Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi Baja Ringan

Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, akan
tetapi kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Ada beberapa macam baja ringan
yang di kelompokan berdasarkan nilai tegangan tariknya (tensile strength). Kemampuan
tegangan tarik ini umumnya di dasarkan pada fungsi akhir dari baja ringan tersebut.

2. Sifat Baja Ringan

Sifat baja ringan ini memudahkan proses transportasi dan konstruksi rangka


atap. Kekuatan yang tinggi per satuan beratnya membuat baja ringan memiliki potensi
bebab mati yang cukup kecil. Oleh karena itu, baja ringan cocok untuk dipakai sebagai
struktur atap terutama yang memiliki bentang yang cukup besar.
3. Kelebihan Baja Ringan

- Baja memiliki sifat-sifat yang tetap dan tidak berubah secara signifikan dari waktu ke
waktu seperti halnya dengan struktur beton bertulang.
- Memiliki durabilitas yang tinggi, terutama jika pemeliharaan struktur baja tersebut
memadai
- Sifat ulet dari baja struktural bisa mencegah kegagalan prematur.
- Cukup fleksibel untuk konstruksi dengan kemampuannya dalam penyesuaian dengan
berbagai jenis konektor, seperti pengelasan dan sekrup.
- Mempercepat perakitan struktur suatu bangunan atau pekerjaan konstruksi.
- Bisa dirakit dalam berbagai ukuran dan bentuk.
- Bisa digunakan kembali setelah membongkar struktur, sehingga lebih ramah lingkungan.

4. Kekurangan Baja Ringan

- Rentak akan korosi jika tanpa pelapisan bahan anti karat. Utamanya ketika terkena air
dan udara, baja akan mudah berkoris. Sebagai solusi, dibutuhkan pengecatan secara
berkala.
- Baja memiliki kemampuan untuk mempercepat penyebaran kebakaran, meningkatkan
suhu kamar, dan bisa  mengobarkan api lebih cepat pada bahan konvensional lain seperti
kayu, kain dan lainnya.
- Butuh ahli berpengalaman dan professional dalam pemasangan baja ringan untuk
struktural.
- Kurang fleksibel untuk profil rumah tertentu sehingga dapat mengakibatkan nilai
estetikanya yang berkurang
5. Cara Memelihara Bangunan Baja Ringan

- Perencanaan pemasangan baja ringan untuk dihindarkan kontak langsung dari sinar
matahari dan hujan
Atap baja ringan bukanlah material untuk eksterior. Jadi tidak disarankan untuk terkena
panas dan hujan secara terus menerus. Terpaan cuaca tersebut lambat laun akan
mengurangi daya tahan lapisan yang menahan karat pada baja ringan itu. Akibatnya akan
muncul korosi yang lebih cepat dari garansi yang diberikan. Saat proses pemasangan,
tempatkan baja ringan dalam ruang tertutup yang terhindar dari sinar matahari dan hujan.
Hindari pengerjaan di kala musim penghujan mulai tiba.

- Pada waktu pemasangan awal baja ringan usahakan hindarkan dari air semen dan bahan
yang bersifat kimia karena dapat menyebabkan korosi
Diusahakan untuk menjauhkan dan menghindari baja ringan terkena adonan semen.
Menempelnya air semen pada permukaan baja ringan akan menghasilkan reaksi kimia
dan berpotensi merusak lapisan yang menahan karat. Khususnya jenis baja ringan dengan
lapisan antikarat berjenis Zinc (galvanis).Saat tahap konstruksi berlangsung, diusahakan
melindung atau menghindari baja ringan dari proses pengerjaan beton atau adonan
semen. Hindari pula pengaplikasian adonan semen untuk karpus (genteng nok) langsung
di atas rangka baja ringan. Buat lapisan kedap air sebagai pembatas.

- Lebih baik lapisi baja ringan dengan cat anti karat supaya baja ringan awet dan tahan
lama
- Perbaiki segera jika ditemukan adanya penutup baja ringan yang bocor, untuk
menghindari terjadinya karatan pada struktur baja ringan.
Ketika lapisan yang menahan karat tergores maka baja akan berhubungan langsung
dengan oksigen. Akibat pertemuan zat tersebut akan terjadi Reaksi Kimia antara udara
dengan baja ringan yang dapat menghasilkan karat.Jadi saat terjadi kerusakan, sebagai
contoh : akibat bekas sambungan yang terbuka atau pemotongan yang salah, secepat
mungkin Anda lakukan pelapisan ulang. Lapis ulang permukaan dengan menggunakan
cat. Jangan lupa untuk meminimalisasi kesalahan pasang sehingga muncul banyak luka di
permukaan baja ringan.
- Selalu menjaga kebersihan dan lakukan pengecekan berskala terhadap kemungkinan
karatan pada struktur baja ringan.

Sambungan Las Baja

 Las Karbid ( Las OTOGEN ) Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas
oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk
pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dan sebagainya.

 Las Listrik ( Las LUMER )


Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk pengelasannya diperlukan
pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan
penjepit benda kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las /
elektrode las. Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja maka terjadi kontak
yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan baja ,dan elektrode (batang las) tersebut
juga ikut melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada celah sambungan las.
Karena elektrode / batang las ikut melebur maka lama-lama habis dan harus diganti dengan
elektrode yang lain.

Kekurangan dan Kelebihan Sambungan Las

Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :


1) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las
dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
2) Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
3) Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las berat
sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut
berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
4) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubang-lubang pk/baut, tak perlu
memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
5) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.

Kerugian / kelemahan sambungan las :


1) Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya
baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka
kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu
sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya
bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga
korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta
api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.
2) Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

Anda mungkin juga menyukai