Anda di halaman 1dari 14

PEMENGGALAN DAN PENULISAN KATA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


Dosen : Lilis Sumaryani, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
Fiardi Hanggoro Wibowo 21112349
Aulia Istikomah 21112352
Rohmah Widianti 21112355
Lusi Mariyani 21112356
Firda Kurnia Fitryani 21112357

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROG


1
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia ini

Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi kita nabi agung
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Kami selaku penulis makalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam mkalah ini.Maka dari itu kami mohon kritik dan sarannya, untuk memperbaiki
makalah ini. Kami harap makalah ini bisa mencapai tujuan dan memberi manfaat bagi yang
membaca.

Ponorogo, 15 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 1

A. Pemenggalan Kata ............................................................................................... 1


B. Penulisan Kata ..................................................................................................... 3

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 7

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sudah seharusnya
diterapkan oleh masyrakat Indonesia tidak terkecuali mahasiswa. Dalam pendidikan
bahasa Indonesia merupakan pelajaran pokok. Keterampilan berbahasa itu tidak hanya
dalam satu aspek saja, akan tetapi juga terampil dalam membaca, menulis,
mendengarkan dan juga berbicara.
Salah satu aspek yang penting ketika belajar bahasa Indonesia yaitu
keterampilan menulis ejaan dengan benar sesuai KKBI. Hal-hal yang dimaksud ialah
pemenggalan dan penulisan kata.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemenggalan kata dalam bahasa Indonesia yang benar ?
2. Bagaimana penukisan kata dalam bahasa Indonesia yang benar sesuai ejaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana pemenggalan kata dalam bahasa Indonesia yang
benar.
2. Untuk mengetahui bagaimana penulisan kata dalam bahasa Indonesi yang benar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMENGGALAN KATA
Pemenggalan kata adalah pemotongan/pemisahan suku kata yang bertujuan untuk
memudahkan dalam menulis dan membaca yaitu sesusai dengan ejaan yang baik juga benar.
Secara singkat pemenggalan kata adalah pemisahan kelompok huruf dari sebuah kata.
Pemenggalan kata dan penyukuan kata di dalam KBBI dijelaskan bahwa keduanya memiliki
perbedaan. Pemenggalan kata kaitannya adalah dengan penulisan, sedangkan penyukuan kata
kaitannya adalah dengan pelafalan.
Pemenggalan kata tidak boleh dilakukan dengan cara yang sembarangan, Karena
pemenggalan kata yang salah dapat saja membuat orang merasa bingung ketika membacanya.

1
Ada beberapa macam pemenggalan kata, berikut adalah pemenggalan kata yang di
kutip dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang di susun oleh Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan :
Pemenggalan kata dasar
Pemenggalan kata dasar di dasarkan pada jenis huruf diantaranya adalah huruf vocal, huruf
diftong, dan huruf konsonan.
 Huruf vocal
Apabila dalam satu kata ditemukan adanya huruf vocal yang berurutan, maka harus di
penggal diantara kedua huruf vocal tersebut.
Contohnya:
1. Siap dipenggal si-ap
2. Kuat dipenggal ku-at
3. Saat dipenggal sa-at.
 Huruf diftong
Huruf diftong yaitu huruf yang terbentuk dari 2 huruf vocal yang tidak disertai
denggan pemenggalan kata dalam melafalkan keduanya. Missal ai, ue, ie.
Contohnya:
1. Santai dipenggal san-tai
2. Baikan dipenggal bai-kan
3. Aula dipenggal au-la
 Huruf konsonan
Jika dalam suatu kata ada huruf konsonannya, maka huruf yang di penggal adalah
huruf sebelum konsonan tersebut.
Contohnya :
1. Terasa dipenggal te-ra-sa
2. Sengaja dipenggal se-nga-ja
3. Kalimat dipenggal ka-li-mat

Namun jika terdapat 2 huruf konsonan di tengah bergandengan, maka harus di


penggal di antara ke duanya. Contohnya:
1. Rimba dipenggal rim-ba
2. Tentang dipenggal ten-tang

Dan jika di tengah kata terdapat 3 huruf konsonan yang berhimpitan, maka
pemenggalanya berdasarkan perbedaan bunyinya. Contohnya :
1. Tinggal dipenggal ting-gal
2. Penggal dipenggal peng-gal

Kata turunan
Kata turunan dapat dibentuk melalui : afiks, reduplikasi, kompositum. pemenggalan kata
turunan di lakukan dengan cara memenggal kata dasar dan unsur pembentukannya. Berikut
beberapa pemenggalan pada kata turunan :

2
1. Dipenggal diantara bentuk kata dasar dengan pembentuknya
Contoh : berkunjung dipenggal ber-kun-jung.
2. Pemenggalan kata turunan yang kata dasarnya berubah.
Contoh : menulis dipenggal me-nu-lis, asal mula kata adalah tulis.
3. Pemenggalan kata turunan yang berimbuhan sisipan.
Contoh : telunjuk dipenggal te-lun-juk. Asal kata dari tunjuk
4. Pemenggalan kata yang memunculkan satu huruf di awal maupun akhir tidak dilakukan
Contoh: melihat ini
5. Kata yang memiliki dua unsur dan unsurnya bisa digabung dengan unsur lain.
Contoh: fotokopi dipenggal fo-to-ko-pi asal kata dari foto-kopi.
6. Nama orang yang terdiri lebih dari 1 unsur, pada akhir baris diantara unsurnya harus di
penggal.
Contoh: dikarang oleh Wage Rudolf Supratman.
7. Singkatan nama diri dan gelar lebih dari dua huruf tidak dipenggal.
Contoh: Pujangga terakhir keratin bernama R.Ng. Rangga Warsit

B. PENULISAN KATA

Dalam menyusun sebuah kalimat kita membutuhkan rangkaian kata-kata agar kalimat
memiliki makna..

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata merupakan unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang
dapat digunakan dalam berbahasa.

Kata sendiri memiliki fungsi, yaitu untuk menyusun kalimat, di mana masing-masing kata
memiliki arti yang berbeda-beda.

Perbedaan arti pada kata sendiri menyesuaikan pemakaian kata pada kalimat yang dibuat.

1. Kata Dasar

Kata dasar merupakan kata awal yang sebelumnya mengalami perubahan fungsi,
makna, dan bentuk, serta belum memiliki imbuhan. Kata dasar sendiri ditulis sebagai
satu kesatuan.

Contohnya : Buku itu sangat tipis dan kantor pos penuh sesak.

3
2. Kata Turunan

Kata turunan atau sering disebut kata imbuhan merupakan kata dasar yang telah
mendapatkan imbuhan baik di awalan, akhiran, sisipan, atau di awalan dan akhiran
sekaligus. Imbuhan yang melekat pada kata dasar akan membentuk kata baru yang
sesuai dengan kaidah yang berlaku dan memiliki makna yang berbeda dengan kata
dasar.

Bentuk imbuhan yang sering muncul seperti me- yang digabungkan dengan kata dasar
akan mempunyai alomorf me-, men-, mem-, meng-, meny-, dan menge-.

Kata dasar yang diawali huruf K, T, S, dan P jika mendapatkan awalan me- akan
merubah huruf awalannya.

Contohnya : me- + tari menjadi menari.

Berikut ini beberapa penulisan kata berimbuhan, di antaranya:

a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkaian dengan kata dasar.


Misalnya bergetar, dikelola, menengok, melatih, dan lain sebagainya
b. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis
serangkaian dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya
bertepuk tangan, sebar luaskan, garis bawahi, dan lain sebagainya.
c. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata tersebut akan ditulis serangkaian. Misalnya
menyebarluaskan, menggarisbawahi, melipatgandakan, dan lain sebagainya.
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya digunakan dalam kombinasi, gabungan
kata itu ditulis serangkaian, misalnya prasangka, antarkota, dasawarsa,
demoralisasi, dan ekstrakulikuler.

3. Kata Ulang

Kata ulang merupakan kata yang mengalami pengulangan, di mana pengulangan ini
bisa dilakukan secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Contohnya : anak-anak, lauk-pauk, sayur-mayur, laba-laba, berjalan-jalan, tunggang-


langgang, dan lain sebagainya.

4. Gabungan Kata

Gabungan kata atau bisa disebut sebagai kata majemuk merupakan gabungan dari dua
kata yang membentuk makna baru.

Contohnya : Kambing hitam, duta besar, mata pelajaran, orang tua, persegi panjang,
dan lain sebagainya.

5. Kata Ganti

Kata ganti merupakan kata yang mengganti kata benda yang sudah diketahui agar
tidak disebut berulang-ulang. Kata ganti ku dan kau ditulis serangkaian dengan kata

4
yang mengikutinya, sementara -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkaian dengan kata
yang mendahuluinya.

Contohnya : Apa yang kumiliki tidak boleh kau ambil.

6. Kata Depan

Kata depan merupakan kata yang berada sebelum kata benda, kerja, dan keterangan
lain yang memiliki makna.

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di
dalam gabungan kata yang sudah lazim digunakan sebagai satu kesatuan, seperti
kepada dan daripada.

Contoh penggunakan kata depan di, ke, dan dari yaitu, bola itu ada di dalam lemari,
ia berlari saat berangkat ke sekolah.

7. Kata si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Contohnya :

- Singa itu marah sekali kepada sang kancil


- Buku itu dikirimkan kepada si pembeli

8. Partikel

a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contohnya: Makanlah dengan lahap

Pertanyaannya adalah, sudahkah Allah memberitahukan petunjuk alamat masuk


surga-Nya kepada Anda?

Apatah gunanya berharap pada manusia

b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya, jangankan dua kali, satu kali pun kamu pernah ke rumahku.

Kelompok yang lazim dianggap padu seperti, adapun, meskipun, walaupun,


andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kendatipun, maupun, sekalipun,
kalaupun, dan sungguhpun ditulis serangkai.

Misalnya:

Sekalipun hasilnya belum maksimal, tetapi kamu sudah melewati prosesnya


dengan hebat.

5
c. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian
kalimat yang mendahului atau mengikutinya.

Misalnya, Harga sewa per unitnya Rp 2.000.000.

9. Singkatan dan Akronim

a. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

- Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti tanda
titik.

Contohnya: H.O.S. Tjokroaminoto, M.B.A master of business administration,


Sdr. Saudara.

- Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau


organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengn tanda titik.

Contohnya: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), GBHN (Garis-Garis Besar


Haluan Negara).

- Singkatan umum yang terdiri dari tiga kata atau lebih, diikuti satu tanda titik.

Contohnya: dll (dan lain-lain), dsb (dan sebagainya)

- Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang
tidak diikuti tanda titik.

Contohnya: Cu (cuprum), TNT (trinitrotoluen), kVA (kilovolt-ampere), kg


(kilogram), Rp (rupiah)

b. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.

- Akronim nama diri yang merupakan gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Contohnya: ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), LAN


(Lembaga Administrasi Negara)

- Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Contohnya: Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Sespa


(Sekolah Staf Pimpinan Administrasi)

6
- Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata, seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.

Contohnya: Pemilu (pemilihan umum), tilang (bukti pelanggaran), rapim


(rapat pimpinan)

Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat


berikut.

- Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada
kata Indonesia.
- Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemenggalan kata adalah pemotongan/pemisahan suku kata yang bertujuan untuk
memudahkan dalam menulis dan membaca yaitu sesusai dengan ejaan yang baik juga benar.
Secara singkat pemenggalan kata adalah pemisahan kelompok huruf dari sebuah kata.
Pemenggalan kata dan penyukuan kata di dalam KBBI dijelaskan bahwa keduanya memiliki
perbedaan. Pemenggalan kata kaitannya adalah dengan penulisan, sedangkan penyukuan kata
kaitannya adalah dengan pelafalan.
Pemenggalan Kata Dasar
 Huruf Fokal
 Huruf Diftog
 Huruf Konsonan
Kata turunan
Kata turunan dapat dibentuk melalui : afiks, reduplikasi, kompositum. pemenggalan kata
turunan di lakukan dengan cara memenggal kata dasar dan unsur pembentukannya.
Penulisan Kata

Dalam menyusun sebuah kalimat kita membutuhkan rangkaian kata-kata agar kalimat
memiliki makna..

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata merupakan unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang
dapat digunakan dalam berbahasa.

7
Kata sendiri memiliki fungsi, yaitu untuk menyusun kalimat, di mana masing-masing kata
memiliki arti yang berbeda-beda.

 Kata Dasar
Kata dasar merupakan kata awal yang sebelumnya mengalami perubahan fungsi,
makna, dan bentuk, serta belum memiliki imbuhan.
 Kata Ulang
Kata turunan atau sering disebut kata imbuhan merupakan kata dasar yang telah
mendapatkan imbuhan baik di awalan, akhiran, sisipan, atau di awalan dan akhiran
sekaligus.
 Gabungan Kata
Kata ulang merupakan kata yang mengalami pengulangan, di mana pengulangan ini
bisa dilakukan secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
 Kata Ganti
Kata ganti merupakan kata yang mengganti kata benda yang sudah diketahui agar
tidak disebut berulang-ulang.
 Kata Depan
Kata depan merupakan kata yang berada sebelum kata benda, kerja, dan keterangan
lain yang memiliki makna.
 Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
 Partikel
 Singkatan dan akronim
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
B. SARAN
Terlepas dari kekurangan dalam kami membuat artikel ini kami sedikit memiliki saran
kepada pembuat artikel agar lebih lugas dan jelas dalam menyampaikan materi tentang
pemenggalan dan penulisan kata. Agar lebih dapat di serap dan di pahami oleh pembaca

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/130000669/pengertian-pemenggalan-kata-
dan-contohnya?page=all
https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penulisan-kata/pemenggalan-kata/

Anda mungkin juga menyukai