Huruf diftong adalah bunyi vokal rangkap yang tergolong dalam satu suku kata.
Huruf ini biasanya dilambangkan melalui dua huruf vokal yaitu seperti pada pedoman
EYD hanya ada 3 (ai, au, oi), sementara di PU EBI terdapat 1 tambahan diftong (ei)
sehingga total menjadi 4 diftong.
Contoh Pemakaian dalam Kata
Huruf Diftong
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai aileron balairung pandai
au autodidak taufik harimau
Pada pedoman EYD aturan mengenai penggunaan penulisan nama orang selalu
diawali dengan huruf kapital, tetapi tidak dengan nama julukan yang tetap menggunakan
huru kecil. Sedangkan dalam aturan pedoman yang baru, PU EBI, nama julukan juga
harus diawali dengan huruf kapital. Contoh:
Tidak hanya itu, untuk penulisan huruf pertama kata yang memiliki makna
‘anak dari’, maka huruf kapital tidak dipergunakan, seperti binti, bin, boru, dan van.
Contoh:
Dalam pedoman EYD, huruf miring digunakan sebagai bentuk penegasan kata
maupun kalimat. Sedangkan dalam PU EBI penggunaan huruf tebal digunakan sebagai
bentuk penegasan bagian tulisan yang telah ditulis menggunakan huruf miring.
Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan umum masih tersedia.
Apa pun permasalahan yang muncul, dia tetap dapat mengatasinya dengan kepala dingin
serta bijaksana.
Meskipun sibuk, kamu harus tetap menghubungi kedua orang tuamu.
Adapun sumber kebakaran itu masih belum diketahui oleh masyarakat.
Untuk Pedoman Umum EYD tidak diatur penggunaan huruf tebal. Penegasan
kata menggunakan kata yang ditulis miring. Sedangkan Pedoman Umum EBI terdapat 2
ketentuan penggunaan huruf tebal, yaitu untuk:
1. Menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, misalnya: kata et dalam
ungkapan ora et labora berarti ‘dan‘.
1.1.2 Masalah
Untuk Pedoman Umum EYD tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri
pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam
hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. Contoh:
Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja;
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
Untuk Pedoman Umum EBI titik koma (;) digunakan dalam perincian tanpa penggunaan
kata dan.
Contoh:
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan
5. Penggunaan Bilangan
Untuk Pedoman EYD tidak diatur penggunaan bilangan. Sedangkan EBI Bilangan
yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf, misalnya:
a. Rajaampat
b. Kelapadua
c. Simpanglima