Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA


“ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN K3”

DISUSUN OLEH:

ANTONIO V. R. PANTOUW
20012007
3A – KBG

DOSEN PENGAJAR : BELDIE A. TOMBEG, ST,M.Ars

D4 – KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan limpahan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Analisis Manajemen
Penerapan K3”.
Laporan ini disusun berdasarkan data yang didapatkan selama kunjungan pada lokasi proyek.
Saya menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran dan masukan yang dapat membangun dari berbagai pihak. Akhir kata saya
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Manado, 01 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan Umum................................................................................................................1
1.4 Manfaat Umum..............................................................................................................2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Proyek Konstruksi..........................................................................................................2
2.2 Keselamatan & Kesehatan Kerja...................................................................................3
2.3 Dasar Hukum Keselamatan & Kesehatan Kerja........................................................3-4
2.4 Kecelakan Kerja.............................................................................................................4
BAB 3 ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN K3
3.1 Profil Perusahaan...........................................................................................................5
3.2 Waktu & Tempat Pelaksanaan.......................................................................................6
3.4 Analisis K3.................................................................................................................6-7
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
LAMPIRAN.............................................................................................................................10-11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidakmenduga akan
mendapatkan resiko kecelakaan pada diri kita sendiri. Banyaksekali masyarakat yang belum
menyadari akan hal ini, termasuk di Indonesia.Baik di lingkungan kerja (perusahaan, pabrik, atau
kantor), di jalan raya, tempatumum maupun di lingkungan rumah.Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan
masyarakat sekitar daribahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak
asasi yangwajib dipenuhi oleh perusahaan juga instansi pemerintahan.
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan menciptakan
sistemkeselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsurmanajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalamrangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja sertaterciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.Penerapan K3 adalah untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan
yangmengakibatkan cidera atau kerugian materi. Karena itu, para ahli K3 berupaya mempelajari
fenomena kecelakaan, faktor penyebab, serta cara efektif untuk mencegahnya.
Upaya pencegahan kecelakaan kerja di Indonesiamasih menghadapi berbagai kendala,
salah satu diantaranya adalah pola pikir yangmasih tradisional yang menganggap kecelakaan
adalah sebagai musibah,sehingga masyarakat bersifat pasrah terhadap kecelakaan kerja yang
menimpa mereka.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Analisis Penerapan Manajemen K3 ini, yaitu
 Bagaimana penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) pada proyek yang
dikunjungi
 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) pada
proyek yang dikunjungi
1.3 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Analisis Penerapan Manajemen K3 ini, yaitu
 Untuk mengetahui penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) pada proyek yang
dikunjungi
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan & Keselamatan Kerja
(K3) pada proyek yang dikunjungi

1
1.4 Manfaat Umum
Adapun manfaat umum dari Analisis Penerapan Manajemen K3 ini, yaitu
 Mahasiswa dapat mempelajari penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) secara
langsung pada proyek pembangunan
 Mahasiswa dapat membandingkan penerapan K3 pada proyek pembangunan dengan ilmu
yang telah dipelajari
 Mahasiswa mendapatkan pengalaman serta ilmu dengan adanya kunjungan industri pada
proyek untuk menganalisa penerapan K3

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Proyek Konstruksi


Menurut Kerzner (2009), proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan (bangunan atau konstruksi) dengan Batasan waktu, biaya dan mutu
tertentu. Proyek konstruksi membutuhkan resources (sumber daya) yaitu man (manusia),
material (bahan bangunan), machine (peralatan), method (metode pelaksanaan), money (uang),
information (informasi), dan time (waktu). Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam
bidang teknik sipil danarsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti
Teknik industry, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap. Adapun jenis-jenis proyek
konstruksi adalah sebagai berikut.
1. Proyek bangunan perumahan atau bangunan pemukiman (residential construction),
adalah suatu proyek pembangunan perumahan atau pemukiman berdasarkan pada
tahapan pembangunan yang serempak dengan penyediaan prasarana penunjang.
2. Konstruksi bangunan gedung (building construction), adalah tipe proyek konstruksi yang
paling banyak dikerjakan. Tipe konstruksi bangunan ini menitikberatkan pada
pertimbangan konstruksi, teknologi praktis, dan pertimbangan pada peraturan.
3. Proyek konstruksi teknik sipil (heavy engineering construction), adalah proses
penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan terbangun (built environment).
Biasanya pemilik proyek adalah pemerintah, baik pada tingkat nasional maupun daerah
proyek ini elemen desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi pertimbangan
penting, walaupun proyek ini lebih bersifat non-profit dan mengutamakan pelayanan
masyarakat (public services).

2
2.2 Kesehatan & Keselamatan Kerja

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
makmur. Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 Menurut
OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor
yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Tujuan K3 tidak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan orang lain
yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tetapi juga untuk mengendalikan
resiko terhadap peralatan, aset, dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara aman dan
efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Perlindungan K3 yang efektif
dan efisien dapat mendorong produktivitas jika di laksanakan dan di terapkan melalui sistem
manajemen K3 sebagaimana amanat pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

2.3 Dasar Hukum Penereapan K3


Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa dasar hukum
pelaksanaan. Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3). Rangkuman dasar-dasar hukum tersebut antara lain :
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja :
 Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
 Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
 Adanya bahaya kerja di tempat itu.
Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3 :
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 (seratus) tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).

3
Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) :
 Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 (seratus) orang atau
lebih.
 Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 (seratus) orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radioaktif.

2.4 Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan harta benda (Permenaker No. 03/MEN/1998).
Pengertian lain kecelakaan kerja adalah semula kejadian yang tidak direncanakan yang
menyababkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian lainya
(Standar AS/NZS 4801:2001). Sedangkan definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS
18991:2007 adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan
cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahanya) kejadian kematian atau kejadian yang dapat
menyebabkan kematian.
Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja
Menurut Bird dan Germain (1990), terdapat tiga jenis kecelakaan kerja, yaitu:
1. Accident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik bagi
manusia maupun terhadap harta benda.
2. Incident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan kerugian.
3. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian ini hampir
menimbulkan kejadian incident ataupun accident.

4
BAB 3

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN K3

3.1 Profil Perusahaan

Perusahaan Pelaksana
Nama Badan Usaha : PT. MARGAHASTA CITRAMUKTI
Alamat : Jln. Hasanudin 11 No.6 Kelurahan Sindulang Satu, Kecamatan Tuminting
Kode Pos : 95239
NPWP : 01.588.160.0-821.000
Bentuk Badan Usaha: PT
Jenis Badan Usaha : Pelaksanaan
Asosiasi : HJKI
Bergerak di Bidang : -Jalan dan Jembatan
-Bangunan Gedung dan Bangunan Air
-Penggerukan

Perusahaan Kontraktor
Nama Badan Usaha : PT. SULFANA KARYA JAYA
Alamat : Ruko Golden Spring No 1, Kelurahan Buha lingkungan 3, Mapanget
Kode Pos :-
NPWP : 03.257.019.4-821.000
Bentuk Badan Usaha: PT
Jenis Badan Usaha : Perencanaan
Asosiasi : INKINDO
Kategori Perusahaan: Konsultan Kontraktor

5
3.2 Waktu dan Tempat
Kegiatan kunjungan industri ini dilaksanakan pada :
- Hari / Tanggal : Sabtu, 27 November 2021
- Waktu : 10.00 – Selesai
- Tempat : Pembangunan “Christian Center Conventional Hall” (didepan Institut Agama
Islam Negeri)

3.4 Analsis K3
Pembangunan Christian Center Conventional Hall dimulai pada awal bulan agustus 2021
dan ditargetkan selesai pada tanggal 31 desember. Pekerjaan dilakukan setiap hari senin – sabtu.
proyek ini mempekerjakan 45 orang tukang secara keseluruhan. Saat ini proyek tersebut masih
dalam tahap pembuatan struktur.
Penerapan K3 dalam proyek tersebut sangat kurang. Dalam sesi tanya jawab, alasan kurangnya
penerapan K3 di tempat tersebut dikarenakan para pekerja merasa tidak nyaman serta membuat
mereka ribet dalam bekerja.

Beberapa contoh pekerja tidak menerapkan K3 dalam bekerja antar lain tidak menggunakan
helm, tidak memakai sepatu safety, tidak menggunakan sarung tangan (gloves), tidak
menggunakan rompi, dan tidak menggunakan kacamata pelindung.

6
Kecelakan kerja yang pernah terjadi di tempat tersebut masih tergolong kecelakan sedang yaitu
terinjak paku dan tergores benda tajam. Kecelakaan berat seperti patah kaki bahkan kematian
belum pernah terjadi.
Pendamping Selama Kunjungan
1. Orbin Rori – Pengawas Lapangan
2. Chelsea Sumigat – Ahli K3
3. Brandon Lope – Staf Konsultan
4. Girandi Senaen – Staf Konsultan

K3 pada lokasi proyek

7
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja sangatlah penting untuk menghindari
terjadinya kecelakaan kerja ataupun hal-hal yang tidak diinginkan. Penerapan K3 pada proyek
pembangunan Christian Center sangat kurang, diperlukan kesadaran dari para pekerja agar
manajemen K3 dapat diterapkan dengan baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

- https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/15605/05.%203%20bab%203.pdf?
sequence=7&isAllowed=y
- https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/dasar-hukum-k3-
keselamatan-dan.html
- http://repository.untag-sby.ac.id/628/3/BAB%20II.pdf
- https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/288#:~:text=Pengertian
%20K3%20Menurut%20Keilmuan%20Keselamatan,kebakaran%2C%20peledakan
%20dan%20pencemaran%20lingkungan.

9
LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai