7. Penggunaan Titik Koma Sebagai Perincian
Tanda titik koma (;) pada PUEBI dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa,
sedangkan pada EYD hal tersebut tidak diatur.
8. Tanda Hubung untuk Huruf dan Angka
Penggunaan tanda hubung (-) pada PUEBI tidak dipakai di antara huruf dan angka,
sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
9. Tanda Hubung sebagai Bentuk Terikat
Tanda hubung (-) dalam PUEBI digunakan untuk menandai bentuk terikat yang
menjadi objek bahasan, seperti pasca-,-isasi. Hal ini tidak diatur dalam EYD.
10. Penggunaan Tanda Elipsis
Penggunaan tanda elipsis (...) dalam EYD dipakai dalam kalimat yang terputus-
putus. Sementara dalam PUEBI tanda elipsis digunakan untuk menulis urana yang
tidak selesai dalam dialog.

Penulisan Kata Berdasarkan EYD KBBI


Penulisan Huruf Kapital
1. Untuk huruf pertama dalam kata pertama di suatu kalimat
Contoh : Bulan menjadi cahaya yang paling terang ketika malam hari.
- Permukaan laut itu masih tenang.
- Ruangan itu sangat sunyi saat siang hari.

2. Untuk huruf pertama pada kalimat petikan langsung


Contoh : Ibu marah padaku sambil berkata, “Kenapa kamu bolos sekolah dan
malah main ke warnet?”
- Bram mengangguk paham, “Kau memilih tempat yang tepat di sini,
Arza.”
- Dia tersenyum mengatakan, “Arza, nanti kau sendiri akan mengalami,
mungkin ada sebagian dari kita yang tertangkap.”

3. Untuk Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan Tuhan


Contoh : Jangan berbuat dosa karena Allah maha tahu apa yang kita lakukan.
- Kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Untuk huruf pertama dalam menyebutkan nama gelar kehormatan


Contoh : Salah satu pahlawan yang berjasa untuk bangsa Indonesia adalah
Pangeran Diponegoro.
- Acara pengajian di rumah bu Desi dipimpin oleh Ustadz Armansyah.

5. Untuk huruf pertama dalam penyebutan gelar, jabatan atau pangkat dari
seseorang
Contoh : Kasus korupsi besar yang menghebohkan Indonesia tersebut juga
menyeret nama Gubernur Jawa Barat.
- Sekolah itu memiliki Kepala Sekolah yang sangat bijak dan ramah.

6. Untuk singkatan nama seseorang


Contoh : Presiden yang menjabat di Indonesia pada periode tahun 2009-2014
adalah SBY.
- B.J Habibie adalah Presiden ketiga Republik Indonesia.

Penulisan Huruf Miring


1. Untuk menuliskan nama buku atau suatu kalimat
Contoh : Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
- Novel Laut Bercerita memiliki alur cerita yang unik.

2. Untuk menegaskan huruf atau kata pada suatu kalimat


Contoh : Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan tanda baca.
- Di lingkungan kampus kita dilarang merokok.

3. Untuk menuliskan nama latin atau nama ilmiah dalam suatu kalimat
Contoh : Indonesia dulu sempat mengalami kerja paksa ketika zaman penjajahan
Jepang, yaitu Romusha.
- Nama latin dari bunga tulip adalah Tulipa.

4. Untuk memberi perbedaan dalam kalimat


Contoh : Dalam bahasa Yunani, istilah ekonomi sering dikenal dengan sebutan
oikos yang memiliki arti rumah tangga atau keluarga dan juga nomos yang
memiliki arti hukum atau peraturan
- Kata Pancasila ini diambil dari bahasa sansekerta, dimana kata Pancasila
tersebut terdiri dari dua kata yaitu panca yang memiliki arti lima dan juga
sila yang berarti prinsip dasar atau asas.

5. Untuk menuliskan alamat website dalam kalimat


Contoh : Sekarang kita bisa mendapatkan berbagai informasi dengan cepat dan
mudah melalui mesin pencari google yang bisa kalian buka di www.google.co.id
- Mohon kepada mahasiswa untuk mengisi absen online pada link berikut
https://docs.google.com/document

Penulisan Bentuk Ulang


Bentuk ulang adalah penulisan kata yang berulang. Bentuk ulang ini berbeda
dengan kata ulang, dimana bentuk ulang diberikan untuk bentuk yang pasti
mengalami perulangan, misalnya seperti laba-laba, sia-sia.
Contoh : Anak-anak sedang bermain di lapangan.
- Pantai-pantai di Indonesia sangat indah.
- Buku-buku tertata rapi di rak.

Kata depan ke, di dan dari


Berikutnya dalam penulisan EYD adalah anda harus memperhatikan kata depan ke,
di dan dari. Penulisan kata depan tersebut harus dipisah dari kata yang akan
mengikutinya. Namun terkadang dalam penulisan kata ke, di dan dari juga harus
tergabung untuk kata yang memang sudah dianggap menjadi satu kesatuan kata.
Contoh penggunaan kata yang dipisah: Tinggalah bersama Ahmad di sini.
- Saya sudah makan di rumah.
Contoh penggunaan kata yang tidak dipisah: Kami percaya kepada rektor akan
menjalankan tugasnya dengan Amanah
- Diana lebih rajin daripada Anton.

Anda mungkin juga menyukai