QURAISH SHIHAB
TENTANG SISTEM EKONOMI ISLAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Dalam Ilmu Syari’ah
NURFADILLAH
052411156
*
Yayasan Penyelenggara dan Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan
Terjemahnya, Jakarta: DEPAG, 1979, hlm. 156.
PERSEMBAHAN
Penulis
DEKLARASI
NURFADILLAH
NIM: 052411156
ABSTRAK
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, bahwa atas
taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.
Skripsi yang berjudul: “STUDI ANALISIS PANDANGAN M.
QURAISH SHIHAB TENTANG SISTEM EKONOMI ISLAM)"
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
2. Bapak H. Nur Fatoni, M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Pimpinan Perpustakaan Institut yang telah memberikan izin dan
layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo,
yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi.
5. Seluruh Staff Fakultas Syari'ah yang telah banyak membantu dalam
akademik.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, dan semoga apa yang
tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para
pembaca pada umumnya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7
D. Telaah Pustaka .................................................................... 7
E. Metode Penelitian ................................................................ 12
F. Sistematika Pembahasan ..................................................... 13
A. Kesimpulan ......................................................................... 75
B. Saran-saran .......................................................................... 76
C. Penutup................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
dengan iman dan ibadah. Dalam kehidupan sehari-hari, Islam secara bersama-
menggunakan sumber daya yang ada. Hal ini menjadi subyek yang dipelajari
dalam ekonomi Islam sehingga implikasi ekonomi yang dapat ditarik dari
ajaran Islam berbeda dari ekonomi tradisional. Oleh sebab itu, dalam ekonomi
Islam, hanya pemeluk Islam yang berimanlah yang dapat mewakili satuan
ekonomi Islam.1
Dewasa ini ada dua sistem ekonomi yang dianut oleh umat manusia di
dunia, yakni sistem ekonomi Kapitalis dan sistem ekonomi Sosialis. Sistem
Benua Amerika, Eropa Barat, dan beberapa negara di Benua Asia, sedangkan
belahan Eropa Timur dan beberapa negara Asia. Menurut sebagian pengamat
1
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari'ah, Jakarta: Alvabet, 2003,
hlm. 12.
ekonomi, khususnya ekonom muslim, saat ini masyarakat dunia telah
semakin hari semakin kaya di satu sisi dan melahirkan negara-negara yang
semakin miskin di sisi lain. Dengan kata lain, dengan menjalankan kedua
ekonomi.
baru yang menawarkan ajaran Islam tentang ekonomi sebagai sebuah sistem
didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai
tersebut sudah tentu Al-Qur'an, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Nilai-nilai sistem
ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam
yang komprehensif dan telah dinyatakan Allah SWT sebagai ajaran yang
2
Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah
Pengenalan) Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 24.
3
Suhrawardi K.Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000, hlm.
14-
ăΌIJάąŦÈΩė ĄΎʼn΅ IJΉĄĦΣĘŶăŎăΛΠĘĨăΐ ąẃ″ΔąΎʼn΅ ąΣIJΊăẂĄĦąΐ ă
ďΎΣĘķĚŎďŎΜ
ʼn℮IJỲ ăΗℓΊΉ
ė ┤Α″ĒIJ₤ ♫Ύ
ăΏ▪ī″Ē
ΠĘ₤
┴ΉĚŏʼnǼ
ę‾ ″Δ
ąŶė
ĜăĴ ăĨĄΏ
″Βăΐ IJ₤
ăŏąΣ♥Ĝ
IJỲ
Ε
(3 :ģŋĕĜ
╬ė)
Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-
ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. al-Maidah: 3).
saja akan berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada
ajaran kapitalisme, dan juga berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang
dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan kedua
lima prinsip yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dalam Islam, yaitu: al-
4
Muslimin H. Kara, Bank Syariah Di Indonesia Analisis Terhadap Pemerintah Indonesia
Terhadap Perbankan Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2005, hlm 37-38
nasihat), al-istiqamah (teguh pendirian), dan al-taqwa (bersikap takwa).5
struktur sistem ekonomi Islam didasarkan pada empat kaidah struktural, yaitu:
(1) trusteeship of man (perwalian manusia); (2) co-operation (kerja sama); (3)
limite private property (pemilikan pribadi yang terbatas); dan (4) state
lima nilai universal, yakni tauhid, keadilan, kenabian, khilafah, dan Ma'ad
5
Mahmud Muhammad Bablily, Etika Bisnis: Studi Kajian Konsep Perekonomian
Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah, terj. Rosihin A. Ghani, Solo: Ramadhani, 1990, hlm. 15
6
Muslim H.Kara, op. cit, hlm. 38
7
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: III T Indonesia, 2002, hlm. 17
8
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi: Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan
Masyarakat, Jakarta: Lentera Hati, 2011, hlm. 197.
Pada buku lainnya M. Quraish Shihab menyatakan bahwa secara
umum prinsip ekonomi Islam terangkum dalam empat prinsip pokok yaitu
Quraish Shihab tentang dasar sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi
sangat peduli terhadap masalah ekonomi Islam walapun beliau bukan dikenal
berikut: Quraish Shihab (1. Perempuan: dari Cinta Sampai Seks, dari Nikah
Mut'ah Sampai Nikah Sunnah, dari Bias Lama Sampai Bias Baru; 2. Secercah
dari segi sifat dan coraknya, pemikiran dan gagasannya tentang dasar sistem
ekonomi Islam bertolak dari keahliannya dalam bidang tafsir al-Quran yang
tampak berpegang pada kaidah yang umumnya dianut ulama yaitu: al-
(Memelihara tradisi lama yang masih relevan dan mengambil tradisi baru yang
9
. M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2011, hlm. 409.
lebih baik). Dengan kata lain, M. Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir
tentang dasar sistem ekonomi Islam sejalan dengan pandangan al-Qur'an yang
ilmu lainnya baik ilmu-ilmu keislaman maupun ilmu pengetahuan umum serta
Indonesia.
yang pada gilirannya dapat menjadi salah satu bidang kajian yang cukup
secara lebih mendalam tentang dasar sistem ekonomi Islam dalam perspektif
Al-Qur'an. Dengan demikian penulis melihat tokoh ini layak untuk diteliti
karena paling tidak dapat dilihat dari tiga indikator: pertama, integritas tokoh
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
berikut:
D. Telaah Pustaka
10
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Cet. 7, Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1993, hlm. 312.
Skripsi yang berjudul Hubungan Sistem Ekonomi Islam dengan
Peranan Bank Sentral dalam Sistem Moneter Islam Menurut Muhamamd
Umer Chapra, disusun oleh Nur Zaini (NIM. 2196111). Penulis skripsi
tersebut dalam temuannya mengungkapkan bahwa karena bank sentral Islam
akan menjadi kemudi dari sebuah sistem yang secara keseluruhan beda dan
menantang, ia tidak dapat menjadi penonton pasif atau pengikut jinak teknik
konvensional. la harus memberikan peran keteladanan dan aktif dalam
keseluruhan proses islamisasi dan evolusi yang berkelanjutan sistem
perbankan, paling tidak sampai sistem itu menjadi baik dan kuat. Persis
seorang ibu, ia harus memahami, menyiapkan kelahiran, menyuapi, mendidik,
dan membantu sistem perbankan Islam berkembang.
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa penelitian terdahulu titik
berat pembahasannya tentang peranan bank sentral, dan riba’ Sedangkan
penelitian saat ini titik berat pembahasannya tentang dasar sistem ekonomi
Islam.
Adapun beberapa buku yang telah diterbitkan dan berhubungan dengan
judul di atas dapat diketengahkan sebagai berikut:
Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan), yang
disusun oleh Djazuli dan Yadi Yanwari. Di dalam buku itu disebutkan bahwa
dewasa ini ada dua sistem ekonomi yang dianut oleh umat manusia di dunia,
yakni sistem ekonomi Kapitalis dan sistem ekonomi Sosialis. Sistem ekonomi
Kapitalis banyak dianut oleh negara-negara yang berada di belahan Benua
Amerika, Eropa Barat, dan beberapa negara di Benua Asia. Sedangkan sistem
ekonomi Sosialis banyak dianut oleh negara-negara yang berada di belahan
Eropa Timur dan beberapa negara Asia. Menurut sebagian pengamat ekonomi,
khususnya ekonom muslim, saat ini masyarakat dunia telah mengalami
kejenuhan dengan kedua sistem ekonomi tersebut. Selain itu, dengan
mengembangkan kedua sistem ekonomi itu dunia semakin hari semakin tidak
teratur, yang pada gilirannya melahirkan negara-negara yang semakin hari
semakin kaya di satu sisi dan melahirkan negara-negara yang semakin miskin
di sisi lain. Dengan kata lain, dengan menjalankan kedua sistem ekonomi
tersebut melahirkan ketidakseimbangan dalam perkembangan ekonomi.
Dengan melihat kenyataan tersebut, maka kemudian muncul pemikiran baru
yang menawarkan ajaran Islam tentang ekonomi sebagai sebuah sistem
ekonomi alternatif.11 Namun persoalannya sekarang, apakah ajaran Islam
tentang ekonomi bisa dikatakan sebagai sistem ekonomi Islam? Uraian di
bawah ini akan mencoba melukis-jelaskan tentang sistem ekonomi Islam.
Berkenaan dengan pertanyaan, apakah ajaran Islam tentang ekonomi bisa
dikatakan sebagai sistem ekonomi Islam? telah muncul beberapa pendapat,
yang bila dirangkum terbagi kepada dua pendapat. Pendapat yang pertama
mengatakan bahwa ajaran Islam tentang ekonomi bisa dinyatakan sebagai
sebuah sistem ekonomi, sedangkan pendapat lain menyatakan bukan sistem
ekonomi tetapi hanya berupa norma ekonomi. Menurut M. A. Mannan,
dikotomi itu lebih pada, apakah ekonomi Islam itu sebuah "sistem" atau
sebuah "ilmu".12 Sebelum memahami lebih jauh tentang sistem ekonomi Islam
akan lebih baik bila mendeskripsikan terlebih dahulu tentang makna sistem
ekonomi itu sendiri. Sistem berarti suatu keseluruhan yang kompleks: suatu
susunan hal atau bagian yang saling berhubungan.13 Dengan kata lain, sistem
berarti sebuah totalitas terpadu yang terdiri dari unsur-unsur yang saling
berhubungan, .saling terkait, saling mempengaruhi, dan saling tergantung
menuju tujuan bersama tertentu. Dengan pengertian sistem ini, maka dapat
dipahami bahwa yang dimaksud dengan sistem ekonomi adalah susunan
organisasi ekonomi yang mantap dan teratur.14 Dari beberapa pengertian
tersebut, maka dapat dipahami bahwa ajaran Islam tentang ekonomi dapat
dikatakan pula sebagai sebuah sistem ekonomi. Hal ini disebabkan karena
11
"Seorang ekonom berkebangsaan Perancis, Jacquen Austry, menyatakan bahwa
jalan untuk menumbuhkan ekonomi tidak hanya terbatas pada dua sistem-Kapitalisme dan
Sosialisme, melainkan ada sistem ekonomi lain yang lebih kuat, yakni sistem ekonomi Islam.,
Sedangkan Raymond Charles, seorang orientalis berkebangsaan Perancis, menyatakan
bahwa Islam telah menggariskan jalan kemajuan tersendiri”.
12
Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam Teori dan Praktek, Jakarta: PT
Intermasa, 1992, hlm. 15.
13
Ibid.
14
Anonimous. Ekonomi Pancasila untuk Mendukung Tinggal Landas dan
Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. Jakarta: Lemhannas, 1989, hlm. 8.
ajaran Islam tentang ekonomi adalah ajaran yang bersifat integral, yang tidak
terpisahkan baik dengan ajaran Islam secara keseluruhan maupun dengan
realitas kehidupan. Selain itu, unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah
sistem ekonomi telah terpenuhi dalam ajaran Islam. Unsur-unsur yang harus
terpenuhi dalam sistem ekonomi Islam itu adalah: (1) sumber-sumber ekonomi
atau faktor-faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian tersebut; (2)
motivasi dan perilaku pengambil keputusan atau pemain dalam sistem itu; (3)
proses pengambilan keputusan; dan (4) lembaga-lembaga yang terdapat di
dalamnya.15
Sistem Ekonomi Islam Prinsip-prinsip dan Tujuan-tujuannya, yang
dikarang oleh Ahmad Muhammad al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim.
Dalam temuannya, penulis buku tersebut menjelaskan, tak seorang pun
menyangkal tentang pentingnya studi ekonomi saat kini. Pertarungan yang
terjadi di antara kedua blok Timur dan Barat, sebabnya kembali sebagian
besar kepada sebab-sebab ekonomis. Problema pokok yang merepotkan kini,
adalah apa yang diistilahkan dengan dunia ketiga, yang terdiri dari negara-
negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yakni problema kemunduran
ekonomi dan perlunya menumbuhkan ekonomi. Kalau ekonomi Islam belum
berperan sampai kini, tidak berarti kurang pentingnya ekonomi Islam. Sebab
sebagaimana diketahui bahwa jauhnya ekonomi Islam dari arena, tidak lain
karena terpecahnya dunia Islam dan jatuhnya sebagian besar dunia Islam ke
bawah kekejaman penjajahan, yang berusaha sekuat tenaga menjauhkan
syariat Islam, termasuk di dalamnya ekonomi Islam, dari penerapannya di
negeri-negeri Islam yang mereka duduki. 16
Islam dan Pembangunan Ekonomi, karya Umer Chapra. Dalam buku
itu dikemukakan ada lima tindakan kebijakan yang diajukan bagi
pembangunan yang disertai dengan keadilan dan stabilitas. Lima kebijakan
tersebut adalah: (1) memberikan kenyamanan kepada faktor manusia, (2)
E. Metode Penelitian
Jenis Penelitian
17
Umer Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, terj. Ikhwan Abidin Basri,
Jakarta: Gema Insani Press, 2000, hlm. 85.
18
Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian atau metodologi research adalah ilmu
yang memperbincangkan tentang metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran
pengetahuan. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Cet. 5, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press, 1991, hlm. 24.
19
Sutrisno Hadi, Metode Penelitian Research, Yogyakarta : Andi Offset, 1990, hlm. 42
dokumenter20 yaitu dengan meneliti sejumlah kepustakaan (library
keunggulan pengarang.
kualitatif, yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka
F. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, agar dapat mengarah pada tujuan yang
telah ditetapkan, maka skripsi ini disusun sedemikian rupa secara sistematis yang
terdiri dari lima bab yang masing-masing menampakkan karakteristik yang
berbeda namun dalam satu kesatuan tak terpisah.
Bab pertama berisi pendahuluan, merupakan gambaran umum secara
ijmali namun holistik dengan memuat: latar belakang masalah, pokok masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian,
sistematika penulisan.
20
Menurut Suharsimi Arikunto, metode dokumentasi. yaitu mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Cet. 12, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 206.
21
Menurut Moh. Nazir, Analisa adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan,
memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Moh. Nazir. Metode
Penelitian, Cet. 4, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999, hlm, 419.
22
Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, Cet. 3. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1995, hlm. 134. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. 14, Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2001, hlm. 2. Koencaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Cet.
14, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1970, hlm. 269.
23
Wasty Soemanto, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi, Jakarta: Bumi Aksara, 1999,
hlm. 15., Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Cet. 30, Yogyakarta: Andi, 2001, h1m. 3. M.
Subana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka. Setia, 2001, hlm.
89.
Bab kedua berisi tinjauan umum tentang sistem ekonomi Islam yang
meliputi pengertian ekonomi Islam, sekilas sejarah ekonomi Islam, macam-
macam sistem ekonomi, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi Islam.
Bab ketiga berisi pendapat M. Quraish shihab tentang dasar sistem
ekonomi Islam yang meliputi biografi M. Quraish Shihab, pendidikan dan
karyanya, pendapat M. Quraish Shihab tentang dasar sistem ekonomi Islam
(prinsip dasar ajaran ekonomi Islam, landasan ekonomi Islam, pembentukan
karakter pelaku ekonomi).
Bab keempat berisi analisis pendapat M. Quraish Shihab tentang dasar
sistem ekonomi Islam.
Bab kelima berisi penutup, kesimpulan dan saran-saran
BAB II
dalam keputusan yang apriori (apriory judgement), benar atau salah tetap
harus diterima.24
prasyarat yaitu karakteristik dari pandangan hidup Islam. Syarat utama adalah
adalah ilmu sosial yang tentu saja tidak bebas dari nilai-nilai moral. Nilai-
nilai moral merupakan aspek normatif yang harus dimasukkan dalam analisis
syariah.
sebagai berikut:
24
Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam, Yogyakarta: LPPI, 2006, hlm. 6
1. Ekonomi Islam adalah ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syariah yang
ekonomi dan perilaku manusia yang berkaitan dengan masalah itu dari
perspektif Islam
pengalaman empirik
atau ekologis. 25
25
Ibid, hlm. 7
Dari beberapa definisi ekonomi Islam di atas yang relatif dapat secara
aplikasi dari perintah dan peraturan dalam syariah yaitu untuk menghindari
26
Ibid, hlm. 8
ekonomi saja tapi juga menyangkut peran pemerintah dalam mengatur dan
Ilmu ekonomi Islam dalam batas- batas metodologi ilmiah tidak berbeda
dan kualitatif. Namun berbeda halnya dengan sistem ekonomi Islam yang
ekonomi Islam merupakan salah satu aspek dalam sistem nilai Islam yang
Islam dengan ekonomi konvensional? Sebagai suatu cabang ilmu sosial yang
persoalan sosial yang bebas nilai (value free). Dalam perspektif Islam semua
persoalan kehidupan manusia tidak terlepas dari koridor syariah yang
lima prinsip yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dalam Islam, yaitu: al-
sama); (3) limite private property (pemilikan pribadi yang terbatas); dan (4)
27
Ibid, hlm. 8-10
28
Muslimin H. Kara, Bank Syariah Di Indonesia Analisis Terhadap Pemerintah
Indonesia Terhadap Perbankan Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2005, hlm 37-38
29
Mahmud Muhammad Bablily, Etika Bisnis: Studi Kajian Konsep
Perekonomian Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah, terj. Rosihin A. Ghani, Solo:
Ramadhani, 1990, hlm. 15
kerja dan produktifitas), dan (3) the principle of distributional equity
(prinsip pemerataan dalam distribusi).30
lima nilai universal, yakni tauhid, keadilan, kenabian, khilafah, dan Ma'ad
ekonomi Islam itu secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
(1) Dalam ekonomi Islam, berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai
untuk orang lain. Namun yang terpentirig adalah bahwa kegiatan tersebut
(3) Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama. Seorang
dalam Al Qur'an:
30
Muslim H.Kara, op. cit, hlm. 38
31
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: III T Indonesia, 2002,
hlm. 17
32
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari'ah, Jakarta: Alvabet, 2003,
hlm. 13.
ΑąΜ
ʼn΅ ăħ▪ΑIJė┤ΫĘė″ΈĘǻĜ
ăĢ▪Ή
Ĝ ăΏIJė
″ġąΎʼn΅ ăΒ
ăΕąΣ
ăġąΡ
Ęō┤Ή
ąΎ ėĜ
ăΚ
ʼn΅ IJΉ ąΡąΏ
ėăΜ IJIJ
(29 :●Ĝ
ŧ ΕΉ
ė) ... ąΎʼn΅ ąΕĘΏ♫ŴėăŏăħąΒăẂęģăŎ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan
perdagangan yang dilakukan secara suka sama suka di antara
kalian...' (QS 4:29).33
(4) Pemilikan kekayaan pribadi harus berperan sebagai kapital produktif yang,
negeri-negeri itu, adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-
supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di
yang sama atas air, padang rumput dan api." Sunnah Rasulullah tersebut
produksi air, bahan tambang, bahkan bahan makanan, harus dikelola oleh
33
Yayasan Penyelenggara/Penterjemah, op. cit, hlm. 122
negara. Demikian juga berbagai macam bahan bakar untuk keperluan
(6) Seorang Muslim harus takut kepada Allah dan hari akhirat, seperti
ąΎĄΙăΛąĦăĢ
ăŧ IJ΄ Ĝ
ăΏ♫ŝ ▪℮ăΔËË┬Έʼn΄ Ξ┤₤ăΜ
ĄħĚΎʼnī È♣
(281 :ģŏ⅞Ģ
Ή
ė) .IJΑąΜ
Ąΐ IJΊ▪· ĄΡIJΫ
Artinya: Dan peliharalah dirimu dari azab yang terjadi padas hari yang
padsa waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian maing-masing diri diberi balasan yang sempurna
terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka
sedikitpun tidask dianiaya (dirugikan).(QS 2:281).34
perdagangan yang tidak jujur, perlakuan yang tidak adil, dan semua
34
Ibid., hlm 70.
(8) Islam melarang setiap pembayaran bunga (riba) atas berbagai bentuk
bunga adalah tidak adil. Bahkan meminjamkan uang dengan bunga dilarang
pada zaman Yunani kuno Aristoteles adalah orang yang amat menentang dan
23:19, Exodus 25:25 dan dalam Perjanjian Baru dapat dijumpai dalam Lukas
6:35.
Dari banyak ayat al-Qur'an dan hadist nabi yang sebagian telah
berikut:
35
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan
Konvensional, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, hlm. 2-3.
4. Kerja adalah yang sesungguhnya menghasilkan (produktif).
5. Islam menentukan berbagai macam bentuk kerja yang halal dan yang
8. Harta jangan hanya beredar di kalangan kaum kaya saja, tetapi diratakan,
macam shadaqah.
secukupnya.
12. Kerja sama kemanusiaan yang bersifat saling menolong dalam usaha
Dengan pemahaman semacam itu, maka kita bisa menyebutkan bahwa sistem
Lalu apa yang disebut sistem ekonomi Islam? Secara sederhana kita
bisa mengatakan, sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai
tersebut sudah tentu Al-Qur'an, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Nilai-nilai sistem
ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam
yang komprehensif dan telah dinyatakan Allah SWT sebagai ajaran yang
36
Achmad Ramzy Tadjoedin, dkk, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta:
Tiara Waca, 1992, hlm. 13-14.
37
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta:
kencana, 2006, hlm. 2
Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-
ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. al-Maidah: 3).
saja akan berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada
ajaran kapitalisme, dan juga berbeda dengan sistem ekonomi sosialis yang
dalam banyak hal sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan kedua
ekonomi Islam:
38
Ibid., hlm. 2.
Sedangkan sumber karakteristik Ekonomi Islam adalah Islam itu
sendiri yang meliputi tiga asas pokok. Ketiganya secara asasi dan bersama
mengatur teori ekonomi dalam Islam, yaitu asas akidah, akhlak dan asas
hukum (muamalah).39
ekonomi kapitalis dan sosialis, tetapi bebas daripada kelemahan yang terdapat
pada kedua sistem tersebut. Hubungan antara individu dalam sistem ekonomi
bidang ekonomi dan sosial bahkan juga memberikan mereka juga pendidikan
hidup.40
dan menggalakkan usaha secara perseorangan. Tidak pula dari sudut pandang
39
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta: Prenada Media Group,
2008, hlm. 2
40
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, terj. Soerojo dan Nastangin, Jilid Ī
Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995, hlm. 10
komunis, yang " ingin menghapuskan semua hak individu dan menjadikan
mereka seperti budak ekonomi yang dikendalikan oleh negara. Tetapi Islam
di sisi yang lain, beberapa langkah tertentu yang legal diambil untuk
yang menjadikan mereka tamak serta serakah; dan bagi si miskin, tidak
merasa iri hati, mendendam dan kehilangan sikap toleransi. Bagian yang
dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah dinyatakan tadi ialah hak
ekonomi Islam:
41
Ibid, hlm. 11
daya alam. Dalam menjalankan tugasnya, lambat laun ia dapat
2. Atau dijadikan modal untuk suatu perusahaan swasta, atau ikut ambil
bagian dari modal yang ditawarkan untuk investasi. Bisa saja perusahaan
kita meminjam uang ke bank kita harus membayar bunga modal, tetapi
dimengerti dalam dua hal. Pertama berbuat baik atau amal saleh, dan
kedua perbaikan mutu atau kualitas. Dan sekian banyak perbuatan baik
untuk mendapat ridha Allah itu adalah sadaqah baik kepada orang
menolong mereka.
5. Produk barang dan jasa harus halal. Baik cara memperoleh input,
dan waktunya untuk beribadah dalam arti sempit, akan tetapi juga harus
di dunia ia tidak boleh boros, akan tetapi juga tidak boleh kikir.
7. Upah tenaga kerja, keuntungan dan bunga. Upah tenaga kerja diupayakan
keuntungan menjadi kecil yang diterima oleh pemilik saham yang pada
usahanya.42
8. Upah harus dibayarkan dan jangan menunggu keringat mereka jadi kering,
menderita. Jaga juga agar harga dapat rendah karena efisiensi, dan tak
ada bunga yang dibayarkan kepada pemilik modal yang tidak bekerja.
9. Bekerja baik adalah ibadah, antara lain shalat, ibadah dalam arti sempit,
bekerja baik juga ibadah, tetapi dalam arti luas. Bekerja untuk diri sendiri
42
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan
Konvensional, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, hlm. 4.
dan keluarga, syukur dapat memberi kesempatan kerja bagi orang lain. la
ridhio illahi.
10. Kejujuran dan tepat janji. Segala perbuatan seseorang harus mengandung
kejujuran, baik berbicara, takaran dan timbangan, serta mutu, dan selalu
menepati janjinya.
sendiri yang akan menimpa pada umat manusia. Barang siapa berbuat
berbuat jahat (kerusakan) maka juga untuk dirinya sendiri, barang siapa
1. Sumber (Epistemology)
43
Ibid., hlm. 6.
yang mutlak ini menjadikan Islam itu sebagai suatu agama (addin) yang
untuk dimanfaatkan oleh manusia (QS. Yasin ayat 34-35, 72-73) (QS. an-
Nahl ayat 5-8, 14, 80) menunjukkan bahwa alam ini disediakan begitu
ayat 30).44
berlandaskan wahyu. Oleh karena itu, ia lahir dari pemikiran manusia yang
yang baru. Kalau ada ketikanya diambil dari wahyu tetapi akal
44
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta:
kencana, 2006, hlm. 8
mendapat pengiktirafan manusia bukan mengambil pengiktirafan Allah
SWT. Itu bedanya antara sumber wahyu dengan sumber akal manusia atau
juga dikenal sebagai falsafah yang lepas bebas dari ikatan wahyu.
2. Tujuan Kehidupan
khalifah di muka bumi ini di mana segala bahan-bahan yang ada di bumi
ďĥ ėăŏĚņăŧ ĄΏĄΌΜ
ĄĴ ěΕΉ
ėăΛ ăŏăΐ IJ⅞▪Ή
ėăΛ ăŝ ąΐ ĚūΉ
ėăΛ ăŎĜ
ăΚ
ΠĘ₤ ąΎʼn΅ IJΉIJā
12
ăŎ♂
IJŌIJΑ
Ĝ
ăΏ
ΜʼnΊ
ăΛĘ⅞
♀ąẃăΡ♫ΌąΜIJ⅞ĘΉęĥ ĜăΡÁĀIJΉă Ę
♀13♂ IJΑ Ąŏ┤΄
Λ ┤ōăΡ♫ΌąΜ IJ⅞ĘΉ♥ĤăΡÁĀIJΉă ĘΉIJŌΠĘ₤┤
Artinya: Dan dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu)
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
45
Ibid., hlm. 9.
itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memahami (Nya), (QS. an-Nahl: 12).
BAB III
dikenal ahli dalam bidang tafsir al-Qur'an. Ayah Quraish Shihab, Prof. KH
Abdrurahman Shihab, seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir.
rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 – 1965 dan IAIN
1972 – 1977.
motivasi awal dan benih kecintaan terhadap bidang studi tafsir dari ayahnya
ayat al-Qur'an.
Pendidikan formalnya dimulai dari sekolah dasar di Ujungpandang.
ayahnya ke al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih
gelar LC (setingkat sarjana S1). Dua tahun kemudian (1969), Quraish Shihab
berhasil meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama dengan tesis berjudul “al-
Segi Hukum)”.
sampai tahun 1980. Di samping mendududki jabatan resmi itu, ia juga sering
Universitas Al-Azhar. Hanya dalam waktu dua tahun (1982) dia berhasil
Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi Quraish Shihab
untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia pindah tugas dari IAIN Ujung
bidang Tafsir dan Ulum Al-Qur'an di Program Sl, S2 dan S3 sampai tahun
jabatan sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan di awal tahun
1998, hingga kemudian dia diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan
suasana baru dan disambut hangat oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan
46
Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikaan Islam di Indonesia,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 363 – 364.
1989. Dia juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional, antara lain
for Islamic Studies, Ulumul Qur 'an, Mimbar Ulama, dan Refleksi jurnal
dikenal sebagai penulis dan penceramah yang handal. Berdasar pada latar
pemikiran yang moderat, ia tampil sebagai penceramah dan penulis yang bisa
Quraish Shihab juga tercatat sebagai penulis yang sangat prolifik. Buku-buku
47
Dewan Redaksi, Suplemen Ensiklopedi Islam, 2, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1994, hlm. 111.
48
Abuddin Nata, op.cit, hlm. 364 – 365.
yang ia tulis antara lain berisi kajian di sekitar epistemologi Al-Qur'an hingga
Selain itu ia juga banyak menulis karya ilmiah yang berkaitan dengan
Harian Republika dia mengasuh rubrik atas namanya sendiri, yaitu "M.
pesan al-Qur'an dalam konteks masa kini dan masa modern membuatnya
lebih dikenal dan lebih unggul daripada pakar al-Qur'an lainnya. Dalam hal
yang tersebar dalam berbagai surah yang membahas masalah yang sama,
secara kontekstual dan tidak semata-mata terpaku pada makna tekstual agar
tingkat pasca sarjana, agar berani menafsirkan al-Qur'an, tetapi dengan tetap
mengingatkan perlunya sikap teliti dan ekstra hati-hati dalam menafsirkan al-
Islam
49
Abuddin Nata, op.cit., hlm. 366
bebas, dan tanggung jawab. 50 Menurut Quraish Shihab bahwa berbicara dalam
kesalahan fatal. Ini dapat diibaratkan dengan seorang dokter yang menemukan
seorang pasien yang menderita penyakit pada salah satu organ tubuhnya. Jika
pengobatan hanya dilakukan terhadap penyakit yang diderita oleh organ itu,
lepas dari kaitannya dengan organ-organ tubuh lainnya, yang boleh jadi justru
itulah penyebabnya, maka pasien yang diobati tidak pernah akan sembuh,
bahkan boleh jadi akan menderita lebih parah. Bila upaya kita meraih
"Kebangkitan Ekonomi Umat" seperti dilepaskan dari segala yang kait berkait
dengannya, maka hasilnya akan serupa dengan hasil yang dicapai oleh dokter
kelompok lemah dan kuat, tetapi tidak menjadikan mereka dalam kelas-kelas
50
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2011, hlm. 409.
51
M.Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, Jakarta: Lentera Hati, 2006, hlm.
193.
yang saling bertentangan sebagaimana halnya komunisme, namun mendorong
mereka semua untuk bekerja sama guna meraih kemaslahatan individu tanpa
Tuhanmu wahai Nabi agung? Tidak! Kami telah membagi melalui hukum-
kebijaksanaan Kami – baik yang bersifat umum maupun khusus – Kami telah
sebagian mereka dalam harta benda, ilmu, kekuatan, dan lain-lain atas
sebagian yang lain peninggian beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
pengikutmu meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi lebih balk daripada apa
sebanyak mungkin untuk diri dan keluarganya, tetapi ternyata, banyak yang
52
Ibid., hlm. 194.
53
Ibid., hlm. 195
puas dengan perolehannya. Karena itu Allah yang membaginya dengan cara
dan kadar yang dapat mengantar terjalinnya hubungan timbal balik antara
anggota masyarakat.54
yang didambakan itu tidak dapat tercapai kecuali jika sebab-sebab yang lain
itu dan yang kuasa menggabungnya hanyalah Allah SWT. Dialah Penyebab
Qur'an dan Sunnah, karena memang hal ini adalah sesuatu yang sangat
54
Ibid., hlm. 195
tuntunannya dalam segala aspek, sering kali menggunakan istilah-istilah yang
dikenal oleh dunia ekonomi dan bisnis; seperti jual beli, untung rugi, kredit,
♫ΎΣĘΉ
IJā♫ĝ ėIJōăẂąΒĘΏąΎʼn΅ Σ″Ĵ ąΕĄħęģăŎĜăĴ ĘħΞIJΊăẂąΎʼn
(10 :‾ ųΉė)
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku
tunjukkan satu perniagaan yang menyelamatkan kamu dari
siksa yang pedih? (QS. ash-Shaff [61]: 10).56
ăΒĘ΄ Ĝ
ăŧ ăΏăΛĄŎĜăΚąΔIJĈ▪ΉėĜăΚĘĨąĸăħ ąΒĘΏ
ʼn΅ ▪ΊĘŅ Ο″ŏąĴ
ąŋĄΡăΛąΎăħ
ʼn΅ęĥ Ĝ
ĚΕ
ăġΜ
ĄΔăį
ʼn
(12 :‾ ųΉ
ė) ĄΎΣĘ· ăẃ▪Ή
ėĄŖąΜ IJ℮▪Ή
ėă ĘΉ
IJŌęΑąŋăẂĘĥ
55
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur'an dan
Terjemahnya, Jakarta: Depaq RI, 1989, hlm. 900.
56
Ibid., hlm. 910..
57
Ibid., hlm. 928
Mereka yang tidak ingin melakukan akfivitas kecuali bila memperoleh
IJĤĚΕăĴ ▪Ή
ė ĄΎĄΚIJΉ┤ΑIJĈ″ġ ąΎĄΚIJΉ
ėăΜ
ąΏIJāăΛ ąΎĄΚăŧ ʼn℮ąΔ
(111 :ĤġΜ
ĨΉ
ė)
Artinya: Sesungguhnya Allah Swt membeli dan orang-orang
mukmin harta dan jiwa mereka dan sebagai imbalannya
mereka memperoleh surga QS. At-Taubah: 111).59
ă ĘΉ
IJŌăΛĘΗ″ġąΎĄĨąẃăΡĜ
ăġΟĘō┤Ή ėĄΎʼn΅ ĘẃąΣăĢ
″ġėΛĄŏĘūąĢ
(111 :ĤġΜ
ĨΉ
ėĄΎΣĘ· ăẃ▪Ή
ėĄŖąΜIJ℮▪Ή
ėăΜ
menawarkan ajaran-ajarannya.
dirinci oleh al-Qur'an, karena persoalan ini berkembang dari masa ke masa.
Atas dasar itu;, al-Qur'an hanya, memberi tuntunan umum, berupa prinsip-
prinsip dasar yang dapat dijabarkan umat sepanjang masa sesuai dengan
58
M.Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, op. cit., hlm. 196.
59
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur'an dan
Terjemahnya, op. cit., hlm. 300.
60
Ibid.,
61
M.Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, op. cit., hlm. 197.
Kita dapat menyirnpulkan prinsip dasar ajaran Islam pada keyakinan
Tauhid. Dari sinilah lahir prinsip-prinsip yang bukan saja dalam bidang
ekonomi, tetapi juga menyangkut segala aspek kehidupan dunia dan akhirat.
Tauhid dapat diibaratkan dengan matahari. Kalau di alam raya ini ada
surya lagi tidak dapat melepaskan diri darinya, maka demikian juga dengan
dan akhirat, kesatuan hukum, dengan keadilan dan kemaslahatan, dan lain-
lain. 62
mengharamkan bukan saja riba, tetapi juga penipuan atau dugaan dapat
62
Ibid., hlm. 198.
terhindar penggunaan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk digunakan
untuk memiliki visi yang jauh ke depan, dan tidak hanya berupaya mengejar
penyesalan dan bahwa kelak di masa depan mereka akan merugi dan dikecam
dari Allah dan berkesudahan kepada-Nya. Dialah Pemilik mutlak dan tunggal,
menggunakan hartanya.
63
Ibid., hlm. 199.
64
Ibid., hlm. 199.
Menurut Quraish Shihab seseorang boleh membelanjakan hartanya
apalagi yang sejak awal telah diharamkan, seperti berjudi, berzina, dan
menggunakan hartanya. Ini adalah salah satu kandungan pesan QS. an-Nisa'
[4]: 5.
kemaslahatan dan keadilan itu. Dari sini lahir larangan riba. Apa pun definisi
diancam dengan siksa neraka (QS; at-Taubah [9]: 34, al-Humazah [104]: 1-
2). Harta harus difungsikan, karena kalau ditumpuk dan tidak difungsikan
maka jumlah m.odal kerja yang mestinya tersedia menjadi berkurang, dan ini
masyarakat banyak. Dari sini pula pemusatan kekayaan. pada satu atau dua
kelompok Orang kaya saja sama sekali terlarang, "Agar harta tidak hanya
beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu" (QS. al-Hasyr [59]:
7).
keseimbangan itu sesuai pesan-Nya: "Dan Allah telah meninggikan langit dan
neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
yang baik di sisi-Nya adalah yang menggunakan kebebasan itu dalam rangka
penerapan nilai Tauhid. Dari sini lahir prinsip tanggung jawab, baik secara
65
Ibid., hlm. 200.
66
Ibid., hlm. 201.
Dalam menangani seluruh masalah kehidupan, Islam menekankan sisi
ini dan prinsip-prinsip kehidupan yang disinggung pada bagian yang lalu)
manusia. Jika demikian, aspek moral tidak boleh ditanggalkan dalam setiap
penekanan yang sangat besar terhadap aspek moral: Kejahatan, bukan saja
yang dalam praktek tetapi juga yang dalam pikiran manusia, harus
mengikat, serta sangsi yang menanti, merupakan tiga hal yang selalu
berkaitan dengan bisnis, dan di atas ketiga hal tersebut ada etika. Ayat-ayat
menyedekahkan (sebagian atau semua utang itu), lebih baik bag kamu, jika
pertama dan utama adalah kejujuran. Dalam konteks ini beliau bersabda:
"Tidak dibenarkan seorang Muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib
penawaran yang jujur tidak bertele-tele, juga merupakan pesan beliau: "Allah
merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam menjual, membeli, dan
menagih" (HR. Bukhari dan at-Tirmidzi). Di sisi lain beliau melarang an-
najsy, yaitu mengajak orang lain untuk menawar padahal yang bersangkutan
dituntut oleh al-Qur'an dalam berbisnis adalah 'an taradh(in) (QS. an-Nisa'
[4]: 29), yakni berdasar suka sama suka dan kepuasan kedua pihak. 67
Tetapi perlu diingat bahwa penekanan pada landasan moral ini, sama
Islam, terletak pada kesesuaian antara kebutuhan moral dan material. Jika
stabilitas dan keseimbangan sosial akan sangat rapuh dan akhirnya akan
runtuh, karena ketika itu yang terjadi adalah persaingan tidak sehat dan
(2- 1 :ŏīĜ
΅ ĨΉ
ė) ♀2♂ ăŏ″ġĜ
IJ⅞ăΐ ▪Ή
ėĄΎ1Ąħ
♂ąŎ
ĄŏʼnīĜ
ĄŖΞĚĨăķ
IJ΅ ĚĨ♀
Ή
ėĄΎʼn΄ Ĝ
ăΚ
67
Ibid., hlm. 202.
Artinya: Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu
masuk ke dalam kubur.68
rezeki, juga menegaskan bahwa Dia adalah Penjamin rezeki. 'Tidak ada satu
Nya" (QS. Hud [11]: 6). Di tempat lain ditegaskan-Nya kepada kaum yang
selain Allah tidak mampu memberikan rezeki kepada kamu; maka mintalah
rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya"
manusia, insting yang mendorongnya untuk hidup dan makan, perasaaan dan
68
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur'an dan
Terjemahnya, op. cit., hlm.1096.
Allah swt. kepada makhluk-Nya. Tanpa itu semua, maka tidak akan ada
hidup serta memperindahnya. Tidak pula akan terdapat pada manusia dan
sebagainya.
batin bila rezeki yang diharapkan belum kunjung tiba. Dengan demikian
manusia tidak panik, apalagi berputus asa kalau ,tidak berhasil, dan tidak juga
angkuh atau lupa daratan serta melupakan-Nya jika berhasil. Jaminan rezeki
kegagalan.69
dengan kepuasan, maka pasti kalaupun dia gagal meraih yang diharapkan
Allah akan membantunya. Hajar, istri Nabi Ibrahim as., yang bertolak dari
bukit Shafa (Kesucian) mencari air kehidupan untuk anaknya dan dirinya,
dianugerahi Allah rezeki yang bersinambung dari arah yang dia tidak pernah
69
Ibid., hlm. 204.
70
Ibid.,
nilai dasarnya antara lain yang disebut di atas dapat dijabarkan oleh manusia
yang antara lain disebut di atas telah diperhatikan, maka itu telah dapat dinilai
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan pun" (QS. al-Haji
[22]: 78). "Allah menghendaki buat kamu kemudahan dan Dia tidak
meninggalkan sembilan persepuluh dari yang halal." Demikian Umar bin al-
karena mengamalkan yang mudah dan direstui agama sama sekali bukan
71
Ibid., hlm. 205
72
Ibid.,
BAB IV
sebagaimana tertuang dalam bab tiga skripsi ini, inti yang dapat dicatat dari
dari masa ke masa. Atas dasar itu, al-Qur’an hanya memberi tuntunan umum,
tauhid. Dari sinilah lahir prinsip-prinsip yang bukan saja dalam bidang
ekonomi, tetapi juga menyangkut segala aspek kehidupan dunia dan akhirat.73
umum prinsip ekonomi Islam terangkum dalam empat prinsip pokok yaitu
dibandingkan.
73
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi: Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan
Masyarakat, Jakarta: Lentera Hati, 2011, hlm. 197.
74
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2011, hlm. 409.
Islam sebagai agama Allah, mengatur kehidupan manusia baik
kehidupan manusia, maka tentulah hal ini ada dalam sumber yang mutlak
suatu agama yang istimewa dibandingkan dengan agama lain sehingga dalam
lain dalam hal tujuan, bentuk, dan coraknya. Sistem tersebut berusaha
antara pola yang ekstrem yaitu kapitalis & komunis. Singkatnya, ekonomi
Islam adalah sistem ekonomi yang berdasar pada Al-Qur'an & Hadis yang
1. Semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allah SWT,
Allah sang pencipta dan pemilik. Firman Allah dalam QS. an-Najm: 31:
ėΜ
ʼnΊĘΐ ăẂĜ
ăΐ ″ġėΛË●Ĝ
ăŦIJāăΒΡĘō┤Ή
ėăΟ″ŗąĴ ăΣĘΉ″ŴąŎIJĈ▪Ή
ėΠĘ₤
(31 :ΎĴ ΕΉ
ė) ΞăΕąŧ Ąĸ▪Ή
Ĝ
″ġėΜ
ĄΕăŧ ąķIJāăΒΡĘō┤Ή
ė
Artinya: "Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-
75
Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 3
orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka
kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)" (QS. an-
Najm: 31).76
3. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu
sistem ekonomi Islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi
tertentu, yaitu:
menjadi hajat hidup orang banyak harus menjadi milik umum. Hal
76
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Departemen Agama 1986, hlm. 760.
77
Nurul Huda, op.cit., hlm. 4.
mengenai tiga hal, yaitu air (termasuk garam), rumput, dan api".
2. Keseimbangan
dan menjauhi sikap pemborosan. Seperti yang terdapat dalam QS. al-
Furqan: 67:
Ĝ
ĎΏėăΜ
IJ⅝ă ĘΉ
IJŌăΒąΣăġ IJΑĜ
IJ΄ ăΛ ėΛĄŏĄĨ▪⅞ăΡąΎIJΉ
ăΛėΜ
ʼn₤
(67:ΑĜ
⅝ŏ℮Ή
ė)
Artinya: "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta)
mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan
adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian" (QS. al-Furqan: 67).78
(9 :Β╦ŏΉ
ė) IJΑėăŗΣĘΐ ▪Ή
ėėΛĄŏÈŧ ▪Ή
ąņĄħ
Ĝ
″ġIJΑ
ĜIJΉ
ąŖăΛ
ăΜ▪Ή
ĘǺąŧ
ėėΜ
ĄΐĘ⅞
ΣĘ⅝
IJā
Artinya: "Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah
kamu mengurangi neraca itu ".
3. Keadilan
78
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, op.cit., hlm. 530.
diwujudkan dalam mengalokasikan sejumlah hasil kegiatan ekonomi
tertentu bagi orang yang tidak mampu memasuki pasar, melalui zakat,
larangan riba, kerja sama ekonomi, dan jaminan sosial. Jika nilai instrumental
dan spiritual manusia. Kedua aspek ini berpadu dalam bentuk manunggal
menghindarkan kaum Muslim dari sikap pasif dan pasrah diri tanpa usaha.
79
Nurul Huda, op.cit., hlm. 5.
dalam Islam. Pandangan tentang kehidupan dunia yang jelas positif dan
yang lebih besar pada pengupayaan material dengan spiritual dan etika,
yang paling pokok dari tata sosial Islam adalah penciptaan keadilan ekonomi.
80
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta:
kencana, 2006, hlm. 8
ekonomi berkembang bebas guna merespon kebutuhan-kebutuhan
manusia merupakan mesin berfikir yang bahan bakar fisiknya adalah faktor
ekonomi.
yang positif dan dikaitkan dengan, misalnya, khayr (kebaikan), fadl Allah
Allah yang paling nyata kepada manusia. Karena itu, seorang Muslim yang
Dewasa ini terdapat dua kubu teori ekonomi yang saling berlawanan,
81
Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam Sebuah Pengantar, Yogyakarta: LPPI, 2001,
hlm. 68-72 dan 81
asumsi yang sama tentang manusia, masyarakat, dan kegiatan ekonomi.
keadilan ekonomi. Hasil akhir dari pendekatan ini pada aktivitas ekonomi
ekonomi.82
dan dengan alam haruslah serasi dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh
satu tubuh yang saling berkait dan bersatu dalam persaudaraan, yang tunduk
pada kehendak Allah. Segala yang ada, baik hidup maupun mati,
82
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan
Konvensional, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, hlm. 4
keserasian sempurna yang terdapat di antara bagian-bagiannya. Dalam al-
(49 :ŏΐ ⅞Ή
ė) ♫ŎăŋIJ⅞″ġĄΖĜ
ăΕ▪⅞IJΊăŅÊ●ąΠăŪ
Artinya; "Bagi segala sesuatu, Kami telah menetapkan ukuran yang
layak (baginya) (QS. Al-Qomar/54: 49).
aspek spiritual dan temporal dalam eksistensi manusia. Etika merupakan hal
(25 :ģŏ⅞Ģ
Ή
ė) Ęĥ Ĝ
ăĸĘΉ
Ĝ
ĚųΉ
ėėΜ
ʼnΊĘΐ ăẂ
ăΛėΜ
ĄΕăΏÁ◦ ăΒΡ
Artinya: Dan sampaikanlah berita baik kepada mereka yang beriman
(kepada Allah) dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
baik" (QS. Al-Baqarah/2: 25).
Di antara dua sifat itu, yang pertama jelas menjadi prasyarat bagi yang
kedua; tetapi juga akan menjadi tidak tulus dan tidak akan menjadi keimanan
yang sejati tanpa yang kedua. Pendekatan Islam berupaya mengatasi problem
suatu proses dinamis, suatu hal yang sangat relevan bagi ilmu ekonomi. la
menganjurkan penciptaan tata ekonomi yang adil dan patut guna mewujudkan
kehendak Allah. Allah memiliki pengetahuan tentang tempat yang layak bagi
setiap benda dalam hierarki ciptaan; dan sebagai Yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta, Dia menempatkan setiap benda itu dalam situasi yang pas. Keadilan
83
Achmad Ramzy Tadjoedin, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Tiara
Waca, 1992, hlm. 13
mensyaratkan "adanya pembagian" bagi sebagian ciptaan-ciptaannya ini
yang diberi kebebasan berkehendak (free will) dan kekuasaan untuk merusak
keseimbangan yang telah ditetapkan Tuhan antara Allah dan dunia. Dari
sudut pandangan Islam, rusaknya keseimbangan alam dan sosial yang dialami
oleh dunia moderen dewasa ini pada dasarnya adalah rusaknya keseimbangan
dalam proses pemanfaatan alam bagi dirinya dan guna memenuhi kebutuhan-
sebagai materi yang perlu, yang tanpa kehadirannya tidak mungkin ada
84
Ibid., hlm. 13.
bertanggungjawab. Tanggung jawab berarti bahwa tiada bagian alam yang
tertinggi dari manusia. Ini juga mengimplikasikan bahwa manusia tidak boleh
jalinan sosial yang tercabik, tetapi alam yang melingkungi manusia pun telah
bahkan air minum terlebih lagi air laut-jadi kotor. Lalu apalagi yang akan
atas dasar hubungan antara manusia dan Tuhan, berdasarkan moralitas dan
keadilan sosial. Prinsip-prinsip yang dapat dipetik dari nilai-nilai Ilahiah ini
85
Mustafa Edwin Nasution dkk, op.cit., hlm. 9
kenyataan, jika keadilan ekonomi telah tercapai. Pendekatan Islam untuk
menuju sistematisasi aktivitas ekonomi dalam tatanan sosial ini bukan hanya
membuka peluang bagi kemajuan ekonomi individu dan kolektif, tetapi juga
dan perpecahan manusia. Pendekatan Islam yang langsung dan sempurna ini
Islam.
dan perkembangan IPTEK. Sistem kapitalisme tidak bisa dilepaskan dari latar
86
Ibid., hlm. 10.
ini lahir dan berkembang. Pandangan hidup masyarakat barat pada umumnya
sebagai suatu sistem ekonomi juga berkaitan erat dengan pandangan hidup
c) Ketimpangan ekonomi :
yang lebih banyak. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak memiliki modal
87
Imamudin Yuliadi, op.cit., hlm. 72.
Dari prinsip dasar tersebut sistem kapitalis melahirkan dampak yang
tingkat yang wajar dan rasional. Persaingan bebas antar pelaku ekonomi
kelemahan yaitu:
88
Ibid., hlm. 72.
c. Distorsi pada nilai-nilai moral yaitu saling kerja sama, gotong royong,
ekonomi akan menerima bagian yang lebih kecil dari produksi barang
tersebut.89
mengenai sosialisme merupakan suatu isu lama sekaligus baru. Dikatakan isu
masalah keadilan, hak asasi manusia, cinta kasih, kedamaian dan sebagainya.
Namun Juga dikatakan sebagai masalah baru jika ditinjau dari suatu
fenomena sosial yang merupakan reaksi dari dampak negatif akibat revolusi
dan revolusi industri di Eropa pada akhir abad ke-18 dan akhir abad ke-19.
89
Eko Suprayitno, op.cit., hlm. 4
Prinsip utama sosialisme menurut Emille Durkheim bukanlah semata-mata
keperluan masing-masing.
politik yang tegas dan keras. Negara mengambil alih semua aktivitas
• Semua rantai produksi dikuasai oleh negara dan dikelola oleh negara dan
kapitalis.
90
Achmad Ramzy Tadjoedin, op.cit., hlm. 13
tatanan nilai yang berkaitan dengan aspek akidah, ibadah, akhlaq dan
berikut:
masyarakat.
• Agama Islam mengakui hak milik Individu dalam masalah harta sepanjang
masyarakat umum.
91
Mustafa Edwin Nasution dkk, op.cit., hlm. 9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ekonomi dirinci oleh al-Qur’an, karena persoalan ini berkembang dari masa
kemasa. Atas dasar itu, al-Qur’an hanya memberi tuntunan umum, berupa
tauhid. Dari sinilah lahir prinsip-prinsip yang bukan saja dalam bidang
ekonomi, tetapi juga menyangkut segala aspek kehidupan dunia dan akhirat.
prinsip ekonomi Islam terangkum dalam empat prinsip pokok yaitu tauhid,
belum memuaskan, namun dapat dijadikan studi banding oleh peneliti lainnya.
pada peneliti lain untuk meneliti lebih dalam lagi tentang prinsip-prinsip sistem
ekonomi Islam.
C. Penutup
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat
dan ridhanya pula tulisan ini dapat diangkat dalam bentuk skripsi. Peneliti
gading yang tak retak, maka kritik dan saran membangun dari pembaca
Amirin, Tatang M., Menyusun Rencana Penelitian, Cet. 3. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1995.
Assal, Ahmad Muhammad, dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Ekonomi
Islam Prinsip-prinsip dan Tujuan-tujuannya, Terj. Abu Ahmadi dan
Anshori Umar Sitanggal, Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 1980.
Huda, Nurul, dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta: Prenada Media Group,
2008
Lubis, Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000.
M. Subana, Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka.
Setia, 2001.
Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Cet. 14, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2001.
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, terj. Soerojo dan Nastangin, Jilid Ī
Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995, hlm. 10
Nurfadillah
BIODATA DIRI DAN ORANG TUA
Nama : Nurfadillah
NIM : 052411156