0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan2 halaman
Keberadaan dua lembaga registrasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia dinilai menghambat persiapan dunia konstruksi untuk menghadapi perdagangan bebas karena membuat lembaga sibuk berdebat tentang keabsahan masing-masing daripada mempercepat proses sertifikasi tenaga kerja. Dengan kurang dari satu tahun lagi untuk penerapan AFTA yang akan memungkinkan tenaga kerja konstruksi dari negara ASEAN lain bekerja di Indonesia, sertifik
Keberadaan dua lembaga registrasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia dinilai menghambat persiapan dunia konstruksi untuk menghadapi perdagangan bebas karena membuat lembaga sibuk berdebat tentang keabsahan masing-masing daripada mempercepat proses sertifikasi tenaga kerja. Dengan kurang dari satu tahun lagi untuk penerapan AFTA yang akan memungkinkan tenaga kerja konstruksi dari negara ASEAN lain bekerja di Indonesia, sertifik
Keberadaan dua lembaga registrasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia dinilai menghambat persiapan dunia konstruksi untuk menghadapi perdagangan bebas karena membuat lembaga sibuk berdebat tentang keabsahan masing-masing daripada mempercepat proses sertifikasi tenaga kerja. Dengan kurang dari satu tahun lagi untuk penerapan AFTA yang akan memungkinkan tenaga kerja konstruksi dari negara ASEAN lain bekerja di Indonesia, sertifik
Lembaga Pengembalian Jasa Konstruksi (LPJK) dan Lembaga Jasa Konstruksi Indonesia (LJKI), dinilai telah menghambat persiapan dunia konstruksi di Pembicara lain dalam seminar Dunia Usaha Bidang Pekerjaan Teknik Sipil Menghadapi Era Pasar Bebas tersebut, Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkin-do) Jateng, Ir Tanah Air untuk menghadapi perdagangan Dhodit LA Wardhana MM, dan pengurus Ga- bebas. Keberadaan dua lembaga tersebut bungan Pelaksana Konstruksi Nasional justru membuat pengurus lembaga akreditasi Indonesia (Gapensi) Jateng, Ir Sri Setiono. maupun pengurus asosiasi, sibuk berdebat mengenai lembaga yang lebih sah dalam Djoko menambahkan, kurang dari satu mengakreditasi tenaga kerja konstruksi, tahun lagi, Indonesia harus menerapkan Asean bukannya mempercepat proses akreditasi Free Trade Area (AFTA) 2003. Penerapan tenaga kerja konstruksi. AFTA ini akan memungkinkan tenaga kerja konstruksi dari Singapura atau Malaysia "Padahal, dalam perdagangan bebas, bekerja serta menjual keahlian mereka di salah satu cara agar tenaga kerja konstruksi Indonesia tanpa mengalami hambatan apa Indonesia dapat bersaing dengan tenaga kerja pun. "Malaysia dan Singapura sudah konstruksi dari negara lain ialah dengan melakukan registrasi dan sertifikasi tenaga melakukan sertifikasi tenaga kerja konstruksi kerja konstruksi mereka. Berbekal sertifikat kita," kata Ketua LPJKD Daerah (LPJKD) Jawa tersebut, tenaga kerja konstruksi kedua negeri Tengah (Jateng), Djoko Wahyudi, (15/6), tersebut bebas keluar masuk di antara negara- dalam sebuah seminar. negara Asean," ucap Djo