Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat dan
penyertaanNya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk kuliah K3 & Aspek Hk. Konstruksi .
Karena keterbatasan kami sebagai penulis dalam menyusun tugas ini yang , maka penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Makalah.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam berbagai hal terutama kepada Bapak Koilal Alokabel, SST.,M.Si sebagai
dosen yang telah memberikan materi kepada kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan
tepat waktu.
Saya berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi siapapun dan bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.....................................3
2.2 Kecelakaan Kerja..........................................................................................3
2.3 Penyebab Kecelakaan...................................................................................7
2.4 Klasifikasi Menurut Penyebab......................................................................7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Jenis-jenis Kecelakaan Proyek Konstruksi Jembatan...................................10
3.2 Faktor Penyebab Kecelakaan pada Proyek Konstruksi Jembatan................10
3.3 Aspek-aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja..........................................13
3.4 Kasus-kasus Kecelakaan Kerja.....................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................17
4.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
ii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Dalam penulisan ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis kecelakaan yang mungkin terjadi pada
proyek konstruksi jembatan.
2. Mahasiswa dapat menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja pada proyek konstruksi jembatan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dalam
mengurangi risiko kecelakaan kerja pada proyek konstruksi jembatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
5
2.3 PENYEBAB KECELAKAAN
Secara umum penyebab kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor manusia) dan
unsafe condition (faktor lingkungan). Menurut penelitian bahwa 80-85% kecelakaan
disebabkan oleh unsafe action.
8
b. Kondisi Peralatan.
Mesin-mesin dan peralatan kerja pada dasarnya mengandung bahaya dan
menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya karena mesin atau
peralatan yang berputar, bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik, belt atau
sabuk yang berjalan, roda gigi yang bergerak, transmisi serta peralatan lainnya.
Oleh karena itu, mesin dan perlatan yang potensial menyebabkan kecelakaan
kerja harus diberi pelindung agar tidak membahayakan operator atau manusia.
c. Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak.
Pemindahan barang-barang yang berat atau yang berbahaya (mudah meledak,
pelumas, dan lainnya) dari satu tempat ke tempat yang lain sangat
memungkinkan terjadi kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan kerja
tersebut, perlu dilakukan pemikiran dan perhitungan yang matang, baik metode
memindahkannya, alat yang digunakan, jalur yang akan di lalui, siapa yang bisa
memindahkan dan lain sebagainya. Untuk bahan dan peralatan yang berat
diperlukan alat bantu seperti forklift. Orang yang akan mengoperasikan alat
bantu ini harus mengerti benar cara menggunakan forklift, karena jika tidak,
kemungkinan akan timbul kesalahan dan mengancam keselamatan lingkungan
maupun tenaga kerja lainnya.
d. Transportasi.
Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat transportasi juga
cukup banyak. Dari penggunaan alat yang tidak tepat (asal-asalan), beban yang
berlebihan (overloading), jalan yang tidak baik (turunan, gelombang, licin,
sempit), kecepatan kendaraan yang berlebihan, penempatan beban yang tidak
baik, semuanya bisa berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja. Upaya untuk
mengatasi hal tersebut di atas, diantaranyaadalah memastikan jenis transportasi
yang tepat dan aman, melaksanakan operasi sesuai dengan standart operational
procedure (SOP), jalan yang cukup, penambahan tandatanda keselamatan,
pembatasan kecepatan, jalur khusus untuk transportasi (misal dengan warna cat)
dan lain sebagainya.
e. Tools (Alat).
Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi
terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada.
Apabila alat itu sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan
kecelakaan.Melakukan peremajaan pada alat-alat yang sudah tua dan melakukan
kualitas kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja
10
c.3 ASPEK-ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Anogara (2005) menyatakan terdapat aspek dalam kesehatan dan keselamatan kerja
yang harus diperhatikan, antara lain:
3.3.1 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yaitu tempat dimana seseorang atau pegawai dalam
melakukan pekerjaan. Lingkungan kerja dalam hal ini berhubungan dengan kondisi
kerja, seperti kondisi ventilasi, suhu, penerangan dan situasinya.
Dua orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia setelah
Jembatan Tol Bocimi di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir, Kecamatan
Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk, Jumat (22/9/2017).
Enam balok atau girder yang masing-masing sepanjang 30,8 meter pada
konstruksi Simpang Susun Antasari Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) terguling,
Selasa (2/1/2018) pukul 09.40 WIB.
12
3.4.5 Jembatan kungkung Bali , 2016
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal
sebagai bangunan atau sarana infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.
Sedangkan bidang konstruksi adalah suatu bidang produksi yang memerlukan kapasitas
tenaga kerja dan tenaga mesin yang sangat besar, bahaya yang sering ditimbulkan
umumnya dikarenakan faktor fisik.
Menurut Williams (2006), jenis kecelakaan yang sering terjadi pada pekerjaan
konstruksi adalah meliputi :
1. Terjatuh.
2. Kejatuhan Bahan dan Bangunan Ambruk.
3. Tersengat listrik.
4. Tersandung.
Kecelakaan kerja (occupational accident) adalah sebuah kejadian atau peristiwa
yang berasal dari, atau terjadi dalam, rangkaian pekerjaan yang berakibat cedera fatal
(fatal occupational injury) dan cedera tidak fatal (non-occupational injury). Kecelakaan
kerja diakibatkan oleh beberapa factor yaitu :
1. Faktor Teknis
a. Tempat Kerja.
b. Kondisi Peralatan.
c. Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak.
d. Transportasi.
e. Tools (Alat).
2. Faktor Non Teknis
a. Ketidaktahuan.
b. Kemampuan yang kurang.
c. Keterampilan yang kurang.
d. Bermain-main
e. Bekerja tanpa peralatan keselamatan.
3. Faktor Alam
a. Gempa bumi
b. Banjir
c. Tornado
Anogara (2005) menyatakan terdapat dua aspek penting dalam kesehatan dan
keselamatan kerja yang harus dan sangat perlu diperhatikan yaitu Kondisi atau
lingkungan kerja dan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam proyek.
4.2 SARAN
Dalam lingkungan proyek konstruksi terutama dalam kaitannya dengan konstruksi
jembatan, dalam hal meningkatkan keselamatan kerja, kita perlu meminimalisir dan
mengidentifikasi setiap resiko yang akan timbul dan membahayakan keselamatan dan
kesehatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
A. JURNAL
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas syah Kuala (2014).
B. WEBSITE
https://www.pamungkas.id/2019/06/kasus-kecelakaan -konstruksi-di.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengeritian-kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3-tujuan-aspek-faktor-prinsip.html
http://eprints.undip.ac.id/61113/3/BAB_III.pdf
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3239647/terungkap-penyebab-beton-lrt-dan-
jembatan-tol-bocimi-ambruk
https://amp.kompas.com/regional/read/2020/10/18/17553051/jembatan-senilai-rp-
259-milyar-ambruk-ini-tanggapan-pemkot-pangkalpinang
https://metro.tempo.co/read/1046819/girder-tol-depok-antasari-ambruk-
kontraktor-terancam-dipecat
https://kaltim.tribunnews.com/2018/11/26/7-tahun-lalu-jembatan-kutai-
kartanegara-runtuh
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia/2016/10/161016_indonesia_jembatan_
bali
https://amp.kompas.com/regional/read/2018/04/18/06390731/jembatan-widang-
babat-ambruk-saat-dilalui-3-truk-beriringan
https://amp.kompas.com/regional/read/2009/04/04/12170640/jembatan.ambruk.se
belum.diresmikan.karena.kesalahan.konstruksi
16