Anda di halaman 1dari 2

Adapun dasar hukum terkait K3 di bidang konstruksi bangunan jalan dan jembatan pada

UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung, UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, 29 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia No. 01 tahun 1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan. Dunia proyek
merupakan salah satu sektor lapangan kerja tertinggi yang sering terjadinya kecelakan kerja.
Safety Helmet, Safety Belt, Safety Shoes, Sepatu Karet, dan beberapa lainnya yang merupakan
jenis APD yang sering digunakan. Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus
untuk pekerja yang berada di area basah (becek atau berlumpur). Berfungsi sebagai alat
pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera
tangan. Pelindung Wajah (Face Shield). Sedangkan menurut OHSAS 18001 hazard adalah
sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam hal luka-luka atau
penyakit terhadap manusia.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi k3. Manusia menjadi salah satu faktor utama
yang mempengaruhi k3 atau kesehatan dan keselamatan kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini
karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek
hukum, pertanggung jawaban serta citra organisasi itu sendiri. Jenis kelamin juga mempengaruhi
k3 misalnya seorang wanita dibanding seorang pria jelas kinerja nya berbeda. Secara alamiah
wanita memiliki halangan-halangan tertentu yang membuatnya bisa saja tidak lebih produktif
dari pria. Faktor lainnya adalah tingkat pendidikan. Seorang yang berpendidikan tinggi mungkin
akan lebih mudah beradaptasi terhadap pekerjaan pekerjaannya meski hal ini tidak selalu benar
namun cukup berpengaruh terhadap k3. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi k3 adalah faktor
lingkungan. Kemudian kualitas suhu udara yang buruk di lokasi kerja juga berpengaruh terhadap
kesehatan pekerja. Faktor lingkungan lain yang mempengaruhi K3 misalnya Lantai licin dan
faktor lingkungan lainya. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi k3 atau kesehatan dan
keselamatan kerja adalah faktor peralatan. Mesin yang mudah dioperasikan dan mudah dijangkau
jaraknya, akan mudah dikendalikan oleh pekerja. Sebaliknya, mesin yang letaknya jauh atau
sukar dijangkau, berpotensi membahayakan pekerja dan rawan terjadinya kecelakaan.
Pekerja jatuh karena akses ke dan dari tempat kerja tidak memadai, atau tempat kerja itu
sendiri tidak aman. Pentingnya menyediakan akses yang baik ke posisi kerja yang aman
(misalnya platform dengan papan kaki dan rel penjaga). Alat berat konstruksi sangat berat. Alat
berat tersebut sering beroperasi di atas tanah yang becek dan tidak rata, dan di mana jarak
penglihatan pengemudi. Orang yang berjalan di area proyel terluka atau meninggal dikarenakan
alat berat yang bergerak, terutama saat alat berat berbalik arah. Orang-orang terjebak oleh materi
yang jatuh dari beban yang diangkat atau material yang terjatuh dari atas, pekerja lainnya
terjebak atau terkubur material yang jatuh saat penggalian, bangunan atau dikarenakan bangunan
runtuh. Eliminasi adalah teknik pengendalian dengan menghilangkan sumber bahaya, misalnya
lobang di jalan ditutup, ceceran minyak lantai dibersihkan, mesin yang bising dimatikan. Sumber
bahaya biasanya berasal dari peralatan atau sarana teknis yang ada di lingkungan kerja. Pilihan
terakhir untuk mengendalikan bahaya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri misalnya
pelindung kepala, sarung tangan, pelindung pernafasan (respirator atau masker), pelindung jatuh
dan pelindung kaki. Hal ini dikarenakan alat pelindung diri bukan untuk mencegah kecelakaan
namun hanya sekedar mengurangi efek atau keparahan kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai