Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

Adapun tujuan Pengelasan yang kita lakukan pada lokasi proyek antara lain:

1. Untuk menyatukan beberapa komponen baja hingga terbentuk kesatuan konstruksi. Misalnya untuk

membuat rangka talang yang menggunakan bahan besi Siku, harus lakukan pengelasan dengan

gording.

2. Menyatukan seluruh rangka batang baja agar membentuk sebuah rangka atap. Misalnya untuk

membuat rangka atap kubah atau lengkung, yang terbuat dari bahan pipa besi,

3. Menghubungkan komponen baja dengan struktur beton/cor. Misalnya untuk memasang sebuah

konsol baja pada kolom beton, maka dapat kita lakukan dengan cara pengelasan.
Ada banyak metode pelaksanaan sambungan baja, namun yang terbaik untuk konstruksi baja terdiri dari 2
jenis, yaitu:

1. Sistem Sambungan Baja Dengan Las

Atau pengelasan baja adalah suatu proses penyambungan material baja yang terlebih dahulu kita

panaskan hingga mencapai titik lebur yang sama. Kemudian kita padukan bersama-sama dengan

bahan pengisi (Filler), dimana umumnya bahan pengisi dari material yang sama akan meleleh secara

bersama dengan material baja yang akan kita sambung. Juga dapat definisikan sebagai ikatan

metalurgi yang timbul karena adanya gaya tarik menarik antara atom. Adapun hal ini terjadi akibat

panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan.

2. Sistem sambungan Baja menggunakan baut

Penggunaan baut yang benar pada pekerjaan konstruksi baja harus beserta ring dan mur. Tambah

lagi, spesifikasi ulir yang baik pada batang baut adalah berbentuk segi tiga, yaitu jenis ulir

UNC (Unified Coarse Thread) yang berfungsi sebagai pengikat antara bahan baja. Sementara

pemilihan ring dan mur, perlu kita sesuaikan dengan jenis baut. Misalnya bila baut yang kita pakai

adalah jenis baut baja, maka mur serta ring juga kita pilih dari jenis tersebut.
Pada Konstruksi ,Pekerjaan sambungan yang sangat familiar adalah sambungan las. Namun jenis sambungan

ini juga memiliki kelebihan serta kekurangan.

Kelebihan sambungan las Kekurangan sambungan las

pertemuan bahan baja pada titik sambung dapat melumer kekuatan sambungan las tergantung oleh kualitas

bersama elektroda las, yang menyatu secara bersama-sama pengelasan baja, artinya bila pengelasan kita lakukan

sehingga baja menjadi lebih kokoh dengan metode/teknik yang baik maka hasilnya juga

akan baik, demikian juga sebaliknya.

Permukaan profil baja yang kita sambung lebih bersih, Kesalahan sedikit saja sewaktu pelaksanaan sambungan

walau ada sedikit tonjolan bekas pengelasan namun dapat berakibat fatal. Antaranya jika terjadi cacat las,

tonjolan tersebut memiliki pola yang rapi. maka dapat kita pastikan cacat las tersebut menjadi titik

lemah konstruksi.

Akibat adanya sambungan las beban pada konstruksi tidak Untuk kasus tertentu kita perlu menghaluskan

bertambah banyak, yakni berkisar 1 s/d 1,5% dari berat permukaan baja yang tidak rata akibat adanya tonjolan

konstruksi pegelasan

Luas penampang profil tetap utuh seperti semula sebab Komponen/rangka menjadi bersifat tetap atau statis

tidak terjadi lubang, sehingga dari segi kekuatan tetap

terjamin

sambungan las menjadi pilihan terbaik untuk kita terapkan

pada rangka baja yang berbentuk khusus, misalnya

konstruksi atap kubah atau lengkung.


2.2 Bahaya di Lokasi Pekerjaan Pengelasan Baja di lokasi konstruksi
Pekerjaan Pengelasan Baja

 Bahaya Sinar dan Cahaya


Saat proses pengelasan berlangsung sinar yang dihasilkan adalah sinar ultraviolet dan sinar inframerah. Kedua
sinar ini mempunyai dampak yang cukup buruk untuk kesehatan mata. Jika kita sering terpapar sinar ini maka
mata akan terasa sakit dan terasa seperti ada benda asing yang ada di dalam matayang akan terjadi selama 6-
12 jam dan akan kembali normal setelah 48 jam. Sedangkan bahaya sinar inframerah untuk kesehatan mata
adalah terjadinya pembengkakan pada kelopak mata, menyebabkan penyakit kornea dan kerabunan. Sinar
inframerah ini tidak terlihat dan tidak terasa.

 Kecelakaan Karena Listrik

Listrik merupakan sumber utama untuk proses las listrik, sehingga jika tidak menjaga peralatan las
dengan baik maka dapat menyebabkan kebocoran aliran listrik. Selain itu kabel las, holder (pemegang
elektroda) juga harus benar benar terisolator, jika tidak terisolator dengan baik dapat menyebabkan
kita tersengat listrik.

 Bahaya Debu dan Gas dalam asap Las


Setiap proses pengelasan menghasilkan debu dan asap las,jika kita tidak menggunakan masker, maka
debu tersebut akan masuk ke paru paru karena yang mampu ditahan oleh bulu hidung adalah debu
dengan ukuran lebih dari 0,5 mikrometer.

Jenis gas yang dihasilkan dalam proses pengelasan adalah gas CO, CO2, Gas Ozon, NO dan NO2. Jika
menghirup gas tersebut maka gejala awal adalah konsentrasi kita akan berkurang. Kemudian pusing
kepala dan badan kita akan lemas. Sehingga pastikan saat mengelas berada di ruangan terbuka atau
ruangan yang ventilasinya cukup, jika perlu gunakan hexos untuk sirkulasi udara.

 Bahaya Percikan dan Terak Las

Setiap proses pengelasan pasti menghasilkan percikan las atau spatter, percikan las yang masih panas
ini dapat menembus sarung tangan, baju dan juga dapat masuk dalam sepatu. Dapat menimbulkan
luka bakar ringan pada bagian tubuh, sehingga pastikan seluruh bagian tubuh terlindungi oleh bahan
dari kulit atau yang tahan api. Selain percikan las, terdapat juga terak las atau slag yang juga dapat
kulit kita terbakar jika masih dalam keadaan cair atau panas. Slag ini hanya terjadi pada proses
pengelasan.

 Bahaya Ledakan

Ledakan sering terjadi pada proses pengelasan pada tangki atau tempat penyimpanan bahan bakar
sehingga diperlukan perlakuan khusus sebelum mengelas pada produk produk tersebut seperti
proses pembersihan pada bagian dalam. Kemudian memberikan sirkulasi udara agar gas yang ada di
dalam tangki dapat keluar saat proses pengelasan berlangsung. Selain itu pastikan melakukan proses
pengelasan bersama dengan teman atau rekan. Hal ini tujuannya jika berada di dalam tangki ada
yang menjaga pada luar tangki. Sehingga jika terjadi sesuatu teman dapat meminta bantuan atau
menolong.

 Bahaya Kebakaran

Kebakaran dapat terjadi saat mengelas jika lingkungan pengelasan terdapat minyak, kayu, kertas dan
bahan yang mudah terbakar. Percikan pada pengelasan yang mengenai material tersebut dapat
menyebabkan kebakaran sehingga pastikan tempat aman dari material-material tersebut.

 Bahaya Jatuh

Saat bekerja terkadang kita harus bekerja ditempat yang tinggi, hal tersebut berpotensi membuat
kita jatuh dari ketinggian. Sehingga saat bekerja diketinggian pastikan menggunakan sabuk
keselamatan, agar jika pegangan terlepas kita masih terikat di atas dan bahaya jatuh dapat dihindari.

Anda mungkin juga menyukai