1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat-NYA.
Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Penggunaan Kalimat
Intransitif Dalam Bahasa Indonesi”, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah ini yaitu ibu Dra.Hamsiah Djafar, M.Hum yang telah membimbing, memotivasi, dan
mendampingi saya dalam pembelajaran. Makalah ini berisi tentang penggunaan kalimat
intransitif. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penuliss mengharapkan kritik dan saran semua pihak
untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1........................................................................................................................................Latar
belakang ........................................................................................................................1
1.2........................................................................................................................................Rum
usan masalah .................................................................................................................1
1.3........................................................................................................................................Tuju
an penulisan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian kalimat intransitive .....................................................................................2
2.2.Ciri-ciri kalimat intransitive .........................................................................................5
2.3.Karakteristik kalimat intransitive .................................................................................5
2.4.Jenis-jenis afik ..............................................................................................................5
2.5.Contoh kalimat intransitive ..........................................................................................6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................................... 7
Saran ..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan atau tindakan.
Imbuhan kata dalam kalimat ini memakai kata kerja berafiks me- dan ber- atau kata kerja
tak berafiks.
Subjek di kalimat aktif menjadi pelaku perbuatan yang dinyatakan dengan predikat. Ada
dua kelompok kalimat aktif yaitu aktif transitif (berobjek) dan kalimat aktif intransitif
(tidak berobjek).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KALIMAT INTRANSITIF
Kalimat aktif adalah sebuah klausa yang subjeknya menjadi seorang pelaku terhadap
objeknya. Kalimat aktif memiliki nama lain yaitu kalimat tindakan atau kalimat pelaku.
Tidak hanya itu saja, kalimat aktif ini terbagi menjadi beberapa jenis, dan salah satunya yang
akan saya bahas kali yaitu Kalimat Aktif Intransitif beserta dengan hal-hal yang ada
didalamnya. Kalimat Aktif Intransitif adalah salah satu jenis dari kalimat aktif yang
predikatnya tidak membutuhkan suatu objek untuk menjadi sebuah kalimat yang utuh.
Dengan kata lain, kalimat ini dapat berdiri meskipun tidak terdapat sebuah obje yang
mengikutinya. Oleh sebab itu pola drai kalimat ini adalah S-P, namun pola dari Kalimat Aktif
Intransitif ini juga dapat berpola S-P-Pel maupun S-P-K.
Tidak hanya itu saja, Kalimat Aktif Intransitis ini juga tidak bisa dirubah menjadi kalimat
pasif, sama halnya dengan Kalimat Aktif Transitif.
Kalimat Aktif, Pasif, Transitif, dan Intransitif
Sebelum semakin jauh membahas tentang pola kalimat aktif dan pasif, alangkah
lebih bijak jika kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian keduanya.
Hemat kata, sebenarnya perbeda an dan definisi kalimat aktif dan pasif terletak pada
subjeknya. Yang dikategorikan sebagai kalimat aktif adalah kalimat yang subje knya
menjadi pelaku dari sebuah pekerjaan ataupun kejadian. Sementara itu, pada
kalimat pasif, subjek justru dikenai sebuah pekerjaan.
Contoh:
Kalimat Aktif:
Ayah memperbaiki rantai sepeda milik. Adik
S P O
Kalimat Pasif:
Rantai sepeda milik_adik diperbaiki oleh ayab.
S P O
Keterangan: S = subjek, P = predikat, O = objek
Kedua kalimat di atas memilki pola yang sama, yaitu S-P-O. Akan tetapi, kamu bisa melihat
2
ada perbedaan subjek dan objek di kedua jenis kalimat tersebut. Pada kalimat aktif, subjek
menjadi pelaku yang melakukan pekerjaan atau predikat. Sementara itu, pada kalimat pasif,
rantai sepeda milk adik yang menjadi subjek justru menja di sesuatu yang dikenai predikat
atau bisa dibilang menjadi bahan pekerjaannya.
Contoh di atas merupakan satu keadaan yang digambarkan dalam dua model kalimat, baik
aktif maupun pasif. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis kalimat tersebut sama-sama bisa
diubah ke dalam bentuk yang berbeda. Model kalimat tersebut kerap disebut kalimat aktif
ataupun pasif transitif. Akan tetapi, ada juga kalimat aktif maupun pasif yang tidak dapat
diubah ke bentuk kebalikannya. Kalimat dengan keadaan demikian disebut sebagai kalimat
aktif intra sitif maupun kalimat pasif intrasitif. Model kalimat intransitif tersebut terjadi
karena di dalamnya tidak mengandung objek ataupun pelengkap.
Ket. waktu
Contoh Kalimat Pasif Intrasifif:
Rumahnya sedang direnovasi.
S P
3
S P O Ket.waktu
Ket. Waktu
2. Predikatnya Bisa Berupa Kata Aus
Yang dimaksud kata aus adalah kata yang tidak perlu lagi mendapat imbuhan sat menja di
predikat. Jika ditambahkan imbuhan, mana kata tersebut menjadi berubah dan tidak sesuai
lagi dengan yang dimaksud. Kalimat aktif yang memakai kata as di posisi predikatnya
cenderung menjadi kalimat aktif intrasitif, meskipun ada juga beberapa kasus yang kalimat
berpredikat kata ausnya dapat dibubuhi objek sehingga bisa diubah ke bentuk pasif.
Beberapa contoh kata aus, antara lain tidur, makan, tinggal, dan mandi. Jika kata-kata
tersebut dipaksa mendapat imbuhan me- ataupun ber-, maknanya bisa berubah jauh. Jadi,
jika pada sebuah kalimat kamu menemukan kata-kata aus ini di bagian predikat, sudah bisa
dipastikan kalimat tersebut adalah kalimat aktif.
Contoh:
la tinggal di Tangerang
S P Ket.tempat
Ket. Cara
2. Memiliki Pronomina Persona yang Bergabung dengan Predikat
4
2.2. CIRI-CIRI KALIMAT INTRANSITIF
Berikut beberapa karakteristiknya, yaitu :
3. Didalam kalimat intransitif hanya terdapat subjek dan predikat saja.
4. Kalimat ini tidak bisa ditambahkan dengan unsur objek, seperti kata benda.
5. Kalimat intransitif tidak bisa diubah untuk menjadi bentuk kalimat pasif.
6. Predikat yang terdapat didalam kalimat intransitif termasuk kedalam jenis kata kerja yang
terdapat berbagai macam imbuhan prefiks atau imbuhan awalan yang berbentuk ber-, ber-
an, ter-, ke-an.
7. Namun, tidak hanya kata yang berimbuhan ber-, ber-an, ter-, ke-an saja, terdapat juga
sebuah kata kerja yang berimbuhan me- juga dapat digunakan sebagai predikat klausa.
Contohnya seperti menari, mengeong, menggonggong, meraung, dan lain sebagainya.
5
Jenis imbuhan ini terdiri dari beberapa macam, yaitu seperti dibawah ini :
me-, yaitu salah satu imbuhan yang digunakan untuk membentuk sebuah kata kerja
aktif didalam kata dasarnya. Contohnya : Lempar + me = Melempar
ber-, yaitu salah satu imbuhan yang dapat berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan
juga be-. Apabila imbuhan ber- bertemu dengan sebuah kata dasar tertentu seperti
yang diawali dengan konsonan, maka imbuhan ber- akan menjadi be-. Contohnya :
Ajar + ber = Belajar.
ter-, yaitu salah imbuhan yang tidak mempunyai perubahan secara khusus, tetapi
mempunyai beberapa fungsi, yaitu : sebagai pembentuk kata sifat, penunjuk makna
ketidaksengajaan, dan pembentuk kata pasif, Contohnya : Baik + ter = Terbaik,
Sungkur + ter = Tersungkur.
ke-, yaitu salah satu imbuhan yang tidak mempunyai perubahan namun berfungsi
sebagai penunjuk urutan. Contohnya : Dua + ke = Kedua, Tiga + ke = Ketiga dan
seterusnya.
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang
utuh, balk dengan cara lisan maupun tertulis. Pada kalimat lisan. kalimat
diucapkan dengan suara naik turn dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang dikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan ataupun asimilasi bunyi. Pada wujud tulisan, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!)
dan didalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (;).
Dalam makalah in telah diuraikan jenis-jenis kalimat yang berbeda-beda
sesuai dengan penggunaannya dan memiliki aturan-aturan masing dalam
penulisannya, sehingga dengan kalimat itu dapat mengungkapkan pikiran dan
mudah diterima oleh orang lain.
Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah yang membahas tentang
kalimat aktif dan pasif serta kalimat langsung dan tidak langsung ini masih
banyak kekurangan dalam penulisan maupun tata bahasa, maka dari itu penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/439490708/makalah-bahasa-indonesia
https://rumus.co.id/contoh-kalimat-intransitif/