Disusun:
Sonia
NIM. 1904140079
Pahriansyah
NIM.1904140038
Yuni saputri
NIM.1904140064
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................................................
D. Metode Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Pengertian Ejaan Yang Disempurnakan.................................................
B. Pemakaian Huruf Kapital.......................................................................
C. Tanda Baca.............................................................................................
D. Pemakaian Huruf Miring........................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia selalu berkeinginan untuk menjalanin hubungan
dengan orang lain di lingkungannya. Hal ini merupakan akar kuadrat dari sifat
manusia sebagai mahluk sosial. Dalam menjalani hubungan tersebut,bahasa
memiliki peranan penting. Bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan
mengikuti dirinya dalam setiap kegiatannya.
Bahasa merupakan salah satu kemampuan manusia yang terpenting
yang menjadikan mereka unggul atas mahluk Allah lainnya. Bahkan bahsa juga
merupakan media utama dalam berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat
mengemukkan pikiran, idea-idea,perasaan,keinginan,dan lain-lain.
Tapi kebanyakan orang salah dalam menggunakan EYD dalam
penulisaan EYD dan pengejaannya. Banyak terdapat salah penulisan tanda
baca danpenepatan huruf miring dan penempatan huruf kapital yang salah
dalam menggunakan.
Suatu kesalahan besar jika mengangap bahwa pemilihan kata adalah
suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu di bicarakan atau di pelajari karena
terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari sering kali kita menjumpai orang-orang yang sangat sulit
menggungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada dalam pikirannya dan
sedikit sekali variasinya bahasanya kita pun sering sekali mendengarkan orag-
orang yang boros dalam memakai pembendahara katanya, namun tidak
memiliki maknayang begitu berarti. Oleh karena itu, agar tidak terseret dalam
dua hal tersebut, kita harus mengetahui betapa pentingnya peranan kata dalam
kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa kasus yang melatar belakangi penerapan EDY sebagai
salah satu kriteria kelayakan sebuah naskah, baik dalam penggunaan kata baku,
istilah, tanda baca maupun singkatan/angkronim. terjadi, seperti penggunaan
kata nonbaku dan penggunaan tanda baca yang keliru.
Ada beberapa faktor yang membuat kaidah-kaidah ejaan yang
disempurnakan ini ditulis yaitu karena mahasiswa kurang tahu bentuk dasar
dari kata bentukan tersebut, dengan pemahaman terhadap kata dasar yang
salah. Selain itu, penggunaan tanda titik dua juga merupakan salah satu
faktornya.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ejaan?
2. Bagaimana pemakaian huruf kapital?
3. Bagaimana pemakaian tanda baca?
4. Bagaimana pemakaian huruf miring?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ejaan yang disempurnakan.
2. Untuk mengetahui penggunaan huruf kapital serta contoh
penggunaannya.
3. Untuk mengetahui pemakaian huruf miring serta contohnya.
4. Untuk mengetahui penggunaan tanda baca.
C. Metode Pencarian
Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyelesaikan
makalah ini yaitu menggunakan referensi buku-buku dari perpustakaan,
melalui pencarian dari internet dan E-book.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian EYD
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi
ujaran da bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu sendiri.
Ejaan yang disempurnakan ( EYD) ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak
tahun 1972. Ejaan mencakup penulisan huruf ( huruf besar/kapital dan huruf
miring), penulisan kata, penulisan unsur serapan, penulisan angka, dan
pemakaian tanda baca. Dilihat dari usianya, implementasi EYD dalam
penulisan sudah cukup lama karena lebih dari tiga dasawarsa. Namun,
kenyataannya menunjukkan bahwa sampai saat ini masih sering dijumpai
tulisan yang tidak taat asas atau menyimpang dari ketentuan yang telah
ditetapkan.1
1
Sri Hapsari Wijayanti, Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013, HLM.115
2
Ibid hlm. 117
b. Huruf kapital dipakai sebagi huruf pertama dalam kalimat yang berupa
petikan langsung. Tanda baca sebelum tanda petik awal adalah koma (,),
bukan titik dua (:), Tanda baca akhir ( tanda titik, tanda seru, dan tanda
tanya) dibubuhkan sebelum tanda petik penutup.3
Contoh:
(1) Pak Marto bertanya,” Kapan Pak Amin pulang?”
(2) “ Kemaren engkau tidak masuk kuliah,ya?” katanya.
(3) Pak dosen menasehati saya,” Belajarlah dengan tekun Nak, supaya
nilai IPK-mu bagus semester ini.”
(4) Pada saat ujian akan dimulai,kepala sekolah berkata ”Dilarang me-
nyontek!”
(5) “Pendidikan di Inonesia megalami kemunduran akibat ketidakmampuan
guru menerapkan Kurikulum 2013.” Ujarnya.
c. Huruf kafital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan hal-hal keagamaan agama( seperti, Islam, Kristen, dan
Buddha), kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti-nya. Huruf
pertama pada kata ganti ku, mu dan nya, sebagai kata Tuhan, harus
ditulis dengan huruf kapital ,dirangrakaikan dengan tanda hubung (-). Hal-
hal keagamaan itu hanya terbatas pada nama diri, sedangkan kata-kata ang
menunjukan nama jenis, seperti jin, iblis, surga, malaikat, mahsyar, zakat,
dan puasa meskipun bertalian dengan keagamaan tidak diawali dengan
huruf kapital.4
Contoh:
(1) Limpahkanlah rahmat-mu ya Allah
(2) Dalam Al-Qur’an diajarkan supaya manusia berakhlak mulia.
(3) Dengan rahmat-Nya dapat berkumpul diruangan ini.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar (kehormatan,
keturunan,agama), jabatan dan pangkat yang di diikut nama orang. Akan
tetapi ,jika dalam rangkaia tulisan itu sudah ditafirkan bahwa penyebutan
3
Sri Hapsari Wijayanti, Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013, HLM.118
4
Ibid hlm. 122
yag tanpa nama mengacu kepada orangnya hal itu harus menggunakan huruf
kapital.
Contoh:
(1) Pergerakan itu dipimpin oleh Haji Badarruzaman.
(2) Calon Jemaah Haji Sumsel berjumlah 789 orang tahun ini.
(3) Seorang Bupati akan bertanggung jawab dengan daerahnya.
(4) Pagi ini Menteri perdangan terbang ke pulau bangka,di sana Menteri
beristirahat.
(5) Hari Raya Idul Fitri selalu dinantikan oleh umat Islam setiap tahunnya.
(6) Briptu Mario dilantik pada senin pagi.
e. Kata-kata seperti vas, den, bin dan ibnu yang digunakan sebagai nama
orang, tetap ditulis dengan huruf kecil kecuali kata -kata itu terletak pada
awal kalimat.
Contoh:
(1) Tokoh tananm paksa adalah Van den Bosch.
(2) Pergerakan itu dipimpin oleh Hasbullah bin qirom.
(3) Kegitan ceramah agama itu dipimpin oleh Saipul ibu Abbas.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Aan tetapi ,jika hal itu menunjukan nama jenis( seperti, petai cina, jeruk
bali, dan dodol garut ) atau mendapat awalan dengan akhiran sekaligus
( seperti, kekomerig-kekomering) harus ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
(1) Dalm bahaa Komering terdapat kata umbai’nenek’.
(2) Kita harus bertekad menyukseskan bahasa Palembang asli yang hmapir
punah.
(3) Saya prihatin melihat suku Anak Dalam Jambi.
(4) Penggunakan bahasaindoneia harus selalu dibudidayakan.
(5) Kebiasan sukuAborigin adalah berburu dngan mengunakn boomerang.
(6) Bangsa Indonesia telah dijajah oleh bangsa banda selama 350 tahun.
g. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Contoh:
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari dan
hari raya.
Contoh;
Tahun Hijriah Tarik Masehi
Bulan Agustus bulan Mulid
Hari jumat hari Galungan
Hari lebaran hari Natal
b. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristia
sejarah.
Contoh:
Perang candu
Perang dunia 1
Prolakmasi kemerdekan Indonesia
Sumpah pemuda
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak digunakan sebagai nama.
Contoh:
Soekarno dan Hatta memporlakmasikan kemerdekaan Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko perang dunia.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas Geografi. Akan
tetapi menunjukan nama khas geografi, kata-kata seperti selat, teluk,
terusan, gunung, kali, danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
(1) Danau Ranau terletak di pulau Sumatra
(2) Telah sampai ke teluk saya berlayar, tetapitidak ku emukan dirimu.
(3) Ayahku barupulang dari Mekkah.
(4) Pulau Bali diminati turis macanegara sebagai tempat liburan musim
panas.
(5) Di pelabuhan Merak Banten terjadi antrean Panjang penumpang
kampung.5
5
Sri Hapsari Wijayanti, Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013, HLM.135-138
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, Lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi. Akan
tetapi,jika tidak menunjukan nama resmi, kata- kata seperti itu ditulis
dengan huruf kecil.
Contoh:
(1)Program “ Keluarga Mandiri” dikampanyekan oleh Dinas Sosial.
(2)Menurut undang-undang dasar kita,semua warga negara mempunyai
hak yang sama.
(3)Anggota DPR diwajibkan mengikuti siding paripurna di Jakarta.
(4)PT Pusri menjadi produsen pupuk nasional.
(5)Pulau We merupakan salah satu pulau yang termasuk dalam wilayah
Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama
buku ,majalah, surat kabar , dan judul karangan, kecuali kata partikel
seperti: di ke, dari, untuk yang dan sejenisnya, yang tidak terletak pada
posisi awal.
Contoh:
Marah Rusli mengarang buku siti Nurbaya, sedangkan saya mengarang
buku Dari Palembang ke lampung kukejarMimpiku.
g. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali
gelar dokter.
Contoh:
(1) Mata Kuliah Bahasa Indonesia diajarkan oleh Dra. Mulyati,M.Pd
(2) Setelah diperiksa oleh dr.Mulyadi,kondisi adik mulai membaik.
(3) Prof.Antoniusadalah penulis terkenal asal Medan.
(4) Bripda Anang Hermanto adalah salah satu polisi yang berprestasi.
(5) Kepada Bapak /Ibu yang hadir,mohon berdiri!
(6) Apakah Anda sudah melakukan hidup sehat?
(7) Seminar pendididksn itu dibuks oleh prof.Dr.indawan,M.Pd
Catatan:
Ada perbedaaan anatara gelar Dr.dan dr.( doctor dituliskan denagan D
kapital dan r kecil jadi Dr., sedangkan dokter, singkatanna ditulis
dengan d dan r kecil, dr).6
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak,adik,dan paman yang
dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Kata “Anda” juga diawali huruf
kapital.
Misalnya:
(1)Sarandari saudara akan saya pertimbangkan dahulu.
(2)Zubaidah bertanya kepada ibunya,’ Ibu, apakah perjalanan ini akan
diteruskan?”
(3)Kita harus menghormati Ibu dan Bapak kita
(4)“Kapan kamu mau pergi ke sekolah , Dik ?”Ujar Dina.
(5)“ Apakah Anda sudah menyelesaikan tugas yang saya berikan?”
Tanya bu guru.
C. Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda yang di pakai dalam sistem ejaan. Tanda baca
dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat.
Bayangkan jika tulisan tanpa tanda baca. Pati tulisan tersebut membingungkan
pembaca.
Tidak seperti ketika berbicara, lawan berbicara dapat memahami
maksud pembicara karena pembicara dapat menggunakan intonasi, gerak
tubuh,atau unsur-unsur nonbahasa lainnya. Bahkan, lawan bicara dapat
bertanya langsng kepada pembicara jika kurang memahamituturannya. Hal ini
tidak terjadi dalam interaksi penulis pembaca. Oleh karena itulah penulis perlu
menguasi tanda baca sebagai “jembatan “yang dapat mewakili maksuddan
pikirannya.7
Ada lima belas tanda bacayang akan dipaparkan dalam unit ini.
1. Tanda Titik (.)
6
Sri Hapsari Wijayanti, Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013, HLM.140-141
7
Ibid hlm. 142
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Contoh:
Ayahku tinggal di solo.
Biarlah mereka duduk disana.
Dia menanyakan siapa yang akan dating.
Hari ini tanggal 6 April.
Marilah kita mengheningkan cipta.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu
bagan,ikhtisar,atau daftar.
Contoh:
a) Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
Direktorat Jenderal Agraria
b) Patokan Umum
Isi Karangan
Ilustrasi
Gambar Tangan
Tabel
Grafik
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagian atau ikhtisar jika angka atau huruf ini merupakan yang terakhir dalam
deretan angka atau huruf.
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam ,menit, dan detik yang
menunjukan waktu.
Contoh:
Pukul 11.35.20 ( pukul 1 lewat 35 menit 20 detik )
d. Tanda titik di pakai untuk memisahkan angka ,jam, menit, dan detik
yang menunjukan jangka waktu.
Contoh:
1.35. 20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik )
1.35 ( 20 menit, 30 detik )
e. Tanda titik di pakai di anatra nama penulis judul tulisan yang tidak
beakhir dengan tanda tanya atau tanda seru,dan tempat terbit di dalam
daftar pusaka.
Contoh:
Siregar, Merari.1920 Azab dan sengsara.Weltevreden : Balai
Poestaka.
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan.
Contoh:
Desa itu berpendudukan 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
g. Tanda titik tidak dipakai untuk memisah bilangan ribuan atau kelipatan
yang tidak menunjukan jumlah.
Contoh:
Pak Dahlan lahir pada tahun 1956 di Bandung.
h. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
keterangan atau kepala ilustarasi, table dan sebagainya.
Contoh:
Acara Kunjungan Adam Malik
Bentuk dan Kebudayaan ( Bab 1 UUD 1945 )
i. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal
surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
1 April 1991
Yth.Sdr.Moh.Hasan ( tanpa titik )
Jalan Arif 43 ( tanpa titik )
Palembang ( tanpa titik )
2. Tanda Koma (.)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
antau pembilangan.
Contoh:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Satu, dua,…tiga!
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu
dari kalimat seatra berikutnya yang didahului kata tetapi atau
melainkan.
Contoh
Saya ingin dating , tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saleh, melainkan anak Pak Kasim.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahulu induk kalimat.
Contoh :
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk,ia lupa akan janjinya.
Sdr. Arkananta
Kp.Tawing No.1,
Cinangka,Serang ,Banten
8
Sri Hapsari Wijayanti, Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013, HLM.143-150
Kita memerlukan kursi ,meja,dan lemari.
Para pejuang harus memili hidup atau mati.
Fakultas itu memounyai jurusan ekonomi umum dan jurusan
eonomi perusahan.
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
rincia.
Contoh :
Ketua : Kresna Wijaya
Sekretaris : Cindy Puspitasari
Bendahara : Abdillah F.S
Tempat Sidang : Ruang 104
Hari : Senin
Pukul : 09.30 WIB
c. Tanda titik dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan
pelaku dalam percakapan.
Contoh :
Ibu ( meletakkan beberapa kopor): “Bawa kopor ini,Mir!”
Amir: “Baik, bu.” ( menggangkat kopor dan mask )
d. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii)
di antara bab dan ayat di dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan
anak judul suatu karangan ,serta (iv) nama kota dan penerbit buku
acuan dalam karangan.
Contoh :
Tempo,1 (1971),34:7
Surat yasin : 9
Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi Kasus.
Tjokronegoro,Sutomo.1968. Cukupkah Saudara Membina
Bahasa Persatuan Kita? Djakarta: Eresco.
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
Contoh :
Dokter muda yang baru lulus itu ditunggu pasien-pasien.
b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakannya
atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pengertian baris.
Contoh :
Kini ada acara baru untuk mengukur panas.
Senjata itu merupakan alat pertahanan yang canggih.
Akhiran – i tidak dipenggal supaya jangan terhadap satu huruf
saja pada pangkal baris.
c. Tanda hubungan menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh : Anak-anak
Kemerah-merahan
Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan
notula,tidak di pakai pada teks karangan.
d. Tanda hubung menyambung huruf kata dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal.
Contoh :
p-a-n-i-t-i-a
30-01-2013
e. Tanda hubung boleh dipakai untu memperjelas (i) hubungan bagian-
bagian kata atau ungkapan dan (ii) penghilang bagian-bagian
kelompok kata.
Contoh :
Ber-ev0lusi
Dua puluh lima ribuan
Bandingan dengan
Be-revolusi
Dua-puluh-lima-ribuan
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata
berikutnya yang mulai dengan huruf kapital,(ii) ke- dengan angka,(iii)
angka dengan -an, (iv) singkatan dengan hurufkapital atau dengan
imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
Contoh :
Se-Jawa Barat
Hadiah ke-2
Tahun 50-an
Mem-PHK-KAN
Hari-H
Sinar – X
Menteri-sekretraris Negara
g. Tanda hubung dipakai untuk merangaikan unsur bahasa indonesa
dengan unsur bahasa asing.
Contoh :
di-smash
Pen-tackel-an
Meng-up date
Contoh :
Contoh :
19-10-1945
Tanggal 5-10 April 1970
Jakarta-Bandung
Contoh :
Kapan ia berangkat?
Saudara tahu, bukan?
Contoh :
Contoh :
Contoh :
b. tanda petik mengkait judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
Contoh :
Contoh :
a. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada
alamat penandaan masa satu tahu yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
Contoh :
No. 12/PM/2012
Jalan keramat 11/10
Tahun anggaran 2012/2013
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau
setiap.
Contoh :
mahasiswa/mahasiswi
Harganya Rp 150,00/lembar9
9
Sri Hapsari Wijayanti, Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013, HLM.152
(2) Politik devide et empire pernah merajalela di negeri ini.
(3) Warning! Jangan membuang sampah sembarangan.
(4) Saya nggak mau pergi ke rumah nenek.
(5) Setibanya di rumah akas,sayalangsung pergi ke sungai.
Catatan:
Penulisan huruf miring ataupun penandaan suatu maksudnya
dengan memakai bentuk huruf tertentu (ditebalkan dan
sebagaimana) merupakan masalah tipografi pencetakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis menulis
yang distandardisasikan, yang lazimnya mempunyai tiga aspek, yakni aspek
fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan
penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-
satuan morfologis dan menyangkut penggambaran satuan morfemis serta aspek
sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca.
Bentuk-bentuk kesalahan penggunaan EYD dalam makalah mahasiswa
yakni penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, penulisan imbuhan,
penggunaan tanda titik, penggunaan tanda koma dan penggunaan tanda titik
dua. Tujan utama yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah mengantarkan
mahasiswa supaya dapat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
secara lisan maupun tertulis.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details lagi dalam menjelaskan tentang kaidah-
kaidah ejaan yang disempurnakan dengan sumber-sumber yang lebih banyak
yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Penulis menyadari banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik dari segi tata cara pembuatan
maupun pembahasan yang ada dalam makalah ini, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki pembuatan makalah
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA