Anda di halaman 1dari 5

BAB IX.

BAHAN-BAHAN BANGUNAN KAPAL

Sebuah kapal terdiri dari ribuan bagian-bagian kecil dan besar yang merupakan
satu kesatu-an yang terpadu yang' terbuat dari pelbagai jenis bahan-bahan bangunan
kapal. Banyaknya pemakaian bahan yang satu dibandingkan dengan bahan yang lain,
sangat tergantung dari jenis kapal yang dibangun dan faktor-faktor ekonomi. Pada saat
ini umumnya kapal dibangun dari baja dengan bagian-bagian tertentu dari kapal tersebut
memakai campuran bahan lainnya atau dari baja yang kekuatan tariknya agar kurang,
namun secara keseluruhan mempunyai kekuatan tank yang cukup memadai. Untuk
'bangunan sebuah kapal, bahan-bahan yang diguna-kan umumnya terdiri dari pelbagai
jenis, seperti :

1. Baja (Steel).

Baja terbuat dari besi yang diproses secara bertahap untuk mengurangi
komponen non metal, sehingga komponen non metal tersebut ditekan sampai
seminimal mungkin. Karak-teristik dari baja dapat berbeda satu dengan lainnya,
tergantung dari komposisi bahan atau unsur kimia di dalamnya Demikian pula
dengan kekuatan tank baja, dapat diubah dengan mengubah proseritase karbon di
dalam baja tersebut, atau dengan menambah pelbagai macam unsur lain seperti
krom, nikel, mangan dan lain sebagainya. Tetapi secara fisik, kekuatan dan
kekerasan baja, bergantung dari jumlah unsur karbon yang ada di dalam baja
tersebut. Dengan demikian jika kita menghendaki baja menjadi lebih keras, dapat
kita lakukan dengan menambah prosentase karbon ke dalam baja yang telah jadi.

Baja yang diperuntukkan bagi bangunan kapal, umumnya adalah baja


lunak (mild steel) yang mudah digulung atau dilengkungkan, .mudah ditempa,
dilas, dapat diolah di dalam keadaan panas maupun dingin, tanpa merusak struktur
baja tersebut. Dengan sendirinya baja lunak ini mempunyai harga yang relatif
murah. Baja lunak yang diolah pada temperatur rendah dapat menjadi rapuh dan
permukaannya kelihatan seperti takikan.

Sehubungan dengan komposisi unsur-unsur kimia di dalam baja, maka


baja-baja yang dipakai untuk bangunan kapal dibedakan atas 5 tingkat, masing-
masing tirigkat A dan B untuk baja lunak, tingkat C, D dan E untuk jenis-jenis baja
yang lebih keras. Pemakaian baja menurut tingkatnya ditentukan oleh Pemerintah
dan biasanya pelaksanaan dan pengawasannya diserahkan kepada Biro Klasifikasi
yang mengawasi pembuatan kapal tersebut. Umumnya, jika diperuntukkan untuk
membangun kapal-kapal yang lebih besar, dengan sendirinya pemakaian bajanya
diambil dari tingkat yang lebih tinggi pula. Kapal-kapal yang panjangnya lebih dari
200 meter, menggunakan baja tingkat E bagi lajur bingkai, lajur samping dan lunas
di bagian tengah kapal sepanjang 0,4 panjang kapal. Pada kapal-kapal tanker besar,
kapal biji-bijian tambang dan lain sebagainya, dipakai baja dengan kekuatan tank
yang besar, atau yang terkenal dengan sebutan baja khusus yang mempunyai
kekuatan yang lebih besar dari baja lunak biasa dalam temperatur yang rendah
sekalipun. Pemakaian baja dengan kekuatan tarik yang besar pada kapal-kapal
besar, dapat memberi kelonggaran untuk persyaratan tebal pelat yang dipakai, yang
dengan sendirinya mengurangi jumlah berat kapal itu, dan sudah tentu akan
mempunyai daya angkat yang besar, dan mempunyai kekuatan yang cukup dapat
dipercaya. Untuk lambung kapal, umumnya dipakai baja lunak dengan 0,15. —
0,23% karbon, tetapi unsur belerang dan fos-for harus kecil proseritasenya (lebih
kecil dari 0,05%) untuk menjaga agar bila baja tersebut dilas, tidak mudah patah
atau retak.

Baja tuang (steel casting).

Baja-baja yang dicairkan melalui suatu proses pembakaran/peleburan, lalu


dengan hati-hati dituang menjadi suatu bentuk yang dikehendaki, kemudian
panasnya diredakan untuk mengurangi kerapuhan. Baja-baja tuang dipakai di kapal
sebagai linggi baling-baling, linggi kemudi, boss poros baling-baling dan lain
sebagainya.

Baja/besi tempaan (forge iron).

Di dalam pembuatan kapal-kapal modern sekarang ini baja tempa sudah


tidak banyak dipakai lagi. Tetapi kalau masih dipakai, maka diperlukan penyepuhan
lebih lanjut agar memenuhi persyaratan bangunan kapal. Tempa adalah cara yang
paling sederhana untuk membentuk metal, dengan memanaskan metal tersebut
sampai pada tingkat temperatur tertentu sehingga metal tersebut menjadi lebih
lunak, ialu dengan memukul .metal tersebut kita dapat membuat bentuk yang
dikehendaki. Di kapal, baja tempa digunakan untuk linggi, cagak kemudi, bagian
atas daun kemudi, kokot jantan dan lain sebagainya. Baja tahan karat (stainless
steel)

Baja tahan karat adalah metal yang mengandung banyak unsur nikelnya
dan banyak digunakan untuk peraturan dapur, pegangan reling dan lain sebagainya.

2. Perunggu.

Di kapal, perunggu banyak dipakai pada bantalan poros baling-baling,


tabung poros baling-baling. Sesuai dengan tingkatannya, perunggu merupakan
salah satu jenis logam campuran yang banyak dipakai di kapal. Selain untuk apa
yang telah disebutkan di atas, juga dipakai untuk katup-katup, jentera pada roda-
roda kemudi, sebagai teraan, anak tanggan dan lain-sebagainya.

3. Pelbagai jenis kayu.

Kayu umumnya digunakan untuk tutup palka, kayu geladak, sekoci-sekoci,


ram-raman dan lain sebagainya. Kayu dibedakan atas :
– jenis kayu berdaufi jarum (keluarga pin us) seperti kayu den, kayu larix, pinus,
cemara, pinus pitch, pinus kuning, pinus Oregon dan lain-lain.
– jenis kayu berdaun lebar seperti jati belanda (oak), kayu elm, kayu besi dan
lain-lain.
– jenis kayu yang tumbuh di daerah tropis seperti kayu jati, mahoni, kayu besi
dan lain-lain.

4. Pelbagai jenis logam dan logam paduan.

Jenis logam dan logam paduan banyak dipakai di kapal, seperti besi lunak,
tembaga, timah hitam dan lain sebagainya.
Pelbagai jenis bahan lain yang biasanya dipakai di kapal seperti semen,
aspal, pernis dan jenis-jenis cat. bahan-bahan plastik dan lain sebagainya.

5. Paduan Aluminium (Aluminium alloy).

Paduan Aluminium merupakan logam paduan yang terdiri dari unsur-unsur


aluminium, magnesium, mangan, silikon dan tembaga. Sifat dari campuran ini
sangat ringan dibanding-kan dengan baja lunak (aluminium 2.723 T/m 3 dan baja
lunak 7.84 T/m3), tahan terhadap air laut. tidak berkarat, tidak magnetis dan tahan
lama. Namun perlu diingat bahwa paduan aluminium harganya (initial cost) mahal
sekali (hampir 8–10 kali baja), tidak dapat disam-bung secara langsung dengan
baja, karena paduan ini lunak sehingga mudah berubah bentuk jika terkena benda
keras atau benturan-benturan. Pemakaian paduan aluminium di kapal dapat kita
jumpai pada sekoci-sekoci penolong, tangga-tangga akomodasi, cero-bong,
pegangan tangan, bangunan atas dan lain sebagainya.

Sambungan antara aluminium dengan baja.

Sesungguhnya aluminium tidak dapat disambung secara langsung dengan baja.


Hal ini di-sebabkan karena penyambungan langsung dengan baja menimbulkan proses
galvanisasi. Oleh karena itu, jika hubungan seperti itu harus dilakukan, -dijaga agar
kedua metal jangan sampai bersentuhan langsung satu sama lain. Ada bermacam-
macam cara yang dapat dipakai, 2 (dua) diantaranya ditunjukkan pada gambar di bawah
ini.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa lembaran Neoprene di tempatkan di
antara kedua metal. Demikian pula dengan baut yang dipakai pada sambungan ini harus
dari jenis yang telah digalvanisir. Ring pada baut ini diberi lapisan plastik untuk
mencegah penyentuhan langsung antara kedua metal. Cara lainnya yang biasa dipakai
ialah dengan memproses secara khusus kedua metal untuk menjadikan kedua metal "a
bi-metalic bar" untuk kemudian dihubungkan seperti terlihat dalam gambar.
PERTANYAAN – PERTANYAAN

1. Bahan-bahan apa sajakah yang bisa digunakan di dalam konstruksi sebuah kapal?
Sebutkan paling sedikit dua bagian dari konstruksi kapal yang menggunakan bahan
tersebut.

2. Secara fisik bergantung dari unsur apakah kekuatan dan kekerasan baja yang
dipakai sebagai bahan bangunan kapal itu? Terangkan!

3. Sehubungan dengan pemakaian baj£ untuk pembangunan sebuah kapal, terangkan


mengapa untuk bagiart-bagian tertentu dari bangunan sebuah kapal hams
menggunakan baja dengan tingkat kekerasan tertentu pula?

4. Mengapa di dalam pembangunan sebuah kapal perlu diawasi oleh Biro Klasifikasi?

5. Apakah yang dimaksud dengan baja tempaan dan baja tuang?

6. Apakah yang dimaksud dengan paduan Aluminium (aluminium alloy) itu?


Terangkan dan pada bagian mana sajakah aluminium alloy itu dipakai di kapal?

7. Dapatkah aluminium disambung secara langsung dengan baja? gambar cara


penyambungan tersebut!

Anda mungkin juga menyukai