Anda di halaman 1dari 17

Edisi III - 2007

Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia


Departemen Pekerjaan Umum

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


KONSTRUKSI BELUM MENJADI SUATU KESATUAN PADA
PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

5 Aplikasi Konsep
Manajemen Risiko Pada
Industri Konstruksi
10 Peran Quantity Surveyor
di Industri Konstruksi
Indonesia
D af tar I si D ar i Redaksi
GCG Dan Profesionalisme asa Konstruksi telah menjadi bagian yang tak
Pelaku Jasa Konstruksi ................................................ 4 terpisahkan dalam upaya pembangunan di Indonesia.
Infrastruktur yang menjadi produk jasa konstruksi
Aplikasi Konsep Manajemen Risiko Pada Industri mengambil peran yang signifikan untuk meningkatkan
Konstruksi .................................................................... 5 kesejahteraan masyarakat luas. Melihat betapa pentingnya peran
ini maka tak salah bahkan menjadi suatu keharusan, pelaksanaan
Peran Quantity Surveyor di Industri Konstruksi segala kegiatan di sektor konstruksi harus diatur, diawasi, dan
Indonesia ..................................................................... 10 tentu saja dilaksanakan dengan semaksimal dan sebaik mungkin
sesuai ketentuan yang berlaku di negara ini.
Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi Belum Menjadi Suatu Kesatuan Pada Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia Dep.
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ............................. 12 PU sebagai agen pemerintah yang membina sektor konstruksi di
Indonesia, dalam Buletin edisi kali ini mempersembahkan artikel-
Uji Kelayakan Dan Kepatutan artikel mengenai seluk beluk jasa konstruksi baik dari sisi pelaku,
Bagi Calon Anggota Dewan LPJK ............................... 14 manajemen, industri, lembaga, dan tantangan dunia konstruksi.
Salah satu artikel yang patut disimak antara mengenai Penerapan
Konstruksi Indonesia Bersiap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi (yang) Belum
Hadapi Tantangan Global ........................................... 15 Menjadi Suatu Kesatuan Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Mengingat isu K3 pada pekerjaan konstruksi yang baru-baru
Komitmen Mou Indonesia-india, mencuat setelah kecelakaan yang menimpa pekerja konstruksi
Dep. Pu Laksanakan Kembali Pelatihan Tukang akibat tidak disiplinnya penerapan K3.
Konstruksi ................................................................... 15
Selain itu patut disimak pula artikel mengenai Uji Kelayakan dan
Kontribusi Konstruksi Indonesia Untuk Palestina .......... 16 Kepatutan Bagi Calon Anggota Dewan LPJK, sebagai persiapan
menjelang suksesi pada Lembaga Pengawas Jasa Konstruksi di
Indonesia. Tak hanya itu, bulletin kali ini juga menampilkan galeri
foto seputar kegiatan BPKSDM serta flash news sekitar
perkembangan dunia konstruksi Indonesia dalam kiprahnya
menghadapi globalisasi, selain juga artikel-artikel menarik lainnya.

Akhirnya kepada seluruh pembaca bulletin BPKSDM, kami


mengucapkan Selamat Membaca dan Selamat Menikmati.

S urat P embaca
Tim redaksi bulletin BPKSDM…
Kenapa sulit sekali untuk download ke website BPKSDM?
Wilson
Jayapura

Dear, Buletin…
Bagaimana cara menjadi kontributor bulletin BPKSDM?
Priyobowo
DI Yogyakarta

Pembina/Pelindung : Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia;


Penanggung Jawab : Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia; Wakil Penanggung Jawab : Kepala
Pusat Pembinaan Usaha Konstruksi, Kepala Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi, Kepala Pusat Pembinaan Keahlian dan
Teknik Konstruksi, Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pemimpin Redaksi : Surtiningsih;
Redaksi Pelaksana : Nanan Abidin; Anggota Redaksi : Doedoeng Z. Arifin, Bambang Soekaryatno, Eddy Sunyoto, Sari Mustika,
Yaya Supriyatna, Ero, Cakra Nagara, Agnes S.P. Trisnowati, Titik Murti Utami, Subagio, Yanto Apriyanto, Sri Yuliawati, Madya
Gunawan, Agus Firngadi, Sugeng Sunyoto, Krisnawati Pratiwi Hadi, Meylina Hasbullah;
Administrasi dan Distribusi : Agus Kurniawan, Desain/Tata letak : Nanang Supriyadi Photografer : Sri Bagus Herutomo

2 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa
Konstruksi – Nazarkhan Yasin
Buku ini sebagai referensi yang berharga bagi masyarakat konstruksi Indonesia,
terutama sebagai pengetahuan yang terkait dengan masalah-masalah hukum dalam
usaha jasa konstruksi. Disini akan diperkenalkan mengenai Klaim seperti
perkembangan, pengertian, pembahasan, penanganan, teknik dan kiat
memanfaatkan peluang Klaim, cara-cara menyelesaikan sengketa konstruksi, arbitrase
(mengenal arbitrase, cara menyusun permohonan, proses persidangan dan
pembatalan putusan). Beberapa kesimpulan yang disampaikan oleh penulis ialah 1.
Pengguna Jasa tidak perlu merasa “alergi” terhadap klaim, dilain pihak Penyedia
Jasa agar tidak “takut” lagi mengajukan klaim. 2. Penyusunan permohonan arbitrase
untuk penyelesaian sengketa konstruksi sangat dianjurkan menggunakan jasa
konstruksi hukum yang menguasai dan berpengalaman dalam industri jasa konstruksi.
3. Sangat dianjurkan bahwa cara penyelesaian sengketa konstruksi melalui arbitrase,
Mengenal Klaim Konstruksi &
baik Lembaga maupun Ad Hoc, merupakan pilihan terbaik. Buku ini dilengkapi
Penyelesaian Sengketa Konstruksi
dengan lampiran yang memuat 5 peraturan dan perundang-undangan tentang
Buku kedua seri hukum konstruksi
arbitrase dan ICC rules.
oleh Ir. H. Nazarkhan Yasin
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
(R. Sulistyowati) Jakarta, 2004

Q uatable Q uotes
BERPIKIR NEGATIF
Menebarkan energi negatif, merusak
kesehatan, menggerus daya hidup, men- Orang yang memelihara pekerjaannya dengan
SWITCH OFF otak kita. baik, pekerjaannya juga memelihara orang itu
dengan baik. (George Chapman)
BERPIKIR POSITIF
Menebarkan energi positif, menyehatkan, Berfikir positif adalah kunci sukses dalam
memperkuat daya hidup, men-SWITCH ON bidang pekerjaan apa saja. Berharaplah yang
otak kita. terbaik, dan bersiap menghadapi yang terburuk.
(Ron Jaworski)
FACT yang tidak bisa berubah
1. Orang yang SUDAH MATI.
2. Orang yang PUNYA KELAINAN.
3. Orang yang TIDAK MAU BERUBAH.

S ubscribe

Bulletin BPKSDM mengupas tentang Konstruksi


Indonesia. Untuk berlangganan atau hendak menjadi
kontributor, dapat menghubungi :

Tim Redaksi Bulletin BPKSDM Dep. PU


Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Telp : (021)7266639
Email :datinfo25@yahoo.com
http ://bpksdm.pu.go.id

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 3


Opini
produktif dan terintegrasi serta
menerapkan good corporate governance
(GCG). Istilah dan teori GCG memang relatif
baru dikenal dan dikembangkan. Namun
demikian, substansinya telah dilaksanakan

Pelaku Jasa Konstruksi sejak lama. Istilah tersebut untuk pertama


kalinya diperkenalkan oleh Tricker pada
tahun 1976 dalam buku “The Independent
Director”. Tricker kemudian menulis buku
tentang “Corporate Governance” pada
Oleh : Doedoeng Z. Arifin *) tahun 1984. Karena perhatiannya yang
sangat mendalam dalam bidang tersebut,
Ticker akhirnya dijuluki sebagai “Father
of Corporate Governance”.
ewasa ini, jasa memberikan peluang yang
konst r uksi semakin luas bagi jasa Banyak lembaga memberikan pengertian
me r u p a k a n konstruksi nasional. mengenai good corporate governance
bidang usaha Fenomena tersebut (GCG), diantaranya yang dikemukakan
yang banyak merupakan tantangan bagi oleh Pricewaterhouse Coopers: “Good
diminati oleh jasa konstruksi nasional untuk corporate governance is about effective
anggota masyarakat di berbagai tingkatan meningkatkan kinerjanya agar lebih decision making. It is founded upon
sebagaimana terlihat dari makin besarnya kompetitif, profesional dan mampu organizational culture, ethics, value,
jumlah perusahaan yang bergerak di menghadapi dinamika perkembangan systems, processes, policies and
bidang usaha jasa konstruksi. pasar dalam dan luar negeri. structures which aimed at fostering and
promoting business prosperity, efficient
Sehubungan dengan hal itu, jasa konstruksi Globalisasi politik, ekonomi dan keuangan and effective management of resources
nasional diharapkan semakin mampu telah mendorong industri konstruksi di and risk and corporate accountability to
mengembangkan perannya dalam seluruh belahan dunia, termasuk industri share holders and stakeholders.”
pembangunan nasional, di antaranya konstruksi nasional menjadi pemain kelas
melalui peningkatan keandalan yang dunia. Artinya, industri konstruksi nasional Berdasarkan pengertian tersebut di atas,
didukung oleh struktur usaha yang kokoh harus kompetitif di pasar domestik dan good corporate governance dapat
dan mampu mewujudkan hasil pekerjaan memasuki serta merebut pasar dijelaskan sebagai pola hubungan antara
konstruksi yang berkualitas. Keandalan internasional. manajemen perusahaan dengan
tersebut tercermin dalam daya saing dan stakeholders dan komisaris (shareholders)
kemampuan menyelenggarakan Secara praktis, industri konstruksi dituntut yang:
pekerjaan konstruksi secara lebih efisien menunjukkan kinerja yang tinggi, baik di • ditujukan untuk mencapai kinerja
dan efektif, sedangkan struktur usaha yang sisi masukan, proses, keluaran maupun (performance) yang maksimal dan
kokoh tercermin dengan terwujudnya sistem manajemen. Hal ini bisa dicapai jika dirasakan oleh semua stakeholders;
kemitraan yang sinergis antar penyedia industri konstruksi nasional semakin (i) • dilandasi oleh budaya perusahaan,
jasa, baik yang berskala besar, menengah, profesional, produktif dan progresif; (ii)
etika dan nilai-nilai (values) serta
dan kecil, maupun yang berkualifikasi berbasis ilmu dan teknologi serta para
umum, spesialis, dan terampil. pekerja yang terampil tinggi • didukung oleh system, proses bisnis,
(workmanship); (iii) memiliki kapasitas pedoman kerja dan struktur organisasi
Untuk mendorong pengembangan jasa superior dan sinergi melalui kemitraan dan yang baik.
konstruksi, perlu diwujudkan pula ketertiban usaha-usaha bersama seluruh pihak
penyelenggaraan jasa konstruksi guna pemangku kepentingan; (iv) mampu Terdapat empat prinsip dasar GCG yaitu
menjamin kesetaraan kedudukan antara mengintegrasikan seluruh proses agar transparency (keterbukaan), fairness
pengguna jasa dengan penyedia jasa tercapai “buildability” yang lebih besar; (v) (perlakuan yang sama), accountability
dalam hak dan kewajiban. mampu meningkatkan efisiensi dan (pertanggungjawaban keberhasilan atau
efektifitas serta “cost effectiveness”; dan (vi) kegagalan dalam melaksanakan visi, misi
Sejalan dengan meningkatnya tuntutan memiliki kecakapan tinggi
masyarakat akan perluasan cakupan, sebagai industri ekspor.
kualitas hasil maupun tertib pembangunan,
telah membawa konsekuensi meningkatnya Dalam rangka menjadi
kompleksitas pekerjaan, tuntutan efisiensi, kelas dunia, pengusaha
tertib penyelenggaraan, serta kualitas hasil industri konstruksi selain
pekerjaan konstruksi. Selain itu, tata memenuhi persyaratan
ekonomi dunia telah mengamanatkan teknis di atas, dia harus
hubungan kerja sama ekonomi mengembangkan diri
internasional yang semakin terbuka dan menjadi industri yang

4 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


Opini
dan sasaran) dan responsibility
(pemenuhan kewajiban sosial kepada
masyarakat).
APLIKASI KONSEP MANAJEMEN
Implementasi GCG dalam industri jasa
RISIKO PADAINDUSTRI
konstruksi akan membawa perusahaan
menjadi lebih efisien dan mampu KONSTRUKSI
memberikan pelayanan atau perbaikan
pola kerja termasuk pengambilan
keputusan, sehingga kinerja perusahaan Oleh: Nugroho Wuritomo *)
menjadi lebih baik.

Di samping itu, pelaksanaan GCG juga


bermanfaat untuk: Industri Konstruksi dan Risiko proyek masih memutuskan suatu
• menciptakan landasan untuk INDUSTRI Konstruksi pada hakikatnya keputusan yang berkaitan dengan risiko
berkembang dalam jangka panjang merupakan serangkaian kegiatan yang berdasarkan intuisi, penilaian personal dan
• meningkatkan kepercayaan investor; berdasarkan pada sistem rekayasa pengalamannya daripada menggunakan
(berdasarkan suatu survey, investor (engineering system) yang bersifat unik pendekatan manajemen risiko yang formal
bersedia membayar 20 – 30 % lebih dan khas untuk setiap kegiatannya. Dalam dan sistematis. Apabila dikaji lebih
tinggi dari harga saham bagi berhadapan dengan suatu sistem rekayasa mendalam, pada dasarnya ada empat
perusahaan yang melaksanakan sudah barang tentu tidak dapat dipandang pendekatan perilaku dari pihak manajemen
GCG). dengan memakai pengertian yang terhadap risiko yang selama ini
terpenggal-penggal atau sepotong demi berkembang dalam industri konstruksi di
• pelaksanaan GCG mempermudah sepotong, melainkan keseluruhannya Indonesia, yaitu:
diperolehnya pembiayaan dengan merupakan kesatuan konsep sistem yang (1) the umbrella approach, yaitu
harga yang lebih rendah dan syarat- tidak dapat terpisahkan satu dengan yang pendekatan yang dilakukan dengan
syarat yang lebih baik. lainnya. membiarkan setiap kemungkinan untuk
• meningkatkan corporate value dan terjadi dengan menambahkan alokasi
kepuasan para stakeholders. Upaya konstruksi yang dimaksud di sini dana untuk “premi risiko” yang cukup
bukan hanya ditekankan untuk besar pada nilai proyek;
Industri konstruksi nasional juga perlu pelaksanaan pembangunan fisiknya saja, (2) the ostrich approach, yaitu pendekatan
mengembangkan diri agar berbasis akan tetapi mencakup keseluruhan konsep dengan mengabaikan semua risiko
teknologi informasi, pembatasan proses konstruksi dalam arti yang yang mungkin terjadi dengan
penggunaan tenaga tidak terlatih, dan selengkapnya mulai dari dikemukakannya pengandaian bahwa semuanya akan
memberikan kesempatan kepada industri gagasan, kemudian ditindaklanjuti dengan berjalan dengan lancar dan bahwa
konstruksi melakukan regulasi dalam survei, penyusunan perencanaan, bagaimanapun juga risiko yang terjadi
lapangan permainan sendiri. Di samping perancangan detail, sampai dengan akan mampu diatasi;
itu industri konstruksi membutuhkan bangunan benar-benar berhasil (3) the intuitive approach, yaitu
dukungan dari inovasi material dan proses diwujudkan dan berfungsi sesuai dengan pendekatan yang dilakukan dengan
produksi yang sarat teknologi dan tujuan fungsionalnya. mengambil sikap tidak percaya pada
berkelanjutan serta hemat energi. Selain analisis yang bersifat perkiraan,
itu, para pemain industri konstruksi harus Proses konstruksi yang memakan waktu melainkan lebih percaya kepada intuisi
yakin bahwa produknya dapat cukup lama dan sedemikian kompleksnya dan ketajaman perasaan saja.
menciptakan lingkungan yang harmonis dapat menimbulkan ketidakpastian yang (4) the brute force approach, yaitu
atau dengan kata lain menerapkan pada akhirnya akan memunculkan pendekatan yang dilakukan dengan
sustainable construction development. berbagai macam risiko yang dapat memfokuskan diri pada risiko yang
mempengaruhi produktivitas, prestasi sebenarnya tidak dapat dikontrol
Kinerja kunci yang diperlukan oleh (performance), kualitas dan anggaran dengan mengembangkan sikap
perusahaan jasa konstruksi dalam biaya proyek. Oleh karena itu, sebelum percaya diri bahwa semua keadaan
memasuki wilayah global adalah: (i) sampai pada keputusan untuk membangun, yang terjadi akan dapat dikendalikan.
kepemimpinan yang kuat, (ii) keandalan maka perlu dilakukan analisis terlebih
manajemen orang, (iii) ketepatan dahulu terhadap berbagai risiko proyek Perilaku-perilaku diatas tanpa disadari
kebijakan dan strategi, (iv) dan ketidakpastiannya agar dapat sebenarnya sangat berbahaya, baik bagi
mengembangkan kemitraan dan jaminan ditetapkan langkah-langkah antisipatif dan kelangsungan internal proyek maupun
ketersediaan sumberdaya, (v) proses pengelolaannya. bagi perkembangan industri konstruksi di
yang efisien dan transparan, dan (vi) hasil Indonesia. Karena risiko proyek konstruksi
keluaran yang berkualitas. (dza 0707) Perlu diketahui bahwa keberadaan yang tidak dikelola dengan baik dapat
manajemen risiko pada industri konstruksi mengakibatkan efek detrimental terhadap
Penulis adalah Kasubag Evaluasi dan Monitoring,
di Indonesia saat ini masih dalam keadaan waktu, biaya dan performa kualitas proyek.
Sekretariat BPKSDM infant, dimana sebagian besar manajer Bahkan dapat juga mempengaruhi

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 5


kesuksesan bisnis konsultan dan kontraktor, Konsep Manajemen Risiko memperlihatkan secara skematik
maupun partisipan yang secara tidak Secara sederhana, manajemen risiko bagaimana fungsi manajemen risiko
langsung terlibat dalam proyek tersebut. terdiri dari tiga komponen proses, yaitu: proyek terpaut, sehingga tak
Dengan demikian, dalam industri konstruksi identifikasi risiko, analisis risiko dan respon memungkinkannya untuk keluar dari fungsi
perlu diterapkan strategi-strategi yang ada terhadap risiko seperti terlihat pada manajemen proyek penting lainnya.
dalam manajemen risiko sedini mungkin. Gambar 2. Terlihat pula bagaimana wawasan risiko
Berikut ini dipaparkan secara ringkas terhubung dengan fungsi-fungsi
mengenai konsep implementasi manajemen manajemen proyek secara individual. Tiap
risiko dalam proyek konstruksi yang diolah hubungan harus secara teliti dievaluasi
dari berbagai sumber literatur. sebagai bagian dari tanggung jawab
manajemen risiko.
Pengertian dan Klasifikasi Risiko Konstruksi
Istilah risiko sudah biasa dipakai dalam (1) Identifikasi risiko
kehidupan sehari-hari, yang umumnya Tahap identifikasi risiko mendapatkan
secara intuitif sudah kita pahami apa yang perhatian yang lebih kecil dalam
dimaksudkan. Namun dalam bidang literatur-literatur tentang risiko. Banyak
konstruksi, risiko secara sederhana dapat profesional yang telah berpengalaman
didefinisikan sebagai suatu kemungkinan melakukan analisis risiko pada proyek-
(possibility) terjadinya sesuatu yang tidak proyek keuangan mengatakan bahwa
terduga sebelumnya, yang bersifat tahap identifikasi ini paling menyita
merugikan dan dapat mempengaruhi Gambar 2. Komponen Manajemen Risiko waktu. Sementara itu penulis lain
penyelesaian proyek konstruksi secara menyajikan tahap identifikasi risiko ini
keseluruhan yang berkaitan dengan sebagai proses mengidentifikasi
waktu, biaya, dan kualitas. Pendekatan sistematis dalam menghadapi sumber-sumber risiko. Sumber-
risiko melalui manajemen risiko sumber risiko itu seringkali dilihat
Lebih lanjut, risiko-risiko yang ada pada menyediakan cara untuk memperbaiki sebagai variabel dalam suatu ramalan.
industri konstruksi dapat diklasifikasikan ke performa kerja pihak-pihak yang terlibat Secara umum hal ini disebabkan oleh
dalam suatu bentuk piramida risiko sebagai dalam proses konstruksi. Pendekatan perkembangan teknik-teknik analisis
berikut ini. manajemen risiko sebagai fungsi kuantitatif yang telah dikembangkan.
manajemen yang proaktif terhadap aspek- Hal ini mengharuskan risiko-risiko
aspek risiko pada proyek konstruksi akan harus dalam bentuk variabel sehingga
menghasilkan keuntungan yang jauh lebih dapat dikuantifikasi.
besar bagi pihak manajemen proyek. Di
sisi lain, perkembangan kompleksitas Untuk beberapa bentuk risiko,
pekerjaan konstruksi saat ini akan variabilitas dalam data bisa jadi
menyebabkan kebutuhan penerapan merupakan pendekatan yang tepat.
manajemen risiko yang efektif akan Untuk bentuk risiko yang lain, tinjauan
semakin meningkat. Gambar 3 lebih luas tentang apa yang membentuk

Gambar 1. Hirarki Risiko

Risiko lingkungan secara umum dibagi


menjadi 2, yaitu risiko fisik (misalnya, cuaca
buruk dan gempa bumi) dan risiko politik,
sosial, ekonomi (misalnya, inflasi dan
fluktuasi kurs). Risiko pasar/industri
berkaitan dengan berbagai peristiwa yang
mempengaruhi keseluruhan industri,
seperti pemogokan nasional dan
persaingan harga yang tidak sehat.
Sedangkan risiko perusahaan dan risiko
proyek secara intrinsik berhubungan,
karena apabila suatu kontraktor mengalami
kerugian besar pada proyeknya, maka
akan berakibat pula pada performance
finansial perusahaannya. Proyek yang
terdiri dari banyak aktivitas dan sumber Gambar 3. Pengintegrasian manajemen risiko dengan fungsi manajemen
daya secara otomatis akan melibatkan pula proyek
individu-individu di dalamnya.

6 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


risiko tersebut menjadi lebih penting Strategi Pengalokasian Risiko mengalokasikan risiko kepada pihak
untuk dilakukan. Jadi setelah risiko Strategi pengalokasian risiko dalam industri ketiga, dan tidak sanggup untuk
diidentifikasi, maka harus dilakukan konstruksi biasanya dilakukan dengan menghindari faktor risiko.
pengidentifikasian hubungan atau empat cara, yaitu menanggung (retention),
ketergantungan diantara risiko-risiko mengurangi (reduction), mengalihkan b. Pengurangan risiko
tersebut karena ketergantungan itu (transfer) atau menghindari (avoidance) Strategi pengurangan risiko (risk
mungkin menunjukkan risiko yang lebih risiko. reduction) merupakan aktivitas yang
signifikan daripada risiko itu berdiri dibuat untuk mengurangi frekuensi dan
sendiri. Jadi, proses identifikasi risiko Penggunaan strategi pengalokasian risiko keparahan dari kerugian akibat risiko.
tidak boleh melihat risiko sebagai hal ini dapat berbeda antar pihak yang Tujuan dari strategi ini adalah merubah
yang independen namun hubungan menghadapinya, baik pada proyek yang karakteristik dari akibat risiko sehingga
antar risiko tersebut juga harus sejenis maupun tidak. Selain itu, tidak dapat lebih diterima oleh perusahaan
diidentifikasi. terdapat teknik terbaik yang memberikan yang akan menghadapinya.
suatu solusi pemecahan masalah yang
(2) Analisis risiko tepat. Penggunaan strateginya dapat Strategi pengurangan risiko dapat
Tujuan dari analisis risiko adalah untuk terpisah atau dikombinasikan tergantung dilakukan dengan cara mengurangi
mempelajari faktor-faktor risiko yang dari masalah yang dihadapi. kemungkinan terjadinya risiko atau
telah diidentifikasi dan untuk a. Menanggung risiko mengadakan tindakan-tindakan
mendapatkan pemahaman tentang sifat Menanggung risiko (risk retention) pencegahan untuk mengurangi
alami risiko tersebut. Pengembangan merupakan pengakuan atas frekuensi kerugian akibat risiko. Cara
teknik-teknik analisis risiko ini mendapat keberadaan risiko, dan menerima lain yang dapat dilakukan untuk
banyak perhatian dari para penulis akibatnya jika terjadi kerugian. Dalam mengurangi keberadaan risiko, yaitu
dan peneliti. Pengembangan tersebut menjalankan strategi menanggung dengan membagi (share) risiko
telah menghasilkan teknik-teknik risiko ini, terdapat dua tipe yang kepada pihak lain, pemisahan
analisis risiko seperti: brainstorming, membedakannya, yaitu yang (separation), duplikasi (duplication),
analisis sensitivitas, analisis direncanakan atau disengaja, dan tidak contingency plans, modifikasi proyek
probabilitas, metode Delphi, analisis direncanakan atau tidak disengaja. atau sistem konstruksi, dan
Monte Carlo, teori keputusan dan Menanggung risiko yang direncanakan meningkatkan manajemen informasi/
sederet nama teknik-teknik lainnya. merupakan anggapan atau perkiraan komunikasi.
secara sadar dan disengaja dari risiko
(3) Respon terhadap risiko yang telah diketahui. Sedangkan c. Pengalihan risiko
Secara garis besar ada empat opsi menanggung risiko yang tidak
respon terhadap risiko yang telah terencana yaitu karena risiko yang Pengalihan risiko (risk transfer) berarti
didefinisikan, yaitu menanggung risiko akan terjadi tidak teridentifikasi atau tidak pengelakan atas risiko, dimana manajer
(risk retention), mengurangi risiko (risk dikenal sebelumnya dan secara tidak proyek mengalihkan seluruh atau
reduction), mengalihkan risiko (risk sadar atau tidak disengaja sebagian risiko kepada pihak lain
transfer), dan menghindari risiko (risk menanggung risiko tersebut. dalam bentuk kontrak. Berbagai jenis
avoidance). Empat opsi respon ini akan kontrak yang ada juga akan
ditetapkan setelah proses identifikasi Keputusan suatu organisasi proyek menentukan bagaimana pembagian
dan analisis terhadap risiko yang untuk menerima risiko umumnya risiko, misalnya antara pemilik proyek
spesifik pada proyek konstruksi yang disebabkan karena organisasi proyek dengan kontraktor. Jenis kontrak yang
dikerjakan oleh kontraktor. tersebut memiliki kemampuan untuk dipakai biasanya disesuaikan dengan
mengelola risiko, tidak sanggup untuk kondisi yang akan dihadapi. Bentuk
yang umum dari pengalihan risiko
adalah dengan asuransi, tetapi masih
jarang dipakai pada industri konstruksi
di Indonesia karena untuk
mendapatkannya harus membayar
premi asuransi yang relatif mahal.
Tujuan asuransi adalah mengalihkan
risiko ke dalam biaya tetap, dimana
biaya nyata dari risiko telah diketahui.

d. Menghindari risiko
Menghindari risiko (risk avoidance)
berarti bahwa tidak memperoleh
kerugian atau meninggalkan kerugian
yang akan terjadi akibat risiko.
Keuntungan utama dari menghindari
Gambar 4. Respon terhadap Risiko risiko adalah mengurangi kemungkinan

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 7


kerugian menjadi sama sekali tidak
ada. Strategi menghindari risiko
mempunyai dua kerugian, yaitu tidak
semua kerugian dapat dihindari, dan
tidak mudah menghindari setiap
kerugian. Adakalanya beberapa risiko
tidak mungkin ditinggalkan, melainkan
harus dihadapi. Untuk menghadapi hal
ini, cara yang mungkin dapat dilakukan
adalah dengan memilih atau
mendahulukan yang mudah ditangani, BPKSDM Dep. PU
atau dengan kata lain memilih alternatif melaksanakan
lain. Pelatihan Hukum
Kontrak Konstruksi
Konsep manajemen risiko bukanlah yang dilaksanakan
sesuatu yang khusus dalam bidang sejak 21 Mei hingga
22/06/2007
konstruksi. Bagaimanapun juga,
manajemen risiko secara tradisional pada
industri konstruksi sebenarnya telah
memasukkan langkah-langkah
penyusunan persepsi, evaluasi dan
pengelolaan faktor-faktor risiko dengan
pola-pola pengukuran melalui asumsi-
asumsi, reduksi, transfer dan asuransi
yang dilakukan.
BPKSDM, Iwan
Nursyirwan saat
Adapun tujuan utama dari suatu manajemen
membuka Workshop
risiko sebenarnya adalah mengurangi Fasilitasi dan
(mitigate) risiko, yang antara lain dikerjakan Pengembangan LPJK,
dengan merevisi skedul proyek, dana, Kamis (21/06/2006) di
biaya maupun kualitas, sehingga Jakarta
ketidakpastian (uncertainties) dapat
dikurangi tanpa menyebabkan pengaruh
yang signifikan pada tujuan proyek.

Posisi Indonesia yang berada pada


kawasan potensi pasar di poligon
pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara
dengan segala macam kecenderungan
yang berkembang saat ini, menuntut para
pelaku konstruksi untuk menerima Penandatanganan MoU
manajemen risiko sebagai aspek utama antara Menteri
dari manajemen proyek dan harus Pekerjaan Umum,
diintegrasikan secara penuh pada proses- Djoko Kirmanto dan
menteri Luar Negeri
proses konstruksi yang dilakukan. Namun
Republik India, Pranab
demikian, masih sedikit informasi tentang
Mukherjee tentang
respon industri konstruksi, khususnya para bantuan Vocational
pelaku konstruksi di Indonesia tentang Training Centre for
penerapan konsep manajemen risiko ini. Construction Services
(wuritomo@yahoo.com). (VTCCS) di Nangroe
Aceh Darussalam
(NAD), Senin (18/06/
Penulis adalah Staf Pusbiktek, BPKSDM Dep. PU
2006) di Jakarta

8 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


Kepala Pusat Pembinaan
Kompetensi dan Pelatihan
Konstruksi (Pusbin KPK)
BPKSDM Dep. PU, Djoko
Subarkah, saat membuka
Kepala BPKSDM, Iwan Nursyirwan, saat membuka Sosialisasi Workshop Penyusunan Harga
Pra Peraturan Pemerintah (Permen) Pedoman Satuan Pelatihan, Kamis (14/
Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 05/2006 di Jakarta
Konstruksi, Selasa (05/05/2006) di Jakarta

Acara Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan Perundang-undangan yang


dilaksanakan di tiga tempat yaitu Wialayah Barat di Padang (30/04/2007) yang
Kepala BPKSDM, Iwan Nursyirwan saat menyambut dibuka oleh Kepala BPKSDM, Wilayah Tengah, Surabaya (03/05/2007), yang
kunjungan DPRD Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau ke diwakili Moch. Karim Direktur Pengembangan Wilayah Bangda Depdagri dan
BPKSDM, Kamis, 31/05/2007 dalam hal Pengadaan Barang/ Wilatah Timur, Makassar 10/05/2007, yang dibuka oleh Sekretaris BPKSDM.
Jasa Pemerintah.

Acara Penyusunan Pembahasan Program dan


Kegiatan di Lingkungan Pusbiktek dan Balai-balai serta
satuan kerja di lingkungannya untuk Tahun Anggaran
2008/2009, Kamis (07/05/2006) di Bandung

Melihat Kiprah Dep. PU dan BPKSDM


khususnya dalam pelaksanaan E-Proc,
Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan Dep. PU melalui BPKSDM sebagai pembina jasa konstruksi Indonesia melaksanakan
kunjungan ke BPKSDM dalam rangka studi Pembekalan, uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Anggota Dewan Pengurus LPJK
banding pelaksanaan Sistem E-Procurement Tingkat Nasional Periode 2007-2011, Senin, 14/05/2007 di Jakarta.
yang ada di BPKSDM, Rabu (30/05/2005)

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 9


Opini
kontraktor, mereka ini biasanya akan
PERAN QUANTITY SURVEYOR memegang peran sebagai estimator atau
sebagai manager kontrak. Quantity

DI INDUSTRI KONSTRUKSI Surveyor kontraktor secara langsung akan


menjadi “counter part” dari konsultan
quantity surveyor. Tentunya pada bidang
INDONESIA masing-masing quantity surveyor akan
mengendalikan biaya proyek supaya tetap
sesuai dengan biaya yang direncanakan
dan sekaligus mengecek kewajaran untuk
Permadi Soemarahatianto kontraktor.
Praktisi dan Pendidik QS. Dewan Penasihat IQSI
Quantity surveyor dapat dilibatkan dalam
proyek pada tahapan yang cukup fleksibel
ejak pertengahan tahun konstruksi kembali bangkit di era tahun tergantung dari criteria yang ingin dicapai.
70’an nama “Quantity 2000-an jumlahnya hanya sekitar 13 Fungsi utama keterlibatan QS ke dalam
Surveyor” sudah tidak asing perusahaan itupun ada beberapa yang proyek adalah untuk mengendalikan biaya
lagi di Indonesia. Waktu itu baru. proyek seperti yang disebut di atas idealnya
profesi Quantity Surveyor pada awal proyek sehingga pada tiap
masih relatif baru di Profesi Apakah “Quantity Surveyor” tahapan proses perencanaan arsitek dapat
Indonesia dan para profesionalnya masih Itu? dibantu dengan data-data biaya dari QS
tenaga-tenaga asing, umumnya dari sehingga proyek dapat dibangun dengan
Malaysia dan Inggris. Sejak itu profesi “QS” Quantity Surveyor adalah seorang ahli perencanaan dan anggaran biaya yang
pun mulai berjalan dibeberapa proyek dibidang ekonomi bangunan dan ditargetkan. Secara sepintas memang agak
sebagai salah satu profesional di dalam tim adakalanya mereka disebut juga sebagai sukar dari pihak QS untuk mengatakan
konsultan diproyek-proyek. Quantity “Konsultan biaya konstruksi” (contruction berapa penghematan biaya yang akan
Surveying adalah ilmunya, sementara cost consultant). Profesi ini bermula dan dicapai apabila QS terlibat dalam proyek
pelaku atau profesinya atau orang yang berkembang dari negara Inggris dan pembangunan namun kita jangan lupa
melakukannya disebut Quantity Surveyor. menyebar ke seluruh negara bahwa efisiensi dan penghematan biaya
persemakmuran Inggris dan negara- proyek adalah suatu proses yang terkait
Indonesia memang tidak mempunyai negara maju lainnya. dari awal hingga akhir yang jelas dengan
fasilitas pendidikan untuk melahirkan terlibatnya QS di dalam proyek. Setiap
lulusan QS, sehingga tenaga lokal yang Melalui suatu pelatihan dan pelajaran biaya yang dikeluarkan untuk proyek akan
dimanfaatkan bekerja di perusahaan QS khusus di bidang biaya dan harga-harga dapat dipantau dan kewajaran
kebanyakan berpendidikan Insinyur Sipil satuan konstruksi dan tata cara penggunaannya akan lebih jelas.
dengan sedikit pengalaman dalam pengelolaan prosedur-prosedur kontrak
pengukuran volume. Untuk meningkatkan maka Quantity Surveyor ini dapat memberi Aspek Keuangan
pemahaman mereka akan bidang QS di saran-saran mengenai pengendalian
perusahaan-perusahaan tersebut biaya dan pembangunan proyek agar Keahlian Quantity Surveyor dibidang
diadakan latihan-latihan yang dibimbing tetap dalam batas anggaran biaya yang keuangan hanya terbatas pada bidang
oleh para QS asing. telah direncanakan. Tujuan dari pengendalian keuangan/dana untuk
pengendalian yang dilakukan adalah untuk pembangunan proyek, dan bukan ilmu
Pada tahun 1973 para pakar QS dari memberi Pemberi Tugas proyek yang keuangan umum dan perbankan pada
berbagai perusahaan yaitu Widnell and ekonomis dan dapat memberikan nilai prinsipnya Quantity Surveyor akan
Trollope Asia, Rider Hunt Levett and Balley, tambah yang optimum atas biaya investasi mengendalikan/mengurus dana untuk
Suckling Mc Donald dan Mohd. Isahak yang dikeluarkan sebaliknya memberi proyek bisa berbentuk suatu anggaran
telah sepakat untuk menerbitkan “Standard keuntungan yang wajar pada para biaya yang dibuat melalui perkiraan oleh
Method of Building Works for Indonesia”, kontraktor yang efisien. Quantity Surveyor. Anggaran biaya untuk
yang merujuk pada ‘SMM’ Malaysia dan proyek biasanya dipecahkan secara detail
Australia. Tetapi sayang penggunaannya Quantity Surveyor secara profesi tidak saja ke dalam pos-pos yang dialokir kesatuan-
kurang meluas, malah banyak perusahaan bekerja sebagai konsultan profesional, kesatuan kerja konstruksi. Dengan
tidak menggunakannya dalam prakteknya tetapi dapat juga bekerja untuk para pengaturan ini segala seluk beluk
melainkan merujuk ‘SMM International;’ kontraktor. Bilamana mereka ini bekerja keuangan proyek dapat dikendalikan oleh
atau “POMI”. sebagai konsultan maka tugas mereka Quantity Surveyor.
yang utama adalah untuk mengendalikan
Sebelum masa krisis moneter di tahun 1997 biaya proyek dan secara tidak langsung Untuk mengurus dana konstruksi secara
terdapat lebih kurang 15 perusahaan QS menjadi tangan kanan pemilik dari segi efektif kita memerlukan suatu pengetahuan
di Indonesia tetapi memasuki masa krisis keuangan dan penanganan masalah- yang cukup luas mengenai hubungan
moneter banyak yang tutup dan setelah masalah legal dalam pelaksaanaan antara perencanaan dan aktivitas dalam
masa krisis moneter dimana industri proyek, sebagai Quantity Surveyor di konstruksi sehingga kita dapat mengetahui

10 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


semua aspek pembiayaan proyek selain yang secara keseluruhan rangkuman ini dalam pembangunan proyek. Para
mengetahui mengenai pembiayaan akan menjadi biaya pembangunan proyek konsultan lain seperti arsitek, mk dan
pembangunan proyek dan proses secara menyeluruh. struktur cukup fasih mengenai
perhitungan biaya ini, Quantity Surveyor persyaratan-persyaratan kontrak ini, tetapi
harus juga memperhatikan semua kriteria Tugas quantity surveyor belum selesai Quantity Surveyor mengkhususkan diri di
ekonomi yang mempunyai efek terhadap dengan selesainya pembuatan rencana bidang ini oleh karena kaitannya terhadap
industri konstruksi secara umum misalnya biaya/dana proyek, tetapi tugasnya masih biaya/dana proyek yang harus
mengetahui prosedur-prosedur dilanjutkan dengan mengurus penggunaan dikendalikan.
administrasi maupun operasional yang dana proyek hingga proyek selesai
akan diperlukan untuk melaksanakan dibangun. Dengan semua uraian yang Persyaratan-persyaratan pelaksanaan
proyek di daerah tersebut, dan tidak kalah telah diungkapkan seperti di atas maka kontrak bisa dibuat khusus atau
pentingnya jika kita mengetahui dan Quantity Surveyor adalah seorang pakar menggunakan persyaratan-persyaratan
memantau pergerakan/gejala-gejala di dalam teknik pengendalian biaya yang sudah umum dipakai dan membuat
ekonomi disekitarnya yang paling penting konstruksi. modifikasi-modifikasi sesuai dengan
adalah merangkum semua kriteria-kriteria keperluan proyek. Di Indonesia
ini dan mengaplikasikannya kepada Aspek Kontrak persyaratan-persyaratan kontrak ini
proyek yang kita bangun khususnya dari banyak yang dibuat berdasarkan “A.V”,
segi pembiayaan sehingga segala Keahlian Quantity Surveyor di bidang “JCT”, dan “FIDIC”, selain persyaratan-
kemungkinan-kemungkinan yang kontrak adalah suatu kelanjutan dari fungsi persyaratan kontrak yang dibuat oleh
mempunyai efek langsung terhadap pengendalian biaya. Di dalam Departemen Pekerjaan Umum, atau
pembiayaan proyek dapat diperkirakan pelaksanaan fisik pembangunan proyek Depertemen lainnya.
sedini mungkin. Biasanya Quantity para konsultan yang tergabung di dalam
Surveyor akan menganggarkan biaya- tim manajemen proyek akan bertugas Keahlian di bidang kontrak biasanya
biaya tertentu yang diperkirakan sebagai Pengawas Pelaksaanaan Fisik dikaitkan dengan Prosedur Hukum secara
berdasarkan kriteria-kriteria dan gejal- Proyek sedangkan Pembangunan Fisik umum, tetapi Quantity Surveyor tidak
gejala ekonomi yang ada pada saat Proyek akan dilaksanakan oleh kontraktor. berfungsi sebagai Advokat (Penasehat
perencanaan/perhitungan biaya proyek Untuk pelaksanaan fisik dan pengawasan Hukum) atau Notariat tetapi hanya aspek
yang akan dibangun. fisik tentunya harus dilaksanakan dengan hukum yang berkaitan dengan teknis
prosedur dan tata cara yang disetujui oleh pelaksanaan pembangunan proyek.
Keahlian Quantity Surveyor di bidang semua pihak, dan untuk itu maka dibuatlah
keuangan proyek-proyek konstruksi suatu tata cara pelaksanaan yang Quantity Surveyor dalam tahap belajar dan
bermula dari latihan dan pelajaran- dituangkan ke dalam persyaratan- latihan diberikan pelajaran-pelajaran dasar
pelajaran di bidang “Building Economics”, persyaratan pelaksanaan proyek. mengenai Hukum Perusahaan, “Law of
“Development Economics”, “Economics Tort” dan “Law of Neglegence”.
Theory”, “Basic Principle of Accounting” Persyaratan-persyaratan pelaksanaan Berdasarkan pengetahuan dasar hukum,
dan “Cost Estimating”. Semua ilmu kontrak adalah suatu instrumen Quantity Surveyor dikhususkan untuk
pengetahuan keuangan ini belum cukup melaksanakan proyek dan pihak yang mempelajari Persyaratan-persyaratan
untuk membuat perkiraan biaya proyek, terkait dengan kontrak ini, umumnya pemilik Kontrak Konstruksi. Dengan bekal
dan untuk melengkapi kekurangan ini akan mendelegasikan wewenangnya pengetahuan ini Quantity Surveyor dapat
Quantity Surveyor harus fasih dan faham kepada tim manajemen proyek sebagai menyelesaikan “Claim Kontraktor di
di bidang tehnik bangunan. Dengan pengawas pelaksanaan proyek. Quantity Lapangan dan “Dispute” yang terjadi
mengetahui tehnik bangunan semua Surveyor mempunyai peran yang cukup dalam pelaksanaan kontrak.
komponen yang akan dibangun dapat penting dalam menyusun dan
diketahui dan selanjutnya diterjemahkan ke mengintepretasikan persyaratan- Peran Quantity Surveyor Di Industri
bentuk biaya-biaya (satuan-saatuan kerja) persyaratan kontrak yang digunakan di Konstruksi
1. Pemilik
2. Konsultan
3. Kontraktor

Selain itu peran-peran seperti : Supplier,


Tenaga Kerja, Badan-badan pemerintah,
Bank dan lainnya juga berperan dan
terlibat dalam suatu Industri Konstruksi.
Dalam katagori ketiga di atas, Quantity
Surveyor dapat memerankan profesinya:
1. Sebagai Staff Ahli Manajer Proyek
2. Sebagai Staff Ahli Manajemen
Konstruksi
3. Sebagai Konsultan Independen di Tim
Manajemen Projek.

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 11


Opini
celaka yang akan menimbulkan dampak
kepada pekerja yaitu meninggal, terluka
atau menjadi cacat seumur hidup. Tetapi
hal tersebut bila diperhatikan pada
beberapa waktu yang lalu masih ada terjadi
kecelakaan kerja yang menimpah tenaga
kerja konstruksi atau masyarakat umum
diluar areal lingkungan kerja. Yang menjadi
pertanyaan adalah: Apakah keinginan
untuk tidak terjadi kecelakaan kerja itu telah
dijamin oleh suatu sistem keamanan kerja
yang baik?

Sebetulnya peraturan yang


mengamanatkan tentang keselamatan kerja
sudah diterbitkan sejak tahun 1970, di
antaranya sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi.
3. Undang-Undang No.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
5. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
6. Keputusan Bersama Menteri Tenaga
Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/
1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat
PENERAPAN KESELAMATAN DAN Kegiatan Konstruksi.
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI Republik Indonesia No.2 Tahun 1970
tentang Pembentukan Panitia Pembina

BELUM MENJADI SUATU KESATUAN PADA Keselamatan Kerja di Tempat Kerja.


8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.05/ MEN/1996 tentang Sistem
PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.2
Oleh : Sari Mustika Tahun 1992 tentang Tata Cara
Pengangkatan Ahli K3.

Kenyataannya aturan tinggal aturan,


Keselamatan dan dimungkinkan bilamana penerapan penerapan penyelenggaraan K3 masih
Kesehatan Kerja (K3) penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam jauh dari yang di inginkan agar kecelakaan
merupakan kebutuhan kegiatan pekerjaan konstruksi belum kerja konstruksi dapat di elimnir atau
dasar manusia dalam sepenuhnya dilaksanakan atau kurang menjadi Zero Accident. Bila penanganan
bekerja dan menjadi memahami tentang pentingnya risiko kecelakaan kerja konstruksi di
bagian yang semakin tidak dapat menyelenggarakan K3 pada setiap jalankan dengan manajemen yang baik
dipisahkan dari aktivitas pekerjaan itu pelaksanaan pekerjaan. akan berdampak secara tidak lagsung
sendiri. Kecelakaan kerja di sektor terhadap produktivitas kerja akan
konstruksi masih sering terjadi, baik pada Sedangkan pada setiap pelaksana meningkat, ketepatan akan waktu
skala pekerjaan konstruksi kecil maupun pekerjaan konstruksi selalu berkeinginan penyelesaian pekerjaan dan akhirnya
besar, dan menggunakan teknologi tinggi tidak ada satu pihakpun yang terlibat dalam mutu produk konstruksi akan menjadi lebih
maupun teknologi sederhana. Hal ini proses pelaksanaan konstruksi mengalami baik.

12 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


Beberapa aspek yang diperkirakan bisa
menimbulkan terjadinya risiko kecelakaan
kerja konstruksi adalah sebagai berikut:
1. Pelaku-pelaku yang terlibat dalam
pekerjaan konstruksi baik dari pekerja
non teknis, tukang, mandor, staf
manajer dan manajer.
2. Material konstruksi baik dari saat
pemindahan, penyimpanan, dan pada
saat penggunaan.
3. Peralatan konstruksi yang
berhubungan dengan pekerjaan baik
alat berat maupun ringan.
4. Metode konstruksi yang akan di pakai.
5. Perencanaan untuk pelaksanaan
kegiatan konstruksi.

Dari pengamatan kejadian kecelakaan


kerja tersebut diatas, kemungkinan-
Dari aspek-aspek yang bisa memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut diatas
kemungkinan penyebab terjadinya
dapat terlihat pada kasus-kasus kecelakaan kerja konstruksi yang terjadi pada beberapa
kecelakaan kerja konstruksi adalah
waktu yang lalu sebagai berikut :
sebagai berikut:
1. Kurang disiplinnya para pekerja dalam
Tanggal Penyebab Korban
menggunakan alat pelindung diri.
Kecelakaan Kecelakaan
2. Kelalaian pemimpin pelaksana
Kerja
pekerjaan untuk mensosialisasikan di
internal lingkungan kerja akan perlunya Nov 2006 Longsoran galian pemasangan pipa gas 1 orang meninggal
alat pelindung diri. pada saat pekerjaan pengelasan pipa 3 orang cedera
3. Kurang di taati prosedur operasional (Desa Pasir Sari, Kec. Cikarang Selatan, (pekerja proyek)
penggunaan alat-alat pendukung Kabupaten Bekasi)
pekerjaan konstruksi.
4. Penerapan sistem manajemen K3 17 Jan Tertimpa tangga beton, sewaktu
1 orang meninggal
tidak diterapkan secara konsisten. 2007 merapikan/membuka perancah/cetakan
dan 1 orang cidera
5. Tidak melibatkan Tenaga Ahli/ tangga beton (perbaikan RSD Kab.
berat (pekerja berat)
Terampil di bidang konstruksi maupun Bekasi)
Ahli K3 dalam pelaksanaan konstruksi.
Talud Longsor pd saat berlangsung
6. Tidak ditaatinya ketentuan-ketentuan
pekerjaan pengecoran saluran kanal di 4 orang cedera
yang berkaitan dengan Keselamatan 7 April
kegiatan Banjir Kanal Medan (Sodetan (pekerja proyek)
dan Kesehatan Kerja (K3). 2007
S. Deli ke S. Percut Sei Tuan)
Demikian kiranya dengan masih terjadi Terjatuh dari lantai 19 pd saat pekerjaan 1 orang tewas
kecelakaan kerja konstruksi, perlu 18 Mei pemasangan keramik karena tidak (pekerja proyek)
diantisipasi pembinaan yang berkelanjutan 2007 mengenakan harnest pengaman
dalam penyelenggaraan Keselamatan dan (Condominium Shangri-La, Jl. RM
Kesehatan Kerja baik kepada yang Margono, Jakarta Pusat)
memiliki pekerjaan maupun pelaksana
pekerjaan agar Zero Accident dapat Longsoran galian pemasangan pipa gas 4 orang cedera
dicapai. 23 Mei pd saat pekerja menggali di kedalaman (pekerja proyek)
2007 1.6 meter (Kelurahan Limus Nunggal,
Kec. Cileungsi, Kab. Bogor)

Menara crane roboh ke jalan saat


25 Mei
dipindahkan (Gedung Mall Rizt Carlton 1 orang tewas
2007
Kawasan Sudirman Centre Business (umum)
District, Jakarta Selatan)

Steger ambruk tempat berdiri pekerja dlm


8 Juni finishing pengacian tembok di lantai 37 2 orang tewas, 2
2007 (Kantor Pasific Place-Kawasan Sudirman orang cidera (pekerja
Centre Business Distrct, Jakarta Selatan) proyek)

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 13


Opini

UJI KELAYAKAN DAN KEPATUTAN


BAGI CALONANGGOTADEWAN
LPJKN
Oleh : Eddy Sunyoto *)

dalah merupakan suatu kenyataan yang banyak obyeltifitas yang secara luas diakui dikalangan masyarakat jasa
diamini oleh orang ramai bahwa kinerja LPJK konstruksi, (5) Tidak dalam status terpidana, (6) Menyatakan
(Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) kesediaan secara tertulis untuk menyumbangkan tenaga, pikiran
masih belum baik. Hal ini pulalah yang dan waktu untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai anggota
menjadikan kegundahan para pembina jasa Dewan Pengurus LPJK serta membuat pernyataan tertulis di atas
konstruksi yang berada di jajaran birokrasi. Musti meterai tentang kesediaan untuk memenuhi dan mengikat diri pada
harus segera diambil kebijakan dan upaya nyata untuk Anggaran Dasar dan Rumah tangga lembaga serta kode etik
mendongkrak kinerja tersebut. Dewan Pengurus Lembaga.

Salah satu upayanya adalah memilih anggota dewan LPJK dari Mendahului pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan, dilakukan
oknum-oknum terbaik dari unsur-unsur yang menjadi pilar LPJK pembekalan bagi seluruh peserta. Pembekalan disampaikan oleh
yaitu: asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, pakar-perguruan para pembina dengan harapan agar para calon lebih memiliki
tinggi dan birokrasi yang benar-benar best of the best, pokoknya
bukan hanya sekedar
top saja tetapi benar-
benar dengan
klasifikasi ’markotop’.

Maka, tidak ada cara


lain jika para calon
anggota Dewan
LPJKN harus dipilih
melalui suatu
mekanisme pemilihan yang obyektif, canggih dan up to date, yaitu
proses fit and proper test yang dilakukan oleh konsultan rekrutmen wawasan dan memahami tugas dan fungsinya sebagai anggota
independen. Karena dilakukan oleh konsultan dalam negeri, maka dewan LPJK, keinginan dan harapan terhadap masa depan jasa
namanyapun disesuaikan menjadi “uji kelayakan dan kepatutan konstruksi serta yang paling penting adalah menghayati Undang-
untuk calon anggota Dewan LPJK”. Untuk itu, Menteri Pekerjaan undang Jasa Konstruksi.
Umum selaku wakil pemerintah yang berkewajiban membina jasa
konstruksi telah menugasi BPKSDM yang tupoksinya adalah Metodologi pengujian dilakukan dengan test tertulis secara klasikal,
membina jasa konstruksi melaksanakan uji kelayakan dan kemudian dilanjutkan dengan penulisan proposal dan diakhiri
kepatutan tersebut. dengan wawancara secara individual.

Sebenarnya dalam Anggaran Rumah Tangga LPJK sendiri sudah Aspek-aspek yang ingin diukur adalah mencakup potensi perilaku
ada persyaratan yang cukup rinci bagi pimpinan dan pengurus seperti: perilaku dalam berpikir, perilaku dalam kelompok kerja
lembaga namun untuk lebih meyakinkan dan mengefektifkan syarat serta perilaku dalam bekerja. Selain hal tersebut, juga pemahaman
tersebut kelihatannya perlu di uji lagi. Persyaratan tersebut antara atas peraturan perundang-undangan, usaha jasa konstruksi dan
lain: (1) Warga negara Indonesia, (2) Sehat jasmani dan rohani, pengembangan jasa konstruksi baik nasional maupun
(3) Memiliki pengetahuan, keahlian, wawasan dan pengalaman internasional.
di bidang jasa konstruksi, (4) Ketokohan, reputasi, integritas dan
Penilaian disampaikan dalam wujud psikogram masing-masing
peserta, profil kompetensi dan rekapitulasi hasil seluruh peserta
berupa urutan peringkat.

Dari upaya yang telah dilakukan tersebut, mudah-mudahan kita


akan memperoleh anggota Dewan Lembaga yang benar-benar
dapat memenuhi harapan serta dambaan seluruh masyarakat
jasa konstruksi. Waktu akan membuktikan hal tersebut.
Penulis adalah Widyaiswara Madya Dep. PU

14 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


Lensa
Konstruksi Indonesia membanggakan sebab menunjukkan untuk Balai Pelatihan Konstruksi Jakarta
kemampuan Indonesia mulai Pusat Pembinaan Kompetensi dan
Bersiap Hadapi diperhitungkan di dunia Internasional. Pelatihan Konstruksi (PusbinKPK)
Tantangan Global Namun untuk menyambut tawaran BPKSDM Dep. PU.
tersebut, dikatakan oleh Iwan Nursyirwan
TANTANGAN jasa konstruksi Indonesia di sangat perlu untuk memperhitungkan Kepala BPKSDM yang diwakili Kepala
masa mendatang semakin bertambah. seberapa besar potensi yang dimiliki PusbinKPK Djoko Subarkah dalam
Melalui WTO dimana Indonesia ikut serta pelaku jasa konstruksi di dalam negeri. sambutannya mengatakan sangat optimis
di dalamnya, tahun 2010 mendatang pasar Jangan sampai tahun 2008 mendatang pelatihan yang akan dilaksanakan maupun
jasa konstruksi Indonesia harus bersiap pembangunan infrastruktur Indonesia yang telah dilaksanakan mampu
menghadapi serbuan pelaku jasa tertunda karena kekurangan tenaga kerja menghasilkan tenaga-tenaga terampil
dan sumber daya. bidang konstruksi siap pakai dan memiliki
kompetensi. Terbukti melalui pelatihan yang
Kerjasama dengan sektor lain diluar jasa dilaksanakan di Jakarta telah dihasilkan
konstruksi sangat perlu dibangun untuk tenaga terampil konstruksi sejumlah 196
mempersiapkan Indonesia menghadapi orang dan kini telah bekerja baik di dalam
liberalisasi perdagangan. Disampaikan maupun di luar negeri antara lain di
oleh Iwan Nursyirwan apabila nanti Taiwan, Malaysia, Hongkong, dan
globalisasi sudah benar-benar beberapa negara Timur Tengah. Selain
dilaksanakan dan pasar domestik sudah pelatihan, dilaksanakan pula sertifikasi
terbuka untuk pengusaha asing masuk, tenaga terampil konstruksi yang hingga
konstruksi asing. Sedangkan tahun 2008 sektor konstruksi akan sangat saat ini telah mencapai 500 orang.
yang tak lama lagi datang, pekerjaan membutuhkan dukungan sektor lain untuk Sertifikasi menjadi suatu hal yang mutlak
konstruksi domestik untuk pembangunan melakukan negosiasi dan kerjasama dimiliki tenaga kerja yang hendak berkiprah
infrastruktur akan mengalami booming. dengan pihak asing, demikian juga
Kesiapan masyarakat jasa konstruksi sebaliknya. LPJK ke depan diharapkan
Indonesia menghadapi tantangan- mampu membaca situasi seperti ini,
tantangan tersebut sangat diharapkan, misalnya dengan mempersiapkan standar
demikian disampaikan Kepala BPKSDM SNI untuk kontraktor luar. Diharapkan,
Iwan Nursyirwan saat membuka Workshop LPJK mendatang harus lebih baik dan lebih
Fasilitasi dan Pengembangan LPJK Kamis kompeten, serta menjadi partner
(21/06) di Jakarta. pemerintah untuk membangun bangsa.
(tw/nn)

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi


(LPJK) sebagai wadah masyarakat jasa terutama ke luar negeri, sebagaimana
konstruksi di Indonesia sangat diharapkan Komitmen MoU disyaratkan oleh negara-negara maju.
mampu menjadi fasilitator sekaligus
pendorong bagi pelaku jasa konstruksi
Indonesia-India, Deputy Chief Of Mission Kedutaan Besar
menghadapi tantangan baik di dalam Dep. PU Laksanakan India untuk Indonesia, Tiru Murthi pada
maupun di luar negeri. Untuk itu pekerjaan kesempatan tersebut berharap bantuan
Kembali Pelatihan peralatan pelatihan konstruksi yang telah
rumah LPJK menjelang Munassus perlu
segera diselesaikan. Pekerjaan rumah itu Tukang Konstruksi diberikan mampu mendorong pemuda-
antara lain mempersiapkan strategik plan pemuda Indonesia memiliki kemampuan
LPJK ke depan, penyediaan data pelaku MELALUI penandatanganan MoU antara yang dapat diimplementasikan langsung di
jasa konstruksi Indonesia termasuk potensi Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Luar masyarakat. Dengan demikian pemerintah
dan kekuatan yang dimiliki, membangun Negeri Republik India tentang bantuan India telah turut serta membangun
kompetensi melalui pembinaan pelaku jasa Vocational Training Centre for Construction perekonomian Indonesia yang sempat
konstruksi, membentuk jaringan dengan Services (VTCCS) untuk Nangroe Aceh terpuruk beberapa waktu yang lalu.
investor dan instansi terkait lainnya, Darussalam (NAD) yang dilakukan Khusus untuk pusat kejuruan yang akan
membuka pasar di luar negeri, beberapa hari yang lalu, kerjasama antara segera dibangun dan dioperasikan dalam
permasalahan kualifikasi usaha serta India dan Indonesia di bidang waktu dekat ini di NAD, Tiru Murthi
memperbaiki kegiatan sertifikasi Badan pengembangan sumber daya manusia berharap masyarakat Aceh dapat segera
Usaha yang selama ini telah dilakukan. semakin meningkat. Indonesia sendiri menikmati adanya manfaat dari pelatihan
berkomitmen dengan adanya kerjasama tenaga-tenaga potensial di NAD sekaligus
Beberapa waktu lalu, menurut Iwan ini, salah satu buktinya adalah kembali membangun infrastruktur yang sempat
Nursyirwan, Menteri Pekerjaan Umum dilaksanakan Pelatihan Tukang Konstruksi porak-poranda akibat bencana tsunami
menerima tawaran dari utusan Al-Jazair Tingkat Pemula Angkatan ke VII Rabu (20/ beberapa waktu yang lalu.
agar kontraktor-kontraktor Indonesia 06) di Jakarta. Pelatihan ini terselenggara
berkiprah disana. Tentunya tawaran ini melalui bantuan VTCCS yang pertama dari Sebagai partner Dep. PU dan Pemerintah
sayang untuk dilewatkan dan sangat Pemerintah India sejak tahun 2005 lalu India, Karang Taruna Nasional selama ini

bulletin bpksdm/Edisi III - 2007 15


telah berhasil menjadi penyedia tenaga- ahli, penerimaan SDM Palestina untuk antara lain pelatihan tukang las, tukang
tenaga siap latih pada pelatihan tukang magang di berbagai sektor industri. batu, tukang, kayu, tukang besi, operator
konstruksi. Dody Susanto, Ketua Karang alat berat, dan lain sebagainya, yang
Taruna Nasional berpesan kepada Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan
pemuda-pemuda yang telah diberikan Tengah, Alwi Shihab dalam Forum Temu Keterampilan dan Pelatihan Konstruksi
pembekalan untuk menyebarluaskan Nasional Kelompok Ahli Timur Tengah (Pusbin KPK) BPKSDM Dep.PU. Pelatihan
keterampilan yang dimiliki di daerah bertajuk ‘Merajut Ukhuwah Membangun yang dilaksanakan tersebut telah dilengkapi
masing-masing sekaligus mandiri Kapasitas Palestina’ Kamis (07/06) di dengan ketersediaan peralatan, tenaga
menciptakan sendiri lapangan pekerjaan Jogjakarta mengatakan bahwa perjuangan pengajar, dan ruangan yang memadai.
yang berguna tak hanya untuk diri sendiri Palestina perlu mendapat perhatian khusus Dep. PU yakin Palestina mampu untuk
bahkan juga untuk lingkungannya. bangun dan mengejar ketertinggalan
Pemuda-pemuda harapan bangsa lah dengan bangsa lain.
yang diharapkan menjadi pionir
pengurangan angka pengangguran di Dikatakan oleh Mochamad Natsir, negara-
Indonesia. negara Timur Tengah memiliki prospek
bisnis yang sangat baik. Terbukti dengan
Karang Taruna Nasional juga siap promosi dagang bidang konstruksi yang
bekerjasama kembali untuk penyediaan selama ini telah dilakukan Dep. PU selalu
tenaga-tenaga siap latih di NAD sesuai mendapat sambutan baik. Salah satunya
MoU antara Pemerintah Indonesia dan dari masyarakat dunia. Solusi yang antara lain promosi dagang sekaligus
India. Di kancah Internasional, konstruksi ditawarkan untuk membantu Palestina Pameran Potensi Konstruksi Indonesia ke
Indonesia harus mampu bersaing. Skill dan bukan hanya sekadar kata tanpa tindakan Uni Emirat Arab (UEA) pada Desember
kompetensi harus dimiliki untuk nyata maupun dalam bentuk kekerasan fisik tahun lalu yang ternyata mendapat
memenangkan persaingan tersebut. yang berujung pada bertambahnya korban sambutan hangat. Terbukti dengan
Lomba Tukang Konstruksi tingkat ASEAN jiwa, namun lebih dari itu hendaknya keinginan mereka agar pelaku jasa
yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan berupa solusi positif untuk membangun konstruksi Indonesia baik tenaga ahli,
menjadi ajang uji diri seberapa siapkah Palestina dalam perdamaian. Untuk itu Alwi terampil, maupun perusahaan yang
Konstruksi Indonesia menghadapinya, Shihab sangat mendukung rencana bergerak di bidang Konstruksi Indonesia
sebelum akhirnya AFTA dilaksanakan dilaksanakannya Konferensi Asia-Afrika untuk berkiprah di UEA.
dimana pelaku jasa konstruksi Indonesia untuk pembangunan Palestina sebagai
mau tidak mau harus siap berhadapan upaya konkrit dalam mengimplementasikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz
langsung dengan pelaku jasa konstruksi Rencana Aksi Kemitraan Strategi Baru Mehdawi dalam kesempatan tersebut
asing di kandang sendiri. (tw/nn) Asia-Afrika yang akan dilaksanakan dalam menyatakan sangat gembira terhadap
waktu dekat ini. antusiasme dukungan untuk Palestina baik
moral maupun fisik yang selalu diberikan
Kontribusi Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum sebagai Indonesia. Saat ini Palestina yang baru
Indonesia Untuk penanggungjawab pembangunan
Konstruksi di Indonesia tak ketinggalan turut
Palestina memberikan rencana nyata sebagai
sumbangsih untuk pembangunan
infrastruktur di Palestina. Kepala BPKSDM
SEBAGAI negara yang anti penjajahan,
Dep. PU yang diwakili oleh Kepala Bagian
Indonesia memantapkan diri untuk
Perencanaan Sekretariat BPKSDM
mendukung perjuangan Palestina agar
Mochamad Natsir dalam forum tersebut
merdeka dan berdaulat. Hal ini secara jelas
mengatakan bahwa Dep.PU siap untuk
disampaikan oleh Presiden RI Susilo
mendukung pembangunan Palestina mulai merangkak untuk berdiri sangat
Bambang Yudhoyono dalam pidato
terutama dalam pembangunan infrastruktur. membutuhkan segala bentuk bantuan
kenegaraan tanggal 16 Agustus 2006.
Dukungan tersebut antara lain dalam darimanapun dan dalam bentuk apapun.
Dukungan tersebut tidak berdasarkan
bentuk kesiapan program-program Konflik dalam negeri dan dengan Israel
pada sentimen keagamaan melainkan
pelatihan yang dilaksanakan oleh masih menjadi penghalang bagi Palestina
sesuai amanat konstitusional sebagaimana
BPKSDM antara lain Project Cycle, untuk melakukan perbaikan. Untuk itu,
tercantum dalam pembukaan UUD 1945
kerjasama pendidikan melalui beasiswa, Palestina mengharapkan adanya bantuan
alinea keempat. Oleh karena itu kebijakan
serta pelatihan-pelatihan baik keahlian dari Indonesia dan negara-negara dunia
RI terhadap pembentukan pemerintahan
maupun keterampilan konstruksi. lainnya dalam bentuk dukungan politik,
nasional Palestina pada tanggal 20 Maret
moral, akses bisnis, pemasaran produk-
2007 pemberian dukungan politik,
Khusus untuk keadaan Palestina, menurut produk Palestina, dan lain sebagainya.
pemberian bantuan tunai darurat,
Mochamad Natsir, pelatihan keterampilan Diharapkan dengan semua kerjasama
penyediaan beasiswa dalam rangka
tepat diberikan bagi SDM Palestina yang yang telah terjalin ini menjadi langkah awal
program kerjasama teknik antar negara
sedang dalam proses membangun. pembangunan dalam perdamaian di bumi
berkembang (KTNB), pengiriman tenaga
Pelatihan Keterampilan yang dimaksud Palestina. (tw/nn)

16 bulletin bpksdm/Edisi III - 2007


This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.
This page will not be added after purchasing Win2PDF.

Anda mungkin juga menyukai