Anda di halaman 1dari 6

Nama : Akhsanul kholqi

Semester/Jurusan: PAI 1.1


Nomor Peserta : 2223.1.1.02220
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : M.Nasir, M.Ag.

1. Jelaskan Tujuan dan fungsi/manfaat Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi!
Matkul bahasa indonesia di perguruan tinggi menurut saya sangat penting karena mahasiswa
harus membuat karya ilmiah menggunakan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar, dan
bahasa indonesia yang baik dapat digunakkan utnuk mengemukakan pendapat ata diacara
debat dengan sopan.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ejaan secara teknis? Uraikan pula ejaan-ejaan yang
pernah berlaku di Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing!
Pengertian ejaan secara teknis.
Ejaan adalah aturan tulis menulis dalam suatu bahasa yang berhubungan dengan penulisan
huruf,pemakaian huruf,penulisan kata,penulisan unsur serapan dan pemakaian tanda baca.

1.)Ejaan Van Ophuijsen Ejaan


ini diperkenalkan pada tahun 1901 oleh ahli bahasa berkebangsaan Belanda kelahiran Solok,
Sumatera Barat, Prof. Charles Adriaan Van Ophuijsen.
Contoh ejaan ini:
• TJ dibaca menjadi C
• DJ dibaca menjadi J
• J dibaca menjadi Y
• OE dibaca menjadi U

2.)Ejaan Soewandi (Ejaan Soewandi)

atau yg juga dikenal sebagai ejaan Republik yg diperkenalkan pada 19 Maret 1947 oleh
Menteri Soewandi
• penggantian huruf OE menjadi U,
• bunyi sentak ditulis dengan K
• kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
• tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan.

3.)Ejaan pembaharuan
Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954, Prof. M. Yamin menyarankan
agar ejaan Soewandi disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia yang diketuai
Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat standar satu fonem satu huruf, dan
diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga tidak
digunakan dalam kata berulang yang memiliki makna tunggal
seperti kupukupu dan alunalun.
Tapi, ejaan ini tidak jadi diresmikan dalam undang-undang.

4.)Ejaan melindo

Melindo adalah akronim dari Melayu-Indonesia. Penyusunan ejaan ini disusun pada tahun
1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, yang dalam hal ini adalah
Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam ejaan tidak jauh berbeda dari Ejaan Pembaharuan
Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan ejaan yang digunakan kedua negara. Tapi
ejaan ini pun gagal diresmikan akibat ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia
waktu itu.

5.)Ejaan LBK

terjadi perubahan ejaan lagi pada tahun 19 September 1967 dengan ejaan yg disebut dengan
Ejaan Baru atau yg lebih dikenal dengan Ejaan LBK (Ejaan Lembaga Bahasa dan
Kesusastraan).
Ejaan ini diperkenalkan oleh panitia gabungan Indonesia dan Malaysia yg diketuai oleh Prof.
Dr. Anton Moedardo Moeliono. Guru Besar Fakultas Sastra Univeristas Indonesia.
Perubahan yg terjadi antara lain
• Huruf TJ diganti dengan C (contoh: ‘tjepat’ menjadi ‘cepat’)
• Huruf J diganti dengan Y (contoh: ‘jang’ menjadi ‘yang’)
• Huruf NJ diganti dengan NY (contoh: ‘kelihatannja’ menjadi ‘kelihatannya’)
• Huruf SJ diganti menjadi SY (contoh: ‘Sjahrir’ menjadi ‘Syahrir’)
• Huruf CH diganti menjadi KH (contoh: ‘chusus’ menjadi ‘khusus’)
• Huruf asing seperti Z, Y dan F disahkan menjadi ejaan bahasa Indonesia. Hal ini
disebabkan pemakaian yg sangat produktif.
• Huruf E tidak dibedakan pepet atau bukan, alasannya tidak banyak kata yg berpasangan
dengan variasi huruf E yg menimbulkan salah pengertian.

6.)Ejaan Yang Disempurnakan


Dan perubahan terjadi lagi pada tanggal 17 Agustus 1972 disahkan lagi perubahan untuk
Ejaan yg baru yg dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan atau biasa disingkat EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan).Ejaan ini dirumuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
waktu itu Mashuri Saleh (Mashuri Saleh).
Ciri umumnya dibanding ejaan sebelumnya adalah
• Huruf F, V, dan Z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
• Huruf Q dan X yg lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan,
misalnya pada kata furqan, dan xenon.
• Awalan “di-” dan kata depan “di” dibedakan penulisannya. Kata depan “di” pada contoh di
rumah, di sawah, penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara “di-”
pada dibeli atau dimakan ditulis serangkai dengan kata yg mengikutinya.
• Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan
sebagai penanda perulangan.

7.)Ejaan Bahasa Indonesia(EBI)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50


Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, EBI pun resmi berlaku
sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia. Katanya, latar belakang diresmikan ejaan baru ini
adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa
Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan
diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.
• Huruf diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi
• Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal: petak, kena, militer
• Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, dan
bagian-bagian karangan seperti judul, bab, dan subbab.
• Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contoh: Pak Haji Bahrudin
• Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.

3. Jelaskan pengertian berbahasa Indonesia yang baik dan benar dengan contoh kalimat!

Berbahasa Indonesia yang benar berarti bahwa harus digunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia meliputi kaidah tata
bahasa, kaidah ejaan, dan kaidah pembentukan istilah. Kaidah tata bahasa dan kaidah
pembentukan istilah berkaitan dengan bahasa Indonesia lisan dan tulis. Penggunaan bahasa
yang tidak memperhatikan kaidah tata bahasa akan membingungkan.
Contoh kalimat :
 Penyusunan laporan dibantu Sekretaris Jurusan.
 Semoga bantuan ini meringankan para korban.
 Mereka dilarang menghisap ganja.

4. Berilah tanda cek lis (√) pada kolom B bila pernyataan/kalimat di bawah ini benar, dan
hurup S bila salah!

No Pernyataan/Kalimat B S
.
a). Pemakaian tanda koma dalam kalimat ini benar:

Mahasiswa banyak yang hadir hari ini, karena sedang UAS.
b). Kalimat berikut ini adalah kalimat tunggal:
Kedua orang tua itu menginginkan calon menantu sarjana lulusan STAI Al- √
Masthuriyah.
c). “Morfem bebas” disebut imbuhan dan “morfem terikat” disebut kata dasar √
d). Ketiga kalimat berikut tidak memiliki
subjek 1. Bagi siswa sekolah dilarang
masuk. √
2. Di sini melayani resep obat generik.
3. Melamun sepanjang malam.
e). Abdul Latif minum susu setiap hari pukul lima pagi sebelum mandi.

Kalimat tersebut terdiri dari kata dasar.
f). Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf terbagi menjadi: narasi, deskripsi,

eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
g). Kata “mengamati” adalah kata yang bersuku kata tiga yakni meng – amat – i √
h). kata “menyetujui” memiliki 9 fonem, 10 hurup, 3 morfem, dan merupakan kata

jadian atau berimbuhan.

5. Berikan alasan mengapa kalimat-kalimat berikut tidak efektif! Kemudian ubahlah menjadi
kalimat efektif!
a) Penyusunan laporan itu saya dibantu Sekretaris Jurusan.

Perbaikan: Penyusunan laporan dibantu Sekretaris Jurusan


Alasan : Kata “saya” dalam kalimat tidak perlu di tulis, karena kata “itu” sudah
menjadi kata ganti untuk mutakalim ata si penulis.
b) Semoga bantuan ini dapat meringankan para korban.

Perbaikan: Semoga bantuan ini meringankan para korban.


Alasan : Kata dapat tidak perlu ditulis karena ini adalah kalimat harapan. Kata
“Semoga” sudah cukup.
c) Mereka dilarang tidak boleh mengisap ganja lagi.
Perbaikan: Mereka dilarang menghisap ganja.
Alasan : Karena kata “Dilarang” dan “Tidak boleh” memiliki arti yang sama, dan
apabila menggabungkan dua kalimat itu akan merusak tujuan kalimat.

6. Jelaskan apa yang Anda Pahami tentang istilah berikut:

a) Frasa

frasa adalah suatu kesatuan yang berupa gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif atau tidak memiliki predikat dan memiliki satu makna gramatikal atau
makna yang dapat berubah-ubah sesuai dengan konteks.

b) Klausa

Klausa adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata berkonstruksi predikatif yang
kemudian terdiri atas subjek dan predikat dengan atau tanpa objek, pelengkap, juga
berbagai keterangan dan berpotensi sebagai kalimat.

c) Pernalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Definisi penalaran
adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta
yang ada sehingga pada satu kesimpulan

d) Paragraf

Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang memiliki satu ide pokok dan cara
penulisannya agak menjorok ke dalam atau membuat garis baru. Nama lain paragraf
adalah alinea.

7. Berilah tanda cek lis (√) pada kolom B bila kata/kalimat berikut termasuk kata baku dan
kolom TB bila tidak baku!

No Kata B TB No Kata B TB
1 Mengkritik √ 13 Kerapian √
2 Mengeritik √ 14 Kerapihan √
3 Praduga √ 15 Hektar √
4 Tinggal landas √ 16 Hektare √
5 Sangdiktator √ 17 Faham √
6 Jum’at √ 18 paham √
7 a.n √ 19 Resiko √
8 s.d. √ 20 Risiko √
9 Potokopi √ 21 Khazanah √
10 Fotocopy √ 22 Hazanah √
11 Metode √ 23 Zahiriah √
12 Metoda √ 24 Zahiriyah √

No K a l i m a t B TB
1 Dalam buku psikologi itu mengulas kecerdasan emosi √
2 Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih √
3 Para mahasiswa membaca soal ujian dengan seksama dan penuh ketelitian √
4 Hasil analisanya kurang akurat, karena tidak ditunjang data lapangan yang

konkrit
5 Bukan nilai yang dituntut oleh para mahasiswa-mahasiswa melainkan fasilitas √
6 Kepada mahasiswa yang memiliki aktifitas yang padat mohon diperhatikan tugas-

tugas kuliahnya

Anda mungkin juga menyukai