Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Tulisan adalah hasil karya tangan seseorang yang diperoleh dari hasil menulis.
Dari menulis kita harus mengetahui aturan-aturan penulisan yang benar dalam Bahasa
Indonesia. Dengan kita mengetahui aturan-aturannya kita bisa menulis dengan rapih,
baik dan benar. Selain itu, kita wajib mengetahui bahasa baku karena bahasa baku
adalah salah satu wujud penggunaan kata yang mengikuti kaidah yang sudah
ditetapkan. Salah satunya yaitu Ejaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), arti kata ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda
baca. Dan banyak para ahli yang berpendapat perihal Ejaan. Menurut Arifin, Ejaan
adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

II. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas bisa kita simpulkan bahwa :
1. Kurangnya mempelajari EYD dan PUEBI.
2. Kurangnya mahasiswa dalam literasi.

III. Pembatasan Masalah


Dalam memudahkan penelitian, penulis membtasai masalah pada “
Kemampuan penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang meliputi tanda titik (.),
tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda hubung (-), tanda tanya (?), tanda seru (!),
tanda kurung ((…)), tanda petik (“) dan garis miring (/).

IV. Rumusan Masalah


Bagaimana cara menggunakan EYD dan PUEBI yang baik dan benar?.
V. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara penulisan yang baik dan benar dan terlatih dalam
menggunakan atau dalam penulisan bahasa baku.

VI. Manfaat Penelitian


1. Agar mahasiswa terlatih dalam penggunaan EYD dan PUEBI.
2. Menambah ilmu mahasiswa dengan cara literasi.
A. Penjelasan Tentang PUEBI serta Perbedaan PUEBI dan EYD

1. Apa yang dimaksud dengan PUEBI?


Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Apa yang dimaksud dengan Ejaan?
Menurut KBBI, Ejaan adalah aturan dalam penggambaran bunyi-bunyi dari kata atau
kalimat dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta aturan dalam penggunaan tanda baca.
Biasanya, ejaan memiliki tiga aspek, yaitu fonologis, morfologis, dan sintaksis. Jadi
PUEBI adalah pedoman yang digunakan secara resmi dan formal dalam penulisan
bahasa Indonesia. Pedoman tersebut berisi aturan dalam penggambaran bunyi suatu
kata atau kalimat dan penggunaan tanda baca.

2. Fungsi PUEBI
berfungsi sebagai sebuah petunjuk atau pedoman yang akan membuat kita
mudah dalam tulisan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

3. Perbedaan EYD dan PUEBI


EYD adalah pedoman yang lama sedangkan PUEBI adalah versi barunya.
Bisa dikatakan, PUEBI adalah pedoman terbaru pengganti dari EYD sehingga
sekarang EYD sudah tidak berlaku lagi.
Penggantian EYD menjadi PUEBI disahkan pada tahun 2015. Hal ini
tercantum dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50
tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pada pasal 2 Peraturan
Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 tahun 2015 terdapat
pernyataaan, “Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.” Berikut adalah
perbedaan EYD dan PUEBI :
a. Aturan penulisan huruf tebal
Perbedaan EYD dan PUEBI yang pertama adalah aturan penulisan huruf tebal.
Dalam EYD tidak ada aturan untuk menggunakan huruf tebal. Pada PUEBI,
huruf tebal digunakan untuk menegaskan kata atau kalimat yang ditulis
miring, dan juga digunakan untuk menegaskan bagian dari karangan, yaitu
judul buku, bab, dan subbab pada karangan.
b. Aturan penulisan huruf kapital
Perbedaan EYD dan PUEBI yang kedua adalah aturan penulisan huruf kapital.
Dalam EYD, huruf kapital tidak digunakan untuk penulisan unsur julukan.
Namun, huruf kapital hanya digunakan pada huruf awal dari nama orang, gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan. Pada PUEBI, huruf kapital juga
digunakan pada huruf awal dari julukan. Contoh penulisan kapital pada
julukan adalah: Dewa Kipas, dan Raja Uang.
c. Penambahan diakritik vokal e dalam PUEBI
Perbedaan EYD dan PUEBI yang ketiga adalah penambahan diakritik vokal e
dalam PUEBI. Dahulu saat masih berlaku EYD, hanya terdapat 2 pelafalan
vocal e, yaitu pelafalan vocal ê (pepet) dan [é] (taling tertutup). Setelah
PUEBI berlaku, pelafalan vokal e terbagi menjadi 3 jenis karena ada
penambahan [è] (taling terbuka). Berikut contoh pelafalan ketiga vokal e
tersebut.
 Contoh pelafalan vokal ê (pepet) terdapat pada kata terang, mesin, dan
bersih.
 Contoh pelafalan vokal [é] (taling tertutup) terdapat pada kata ekor,
enak, dan seng.
 Contoh pelafalan vokal [è] (taling terbuka) terdapat pada kata ember,
dan pendek.
d. Penambahan diftong ei dalam PUEBI
Perbedaan EYD dan PUEBI yang keempat adalah penambahan diftong ei
dalam PUEBI. Saat EYD masih berlaku, hanya terdapat tiga diftong, yaitu oi,
au, dan ai. Sedangkan dalam PUEBI terdapat tambahan diftong ei. Dengan
adanya tambahan diftong ei pada PUEBI, maka sekarang terdapat 4 diftong
yang berlaku, yaitu ai, au, oi, dan ei. Berikut contoh kata yang menggunakan
ketiga diftong tersebut :
 Contoh kata yang menggunakan diftong ai adalah santai.
 Contoh kata yang menggunakan diftong au adalah harimau.
 Contoh kata yang menggunakan diftong oi adalah amboi.
 Contoh kata yang menggunakan diftong ei adalah survei.
e. Aturan penggunaan tanda baca titik koma (;)
Perbedaan EYD dan PUEBI yang kelima adalah penggunaan tanda baca titik
koma (;). Dalam EYD, penggunaan tanda titik koma (;) digunakan untuk
perincian tanpa menggunakan kata dan. Sedangkan pada PUEBI, tanda titik
koma (;) digunakan untuk memisahkan bagian dari perincian tetap memakai
kata dan.
f. Aturan penggunaan bilangan
Perbedaan EYD dan PUEBI yang keenam adalah penggunaan nama bilangan
pada unsur nama geografis. Dalam EYD, tidak ada yang mengatur
penggunaan nama bilangan pada unsur nama geografis. Pada PUEBI,
penggunaan nama bilangan pada unsur nama geografis ditulis menggunakan
huruf, bukan angka.
Contohnya penggunaan nama bilangan pada unsur nama geografi: Mangga
Dua, Raja Ampat, dan Simpang Lima.
g. Aturan penggunaan tanda ellipsis (…)
Pada EYD, tanda ellipsis (…) digunakan untuk kalimat yang terputus-putus.
Sedangkan tanda ellipsis (…) dalam PUEBI digunakan untuk menulis kalimat
yang tidak selesai dalam dialog.
Contoh penggunaan tanda ellipsis (…) pada EYD:
Jika demikian … mari kita lakukan sekarang
Contoh penggunaan tanda ellipsis (…) pada PUEBI:
Jadi kesimpulannya adalah … oh, sudah waktunya makan siang.
h. Aturan penggunaan tanda hubung (-)
Pada PUEBI, penggunaan tanda hubung (-) dipakai untuk menandai bentuk
terikat dari objek bahasan. Dalam EYD, tidak ada yang mengatur penggunaan
tanda hubung (-) tersebut.
Contoh penggunaan tanda hubung (-) tersebut adalah: pasca- dan -isasi.
i. Aturan penggunaan partikel pun
Dalam EYD, partikel pun ditulis secara terpisah kecuali untuk kata yang lazim
digunakan. Pada PUEBI, partikel pun ditulis secara terpisah kecuali partikel
pun tersebut mengikuti kata penghubung.
Contoh partikel pun yang ditulis serangkai dengan kata penghubung adalah:
bagaimanapun, walaupun, dan adapun.

Kesimpulan
Berdasarkan materi di atas dapat saya simpulkan bahwa EYD dan PUEBI
penting dalam Bahasa Indonesia. Karna dengan kita menggunakan keduanya kita
akan terlatih dan lancar dalam menulis EYD atau pun PUEBI. Sebenarnya PUEBI
adalah versi terbaru dari EYD, jadi EYD sudah tidak digunakan lagi akan tetapi
diganti oleh PUEBI. PUEBI merupakan sebuah tulisan formal yang harus mengikuti
aturan-aturan yang telah dibuat. Aturan-aturan yang di maksud yaitu ada : Aturan
penulisan huruf tebal, aturan penulisan huruf kapital, penambahan diakritik vokal e
dalam PUEBI, penambahan diftong ei dalam PUEBI, aturan penggunaan bilangan,
aturan penggunaan tanda ellipsis (…), aturan penggunaan tanda hubung (-), dan
aturan penggunaan partikel pun. Tujuan dari perubahan EYD menjadi PUEBI adalah
pertama karena adanya kemajuan teknologi seiring kemajuan zaman dan kedua untuk
memantapkan fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai