1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau
pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing - masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Diterbitkan oleh :
Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi
Badan Pembinaan Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. 021 - 7226182, 7226339.
KATALOG
ALAT BERAT KONSTRUKSI 2013
CONSTRUCTION HEAVY EQUIPMENT CATALOG 2013
Kata Sambutan
Kata Sambutan
Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyelesaikan pekerjaan mengingat
membutuhkan beragam sumber daya, keterbatasan kemampuan tenaga
baik fisik maupun non-fisik. Sumber daya manusia dalam melakukan pekerjaan-
tersebut menjadi modal utama bagi pekerjaan berat/sulit di lapangan.
pertumbuhan dan keberlangsungan
pembangunan di berbagai sektor seperti Selain itu, penggunaan alat berat
sektor ekonomi, energi, industri, konstruksi, dimaksudkan pula untuk meningkatkan
dan lain sebagainya. Dengan demikian, efisiensi, efektifitas, produktifitas dan
pengelolaan dan pengendalian sumber percepatan waktu pelaksanaan konstruksi.
daya tersebut menjadi hal yang sangat
penting dan strategis dalam rangka Dewasa ini, fora bisnis terkait alat berat
mendorong pembangunan bangsa yang konstruksi di Indonesia semakin pesat
maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. dan ramai. Berbagai pameran alat berat
baik di dalam dan luar negeri telah banyak
Saat ini, Indonesia termasuk dalam diselenggarakan. Peluang bisnis alat berat
deretan negara-negara yang paling nampaknya sudah menjadi target
progresif dalam penyelenggaraan negara-negara asal produsen alat berat
konstruksi, sehingga menjadi pasar untuk memperluas market-share hingga
konstruksi yang besar dan diperhitungkan menanamkan investasinya. Hal ini tentu
di dunia. Hal ini terjadi karena Indonesia berdasarkan pada meningkatnya kondisi
merupakan negara yang memiliki wilayah ekonomi makro dan pesatnya pertumbuhan
sangat luas, kondisi geografis dan bentang pembangunan di Indonesia. Dengan
alam yang bervariasi, jumlah penduduknya demikian, Indonesia ke depan tentu saja
termasuk kelompok negara berpenduduk membutuhkan lebih banyak lagi alat-alat
tertinggi di dunia, tingkat pertumbuhan berat dan sarana pengangkut lainnya
ekonomi yang tinggi, serta tingkat untuk keperluan mobilisasi barang
pertumbuhan wilayah perkotaan yang dan jasa baik di sektor pertambangan,
tinggi pula. Dengan kondisi tersebut, perkebunan, kehutanan, dan konstruksi.
produk konstruksi di Indonesia sangat
bervariasi dari tingkat yang hanya Mengingat pentingnya peran alat berat
memerlukan teknologi sederhana hingga dalam pelaksanaan konstruksi pada satu
teknologi ultra tinggi. sisi, dan beragamnya alat berat yang
ditawarkan oleh berbagai produsen dan
Meningkatnya investasi infrastruktur distributor alat berat pada sisi yang lain,
berdampak pada kebutuhan dukungan maka para penyelenggara konstruksi
kesiapan sumber daya konstruksi yang diharapkan dapat memahami jenis
andal. Salah satu sumber daya konstruksi dan fungsi alat berat secara lebih luas
yang sangat penting dalam mendukung dan komprehensif. Kekurang pahaman
terlaksananya penyelanggaraan konstruksi penyelenggara konstruksi tentang alat
adalah alat berat. Penggunaan alat berat berat akan menyebabkan ketidaktepatan
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pemilihan alat berat, meningkatnya
manusia dalam mengerjakan dan perkiraan biaya, mundurnya waktu
Kata Sambutan
pelaksanaan, tidak tercapainya kualitas dengan alamat www.pusbinsdi.net.
hasil pekerjaan, dan lain sebagainya Semoga penerbitan Katalog Alat Berat
sehingga hasil pekerjaan tidak sesuai Konstruksi 2013 ini dapat menjadi bagian
dengan yang diharapkan. yang penting dalam upaya mewujudkan
kemandirian dan keunggulan konstruksi
Sehubungan dengan maksud diatas, Indonesia demi kesejahteraan dan
Kementerian Pekerjaan Umum menerbitkan kemajuan bangsa Indonesia.
Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 yang
merupakan pemutakhiran dari katalog
peralatan yang pernah diterbitkan Jakarta, Februari 2014
sebelumnya pada tahun 1991. Menteri Pekerjaan Umum
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Asosiasi Industri Alat Besar Seluruh
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Indonesia (HINABI), Perhimpunan Agen
perkenan-Nya lah Katalog Alat Berat Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI),
Konstruksi 2013 dapat diterbitkan dalam dan kepada seluruh Distributor Tunggal
rangka membantu para penyelenggara (sole agent) Alat Berat yang terlibat, atas
konstruksi untuk memilih alat berat sesuai perhatian dan kontribusinya dalam
dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan. mendukung penyusunan Katalog Alat
Katalog ini disusun bersama-sama dengan Berat Konstruksi 2013. Semoga katalog
melibatkan para pengguna, asosiasi ini dapat menjadi sumber pengetahuan
perusahaan, produsen, dan distributor bagi seluruh pemangku kepentingan
alat berat. penyelenggaraan infrastruktur dan sektor
konstruksi nasional.
Penyajian Katalog Alat Berat Konstruksi
2013 sengaja dibuat dalam beberapa
bagian untuk memudahkan semua pihak
yang berkepentingan dalam penggunaan Tim Penyusun Katalog Alat Berat
katalog. Data dan informasi yang Konstruksi 2013
disampaikan dalam katalog telah
disesuaikan dengan kebutuhan sek-
tor konstruksi. Sistematika penyusunan
katalog ini meliputi kelasifikasi alat be-
rat konstruksi berdasarkan sifat dan jenis
pekerjaan konstruksi, deskripsi masing-
masing alat berat, tabulasi spesifikasi alat
berat dari berbagai pabrikan, dan metode
kerja, serta dilengkapi dengan analisis
harga satuan.
DAFTAR
iv Sambutan
vii Kata Pengantar
ISI viii
01
07
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Pemilihan Alat
13 BAB III Kategorisasi Alat Berat Konstruksi
1. EARTH WORKS
17 Excavator
22 Bulldozer
26 Motor Grader
29 Track Loader
32 Padfoot Rollers
35 Soil Stabilizer
38 Wheel Dozer
40 Wheel Loader
43 Backhoe Loader
46 Wheel Excavator
49 Skid Steer Loader
51 Tractor
53 Surface Drill
55 Landfill Compactor
2. MATERIAL PRODUCTION
59 Crushing and Screening Plants (portable)
62 Crushing and Screening Plants (stationary)
67 Asphalt Mixing Plants
72 Concrete mixer
74 Batching and Mixing Plants Concrete
BAB. I Pendahuluan
A. PANDANGAN UMUM untuk lebih memperhatikan sumber daya
Penyelenggaraan infrastruktur memegang konstruksi. Tentu saja, dalam pelaksanaan
peran penting dalam pembangunan proyek-proyek konstruksi yang sedemikian
ekonomi. Menyadari hal tersebut, besar dan masif perlu didukung oleh
Pemerintah Indonesia telah menetapkan, sumber daya konstruksi yang andal. Salah
bahwa pembangunan infrastruktur satu sumber daya konstruksi yang sangat
menjadi salah satu prioritas utama penting dalam penyelenggaraan konstruksi
dalam program pembangunan nasional. selain biaya, sdm, dan waktu adalah
Komitmen pemerintah dalam rangka material dan peralatan. Banyak proyek
meratakan pembangunan nasional konstruksi yang terhambat atau tertunda
semakin kuat. Hal ini terwujud dengan pelaksanaannya oleh karena tidak
diterbitkannya Perpres No.32 tahun 2011 tersedianya material dan peralatan
tentang Masterplan Percepatan dan di lokasi proyek. Hal ini disebabkan
Perluasan Pembangunan Ekonomi penyelenggaraan proyek konstruksi yang
Indonesia (MP3EI) dan Perpres No.26 tahun hampir merata dan bersamaan dalam
2012 tentang Sistem Logistik Nasional satu waktu, sehingga membuat suatu jalur
(SISLOGNAS). Dalam hal ini MP3EI pada kritis (critical path) proyek tidak lagi pada
intinya mengidentifikasi potensi kekuatan aspek biaya melainkan pada ketersediaan
ekonomi dan komoditi andalan nasional, Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) di
sedangkan SISLOGNAS sangat lapangan.
berkepentingan dalam menjamin
pergerakan komoditas tersebut dapat Secara empirik, investasi pada sektor
berjalan dengan lancar dan efisien. infrastruktur dapat memberikan dampak
Dengan demikian MP3EI dan SISLOGNAS postif bagi peningkatan sektor industri
diharapkan dapat saling memberikan lainnya, baik daya penyebaran ke belakang
sinergi positif sehingga mampu (backward linkage) maupun derajat
berkontribusi bagi pembangunan nasional kepekaan (forward linkage). Artinya,
melalui pendekatan koridor ekonomi peningkatan investasi pada sektor
dan daya saing bangsa, serta mampu infrastruktur akan meningkatkan
menyelesaikan permasalahan dan produktifitas sektor lainnya yang
menghadapi tantangan nasional dan menggunakan produk sektor infrastruktur
global pada saat ini dan masa mendatang dan pada gilirannya akan meningkatkan
dalam era kompetisi berbasis Supply Chain produktifitas sektor-sektor ekonomi secara
Management (SCM). keseluruhan. Pada satu sisi, investasi
infrastruktur semakin meningkat setiap
Selaras dengan hal tersebut, aktivitas tahunnya, yaitu untuk memenuhi
penyelenggaraan konstruksi saat ini kebutuhan infrastruktur dalam rangka
mengalami peningkatan yang cukup besar mendukung pertumbuhan ekonomi.
di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada sisi yang lain, ketersediaan sumber
Perkembangan penyelenggaraan konstruksi daya konstruksi jumlahnya terbatas. Hal
nasional yang demikian pesat, menuntut yang perlu mendapat perhatian bersama
para penyelenggara konstruksi selanjutnya adalah kenaikan nilai investasi
infrastruktur juga berdampak pada naiknya dan panjang sesuai dengan rencana
kebutuhan pasokan sumber daya yang investasi dalam penyelenggaraan
lainnya antara lain: energi, sumber daya infrastruktur. Pemasok, baik produsen
alam mineral dan non mineral, transpor- maupun distributornya, dan para penyedia
tasi, dll. Pertanyaan besar berikutnya ada- jasa dapat memberikan informasi terkait
lah apakah ketersediaan sumber daya dengan kesiapan, potensi, ketersediaan,
yang ada cukup memadai untuk memen- jumlah penjualan dan lain-lain terkait
uhi kebutuhan pembangunan tersebut sumber daya khususnya MPK yang
secara efektif dan efisien, serta memenuhi bersifat operasional. Pada akhirnya
kepentingan nasional dalam menciptakan penerapan sistem rantai pasok konstruksi
kemandirian industri konstruksi nasional. yang baik, menuntut para penanggung
jawab kegiatan konstruksi agar dapat
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan memberikan informasi terkait dengan
tersebut, kita harus segera dapat menguasai kebutuhan sumber daya konstruksi yang
sistem rantai pasok material dan peralatan diperlukan dalam mendukung rencana
konstruksi secara komprehensif. Oleh investasinya. Selanjutnya, informasi yang
karena itu, sumber daya konstruksi akurat dan berkelanjutan sangat dibutuhkan
perlu dikelola dengan baik agar terjadi oleh para pemasok konstruksi yang tentu
keseimbangan antara pasokan (supply) saja membutuhkan cukup waktu untuk
dan kebutuhan (demand). mengembangkan kapasitas produksinya
Informasi yang komprehensif, dapat sehingga keseimbangan sistem rantai
dipercaya dan real-time, diantaranya pasok konstruksi dapat terwujud.
tentang material, sumber daya manusia,
teknologi, peralatan, dana, dan badan usaha B. ALAT BERAT KONSTRUKSI
penyedia jasa konstruksi nasional sangat Sebuah aktivitas bisnis apapun itu jenisnya,
diperlukan. Ketersediaan informasi tersebut sudah pasti didalamnya akan terdapat satu
sangat bermanfaat bagi penyedia material, kaitan antara pelaku yang mengerjakan
peralatan dan jasa konstruksi dalam aktivitas tersebut dengan alat yang
mempersiapkan penyusunan dan rencana menjadi pendukungnya. Tanpa adanya
pengembangan usaha mereka guna dukungan peralatan yang memadai dan
merespon peningkatan kebutuhan (demand). sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
Dengan demikian ketersediaan informasi dalam aktivitas tersebut, maka hasil
yang kredibel dan dapat dipercaya yang akhirnya akan jauh dari yang diharapkan.
akan mampu meningkatkan efektifitas Begitu pula dalam sektor konstruksi
dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan dimana secara nyata banyak membutuhkan
konstruksi secara keseluruhan. Dalam alat utama dan alat pendukung guna
hal ini, pemerintah diharapkan dapat melancarkan jalannya aktivitas konstruksi
dengan segera mengidentifikasi hal-hal ini secara penuh. Itulah kenapa, kebutuhan
yang terkait dengan rantai pasok material akan ketersediaan peralatan dalam aktivitas
dan peralatan dan seluruh sumber daya sektor konstruksi/ infrastruktur pada
pendukungnya agar dapat memfasilitasi akhirnya menjadi suatu keniscayaan.
melalui regulasi untuk jangka menengah
berat konstruksi yang baik dan tepat berat secara keseluruhan sehingga dapat
guna, sehinga dapat dicapai hasil produk dikelola dengan baik agar setiap aktivitas
konstruksi yang berkualitas dalam rangka pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
mewujudkan industri konstruksi yang rantai pasok dapat berjalan dengan
kokoh, andal dan berdaya saing tinggi. efektif, efisien, berkualitas, dan mampu
memberikan keuntungan yang berkelanjutan.
C. RANTAI PASOK ALAT BERAT Kondisi keseimbangan rantai pasok
Rantai pasok alat berat merupakan suatu alat berat ini perlu didukung oleh
rangkaian proses atau alur alat berat dari semua pemangku kepentingan dari hulu
produsen sampai kepada konsumen. ke hilir. Pemerintah sebagai regulator
Dalam rantai pasok alat berat terdapat juga perlu merespon dan memberikan
para pelaku, baik itu pelaku di hulu, pelaku iklim positif bagi berkembangnya industri
di hilir maupun pendukung. Pengetahuan alat berat nasional juga dukungan
akan Rantai Pasok Alat Berat berfungsi berbagai regulasi terkait dengan rantai
untuk mengetahui sistem rantai pasok alat pasok dan tata niaga alat berat nasional.
Dalam hal ini ada beberapa skema rantai pasok alat berat. Untuk alat berat yang baru,
walaupun saat perusahaan asing sudah bisa memasarkan sendiri barang produksi mereka,
namun dalam kenyataannya para produsen alat berat tetap mempertahankan sistim
distribusi dengan menjual produk melalui agen tunggal maupun distributor lokal. Sedangkan
untuk alat berat rekondisi ada dua macam kemungkinan sumbernya yang pertama di impor
bekas dari luar negeri, kemungkinan yang kedua adalah dari pengguna atau pemilik dalam
negeri yang dijual kepada perusahaan rekondisi.
Kondisi rantai pasak alat berat ditinjau dari jenis komoditas, ketersediaan, pelaku,
dominasi, dan tata niaga dapat digambarkan pada tabel dibawah ini.
Oleh karena itu, penerbitan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 ini diharapkan dapat
mendorong peningkatan kapasitas rantai pasok alat berat di Indonesia.
Penjelasan Struktur
Buku katalog alat berat konstruksi ini berisi daftar peralatan berat yang disusun berdasarkan
sifat pekerjaan. Aktifitas pekerjaan yang disajikan merangkum kebutuhan dasar dan tambahan
penting untuk konstruksi sehingga diharapkan data yang terdapat di dalam katalog ini dapat
membantu mulai dari tahap perencanaanpemilihan alat berat.
Penjelasan Kodefikasi
Untuk mempermudah penggunaan katalog dan diversifikasi alat di dalam katalog ini, maka
digunakanlah sistem kodefikasi warna dengan penjelasan sebagai berikut :
Earth Works
Paving Equipment
Light Equipment
Foundation Equipment
Materials Production
Lifting Equipment
Erection Equipment
Concrete Activity
Pre-stress Concrete Equipment
Special Equipment
Transportation
Surveying and Testing Equipment
Pemilihan Alat
BAB.II IIKonsep
BAB. Konsep Pemilihan
Pemilihan Alat
Alat Berat
A.
Faktor Pertimbangan
faktor Pertimbangan Pemilihan
Pemilihan Alat Alat Berat Konstruksi.
Konstruksi.
Target Proyek
1
Safety 9 2 Kondisi Medan
Ramah Lingkungan 8
3 Metode Kerja
Faktor Pertimbangan
Biaya Alat O&O cost 7
Pemilihan Alat Konstruksi
Bila anda meninjau rencana penting untuk mereka di bidang peralatan. Selain itu,
mengetahui apakah peralatan yang tenaga ahli yang berpengalaman dapat
diperlukan dan kapan dalam proses membantu mengurangi biaya untuk
konstruksi akan digunakan. Jika terampil, peralatan sewa, maupun pemeliharaannya.
kontraktor dapat mengidentifikasi apa
peralatan konstruksi, sistem instalasi yang 5. Beli Dari Vendor terkemuka
diperlukan untuk meninjau proyek tugas. Dalam melakukan manajemen proyek,
Pengetahuan dan pengalaman dalam saat belanja untuk peralatan konstruksi,
peralatan konstruksi akan membantu sangat penting untuk menghitung biaya
menentukan jenis peralatan kerja dikeluarkan oleh unit produksi. Keputusan
sebagaimana yang diperlukan. apakah akan menyewa atau membeli
peralatan hanya berdasarkan investasi
2. Menggunakan Peralatan Standar awal dan / atau biaya kepemilikan per unit
Dalam manajemen proyek, ketika waktu tidak akan memberikan gambaran
berhadapan dengan peralatan konstruksi, yang penuh potensi dari total biaya. Baik
cobalah untuk menggunakan bahanbahan menyewa atau membeli, pastikan Anda
yang standar baik kualitas dan produksi menggunakan peralatan konstruksi dari
nya. Ini adalah bagian standar yang harus vendor/ suplier yang menyediakan kualitas
tersedia ditoko penjualan peralatan peralatan dan jasa yang terpercaya yang
konstruksi (suplier). Hal ini akan mudah meliputi :
untuk menemukan bila Anda akan
mengganti peralatan di lokasi tertentu jika Faktor keselamatan alat berat;
memerlukan bagian pengganti. Bisa juga Faktor emisi gas buang alat berat;
dengan melakukan sewa alat berat. Faktor kinerja alat berat;
Ketersediaan jumlah populasi alat berat
3. Gunakan Peralatan yang Lebih Kecil dalam suatu wilayah;
Terdapat cukup banyak peralatan besar Jaminan purna jual (after sales service);
dan material di lingkungan anda. Jadi, jika Jaminan suku cadang (original spare part);
mungkin, hindari menggunakan peralatan Layanan pelatihan (training) operator
besar. Hal ini dikarenakan tidak ekonomis alat dan pelatihan (training) mekanik.
dan lebih sulit untuk bekerja di lingkungan
yang lebih kecil dibandingkan dengan
peralatan yang dapat memenuhi semua B.
lingkungan. Kondisi Medan atau Lokasi
Dalam pekerjaan yang berhubungan dengan
4.Merekrut Tenaga Ahli Bidang Peralatan bidang konstruksi, mengetahui dengan benar
Merekrut tenaga terampil bidang peralatan seperti apa medan yang akan menjadi
konstruksi (insinyur) menjadi hal yang sasaran pekerjaan pada akhirnya menjadi
lebih strategis. Hal ini dikarenakan mereka satu kemudahan bagi kita (pelaksana di
tahu cara untuk menggunakan peralatan lapangan sebelum melakukan pekerjaan).
konstruksi serta mampu untuk Dalam hal ini termasuk didalamnya adalah
menyelesaikan pekerjaan dengan keahlain menentukan penggunaan alat berat yang
X. LIGHT EQUIPMENT
A. Light Tower
B. Generator Set
C. Portable Air Compressor
XI. TRANSPORTATION
A. Dump Truck
B. Truck Mixer
Attachment
Excavator biasa menggunakan beberapa work tools • Bucket type GD (General Duty) untuk jenis material
yang bisa diganti secara cepat untuk berbagai jenis low abrasion, misalnya tanah dan gravel yang tidak
pekerjaan dengan memasang “Quick Coupler” pada terlalu besar;
arm bucket. Kita bisa mengganti attachment secara • Bucket type HD (Heavy Duty) material untuk jenis
cepat. Attachment yang tersedia adalah sebagai berikut: clay,campuran batu, sirtu yang mempunyai tingkat
abrasi lebih tinggi;
• Rock bucket untuk material soft rock, hard rock; • Bucket type SD (Severe Duty) untuk kondisi
• Trench bucket untuk pekerjaan pembuatan saluran; material yang abrasif, seperti pada quarry sirtu,
• Bucket standart untuk pekerjaan yang umum. galian dari hasil blasting, dan lainnya;
• Bucket type XD (Extreme Duty) untuk kondisi
Pemilihan bucket secara teknis untuk menggali material material yang abrasifnya sangat tinggi, misalnya
dapat di kategorikan menjadi 4 kelompok ,antara lain : pada quarry granit dan blasting.
Metode Kerja
Untuk pekerjaaan penggalian dari tanah Pada kondisi pekerjaan dengan berbagai
dasar, dan pemuatan tanah atau material jenis material yang lunak sampai yang keras,
keatas dump truck, menggunakan bucket bucket excavator dapat di ganti-ganti sesuai
standar. Sedangkan untuk galian saluran fungsinya, misalnya pada tanah normal
dan memerlukan jangkauan yang jauh cukup bucket standar, sedangkan untuk
dapat menggunakan bucket yang lebih tanah yang keras menggunakan bucket
kecil serta digunakan long-arm. yang lebih kecil dan kuat (rock bucket).
Diagram Jangkauan
1. Maximum Digging
2. Maximum Reach at Ground Level
3. Maximum Cutting
4. Maximum Loading Height
5. Minimum Loading Height
6. Maximum Depth Cut
for 2440 m (8’) Level Bottom
7. Maximum Vertical Wall Digging Depth
Kelas 5 - 10 Ton
BRAND
VIO55-5B
YANMAR
VOLVO
VOLVO
ECR58
ECR88
SPECIFICATION
Net Power [HP] 39,5 51,0 55,0
*Without Bucket, measured at pin. Depending upon the reach and height of end of arm from the
ground. Please consult with the manufacturer for further detail.
Kelas 10 - 15 Ton
CATERPILLAR
BRAND
R140LC-9S
PC 130F-7
KOMATSU
SK 130HD
KOBELCO
HYUNDAI
HYUNDAI
R110-7
JS 120
313 D
JCB
SPECIFICATION
80
Net Power [HP] 89,81 84 105 88 99,23
(gross)
7,74/ 8,33/ 7,61/
Max Reach/Depth [m] 5,3 5,06 -
5,09 5,55 4,83
Breaking Force [kn] 96 78,5 87,3 85 93,4 -
Ground Pressure [kg/cm2] 0,35 0,44 0,39 0,32 0,44 0,26 0,25
Kelas 10 - 15 Ton
SUMITOMO
EC 140 BLC
BRAND
SH130-5
VOLVO
SPECIFICATION
Net Power [HP] 96.4 94
Kelas 20 - 24 Ton
SK210 LCACERA
CATERPILLAR
BRAND
PC 200-8MO
R220-9 SH
KOMATSU
KOMATSU
KOBELCO
DX225 LC
HYUNDAI
HB 205-1
DOOSAN
JS205SC
320D2
JCB
SPECIFICATION
140
Net Power [HP] 138 147 143 139 138 150
(gross)
9,98/ 9,79/
Max Reach/Depth [m] 6,2 6,62 6,62 6,62 6,7
6,73 6,75
Breaking Force [kN] 155,6 149 133,4 143 149 149 154
Operating Weight [kg] 21,040 22,400 21,700 21,000 20,200 19,900 20,900
Ground Pressure [kg/cm2] 0,35 0,36 - 0,37 0,39 0,37 0,36 0,44
Kelas 20 - 24 Ton
NEW HOLLAND
BRAND
SUMITOMO
ZOOMLION
ZOOMLION
KEIHATSU
EC220DL
ZE 230 E
ZE 205 E
SH210-5
EC210B
E 215 B
VOLVO
VOLVO
921 C
SPECIFICATION
178
Net Power [HP] 150 150 159,5 150 156 150
(gross)
9,90/ 9,94/ 9,93/ 9,85/ 9,67/
Max Reach/Depth [m] 9,85 5,39
6,65 6,73 6,73 6,60 6,62
Swing Speed [rpm] 0 - 11,5 12,5 11,5 11,6 12,1 11,9 11,9
20,400- 20,900-
Operating Weight [kg] 20,500 13,885 20,700 20,300 20,300
23,700 24,400
2,910- 2,680-
Lifting Capacity [kg] - - 2,109 - -
12,440 15,460
Metode Kerja
Faktor terpenting dari pengoperasian 1 Angle Dozer : Blade yang ada dapat
bulldozer adalah daya dukung tanah yang disetel membentuk sudut sampai
akan dilintasi bulldozer harus lebih tinggi dengan 25 derajat;
dari Ground Pressure (daya tekan alat).
2 Tilt Dozer : Blade dapat disetel dengan
Jarak dozing pemindahan tanah yang kemiringan sudut sesuai keinginan
efektif adalah 40 m sampai dengan 50 m yang diperlukan pada penggalian tanah
maksimal. membentuk kemiringan;
Berdasarkan jenis blade (mata pisau) yang 3 Semi U Tilt Dozer : Blade yang sering
terpasang di bedakan menjadi 3 jenis digunakan pada bulldozer pada jenis
bulldozer, yaitu : material dan kondisi medan yang normal.
Dimensi
Dozer Equipment
Maximum Maxi- Additional weight
Overall Maximum
Blade Blade drop mum tilt Angling Dozer Hydraulic
Length lift above
Capacity* length x height below adjust- angle Equip- control
With Dozer ground
ground ment ment unit
5930 mm 3,4 m3 3470 mm x 1070 mm 1255 mm 485 mm 400 mm 2890 kg 540 kg
Angle Dozer 25 degree
19’5” 4,4 yd3 14’4” x 3’6” 4’1” 1’7” 1’4” 6,370 lb 1,190 lb
Straight 5615 mm 4,4 m3 3620 mm x 1295 mm 1070 mm 590 mm 460 mm 2220 kg 590 kg
-
Tilt Dozer 18’5” 5,8 yd3 11’11” x 43” 3’6 1’11” 1’6” 4,890 lb 1,300 lb
Semi-U 5770 mm 6,8 m3 3640 mm x 1565 mm 1070 mm 590 mm 460 mm 2520 kg 590 kg
-
Tilt Dozer 18’11” 8,9 yd3 11’ 11 x 5’2” 3’6 1’11” 1’6” 5,560 lb 1,300 lb
Remarks : * Blade capacides are based on the SAE recomendation practice J1265
Standar
CATERPILLAR
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
Angle Dozer
Angle Dozer
ZOOMLION
D85E SS-2
KOMATSU
KOMATSU
ZD 160-3
D65 E-12
D5R XL
D6R XL
D6R
SPECIFICATION
Net Power [HP] 150 175 195 168 215 160,9
Forward Speed Range [km/h] 3,1-10 3,8-11,5 3,8-11,5 6,6 3,9-10,6 3,8-10,6
Reverse Speed Range [km/h] 6,4 8,4 8,4 8,5 5-13,4 4,9-13,6
BRAND
SHANTUI
SHANTUI
SD 20-5
SD 16
SPECIFICATION
Net Power [HP] 160 199
Swamp
CATERPILLAR
BRAND
KOMATSU
D65 P-12
D5K LGP
SPECIFICATION
Net Power [HP] 96 190
Aplikasi
Cut and spreading pada pembangunan jalan (land scaping) dan bendungan;
Pembukaan lahan (land clearing) pada pembangunan jalan.
Motor Grader
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP]
125 - 242
Blade Width [m]
3,65 - 4,27
Foward Speed [km/h]
0 - 46,6
Operating Weight [kg]
10,800 - 17,000
Turn Radius [mm]
6,600 - 7,800
Deskripsi Alat
Motor Grader adalah alat yang digunakan untuk mengu-
pas (stripping), memotong dan meratakan suatu pekerjaan
tanah terutama pada tahap penyelesaian agar diperoleh
kerataan dan ketelitian yang lehih baik. Motor Grader juga
dapat dipergunakan untuk aplikasi lain seperti membuat kemir-
ingan tanah atau badan jalan, membentuk kemiringan tebing
atau slope atau membuat saluran air secara sederhana.
Attachment :
• Scarifiers ( garuk ) yang dipergunakan membongkar tanah yang keras.
Metode Kerja
Motor Graders digunakan dalam berbagai 3. Perataan pada slope yang landai, posisi
keperluan. Berikut ini posisi dari bucket roda depan pada tanah yang akan di
yang dapat memanipulasi bentuk tanah: potong dan roda belakang pada posisi
tanah yang telah rata;
1. Posisi operasi motor grader pada saat
perataan (leveling). Roda depan di 4. Posisi blade pada saat menggali parit;
tanah yang sudah level, dan roda
belakang pada posisi di belakang 5. Posisi blade dan roda depan saat
blade yang akan memotong tanah; menimbun kembali.
4. Digging 5. Refilling
Dimensi
Motor Grader
CATERPILLAR
BRAND
MITSUBISHI
MITSUBISHI
CHANGLIN
GD 511A-1
KOMATSU
GS-14.03
MG530
MG330
TEREX
120 K
717H
SPECIFICATION
Net Power [HP] 125-145 180/167 135 135 185 168
BRAND
TRX BUILD
PY185 CS
GS-18.07
GR 135
GR 215
VOLVO
VOLVO
TEREX
XCMG
XCMG
G960
G930
SPECIFICATION
Net Power [HP] 212 180 242 204 135 205
Aplikasi
Perataan tanah atau material lainnya pada pembuatan/perawatan jalan.
Meratakan tebing pada pembangunan/perawatan jalan.
Metode Kerja
Metode memuat material (loading) biasa 2. Cara kedua adalah dengan cara front
menggunaka dua cara,antara lain : loading atau gerakan maju mundur.
Dimensi
CATERPILLAR
BRAND
953 D
973 D
SPECIFICATION
Net Power [HP] 148 263
Bucket Capacity [m3] - -
General purpose 1,85 3,21
Multi Purpose 1,6 3
Forward speed [km/h] 10 11
Operating weight [kg] 15,517 28,058
Ground Pressure [kg/cm2] 0,66 0,92
Clearance at full lift [mm] 2,694 3,138
BRAND
KOMATSU
KOMATSU
CK30 -1
CK35 -1
RT 175
RT 210
GEHL
GEHL
SPECIFICATION
Padfoot Rollers
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP]
102 - 201
Operating Weight ([kg]
10,000 - 24,650
Speed Range [km/jam]
0 - 12,4
Drum Width [mm]
2,100 - 2,134
Centrifugal Force
High Amplitude [kN]
202 - 339
Centrifugal Force
Deskripsi Alat Low Amplitude [kN]
119 - 264
Sheepfoot rollers yang sering juga disebut sebagai compactor
padfoot adalah alat pemadat tanah dan pasir serta batuan Vibration frequency [hz]
yang digunakan dalam pembuatan jalan pada tanah dasar 23 - 36
(sub grade).
Metode Kerja
Untuk mencapai tingkat kepadatan tertentu alat ini bergerak melintas maju mundur, sesuai
dengan kecepatan serta vibration force masing-masing jenis alat. Penentuan pasing
(lintasan) alat biasanya ditentukan dari spek teknis proyek, akan tetapi dalam performance
alat untuk mencapai kepadatan standar memerlukan 4 sampai 6 lintasan.
Dimensi
Padfoot Rollers
BW 226PD4 BW
CATERPILLAR
BRAND
BW 211D-40
BW219PD4
CHANGLIN
CHANGLIN
AMMANN
AMMANN
YZK12HD
YZK14HD
ASC 100
ASC 200
CP533E
BOMAG
BOMAG
BOMAG
SPECIFICATION
Net Power [HP] 117 220 132 201 201 130 147,5 147,5
Operating Weight [kg] 10120 20750 13,000 19,390 24,650 - 13,200 15,130
Speed Range [km/jam] 10 10,5 0-10 0-11 0-10 0-8 0-10,8 0-10,6
Drum Width [mm] 2,130 2,240 2,130 2,130 2,130 2,134 2,100 2,100
Vibration Frequency [Hz] 32/35 28/34 30-36 26-31 26 31,9 31/35 31/35
CA250PD-II
BRAND
VM115 PD
3412 HT P
DYNAPAC
DYNAPAC
SV525 TF
CA250D
VOLVO
VOLVO
SD110
SD160
HAMM
SAKAI
JCB
SPECIFICATION
125 112
Net Power [HP] 110 102 134 133 173
[gross] [gross]
Operating Weight [kg] 13,000 10,200 13,830 11,600 12,810 11,125 16,199
Drum Width [mm] 2,130 2,130 2,140 2,100 2,130 2,134 2,134
Metode Kerja
Siklus Pekerjaan Pendaur ulang : Pada pekerjaan merehabilitasi jalan kerikil
1. Proses crushing, membongkar; granular, daur ulang secara dingin dengan
2. Mixing daur ulang material; tambahan bahan pengikat sangat cocok
3. Spreading, menggelar. untuk merehabilitasi jalan kerikil granu-
lar dengan daya dukung yang rendah.
Dimensi
Example for required equipment an typical application
Soil Stabilizer
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
MPH 122-2
MPH 125
BOMAG
BOMAG
RM 300
RM 500
SPECIFICATION
Net Power [HP] 590 482 349 540
BRAND
PMCS 360-2
KOMATSU
WIRTGEN
PM 550S
WR 240
PM 550
SAKAI
SAKAI
SPECIFICATION
Net Power [HP] 489 332 332 600
Aplikasi
MPH dapat digunakan sebagai soil stabilizer atau recycler sebagai recycler, lapisan
permukaan sampai dengan lapisan base course dapat dihancurkan dan dicampurkan
dengan hot bitumen sebagai binder sebagai soil stabilizer, dapat digunakan untuk
mencampurkan bahan kapur, semen atau aditif lainnya dengan material yang tersedia untuk
meningkatkan stabilitas dan homogenitas material jalan.
Wheel Dozer
Spesifikasi Teknis
Power [HP]
224 - 315
Blade Capacity [m3]
2-5
Weight [ton]
20 - 80
Deskripsi Alat
Wheel Dozer pada dasarnya adalah traktor yang dipasangkan
plat dozer atau alat pendorong, yang digunakan untuk
membersihkan atau meratakan tanah. Wheel dozer sering
dipakai dalam pertambangan dan pekerjaan reklamasi.
Wheel Dozer
BRAND
KOMATSU
WD600-3
SPECIFICATION
Aplikasi
Roda wheel dozer adalah roda karet yang bisa disetir secara mekanis ataupun elek-
trik. Wheel dozer terdiri dari pendorong atau dozer blade yang dioperasikan secara hidrolik.
Berbagai jenis blade atau plat tersedia :
1. Plat lurus dan pendek untuk perataan halus;
2. Plat melengkung dengan sayap di samping untuk beban berat.
Wheel Loader
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP]
92 - 230
Operating Weight [kg]
7,000 - 18,000
Bucket Heap Capacity [m3]
1,3 - 3,25
Deskripsi Alat
Wheel Loader adalah alat pemuat beroda karet (ban),
penggunaannya hampir sama dengan Dozer Shovel.
Metode Kerja
Fugsi utamanya adalah untuk memuat 2. Metode “V-shape loading” pada metode
material ke dalam alat pengangkut di- ini truck tidak bergerak, pada saat
mana hampir sama dengan dozer shovel pengisian material sampai penuh dan
yang berfungsi untuk mengangkut dari wheel loader bergerak maju mundur
stock pile ke atas dump truck, mengisi membentuk huruf V dari arah
hopper pada AMP, Batching plant dan pengambilan material keposisi truck;
Crushing Plant. Penggunaannya pada ar-
eal yang datar. Terdapat tiga metode dalam 3. Metode “pass loading” metode ini di
mengisi muatan ke dalam truck, yaitu : gunakan apabila wheel loader tersedia
dua unit atau lebih, truck bergerak dari
1. Metode “shape loading” yaitu truck loader ke loader yang lain sampai terisi
bergerak maju saat wheel loader penuh.
mengambil material dari stock pile, dan
truck bergerak mundur saat truck akan
dimuati oleh loader;
Wheel Loader
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
CHANGLIN
CHANGLIN
FL936-II
FOTON
930 H
950 H
521 F
821 F
CASE
CASE
937H
980H
SPECIFICATION
Net Power [HP] 142 193 149 197 116 290 92
Operating Weight [kg] 10,448 17,633 13,092 18,338 10,200 23,500 10,270
BRAND
KAWASAKI
KAWASAKI
WA 150 - 5
WA 200 - 5
KOMATSU
KOMATSU
HL740-9S
HL757-9S
HYUNDAI
HYUNDAI
70 ZIV-2
60 ZV
SPECIFICATION
Net Power [HP] 143 164 129 158 96 123
Wheel Loader
BRAND
WA 380Z-6
KOMATSU
KOMATSU
WA 320-5
TL 70 S
VOLVO
VOLVO
VOLVO
VOLVO
TEREX
L110F
L60F
L70F
L90F
SPECIFICATION
11,600- 14,970-
Operating Weight [kg] 13,710 17,130 11,465 12,700 18,000
11,890 15,340
Attachment
• Hydraulic Loader Attachment Bracket
• Hydraulic Quick Coupler
Metode Kerja
Fugsi utamanya adalah untuk me- 2. Metode “V-shape loading” pada metode
muat material ke dalam alat pengang- ini truck tidak bergerak, pada saat
kut dimana hampir sama dengan dozer pengisian material sampai penuh dan
shovel untuk mengangkut dari stock backhoe loader bergerak maju mundur
pile ke atas dump truck, mengisi hop- membentuk huruf V dari arah
per pada AMP, Batching plant dan Crush- pengambilan material keposisi truck;
ing Plant. Penggunaan pada areal yang
datar terdapat tiga metode dalam 3. Metode “pass loading” metode ini di
mengisi muatan ke dalam truck, yaitu : gunakan apabila backhoe loader tersedia
dua unit atau lebih, truck bergerak dari-
1. Metode “shape loading” yaitu truck bloader ke loader yang lain sampai terisi
bergerak maju saat backhoe loader penuh.
mengambil material dari stock pile, dan
truck bergerak mundur saat truck akan
dimuati oleh loader;
Backhoe Loader
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
3DX SUPER
CHANGLIN
HYUNDAI
WZ30-25
3CX-SM
580 SN
H940S
428 F
416 F
CASE
JCB
JCB
SPECIFICATION
Net Power [HP] 95 87 86 99 95 90,1 90,1
Operating Weight [kg] 7,814 8,720 8,720 7,000 7,650 7,770 7,660
Digging Depth [mm] 155 4,263 4,360 43,38 5,350 5,970 4,770
Backhoe Loader
BRAND
WB97R-5EO
WB93S-5EO
WB93R-5EO
KOMATSU
KOMATSU
KOMATSU
BHL 820
TEREX
SPECIFICATION
Net Power [HP] 74 74 74 94
BRAND
BL 61B
BL 71B
VOLVO
VOLVO
SPECIFICATION
Net Power [HP] 83 91
Wheel Excavator
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP]
92 - 230
Operating Weight [kg]
7,000 - 18,000
Max Reach / Depth [m]
5,4 - 10,39 / 4,7 - 6,68
Bucket Capacity Range [m3]
0,38 - 1,58
Breaking Force [kN]
87,3 - 176
Ground Clearance [mm]
260 - 370
Deskripsi Alat Swing Speed [rpm]
Wheel Excavator adalah alat serba guna yang dapat diperguna- 10 - 12,9
kan untuk menggali,memuat dan mengangkat material. Ter-
istimewa dipergunakan untuk menggali parit-parit saluran air
atau pipa (pipe line). Dengan penggantian kelengkapan tamba-
han (attachment) alat ini dapat juga dipakai untuk memecah
batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan dan lain-lain.
Dimensi
Jarak jangkauan bucket standar
meter
dengan Boom 5,65m, Arm = 2,4 m
Wheel Excavator
CATERPILLAR
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
R140W-9S
R180W-9S
R210W-9S
HYUNDAI
HYUNDAI
HYUNDAI
M 313 D
M316 D
M318 D
SPECIFICATION
Net Power [HP] 127 158 166 105 116 163
10,39/
Max Reach/Depth [m] 9,21/5,5 9,56/6,0 7,9/4,85 8,69/5,42 9,96/6,38
6,68
Bucket Capacity Range
0,38-0,92 0,38-1,26 0,57-1,57 0,58 0,76 0,8
[m3]
Wheel Excavator
BRAND
WB97R-5EO
KOMATSU
KOMATSU
PW 180-7
PW 200-7
EW145B
JS160W
VOLVO
JCB
JCB
SPECIFICATION
Net Power [HP] 130 (gross) 172 (gross) 156 180 139
Aplikasi
Dengan dilengkapi “Multi-Grapples” alat ini dapat digunakan untuk mengangkat material
batuan boulder, serta mengangkat batang pohon untuk dimuat ke truck.
Deskripsi Alat
Skid Steer Loader adalah sejenis loader dengan cara kerja sangat
simpel dan tidak memerlukan tenaga yang terlalu besar. Alat
ini digunakan untuk berbagai keperluan dalam pemindahan
material dan bisa juga dipergunakan untuk aplikasi lain dengan
tugas yang ringan. Dengan lengan angkat yang digunakan untuk
mengangkat berbagai macam pekerjaan, alat ini dapat
menghemat tenaga kerja karena keragaman fungsinya.
Metode Kerja
Pembajakan lahan untuk perkebunan bergerak maju dengan cara mengelilingi
maupun penyiapan lahan sawah untuk medan kerja sampai lahan dilintasi oleh
memotong dan membalik tanah digunakan alat pembajakan tersebut kemudian di
Traktor untuk menarik (plowing) dengan lanjutkan dengan penggarukan/penggem-
kelengkapan Plow (Mouldboard Plow). buran (harrowing) dengan kelengkapan
Disk Plow/bajak piringan, Chisel Plow, Harrow (Disk Harrow, Rollers Harrow).
NEW HOLLAND
NEW HOLLAND
NEW HOLLAND
NEW HOLLAND
BRAND
LS TRACTOR
LS TRACTOR
6610 S-4WD
7610 S-4WD
TT55-4WD
TT75-4WD
PLUS 90
SR 200
CASE
U60
SPECIFICATION
88 55
Net Power [HP] 70 55 75 90 105
(gross) (gross)
Operating Weight [kg] 3,130 3,200 2,265 2,355 2,575 4,070 4,152
Aplikasi
1. Pencetakan sawah, pembajakan dan penggarukan;
2. Transportasi di medan yang sempit untuk merarik trailer;
3. Utilitas untuk suplai BBM, dengan menarik tangki.
Deskripsi Alat
Tractor adalah alat yang berfungsi sebagai alat penggerak
(prime mover) beroda karet (ban), dimana dengan tamba-
han kelengkapan (attachment) akan mampu mengerjakan
beberapa macam pekerjaan.
Attachment
• Disc Plough
• Disc Harrow
• Tanki
• Trailer
Tractor
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
HSL650-7A
HSL850-7A
HYUNDAI
HYUNDAI
236 B2
226B3
SPECIFICATION
BRAND
KOMATSU
KOMATSU
SK510-5
SK815-5
PLUS 90
U60
SPECIFICATION
LS
LS
Deskripsi Alat
Pada pekerjaan quarry material atau pekerjaan pengupasan
tanah keras yang tidak dapat digunakan bulldozer, maka
material yang akan digali perlu digemburkan terlebih dahulu
dengan cara blasting.
Mesin ini digerakkan oleh air compressor dan ada juga yang
digerakkan mesin diesel dengan sistem hydraulic titik-titik
pengeboran ditentukan berdasarkan perencanaan metode
kerja blasting.
Surface Drill
ATLAS COPCO
CATERPILLAR
BRAND
FURUKAWA
DM 25 SP
MD 5150
PCR 200
SPECIFICATION
Aplikasi
Road construction, dam work, open area drilling, mining, quarrying operations, tunneling dan
pekerjaan pengeboran lainnya.
Aplikasi alat :
• Penyiapan lahan;
• Embankment bendung Tanah;
• Perbaikan Sub Grade pada jalan;
• Pekerjaan Spreading + Compacting.
Metode Kerja
Maksimum ketebalan lapisan pada kebutuhan compaction normal :
Dimensi
Landfill Compactor
CATERPILLAR
CATERPILLAR
BRAND
BC 462 RB
BC 472 RB
BOMAG
BOMAG
826H
816F
SPECIFICATION
Net Power [HP] 261 261 232 354
Blade Capacity [m3] 9,10 11 - 13
Operating Weight [kg] 21,300 26,000 23,748 36,967
Forward Speed Range [km/h] 0-12 0-12 5,6-9,5 5,8-9,7
Fuel Tank [gal] 375 375 446 672
Deskripsi Alat
Crushing and Screening Plant adalah alat untuk memecah
batu yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi. Alat ini
dapat memecah beberapa jenis batu mulai dari yang sedang
sampai yang keras. Ukuran batu yang akan dipecah
mempuyai ukuran diameter sekitar 10 s/d 35 cm untuk jenis
crushing portable, dan dapat menghasilkan batu belah
dengan ukuran yang kita inginkan untuk pekerjaan jalan atau
untuk concreting.
Contoh :
Ukuran hasil crushing :
- Batuan split atau gravel (20mm - 40 mm);
- Batuan split atau gravel (5mm - 20mm);
- Batuan pasir (1mm - 5mm).
Spesifikasi Model
BRAND
GOLDEN STAR
GOLDEN STAR
GOLDEN STAR
75 - 110 T/H
85 - 120 T/H
50 - 70 T/H
MODELS
Metode Kerja
Mesin pemecah pertama (Jaw Crusher), berfungsi memecah raw material menjadi batu split
yang siap di-screening. Mesin pemecah kedua (Cone Crusher), yang berfungsi memecah
batuan yang lolos dari saringan untuk dipecahkan kembali.
Cara kerja 1 Unit pemecah batu : apron feeder yang banyak dipakai untuk
pabrik semen, dan reciprocating feeder.
1. Bak penampung batu yang akan digiling Letak pengumpan material (material
(feed hopper), dengan ukuran bak penam- feeder) Kapasitas pengumpan mate-
pung material ini disesuaikan dengan rial ini harus lebih besar dari mesin
kapasitas produksi kerikil. Makin besar pemecah pertama (primary crusher).
produksi, maka ukuran bak penampung
material lebih besar (lihat gambar aliran 3. Mesin penghancur pertama (primary
unit mesin pecah batu/flow diagram crusher) 99% mempergunakan mesin
of typical aggregate plant lampiran 1). pemecah sistem rahang (jaw crusher).
Kapasitas umpan yang dapat dimasuk-
2. Di bawah bak penampung material adalah kan ke primary crusher ini yang paling
mesin pengumpan material (material umum adalah dari 30 cm sampai 120
feeder). Dengan pengumpan material cm.Kapasitasnya lebih kurang 30-700
ini, material masuk ke mesin pemecah ton/jam. Ukuran hasil produksinya yang
pertama yang umum terdiri dari vibrating umum adalah 0-50 mm sampai 0-250 mm.
grizzly feeder untuk batu gunung,
vibrating screen feeder untuk batu kali,
Spesifikasi Komponen
Jaw Crusher
Deskripsi Alat Crushing Capacity [T/h]
Crushing and screening plant adalah alat untuk memecah Rotational Frequency [r.p.m]
batu yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi. Alat ini 320 - 180 rpm
digerakkan dengan tenaga listrik yang memerlukan Genset
atau Listrik PLN. Mesin dapat memecah beberapa jenis batu Motor Power [kW]
mulai dari yang sedang sampai yang keras. Ukuran batu yang 7,5 - 200 kW
dapat dipecah oleh Jaw Crusher, type sedang mempuyai *----with raw material wit apparent specific
gravity of approx 1.6 are fed continuosly in
ukuran diameter sekitar 30 s/d 60 cm untuk jenis crushing constant quantity.
portable dan dapat menghasilkan batu belah dengan ukuran
yang kita inginkan untuk pekerjaan jalan atau untuk
pekerjaan concreting.
0 mm - 5 mm ——— pasir
5 mm - 10 mm ——— split
10 mm - 20 mm ——— split
20 mm - 40 mm ——— split
Metode Kerja
Unit Crushing and Screening plant disalurkan kemesin penyaring batu ber-
(pemecah batu) pada gambar me- getar (vibrating screen) (4) via 1 (satu)
tode kerja, diatas menunjukan pros- buah ban berjalan (belt conveyor), dari
es pembuatan 4 jenis kerikil dari mesin penyaring kerikil (4) ini meng-
batu belah sampai split siap pakai. hasilkan 4 ukuran kerikil via 4 buah
ban berjalan (belt conveyor) (5-5C) yang
(1) Bak penampung batu yang akan di paling umum adalah ukuran 0-5mm,
pecah (feed hopper) di isi batu belah. 5-10mm, 10-20mm dan 20-30/40mm.
(2) Dibawah bak penampung batu yang Ukuran kerikil yang melebihi 30/40mm
akan dipecah adalah mesin pengumpan disalurkan kebagian mesin pemecah
material (material feeder). kedua via belt conveyor, jenis mes-
in pemecah kedua ini, yang umum
Dengan mesin pengumpan material adalah type Fine Jaw Crusher, Cone
ini, batu belah dari feed hopper masuk Crusher dan Impact Crusher (6 dan 7)
ke mesin pemecah pertama. (3) Mes- masing-masing type mesin pemecah
in pemecah pertama (primary crush- kedua mempunyai keunggulan tersendiri.
er) mempergunakan mesin pemec-
ah sistem rahang (jawcrusher). Dari mesin pemecah kedua ini hasil
Kerikil yang keluar dari mesin pemecah produksinya disalurkan kembali ke mesin
pertama ini ukuran yang paling banyak penyaring kerikil/vibrating screen (4) mela-
dipilih adalah 0-75 sampai 0-150mm lui ban berjalan. Demikianlah metode kerja
seluruh kerikil 0-75 sampai 0-150mm ini 1 unit mesin pemecah batu secara ringkas.
KeteranganGambar :
1. Grizzly Feeder; 7. Return Conveyor.No.1;
2. Jaw Crusher; 8. Return Conveyor No.2;
3. Joint Conveyor; 9. Product Conveyor No.1, No.2, No.3;
4. Joint Conveyor No.2; 8. Return Conveyor No.2;
5. Vibrating Screen; 10. Generator Set.
6. Cone Crusher;
Komponen
900 - 1000
GATOR
KYC
KYC
KYC
SPECIFICATION
Primari Unit Type GS 3020 RMS 620x3 PGJ-5 PGJ-6 PGJ-7
Deskripsi Alat
AMP (Asphalt Mixing Plant) adalah sebuah mesin produksi
aspal beton (hot mix) yang terdiri dari rangkaian komponen
alat-alat/mesin untuk memproses material batuan (aggregate)
pasir dan asphalt menjadi produk hot mix yang bervariasi
jenisnya, sesuai job mix, dengan desain sesuai kebutuhan
dari jenis pekerjaan pengerasan jalan.
GOLDEN STAR
JUST BLACK
EASYBACTH
80-160 TPH
AMMANN
AMMANN
90 TPH
1500
1000
AZP
AZP
AZP
800
SPECIFICATION
Length of Dryer Drum [m] - - 6,300 6,400 - 7,500
Standart Requirement - - - - - -
800-
Space for reference [m2] 2 Truck - - 1500 -
1000
GOLDENSTAR
LBJ 800
MARINI
MARINI
SPECO
1500
SPECIFICATION
Length of Dryer Drum [m] 7,500 - 10 11 -
Standart Requirement - - - - -
Pedal dibentuk untuk menghasilkan efisien- Jika unit AMP akan beroperasi, sebaiknya
si maksimum dalam pencampuran dan skala timbangan dibersihkan, tiap bagian
harus dalam posisi yang sedemikian rupa dichek, dan harus dilaksanakan kalibrasi
agar supaya ruang bebas (clearance) antara timbangan secara periodik oleh
ujung (tip) pedal dan dinding ruang instansi yang berwenang. AMP sebaiknya
pencampuran kurang dari 1,5 kali ukuran menggunakan sistem kontrol yang
maksinum agregat, karena kalau tidak, otomatis untuk mendapatkan pencampuran
daerah sumbatan dapat bertambah dengan proporsi yang benar.
sehingga material tidak tercampur dan
terselimuti oleh aspal secara merata.
Concrete Mixer
Spesifikasi Teknis
Power [HP]
14 - 22
Kapasitas Drum [liter]
400 - 500
Berat 400 R [kg]
2,542
Berat 500 R [kg]
2,793
Kapasitas Produksi 400 R
[m3/jam]
5 - 9,6 [estimasi]
Kapasitas Produksi 500 R
[m3/jam]
7 - 12 [estimasi]
Deskripsi Alat
Concrete mixer adalah alat untuk memproduksi beton ready
mix, dengan volume yang kecil akan tetapi dari segi kualitas
beton tetap seragam dan sesuai proporsi material yang telah
ditentukan dalam desain mix.
Attachment:
• Dragline Aggregare Feeder;
• Timbangan Air;
• Mixer;
• Timbangan atau Bucket Material;
• Bak Stock Material.
Metode Kerja
Pengisian bucket material secara berurutan, Semen, G1, G2, S sambil ditimbang, selesai
penimbangan bucket diangkat dengan hydraulic cylinder, kemudian takaran air dibuka
atau mengisi drum mixer yang sambil diputar pada 14 rpm. Selesai mengaduk sampai
beton sempurna, drum mixer diputar berlawanan arah dan beton siap pakai keluar dari sisi
belakang drum.
A Overall Length (hopper lowered) 3,33 m 10’11” 3,71 m 12’2” 4,14 m 13’7”
B Length (to front wheels) 2,50 m 8’3” 2,81 m 9’3” 3,05 m 10’0”
C Discharge Clearance 0,36 m 1’2” 0,66 m 2’2” 0,66 m 2’2”
D Overall Width 1,82 m 5’11,5” 1,82 m 5’11,5” 1,82 m 5’11,5”
E Hopper Width 1,52 m 5’0” 1,52 m 5’0” 1,52 m 5’0”
H Overall Length (to top of dragline jib) 4,88 m 16’0” 4,88 m 16’0” 5,88 m 16’0”
J Height (hopper raised) 3,77 m 12’5” 3,77 m 12’5” 3,96 m 13’0”
K Height to top Water Reservoir 3,14 m 10’3” 3,14 m 10’3” 3,23 m 10’7”
L Discharge Height 1,37 m 4’6” 1,37 m 4’6” 1,37 m 4’6”
M Hopper Loading Height 0,52 m 1’9” 0,52 m 1’9” 0,52 m 1’9”
N Ground Clearance (hopper) 0,10 m 0’4” 0,10 m 0’4” 0,10 m 0’4”
Machine Weight 2325kg 5127lb 2420 kg 5336 lb 2610 kg 5755 lb
Deskripsi Alat
Batching Plant adalah alat untuk membuat concrete atau beton
yang penting dalam dunia konstruksi seba-
gai bahan pokok dalam pekerjaan struktur. Beton
adalah campuran dari semen agregat dan air serta aditif. Batching
Plant memproduksi beton secara massal dan kualitas yang sangat
tinggi serta keseragaman dalam mutu beton.
Attachment:
• Timbangan Air;
• Mixer;
• Timbangan atau Bucket Material;
• Bak Stock Material
Metode Kerja
Prinsip kerja dari batching plant adalah Poin yang perlu diperhatikan dalam
mengisi material ke bin, menimbang agregat, memilih batching plant, antara lain :
menimbang air, menimbang semen,
serta menimbang aditif, yang kemudian 1. Kapasitas Mixer;
dituangkan ke dalam mixer untuk dengan 2. Ukuran agregat maksimum yang dapat
kecepatan tertentu sehingga mencapai diproses;
homogenitas beton. 3. Slump beton yang bisa dihasilkan;
4. Tingkat keakuratan hasil timbangan
Penimbangan seluruh material dilaksanakan material;
dengan keakuratan yang sangat tinggi 5. Ketinggian hopper pengisi ke truck mixer;
serta diatur secara digital dan waktu 6. Kapasitas Silo persediaan semen.
pengaduk (mixing time) ditentukan sesuai
kapasitas beton dan kualitas yang akan
dicapai.
1000 LITER
TRXBUILD
SCHWING
EBC D 30
EBC D 60
DBH 100
CBP 120
CBP 50
CP 30
ELBA
ELBA
AZP
AZP
KYC
SPECIFICATION
100/
Aggregate size [mm] - - 60/80 60/80 - -
120
op-
Silo Semen [ton] 2x60 2x100 41,309 2x80 2x80 2x80
tional
79. Truck Crane 85. Telescopic Handler 89. Lattice Boom Crawler Crane
81. Truck Mounted Crane 87. All-Terrain Crane
83. Tower Crane
Deskripsi Alat
Truck Crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk
mengangkat, memindahkan material dari tempat asal
ketempat lain yang dalam jangkauan dan kapasitas yang
aman dengan metode pemindahan barang vertikal serta
jarak radius yang pendek sesuai boom.
Truck Crane
BRAND
SENNEBOGEN
GT550E-2
TADANO
QY70K-I
HPC40
QY25K
QY50K
XCMG
XCMG
XCMG
SPECIFICATION
55000 at
Maximum Lifting Capacity [kg] 40 25 50 70
3,0 m
5-section,
Boom Length [m] 30 32 40,1 42
11,1- 42,0
43 - 40,15 55,1 58
Diagram Working Radius [kg] see chart see chart see chart see chart see chart
TM-ZE303MH
TM-ZE553MH
SQ6.3ZK2Q
TM-ZR824
TADANO
TADANO
TADANO
081 AW
XCMG
081 A
HIAB
HIAB
SPECIFICATION
Power [HP] - - - - - 18 kw
Deskripsi Alat
Tower Crane adalah alat yang umumnya dipakai untuk
mengangkat atau memindahkan material dari tempat asal
ke tempat lain. Dengan metode pemindahan barang vertikal
yang cukup tinggi,serta jarak lengan atau radius yang
panjang sesuai jib.
Attachment:
• Mast section: Segmen utama tower atau menara pendukung tower crane. Mast
section ini terbuat dari rangka baja, yang terhubung bersama-sama sesuai
ketinggian tower;
• Slewing Bagian Utama Pemutar: Unit slewing duduk di atas tiang (mast
section) dan bagian Ini yang memikul beban Jib dan slewing gear yang di gerakan
dari motor listrik;
• Cabin Operator: Cabin operator, berada di unit slewing untuk tempat duduk
operator;
• Jib: Jib, atau lengan tower crane yaitu lengan memanjang horisontal dari derek
jib. Sebuah jib memiliki troli yang dapat bergulir, berjalan di sepanjang
bagian bawah untuk memindahkan barang secara horizontal;
• Hook (kait): Digunakan untuk menghubungkan derek atau kabel baja (wire rope)
dengan beban. Hook ini bergantung pada ujung kabel baja tebal yang berjalan di
sepanjang jib;
• Counterweights: Beton besar yang dipasang di bagian belakang tiang, untuk
mengimbangi berat barang yang diangkat.
Tower Crane
BRAND
RAIMONDI
MRT 111
TOPSKY
7030-12
SPECIFICATION
JIB Length [m] 61 70
Aplikasi Attachment
Pekerjaan pengangkatan besi beton atau pipe H beam Hook
Pekerjaan pengecoran, kolom, balok, lantai Concrete Bucket
0,35m3 - 0.75 m3
Pekerjaan pemasangan Form Work Hook, dan Separator
Pekerjaan Erection Panel Beton atau baja pada gedung Hook, Blok
bertingkat Concrete Bucket
Pekerjaan Concreting dan pembersian, pada pilon jembatan 0,5 m3 - 0.75 m3
BRAND
COMTEC
SPECIFICATION
Max Height [m] 30
Deskripsi Alat
Telescopic Handler adalah mesin yang ban-
yak digunakan di bidang konstruksi dan indus-
tri. Penampilannya mirip seperti forklift tetapi fungsi
lebih menyerupai crane, dengan fleksibilitas teleskopik
tunggal yang dapat memperpanjang ke depan dan ke atas
dari kendaraan.
Attachment:
• Fork;
• Q - Fit;
• Bucket;
• Hook;
• Gondola.
Telescopic Handler
BRAND
CATERPILLAR
CATERPILLAR
GTH-3007
GTH-4018
TL 1255 C
TH 255 C
GENIE
GENIE
SPECIFICATION
Power [HP] 74 142,1 91 100
BRAND
HAULOTTE
HAULOTTE
HTL 4010
HTL 3510
531-70
JCB
SPECIFICATION
Power [HP] 70 70 63
Deskripsi Alat
All Terrain Crane atau truck crane adalah alat yang umumnya
dipakai untuk mengangkat, memindahkan material dari
tempat asal ke tempat lain dengan metode pemindahan
barang vertikal dengan jarak lengan atau radius yang sesuai
panjang boom.
Attachment:
• Boom : Jib atau lengan All terrain Crane atau Truck, berupa telescopic yang digerakkan
oleh hydraulic;
• Hook (kait) : Digunakan untuk menghubungkan derek atau kabel baja (wire rope)
dengan beban. Hook Ini mempunyai derek 4 layer;
• Counter Weights : Beban besar yang dipasang ke bagian belakang tiang, untuk
mengimbangi berat barang yang diangkat;
• Outrigger : Bagian yang penting untuk menstabilkan truck crane pada saat bekerja,
dengan melebarkan posisi outrigger dan memasang jack ketumpuan pondasi atau
medan keja tiang, untuk mengimbangi berat barang yang diangkat.
SENNEBOGEN
SENNEBOGEN
GMK 2035
ATF50G-3
ATF90G-4
TADANO
TADANO
GROVE
643M
683M
SPECIFICATION
Net Power [HP] 274 174 235 345 435
Aplikasi
Pemindahan material dan alat
berat pada pembangunan
jembatan dan gedung
bertingkat, Erection Balok Girder,
dan Erection pada kontruksi
baja, serta sebagai alat bantu
dalam launching Bridge.
Deskripsi Alat
Lattice Boom Crawler Crane adalah alat yang umumnya di-
pakai untuk mengangkat, memindahkan material dari tem-
pat asal ketempat lain dengan tambahan pelengkap. Alat ini
juga dapat dipergunakan untuk erection jembatan prestress,
komponen panel-panel beton prestress, dan juga digunakan
dalam pekerjaan pondasi untuk memancang tiang pancang,
bore pile, pemasangan instalasi pipa (pipe layer), menggali
serta memuat (clampshell dan dragline). Konstruksi alat ini
umumnya bagian atas terdiri dari alat yang dapat berputar 360
derajat seperti excavator, dengan jangkauan yang lebih jauh.
Attachment:
• Diesel Hammer + leader : pekerjaan pemancangan steel pipe maupun concrete pile;
• Auger + Tremi pipe : pekerjaan borepile;
• Generator + Vibro : pekerjaan pemancangan sheet pile baja dan beton;
• Jib : pekerjaan erection baja / beton;
• Grab, dragline, clamp shell : pekerjaan galian tanah;
• Concrete bucket : pekerjaan Concreting;
• Grab,circulation drill : pekerjaan Diapraghma Wall.
Metode Kerja
Metode pengangkatan menggunakan Lattice Boom Crawler Crane harus selalu mem-
perhatikantingkat kesetabilan tanah tempat bekerjanya crane dan selalu meli-
hat tabel beban yang diizinkan sesuai jarak (radius) beban terhadap sumbu crane.
Dimensi
General dimension (with basic boom) Unit: [mm]
CRANE 50 - 70 TON
BRAND
LINK BELT
KOBELCO
QUY100
QUY55
XCMG
XCMG
7055
108
SPECIFICATION
Power [HP] - 213 170 167 246
CRANE 70 - 80 TON
BRAND
LINK BELT
LINK BELT
KOBELCO
KOBELCO
138 HSL
IHI 1500
7055
7070
238
SPECIFICATION
Power [HP] 242 KW 159 KW 159 KW 281 HP 282 HP
46942
Max Line Pull - - - -
pound
Deskripsi Alat
Asphalt finisher adalah alat untuk menghampar-
kan campuran aspal hot mix yang dihasilkan dari
alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP]
pada permukaan jalan yang akan dikerjakan.
Metode Kerja
Asphalt hot mix dari dump truck, dituangkan Posisi yang dikehendaki dari operasi alat
secara berangsur-angsur ke hopper finisher ini adalah hasil paving yang seragam, sama
yang dapat menampung volume dari alat dari ukuran ketebalannya, sama dalam
pengangkut tersebut. lebarnya, sama dalam kemiringannya,
serta permukaan yang rata .
Pada kondisi jalan yang lebar, posisi pav-
ing dan screw dapat ditambah lebarnya
(extention) sampai maksimum sesuai
spek alat, demikian pula ketebalan dari
hamparan asphalt dapat di sesuaikan.
TRX BUILD
DYNAPAC
AMMANN
AMMANN
AMMANN
AP 655 D
BF 600 C
AB 5820
F 2500C
BOMAG
VOLVO
SPECIFICATION
2,55- 1,83- 1,40-
4,9 3,5 2,73
Lebar Paving [m] 2,55 2,4-6,1 2,55 2,8-6 2,5-5
( Ext. ( Ext. (Ext.
6,5) 4,5) 3,33)
Ketebalan Paving [mm] 5-300 5-280 5-250 300 350 320 250 300
up to
Kecepatan Paving [km/ 3,07-
4,5 4,5 4,5 - 8-14 30 m/ 20
jam] 9,16
min
Power Engine [kW] 119 51,5 33,2 120 129 110 86 125
Output Theoritical
500 230 150 600 - 650 - 600
[ton/jam]
Track Paver
BRAND
SUPER 1300-3
SUPER 1600-3
CATERPILLAR
SUPER 800
F 2045 C3
DYNAPAC
AP 555 E
F 2500 C
VOGELE
VOGELE
VOGELE
HANTA
SPECIFICATION
Net Power [Hp] 144 150 65,7 60 100 174
Deskripsi Alat
Asphalt finisher adalah alat untuk menghampar-
kan campuran aspal hot mix yang dihasilkan dari
alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP]
pada permukaan jalan yang akan dikerjakan.
TRX BUILD
TRX BUILD
DYNAPAC
AMMANN
AMMANN
AMMANN
2TLZ45 E
2TLZ45 E
S340 G-V
F2500W
BOMAG
SPECIFICATION
Lebar Paving [m] 2,55-6,5 1,4-3,33 0,8-1,65 4 6,60 2,5-4,5 2,8-6
Wheel Paver
BRAND
CATERPILLAR
F2045W3
BF 300 P
BF 600 P
BOMAG
BOMAG
HANTA
AP 300
SPECIFICATION
Net Power [HP] 76 164 64,55 66,6
Wheel Paver
BRAND
SUPER 1303-3
ABG4370B
HUATONG
HUATONG
2LTLZ45E
ABG6870
ABG5770
2LTLZ60
VOGELE
VOLVO
VOLVO
VOLVO
SPECIFICATION
Net Power [HP] 74 115 100 159 166 159
2500- 2800-
Paving Width [m] 1,8-3,4 2,5-5 3-6 2,5-4,75
4500 6000
Deskripsi Alat
Concrete Pavers adalah unit alat berat untuk pekerjaan
beton. Pavers menghampar beton ready mix yang fungsinya
seperti pada pekerjaan asphalt finisher. Alat ini menggunakan
sistem “slipform” dan digunakan dalam proses pengecoran
jalan raya beton (“rigid pavement”) secara menerus dengan
jaminan kualitas, kemiringan, dan kerataan sesuai dengan
titik yang ditentukan dengan sangat akurat.
Metode Kerja
Pertama menyebarkan beton ditempatkan Unit Concrete Paving ini memiliki unit peng-
pada lokasi di depan auger, kemudian gerak yang terdiri dari track system, dima-
auger mengatur perataan beton ke sisi na ada yang menggunakan 2 track, 3 track
tamper bar, dengan dibantu vibrator yang dan 4 track system tergantung dari tipe
terpasang pada unit alat tersebut. Hidrolik mesin dan kebutuhan medan kerjanya.
vibrator mengkonsolidasikan beton, dan
bar tamper mendorong agregat besar di Sistem kontrol elektronik dari mesin ini
bawah permukaan. Selanjutnya concrete dapat mengatur hydraulic sytem yang
masuk ke finishing pan yang kemudian menggerakkan seluruh unit, mengatur
diatur leveling serta perataannnya secara operasi track system, leveling dari finishing
otomatis. pan dan steering system.
Concrete Paver
BRAND
POWERPAVER
POWERPAVER
CATERPILLAR
AS 3301 C
ABG 9820
WIRTGEN
WIRTGEN
GOMACO
GP-2400
SF-1700
SF-2700
SP 850
VOLVO
SP 82
SPECIFICATION
up to up to
Berat Total [kg] 29,250 24,948 21,800 26,308 42,000
7,5 10
Deskripsi Alat
Concrete Bridge Finisher beton adalah alat yang membantu
pekerjaan pada pengecoran beton pada jalan raya dan beton
slab pada jembatan agar tercapai bentuk hamparan
concrete yang rata dan mempunyai ketebalan yang benar
dan sama.Proses setelah meratakan adukan beton dengan
secara manual kemudian “screed” bekerja bagaikan
penggaris yang meratakan beton dengan cara bolak-balik
melintasi permukaan beton agar tercapai permukaan yang
rata.
Bridge Finisher
TEREX BID-WELL
BRAND
ALLEN TEKNIK
POWERPAVER
WB-2700
4836B
1800
2418
ATC
SPECIFICATION
Lebar Paving [m] 26 45 up to 12 38
Deskripsi Alat
Compactor kegunaannya adalah untuk memadatkan tanah
atau material agar dapat dicapai suatu nilai kepadatan yang
diinginkan sesuai dengan beban atau muatan serta frekuensi
lintasan yang akan dilalui oleh material yang dipadatkan tadi.
Attachment:
• Pada Compactor dengan type standar, dapat diberikan kelengkapan tambahan
berupa : Pad Foots drum,dan yang dapat dengan mudah dipasang atau di lepas
kembali.
Compactors
BRAND
CATERPILLAR
BW 211 PD40
ASC - 100
AMMANN
DYNAPAC
ASC - 200
AMMANN
CA 250D
VM115D
BOMAG
CP74B
HAMM
3410
JCB
SPECIFICATION
Net Power [HP] 117 220 132 173,7 102 131,3 125
Operating Weight [kg] 10,120 20,750 10,500 16,355 12,100 10,315 11,300
Lebar Drum [mm] 2,130 2,240 2,130 2,134 2,130 2,140 2,100
Centrifugal force, High Ampl [kN] 1.85 2.0 275 332 248 246 261
Centrifugal force, Low Ampl [kN] 1.15 1.0 202 166 121 144 154
Vibration Frequency [Hz] L/H 32/35 28/34 30/36 23,3/28 33= 30/40 31 /36
Compactors
BRAND
TV800H
SV700D
SV525D
TEREX
TEREX
TEREX
TV800
TV900
SAKAI
SAKAI
SPECIFICATION
16,5 16,5 16,5
Net Power [HP] 169 112
[22,11] [22,11] [22,11]
Compactors
BRAND
TV1000
TV1200
TV1300
SD 110
VOLVO
TEREX
TEREX
TEREX
SPECIFICATION
Net Power [HP] 24,5[32,83] 24,5[32,83] 32.4[43,4] 132
Deskripsi Alat
Pneumatic Tire roller adalah alat untuk mema-
datkan lapisan asphalt atau tanah yang menggu-
nakan roda ban karet yang dipompa (pneumat-
ic) sebagai permukaan yang menggilas permukaan
asphalt atau tanah. Susunan dari roda bagian depan
dan roda bagian belakang diatur secara selang-seling,
sehingga seluruh permukaan yang dilintasi akan menjadi rata.
Bagian yang tidak dilintasi roda depan akan dilintasi oleh roda
belakang.
Attachment:
• Pada Compactor dengan tipe standar, dapat diberikan kelengkapan tambahan
berupa Pad Foots drum yang dapat dengan mudah dipasang atau dilepas kembali.
CATERPILLAR
BW 211D-40
DYNAPAC
AMMANN
AP 240H
GRW 15
BOMAG
CP 275
HAMM
CS 56
SPECIFICATION
Engine Power [HP] 100 132 156 125 113,9
BRAND
4836BSV 900 T
SV 525 T
PT 125
PT 220
VOLVO
VOLVO
YL16G
SAKAI
SAKAI
YTO
SPECIFICATION
Engine Power [HP] 169 112 135 84,5 127
Deskripsi Alat
Double Drum Compactor kegunaannya adalah untuk memadatkan perkerasan jalan asphalt
hot mix agar dapat dicapai suatu nilai kepadatan yang diinginkan sesuai dengan beban
atau muatan serta frekuensi lintasan yang akan dilalui oleh material yang dipadatkan tadi.
Double Drum Compactor yang dilengkapi dengan vibro atau getaran akan mam-
pu lebih cepat mencapai kepadatan material yang diinginkan. Double smooth
drum dipakai untuk memadatkan material yang bersifat lepas yang kandun-
gan airnya kecil atau untuk pemadatan finishing pada proses pengaspalan jalan.
Kelas 2 - 5 Ton
BRAND
SW502S-1
AMMANN
AMMANN
DD 38 HF
HD 10 VV
SW300-1
ARX-23
ARX-45
VOLVO
VOLVO
HAMM
SAKAI
SAKAI
CR 24
SPECIFICATION
Operating Weight [kg] 2,250 4,670 3,190 2725 4090 2604 2978
Drum width [cm] 100 138 100 100 130 12,0 13,2
Kelas 6 - 10 Ton
BRAND
CATERPILLAR
BW 190AD
DYNAPAC
DYNAPAC
AMMANN
AMMANN
CG233HF
AV-110X
BOMAG
CC2200
CD 44B
AV-70X
SPECIFICATION
Net Power [HP] 80,4 100 134,1 100,5 100 88
Kelas 6 - 10 Ton
BRAND
HD 14 V V
SW 652-1
DD 100
SW800
VOLVO
VOLVO
HAMM
HAMM
DD 70
SAKAI
HD 70
SAKAI
SPECIFICATION
Net Power [HP] 74,2 46,4 74 121 84,5 84,5
Speed Range [km /h] 0-12,6 0-11 0-13 0-12,5 0-11,3 0-11,4
63,0-
Centrifugal Force High Ampl [kN] 77 64 69 - 40-80
116,0
Deskripsi Alat
Road Milling Machine adalah mesin yang digunakan un-
tuk mengupas lapisan permukaan aspal lama yang akan
diperbaiki menjadi potongan-potongan kecil, yang lang-
sung dimuat ke dalam dump truck. Bahan hasil bongkaran
ini kemudian dapat digunakan kembali untuk pembuatan
hot mix paving atau untuk memperkuat tanah yang labil.
Kelas 2 - 5 Ton
BRAND
CATERPILLAR
CATERPILLAR
CATERPILLAR
WIRTGEN
WIRTGEN
PM 200
PM 102
RM 500
W 100
W 50
SPECIFICATION
Engine Power [HP] 564 225 540 80,4 208
Kelas 2 - 5 Ton
BRAND
ER 552 F- s
TRX BUILD
ER 552 - F
LHX 100D
WIRTGEN
W 2000
SAKAI
SAKAI
SPECIFICATION
Deskripsi Alat
Alat borepile yang kita kenal untuk membuat lubang bore
dengan diameter = 80 s/d 250 cm. Untuk pengecoran pile
concrete,basic machinenya bisa dari Excavator dan Crawler
Crane, untuk pengerjaan bore pile perlu alat bantu Crane
servis yang berguna untuk memasang casing, sebagai
pengaman dalam proses pengeboran.
Attachment:
• Auxillary Winch;
• 5 Stage Square Kelly Bar;
• 3-Stage Hidraulically Operated Boom;
• Bucket.
Metode Kerja
Kelas 2 - 5 Ton
BRAND
CASAGRANDE
CASAGRANDE
B250 XP
KE-1500
B175 XP
SR 150
SR 250
KATO
SANY
SANY
SPECIFICATION
Max Drilling Dia [mm] 1500 2500 1500 1500 2200
Diesel Hammer
Spesifikasi Teknis
Power [HP]
100 - 200
Energi/blow [ton]
7,5 - 22
Berat RAM Maksimum [kg]
2,500 - 8,000
Berat Hammer [kg]
5,200 - 20,500
Deskripsi Alat
Diesel Hammer (pile hammer) adalah salah satu dari alat
pemancang, sebagai pengganti drop hammer dimasa yang
lalu yang bekerjanya dapat menumbuk tiang pancang beton,
tiang pancang pipa, atau baja H beam.
Metode Kerja
Berikut contoh skema alat diesel hammer :
stopper
eye bolt
ram
lower cylinder
guide plate
fuel tank
gide ring
cam
water tank cooling
fuel pump
piston ring
anvil
Diesel Hammer
BRAND
DD18
DD53
DD63
K 25
K 35
K 45
K 60
K 80
SPECIFICATION
10, 10, 20,
Berat Total [kg] 1800 5,300 6300 5,200 7,500
500 500 500
Berat Ram [kg] - - - 2500 3500 4,500 6,000 8,000
MODEL
K 35
K 25
K 45
K 60
TYPE PILE
300 x 300 - 300 x 300 - 350 x 350 -
H Pile Dimensi Berat 400 x 400 400 x 400 400 x 400 -
84 -137 84,1-137 106-137
Tipe Hidrolik
Power Pack [kW]
50 - 200
Dynamic Force [kN]
294 - 980
Berat Total [kg]
1.230 - 6,415
Deskripsi Alat
Vibro Hammer adalah alat untuk pemancangan dan
mencabut steel sheet pile, concrete sheet pile dan casing
pipe pada pekerjaan pembuatan dinding kedap air dengan
cara memberikan daya tekan dari berat serta getaran yang
ditimbulkan oleh vibrator yang digerakkan oleh electric
motor. Akan tetapi ada juga Vibro Hammer yang digerakkan
oleh system hydraulic. Vibro Hammer bisa juga digunakan
untuk pemancangan H Beam.
Metode Kerja
Vibro
Crane Pile
Power cable
Cabtyre
cable & Generator
Hydraulic Controller
hose
Vibratory
Driver/Extractor
Suspension
System
Eccentric
Hydraulic Power Pack weight
Exciter Cell
Hydraulic
Hydraulic Hoses Clamp
Dashboard Pile
Spring Stroke (mm) 110 161 134 188 188 253 227 210
Spring Constant (kg/mm) 12,4 18,1 38,8 54,4 54,4 64 90,7 114
Hydrolic Pressure (kg/cm2 350 110 110 110 110 110 110 110
Clamping Force (t) 5 11 21 30 36 63 80 114
Chuck
Max. Chuck-thickness (mm) - 105 105 105 105 105 105 105
Stroke (mm) 20 35 35 35 35 35 35 35
Manual Elec. Mg
Controller
Vibrating-Machine (kg) 450 910 1300 2050 2200 3600 4880 6900
Controller (kg) 30 220 225 240 340 390 470 580
Send 12 15 15 15 20 30 30 30
Power Driving
N Value
Clay 8 8 8 8 10 15 15 15
5 for 6 for 8 for 10 for 12 for 15 for 20 for 25 for
Sheet Pile Length (m)
type I type II type II type III type III type III type IV type IV
Crane Load Rating (t) 2 2 4 8 8 10 12 16
6 for 8 for 10 for 12 for 18 for 22 for 25 for 35 for
Power extracting
Send
type I type II type II type III type III type III type IV type IV
Sheet Pile Length (m)
5 for 6 for 8 for 10 for 12 for 15 for 20 for 25 for
Clay
type I type II type II type III type III type III type IV type IV
Crane Load Rating (t) 3 3-4 6 -8 8 - 12 8 - 12 12 - 16 16 - 20 18 - 24
Power Capacity
Generator 10 20 40 60 80 125 175 300
(kVA)
Power Cable 50m or less 5,5/3,0 8/5,5 22/14 30 38/22 60/30 80/38 125/60
Section (mm)
(at 200/400V) 75m or less 8/5,5 14/8 30/14 50 60/30 80/38 100/50 150/80
Dimensions
Height
H mm 1290 2065 2235 2085
Without Pile Clamp
Deskripsi Alat
Grouting Equipment adalah alat untuk memompa cairan
semen bahan addetive dan air yang sebelumnya telah di-
adukdalam mixer dengan kecepatan yang tinggi sehingga
mendapatkan hasil campuran yang merata selanjutya, cam-
puran diinjeksikan melalui hose dengan rubber packer ke
lubang hasil pengeboran ditanah untuk perbaikan kondisi
tanah, atau pada beton sebagi pengisi celah yang ada pada
pekerjaan balok prestress.
Metode Kerja
Slurry Grout harus diaduk dalam Mixer Grout atau curtain grout, harus sesuai
yang mampu mengaduk secara mekanis dengan pilihan semen yang disyaratkan,
dan beragitasi dengan menerus yang untuk dasar penentuan proporsi grout.
dapat mendistribusikan semua bahan Kadar air harus cukup, untuk menja-
secara merata. Bahan yang akan min tercapainya pelaksanaan pemom-
digunakan bisa semen atau bentonite paan grout yang baik. Nilai rasio berat
tergantung kebutuhan dalam spek yang air semen tidak boleh melampaui 0,45.
digunakan untuk pekerjaan konsolidasi.
TYPE DETAILS
CEMIX Mixing Capacity 0 - 4 y3/h
203H Mixer 0 - 3 m3/h
Volume 52 gallons/200 litres
Rotation Speed of Mixer Shaft 1.600 rpm
PUMPAC DGrout Flow 0 - 200 l/min
Grout Cylinder Low Pressure 2 - 10 bar
d 5” [150 mm] High Pressure 8 - 55 bar
PUMPAC Grout Flow 0 - 120 l/min
Grout Cylinder Low Pressure 2 - 10 bar
d 4 1/3” [110 mm] High Pressure 8 - 100 bar
Deskripsi Alat
Launcher Beam adalah alat yang digunakan untuk
memasang Precast Concrete Box-girder atau girder beam
pada konstruksi jembatan dengan bentang yang bervariasi
antara 15- 100 meter dan berat hingga 250 ton atau lebih.
Louncher Beam
BRAND
COMTEC
COMTEC
SPECIFICATION
Aplikasi untuk mengankat beam untuk box segment
Deskripsi Alat
Concrete Pump (Pompa Beton) adalah alat untuk
memindahkan concrete pada saat proses pengecoran
concrete (beton). Proses dilakukan dengan cara memompa
dengan piston hidrolik secara bergantian. Beton yang akan
dipompa harus memenuhi kekentalan atau slump tertentu
dan diameter aggregate tertentu yang disyaratkan dalam
spesifikasi Pompa Beton.
Metode Kerja
Beton yang dimuat oleh truck mixer, Pemindahan beton dari concrete pump
dituangkan ke dalam hopper concrete ke lokasi pengecoran, melalui instalasi
pump, secara berangsur-angsur dan pipa concrete pump, dengan mengatur
kontinyu, kemudian beton dihisap oleh panjangnya pipa sampai ke tempat
piston dalam silinder, selanjutnya ditekan pengecoran mempertimbangkan jarak
atau dipompakan lagi oleh piston secara jangkauan dalam spesifikasi pompa, dan
bergantian dengan tekanan yang sangat pada ujung pipa dipasang flexible hose, un-
tinggi di atas 50 bar. tuk memudahkan pengecoran beton.
CATERPILLAR
PUTMEISTER
PUTMEISTER
PUTMEISTER
BSA 2109 D
VOLVO
SPECIFICATION
Power [HP] 197 443 268
Type BSA 100- D, Aplikasi, pemompaan jarak jauh dan medan rata
Type BSA 2109 D, Aplikasi, penggunaan pada medan yang sulit, dan jarang berpindah pindah.
Type BSA 2110HP, Aplikasi, medan yang sulit dan perlu tekanan tinggi.
SYG5295 THB 37
BRAND
CATERPILLAR
CATERPILLAR
PUTMEISTER
SCHWING
VOLVO
S32 X
20Z
SPECIFICATION
Kapasitas Concrete Output [cu m/h] 90 100 136
Concrete Vibrator
Spesifikasi Teknis
Collar Size Diameter [mm]
38 - 65
Deskripsi Alat
Concrete Vibrator adalah alat bantu dalam proses pengecoran
beton dengan tujuan pemadatan beton agar menjadi beton
yang padat dan homogen. Alat pengecoran ini digerakkan
dengan tenaga listrik (electric) arus rendah, atau dengan
sistem pneumatic (menggunakan air compressor) dan ada
juga yang digerakkan dengan mesin untuk penggunaan yang
tidak besar volumenya.
Metode Kerja
Untuk cetakan beton, kolom dan balok Jenis yang pertama Internal Vibrator,
biasanya digunakan dengan cara mence- digunakan untuk pengecoran di dalam
lupkan head vibrator ke dalam cetakan cetakan (bekisting atau form work).
concrete atau beton (formwork). Untuk Sedangkan jenis kedua, External Vibrator,
pemilihannya disesuaikan dengan volume dipasangkan di sisi luar dari cetakan
beton yang akan dicor serta posisi beton untuk membuat getaran pada sisi
pembesiannya. Concrete vibrator, form work sehingga beton tidak menjadi
menurut jenis penggunaannya dapat keropos bila cetakannya dibuka.
dibagi menjadi dua jenis.
Komponen
Concrete Vibrator Internal
Electric Internal Concrete Vibrator di
lapangan dikenal sebagai selang Concrete
Vibrator (shaft) Electric. Alat ini di supply
tenaga listriknya oleh sebuah Converter
yang merubah voltase dari PLN. Menjadi
tegangan rendah akan tetapi menghasilkan
putaran pada selang vibrator sangat tinggi.
1. Tipe FU 1, 5/200;
2. Tipe FU 1, 8/ 200;
3. Tipe FU 4/200;
4. Tipe FU 5z/200;
5. Tipe KTU 2/042/200.
38 MM
45 MM
58 MM
65 MM
65 MM
HEAD
HEAD
HEAD
HEAD
HEAD
SPECIFICATION
Panjang [mm] 345 382 400 490 2,2
BRAND
WACKER
WACKER
WACKER
WACKER
WACKER
WACKER
ZW 3 - 5
ZW-12
ZW 10
ZW -3
ZW 5
ZW 7
SPECIFICATION
Power [kW 0,28 0,75 1,1 1,5 2,2 3,0
Weight [kg] 8 12 18 23 35 35
Deskripsi Alat
Power Trowel adalah alat yang digunakan untuk proses
perataan permukaan lantai pada saat selesai pengecoran
digunakan pada pekerjaan lantai.
BRAND
VDPT-900
VPT-1200
MPT-36B
TKT-40A
VPT-900
MIKASA
MIKASA
TOKU
TOKU
TOKU
SPECIFICATION
Trowel Diameter [mm] 1800 910 1016 900 1110
Deskripsi Alat
Peralatan Prestress adalah alat-alat yang
digunakan untuk menarik baja Wire Strand
pada proses “Pre-cast Pre-tensioned” atau
pada proses ”Pre-cast Post-tensioned”.
Alat yang digunakan terdiri dari Jack dan
Pompa, menggunakan sistem Hydraulic
yang digerakkan oleh Pompa (Power Pack)
yang menggunakan daya Listrik, yang
dilengkapi dengan Pressure Gauge (Alat
pengukuran tekanan) yang akurat.
Metode Kerja
1 Nose
2 Wedge Seater
3 Gripper
Dimensions (in)
Model No. A B C
PT J5 21,0 9,0 6,5
PTJ6 22,0 10,2 7,0
5DA1 18,5 7,5 6,5
6DA1 18,5 8,5 6,5
3/8” NPTF ports: PTJ and DA power
seat models inciude FZ-1055 fitting.
Deskripsi Alat
Mesin Bor Terowongan yang dikerjakan dengan cara
konfensional (metode blasting) untuk menggali terowongan
yang dikerjakan, dengan diameter lebih besar dari 5 (lima)
meter. Pada umumnya peralatan pengeboran dalam
Terowongan menggunakan penggerak dengan tenaga
pneumatic yang tenaganya bersumber dari Air Compressor
yang diletakkan di luar terowongan dan di hubungkan
dengan pipa dan air hose sampai ke peralatan Drilling.
Pada Terowongan yang ber diameter besar, peralatan
Drilling, tersedia juga dengan tenaga Diesel atau Electric
sebagai penggerak utamanya.
Metode Kerja
Mesin Bor Terowongan yang dikerjakan 4. Peralatan untuk pemasangan Rock Bolt,
dengan cara konfensional dilakukan me- guna memperkuat kondisi tanah yang
tode blasting dengan cara bertahap mini- baru di gali;
mal memerlukan peralatan antara lain : 5. Peralatan Shot Crete (gunite machine)
yang berguna untuk menyemprotkan
1. Peralatan Drilling, dapat menggunakan concrete dry mix kedinding terowongan,
Jumbo Drill untuk yang diameter yang telah dipasang penguatan rock bolt
besar dan yang diameter kecil dengan dan wiremesh.
menggunakan Pusher Leg Drill.
Peralatan pengeboran di terowongan Mengingat kesehatan dan keselamatan
dioperasikan semuanya dengan kerja dalam terowongan, maka hal yang
kombinasi hydraulic dan pneumatic, penting harus terjaga kondisi udara dalam
sehingga memerlukan Air Compressor terowongan. Untuk itu memerlukan
untuk dapat menggerakkan alat supply udara segar dari Front Tunnel
tersebut; dengan menggunakan Blower yang dapat
2. Peralatan Pemuat material hasil blasting mengirim udara segar dengan volume
(Muck Loader); udara segar yang cukup, yang di atur
3. Peralatan Pengangkut hasil galian suplainya melalui air ducting. Jika
Blasting bisa menggunakan lorry terowongan bertambah panjang maka
locomotif dengan penggerak batteray perlu air boster (Blower tambahan).
atau Dump Truck dengan penggerak
mesin diesel.
ATLAS COPCO
BOOMER 282
FURUKAWA
BRAND
TH2200R
SPECIFICATION
Air Suplly Capacity Max [l/s] 12,5 l/s at 7 bar -
Number of Booms [unit] 1 2
Feed Extension Max [mm] 1.250 -
Power Rating [kW] 58 at 2.300 rpm 122,7 55 kw x 2
H x W [mm] 3.050 x 1990 -
Ground Clearance [mm] 290 -
Drilling Coverage [m2] 6,06 x 8,06 16,4 x 9,8
Hole Diameter [mm] Min 4527 Min 4527
Weight [ton] 18,3 35,5
Deskripsi Alat
Portable Light Tower adalah alat penerangan yang di
gunakan di lapangan untuk yang bersifat mobile, seperti
pada pekerjaan pemeliharaan jalan, proyek Irigasi dan pada
lokasi disposal area.
Light Tower
BRAND
TEREX
RL 4
SPECIFICATION
Lamps [watt] Metal Halide 4x1000
Generator Brushless 60HZ,6.0 kW
Engine [HP] 13,6
Fuel Capacity [liter] 114
Weight no Fuel [Kg] 789
Max. Heigth [m] 9,14
Light tower
ATLAS COPCO
BRAND
QLT 10M
SPECIFICATION
CONSTRUCTION
Trailer MIG Welded, unibody-style four point leveling system
Tires ST175/80 D13
Lights
Lamps Four metal halide
Wattage 1000 W per lamp
Luminosity 0.5 fc @ 7.5 acres [5.4 lm/m2 @ 30,400 m2]
OUTPUT POWER
Output 60 Hz : 6 kW, 50 Hz : 6 kW
Voltage 60 Hz : 120 V, 50 Hz : 220 V
Amperage 60 Hz : 25 A @ 120 V, 50 Hz : 25 A @ 120 V
POWER SYSTEM
Engine type 3-cylinder, 4-cycle, liquid-cooled diesel
Engine model Kubota, Diesel D1105-E3BG
Engine Speed 1800 rpm
Engine EPA rating Tier 4
Generator Type Brushless / insulation H
Maximum power output 12.1 [9 kW]
Sound level at maximum load 71 dB at 23 feet [7m]
Fuel tank capacity 30 gal. [114L]
Fuel consumption 0.88 gal/hr. [4,0L/h] w/ 4kW load
Runtime before refueling 30 to 35 hrs, approx.w/ 4kW load
Weight 1800 lbs [816,46 kg]
CHI PNEUMATIC
BRAND
CPLT M 10
SPECIFICATION
Lamps Four Metal Halide
Wattage 1000 w per lamp
Engine Type 3-Cylinder, 4 Cycle Liquid -Cooled diesel
Amperage 25 A @ 120 V
Generator Insulation H
Maximum Power Output 9 kw
Fuel Tank Capacity 114 liter
Fuel Consumption 1.67 l / hr
Height Tower 9,45 m
Weight 816,46 kg
BRAND
LTM9
JCB
JCB
LT9
SPECIFICATION
watts 4000 4000
lumens 360000 360000
Max. Height [m] 9 9
Mast Rotated [degree] 360 360
Generator Set
Spesifikasi Teknis
Kapasitas [kVa]
6,5 - 18
Deskripsi Alat
Generator Set adalah mesin pPembangkit lis-
trik yang digunakan untuk penerangan di lapan-
gan / penerangan di kantor site atau untuk emergency
power, yang digunakan pada kantor lapangan. Generator Set
sebagai power supply pada Batching Plant, Asphalt Mixing
Plant, dan pada Crushing Plant, serta pada pekerjaan
Dewatering yang memerlukan jumlah pompa air yang
jumlahnya cukup banyak dan kapasitas besar.
Generator Set
BRAND
C17 D5 / X 2.5 G2
COOL POWER
COOL POWER
RUTRAINDO
RUTRAINDO
PNEUMATIC
MITSUBISHI
CUMMINS
CUMMINS
CPDG 250
CHICAGO
C2500S
C25S
SPECIFICATION
2500/
Capacity [kVa] 273,7 15 4-2500 4-2500 25/22.5
2250
Frequency [Hz] 50 50 50 50 - -
RPM - 1500 - - - -
Phase - 3 - - - -
1850- 225-
Weight [kg] 3,020 - 650-1250 17,000
16720 12005
Deskripsi Alat
Air Compressor sebagai Pembangkit tenaga untuk Pneumatic,
yang digerakkan oleh Engine Diesel untuk jenis Portable,
dan Air Compressor pada Industri biasanya penggeraknya
dari Electric. Udara bertekanan tinggi yang dihasilkan air
compressor disalurkan melalui air hose menuju ke
peralatan yang memerlukan tenaga pneumatic.
Aplikasi
- Untuk Penggerak Crawler Drill;
- Penggerak Rock Drill dan Leg Drill untuk pengeboran pada pekerjaan Blasting.
- Pekerjaan Shot Crete pada Tunnel;
- Pekerjaan pembongkaran Asphalt/Concrete dengan memakai Jack Hammer,
dan Pick Hammer;
- Pekerjaan Sand Blasting untuk pembersihan logam.
PENEUMATIC
PENEUMATIC
INGERSOLL
BRAND
C185 WKU
CHICAGO
CHICAGO
CPS 185
CPS 400
E 75 T
RAND
ELGI
SPECIFICATION
80-125 [5,5-
Pressure bar [psi] 7 [100] 7 [100] 100
8,6]
Free Air Deliverry l/s |cfm | m3/min 88 | 187 | 5,3 200 | 424 | 12 - | 490 | 14,6 185 [5,24]
1 X G 1/2"+3 X
Air Outlet Valve 3 X G3/4" - 0,75 [19]
G3/4"
Operational Weight kg [lb] 960 [2,116] 1,680 [3,704] 1,860 1977 [897]
Deskripsi Alat
Dump Truck adalah alat untuk mengangkut (houling)
berbagai jenis material, pada jarak tertentu, dari lokasi
pemuatan yang biasanya menggunakan Loader atau
Excavator, sampai ketempat pembuangan/penimbunan.
Dump Truk untuk pekerjaan konstruksi yang pengoperasiannya
melalui jalan umumnya dengan kapasitas sekitar 12 sampai
26 Ton. Akan tetapi yang menggunakan jalan khusus proyek
bisa menggunakan kapasitas yang lebih besar 30 - 40 Ton.
Dump Truck
MITSUBISHI FUSO
CWB 6 BLLDN
CATERPILLAR
BRAND
UD TRUCK
FM 260 JM
CWB 6 B
NISSAN
FN 627
CT 660
TA 400
TEREX
TEREX
TR 60
HINO
SPECIFICATION
Sistem Penggerak [l/s] 4x2 6x6 8x4 6x4 6x4 6x4 6x4
3380
Wheelbase [mm] 4,17 2,595 - + 5,450 4,350 4,350
1300
Ground Clearance
660 605 - - 250 265 265
[mm]
Vehicle Tare Weight [kg] 30,600 31,390 - 6,435 6,880 8,360 8,360
Deskripsi Alat
Truck Mixer adalah alat untuk mengankut beton ready
mix pada jarak tertentu dari Batching plant sampai
ketempat pengecoran berfungsi sebagai Agitator. Akan
tetapi Truck Mixer juga dapat digunakan untuk mixing, bila
pengisiannya menggunakan Batching Plant Type Dray. Pada
saat pengisian, mixer harus di putar dengan kecepatan anta-
ra 10 - 18 Rpm dengan waktu antara 5 menit, kemudian mixer
berfungsi sebagai agitator, sampai ketempat pengecoran.
Truck Mixer
BRAND
WM 800
WM 300
SPECIFICATION
Drum Capacity [m3] 13 3,5
HINO HINO
FM 260 JM Dutro 130 HD Mixer
FM8JKKM-RGJ WU342R-HKMTJD3M
Kecepatan Maks. 86 [km/jam] 103
PERFORMANCE
Daya Tanjak 47,1 33,6
Deskripsi Alat
Auto Levels AP/AC/AX Series :
Both of the Nivo series are the absolute • USB High-speed data transfer port The
leaders for go anywhere measurement Nivo C Series is available in 1”, 2”, 3” and
tools. Compact in size and lightweight, 5” models to meet your specific accuracy
they are convenient to carry over long needs.
distances. All Nivo models are supported
with legendary Nikon high clarity optics,
allowing clearer images inbright and low
light conditions, making measurements
easy and reducing eye stress. The fast,
long range EDM measures in both prism
and reflectorless modes. Measure pre-
cisely to objects up to 500 m away without
the need for a prism*. Nivo models come
standard with a traditional optical plum-
met which can be upgraded to a laser
plummet. All models include a lumi guide
for stakeout assistance.
Survey Software and Memory With onboard programs and plenty of data
onboard software built-in, measuring storage, this land surveying tool provides a
points for calculating or processing is value priced measuring solution.
fast and easy. And with 24,000 points of
internal TS01 and easy. And with 24,000 Product Highlights
points of internal memory, the GTS252
total station can store large amounts of • 2-second accuracy
field data, which can then be transferred • 24,000-point internal memory
using a standard Topcon 9-pin cable to • Optical plummet
your PC or data collector. • Serial 9-pin connection
• 9-hour battery life
Functionality and Features • Water resistant and dustproof to IP-54
This Topcon total station comes standard • Illuminated dual LCD display and
with a dual display and alphanumeric keyboard
keyboard for fast data entry. The IP-54
environmental rating protects it against
dust and water splashes, while the
rechargeable Ni-MH battery provides up to
9 hours of continuous distance and angle
measuring, or up to 40 hours measuring
angles only!
Sifat phisik material ini berpengaruh Perubahan volume tersebut akan diikuti
terhadap operasi alat-alat besar, pula dengan perubahan dari densiti
terutama dalam : material, atau dengan kata lain, faktor
pengembangan & penyusutan volume
• Menentukan jenis alat yang akan sama dengan faktor perubahan densiti
digunakan dan takaran kapasitas material dalam kondisi yang sama.
produksinya.
• Perhitungan volume pekerjaan Berdasarkan adanya perubahan tersebut
• Kemampuan kerja alat pada kondisi pengukuran volume maupun densiti
medan kerja/kondisi material yang ada. material dibedakan atas :
Jadi dengan ketidak sesuaian alat dengan a. Keadaan asli (baik, insitu).
kondisi medan kerja / kondisi material, Yaitu keadaan material yang masih
akan menimbulkan kesulitan berupa alam dan belum mengalami gangguan
tidak efisiennya alat yang otomatis, akan teknologi (lalu-lalang peralatan, digali,
menimbulkan kerugian karena banyaknya dipindahkan, diangkut atau dipadat-
loss time. kan). Dalam keadaan seperti ini, butiran-
butiran material yang dikandungnya
Beberapa sifat phisik material yang masih terkonsolidasi dengan baik.
penting untuk diperhatikan dalam
hubungannya dengan aplikasi alat besar b. Keadaan gembur (loose)
adalah : Material yang telah tergali dari tempat
asalnya (kondisi asli), akan mengalami
KATALOGALAT
KATALOG ALATBERAT
BERAT
KONSTRUKSI2013
KONSTRUKSI 144
2013 177
KementrianPekerjaan
Kementerian PekerjaanUmum
Umum 55
AH
Analisa Pemilihan Alat 01
Kedalaman penetrasi = 0.30 Meter Jadi setelah material itu dripping pasti
• Konversi dari bank ke loose = 1.25 selanjutnya didozing. Dengan demikian
• Faktor efisiensi waktu = 0,83 dapat dikatakan bahwa ripping tidak berdiri
• Efisiensi kerja = 0,75 sendiri melainkan selalu berpasangan
• Effisiensi operator = 0,80 dengan dozing. Untuk mengetahui
kapasitas produksi gabungan ripping
Berapakah produktivitas ripping dari dozing, digunakan rumus sebagai berikut:
buldoser tersebut?
TD x TR m3/jam
KP =
TD X TR
Jawab :
Keterangan:
KB x P x J x 60 x FK m3/jam
KP = TD = Kapasitas produksi dozing
J + J +Z
TR = Kapasitas produksi ripping
FR
LK = Lebar kerja = 2 Kapasitas Produksi Ripping &
P = 2 x 0.3 = 0.6 meter
Dozing
P = Kedalaman penetrasi 0.3 meter
J = Jarak kerja = 30 meter Seperti telah kita ketahui bahwa doser
F = Kecepatan maju gigi 1 terkoreksi shovel/wheel loader umumnya digunakan
= 0,75 X 3.3 untuk pekerjaan memuat material ke atas
= 2,72 km/jam dump truck dll. Oleh karenanya dalam
= 45.33 / menit menghitung kapasitas produksinyapun
Z = Waktu tetap = 0,05 menit diarahkan pada pekerjaan pemuatan
(loading).
FK = Faktor koreksi total, terdiri dari :
Efisiensi waktu = 0,83 Tetapi untuk wheel loader disamping
Efisiensi kerja = 0,75 untuk memuat juga digunakan untuk
Efisiensi operator = 0,80 pekerjaan mengangkut. Pada umumnya
0,83 x 0,75 x 0,80 = 0,50 dilakukan untuk memindahkan material
sejauh kurang LCMlebih 100 meter dan
0,60 x 0,30 x 30 x 60 x 0,50 dikenal dengan metode load the carry,
KP =
30/41.25 + 30/45.33 + 0,55 sedangkan untuk pemuatan biasa digunakan
162 metode v-shape loading.
=
1,44
= 112,5 m3/jam (LCM) Kapasitas produksi ( v-shape loading) :
Atau
NxD
KP = JAM
F x FK
WxDxn
= JAM
Le – Lo x F x F
W xn
KN =
Le - Lo
N = jumlah trip
D = panjang jalan
W = lebar jalan
N = jumlah passing
Contoh :
Sebuah motor grader G0605R digunakan
untuk membentuk badan jalan didaerah
perkebunan. Hitunglah kapasitas
produksi motor grader tersebut (km/
jam) apabila diketahui lebar jalan = 8
meter, kecepatan kerja = 4 km, jumlah
passing = 2.
Jawab
WxDxn
KP =
Le – Lo x F x FK
8 x 1 x 1000 x 2
=
(3.5 – 0.2) x 4000 x 0.53
16000
= = 2.29 jam
6996
Perhitungan koefisien tenaga kerja & 1. Biaya Pasti (Initial Cost atau Capital
total harga tenaga kerja Cost).
Biaya Pasti adalah biaya pemulihan
• Kualifikasi (mandor, tukang, pekerja (pengembalian) modal berikut
biasa, dsb.) Tergantung dari produkti- bunganya yang lazim disebut dengan
fitas peralatan (diperoleh dari kapasi- biaya penyu-sutan atau depresiasi.
tas terkecil suatu alat yang jumlahnya
min. Diambil 1) dan variasi jumlah alat Perhitungan biaya pasti untuk segala
yang akan disediakan. jenis peralatan pada dasarnya sama, dan
• Kuantitas jam kerja besarnya dipengaruhi oleh suasana
• Harga satuan dasar tenaga kerja moneter (bunga bank) dan umur
rencana alat. Biaya pasti per tahun :
i (1 +i)A
P = N --------------- atau P = N x D HP = Kapasitas mesin penggerak
(1+i)A - 1 (dalam HP)
Di mana : 12,5% untuk alat bertugas ringan
P = Biaya pasti 15% untuk alat bertugas berat
N = Nilai modal yg diperhitungkan
D = Faktor angsuran/ pengembalian 2). Biaya pelumas (I)
modal (capital recovery factor) I = (2,5 s/d 3)% x HP
i = Bunga bank (perhitungan investasi) Dimana :
A = Umur ekonomi peralatan dalam I = besarnya pelumas per 1 jam
tahun (standar pabrik) (liter)
Di mana :
H = besarnya bahan bakar dlm 1 jam
(liter)
PerhitunganTarif Alat
Jenis peralatan untuk pekerjaan pemindahan tetapi dapat diperkirakan ekuvalen
tanah secara mekanis ada berbagai dengan kemiringan 2 : 1. Tetapi bila
macam. Baik ditinjau dari segi kelas horse menggusur material tidak di dalam saluran
powernya, fungsi dan kegunaan serta atau parit, kapasitas blade akan menurun.
manfaat khusus. Angka penurunan ini tergantung dari
jenis blade, jenis material dan faktor
Oleh karena itu cara perhitungan taksiran kekerasannya.
produktivitas alatpun beraneka ragam
tergantung fungsi kegunaan alat tersebut. Kapasitas Produksi Bulldoze
Walaupun demikian pada dasarnya (Dozing) :
adalah sama, yaitu :
MODEL
D65E-12 D65EX-16 D65EX-17 D68ESS-12
ITEM
OPERATING WEGHT* kg (lb) 17690 (39,000) 19320 (42,590) 19490 (42,970) 16940 (37,350)
BLADE CAPACITY LH2** m3 (yd3) 4,80 (6,28) 4,80 (6,28) 4,80 (6,28) 3,6 (4,71)
SAE 3,55 (4,64) 3,55 (4,64) 3,55 (4,64) 2,6 (3,40)
DIMENSION*
A Ovelall length mm (ft.in) 5470 (17’11”) 5630 (18’6”) 5540 (18’2”) 5930 (19’5”)
B Overall width mm (ft.in) 3970 (13’) 3970 (13’0”) 3970 (13’0”) 3970 (13’)
C Overall geight mm (ft.in) 2980 (9’9”) 3155 (10’4”) 3155 (10’4”) 3140 (10’4”)
Ground pressure kg/cm2 (PSI) 0,65 (9,2) 0,64 (9,10) 0,64 (9,10) 0,54 (7,68)
DOZER EQUIPMENT
Weight kg (lb) 2820 (6,220) 2200 (4,850) 2200 (4,850) 2660 (5,860)
(Includes hydraulic control unit) 2930 (6,460)
Length mm (ft.in) 3970 (13’) 3970 (13’0”) 3970 (13’0”) 3970 (13’)
Height mm (ft.in) 1100 (3’7”) 1100 (3’7”) 1100 (3’7”) 950 (3’1”)
D Max. lift above ground mm (ft.in) 1180 (3’10”) 1175 (3’10”) 1175 (3’10”) 1205 (3’11”)
Bisa juga
E dilihat di brosur-brosur
Max. drop below ground teknis,
mm (ft.in) contoh sbb :
460 (1’6”) 445 (1’6”) 445 (1’6”) 535 (1’9”)
F Max. tilting adjustment mm (ft.in) 400 (1’4”) 400 (1’4”) 400 (1’4”) 400 (1’4”)
Digging angle degree 56,5 56 56 55
UPPER ATTACHMENT - - POPS cab POPS cab -
adalahRemarks
sebagai: * Blade capacides are based on the SAE recomendation practice J1265
berikut :
atau dapat pula dihitung, berdasarkan standar SAE J1265, cara menentukan kapasitas blade
Untuk jenis straight dan single blade = 0.80 x LH2
adalah sebagai berikut :
Untuk jenis straight dan single blade = Selain faktor koreksi di atas, kecepatan
0.80 x LH2 kerja juga harus dikoreksi, karena trans-
misi jenis torqflow, kecepatan kerja selalu
berubah sesuai beban kerja yang diterima.
Oleh karena itu umumnya dalam kalkulasi
teoritis kecepatan kerja dikoreksi seperti
H
berikut :
Contoh Kasus :
Sebuah bulldozer D375A-6 digunakan
untuk pekerjaan ripping. Jarak ripping
rata-rata 30 meter. Data teknis bulldozer
dan ripping adalah :
Keterangan :
KPR = Taksiran Produksi Ripping (m3/Jam) • Attachment yang digunakan adalah
LK = Lebar Kerja (meter) Giant ripper
P = Kedalaman Penetrasi (meter) • Kedalaman Penetrasi = 0,90 meter
J = Jarak Ripping (meter) • Faktor kesiapan mesin = 0.90
FK = Faktor Koreksi • Faktor efisiensi waktu = 0,83
F = Kecepatan Maju (meter/menit) • Efisiensi ketrampilan operator = 0,85
R = Kecepatan Mundur (meter/menit)
Z = Waktu Tetap (menit) Berapakah produktivitas ripping dari
bulldozer tersebut ?
Taksiran Produksi Ripping dengan Giant
Jawab :
Ripper.
1/2 P2 x J x 60 x FK
KPR = m3/Jam
J/F+J/R+Z
1/2 P2 x J x 60 x FK
KPR = m3/Jam Keterangan :
J/F+J/R+Z
LK = Lebar kerja = P = 0,90 meter
P = Kedalaman Penetrasi= 0,90 meter
J = Jarak Kerja = 30 meter
F = Kecepatan maju gigi 1 terkoreksi
= 0,75 x 3,80 = 2,85 km/jam = 47,5
m/menit
R = Kecepatan mundur gigi 1 terkoreksi
= 0,85 x 5,10 = 4,33 km/jam = 72,17
m/menit
Z = Waktu tetap = 0,05 menit
FK = Faktor koreksi total (efisiensi kerja)
= 0,90 x 0,83 x 0,85 = 0,63
Untuk mengitung cycle time dapat juga dengan cara menggunakan tabel-tabel di atas
dengan cara sebagai berikut :
BUCKET FACTOR
Bucket factor tergantung dari jenis material yang akan digali. Menurut tabel dari “Komatsu
spesifikasi dan aplikasi hand book”, bucket faktor adalah sebagai berikut :
Contoh Kasus :
Tentukan kapasitas produksi pemadatan untuk pekerjaan penimbunan badan jalan. Alat
yang digunakan adalah compactor BW211D-40 .
Jawab :
Berdasarkan tabel di atas maka tebal lapis pemadatan = 30 cm x 1,59 = 48 cm
F x H x 1000 x FK
KP =
N
Nilai Owning & Operating cost dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan biaya yang
harus dikeluarkan pada suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu mesin. Sehingga dapat
dipakai sebagai acuan untuk memperkirakan keuntungan dan kerugian suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh suatu mesin.
Owning & Operating cost terdiri dari dua unsur, yaitu biaya kepemilikan (owning cost) dan
biaya operasi (operation cost). Komponen-komponen yang termasuk dalam owning cost &
operation cost adalah sebagai berikut :
Biaya Penyusutan (Depreciation)
Biaya Kepemilikan Biaya Bunga Modal (Interest)
(Owning Cost)
Biaya Pajak (Taxes)
Biaya Asuransi (Insurance)
Owning &
Operating Cost
Biaya Bahan Bakar (Fuel)
Biaya Minyak Pelumas (Oil)
Biaya Saringan saringan (Filter)
Biaya Operasi Biaya Perawatan & Perbaikan
(Operation Cost) (Repair & Maintenance)
Biaya Ban (Tyres)
Biaya Operator (Operator Wage)
Owning & operating cost alat-alat berat sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain :
• Tipe pekerjaan dimana alat berat beroperasi
• Harga bahan bakar dan pelumas di lokasi kerja
• Nilai suku bunga pinjaman bank dan faktor-faktor lainnya.
1.2.1. Biaya Bahan Bakar (Fuel Cost) Biaya Minyak Pelumas = Konsumsi
Kebutuhan bahan bakar perjam Minyak Pelumas per jam x Harga
umumnya berbeda-beda, tergan- minyak pelumas setempat.
tung pada jenis alat, kondisi medan
operasinya, jenis pekerjaan yang Biaya Filter = Harga filter yang di-
dilakukan dan lain sebagainya. maksud dibagi interval waktu peng-
gantian filter. Untuk penghitungan
Data-data kebutuhan bahan bakar biaya filter ini biasanya diperhitung-
perjam dapat diperoleh dari penga- kan sebesar 50 % dari jumlah biaya
matan langsung di lapangan, atau pelumas, diluar biaya bahan bakar.
dapat diperoleh dari pabrik atau
dealer yang bersangkutan, salah
satunya melalui “Komatsu spesifikasi 1.2.3. Biaya Ban (Tire Cost)
dan aplikasi hand book”, contohnya
dapat dilihat pada Tabel d & e. Keausan ban sangat dipengaruhi
oleh keadaan medan, spesifikasi
Estimasi Biaya Bahan Bakar per Jam = ban, kecepatan dan tekanan angin
Konsumsi Bahan Bakar per Jam x serta kualitas ban itu sendiri.
Harga Bahan bakar setempat.
Biaya Ban = Harga ban dibagi umur
1.2.2. Biaya Pelumas dan Filter pemakaiannya (Jam)
(Oil & Filter Cost)
1.2.4. Biaya Perbaikan & Perawatan
Konsumsi minyak pelumas per jam (Repair & Maintenance Cost)
pada suatu mesin dapat dihitung
dengan membagi jumlah (Liter) Komponen biaya ini lebih tepat di-
minyak pelumas yang diisikan sesuai katakan sebagai “biaya cadangan
kapasitasnya dengan interval waktu untuk reparasi”. Karena belum tentu
penggantiannya (jam). salah sa- biaya yang dikeluarkan sebesar itu,
tunya melalui “Komatsu spesifikasi bisa lebih kecil, dan bisa lebih besar.
dan aplikasi hand book”, contohnya
dapat dilihat pada Tabel f. Pelaksanaan pemeriksaan dan
perawatan periodik yang rutin dan
Pada umumnya komponen alat-alat tepat, akan mencegah terjadinya
berat memerlukan pelumas terdiri kerusakan besar, sehingga menjamin
dari : mesin senantiasa dalam kondisi
yang bail, sehingga bisa menekan
a. Oli mesin biaya perbaikan dan
b. Oli Transmisi memperpanjang umur pakai alat.
c. Oli Hidrolis
d. Oli final drive
e. Gemuk
Untuk suku cadang yang keausannya lebih cepat dibandingkan yang lain,
tidak termasuk dalam biaya perbaikan, tetapi termasuk dalam kategori
biaya khusus. Misalnya, Ripper point, Ripper shank, dan lain sebagainya.
Cara menghitung komponen biaya ini, tergantung pada sistim penggajian operator
dan pembantu operator. Jika dengan gaji bulanan dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
Tabel d. Pemakaian bahan bakar bulldozer berdasarkan penerapan dan kondisi operasinya
Constraction
(1) Bulldozers
Range Low Medium High
Amount
U.S. Gal/hr ltr/hr U.S. Gal/hr ltr/hr U.S. Gal/hr ltr/hr
Machine
D21A, P-8E0 0,4 - 0,85 1,6 - 3,2 0,85 - 1,3 3,2 - 4,8 1,3 - 1,7 4,8 - 6,4
D31EX, PX-22 0,9 - 1,8 3,3 - 6,7 1,8 - 2,6 6,7 - 10,0 2,6 - 3,5 10,0 - 13,3
D37EX, PX-22 1,0 - 2,0 3,8 - 7,6 2,0 - 3,0 7,6 - 11,4 3,0 - 4,0 11,4 - 15,1
D37EX, PX-23 0,9 - 1,8 3,4 - 6,8 1,8 - 2,7 6,8 - 10,2 2,7 - 3,6 10,2 - 13,6
D39EX, PX-22 1,2 - 2,4 4,5 - 8,9 2,4 - 3,5 8,9 - 13,4 3,2 - 4,7 13,4 - 17,9
D39EX, PX-23 1,1 - 2,1 4,0 - 8,0 2,1 - 3,2 8,0 - 12,1 3,2 - 4,3 21,1 - 16,1
D51EX, PX-22 1,4 - 2,8 5,2 - 10,5 2,8 - 4,1 10,5 - 15,7 4,1 - 5,5 15,7 - 21,0
D61EX, PX-15E0 1,7 - 3,4 6,4 - 12,9 3,4 - 5,1 12,9 - 19,3 5,1 - 6,8 19,3 - 25,7
D61EX, PX-23 1,5 - 3,1 5,8 - 11,6 3,1 - 4,6 16,9 - 17,4 4,6 - 6,1 17,4 - 23,2
D63E-12 1,8 - 3,7 6,9 - 13,9 3,7 - 5,5 13,9 - 20,8 5,5 - 7,3 20,8 - 27,7
D65E-P12 2,1 - 4,1 7,8 - 15,6 4,1 - 6,2 15,8 - 23,4 6,2 - 8,2 23,4 - 31,1
D65EX, PX, WX-16 1,8 - 3,6 6,9 - 13,8 3,6 - 5,5 13,8 - 20,7 5,5 - 7,3 20,7 - 27,6
D65EX, PX, WX-17 1,8 - 3,6 6,9 - 13,8 3,6 - 5,5 13,8 - 20,7 5,5 - 7,3 20,7 - 27,6
D85ESS-12 1,8 - 3,7 6,9 - 13,9 3,7 - 5,5 13,9 - 20,8 5,5 - 7,3 20,8 - 27,7
D85ESS-2,2A 2,2 - 4,4 6,4 - 16,8 4,4 - 6,7 16,8 - 25,2 6,7 - 8,9 25,2 - 33,6
D85EX, PX-15E0 2,5 - 5,1 9,6 - 19,2 5,1 - 7,6 19,2 - 28,8 7,6 - 10,1 288 - 38,4
D85EX, PX-15R 2,5 - 4.9 9,4 - 18,7 4,9 - 7,4 18,7 - 28,1 7,4 - 9,9 28,1 - 37,5
Keterangan:
Rendah : Pergerakan mesin idle atau berjalan tanpa beban.
Sedang : Pekerjaan pemindahan tanah biasa, menarik scraper atau pekerjaan mendorong
yang mudah.
Tinggi : Ripping, pekerjaan mendorong yang berat dan operasi yang terus menerus
dengan tenaga penuh tanpa idle.
Tabel e. Pemakaian bahan bakar hydraulic excavator berdasarkan penerapan dan kondisi
operasinya
Constraction
(3) Hydraulic Exavators
Range Low Medium High
Amount
U.S. Gal/hr ltr/hr U.S. Gal/hr ltr/hr U.S. Gal/hr ltr/hr
Machine
PC20MR-3 0,21 - 0,29 1,1 - 1,6 0,29 - 0,45 1,6 - 2,3 0,45 - 0,77 2,3 - 3,9
PC27MR-3 0,34 - 0,48 1,3 - 1,8 2,48 - 0,71 1,8 - 2,7 0,71 - 1,19 2,7 - 4,5
PC30MR-3 3,7 - 0,53 1,4 - 2,0 0,53 - 0,77 2,0 - 2,9 0,77 - 1,29 2,9 - 4,9
PC35MR-3 3,7 - 0,53 1,4 - 2,0 0,53 - 0,79 2,0 - 3,0 0,79 - 1,32 3,0 - 5,0
PC45MR-3 5,0 - 7,1 1,9 - 2,7 0,71 - 1,06 2,7 - 4,0 1,06 - 1,74 4,0 - 6,6
PC55MR-3 5,0 - 7,1 1,9 - 2,7 0,71 - 1,06 2,7 - 4,0 1,06 - 1,74 4,0 - 6,6
PC60-8 0,6 - 0,9 2,4 - 3,4 0,9 - 1,4 3,4 - 5,2 1,4 - 2,3 5,2 - 8,6
PC70-8 0,8 - 1,1 2,9 - 4,1 1,1 - 1,6 4,1 - 6,1 1,6 - 2,7 6,1 - 10,2
PC78US-8 0,6 - 0,9 2,4 - 3,5 0,9 - 1,4 3,5 - 5,2 1,4 - 2,3 5,2 - 8,7
PC88MR-8 0,8 1,1 2,9 - 4,1 1,1 - 1,6 4,1 - 6,1 1,6 - 2,7 6,1 - 10,2
PC110-7 1,1 - 1,6 4,1 - 5,9 1,6 - 2,3 5,9 - 8,8 2,3 - 3,9 8,8 - 14,6
PC130, F7 1,1 - 1,6 4,1 - 5,9 1,6 - 2,3 5,9 - 8,8 2,3 - 3,9 8,8 - 14,6
PC130-8 1,1 - 1,5 4,1 - 5,8 1,5 - 2,3 5,8 - 8,7 2,3 - 3,8 8,7 - 14,5
PC138US, USLC-10 1,0 - 1,4 3,8 - 5,4 1,4 - 2,1 5,4 - 8,1 2,1 - 3,6 8,1 - 13,5
PC138US-8 1,1 - 1,5 4,1 - 5,8 1,5 - 2,3 5,8 - 8,7 2,3 - 3,8 8,7 - 14,5
PC160LC-8 1,4 - 1,9 5,1 - 7,3 1,9 - 2,9 7,3 - 11,0 2,9 - 4,8 11,0 - 18,3
PC190LC, NLC-8 1,4 - 1,9 5,1 - 7,3 1,9 - 2,9 7,3 - 11,0 2,9 - 4,8 11,0 - 18,3
PC200, LC-7 1,6 - 2,4 6,2 - 8,9 2,4 - 3,5 8,9 - 13,4 3,5 - 5,9 13,4 - 22,3
PC200, LC-8 1,6 - 2,2 5,9 - 8,5 2,2 - 3,4 8,5 - 12,7 3,4 - 5,6 12,7 - 21,2
PC200, LC-8M0 1,4 - 2,0 5,4 - 7,7 2,0 - 3,1 7,7 - 11,6 3,1 - 5,1 11,6 - 19,3
PC210, LC-10 1,4 - 2,0 5,3 - 7,6 2,0 - 3,1 7,6 - 11,4 3,1 - 5,1 11,4 - 19,0
HB205, 215LC-1 1,3 - 1,9 5,0 - 7,1 1,9 - 2,8 7,1 - 10,6 2,8 - 4,7 10,6 - 17,7
PC220, LC-7 2,0 - 2,9 7,5 - 10,8 2,9 - 4,3 10,8 - 16,2 4,3 - 7,1 16,2 - 26,9
PC220, LC-8 1,9 - 2,7 7,1 - 10,3 2,7 - 4,1 10,2 - 15,4 4,1 - 6,8 15,4 - 25,6
PC220, LC-8M0 1,8 - 2,6 7,0 - 10,0 2,6 - 4,0 10,0 - 15,0 4,0 - 6,6 15,0 - 25,0
PC228US, USLC-8 1,7 - 2,4 6,3 - 9,0 2,4 - 3,6 9,0 - 13,4 3,6 - 5,9 13,5 - 22,5
PC240LC, NLC-10 1,8 - 2,6 6,8 - 9,7 2,6 - 3,9 9,7 - 14,6 3,9 - 6,4 14,6 - 24,4
PC270-7 2,1 - 3,1 8,1 - 11,6 3,1 - 4,6 11,6 - 17,4 4,6 - 7,7 17,4 - 29,0
PC270, LC-8 2,1 - 3,1 8,1 - 11,6 3,1 - 4,6 11,6 - 17,4 4,6 - 7,7 17,4 - 28,9
PC290LC-10 2,1 - 3,0 7,9 - 11,3 3,0 - 4,5 11,3 - 16,9 4,5 - 7,4 16,9 - 28,2
PC300, LC-7, PC350, LC-7 2,9 - 4,1 10,8 - 15,4 4,1 - 6,1 15,4 - 23,1 6,1 - 10,2 23,1 - 38,5
PC300, LC-7, PC350, LC-8 2,8 - 4,0 10,6 - 15,1 4,0 - 6,0 15,1 - 22,7 6,0 - 10,0 22,7 - 37,9
PC360LC, NLC-10 2,6 - 3,8 10,0 - 14,3 3,8 - 5,7 14,3 - 21,5 5,7 - 9,5 21,5 - 35,8
PC400, LC-7 PC450LC-7 5,1 - 6,8 19,3 - 25,7 3,8 - 8,5 25,7 - 3,1 8,5 - 12,7 32,1 - 48,2
PC400, LC-7 PC450LC-8 5,1 - 6,8 19,3 - 25,7 3,8 - 8,5 25,7 - 3,1 8,5 - 12,7 32,1 - 48,2
PC400, LC-8R, PC450, LC-8R 5,1 - 6,8 19,3 - 25,7 3,8 - 8,5 25,7 - 3,1 8,5 - 12,7 32,1 - 48,2
Keterangan:
Low : Intermittent work with job efficiency less than 65 % Material; Easy to excavate
Medium : Digging and loading 65 - 80 % of machine operation hours Material, Not easy to
excavate
High : Work with job effficiency more than 80 % Direct excavation needed sometimes.
Tabel f. Penggunaan minyak pelumas dan gemuk pada alat-alat berat (liter / jam)
(1) Bulldozers
HYdraulic
Application *(1) Crank case *(2) Transmission Final Drives Grease
Control
Unit QTY
US Gal Liter US Gal Liter US Gal Liter US Gal Liter lb kg
Machine Model
D31EX, PX-22 0,006 0,022 - - 0,002 0,007 0,008 0,03 0,04 0,02
D37EX, PX-22 0,006 0,022 - - 0,002 0,007 0,008 0,03 0,04 0,02
D37EX, PX-23 0,006 0,022 - - 0,002 0,007 0,0085 0,032 0,04 0,02
D39EX, PX-22 0,008 0,03 - - 0,002 0,007 0,008 0,03 0,04 0,02
D39EX, PX-23 0,006 0,022 - - 0,002 0,007 0,008 0,03 0,04 0,02
D51EX, PX-22 0,01 0,04 - - 0,002 0,008 0,0085 0,032 0,04 0,02
D61EX, PX-15E0 0,015 0,058 0,018 0,069 0,015 0,057 0,007 0,028 0,04 0,02
D61EX, PX-23 0,014 0,054 - - 0,004 0,016 0,0135 0,051 0,04 0,02
D63E-12 0,006 0,038 0,02 0,075 0,015 0,057 0,006 0,024 0,04 0,02
D65EX, PX16 0,015 0,056 0,013 0,048 0,013 0,048 0,007 0,028 0,04 0,02
D65EX, PX, WX-17 0,013 0,054 0,013 0,048 0,012 0,044 0,007 0,028 0,04 0,02
D68ESS-12A 0,01 0,038 0,02 0,075 0,015 0,057 0,006 0,024 0,04 0,02
D85EX-15E0 0,02 0,076 0,016 0,06 0,014 0,052 0,01 0,036 0,04 0,02
D85PX-15E0 0,02 0,076 0,016 0,06 0,019 0,072 0,01 0,036 0,04 0,02
D85EX-15R 0,02 0,076 0,016 0,06 0,014 0,052 0,01 0,036 0,04 0,02
D85PX-15E0 0,02 0,076 0,016 0,06 0,019 0,072 0,01 0,036 0,04 0,02
2. CONTOH KASUS
Tentukan owning dan operating cost dari unit D85ESS-2 dan PC200-8 New Generation.
Data-data yang dipakai adalah sbb :
Jawab :
Berdasarkan formula dari perhitungan owning dan operating cost dan dengan
memasukkan data data diatas maka :
Contoh:
Required Payload
365B in Hard Rock Digging = Bucket Payload Vol.
= .43 to .52 menit Material Density/ Loose
Shot Rock
5.6
= 3.5 m3
3. Perhitungan Effective Cycle per Hour 1.6
Contoh:
Cycle Time 0.48
60 menit 60
= 125
Cycle Time 0.48
Operator Skill/ Efficiency 0.9 (90%)
Machine Availibility 0.95 (95%)
Gen Operational Effiency 0.83
(50 min/hr)
Effective Cycle per Hour
125 x .9 x .95 x 83 = 89
Sesuaikan dan bandingkan model dan bucket range yang terdapat di katalog.
Contoh :
Required bucket capacity appprox. 4.1 m3
365B L Caterpillar Bucket Capacity 5.3 m3
Penting : Hitung ulang dari langkah 2-5 berdasarkan Cycle Times untuk model yang terpilih
Secara umum bedasarkan kecocokan truk pengangkut dengan siklus pengisian truk.
Excavator 4 - 6 passes
Front Shovels 3 - 5 passes
Contoh:
Bucket Selected 4 m3
Volume in 5 passes 5 x 4 x .85 = 17 m3
Payload 17 x 1.6 = 27.2 Tons
Consider weight of Liners 27.2 + 2 = 29.2 Tons
215. Konversi
216. Ground Pressure
217. Grade
218. Fuel Consumption
Velocity
Desired Unit
Feet per minute Feet per Second Meters per minute Meters per second
Existing Unit [ft/min] [ft/s] [m/min] [m/second]
Ground Pressure
Shoe Width mm Ground Contact Ground Pressure
Model Application**
[in] Area m2 [in2] kg/cm2 [PSI/kPa]
560 [22] 3,60 [5580] 0,79 [11,23/77,5] A
D155A-5 610 [24] 3,92 [6080] 0,73 [10,38/71,6] B
660 [26] 4,24 [6570] 0,68 [9,67/66,7] B
560 [22] 3,53 [5472] 0,93 [13,2/91.2] A
D155A-6 610 [24] 3,84 [5952] 0,86 [12,2/84,3] B
660 [26] 4,16 [6448] 0,80 [11,4/98,5] B
560 [22] 3,67 [5685] 0,85 [12,1/83,4] A
D155AX-6 610 [24] 4,00 [6193] 0,79 [11,2/77,5] B
660 [26] 4,32 [6700] 0,74 [10,5/72,6] B
610 [24]* 4,25 [6590] 0,89 [12,66/87,3] A
D275A-5
710 [28] 4,94 [7660] 0,77 [10,95/75,5] B
D275A-5R
810 [32] 5,29 [8200] 0,73 [10,38/71,6] B
610 [24]* 4,25 [6590] 0,89 [12,66/87,3] A
D275AX-5E0 710 [28] 4,94 [7660] 0,77 [10,95/75,5] B
810 [32] 5,29 [8200] 0,73 [10,38/71,6] B
610 [24]* 4,69 [7260] 1,06 [15,07/104,0] A
D375A-5 710 [28] 5,45 [8450] 0,93 [13,22/91,2] B
810 [32] 6,22 [9640] 0,82 [11,66/80,4] C
610 [24]* 4,86 [7527] 1,10 [15,6/108] A
D375A-6 710 [28] 5,65 [8760] 0,95 [13,5/93,2] B
810 [32] 6,45 [9990] 0,85 [12,1/83,4] C
610 [24]* 4,69 [7260] 1,11 [158/109] A
D375A-6R 710 [28] 5,45 [8450] 0,96 [13,7/94,1] B
810 [32] 6,22 [9640] 0,85 [12,1/83,4] C
710 [28]* 6,42 [9957] 1,30 [18,5/128] A
D4375A-5E0 810 [32] 7,33 [11360] 1,15 [16,4/113] B
910 [36] 8,23 [12762] 1,04 [14,8/102] A
810 [32]* 7,33 [11360] 1,14 [16,2/112] A-B
D4375SD-5E0
910 [36] 8,23 [12762 1,04 [14,8/102] C
760 [30] 6,89 [10670] 1,41 [19,1/137,3] A
810 [32] 7,34 [11380] 1,33 [18,8/129,4] B
D575A-3
860 [34]* 7,79 [12080] 126 [17,8/122,6] B
910 [36] 8,25 [12780] 1,19 [16,9/116,7] C
860 [34]* 9,43 [14620] 1,22 [17,3/119,3] A-B
D575A-3 SD
910 [36] 9,98 [15470] 1,15 [16,4/112,8 B
5 8,8
80
1
1/2
6 10,5
1/3
1 7 12,3
70 8 14,0
1/4
1
9 15,8
10 17,6
1
90 80 60
11 19,4
70
12 21,3
60
50 13 23,1
50 14 24,9
1 15 26,8
40 2 40
16 28,7
17 30,6
30 1 30 18 32,5
3 19 34,4
4 1 20 36,4
20 1 20
5 21 38,4
6 1 22 40,4
10 10 1 10 23 42,4
24 44,5
20 1
25 1 25 46,6
0 0
26 48,8
DEGREES SLOPE
27 51,0
28 53,2
29 55,4
30 57,7
31 60,0
32 62,5
33 64,9
34 67,4
35 70,0
36 72,7
37 75,4
38 78,1
39 80,0
40 83,9
41 86,9
42 90,1
43 93,3
44 94,6
45 100,0
Fuel Consumption
WHEEL DOZER
Range Low Medium High
Amount Machine ltr./hr ltr./hr ltr./hr
WD600 - 3 32.4 - 45.3 45.3 - 57.2 57.2 - 75.5
WD600 - 6 32.6 - 45.7 45.7 - 57.6 57.6 - 76.1
WD900 -3 51.2 - 71.7 71.7 - 90.5 90.5 - 119.5
CONDITIONS :
Low : Work where machine spend most of operation hours idling or traveling with no load
Medium : Average earth moving, scraper hauling, easy pushing
High : Heavy pushing
Continuous operation
BULLDOZER
Range Low Medium High
Amount Machine ltr./hr ltr./hr ltr./hr
D21A, P-8E0 1.6 - 3.2 3.2 - 4.8 4.8 - 6.4
D31EX, PX-22 3.3 - 6.7 6.7 - 10.0 10.0 - 13.3
D37EX, PX-22 3.8 - 7.6 7.6 - 11.4 11.4 - 15.1
D39EX, PX-22 4.5 - 8.9 8.9 - 13.4 13.4 - 17.9
D51EX, PX-22 5.2 - 10.5 10.5 - 15.7 15.7 - 21.0
D61EX, PX-15E0 6.4 -12.9 12.9 - 19.3 19.3 - 25.7
D65E, P-12 7.8 - 15.6 15.6 - 23.4 23.4 - 31.1
D65EX, PX. WX-16 7.6 ~ 15.2 15.2 - 22.8 22.8 - 30.5
D85ESS-2A 8.4 - 16.8 16.8 - 25.2 25.2 - 33.6
D85EX, PX-15E0 9.6 - 19.2 19.2 - 28.8 28.8 - 38.4
D85EX, PX-15R 9.4 - 18.7 18.7 - 28.1 28.1 - 37.5
D155A-5 11.3 - 22.5 22.5 - 33.8 33.8 - 45.1
D155A-6 12.5 - 25.0 25.0 - 37.5 37.5 - 50.0
D155AX-6 11.4 - 22.8 22.8 - 34.2 34.2 - 45.6
CONDITIONS :
Low : Work where machine spend most of daily working hours idling or traveling with no load.
Medium : Average earth moving, scraper hauling, easy pushing Object materials; Not hard to dig
High : Ripping, heavy pushing
Continuous use with engine at full throttle
LAMPIRAN
Vertical Mast
Straddle Carrier
Tandem Roller
Padfoot Rollers
Welding Machine
Compactors
Backhoe Loader
Daftar Pustaka
- Asiyanto., Ir,MBA,IPM.
2008, Manajemen Alat Berat untuk Konstruksi, Pradya Paramita.
- Katalog Produk Alat Berat dari masing - Masing Distributor yang masuk
keanggotaan Asosiasi Pengusaha Alat Berat Indonesia ( PAABI ) tahun 2013.
- Kajian Rantai Pasok Alat Berat Konstruksi untuk Mendukung Investasi Infrastruktur.
2012, Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi; Jakarta.
- Rochmanhadi., Ir.
1993, Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat - Alat
Berat, Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
- Rochmanhadi., Ir.
2009, Tehnik Analisa Investasi Alat,Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
TIM PENYUSUN
Ir. Mochammad Natsir, M.sc; Ir. Yaya Supriyatna S., M.Eng.Sc;
Ir. Rusli, MT; Anik Dwi W., ST; Andias Mintoharjo, ST;
Bustanul Arifin, ST; Gatot Sudjito; Ir. Tony Notosetyanto, MBA.