Anda di halaman 1dari 9

Penulisan kata

(Gabungan kata-kata sandang si dan sang), Pemakaian tanda baca (titik


dan koma).

Dosen pengampu : Siska Meirita, S.Pd., M.Pd.


Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
1. Mia Nurlita : 2013033011
2. Ikhfina Aisyah Hidayat : 2013033041
3. Yolanda Noviyanti : 2013033047
4. Ahcmad Rizko : 2013033053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas keharidat Tuhan Yang Maha Esa atas nikamat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “Penulisan kata (Gabungan kata-kata sandang si dan sang), Pemakaian
tanda baca (titik dan koma)” Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Ibu Siska Meirita, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami selaku penulis berharap agar makalah ini dapat berguna serta dapat
menambah wawasan bagi para pembaca. Dalam pembuatan makalah ini kami
menyadari masih sangat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran yang membangun agar kedepannya
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak. Dengan semua kesalahan yang ada kami selaku
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bandar Lampung

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian kata sandang
Kata Gabungan Sandang si dan sang
Tanda titik
Tanda koma
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan informasi kepada


seseorang, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa sangat berkaitan erat
dengan menulis. Bahasa tulis memiliki karakteristik berbeda dengan
karakteristik bahasa lisan. Dalam bahasa lisan orang akan lebih mudah untuk
memahami maksud penutur melalui pengucapanya. Hal ini dikarenakan
adanya intonasi pada pengucapan kalimat-kalimat yang dituturkan. Sedangkan
dalam bahasa tulis, penulis hendaknya menguasai tata cara penulisan
termasuk di dalamnya tanda baca sebagai intonasi atau jeda dalam tulisan agar
mudah dipahami. Ucapan lisan agak sulit untuk dituangkan ke dalam bahasa
tulis karena segala intonasi yang terdapat dalam bahasa lisan akan sukar untuk
diungkapkan dalam bahasa tulis. Untuk menutupi kesukaran itulah tanda baca
sangat dibutuhkan sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan oleh penulis
kepada pembaca. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa, karena menulis adalah
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan melalui bahasa tulis yang
memperhatikan ketepatan gagasan, kosakata, gramatikal dan ejaan yang
digunakan. Menulis merupakan suatu cara untuk menyampaikan pendapat
atau ide yang ingin disampaikan melalui bahasa tulis. Pada saat menulis
seseorang harus terampil dan teliti dalam menggunakan bahasa agar tidak
terjadi kesalahpahaman antara penulis dan pembacanya.
Tanda baca ialah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat
membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda
baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami
makna tulisan tersebut. Oleh karena itu, tanda baca sangat penting agar
kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan
makna yang disampaikan oleh penulis.
setiap tulisan yang dihasilkan akan menjadi pedoman atau acuan penulisan
oleh masyarakat luas. Untuk itulah perlu memerhatikan penggunaan ejaan
yang benar dalam tulisan.

1.2 Rumusan Masalah

1.Pengertian kata sandang


2.Kata Gabungan Sandang si dan sang
3. Tanda titik dan titik koma

1.3 Tujuan

1.Mengetahui dan memahami pengertian kata sandang


2. Mengetahui dan memahami pengertian Kata Gabungan Sandang si dan sang
3. Mengetahui dan memahami Tanda titik dan titik koma
BABA II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Acuan penggunaan Bahasa Indonesia yang berlaku saat ini adalah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI resmi menggantikan pedoman
lama, yaitu Ejaan yang Disempurnakan (EYD) sejak tahun 2016. Sebelumnya,
PUEBI dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD)
edisi ketiga yang terbit pada 2009. Bisa dibilang, PUEBI merupakan versi
terbaru dari EYD. Tahun 2016, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI saat itu, Anies Baswedan, ditetapkan bahwa PUEYD diganti
dengan nama PUEBI. 

Ketetapan penggunaan PUEBI sendiri sebelumnya telah diatur dalam Peraturan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 yang masih
berlaku hingga saat ini. Peraturan itu menyebutkan bahwa PUEBI ditunjukkan
untuk menyempurnakan penggunaan bahasa Indonesia, baik dalam ranah
pemakaian lisan maupun penulisan. Penggunaan PUEBI diperuntukkan bagi
instansi pemerintahan, swasta, maupun masyarakat dalam menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. PUEBI mengatur berbagai
penggunaan kata dan ejaan dalam bahasa Indonesia, salah satunya
penggunaan kata sandang "si" dan "sang." 
.
Kata sandang si dan sang merupakan dua diantara jenis-jenis kata sandang yang
ada. Kata sandang si merupakan kata sandang yang disandangkan di depan
nama julukan, nama orang, hewan, ataupun tumbuhan. Kata sandang ini sendiri
tergolong ke dalam jenis-jenis kata sandang netral. Sementara itu, kata
sandang sang merupakan kata sandang yang disandangkan di depan nama
orang, hewan, atau benda yang diagungkan. Selain itu, kata sandang ini juga
bisa disandangkan dengan unsur nama Tuhan. Kata sandang ini sendiri
tergolong ke dalam jenis-jenis kata sandang tunggal.
Menurut laman puebi.readthedocs.io, katasandnag si dan sang mesti ditulis
secara terpisah dengan kata yang disandangkan olehnya. Khusus untuk
kata sang, huruf awal kata sandang ini mesti ditulis dengan huruf kapital jika
kata ini disandangkan dengan unsur nama Tuhan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata "si" sebagai kata sandang memiliki serangkaian makna
kata. "Si" merupakan kata yang dipakai di depan nama diri, yang memiliki
konotasi akrab atau kurang hormat. Kata "si" juga merupakan kata untuk
mengkhususkan orang yang melakukan atau terkena sesuatu. Selain itu, kata
"si" juga dipakai sebagai sebutan, pujian, panggilan, ejekan, dan dipakai dalam
menyebutkan berbagai nama tumbuhan maupun binatang. Sementara kata
"sang" sebagai kata sandang menurut KBBI memiliki fungsi yang kurang lebih
sama dengan kata "si." Kata ini dipakai di depan nama orang, binatang,
maupun benda yang dianggap hidup atau dimuliakan. "Sang" juga bisa
digunakan di depan nama atau sebutan dengan konotasi ejekan. 
2.2 Kata Gabungan Sandang si dan sang
Kata sandang si dan sang merupakan dua diantara jenis-jenis kata sandang
yang ada. Kata sandang si merupakan kata sandang yang disandangkan di
depan nama julukan, nama orang, hewan, ataupun tumbuhan. Kata sandang
ini sendiri tergolong ke dalam jenis-jenis kata sandang netral. Sementara itu,
kata sandang sang merupakan kata sandang yang disandangkan di depan nama
orang, hewan, atau benda yang diagungkan. Selain itu, kata sandang ini juga
bisa disandangkan dengan unsur nama Tuhan. Kata sandang ini sendiri
tergolong ke dalam jenis-jenis kata sandang tunggal. kata sandang si dan sang
harus ditulis secara terpisah dengan kata yang disandangkan olehnya. Khusus
untuk kata sang, huruf awal kata sandang ini mesti ditulis dengan huruf kapital
jika kata ini disandangkan dengan unsur nama Tuhan. Kata si dan sang ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:

 Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.


 Toko itu memberikan hadiah kepada sipembeli.
 Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
 Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.
 Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
 Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.

2.3 Tanda Baca Titik (.) dan Koma (,)


titik dan koma merupakan dua tanda baca yang paling sering digunakan
dan sangat umum. Fungsi tanda baca berkaitan dengan struktur, jeda, dan
intonasi. Intinya adalah memudah pembaca memahami sebuah tulisan.
Tanda baca titik fungsinya untuk mengakhiri sebuah kalimat. Tanda baca
koma fungsinya untuk memberikan jeda dalam sebuah kalimat. Keduanya
saling melengkapi satu dengan lainnya. Keberadaan keduanya dalam satu
kalimat sudah sangat lumrah. Penggunaan tanda baca titik yang pertama
adalah mengakhiri sebuah kalimat, bukan pertanyaan dan seruan. Pada
dasarnya, tanda baca titik memiliki fungsi sesuai dengan letak simbol itu
berada.

a.Tanda titik
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
3. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan.
4. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
5. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
6.Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, judul tulisan
yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan tempat terbit.
Contoh
1.Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.
2. Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing
House.
3.ibu belanja ke pasar untuk memasak sarapan.
4.Muh. Hatta
5. Ir. Soekarno adalah presiden pertama di Indonesia.

b.Tanda koma
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
2. Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata penghubung
antarakalimat yang terdapat pada awal kalimat.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
4. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari
bagianlain dalam kalimat.
5. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca/salah pengertian
dibelakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Contoh

1. Bayu Nugroho, S.Ikom


2. Doni, tolong mampir ke kantorku sebelum kamu berangkat hari ini.
3. Toko itu tutup selamanya mulai hari Rabu, 15 Oktober 2019.
4. Terdapat berbagai macam buah segar yang mengandung banyak air
seperti semangka, melon, jeruk, pir, anggur, dan jambu air.
5. Ini adalah film yang sangat, sangat kejam.

BAB III PENUTUP


PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata sandang atau yang disebut juga artikel merupakan unsur yang membatasi atau memodifikasi
kata benda atau nomina (KBBI V).
Kata sandang si dan sang merupakan dua diantara jenis-jenis kata sandang yang ada. Kata sandang si
merupakan kata sandang yang disandangkan di depan nama julukan, nama orang, hewan, ataupun
tumbuhan. Kata sandang ini sendiri tergolong ke dalam jenis-jenis kata sandang netral. Sementara
itu, kata sandang sang merupakan kata sandang yang disandangkan di depan nama orang, hewan,
atau benda yang diagungkan.
Menurut Wijayanti (2015: 30) tanda baca adalah tanda yang dipakai dalamsistem ejaan (seperti titik,
koma, titik dua, dan sebagainya).

REFERENSI

https://hot.liputan6.com/read/4487090/penggunaan-tanda-baca-titik-dan-koma-yang-benar-wajib-
tahu

https://tirto.id/penggunaan-kata-sandang-si-dan-sang-menurut-eyd-puebi-gbJQ

https://dosenbahasa.com/contoh-penulisan-kata-sandang-si-dan-sang-dalam-kalimat

https://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan

Anda mungkin juga menyukai