Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
BINTANG REZKI ANDESYA PUTRA
2021210025
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur ke Hadirat Allah Subahanallah Wa Ta’ala. Atas segala
nikmat dan kurnia dan rahmatNya yang tak terhitung berupa kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan benar.
Zaman modern penulisan EYD sangatlah berguna diberbagai bidang industri saat ini.
Maka dari itu dalam penulisa EYD sangat harus diperhatikan. Dalam makalah tersebut masih
banyak ditemukan kesalahan dalam bidang penggunaan EYD.
Banyaknya penulisan yang saat ini beredar dengan kesalahan dari segi bentuk-bentuk
kesalahan yang ditemukan adalah penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, penulisan
imbuhan, penggunaan tanda titik, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda titik
dua.Sementara itu, untuk penggunaan tanda hubung tidak ditemukan kesalahan.
Makalah ini dapat memberikan panduan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Bagi
setiap orang untuk memahami dan menggunakan penulisan EYD yang baik dan benar.
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulisan makalah. Penulis juga berharap semoga
makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan penulisan EYD
dalam pembelajaran.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………………………………..3
Bab I……………………………………………………………………………4
Pendahuluan……………………………………………………………………4
Bab II…………………………………………………………………………...5
Pembahasan / Isi………………………………………………………………..5
2.1 Pengertian Dari EYD………………………………………………………5
2.3 Kesalahan dan cara penulisan EYD yang benar dan baik…………………6
Bab III…………………………………………………………………………..11
Penutup………………………………………………………………………....11
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..11
3.2 Saran……………………………………………………………………….11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah ejaan yang sudah disempurnakan, artinya
semua kata atau kalimat harus diatur sedemikian rupa yang sudah disempurnakan untuk
membuat sebuah karya tulis menjadi sempurna. Berikut adalah penulisan EYD yang wajib
ketahui.
Masalah ejaan tampaklah sangat sederhana. Namun kesederhaannya itulah yag sering
dilupakan penulis. Padahal pedoman EYD ,kamus dan tata bahasa merupakan rambu untuk
menuliskan bahasa baku.Ketepatan dalam penulisan EYD merupakan seberapa paham
kebahasaan seseorang.
Soal ejaan bukan suatu hal yang rumit.jika seseorang yang sangat menguasai kebahasaan ,
maka mereka tidak akan melakukan kesalahan selanjutnya. Maka dari itu , tuntunan dalam
penulisan yang benar dengan tanpa mempelajari dengan sengaj,kita tidak akan dapat
menguasainya dengan baik dan benar.
Pentingnya mempelajari penulisan EYD agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan sebuah
karya dan dituntut untuk mengikuti ketetapan yang telah yang ada. Maka dari itu penting belajar
agar kita dapat memahami dan mengetahui. Dan setiap orang bisa mengetahui kesalahan yang
mungkin dianggap sepele dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan dengan baik dan benar.
1.2Rumusan Masalah
1.Apa pengertian EYD ?
2. fungsi EYD dalam membuat suatu karya tulis?
3.Apa saja kesalahan dan cara penulisan yang benar pada penggunaan EYD?
4..Bagamaina aturan yang disempurnakan dalam EYD ?
1.3Tujuan Masalah
1.Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dalam membuat suatu karya tulis
3.Mendeskripsikan kesalahan dan cara penulisan EYD dengan baik dan benar.
4
BAB II
PEMBAHASAN / ISI
2.1 Pengertian EYD dalam membuat sebuah karya.
Dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) karya Yunus Abidin, ejaan
merupakan aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata serta
kalimat.Ejaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan peraturan penulisan huruf, kata serta
penggunaan tanda baca.Mengutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia
(2020) karya Widya Fitriantiwi, yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi
oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat
tercapai.
Pengertian EYD Menurut para ahli
1.Keraf
Ejaan / EYD adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang
bunyi- ujaran dan bagaimana inter-relasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya,
penggabungannya) dalam suatu bahasa.
2.KBBI
Ejaan /EYD adalah kjaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat) dalam bentuk tulisan (Huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
3.Arifin
Ejaan /EYD adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi
uraian dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang yang dimaksud.
Menurut Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019),
ejaan harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Ejaan memiliki sejumlah fungsi penting, yaitu:
Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan
semakin baku.
Tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat pemilihan kosa
kata dan istilah mennadi lebih baku.
5
Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring bahasa lain ke bahasa Indonesia.
Sehingga dalam penulisannya tidak akan menghilangkan makna aslinya.
Seringnya penulisan kata depan menjadi kesalahan yang sering terjadi. Hal ini biasa
terjadi saat Anda menulis buku atau karya ilmiah, bahkan sebuah artikel. Bisa dibilang kesalahan
ini paling sering ditemukan. Hal tersebut dapat terjadi karena ketidaktelitian atau
ketidakpahaman mengenai perbedaan imbuhan dan penggunaan kata depan. Yang sering terjadi
adalah kata depan “di” dan “ke” tidak ditulis terpisah dengan kata yang menunjuk tempat.
Sementara itu, penulisan imbuhan “di-“ misalnya, justru ditulis terpisah.Penulis perlu memahami
konteks kata depan dan imbuhan supaya dapat menghindari kesalahan ini. Imbuhan dituliskan
bersambung jika menjadi kata penghubung. Contoh penggunaan imbuhan yang ditulis
bersambung antara lain ditulis, dinikmati, dibaca, dipublikasikan, dan lain-lain.
Sementara untuk kata depan lebih mengacu pada tempat, sebagai contoh: “di jalan, di rumah, ke
sekolah, ke Yogyakarta”, dan lain-lain. Perlu dipahami juga, bahwa penulisan kata “dimana”
tetap serangkai, sebab kata tersebut merupakan morfem yang dalam konteksnya merujuk pada
kata tanya. Kata “dimana” sebaiknya juga tidak digunakan di kalimat berita atau untuk
menjelaskan suatu keterangan.
Kesalahan kedua yang sering terjadi adalah penulisan tanda baca. Ibarat dalam
percakapan atau suara lisan, tanda baca berfungsi menggantikan absennya intonasi naik-turun,
jeda, dan berhenti sebuah teks. Jika Anda menuliskan tanda baca secara sembarangan maka
Anda sama saja mengubah makna narasi naskah tersebut. Misalnya, sebuah narasi tulisan tanpa
ada titik atau koma. Orang yang membaca pasti akan tersengal-sengal membacanya sampai
habis. Pembaca juga akan kebingungan menangkap maksud dari rangkaian kaliamat
tersebut.Kesalahan yang sering terjadi biasanya pada peletakan spasi sebelum tanda baca.
Kesalahan ini biasa dibuat oleh kita yang baru belajar mengetik. Tetapi, ada juga yang sungguh-
6
sungguh menganggapnya sebagai kaidah yang benar dalam menuliskan tanda baca, padahal
tidak.
Contohnya:
Peletakan spasi yang salah itu tidak hanya membuat intonasi saat membaca menjadi
kacau, tetapi juga membuat ketikan berantakan. Oleh karenanya teks di atas harus diperbaiki.
Kaidah dasar peletakan spasi dalam tanda baca adalah setelah tanda baca untuk menandakan
permulaan kalimat baru, atau berakhirnya suatu jeda.
Kemudian menukarkan fungsi tanda seru dan tanda tanya. Hal ini terkadang sering terjadi
pada kalimat langsung. Contohnya seperti ini.
“Apa-apaan itu!” teriak Pak Sugiono ketika melihat ikan lele raksasa bergejolak di dalam air.
Kesalahan tanda baca lainnya adalah ketika Anda menggabungkan tanda baca pada satu
kalimat. Contohnya seperti ini.
“Tahukah kamu di mana letak Pantai Kenjeran!? Lokasi wisata yang terletak di Provinsi Jawa
Timur ini begitu menggoda dengan hamparan pasir putihnya yang bertemu dengan lautan biru,.
Tergoda bukan, untuk pergi ke sana!!”
Sebenarnya penggunaan interrobang (!? atau ?!) masih menjadi peredebatan antara ahli
bahasa. Pada beberapa narasi tulisan pop, penggunaanya masih dimaklumi. Tetapi akan menjadi
mengganggu jika Anda menuliskannya secara berturut-turut. Hal ini justru menggangu intonasi
narasi naskah.
Ada banyak kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Seringkali Anda akan
menemui kata-kata dari bahasa Inggris, Arab, Belanda, atau bahkan bahasa daerah yang
kemudian diserap dan diadopsi menjadi bahasa Indonesia. Karena berasal dari bahasa asing,
7
tentu saja ada beberapa huruf yang ditransliterasikan ke dalam huruf latin yang sesuai kaidah
yang berlaku dalam bahasa Indonesia.
Hal inilah yang seringkali membingungkan ketika kita akan menggunakan kata serapan
yang sering keliru dalam sebuah tulisan. Misalnya beberapa contoh kata berikut ini;.
– Obyek : Ternyata, penulisan yang baku untuk kata ini adalah “objek“, dengan huruf j, bukan
dengan huruf y. Penulisan ini mengikuti kata aslinya dalam bahasa Inggris, yakni object.
– Sosial Media : Kata sosial media hadir dari serapan bahasa Inggris social media, jika diartikan
ke bahasa Indonesia menjadi “media sosial”. Sehingga bukan sosial media, tapi media sosial
yang benar.
– Analisa : Banyak orang yang mengira yang benar kata analisa. Padahal tidak. Kata yang baku
untuk “analisa” adalah “analisis“. Kata ini mengacu pada kata aslinya dalam bahasa Inggris,
yakni analysis.
Dan masih banyak kata baku lain yang perlu Anda perhatikan saat menulis buku, karya
ilmiah, dan berbagai macam tulisan lainnya.
Mungkin terdengar sepele, menentukan huruf kapital pada sebuah kalimat. Namun siapa
sangka ketelitian penggunaan huruf kata sering diabaikan. Biasanya penulis lebih
memperhatikan penulisan huruf, kata, hingga lupa memperhatikan huruf kapital. Penulis
biasanya lebih peduli pada padunan kata pada setiap kalimat dan kebersambungan tulisan alias
subtansi tulisannya ketimbang harus mengkoreksi huruf kapital.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan
dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.Contoh: Islam, Yang
Maha Kuasa, Rahmat-Mu, Kuasa-Nya.Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk
menuliskan kata-kata, seperti imam, makmum, doa, puasa, dan misa. Contoh: Ia selalu membaca
doa sebelum keluar rumah.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.Contoh:
8
Imam Hanafi
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang, nama instansi, atau nama tempat. Namun huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama
tempat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.Contohnya seperti di
bawah ini:
Amir Hamzah
Jusuf Kalla
Dewi Sartika
Kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang atau nama geografis yang digunakan
sebagai nama jenis atau satuan ukuran
Contoh: 10 volt, 5 ampere, mesin diesel, garam inggris, gula jawa, jeruk bali.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Selat Sunda (bukan selat Sunda)Namun, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
dalam geografi yang tidak khas.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
9
Kementerian Pekerjaan Umum
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak,
ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Perhatikan contoh berikut.Terima
kasih atas perhatian Anda.
Contoh : “Tahukah Anda bahwa harga bahan bakar minyak akan dinaikan?”
10
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/30/115052769/ejaan-pengertian-
fungsi-penulisan-dan-pemakaiannya.
https://penerbitdeepublish.com/kesalahan-penulisan/
https://www.portal-ilmu.com/2020/08/pengertian-dan-penjelasan-ejaan-yang.html
12