Anda di halaman 1dari 12

KALIAMAT AKTIF PASIF LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

DI BUAT OLEH :

NAMA : JOHANESLIM ZALUKHU (192124033)

: MARYA NINGSIH ZEBUA ( 192124046

: ESTER TRI HARTINNI ZEGA (192124021)

SEM/KLS : III/B

PRODI : B. INDONESIA

M.K : SINTAKSIS BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : VIKTOR RISMAN ZEGA. S.Pd.,M.Pd.

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ kalimat aktif dan kalimat pasif kalimat langsung
dan tidak langsung ”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya
sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan
makalah selanjutnya.
Terima kasih.

Penulis

Kelompok 6 (Enam)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A. Latar belakang.................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4

C. Manfaat...........................................................................................................................4

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................................5

A. Pengertian Kalimat Aktif................................................................................................5

B. Pengertian Kalimat Pasif.................................................................................................5

C. Ciri-Ciri Kalimat Aktif....................................................................................................5

D. Jenis-Jenis Kalimat Aktif................................................................................................5

E. Merubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif.................................................................7

F. Ciri-Ciri Kalimat Pasif....................................................................................................8

G.Kalimat Langsung dan Tidak Langsung.............................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................................12

B. Saran..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tidak peduli dengan fungsi bahasa
dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbahasa dan bernegara. Pengajaran bahasa
Indonesia di sekolahpun lebih didominasi oleh pendekatan komunikatif. Artinya
pemakai bahasa mementingkan maksud komunikasi itu, sedangkan kaidah
kebahasaannya dinomorduakan.
Sering kita mendengarkan atau bahkan melontarkan kalimat “kamu udah
paham?” Kalimat ini tidak tepat bila kita pergunakan di suasana resmi. Kerancuan
pemaknaan ini bahasa resmi atau tidak resmi akan merusak tatanan atau aturan
bahasa.
Berdasarkan sifat alamiah yang dimiliki oleh setiap orang, bahasa bersifat
alami dan natural. Artinya setiap orang dapat berbahasa dan bahasa itu didapat secara
alami dari bahasa ibu atau bahasa pertama. Oleh sebab itu masyarakat bahasa kadang
meremehkan penggunaan aturan bahasa tersebut.
Pada makalah ini penulis ingin memaparkan kalimat aktif dan pasif bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mempunyai alasan yang sangat kuat
mengapa ingin memaparkan masalah itu. Seperti yang penulis paparkan di bagian
awal masyarakat atau pemakai bahasa sering mengabaikan kaidah pembentukan
kalimat efektif. Masyarakat lebih mementingkan paham dan mengerti dengan
melupakan kaidah yang benar. Pengguna bahasa sebenarnya tidak hanya mengerti
atau memahami saja setiap kalimat yang ditulis atau ujaran yang disampaikan tetapi
juga harus mengetahui kaidah penggunaan bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam bagian pendahuluan, masalah yang ingin diungkap
dalam makalah ini adalah bagaimana bentuk kalimat aktif dan pasif dalam bahasa
Indonesia.
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian kalimat pasif aktif dan kalimat langsung dan
kalimat tidak langsung
2. Untuk mengetahui ciri ciri dari kalimat aktif dan pasif
3. Untuk mengetahui penggunaan kalimat pasif dalam kalimat
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kalimat Aktif

Kalimat Aktif Dan Pasif – Pengertian, Ciri, Perbedaan, Contoh – Kalimat aktif


ialah kalimat dimana subjeknya secara aktif melakukan sesuatu berupa predikat
kepada objeknya. Contohnya: Andi membeli permen.

B. Pengertian Kalimat Pasif

Kalimat pasif ialah kalimat dimana subjeknya dikenai suatu tindakan berupa
predikat oleh objeknya. Contohnya: Permen dibeli oleh Andi. Jadi kalimat aktif dan
kalimat pasif saling bertolak belakang satu sama lain, tetapi umumnya kalimat aktif
dapat dipastikan demikian pula sebaliknya.

C. Ciri-Ciri Kalimat Aktif

1. Pada kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai
objeknya.
2. Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber-
3. Ada kalimat aktif yang memerlukan objek
4. Ada kalimat aktif yang tidak memerlukan objek. Setelah mendapat predikat
subjek ditambah pelengkap atau keterangan.
5. Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K

D. Jenis-Jenis Kalimat Aktif


1. Kalimat aktif transitive

Kalimat aktif intransitive adalah kalimat aktif yang memerlukan sebuah


objek yang mendapatkan tindakan dari subjeknya.

Contoh:

Ayahku memberi Andi uang saku sebesar Rp. 10.000,-


Ayahku= Subjek

Memberiku= Predikat

Objek= Andi

Pada kalimat diatas, “Ayah” yang merupakan subjek melakukan tindakan kepada
“Andi” yang merupakan objek.

2. Kalimat aktif ekatransitive

Kalimat ini memerlukan objek namun tidak memiliki pelengkap. Dengan


kata lain, Kalimat ini hanya memiliki 3 unsur yaitu Subjek, Predikat dan Objek.

Contoh:

Andi membaca sebuah majalah

Ayah memperbaiki motor

Ibu menanak nasi.

3. Kalimat aktif Intransitive

Kalimat ini objeknya tidak dimunculkan sebagai penerima perbuatan


subjek. Namun biasanya kalimat ini diikuti oleh pelengkap dan keterngan.
Kalimat ini biasanya memiliki Pola S-P atau S-P-K

Contohnya:

Iwan sedang menulis di dalam kamar.

Nenek sedang menjahit dengan sangat hati-hati.

Ani belajar dengan giat.

4. Kalimat aktif dwitransitif

Kalimat ini memiliki satu predikat  dan mengharuskan kehadiran objek


dan pelengkap. kalimat aktif dwitransitif mempunyai empat unsur Subjek (S),
Predikat (P), Objek (O), dan Pelengkap (Pel). Jika salah satu dari ke empat unsur
ini tidak terenuhi, maka kalimat menjadi rancu atau kehilangan makna.

Contoh:

Ayah mengirimi uang kepada neneak setiap bulan.

E. Merubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif

Beberapa aturan dalam mengubah kalimat aktif menjadi pasif adalah:

1. Perhatikan subjek dan objek. Letakkan objek pada kalimat aktif menjadi subjek
di kalimat pasif.
2. Letakkan auxiliary verb atau helping verb sesuai dengan subjek (objek pada
kalimat aktif yang diubah menjadi subjek di kalimat pasif) dan tensesnya.
3. Ubah main verb di kalimat aktif menjadi past participle atau kata kerja bentuk
ketiga.
4. Jika ingin menyebutkan orang atau benda yang melakukan tindakan, maka
gunakan by diikuti oleh yang melakukan tindakan (yang sebelumnya menjadi
subjek di kalimat aktif).

F. Ciri-Ciri Kalimat Pasif

Adapun ciri-ciri dari kalimat pasif adalah:

1. Predikatnya Cenderung Berimbuhan di-, ter-, atau ke-an

Jika kamu menemukan kalimat yang bagian predikatnya dibubuhi ketiga imbuhan
ataupun afiks di atas, sudah bisa dipastikan kalimat tersebut tergolong pasif. Hal ini
karena ketiga afiks tersebut secara tidak langsung membuat subjek menjadi pihak
yang dikenai atau menjadi “korban”.

Contoh:
G. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Pengertian Kalimat Langsung dan Tidak Langsung - Kalimat merupakan
sebuah rangkaian kata yang membentuk suatu kesatuan makna yang bertujuan
menyampaikan maksud dan tujuan kepada pendengar atau pembaca. Kalimat
langsung dan tak langsung adalah kalimat dasar pengucapannya yang menjadi poin
penting dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.
Pada jenis kalimat langsung dan tidak langsung telah menjadi bagian dari
kehidupan kita karena tanpa disadari kita menggunakan jenis kalimat tersebut sehari-
hari. Meskipun demikian, dalam pembelajaran kita juga diperlukan untuk
memperhatikan struktur dan ciri-ciri dari kalimat langsung dan tidak langsung. Untuk
itu, dibawah ini akan secara lengkap tentang kalimat kalimat langsung dan kalimat
tidak langsung lengkap dengan ciri-ciri dan contoh.
a. Pengertian Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang diambil secara langsung oleh
pembaca tanpa melalui apapun dan sama persis dengan apa yang dikatakan oleh
pembicara.
b. Ciri-Ciri Kalimat Langsung
 Huruf pertama pada kalimat langsung menggunakan huruf kapital.
 Antara kalimat petikan dan kalimat pengiring dengan tanda koma (,).
 Kalimat petikan pada kalimat langsung diberik tanda petik.
 Kalimat langsung dapat berupa dialog berurutan dan harus menggunakan tanda
baca titik dua (:) didepan kalimat langsung.
c. Pola susunan kalimat langsung

Pengiring, ”kutipan”

“Kutipan,” pengiring

“Kutipan,” pengiring, “kutipan”.

d. Aturan Penulisan Kalimat Langsung

Bagian kalimat petikan harus diapit dengan tanda baca ptik dua (“).
Tanda petik dua pada akhir atau bagian penutup berada setelah tanda baca seperti
titik atau koma dsb.

Contoh penggunaan tanda baca petik dua (“).

Ibu berkata , ” Aku akan pergi kepasar nanti siang .”

Ket: pada bagian berwarna merah, tanda petik dua (“) berapa tanda setelah titik dan
tanda koma berada sebelum tanda petik dua (“).

e. Pengertian Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau


memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita, atau
menyampaikan kembali apa yang telah diucapkan oleh orang lain:

f. Ciri Ciri Kalimat Tidak Langsung


 Kalimat tidak langsung tidak menggunakan tanda petik
 Intonasi membacanya datar
 Terjadi perubahan kata change orang, yaitu:

ganti orang ke-1 berubah menjadi kata change orang ke-3.

kata “saya”, “aku” berubah menjadi “Dia”, atau “ia”.

Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1.

Kata “kamu”, ”dia” berubah menjadi “saya” atau nama orang.

Kata change orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi “kami”, “kita” dan
“mereka”.

Kata “kalian”, ”kami” menjadi kata “mereka”, kami ”

Biasanya terdapat tambahan konjungsi “bahwa”


Contoh Kalimat Tidak Langsung

Diah menyatakan bahwa dia akan mengantarkan Dian pulang ke rumah.

Hendra berkata bahwa ibunya pergi ke Jogjakarta kemaren sakit.

Bu Guru bertanya kepada kami apakah kami sudah mengerti apa yang telah
masuknya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu tindakan
yang dikemukakan dalam predikat.
2. Kalimat aktif terdiri dari tiga jenis yaitu kalimat aktif semitransitif, kalimat
aktif ekatransitif, dan kalimat aktif dwitransitif.
3. Tidak semua kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif.
4. Kalimat aktif yang dapat diubah menjadi kalimat pasif harus memiliki unsur
minimal SPO.
5. Ada dua cara pengubahan kalimat aktif.
B. Saran
Bagi seluruh pembaca makalah ini mudah mudahan dapat bermanfaat dan kita
mengerti isinya dan pada makalah ini masih ada banyak kesalahan supaya
menjadi perbaikan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Alek dan H.Achmad H.P (2010). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana.

Alwi, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.

Badudu, J.S. (1981). Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.

Chaer, Abdul. (2003). Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai